Suspension System
SISTEM SUSPENSI SUSPENSION SYSTEM
Suspension System
Tujuan Pembelajaran • Siswa dapat mengetahui fungsi sistem suspensi.
• Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis suspensi. • Siswa dapat menjelaskan cara kerja sistem suspensi. • Siswa dapat memeriksa komponen-komponen sistem kemudi. • Siswa dapat memperbaiki ganguang pada sistem suspensi.
Suspension System
Sistem Suspensi Latar Belakang
Suspension System
A. Fungsi
• Menghubungkan roda dengan rangka
• Menyerap guncangan akibat kondisi jalan • Mengurangi ayunan pegas
Suspension System
Syarat Suspensi
• • • •
Mampu menyerap goncangan akibat kondisi jalan Meneruskan gaya pengereman dan pengemudian Mengantar gerakan roda Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan
Suspension System
B. Jenis Sistem Suspensi Menurut letak pemasangannya, sistem suspensi dibedakan menjadi : .
Suspensi Depan
Suspensi Belakang
Suspension System
C. Suspensi Depan (Front Suspension) Konstruksi suspensi depan terangkai menjadi satu kesatuan dengan sistem kemudi.
Perlu diperhitungkan secara tepat besarnya sudut kemiringan poros suspensi/kemudi, akibat dari terhubungkannya garpu suspensi dengan sasis kendaraan yang mempengaruhi kestabilan pengendaran.
Suspension System
C. Suspensi Depan (Front Suspension) Pada umumnya, suspensi depan sepeda motor dibedakan menjadi dua jenis :
• Tipe Bottom Link
• Tipe Telescopic
Suspension System
C. Suspensi Depan (Front Suspension) 1. Bottom Link Jenis ini terbuat dari plat-plat baja dan memiliki cushion unit di dalamnya. Cushion unit merupakan suatu kesatuan antara coil spring dan oil damper (peredam kejut). Mempunyai konstruksi lengan ayun yang terpasang pada poros roda depan.
Dibedakan lagi menjadi 2 jenis : • Leading Link • Trailing Link
Suspension System
C. Suspensi Depan (Front Suspension) 1. Bottom Link a. Leading Link
Dirancang memiliki pivot link (lengan ayun) menghadap ke arah depan shock absorber. Ditahan oleh leading edge pada garpu.
Banyak digunakan pada sepeda motor tipe bebek (cub).
Suspension System
C. Suspensi Depan (Front Suspension) 1. Bottom Link b. Trailing Link
Dirancang memiliki posisi poros (axle) yang didukung oleh links dan shock absorber. Memiliki lengan ayun yang meghadap ke arah belakang.
Banyak digunakan pada sepeda motor tipe scooter.
Suspension System
C. Suspensi Depan (Front Suspension) 2. Telescopic Jenis ini adalah jenis yang paling sering digunakan pada sepeda motor. Bekerja berdasarkan pergerakan turun naik pipa garpu yang mendapat bantuan tekanan pegas dan sebagai fungsi damping (peredam).
Suspension System
C. Suspensi Depan (Front Suspension) 2. Telescopic Terdiri dari inner tube dan outer tube. Ujung bagian bawah outer tube dipasang as roda depan, sedangkan bagian atas inner tube terpasang steering stem.
Dibedakan lagi menjadi 2 jenis : • Standard/konvensional • Up side down/inverted
Suspension System
2. Telescopic (Prinsip Kerja) Jika suatu piston yang ada aliran olinya/katup yang bergerak ke atas dan ke bawah dan di dalamnya ada seal cylinder, oli harus mengalir melalui lintasan oli dalam piston, tetapi mengalirnya tertahan.
Jika shock absorber tertekan, oli mengalir melalui lintasan oli yang besar dan jika tertarik oli mengalir melalui lintasan yang kecil. Oleh karena itu, jika shock absober tertekan akan berjalan cepat, tetapi jika tertarik akan berjalan lambat. Dengan cara inilah getaran dari spring/pegas dapat diredam.
Suspension System
2. Telescopic (Prinsip Kerja)
Gerakan menekan akan lebih cepat dibanding gerakan kembali
Compression > Rebound
Suspension System
2. Telescopic (Prinsip Kerja) Pengaruh diameter lubang aliran/Orifice
Apabila kecepatan gerak piston menekan sama, tetapi lubang aliran oli dibuat berbeda maka efek peredaman akan lebih besar pada suspensi dengan lubang aliran/orifice yang kecil.
Suspension System
2. Telescopic (Prinsip Kerja) Pengaruh kecepatan piston
Apabila kecepatan gerak piston menekan berbeda, tetapi lubang aliran oli dibuat sama maka efek peredaman akan lebih besar pada suspensi dengan kecepatan piston tinggi.
