FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Pendahuluan Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan
manusia yang telah dikenal orang sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau karena kemurkaan dan yang maha pencipta Hippocrates mengembangkan teori bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air,udara, tanah, cuaca, dan lain sebagainya
kausalitas/hubungan
kausal berkaitan dengan hubungan sebab akibat yang digunakan untuk memastikan bagaimana kejadian atau lingkungan yang berbeda berhubungan satu sama lain dan /atau bagaimana kejadian tersebut bisa berhubungan
Definisi Kausalitas adalah hubungan sebab akibat dimana suatu atau beberapa variabel mengakibatkan terjadinya variabel lain. Terdapat 2 pendekatan dalam mendefinisikan kausal penyakit yaitu; Pendekatan determinant Pendekatan Probabilitas
Pendekatan determinant menganggap antara variabel
dependent (penyakit) dan variabel independent (factor penelitian) berjalan sempurna, persisi yang digambarkan dalam model matematika. Pendekatan Probabilitas merupakan pemberian ruang terhadap kemungkinan terjadinya kesalahankesalahan baik kesalahan random maupun kesalahan sistematis yang dapat mempengaruhi hasil kausalitas dari factor kausal. Dalam pendekatan probabilitas digunakan pendekatan statistic untuk meyakinkan apakah terdapat hubungan yang valid antara factor penelitian dengan penyakit.
Berdasarkan definisi kausalitas epidemiologi
membedakan lima definisi kausa, yaitu : 1) Produksi, 2) Necessary causa, 3) Sufficient component causa 4) Kausa probabilistic, 5) Counter factual.
Produksi : Sesuatu yang menciptakan atau menghasilkan akibat. Kausa dipandang sesuatu yang memproduksi hasil. Kausa diperlukan dan kausa mencukupi : Merupakan keadaaan yang mutlak diperlukan untuk terjadinya suatu akibat. Tanpa keadaan tersebut tidak dapat dihasilkan suatu akibat.
Sufficient component causa : Kausa komponen mencukupi terdiri dari sejumlah komponen, tak satupun diantaranya secara dini mencukupi terjadinya suatu penyakit. Tetapi ketika semua komponen hadir maka berbentuklah suatu mekanisme kausal yang mencukupi.
Factor B
Factor F
Penyakit
Factor E
Factor C
Kausal probabilistic : Merupakan factor yang meningkatkan probabilitas terjadinya akibat. Menurut definisi probabilistic kejadian suatu penyakit pada seseorang dapat disebabkan karena kemungkinan (peluang). Definisi probalistik kausasi lebih inklusif dari pada definisi kausa komponen mencukupi sebab mampu menjelasakan konsep kausa yang diperlukan dan mencukupi. Kontra factual : Setiap orang berbeda antara satu dan laininya dalam banyak hal. Skuen waktu memainkan peranan yang penting untuk terjadinya perubahan.
PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF penelitian
yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (telah lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent variables”) dan menguji data itu dengan menelusur kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya
Keunggulan-keunggulan Metode kausal baik untuk berbagai keadaan , jika metode
eksperimental, tak dapat digunakan ketika: a) Apabila tidak selalu mungkin untuk memilih,mengontrol dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat secaralangsung.
b) Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistis dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lainvariabel yang berpengaruh. c)Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuanpenelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal, ataudipandang dari segi etika diragukan/ dipertanyakan
Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang
sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala yang dipersoalkan: apa sejalan dengan apa,dalam kondisi apa, pada perurutan dan pola yang bagaimana, dan yang sejenis dengan itu. Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik,
dan rancangan dengan kontrol parsial,pada akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Kelemahan Kelemahan utama setiap rancangan ex postfacto
adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan yang dapat dilakukan, peneliti harusmengambil fakta-fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk mengatur kondisi-kondisinya atau memanipulasikan variabelvariabel yang mempengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu
Adalah sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor
penyebab yang relevan telah benar-benar tercakupdalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki.
Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal,melainkan
kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang disaksikan, menyebabkan masalah menjadi sangat kompleks.
Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-sebab
ganda, tetapi dapat pula disebabkan olehsesuatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebabpada kejadian lain.
Apabila saling hubungan antara dua variabel telah diketemukan,
mungkin sulit untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang akibat.
