Hasil Keterlambatan Pelaporan Hasil Kritis 4696b

BAB 1 PENDAHULUAN Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi tersebut di batasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan horizontal maupun vertikal yang jelas antar bagian. Organisasi rumah sakit menurut Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 33 Ayat 2 disebutkan bahwa paling sedikit terdiri atas kepala rumah sakit, unsur pelayanan medik, unsur keperawatan dan unsur penunjang medik, komite medik dan satuan pemeriksaan internal serta istrasi umum dan keuangan. Unsur penunjang medis diantaranya Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS), Laboratorium, Radiologi, Fisioterapi, Rekam Medik, dan Gizi. Pelayanan Laboratorium kesehatan merupakan sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan penyajian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan masyarakat.Laboratorium kesehatan merupakan sarana penunjang upaya pelayanan kesehatan, khususnya bagi kepentingan preventif, kuratif bahkan promotif dan rehabilitatif.Pelayanan laboratorium sebagai bagian dari pelayanan kesehatan yang berfungsi untuk mendiagnosa atau menetapkan penyebab penyakit, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan. Sedangkan laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, immunoserologi klinik atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Indikator

Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium

1

kemajuan laboratorium adalah dibuktikan dengan adanya peningkatan jumlah pemeriksaan dan pendapatan dari sebuah laboratorium. Melalui buku pedoman pengorganisasian ini kami harapkan bisa melihat sekilas gambaran tentang tata organisasi di Instalasi Laboratorium.


2

BAB II GAMBARAN UMUM RSU. SRI PAMELA 2.1. Gambaran Umum RSU. Sri Torgamba merupakan salah satu rumah sakit swasta yang berada di kawasan industri RSU. Sri Pamela dan mulai beroperasional pada tahun ……………. dengan dasar Pemberian Izin Operasional dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kab. Labuhan batu Selatan No. ………………. yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab.Labuhan batu Selatan tertanggal …………. dan merupakan Rumah Sakit Kelas D sesuai dengan Keputusan Menteri kesehatan No. …………………………. tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Sri Torgamba tanggal …………... Adapun data umum RSU. Sri Torgamba adalah sebagai berikut : 1. Nama Rumah Sakit 2. Alamat 3. 4. 5. 6. 7. 8.

: RSU. Sri Torgamba : ………………………………… ………………………………… Status Kepemilikan : PT. Sri Pamela Medika Nusantara Kelas Rumah Sakit : Kelas C Luas Lahan : ………. m2 Luas Bangunan : ………. m2 Luas Perparkiran : ………. m2 Jenis dan Jenjang Sumber Daya Manusia : 8.1. Dokter a. Umum b. Gigi c. Spesialis i. Penyakit Dalam

vii. Mata

ii. Penyakit Anak

viii. THT-KL

iii. Bedah

ix. Kulit dan Kelamin

iv. Obgyn

x. Patologi Klinik

v. Paru

xi. Radiologi

vi. Saraf 8.2. Perawat a. S-1 Profesi Ners b. S-1 Keperawatan c. D-3 Keperawatan 8.3. Bidan 8.4. Analis

8.8. Sarjana Kesehatan masyarakat 8.9. Ahli Gizi 8.10. Non Medis a. S-2 b. S-1 c. D-3


3

9.

a. D-3 Analis b. SMK Analis 8.5. Farmasi a. S-1 Apoteker b. D-3 Farmasi c. SMK Farmasi 8.6. Radiografer 8.7. Rekam Medis Fasilitas Umum

d. SMA/ SMK/ STM e. SMP f. SD

: ATM Galery, Mushala

2.2. KEGIATAN PELAYANAN Pelayanan kesehatan yang tersedia dan dapat diberikan RSU. Sri Torgamba meliputi pelayanan sebagai berikut : 2.2.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) Pelayanan Instalasi Gawat Darurat di RSU. Sri Torgamba beroperasional selama 24 jam selama 7 hari dalam seminggu, dengan berbagai fasilitas yang lengkap dan mendukung serta tenaga medis dan paramedis profesional yang terlatih. Selain itu, Instalasi Gawat Darurat (IGD) memiliki 1 (satu) fasilitas pelayanan Kamar Bedah Emergency untuk tindakan operatif dengan kondisi emergency. 2.2.2. Instalasi Rawat Jalan Pelayanan Instalasi Rawat Jalan di RSU. Sri Torgamba beroperasional dari pukul 08.00 WIB s/d 19.00 WIB yang terdiri dari pelayanan spesialis profesional dan dilengkapi dengan peralatan canggih. Adapun pelayanan klinik yang tersedia adalah sebagai berikut : a. b. c. d. e.

Klinik Spesialis Penyakit Dalam Klinik Spesialis Penyakit Anak Klinik Spesialis Bedah Klinik Spesialis Obgyn Klinik Gigi dan Mulut

f. g. h. i. j.

Klinik Spesialis Paru Klinik Spesialis Saraf Klinik Spesialis Mata Klinik Spesialis THT-KL Klinik Jantung

2.2.3. Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Inap di RSU. Sri Togamba tersedia dengan kapasitas 100 tempat tidur, dilengkapi dengan fasilitas pelayanan yang dapat memberikan kenyaman kepada pasien dan keluarga serta memenuhi segala hak pasien dan


4

keluarga yang dibutuhkan.Pelayanan rawat inap yang tersedia di RSU. Sri Torgamba tersedia dengan klasifikasi kelas sebagai berikut : a. b. c. d.

