ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIAGNOSA IKTERUS OBSTRUKTIF PADA Tn.H.M.A DI RUANG LONTARA 2 ATAS DEPAN RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MAKASSAR TAHUN 2017
PENGKAJIAN KEPERAWATAN Nama Perawat
: Tri Apriani. M
Tanggal Pengkajian
: 10 Januari 2017
Jam Pengkajian
: 07.00 WITA
1. Biodata Pasien : Nama
: Tn.H.M.A
Tempat/Tanggal lahir
: Pulau Balang Lompo, 03/11/1963
Umur
: 53 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Petani
Status Pernikahan
: Kawin
Alamat
: Pulau Balang Lompo
No RM
: 783331
Penanggung Jawab : Nama
: Tn.M.H
Hubungan dengan kalien
: Menantu
Alamat
: Pulau Balang Lompo
2. Data Medik Dikirim oleh
: UGD
Diagnosa Medis
: Ikterus Obstruktif
3. Keadaaan umum Keadaan Sakit
: Pasien tampak terbaring lemah dan mengeluh nyeri
Keluhan Utama
: Kuning seluruh tubuh
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E=4 V=5 M=6
1
Vital Sign: TD
:120/70 mmHg, Kesimpulan : Normal
Nadi
: Frekuensi : 60 x/mnt, reguler dan teraba lemah
Respirasi
: Frekuensi :18 x/mnt, regular
Suhu
: 36,5.oC, axila
Berat badan
: 53 kg
Tinggi badan
: 160 cm
IMT
: 20,7 kg/m2
Genogram:
2
4. Pengkajian pola kesehatan A. Kajian Persepsi Kesehatan-Pemeliharaan Kesehatan Riwayat Kesehatan : 1)
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien dan keluarga pasien mengatakan kuning seluruh tubuh dialami sejak 6 bulan yang lalu sebelum masuk RS. 2) Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien dan keluarga pasien mengatakan pasien pernah dirawat di RS dua tahun yang lalu dengan batu empedu, Pasien tidak memiliki alergi. 3) Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien dan keluarga pasien mengatakan bahwa istrinya menderita penyakit hipertensi.
B. Kajian Nutrisi Metabolik 1) Sebelum masuk RS Pasien mengatakan selama di rumah frekuensi makan 3x/hari, nafsu makan baik, jenis makanan padat, tidak ada makanan pantangan. Masalah pencernaan seperti mual, muntah, sariawan, sulit menelan tidak ada. Kebutuhan pemenuhan makanan secara mandiri. 2) Selama di RS Pasien mengatakan selama di rumah sakit frekuensi makan pasien 3x/hari jenis makanan sesuai dengan indikasi ahli gizi. Masalah pencernaan seperti mual, muntah, sariawan tidak ada. Kebutuhan pemenuhan mandiri dengan pengawasan keluarga.
C. Kajian Pola Eleminasi 1) Eleminasi Urin a.
Sebelum masuk RS Keluarga mengatakan kalau frekuensi berkemih pasien baik. Bau khas urin, warna kuning, tidak menggunakan diuretik, tidak ada gangguan eliminasi bladder. Kebutuhan pemenuhan eliminasi urin secara mandiri.
3
b.
Selama di RS Keluarga mengatakan pasien berkemih sesuai dengan air yang diminum, bau khas urin, warna kuning. Kebutuhan pemenuhan eliminasi urin mandiri dengan pengawasan dari keluarga.
2) Eleminasi Fekal/Bowel a.
Sebelum masuk RS Keluarga mengatakan frekuensi BAB pasien dirumah sebanyak 1x/hari biasanya pagi hari, warna kuning, bau khas feses, konsistensi lembek, penggunaan pencahar tidak ada, gangguan eliminasi bowel tidak ada, pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal secara mandiri.
b.
Selama di RS Keluarga mengatakan selama di RS pasien BAB jarang, warna kuning tua, bau khas feses, konsistensi lembek, tidak ada gangguan eliminasi bowel seperti konstipasi, kebutuhan pemenuhan eliminasi fekal mandiri dengan pegawasan keluarga.