Kenyataan
bahwa dua atau lebih faktor saling berhubungan tidaklah selalu memberi implikasi adanya hubungan sebab-akibat
Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi
(misalnya: golongan pandai dan golonganbodoh) untuk tujuan pembandingan,menimbulkan persoalanpersoalan, karena kategori-kategori seperti itu bersifat kabur ,bervariasi dan tidak mantap. Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan
pemilihan subjek secara terkontrol
KRITERIA HILL DALAM HUBUNGAN KAUSAL
Kekuatan asosiasi : Jika hubungan menunjukkan faktor tertentu menyebabkan beberapa penyakit atau kejadian luar biasa penyakit lebih mungkin terjadi akibat keberadaan satu faktor dibandingkan keberadaan faktor atau peristiwa lain dan penyakit itu terjadi dalam tahap yang lebih parah/dalam jumlah yang lebih besar.
Konsistensi : jika variabel, faktor/peristiwa yang sama muncul dan muncul lagi dalam keaddan yang berbeda dan memiliki hubungan yang berulang yang sama dengan penyakit
Spesifitas : Jika hubungan sebab akibat dari suatu kejadian luar biasa berhubungan secara khusus dengan satu atau dua penyakit yang saling berkaitan.
Hubungan Temporal : Jika hubungan sebab akibat suatu kejadian atau pajanan secara logis terjadi sebelum penyakit atau kondisi berkembang, faktor waktu dipertimbangkan.Paparan selalu mendahului hasilnya
Biologis/ Medis : Jika hubungan didasarkan pada virilitas patogen atau faktor risiko dan pada kemampuannya untuk menyebabkan penyakit atau suatu kondisi
Biologic Plausability : kerangka biology
Hasil study sesuai dengan
Koherensi : Hasil sejalan dengan riwayat alamiah penyakit biologi, dan epidemiologi penyakit
Bukti Eksperimen : Tersedianya bukti eksperimen yang mendukung.
Analogi : Jika hubungan yang sama ternyata bersifat kausal dan memperlihatkan hubungan sebab akibat
Jenis hubungan kausal Langsung : Penyebab yang terlihat jelas Tidak Langsung
: Jauh lebih kompleks dalam penyebaran dan pengenalannya
Konsep Penyebab Konsep Monokausal
1. Penyakit disebabkan oleh satu penyebab 2. Penyebab penyakit merupakan factor yang necessary dan sufficient Contoh : Teori Postulat Koch Organisme harus dapat ditemukan pada setiap penderita
penyakit Organisme harus dapat diisolasi dari penderita dan dibiakkan Bila organism dimasukkan ke dalam tubuh hewan yang rentan akan menyebabkan penyebab yang sama Organism tersebut harus dapat ditemukan juga pada hewan yang sakit
Konsep Multikausal
Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya, (biologis, filosofis, psikologis, sosiologis, antropologis) dengan penyebab, (agent) serta dengan lingkungan (environment). 1.
Unsur Penyebab a. Penyebab Kausal Primer b. Penyebab sekunder (nonkausal)
a. Penyebab Kausal Primer - Biologis : virus, baktero , protoza, jamur - Nutrisi : kekurangan vitamin - Kimiawi : zat racun , obat - Fisika : proses fisika(panas) - Psikis : gangguan jiwa, tingkah laku sosial b. Penyebab Sekunder (Non kausal) Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat terjadinya penyakit
2. Unsur Pejamu (Host) - Manusia sebagai makhluk biologis - Manusia sebagai makhluk sosial : Adat & kebiasaan 3. Unsur Lingkungan - Lingkungan biologis - Lingkungan fisik - Lingkungan Sosial
Kausalitas
Kesimpulan adalah hubungan sebab
akibat dimana suatu atau beberapa variabel mengakibatkan terjadinya variabel lain yang digunakan untuk memastikan bagaimana kejadian yang berbeda berhubungan satu sama lain dan /atau bagaimana kejadian tersebut bisa berhubungan Penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan.
Penelitian
kausal komparatif merupakan jenis penelitian expos facto, yaitu bahwa penelitian tersebut dilakukan setelah perbedaan perbedaan dalam variable bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian secara alami