Kelas VIP Kelas I Kelas II Kelas III

2.2.5. Instalasi Bedah Sentral Instalasi Bedah Sentral di RSU. Sri Torgamba menyediakan pelayanan dengan fasilitas yang lengkap dan dapat melayani berbagai macam tindakan operatif yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga paramedis yang profesional dan terlatih. 2.2.6. Instalasi Kebidanan Instalasi Kebidanan di RSU. Sri Torgamba menyediakan pelayanan yang bermutu dan berkualitas tinggi dilengkapi dengan fasilitas dan sumber daya manusia (tenaga medis dan paramedis) yang profesional dan terlatih. Pelayanan Kebidanan dan Penyakit Kandungan di RSU. Sri Torgamba melayani persalinan normal dan sctio caesaria dengan 2 tempat tidur. Selain itu, juga memberikan pelayanan perawatan rawat inap dengan klasifikasi kelas; Kelas VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas III. 2.2.7. Laboratorium Instalasi Laboratoriumdi RSU. Sri Torgamba melakukan pelayanan Patologi Klinik yang berkualitas dan bermutu tinggi yang didukung oleh peralatan yang canggih dengan tingkat akurasi hasil yang tinggi serta dilakukan oleh analis yang profesional dan terlatih. Selain itu didukung dengan pemeriksaan dengan respon time sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal yang berlakukan oleh Pemerintah oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik yang berpengalaman. Selain itu, Instalasi Laboratorium juga melayani Pelayanan Medical Check Up untuk pasien yang personal dan pasien perusahaan. 2.2.8. Radiologi


5

Pelayanan Instalasi Radiologi di RSU. Sri Torgamba dapat melayani pemeriksaan : a. CT-Scan b. Digital Rontgen c. Ultra Sonography (USG) Pelayanan radiologi di RSU. Sri Torgamba diberikan oleh petugas yang profesional dan terlatih dengan pelayanan cepat dan berkualitas. 2.2.9. Instalasi Farmasi Pelayanan di Instalasi Farmasi RSU. Sri Torgamba , dilakukan oleh petugas Farmasi yang profesional dan terlatih serta dilakukan pemantauan oleh Panitia Rekam Medis yang bertugas secara berkesinambungan untuk memastikan kesesuaian pemakaian obat dan menjamin ketersediaan obat dan alat kesehatan yang diperlukan oleh pasien, baik pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap. 2.2.10. Instalasi Gizi Memberikan pelayanan pemenuhan kebutuhan gizi pasien yang bermutu dan berkualitas yang dipantau oleh ahli gizi yang profesional dan terlatih. Dalam pemenuhan gizi pasien, ahli gizi melakukan koordinasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya sehingga pelayanan yang didapatkan oleh pasien dapat terintegrasi dengan baik secara menyeluruh. 2.2.11. Pemeliharaan Sarana (PSRS) Memberikan pelayanan untuk memelihara fasilitas, sarana dan prasarana yang berkaitan dengan pelayanan yang ada di rawat jalan ataupun rawat inap sehingga pasien merasakan kenyamanan selama menjalani pelayanan di RSU. Sri Torgamba . 2.2.12. Unit K3 dan Sanitasi Unit K3 dan sanitasi melakukan tugas untuk memastikan kondisi sarana dan prasarana serta fasilitas kebersihan yang ada sesuai dengan standar yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan Pemerintah. Unit ini memastikan keselamatan karyawan, pasien dan pengunjung sehingga dapat meminimalisir kejadian kecelakan akibat lingkungan kerja yang tidak ergonomis, menghilangkan


6

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada karyawan/ petugas kesehatan yang ada di RSU. Sri Torgamba . 2.2.13. Unit Pusat Sterilisasi Unit pusat sterilisasi di RSU. Sri Torgamba menjamin ketersediaan alat yang steril dan pelayanan pensterilan instrumen yang telah digunakan dalam pelayanan sehingga dapat digunakan pada pelayanan selanjutnya. Upaya sterilisasi bertujuan untuk meminimalisir penyebaran infeksi dan penularan penyakit yang diakibatkan oleh alat dan instrumen yang tidak steril. 2.2.14. Unit Laundry Instalasi laundry di RSU. Sri Torgamba memberikan pelayanan linen kepada pasien selama dirawat, sehingga pasien mendapatkan linen yang baik selama pelayanan rawatan. 2.2.15. Kamar Jenazah Instalasi Kamar Jenazah di RSU. Sri Torgamba memberikan pelayanan yang penatalaksanaan jenazah pada pasien yang telah meninggal dunia, termasuk pemberian formalin pada pasien tertentu dan perlakuan khusus lainnya terhadap jenazah sesuai dengan permintaan keluarga pasien.


7

BAB III VISI, MISI, MOTTO, TATA NILAI DAN TUJUAN RS SRI TORGAMBA 3.1. Visi Adapun visi RS Sri Pamela adalah : “Menjadi Rumah Sakit Terkemuka, Terpercaya dan Pilihan Masyarakat dengan Layanan Prima serta Profesional pada tahun 2018 “ 3.2. Misi Dalam mencapai visinya, RS Sri Pamela memiliki misi sebagai berikut : 1.

Pemenuhan Sumber berkompetensi.

Daya

Manusia

(SDM)

yang

berkualitas

dan

2.

Mengutamakan keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan.

3.

Memenuhi peralatan kesehatan sesuai dengan perkembangan teknologi kedokteran.

4.

Selalu mengikuti perkembangan ilmu kedokteran termutakhir.

5.

Memberikan pelayanan secara cepat, tepat dan bertanggung jawab.

6.

Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, harmonis dan kondusif.