D. Kajian Pola aktivitas dan Latihan 1) Sebelum masuk RS Pasien mengatakan pasien jarang melakukan olahraga, karena pasien aktivitas banyak dihabiskan untuk mengurus sawah dan kebun. Selama di rumah pasien dapat beraktivitas dengan baik sebelum sakit. Keluarga mengatakan Pasien tidak menggunakan alat bantu seperti kruk, walker, kursi roda dll. Kemampuan melakukan ROM ka/ki aktif. Kemampuan ambulasi dan ADL secara mandiri. 2) Selama di RS Keluarga mengatakan pasien sangat lemah, pasien hanya terbaring di tempat tidur dan tampak lemah. Kemampuan melakukan ROM ka/ki fasif. Kemampuan ambulasi dan ADL dengan bantuan. Observasi
Keterangan:
Aktivitas harian
0 : Mandiri
Makan
:0
Mandi
:2
Berpakaian
:2
Kerapihan
:2
3 : Bantuan orang dan alat
BAB
:0
4 : Bantuan penuh
1 : Bantuan alat 2 : Bantuan Orang
4
BAK
:0
Mobilisasi di tempat tidur
: Ya
Ambulasi
: Tempat tidur
E. Kajian Pola Persepsi Kognitif dan Konsep Diri Pasien mengatakan pasien tidak ada gangguan penglihatan, tidak ada gangguan pendengaran, tidak ada gangguan penciuman, tidak ada gangguan sensasi taktil dan tidak ada gangguan pengecapan.
F. Kajian Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama Pasien mengatakan pasien berperan sebagai orang tua, yang kooperatif , dan menjalin hubungan dengan tetangga dan kerabat dengan baik.
G. Kajian Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress Pasien mengatakan mengkhawatirkan keadaan penyakitnya dikarena kan pasien juga pernah menjalani operasi sebelumnya dengan keluhan yang sama. H. Kajian Pola Sistem Nilai Kepercayaan Pasien dan keluarga pasien mengatakan percaya dengan tenaga kesahatan, dalam mendukung kesembuhan keluarganya.
5. Pemeriksaan Fisik a. Kepala Bentuk
: Normal
Kulit
: Elastis, lembab, agak kotor
Rambut
: hitam, tidak rontok, terasa kasar, kotor, kering/kusam.
Muka
: Tampak pucat, tidak ada bells palsy, tidak ada hematom.
Mata
: bentuk
: Simetris terhadap wajah
konjungtiva : Pucat
Hidung
Sclera
: Ikterik
Pupil
: Isokor
Palpebra
: Normal, tidak hordeolum, tidak ada oedema
Visus
: Tidak terkaji
: Simetris kanan kiri, tidak ada septum, tidak ada deviasi, tidak ada 5
polip, tidak ada epistaksis, tidak ada gangguan penciuman. Mulut
: Gigi kotor, ada caries dentis, tidak ada gigi palsu.
Bibir
: Kering, tidak ada stomatitis, tidak ada sianosis
Telinga
: Simetris,kotor, gangguan pendengaran tidak ada.
b. Leher
: Tidak ada pembesaran thyroid, tidak ada pelebaran JVP, tidak ada pemesaran tonsil, tidak ada Hematom, tidak ada Lesi
Tenggorokan : Tidak ada hiperemis, tidak ada pembesaran tonsil. c. Dada
: Bentuk : Normal, simetris kiri dan kanan, tidak ada Barrel chest, tidak ada Funnel chest, tidak Pigeon chest Pulmo : Inspeksi
: pergerakan simetris, frekuensi nafas 18 x/mnt
Palpasi
: Fremitus taktil ka/ki :normal ka/ki
Perkusi
: ka/ki :Sonor ka/ki
Auskultasi : Vesikuler Cor
: Inspeksi :Ictus cordis tidak nampak
Palpasi
: Ictus cordis teraba di midklavikula intercosta 5
Perkusi
: Batas jantung. ` Batas atas
: ICS 2 sinistra
Batas kiri
: ICS 4 mid axila sinistra
Batas kanan
: ICS 5 paresternal sinistra
Batas bawah : ICS 5 d. Abdomen : Inspeksi
: Normal, tidak ada ascites
Auskultasi : Peristaltik : 6 x/mnt Palpasi
: Perut seperti papan, tidak ada hepatomegali, tidak ada splenomegali, tidak ada tumor, nyeri pada saat di tekan.
