TUGAS AKHIR M3 : APLIKASI TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN NAMA
: AKHMAD ZUBAIRI
KELAS
: UNY-2-523-C
NO. PESERTA
: 18150352310006
PRODI PPG
: [523] TEKNOLOGI KOMPUTER & INFORMATIKA
MAKALAH PENGORGANISASIAN INFORMASI / PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA
OLEH AKHMAD ZUBAIRI, S.Kom
POGRAM PENDIDIKAN GURU DALAM JABATAN (PPGJ) TAHUN 2018
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pengolahan
informasi
mengandung
pengertian
tentang
bagaimana
individu
mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif. Psikologi kognitif sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Perbedaan antara teori belajar dan teori pengolahan informasi adalah pada derajat penekanan pada soal belajar. Teori pengolahan informasi tidak memperlukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama. Belajar itu hanyalah merupakan salah satu proses yang diselidiki dan antara kegiatan belajar dan sub-sub ranah lain dari psikologi kognitif tetap tidak jelas (Anderson, 1980). Namun,
demikian,
penelitian pengolahan informasi
memberikan sumbangan atas pengertian proses belajar Manusia
merupakan
makhluk
yang
sangat
kompleks,
terutama
dalam
pemikirannya.Sedangkan perangkat manusia yang paling kompleks adalah otak. Otak sama dengan memori,yakni memiliki kemampuan menangani algoritma rumit secara bersamaan dalam jumlah tak terbatas. Namun tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut secara optimal sehingga banyak ruang-ruang dalam memori yang tidak terisi secara baik. Seperti
yang
kita
ketahui
bahwa
memori
sangat
penting
dalam
kehidupan
manusia.Dengan adanya memori, kita menggunakan konsep waktu dengan menghubungkan masa sekarang dengan pengalaman di masa lalu untuk harapan di masa depan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kita mengenal memori yang menjadikan kita menjadi makhluk sejarah dengan memori yang tidak terbatas dan terus hidup sepanjang zaman. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari teori dan faktor-faktor ingatan / memori agar dapat mewariskan memori ini sepanjang zaman, sehingga perkembangan manusia selalu berkembang
B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas penulis, sebagai berikut : Bagaimana pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia ? C. Tujuan Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut : 1. Sebagai syarat tugas belajar daring PPG Dalam Jabatan Modul 3 2. Mengetahui pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia
BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Pengolahan Informasi Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya. Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif. Dimana dalam ranah psikologi kognitif ini sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980). Dalam teori pengolahan informasi memiliki sutu perbedaan dengan teori belajar yaitu pada derajat penekanan pada soal belajar. Teori pengolahan informasi tidak memberlakukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama melainkan juga melihat sisi lainnya, seperti pada informasi yang diperoleh ataupun melihat kemampuan memori seorang individu. Menurut Anderson, 1980 “belajar itu hanyalah merupakan salah satu proses yang diselidiki dan antara kegiatan belajar dan sub-sub ranah lain dari psikologi kognitif tetap tidak jelas. Namun demikian, penelitian pengolahan informasi memberikan sumbangan atas pengertian proses belajar. Dari pernyataan Anderson tersebut dapat kita simpulkan bahwa antara belajar dan pengolahan informasi adalah dua aspek yang saling melengkapi. Model belajar pemrosesan informasi ini sering pula disebut model kognitif information processing, karena dalam proses belajar ini tersedia tiga taraf struktural sistem informasi, yaitu: 1.
Sensory atau intake : informasi masuk ke sistem melalui sensory , tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas. Agar tetap dalam sistem, informasi masuk ke working memory yang digabungkan dengan informasi di long-term memory.
2.
Working memory: pengerjaan atau operasi informasi berlangsung di working memory, dan di sini berlangsung berpikir yang sadar. Kelemahan working memory sangat terbatas kapasitas isinya dan memperhatikan sejumlah kecil informasi secara serempak.
3.
Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas kapasitas isinya sehingga mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta didik. Kelemahannya adalah betapa sulit mengakses informasi yang tersimpan di dalamnya. Diasumsikan, ketika individu belajar, di dalam dirinya berlangsung proses kendali atau
pemantau bekerjanya sistem yang berupa prosedur strategi mengingat, untuk menyimpan informasi ke dalam long-term memory (materi memory atau ingatan) dan strategi umum pemecahan masalah (materi kreativitas).
B. Pengertian Ingatan (Memory) Memori merupakan simpanan informasi - informasi yang diperoleh dan diserap dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang bersangkutan. Memory juga merupakan suatu proses biologi, yakni informasi diberi kode dan dipanggil kembali. Pada dasarnya juga memori adalah sesuatu yang membentuk jati diri manusia dan membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Memori memberi manusia kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memori merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan disimpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memori yang sifatnya dinamis ini terus berubahdan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan. Memori atau mengingat merupakan proses menerima, menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi-informasi yang telah diterima melalui pengamatan, kemudian disimpan dalam pusat kesadaran (otak) setelah diberikan tafsiran. Dalam otak, terdapat dua macam tempat penyimpan informasi atau tanggapan yaitu : 1.
Ingatan Jangka Pendek Ingatan jangka pendek ialah tempat menyimpan informasi yang akan dikeluarkan segera dalam waktu yang labih pendek.
2. Ingatan Jangka Panjang Ingatan jangka panjang ialah gudang tempat menyimpan informasi untuk masa yang cukup lama. C. System Memory Manusia Konsepsi lama tentang memori manusia adalah bahwa memori itu semata-mata hanya tempat penyimpanan informasi dalam waktu yang lama. Jadi memori adalah koleksi potongan-potongan kecil informasi yang terlepas-lepas dan tidak saling berkaitan. Berdasar penjelasan-penjelasan tersebut kita dapat berpandangan bahwa memori itu adalah sebuah wadah yang berisi data-data, dimana data-data tersebut belum tentu saling berkaitan. Memori merupakan suatu sistem yang rumit dengan banyak tahapannya dan saling berinteraksi. Ini berarti dalam memori terdapat interaksi-interaksi antara data-data dan lapisan-lapisan atau tahapan-tahapan yang ada di dalamnya. Terdapat 3 Struktur memory yaitu : 1. Pencatatan penginderaan (Sensoric Memori) 2. Penyimpanan Jangka Pendek (working memory) 3. Penyimpanan Jangka Panjang (Long Term Memory) D. Komponen Belajar Penerapan teori pengolahan informasi dalam belajar ada tiga tahapan yaitu: 1.
Perhatian ke stimulus
Pengolahan sistem informasi dalam memori manusia diawali ketika isyarat fisik diterima pencatat sensori melalui indera (visual, audio maupun kenestik ). Isyarat fisik ini disimpan sebenta di sebut ikon dan memori audio disebut peniru bunyi (echo). Jenis retensi isyarat yang ke tiga disebut taktil atau haptik, untuk retensi ini belum banyak penelitian yang di lakukan. Peranan perhatian ada dua peran perhatian dalam sistem pengolahan informasi yaitu: a. pengolahan informasi secara otomatik, peran perhatian terhadaap hal-hal yang sudah sedemikian luasnya sehingga berlangsung tanpa kendali secara sadar dan tidak memerlukan perhatian khusus. Misalnya pengenalan pola-pola yang sudah diketahui seperti pola perkalian 1 x 10. B) pros deliberate b. peranan perhatian untuk mengolah informasi yang memerlukan usaha sadar yang dilakukan secara terkosentrasi, yaitu untuk mengenal informasi yang diperlukan untuk pola-pola yang belum diketahui (baru) 2. Mengkode stimulus Apakah stimulus akan diolah sebagai informasi aktif atau akan lebih lanjut atau tidak sampai memori jangka panjang sebagai memori inaktif, maka di perlukan pengkodean yaitu mengubah stimulus sehingga dapat di simpan sehingga pada waktu lain dapat dimunculkan kembali dengan mudah. Ada dua cara pengkodean yaitu: gladi pelihara atau gladi primer dan gladi elaboratif. Pengulangan terhadap informasi yang ingin diingat ini adalah salah satu contoh gladi pelihara. Kebalikannya gladi elaboratif adalah mengubah melalui berbagai cara yaitu: a. Diganti dengan lambang lain (subsitusi) b. Dilengkapi dengan informasi tambahan untuk memudahkan mengingatnya. 3.