3.3. Motto Adapun motto RS Sri Pamela adalah “Peduli dan Melayani Setulus Hati”. Dengan : 5 S Senyum Sapa Sentuh Sabar Semangat 3.4. Tata Nilai 1. Bekerja Ikhlas


8

Memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien secara ikhlas dan tulus tanpa diskriminasi. 2. Tanggung jawab Setiap pelayanan kesehatan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien harus memiliki rasa tanggung jawab. 3. Jujur Mengutamakan kejujuran dalam bertutur kata baik terhadap sesama rekan kerja maupun pimpinan rumah sakit. 4. Kerjasama Tim (Team Work) Setiap aktivitas di rumah sakit, para tenaga medis dan non medis harus saling bekerjasama untuk memberikan kinerja terbaik demi kemajuan rumah sakit. 5. Disiplin Kunci kemajuan dan kesuksesan rumah sakit adalah kedisiplinan tenaga medis dalam bekerja baik dalam hal waktu maupun perbuatan. 6. Ramah Selalu menutamakan pelayanan kesehatan dengan tutur sapa yang baik, ramah, senyum dan penuh kasih sayang. 3.5. Tujuan Berikut adalah tujuan RS Sri Pamela dalam menjalankan misinya untuk mencapai visi adalah : 1. Tujuan Umum Menjadi institusi pelayanan kesehatan yang bermutu bagi semua lapisan masyarakat terutama di kawasan Medan Utara dengan mengedepankan nilai-nilai sosial yang terdapat di masyarakat serta berlandaskan kepada aturan perumasakitan yang berlaku. 2. Tujuan Khusus a. Membantu program

pemerintah

dalam

memberikan

pelayanan

kesehatan yang maksimal dan terpadu kepada masyarakat khususnya kawasan Medan Utara, dengan kecepatan dan ketepatan penanganan, serta cakap dan tanggap; b. Menciptakan pelayanan kesehatan dimana pasien sebagai pusat pelayanan dengan tetap mengutamakan etika dan rasa empati serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan; c. Menghasilkan tenaga profesional yang mempunyai produktivitas kerja yang tinggi dan inovatif serta mempunyai rasa kekeluargaan yang tinggi.


9


10

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSU. SRI PAMELA


11

BAB V VISI, MISI, DAN MOTTO INSTALASI LABORATORIUM 5.1. Visi Adapun visi Instalasi laboratorium RSU. Sri Torgamba adalah “Menjadi laboratorium klinis yang berkualitas, memenuhi kebutuhan pasien dan sesuai standart nasional.” 5.2. Misi Adapun misi Instalasi laboratorium RSU. Sri Torgamba adalah 1.

Melaksanakan pelayanan laboratorium yang ade kuat,nyaman dan tersedia

2.

untuk memenuhi kebutuhan pasien. Melaksanakan peningkatan pendidikan dan keterampilan staf laboratorium

3.

secara berkesinambungan. Melaksanakan budaya keselamatan, keamanan laboratorium yang mengatur resiko keselamatan yang potensial di laboratorium dan di area lain yang

4.

mendapat layanan laboratorium. Melaksanakan pemeriksaan peralatan laboratorium secara teratur dan ada

5.

upaya pemeliharaan dan kalibrasi secara terus menerus. Melaksanakan evaluasi reagensia dan bahan lain selalu tersedia serta menjamin akurasi dan presisis.

5.3. Motto Adapun motto Instalasi laboratorium RSU. Sri Torgamba adalah “Ketelitian dan ketepatan prioritas kami“.

BAB VI STRUKTUR ORGANISASI


12

INSTALASI LABORATORIUM Berikut struktur organisasi Instalasi Laboratorium RSU. Sri Pamela :

Kepala RS Bidang Pelayanan Medis, Penunjang Medis dan Non Medis Kepala Instalasi Laboratorium

Kepala Ruangan Laboratorium

istrasi

Penanggung Jawab QC

Analis Pelaksana


13

BAB VII URAIAN JABATAN 1.

Kepala Instalasi Laboratorium 1.1. Fungsi 1.

Penyusun perencanaan kerja dan kebutuhan staf di Instalasi Laboratorium

2.

Mengatur pelaksanaan kegiatan di Instalasi Laboratorium.

1.2. Hasil Kerja 1. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di 2. 3. 4. 5. 6.

laboratorium. Kinerja unit dan mutu pelayanan. Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium. Usulan program pendidikan dan pelatihan. Melakukan supervisi di laboratorium. Melakukan penilaian terhadap kinerja dan kompetensi bawahan

7.

yang berada dibawah tanggungjawabnya. Memperhatikan kesejahteraan staf yang berada di bawah

8.

tanggungjawabnya, untuk meningkatkan semangat kerja. Menampung dan memberikan solusi mengenai keluhan atau

complain dari pasien yang tidak dapat diatasi oleh bawahannya. 1.3. Persyaratan dan Kualifikasi 1. Pendidikan minimal S-1 Kedokteran (Spesialis Patologi Klinik). 2. Pengalaman kerja minimal 5 tahun. 3. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Prektek 4.

(SIP) Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa, dan mampu

berkomunikasi dengan baik. 5. Sehat, jujur, disiplin dan bertanggung jawab. 1.4. Uraian Tugas 1.

Membantu Kepala dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.

2.

Memimpin

dan

mengkoordinasikan

kegiatan

pelayanan

di

laboratorium 3.

Menyusun program kerja dan rencana kerja Instalasi Laboratorium

4.

Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan

pelayanan

laboratorium

rumah

sakit,

pelayanan

pendidikan dan penelitian di laboratorium


14

5.

Mengkoordinasikan dan memelihara istrasi pelayanan, informasi, promosi dan pemasaran sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

6.

Mengevaluasi dan membuat laporan tahunan dan laporan berkala.

7.

Memberikan pembinaan istrasi, pelatihan dan manajemen kepada seluruh staf laboratorium.