Perkusi
: perkusi hati
: redup
Perkusi lambung : timpani e. Genetalia : Pria : Normal, tidak ada hypospadia, tidak ada epispadia, tidak hernia, tidak ada tumor. f. Rectum
: Normal, tidak ada hemoroid, tidak prolaps, tidak ada tumor.
g. Ektremitas: Kekuatan otot : 5 5 5 5 6
6. Pemeriksaan Penunjang Laoratorium patologi klinik (tgl 09/01/2017 jam 10.10)
Kesan: Hipoalbuminemia, Anemia dan Trombositopenia
7
7. Pemberian Terapi a. Ceftriaxone 1gr / 12 jam / intravena b. Vit K / hari / IM / 1 ampl c. Vip albumin 2 capsul / 8 jam d. Infus RL 28 tetes/menit
PENGELOMPOKAN DATA
Data Subjektif
Pasien
mengatakan
Data Objektif pada
nyeri
daerah perut bagian bawah kanan
Pasien memengangi perut bagian
membalikkan badan
Pasien
penyakitnya dikarena kan pasien
S:5
juga
T : Hilang timbul
pernah
menjalani
operasi
sebelumnya dengan keluhan yang
Pasien tampak cemas dengan penyakit
sama.
yang diderita
Keluarga pasien mengatakan pasien
Pasien tampak gelisah dan mencari posisi
juga pernah mengalami penyakit
yang nyaman
Pasien tampak di bantu dalam berpakaian
Hasil pemeriksaan didapatkan mandi dan berpakaian dibantu oleh orang
Pasien mengatakan kalo mau mandi
di bantu untuk ke kamar mandi
Pasien tampak di bantu ke kamar mandi
Pasien mengatakan kalo mandi di bantu untuk menyiapkan alat mandi
R : Perut bagian kanan bawah
keadaan
yang sama
Q : Tajam
mengatakan
mengkhawatirkan
Pengkajian nyeri P : Pada saat bergerak dan
bawah kanan
Pasien tampak meringis
Pasien mengatakan berpakaian di
Pasien tidak mengerti dengan penyakit yang di derita
bantu oleh keluarga
Pasien
mengatakan
kenapa
bisa
terulang lagi penyakit yang sama
Keluarga pasien bertanya mengapa terjadi kedua kalinya 8
ANALISA DATA
Nama pasien : Tn. H.M.A
No.
Umur
Diagnosa Medis : Ikterus Obstruktif
: 53 th
Ruang Rawat : Lontara 2 AD
TGL/JAM 10-01- 2017
Alamat
DATA FOKUS
: Pulau Balang Lompo
ETIOLOGI
DS:
Agen
: 783331
PROBLEM
biologis Nyeri Akut
Pasien mengatakan nyeri pada (batu empedu) daerah perut bagian bawah kanan
Pasien memengangi perut bagian bawah kanan
DO:
Pasien tampak meringis
Pengkajian nyeri P : Pada saat bergerak dan membalikkan badan Q : Tajam R : Perut bagian kanan bawah S:5 T : Hilang timbul
10-01- 2017
DS:
Perubahan
Ansietas
mengatakan status
Pasien mengkhawatirkan
keadaan kesehatan
penyakitnya dikarena kan pasien juga pernah menjalani operasi sebelumnya dengan keluhan yang sama.
