A. Tujuan Tender Offer, Kelebihan dan Kekurangan Tender Offer i.
Tujuan Tender Offer
Tender Offer atau penawaran melalui media massa memiliki tujuan agar dalam hal sesuatu pihak akan melakukan tindakan tertentu di pasar modal, jika dia ingin mendapatkan efek dalam jumlah, presentase yang besar, atau dengan perolehan efek tersebut peranannya dalam perusahaan tersebut menjadi penting, pihak tersebut dapat melakukan proses tender offer.1 Selain itu, tujuan dari Tender Offer dilakukan dikarenakan dengan pembelian suatu efek yang dapat merubah pengendalian suatu perusahaan publik, dalam hal ini perusahaan yang ingin diakuisisi (perusahaan target), maka akan terjadi:2 1. Pengendali perusahaan akan berubah, yang mungkin diikuti dengan perubahan kebijakan lainnya dalam perusahaan yang bersangkutan; 2. Dapat menyebabkan berkurangnya jumlah pemegang saham yang signifikan; 3. Atau bahkan karena berkurangnya jumlah pemegang saham, ada kemungkinan perusahaan yang bersangkutan tidak lagi memenuhi syarat sebagai perusahaan public, sehingga dengan demikian terjadilah proses go private dari perusahaan yang bersangkutan. Atas dasar hal tersebut, pemegang saham perusahaan target perlu memperoleh perlindungan. Perlindungan kepada pemegang saham perusahaan target tersebut dilakukan agar transaksi Tender Offer dilakukan dengan wajar. Yang dimaksud kewajaran tersebut adalah kewajaran dalam hal memperoleh informasi yang benar tentang rencana Tender Offer yang diusulkan, termasuk penetapan harga, tata cara penjualan Efek, serta persyaratan tertentu yang dapat mengakibatkan batalnya Tender Offer tersebut.3 Dengan demikian kepentingan pemegang saham perusahaan public yang menjadi target Tender Offer tidak dirugikan dalam terjadinya transaksi Tender Offer dengan cara pihak yang ingin melakukan Tender Offer tersebut kepada perusahaan public yang menjadi target Tender Offer diwajibkan untuk memenuhi prinsip keterbukaan dan pelaporan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.4
1
Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), cet. 2 (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2001), hlm. 190. 2 Ibid., hlm 191-192. 3 Indonesia, Undang-undang Tentang Pasar Modal, UU No. 8 Tahun 1995, LN No. 64 Tahun 1995, TLN No. 3608, Penjelasan Pasal 83. 4 Ibid., Penjelasan Pasal 84.
ii.
Kelebihan dan Kekurangan Tender Offer
a. Kelebihan bagi pihak yang mengakuisisi dengan cara Tender Offer -
Pihak yang mengakuisisi mengetahui tindakan atau transaksi jenis apa yang dilakukan serta besaran nilai dan manfaatnya;5
-
Pihak yang mengakuisisi dapat menguasai perusahaan target dalam waktu relatif singkat jika pemegang saham perusahaan target tersebut menyepakati usul Tender Offer.6
-
Pihak yang mengakuisisi dapat menghasilkan investasi yang lebih besar dengan cara Tender Offer dibandingkan melakukan investasi biasa di Pasar Modal karena melakukan investasi yang lebih besar.
-
Tidak perlu menunggu persetujuan Board of Director karena langsung berhubungan dengan pemegang saham.7
b. Kekurangan bagi pihak yang mengakuisisi dengan cara Tender Offer -
Pihak yang mengakusisi secara lazim membeli saham melalui Tender Offer dengan harga yang lebih mahal dari harga pasar.8
-
Jika pemegang saham berkurang dari persyaratan perusahaan public, pihak yang mengakuisisi secara Tender offer wajib untuk membeli seluruh efek dimaksud yang ditawarkan semua pihak dalam tender yang bersangkutan sehingga mengeluarkan biaya yang lebih besar.9
c. Kelebihan bagi pihak pemegang saham perusahaan target Tender Offer -
Pemegang saham menjual sahamnya lebih mahal dari harga pasar sehingga lebih menguntungkan10
-
Meminimalisir benturan kepentingan yang dapat mengakibatkan kerugian pada sesame pemegang saham dalam Tender offer.11
5
Hamud M. Balfas, Hukum Pasar Modal Indonesia, cet. 1 (Jakarta: PT Tata Nusa, 2017), hlm. 223. Ibid. 7 Jay Way, “ The Advantages of Accepting Tender Offer”, https://www.sapling.com/7387438/advantages-accepting-tender-offer, diakses pada 10 April 2018. 8 Indonesia, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Tentang Penawaran Tender Sukarela, POJK No. 54/POJK.04/2015, LN No. 405 Tahun 2015, TLN No. 5823, Pasal 13-16. 9 Ibid., hlm 195. 10 Ibid. 11 Hamud M. Balfas, Hukum Pasar Modal Indonesia, hlm. 223. 6
-
Penjatahan proporsional dalam Tender Offer yang dilakukan oleh Akuntan public sehingga sebanding dengan partisipasi setiap pemegang saham dalam menjual sahamnya pada Tender Offer.12
d. Kekurangan bagi pihak pemegang saham perusahaan target Tender Offer -
Pemegang saham perusahaan public yang awalnya mempunyai kekuasaan dalam mengontrol perusahaan diambil alih oleh pihak yang mengakuisisi.
-
Tidak memerlukan konsiderasi persetujuan direksi dan komisaris karena langsung berhubungan dengan pemegang saham yang dapat menjadi penilaian yang keliru untuk melakukan Tender Offer.13
12
Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), hlm. 194. Sanjay Bulaki Borad, “share buyback methods, advantages and disadvantages”, https://efinancemanagement.com/dividend-decisions/share-buyback-methods-advantages-and-disadvantages. Diakses pada 10 April 2018. 13
Balfas, Hamud M. Hukum Pasar Modal Indonesia. cet. 1. Jakarta: PT Tata Nusa, 2017. Fuady, Munir. Hukum Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum). cet. 2. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2001. Indonesia. Undang-undang Tentang Pasar Modal. UU No. 8 Tahun 1995. LN No. 64 Tahun 1995. TLN No. 3608. Indonesia. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Tentang Penawaran Tender Sukarela. POJK No. 54/POJK.04/2015. LN No. 405 Tahun 2015. TLN No. 5823. Borad, Sanjay Bulaki. “share buyback methods, advantages and disadvantages”. https://efinancemanagement.com/dividend-decisions/share-buyback-methodsadvantages-and-disadvantages. Diakses pada 10 April 2018. Way,
Jay.
“
The
Advantages
of
Accepting
Tender
Offer”,
https://www.sapling.com/7387438/advantages-accepting-tender-offer. diakses pada 10 April 2018.