1.5. Tanggung Jawab Bertanggungjawab kepada Kepala rumah sakit atas kelancaran pelaksanaan dan pengembangan pelayanan laboratorium rumah sakit dan pelayanan pendidikan, pelatihan serta penelitian di laboratorium. 1.6. Wewenang 1. Menentukan keputusan menyangkut kebijaksanaan pelayanan dan 2.

pengembangan laboratorium. Mengusulkan program-program yang berkaitan dengan pelayanan

3.

dan pengembangan laboratorium kepada Kepala Rumah Sakit. Mengusulkan tambahan prasarana dan sarana sesuai dengan

4. 5.

kebutuhan laboratorium. Mengadakan pertemuan koordinasi sedikitnya sekali setiap bulan. Memberikan teguran terakhir kepada staf yang melakukan pelanggaran dan mengembalikan staf yang bersangkutan kepada Kepala rumah sakit bila teguran terakhir tidak diindahkan.

2. Kepala Ruang Instalasi Laboratorium 2.1. Fungsi 1. Penyusunan perencanaan kerja dan kebutuhan tenaga analis 2. 3.

kesehatan di Instalasi Laboratorium. Mengatur pelaksanaan kegiatan di Instalasi Laboratorium. Melakukan pengawasan dan pengendalian logistic Instalasi

Laboratorium. 2.2. Hasil Kerja 1. Membuat laporan pasien laboratorium 2. Standar Prosedur Operasional di Instalasi Laboratorium. 3. Membuat daftar dinas staf laboratorium 4. Mengawasi kinerja analis kesehatan. 5. Merencanakan/ menyusun kebutuhan logistic laboratorium. 6. Memvalidasi hasil pemeriksaan sebelum ditandatangani dokter. 2.3. Persyaratan dan Kualifikasi 1. Pendidikan minimal D-3 Analis dengan pengalaman kerja minimal 2.

5 tahun sebagai kepala Instalasi Laboratorium. Memiliki STR dan SIK


15

3. 4.

IPK Minimal 2,75 Mau dan mampu

mengembangkan

diri

sesuai

dengan

perkembangan IPTEK. 5. Menguasai ilmu pengetahuan sebagai analis kesehatan 2.4. Uraian Tugas 1. Membantu Kepala dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan 2.

pasien rumah sakit. Memimpin dan mengelola Instalasi Laboratorium untuk pencapaian

3. 4. 5.

Visi Misi rumah sakit dan Laboratorium Memimpin dan mengembangkan SDM di Instalasi Laboratorium Membina hubungan baik internal dan eksternal laboratorium Penyelenggaraan tugas-tugas lain agar pelayanan laboratorium

6. 7.

berjalan baik dan lancar. Memvalidasi hasil yang sudah divalidasi oleh analis laboratorium. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi (POACE) dalam pelaksanaan tugas dan

8.

fungsi Instalasi Laboratorium. Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan laboratorium

9.

secara rutin serta pelaksaan dinas kerja staf dibawahnya. Berkoordinasi dengan unit terkait baik rawat inap maupun rawat

jalan. 10. Mengatur dan mengadakan evaluasi terhadap kinerja analis kesehatan di Instalasi Laboratorium melalui pertemuan internal sebulan sekali, dan membuat dokumentasinya 11. Mengajukan kalibrasi dan maintenance alat laboratorium dan membuat dokumentasinya. 12. Melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan. 13. Memberikan laporan tertulis secara berkala (harian, bulanan, tahunan) terdiri dari : a. Laporan jumlah pemeriksaan laboratorium harian b. Laporan jumlah pemeriksaan laboratorium bulanan. c. Laporan pemeriksaan rawat jalan dan rawat inap bulanan d. Laporan pemeriksaan rujukan keluar. 2.5. Tanggung Jawab Secara struktural, Kepala Ruang Instalasi Laboratorium bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Laboratorium 2.6. Wewenang 1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan 2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf analis kesehatan.


16

3.

Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga analis kesehatan, peralatan, dan mutu pelayanan di Instalasi

4.

laboratorium. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi

5.

wewenang Kepala Ruang Instalasi Laboratorium. Mengajukan permintaan barang-barang keperluan

6.

laboratorium kepada pihak terkait sesuai prosedur yang berlaku. Menetapkan/ menyetujui suatu tindakan yang dianggap perlu

instalasi

dilakukan dalam keadaan tertentu. 3. Penanggung Jawab QC 3.1. Fungsi Bertindak dalam coordinator dan mamastikan mutu pelayanan di Instalasi Laboratorium. 3.2. Hasil Kerja 1. Target yang harus dicapai di Instalasi Laboratorium 2. Melaksanakan tugas dan instruksi khusus lainnya atas permintaan Kepala Instalasi Laboratorium. 3. Semua dokumentasi terlengkapi. 3.3. Persyaratan dan Kualifikasi 1. Pendidikan minimal D-3 Analis Kesheatan 2. Pengalaman kerja minimal 1 tahun 3. Menguasai alat-alat yang ada di Instalasi Laboratorium 4. Mendapatkan pelatihan Quality Control 3.4. Uraian Tugas 1. Membantu Kepala dalam upaya penigkatan mutu dan keselamatan 2.

pasien di rumah sakit. Melengkapi semua kebutuhan dan persiapan alat sebelum

3. 4.

digunakan. Memastikan dan mengawasi kelancaran pemakaian alat setiap hari. Mengawasi control dan melaksanakan pemantapan mutu internal

5.

setiap hari. Mengawasi pelaksanaan maintenance harian dan melakukan

6. 7.

maintenance mingguan dan bulanana alat. Membuat laporan indictor mutu dan hasil QC laboratorium Kemampuan teknis : a. Memahami prinsip kerja alat/ instrument dengan benar. b. Bisa mendeteksi secara dini perubahan kondisi kerja alat/ c.

instrument Bisa menjalankan maintenance harian, mingguan, bulanan alat/ instrument dengan benar.


