Oksigenisasi Tk 1 4v1443

Tujuan pembelajaran Setelah selesai pembelajaran ini peserta mampu menjelaskan jenis – jenis oksigenasi.

MATERI POKOK JENIS –JENIS OKSIGENASI

Sub materi pokok 1.

2. 3. 4.

Nasal kanul Non-rebreathing mask Ambu bag ventilator

NASAL KANUL Selang Penghubung Ke regulator

regulator

Binasal Lubang hidung

NON - REBREATHING MASK

MASKER VENTURI  Memberikan aliran oksigen bervariasi dengan konsentrasi 24 -50 %

AMBUBAG

masker

bag

Selang Penghubung Ke regulator

Jenis alat oksigenasi kateter – nasal kanul ( 24 – 40 % )  Simple mask ( 40 – 60 % )  Masker dgn reservoir rebreathing ( 40 – 80 %)  Masker dgn reservoir non-rebreathing ( 40 – 90 % )  Sistem venturi ( 24,28,35,40,50,60 % )  Bag valve mask ( bag mask – 100 % )  Respirator / ventilator ( 21 – 100 % )  Nasal

VENTILATOR

Nasal kanul  Nasal

kanul adalah alat yang berbentuk selang binasal untuk memberikan oksigenisasi kepada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen. regulator Binasal Lubang hidung

Selang Penghubung Ke regulator

Nasal kanul memberikan oksigen konsentrasi 24-44% aliran 1-4 liter

Keuntungan dan kerugian nasal kanul Keuntungan nasal kanul  Pemberian oksigen stabil dengan volume dan pernapasan teratur  Dapat diberikan dalam waktu lama  Pasien dapat bergerak bebas, makan minum dan berbicara  Efisien dan nyaman untuk pasien

Kerugian nasal kanul  Dapat

menyebabkan iritasi pada hidung, bagian belakang telinga tempat tali binasal apabila dipakai terlalu lama.  Konsentrasi oksigen akan berkurang apabila pasien bernapas melalui mulut

Simple mask / sungkup sederhana memberikan konsentrasi 40-60 % diberikan 5-8 liter/menit

NON - REBREATHING MASK Non-rebreathing mask adalah alat yang berbentuk selang yang dilengkapi dengan masker dan tampungan oksigen yang berupa plastik pada ujung selang digunakan untuk cadangan oksigen lebih banyak.

Non –rebreathing mask

 

Merupakan tindakan oksigenasi dengan system aliran tinggi. aliran oksigen 8 -12 liter/ menit dengan konsentrasi 80 –100% .

Non –rebreathing mask Teknik pemasangan a.Persiapan pasien 

Pasein dalam posisi tidur terlentang / posisi yang nyaman untuk pasien.

Non –rebreathing mask Persiapan pasien 

Pada pasien tidak sadar posisikan pasien dalam keadaan terlentang lurus sumbu tubuh, pastikan jalan napas terbuka.

Non –rebreathing mask Persiapan pasien  Periksa keadaan umum pasien 

Periksa pernapasan pasien

Non –rebreathing mask Persiapan alat  Non-rebreathing mask lengkap dengan selang dan reservoir/kantungnya  Selanjutnya sama seperti nasal kanul.

Prosedur kerja non-rebreathing mask  Putar

regulator oksigen pada posisi flow mulai dari 8 liter/ menit.  Perhatikan keadaan umum pasien, tanyakan kepada pasien apakah lebih enak bernapas dengan menggunakan alat tersebut bila pasien sadar.

Prosedur kerja non-rebreathing mask  Cek

non-rebreathing mask dengan meletakkan ibu jari pada lubang reservoir hingga udara masuk ke kantung udara , apabila kantung udara terisi oksigen menandakan fungsi non - rebreathing mask baik.

Prosedur kerja non-rebreathing mask  Perhatikan

keadaan umum pasien, tanyakan kepada pasien apakah lebih enak bernapas dengan menggunakan alat tersebut bila pasien sadar.

RANGKUMAN  OKSIGENISASI

DENGAN MENGGUNAKAN NASAL KANUL MERUPAKAN TINDAKAN OKSIGENASI ALIRAN RENDAH 1 – 4 LITER/MENIT, KONSENTRASI OKSIGEN 24 – 44%.  NON – REBREATHING MASK MERUPAKAN TINDAKAN OKSIGENASI ALIRAN TINGGI 8 – 12 LITER/MENIT, KONSENTRASI OKSIGEN 80 -100 %.

RANGKUMAN INDIKATOR KEBERHASILAN OKSIGENISASI APABILA SATURASI OKSIGEN PADA JARINGAN PERIFER 100%, FREKUENSI PERNAPASAN 12 – 20 KALI/MENIT, NADI 80-95 KALI/MENIT, TIDAK TAMPAK KEBIRUAN, RASA SESAK BERKURANG DAN WAKTU PENGISIAN KAPILER KURANG DARI 3 DETIK.

Sekian dan terima kasih