Penyimpanan dan retrival Pengkodean dimaksudkan untuk menyimpan informasi guna disimpan dalam memori
jangka panjang untuk dapat di ingat kembali sewaktu-waktu diperlukan. Untuk proses ini sangat bergantung bagai mana informasi itu disimpan dan bagaimana hubungan informasi itu dengan informasi sebelumnya dari memori jangka panjang. Gladi pelihara dan gladi elaboratif ke duanya dapat membantu individu dalam mengingat informasi dalam waktu yang akan datang. Sistem mnemonik adalah cara untuk memudahkan kembali meliputi: akronim, catatan, kartu pengisyaratan, titian ingatan, penggunaan kata-kata frase untuk mengingat not-not yang terletak pada garis-garis paranada dan seterusnya. E. Faktor Ingatan Memory Proses mengingat atau memori banyak dipengaruhi oleh berberapa faktor, yaitu : 1.
Faktor Individu
Proses mengingat akan lebih efektif apabila individu memiliki minat yang besar, motivasi yang kuat, memiliki metode tertentu dalam pengamatan dan pembelajaran memiliki kondisi fisik dan kesehatan yang baik. 2. Faktor Sesuatu Sesuatu yang memiliki organisasi dan struktur yang jelas, mempunyai arti, mempunyai keterkaitan dengan individu, mempunyaiintensitas rangsangan yang cukup kuat. 3. Faktor Lingkungan Proses mengingat akan lebih efektif apabila ada lingkungan yangmenunjang dan terhindar dari adanya gangguan-gangguan.
F.
Meningkatkan Kemampuan Memory Secara umum usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan memori harus memenuhi
tiga ketentuan sebagai berikut : 1. Proses memori bukanlah suatu usaha yang mudah. Oleh karena itu, perlu diperhatikan bahwa pengulangan / rekam. Mekanisme dalam proses mengingat sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan belajar dari pengalaman karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya saat ini 2. Bahan-bahan yang akan diingat harus mempunyai hubungan dengan hal-hal lain. Khusus mengenai hal ini, konteks memegang peranan penting. Dari uraian di depan jelas bahwa memori sangat dibantu bila informasi yang dipelajari mempunyai kaitan dengan hal-hal yang sudah dikenal sebelumnya. Konteks dapat berupa peristiwa, tempat, nama sesuatu, perasaan tertentu dan lain-lain. 3. Proses memori memerlukan organisasi. Salah satu pengorganisasian informasi yang sangat dikenal adalah mnemonic. Informasi diorganisasi sedemikian rupa "dihubungkan dengan hal-halyang sudah dikenall sehingga informasi yang kompleks mudah untuk diingat kembali.
BAB III KESIMPULAN
Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan di atas kami dapat menarik beberapa kesimpulan antaranya: 1.
Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan.
2.
Terdapat tiga unsur struktur memori yaitu: Pencatatan penginderaan (Sensoric Memori), Penyimpanan Jangka Pendek (working memory), dan Penyimpanan Jangka Panjang (Long Term Memory)
3.
Terdapat tiga tahapan belajar dalam teoti pengolahan informasi yaitu; Perhatian ke stimulus, Mengkode stimulus, dan memperlancar penyimpanan dan retrival.
4.
faktor-faktori Ingatan (Memori) yaitu faktor individu, faktor sesuatu yang harus di ingat adalah sesuatu yang memiliki organisasi dan struktur yang jelas, mempunyai arti, mempunyai keterkaitan dengan indiVidu, mempunyai intensitas rangsangan yang cukup kuat dan faktor lingkungan