17

d.

Bisa mendeteksi dan mengatasi jika terjadi trouble pada alat/

e.

instrument. Bisa menjalankan QC, mereview QC dan merekap semua hasil

f.

QC. Bertanggung jawab penuh terhadap semua kebutuhan alat/

instrument (calibrator, QC, Reagent, dan kebutuhan lainnya). 3.5. Tanggung Jawab Secara struktural bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Laboratorium dan Kepala Ruangan Laboratorium atas kelancaran dan kualitas hasil pelayanan laboratorium. 3.6. Wewenang 1.

Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan

2.

Meminta

fasilitas

kebutuhan

alat

yang

diperlukan

untuk

pelaksanaan pelayanan. 4. istrasi Laboratorium 4.1. Fungsi Bertindak selaku istrasi dibawah supervisi penanggug jawab ruangan laboratorium. 4.2. Hasil Kerja 1. Kesiapan formulir 2. Laporan kehadiran staf 3. Usulan permintaan ATK rutin 4. Mengajukan kebutuhan logistik 4.3. Persyaratan dan Kualifikasi 1. Pendidikan minimal SMAK Analis Kesehatan 2. Pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidang strasi. 3. Mendapatkan pelatihan Bantuan Hidup Dasar 4.4. Uraian Tugas 1.

Membantu Kepala dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan

2. 3.

pasien rumah sakit. Merencanakan dan mengelola istrasi logistic laboratorium. Menangani system pencatatan dan distribusi surat masuk dan surat

4.

keluar. Atas persetujuan kepala unit menentukan kontrak kerjasama dengan rekanan berdasarkan perbandingan harga produk/ reagen

5. 6. 7.

yang digunakan. Membuat laporan pemakaian reagen mingguan dan bulanan. Membuat laporan permintaan reagen mingguan dan bulanan Membuat laporan inventaris alat di laboratorium


18

8. 9.

Membuat laporan stock alkes dan barang habis pakai setiap bulan. Mengexpedisikan semua hasil pemeriksaan laboratorium.

4.5. Tanggung Jawab Bertanggung jawab terhadap semua pencatatan/ dokumentasi jenis pemeriksaan dan hasil pemeriksaan pasien. 4.6. Wewenang 1. Menentukan prioritas kebutuhan/ permintaan dari seksi/ sub unit 2.

pelayanan baik dari segi keuangan maupun logistic. Atas persetujuan kepala unit, meminta pertanggung jawaban penanggung jawab ruangan atas penggunaan alat/ reagen dan bahan habis pakai lainnya.

5.

Analis Laboratorium 5.1. Fungsi Bertindak sebagai tenaga pelaksana di Instalasi Laboratorium sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. 5.2. Hasil Kerja 1. Target yang harus dicapai di Instalasi Laboratorium 2. Melaksanakan tugas dan instruksi khusus lainnya atas permintaan atasannya. 5.3. Persyaratan dan Kualifikasi 1. Pendidikan minimal SMAK dengan pengalaman minimal 2 tahun 2. Memiliki STR dan SIK 3. IPK Minimal 2,75 4. Menguasai ilmu pengetahuan sebagai analis kesehatan. 5.4. Uraian Tugas 1. Membantu Kepala dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan 2.

pasien rumah sakit. Menangani, memproses

dan

melaksanakan

pemeriksaan

laboratorium sehingga pelayanan laboratorium untuk pasien rawat 3.

jalan dan pasien rawat inap berlangsung dengan baik dan lancer. Merencanakan dan memproses pemeriksaan laboratorium sesuai

4. 5.

dengan standar yang telah ditentukan. Mempersiapkan perlengkapan sampling (sesuai dengan kebutuhan) Menerima formulir perminaan pemeriksaan laboratorium dan

6.

menyesuaikannya dengan data pasien di system. Melakukan pengambilan, pengumpulan, dan pengelolaan specimen

7.

untuk pemeriksaan. Mengambil sampel darah pasien baik pasien rawat jalan maupun

8.

pasien rawat inap. Menangani specimen (Labelin, penyimpanan, pengiriman)


19

9.

Memastikan sampel darah yang diambil sesuai dengan criteria

darah yang akan diperiksa. 10. Melakukan pemeriksaan specimen 11. Mengetik hasil pemeriksaan specimen kedalam system 12. Bertanggung jawab menjaga keamanan, kebersihan kenyamanan lingkungan kerja. 13. Bertanggung jawab untuk

mengoperkan/

dan

mengamprahkan

pekerjaan yang belum selesai dikerjakan pada dinas selanjutnya. 14. Bertanggung jawab menerima dan menyelesaikan operan/ amprahan pekerjaan yang belum selesai dari dinas sebelumnya. 5.5. Tanggung Jawab Secara struktural bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Laboratorium

terhadap

terselenggaranya

pelayanan

Instalasi

Laboratorium sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 5.6. Wewenang 1. Ketepatan identitas pasien. 2. Ketepatan dalam jenis pemeriksaan 3. Menolak specimen pemeriksaan yang tidak sesuai dan tidak memenuhi syarat pemeriksaan laboratorium.


20

BAB VIII TATA HUBUNGAN KERJA Untuk menyelenggarakan tugas-tugas yang ada di ruangan Instalasi Laboratorium harus membina hubungan kerja yang baik dengan berbagai pihak yang ada di rumah sakit yang ditunjukkan dengan bagan berikut :

IGD

IRJA

IBS

IRNA

LABORATORIUM RUJUKAN

LABORATORIUM

1.