Keluarga
pasien
mengatakan
pasien juga pernah mengalami penyakit yang sama
9
DO:
Pasien
tampak
cemas
dengan
penyakit yang diderita
Pasien tampak gelisah dan mencari posisi yang nyaman
10-01-2017
DS :
Kelemahan
mandi dan berpakaian
Pasien mengatakan kalo mandi di bantu
untuk
menyiapkan
Defisit perawatan diri :
alat
mandi
Pasien
mengatakan
kalo
mau
mandi di bantu untuk ke kamar mandi
Pasien mengatakan berpakaian di bantu oleh keluarga
DO :
Pasien tampak di bantu ke kamar mandi
Pasien tampak di bantu dalam berpakaian
Hasil
pemeriksaan
didapatkan
mandi dan berpakaian dibantu oleh orang
DS :
Kurang
Defisiensi pengetahuan
Pasien mengatakan kenapa bisa informasi terulang lagi penyakit yang sama
Keluarga
pasien
bertanya
mengapa terjadi kedua kalinya DO :
Pasien
tampak
cemas
dengan
penyakitnya
Pasien tidak mengerti dengan penyakit yang di derita 10
10-01- 2017
Faktor Resiko :
Leukopenia
Penurunan hemoglobin
Prosedur invasif
Resiko infeksi
Diagnosa Prioritas: 1. Nyeri akut b.d Agen biologis (batu empedu) 2. Ansietas b.d Perubahan status kesehatan 3. Defisit perawatan diri : mandi dan berpakaian b.d kelemahan 4. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi 5. Resiko infeksi
11
RENCANA TINDAKAN Nama pasien : Tn. H.M.A
No.
: 783331
Umur
: 53 Tahun
Diagnosa Medis
: Ikterus obstruktif
Ruang
: Lontara 2 AD
Alamat
: Pulau balang lompo
No 1
Diagnosa Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil
Nyeri akut b.d Agen biologis NOC: (batu empedu)
Setelah
Intervensi NIC:
diberikan
tindakan
keperawatan kepada Pasien selama
1. Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
2x8 jam, diharapkan nyeri berkurang 2. Dapatkan perilaku yang menunjukkan terjadinya dengan kriteria :
relaksasi, misalnya bernafas dalam, menguap,
-
Nyeri terkontrol
pernafasan
-
Tanda-tanda vital batas normal
menyenangkan
-
Nafsu makan tidak terganggu
-
Hematokrit tidak terganggu
-
Nyeri perut tidak ada
2 1. Ansietas b.d Perubahan status NOC : kesehatan
Setelah
perut,
atau
bayangan
yang
3. Tunjukkan dan praktikkan tehnik relaksasi pada klien 4. Monitor tanda-tanda vital NIC :
diberikan
tindakan 1. Pertahankan sikap yang tenang dan hati-hati
keperawatan kepada Pasien selama 2. Pertahankan kontak mata 2x8 jam, diharapkan hasil: -
Dapat beristirahat
3. Kurangi stimulus yang menciptakan perasaan takut maupun cemas
12
-
Tidak
ada
rasa
cemas
yang 4. Dorong partisipasi keluarga dan orang terdekat
disampaikan secara lisan -
5. Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Tidak ada peningkatan tekanan 6. Kaji harapan pasien mengenai tindakan yang darah
-
dilakukan
Jam tidur, pola tidur, dan kualitas tidur tidak terganggu
-
Nyeri tidak ada
-
Tanda-tanda
vital
dalam
batas
normal 3
Defisit perawatan diri : mandi dan berpakaian b.d kelemahan
NOC : Setelah
1. Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan diberikan
tindakan
keperawatan kepada Pasien selama 2x8 jam, diharapkan hasil:
kelelahan sesuai
dengan
konteks usia dan
perkembangan 2. Anjurkan pasien mengungkapkan perasaan secara
-
Tidak ada kelelahan dan kelesuhan
-
Tidak ada penurunan motivasi
-
Tidak terganggu kegiatan seharihari (ADL)
verbal mengenai keterbatasan yang dialami 3. Monitor
kemampuan
perawatan
diri
secara
mandiri 4. Monitor kebutuhan pasien terkait dengan alat-alat kebersihan diri, alat bantu untuk berpakaian, berdandan, eliminasi dan makan
4
Defisiensi pengetahuan b.d NOC : kurang informasi
Setelah
1. Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup diberikan
tindakan
perilaku saat ini pada individu, keluarag, atau
13
keperawatan kepada Pasien selama 2x8 jam, diharapkan hasil: -
2. Instruksikan pasien akan rasionalisasi dan tujuan
Pengetahuan banyak tentang tehnik skrining
-
kelompok sasaran
pemeriksaan kesehatan serta pemantauan diri 3. Berikan privasi dan kerahasiaan
Pengetahuan
banyak
tentang 4. Dapatkan riwayat kesehatan keluarga yang sesuai
pentingnya
menginformasikan
profesional kesehatan semua obat saat ini 5
Resiko infeksi
NOC :
NIC :
Setelah
diberikan
tindakan
keperawatan kepada Pasien selama 2x8
jam,
mengurangi
diharapkan resiko
mampu
infeksi dengan
hasil yang yang di harapkan: -
Tidak menunjukkan resiko infeksi
-
Tanda-tanda vital dalam batas
1. Kaji ulang riwayat kesehatan masa lalu 2. Tempatkan pasien dalam posisi terapeutik yang sudah dirancang 3. Monitor tanda-tanda infeksi 4. Monitor tanda-tanda vital
normal
14
CATATAN PERKEMBANGAN I Nama pasien
: Tn. H.M.A
No.