Suspension System
2. Telescopic (Prinsip Kerja) Saat Pipa Garpu Menekan a. Saat pipa garpu bergerak menekan, oli dari ruang b mengalir lewat lubang pada pipa garpu menuju ruang c, oli juga mengalir melalui free valve menuju ruang a. Tahanan oli yang mengalir inilah yang menahan gerakan kejut. b. Bagian ujung oli lock piece menahan gerakan garpu sebelum garpu menyentuh bagian bawah.
Suspension System
2. Telescopic (Prinsip Kerja) Saat Pipa Garpu Bergerak Kembali ke Atas
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) Suspensi belakang berbeda dengan suspensi depan, karena tidak mempunyai sistem kemudi. Sistem ini hanya menopang roda belakang dan menahan goncangan di jalan lewat roda. Dibedakan menjadi 3 jenis : 1. Tipe Swingarm 2. Tipe Unit Swing 3. Tipe Monocross
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) 1. Tipe Swingarm Menggunakan lengan ayun (swingarm) yang digantung pada frame, ujung lain dari lengan menopang roda belakang, dan chusion unit diletakkan di antara ujung belakang dari lengan dan frame.
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) 1. Tipe Swingarm Terdapat 2 jenis suspensi tipe ini, yaitu double suspension dan monoshock.
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) 1. Tipe Swingarm Double suspension Jenis ini mempunyai dua peredam kejut yang mendukung bagian belakang frame body dan swing arm. Suspensi ini umum digunakan, karena sangat sederhana proses pemasangan, jumlah komponen yang lebih sedikit, serta mempunyai sistem dasar yang ekonomis.
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) 1. Tipe Swingarm Monoshock Suspensi tipe ini memiliki satu peredam kejut yang mendukung bagian belakang frame body dan bagian swing arm. Suspensi ini memiliki konstruksi yang rumit, tetapi lebih stabil dibanding jenis double suspension. Banyak digunakan untuk keperluan sport.
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) 2. Tipe Unit Swing Pada tipe ini, mesin berfungsi sebagai lengan ayun. Tipe ini digunakan pada sepeda motor scooter dan sebagian moped. Dapat menggunakan 1 atau 2 cushion unit.
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) 3. Tipe Monocross Tipe ini merupakan swing arm tetapi memiliki bentuk dan posisi bantalan dari cushion unit yang unik. Sistem monocross suspension merupakan hasil penemuan asli dari Mr. Telkens. Sistem ini dikembangkan jauh oleh Yamaha untuk penggunaan racing dan sport.
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) 3. Tipe Monocross
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) 3. Tipe Monocross
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) Shock Absorber belakang/Rear cushion Peredam kejut belakang bekerja seperti pada suspensi depan tipe telescopic. Terdiri dari bermacam-macam tipe, tergantung dari konstruksi dan fungsi peredamnya. Inverted : 1. Single cylinder, one-way type 2. Single cylinder, two-way type Erected : 1. Single cylinder, one-way type 2. Double cylinder, one-way type 3. Double cylinder, two-way type
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) Shock Absorber belakang/Rear cushion Inverted : unit peredam kejut dengan ruang damper terletak di sebelah atas. Sedangkan untuk tipe single cylinder, efektif pada gerakan rebound/kembali, untuk tipe double cylinder, efektif pada kedua gerakan (compression maupun rebound). 1. Single cylinder, one-way type 2. Single cylinder, two-way type
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) Shock Absorber belakang/Rear cushion Erected : unit peredam kejut dengan ruang damper terletak di bawah unit. 1. Single cylinder, one-way type 2. Double cylinder, one-way type 3. Double cylinder, two-way type
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) Prinsip Kerja Shock Absorber Belakang Aliran pada saat kompresi : Katup C terbuka, aliran Oli B tidak ada hambatan (damping)
B
C
A
E D
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) Prinsip Kerja Shock Absorber Belakang Aliran pada saat kembali/rebound : Katup C tertutup, oli mengalir dari orifice D tanpa melalui jalur B untuk menaikkan efek bantalan (damping).
A
E D
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) Tipe Nitrogen Gas Sealed (De Carbon type) Suspensi tipe ini menggunakan tipe inverted, single-cylinder gas yang dikompresikan dalam cylinder oil chamber dan dikompresi oleh free piston. Ruang oli diisi oleh oli dan konstruksinya dibuat kedap udara.
Banyak digunakan untuk sepeda motor jarak jauh dan motocross.
Suspension System
C. Suspensi Belakang (Rear Suspension) Penyetelan kondisi beban Beban pada shock absorber belakang bervariasi bergantung pada jumlah penumpang dan bagasi. Kekerasan dari rear cushion sangat diperlukan untuk menyesuaikan dan pilihan pengemudi.
Suspension System
Terima Kasih