Instalasi Gawat Darurat Permintaan pemeriksaan dapat berasal dari IGD yang mengisi formulir pemeriksaan. Perawat IGD kemudian akan menghubungi laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan. Spesimen darah diambil langsung oleh petugas laboratorium di IGD. Hasil pemeriksaan akan disampaikan oleh analis kesehatan kepada perawat IGD maupun kepada dokter pengirim pemeriksaan.

2.

Instalasi Rawat Jalan Jika ada pasien rawat jalan yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium, maka dokter yang menangani pasien akan mengisi form permintaan pemeriksaan. Kemudian perawat rawat jalan dapat mengantarkan pasien ke laboratorium atau petugas laboratorium yang datang ke rawat jalan (sesuai kebutuhan dan kondisi pasien). Hasil dari pemeriksaan akan dikembalikan kepada dokter pengirim pemeriksaan atau dapat diberikan langsung kepada pasien untuk kepentingan konsultasi lanjutan.

3.

Instalasi Rawat Inap Jika ada pasien rawat inap yang akan melakukan pemeriksaan laboratorium, maka perawat mengirimkan formulir permintaan laboratorium ke ruang


21

laboratorium. Jika pemeriksaan bersifat CITO maka pemeriksaan spesimen didahulukan dari spesimen yang lain agar hasilnya bisa dilaporkan segera mungkin kepada dokter yang merawat pasien. Hasil pemeriksaan yang sudah selesai dan sudah ditandatangani oleh dokter patologi klinik akan diserahkan kepada ruangan dimana pasien dirawat. 4.

Instalasi Bedah Sentral Jika ada jaringan dari tindakan operasi, maka jaringan tersebut akan diantar oleh perawat dengan membawa formulir permintaan pemeriksaan jaringan, dicatat dalam expedisi penerimaan jaringan untuk kemudian akan diambil oleh dokter spesialis patologi anatomi.

5.

Laboratorium Rujukan Pemeriksaan tertentu yang tidak dapat dikerjakan di laboratorium RSU. Sri Pamela

akan dirujuk ke laboratorium rekanan. Sampel dan formulir

permintaan dari RSU. Sri Pamela akan diambil oleh kurir dari Laboratorium rekanan dan hasilnya akan kembali diserahkan ke RSU. Sri Pamela sesuai dengan respon time yang telah disepakati.

BAB IX POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI TENAGA 9.1. Kualifikasi Tenaga Dalam upaya mempersiapkan tenaga di Instalasi Laboratorium yang handal, maka perlu kiranya melakukan kegiatan penyediaan dan mempertahankan sumber daya manusia yang tepat di Instalasi Laboratorium.


22

Atas dasar tersebut maka diperlukan adanya perencanaan sumber daya manusia yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran tenaga sehingga bisa mendayagunakan tenaga tersebut seefektif mungkin dan pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah tenaga yang sesuai dengan kebutuhan. Adapun kualifikasi tenaga yang dibutuhkan di Instalasi Laboratorium adalah sebagai berikut :

NO

JABATAN

1.

Kepala Instalasi Laboratorium

2.

Kepala Ruang Instalasi Laboratorium

3.

istrasi

4.

Penanggung Jawab QC

5.

Analis Laboratorium

KUALIFIKASI

JUMLAH

1. Pendidikan minimal S1 Kedoktersan (Spesialis Patologi Klinik) 2. Pengalaman kerja minimal 5 tahun 3. Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) 1. Pendidikan minimal D-3 Analis dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun sebagai kepala Instalasi Laboratorium. 2. Memiliki STR dan SIK 3. IPK Minimal 2,75 4. Mendapat pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dari rumah sakit. 1. Pendidikan minimal SMAK Analis Kesehatan 2. Pengalaman minimal 1 tahun di bidang istrasi 3. Mendapat pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dari rumah sakit.

1

1. Pendidikan minimal DIII Analis Kesehatan 2. Pengalaman kerja minimal 1 tahun 3. Menguasai alat-alat yang ada di Instalasi Laboratorium 4. Mendapat pelatihan : a. QC(Quality Control) b. Bantuan Hidup Dasar (BHD) 1. Pendidikan minimal DIII Analis Kesehatan dan SMK – Analis Kesehatan

1


1

8

23

2. Pengalaman minimal 1 tahun 3. Mendapat pelatihan : a. Bantuan Hidup Dasar (BHD)

9.2. Pola Ketenagaan Pola ketenagaan di Instalasi Laboratorium mengacu pada prinsip perhitungan rumus ISN (Indicator Staffing Needs), secara rinci disajikan pada table di bawah ini : Rumus : Kebutuhan Tenaga = Faktor yang mempengaruhi kebutuhan tenaga : 1. Jumlah hari dalam 1 tahun = 365 hari (a) 2. Jumlah hari kerja dalam 1 tahun = 303 hari (b) b = 365 – (Jumlah hari minggu dalam 1 tahun ditambah hari libur nasional) 3. Jumlah jam kerja per hari = 7 jam 4. Jumlah hari kerja efektif = 279 279 = Jumlah hari kerja dalam 1 tahun – cuti/ izin 5. Jumlah hari kerja efektif = 5.3 jam (e) e=

e= 6. Waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas (h) Rumus =

Berdasarkan rumus yang ada maka perhitungan kebutuhan tenaga di Instalasi Laboratorium adalah : 1.

Kepala Instalasi Laboratorium


24

a = 365 hari b = 303 hari e = 5.3 jam h = 6 jam Kebutuhan tenaga = = 1.3 dibulatkan menjadi 1 orang 2.

Penanggung Jawab QC a = 365 hari b = 303 hari e = 5.3 jam h = 6 jam Kebutuhan tenaga = = 1.3 dibulatkan menjadi 1 orang

3.

Tenaga istrasi a = 365 hari b = 303 hari e = 5.3 jam h = 6 jam Kebutuhan tenaga = = 1.3 dibulatkan menjadi 1 orang

4.

Penanggung Jawab QC dan Analis Pelaksana a = 365 hari


25

b = 303 hari e = 5.3 jam h = 35 jam Kebutuhan tenaga = = 7,95 dibulatkan menjadi 8 orang Berikut Pola ketenagaan serta kualifikasi Instalasi Laboratorium RSU. Sri Pamela : No 1. 2. 3. 4. 5.

Jabatan Kepala Instalasi Laboratorium Penanggung Jawab Ruangan istrasi Quality Control Analis Laboratorium

Tenaga yang dibutuhkan Jumlah Kualifikasi 1 Dokter Patologi Klinik 1 D-3 1 D-3 1 D-3 8 SMAK dan D-3

BAB X KEGIATAN ORIENTASI Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai di Instalasi Laboratorium harus mampu bekerja secara sistematis, detail, dan memiliki insiatif yang tinggi dalam pelaksanaan pelayanan laboratorium. Untuk itu sebelum melaksanakan tugas di


26

Instalasi Laboratorium, pegawai yang akan ditugaskan harus mengetahui sarana dan prasarana yang ada dan mematuhi tata laksana dan tugas-tugas yang ada di Instalasi Laboratorium. 1.

Sasaran a. Analis Laboratorium yang baru yang akan ditempatkan di Instalasi Laboratorium b. Tenaga baru yang dipindah tugaskan dari unit kerja lain ke unit kerja Laboratorium.

2.

Tujuan a. Tujuan Umum Adapun yang menjadi tujuan umum dari pelaksanaan orientasi adalah tenaga baru dapat melaksanakan tugasnya di Instalasi Laboratorium sesuai dengan uraian tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya. b. Tujuan Khusus Setelah dilakukan orientasi di Instalasi Laboratorium diharapkan tenaga baru mampu : 1) Mengetahui alur kerja di Instalasi Laboratorium 2) Mengetahui form-form yang digunakan di Instalasi Laboratorium 3) Mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan di Instalasi Laboratorium dan cara kerja alat 4) Mengetahui tata kerja dan SPO yang ada di Instalasi Laboratorium.

3.

Kegiatan dan Alokasi Waktu Orientasi dilaksanakan oleh tenaga kerja baru maupun tenaga kerja yang baru dipindahkan ke Instalasi Laboratorium secara efektif selama kurang lebih 3 (tiga) bulan. Orientasi di Instalasi Laboratorium adalah a. Orientasi Umum 1) Visi dan misi rumah sakit serta peraturan kepegawaian


27

2) 3) 4) 5) 6)

Struktur Organisasi Rumah Sakit Ketetentuan tentang Hak Pasien & Keluarga Lingkungan Rumah Sakit (Hospital Tour) Kebijakan dan Program Peningkatan Mutu dan KPRS Ketentuan berkaitan dengan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

(PPI) 7) Ketentuan berkaitan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) b. Orientasi Khusus 1) Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium 2) Lingkungan Instalasi Laboratorium 3) Kebijakan dan SPO Instalasi Laboratorium 4) Kebijakan dan SPO berkaitan dengan Instalasi Laboratorium 5) Inventaris (Peralatan dan Instrumen) yang ada 6) Pola Kerja. (sesuai dengan uraian tugas pokok, fungsi, wewenang serta tanggung jawab. 7) Program Sistem Informasi RS 4.

Peningkatan Kompetensi SDM Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi laboratorium RSU. Sri Pamela, maka diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga laboratorium.Pembinaan dan pengembangan kompetensi tenaga laboratorium dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja.

BAB XI PERTEMUAN / RAPAT Rapat merupkaan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang ayng memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu. 11.1.Tujuan a. Tujuan umum Dapat membantu terselenggaranya pelayanan Laboratorium yang bermutu di Intalasi Laboratorium. b. Tujuan khusus


28

1. Dapat mengidentifikasi segala permasalahan, membuat/ menyusun rencana kerja yang terkait dengan pelayanan laboratorium. 2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan Laboratorium. 11.2.Kegiatan rapat di Instalasi Laboratorium Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Laboratorium yang dipimpin oleh Penanggung Jawab Ruangan dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat berkala yang akan diadakan ada 2 macam yaitu : 1. Rapat Rutin 2. Rapat Insidentil/ Tidak Terjadwal 11.2.1. Rapat Rutin Rapat Rutin atau rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Penanggung Jawab Ruangan Laboratorium di Instalasi Laboratorium setiap 1 bulan sekali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan jadwal agenda rapat yang telah ditentukan oleh Penanggung Jawab Ruangan. Rapat secara rutin diselenggarakan di Instalasi Laboratorium yaitu pada: Waktu

: Minggu ke II hari kamis

Jam

: 14.00 WIB

Peserta

: Seluruh staf laboratorium, istrasi dan petugas QC

Tempat: Ruang Instalasi Laboratorium Materi

: 1. Kinerja Instalasi Laboratorium 2. Kinerja terhadap pelaksaan pelayanan Laboratorium 3. Koordinasi Pembuatan SPO 4. Koordinasi pembuatan dan kelengkapan dokumen 5. Koordinasi perbaikan pelayanan laboratorium 6. Evaluasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. 7. Rekomendasi, usulan serta tidak lanjut

Kelengkapan rapat :


29

Undangan, daftar hadir, notulen rapat. 11.2.2. Rapat Insidentil/ Tidak Terjadwal Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh kepala ruangan untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Instalasi Laboratorium dikarenakan adanya permasalahan yang perlu segera dibahas. Waktu

: Sewaktu-waktu

Jam

: Jam Kerja

Peserta

: Kepala Ruangan dan seluruh karyawan instalasi Laboratorium

Tempat: Ruang Instalasi Laboratorium Materi

: Pembahasan masalah urgen

BAB XII PELAPORAN 12.1.

Laporan Harian Laporan harian dilakuakn setiap hari.Kegaitan pelaporan ini dilakukan oleh

Kepala Instalasi Laboratorium ataupun petugas Laboratorium baik secara lisan maupun tulisan. Hal-hal yang dilaporkan adalah : 1. 2. 3. 4. 12.2

Jumlah pasien yang ditangani Jumlah tes pemeriksaan Alat trouble Pemeriksaan yang dirujuk Laporan Bulanan


30

Laporan bulanan dilakukan setiap bulan sebagai tindak lanjut dari pelaporan kejadian setiap hari dalam kegiatan pelayanan laboratorium.Pelaporan ini biasanya menyangkut kegiatan program kerja yang dilakukan di Instalasi Laboratorium dalam kurun sebulan. Hal-hal yang dilaporkan adalah : 1. Laporan jumlah pasien dan tes pemeriksaan 2. Laporan rapat bulanan internal 3. Laporan pemeriksaan alat-alat dan inventaris (maintenance) 4. Laporan pencatatan QC 5. Laporan pemakaian, penambahan stock alkes, BHP dan reagent (logistic) 6. Laporan indicator mutu 7. Laporan kejadian K3RS 12.3.

Laporan Tahunan Laporan tahunan biasanya dilakukan setiap akhir tahun. Tujuan laporan

tahunan ini untuk mengevaluasi seluruh laporan harian dan bulanan sehingga dapat dilihat total kegiatan yang berlangsung dalam pelayanan laboratorium sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dari evaluasi laporan tahunan ini. Hal-hal yang dilaporkan adalah “ 1. Rekapitulasi total pasien yang melakukan pemeriksaan hematologi, kimia klini, urinalisa, feces, immunologi, dll. 2. Rekapitulasi laporan total keluhan pasien. 3. Rekapitulasi indicator mutu 4. Rekapitulasi stok logistik 12.4. 1.

Laporan Pemeriksaan Tanggung jawab managemen untuk membuat format hasil : Managemen laboratorium harus membuat format laporan

hasil

pemeriksaan. Format laporan dan cara mengkomunikasikannya kepada pemakai harus ditentukan dengan mendiskusikannya dengan pengguna 2.

3.

jasa laboratorium. Penyerahan hasil tepat waktu Managemen laboratorium ikut bertanggung jawab atas diterimanya hasil pemeriksaan kepada orang yang sesuai dalam waktu yang disepakati. Komponen laporan hasil pemeriksaan


31

Hasil harus dapat dibaca tanpa kesalahan dalam tulisan, dan dilaporkan kepada orang yang diberi wewenang untuk menerima dan menggunakan informasi medis. Laporan setidaknya harus mencakup hal – hal berikut : a. Identifikasi dari pemeriksaan yang jelas dan tidak ragu – ragu, termasuk prosedur pengukuran bila perlu b. Identifikasi laboratorium yang menerbitkan laporan c. Identifikasi khas dan bila mungkin lokasi pasien serta tujuan dari laporan d. Nama atau identitas khas lain dari pemohon dan alamat pemohon e. Tanggal dan waktu pengumpulan sampel primer, apabila tersedia dan relevan dengan pelayanan pasien, serta waktu penerimaan oleh laboratorium f. Tanggal dan waktu penerbitan laporan. Jika tidak tercantum pada laporan, tanggal dan waktu penerbitan laporan harus dapat diperoleh dengan segera bila diperlukan g. Sumber dan sistem organ sampel primer. Misalnya : darah vena,pus h. Bila dapat digunakan, hasil pemeriksaan dilaporkan dalam unit Standar i. j. k. l. m.

Internasional atau telusur hingga unit Standar Internasional Interval acuan biologis, apabila dapat digunakan Interpretasi hasil, apabila sesuai Identifikasi dari petugas yang diberi wewenang mengeluarkan hasil Jika relevan, hasil asli dan hasil yang diperbaiki Apabila mungkin, tandatangan atau otorisasi dari petugas yang memeriksa atau menerbitkan laporan.


32

BAB XIII PENUTUP Dengan telah tersusunnya buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Laboratorium RSU. Sri Pamela , diharapkan dapat dijadikan sebagai pegangan bagi seluruh staf di Instalasi Laboratorium. Untuk pemerhati di luar organisasi diharapkan buku ini bisa membantu mengenal sisi pengorganisasian di Instalasi Laboratorium di RSU. Sri Pamela secara singkat. Cetakan pertama ini kami harapkan sebagai pijakan awal dan tentunya harus senantiasa diperbaiki. Saran dan masukan dari pemerhati buku ini sangat kami nantikan.


33


34

Hasil Keterlambatan Pelaporan Hasil Kritis 4696b

Overview 5o1f4z

More details 6z3438

Related Documents c2h70

Hasil Keterlambatan Pelaporan Hasil Kritis 4696b

Pelaporan Hasil Kritis Radiologi 38492c

Spo Pelaporan Hasil Kritis 935l

Pelaporan Hasil Kritis 2d2s46

Pelaporan Hasil Kritis Sop.doc 6o4r59

Panduan Pelaporan Hasil Kritis 102p27

More Documents from "Leni Mandasari" kw52

Pengkajian Icra Bangunan Icu 6y311z

Program Kerja Dan Anggaran 4y5812

Form Asesmen Pra Anastesi 5255i

Hasil Keterlambatan Pelaporan Hasil Kritis 4696b

Kak Sim Rs.docx 2y3e3t

Proposal Hand Traktor 5x4m2d