: 783331
Umur
: 53 Tahun
Diagnosa Medis
: Ikterus Obstruktif
Ruang
: Lontara 2 AD
Alamat
: Pulau balang lompo
No
Tanggal/Jam
Implementasi
Evaluasi
Dx 1
11-01-2017 06.00
1. Mendorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi Hasil : Pasien posisi supinasi
S: Pasien mengatakan nyeri nya hilang timbul
2. Mendapatkan perilaku yang menunjukkan terjadinya relaksasi, O : misalnya bernafas dalam, menguap, pernafasan perut, atau
- Pasien masih tampak meringis
bayangan yang menyenangkan
- Pengkajian Skala nyeri
Hasil : Pasien berlatih nafas dalam 3. Menunjukkan dan mempraktikkan tehnik relaksasi pada klien Hasil : Pasien mempraktekkan relaksasi nafas dalam 4. Memonitor tanda-tanda vital
P : Pada saat bergerak dan membalikkan badan Q : Tajam R : Perut bagian kanan bawah
Hasil :
S:5
TD : 100/60 mmHg
T : Hilang timbul
N : 64 x/i
A: Masalah keperawatan nyeri akut
P : 18 x/i
belum teratasi
S : 36,2oc
P : Pertahankan intervensi 1. Dorong
pasien
untuk
15
terlibat dalam perubahan posisi 2. Dapatkan
perilaku
menunjukkan
yang
terjadinya
relaksasi,
misalnya
bernafas dalam, menguap, pernafasan
perut,
bayangan
atau yang
menyenangkan 4. Monitor tanda-tanda vital 2
11-01-2017 06.30
1. Mempertahankan sikap yang tenang dan hati-hati Hasil : Pasien cemas 2. Mempertahankan kontak mata Hasil : Pasien memperhatikan perawat 3. Mengurangi stimulus yang menciptakan perasaan takut maupun cemas Hasil : Pasien berbincang-bincang dengan keluarga untuk mengurangi cemas 4. Mendorong partisipasi keluarga dan orang terdekat Hasil : Keluarga berada di samping pasien 5. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
S : Pasien mengatakan cemas dengan penyakitnya O : Pasien tampak cemas A: Masalah keperawatan ansietas belum teratasi P: Pertahankan intervensi 1. Pertahankan
sikap
yang
tenang dan hati-hati 3. Kurangi
stimulus
yang
menciptakan perasaan takut maupun cemas
16
Hasil : Pasien mengerti dengan tindakan yang diberikan
5. Jelaskan
6. Mengkaji harapan pasien mengenai tindakan yang dilakukan
tujuan
tindakan
yang akan dilakukan
Hasil : Pasien berharap akan kesembuhannya
6. Kaji
harapan
mengenai
pasien
tindakan
yang
mengatakan
tidak
dilakukan 3
11-01-2017 07.00
1. Mengkaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan sesuai dengan konteks usia dan perkembangan
S
:
Pasien
bertenaga
Hasil : Pasien merasa lemas karena sakit yang dialami
O : Pasien tampak lemas
2. Menganjurkan pasien mengungkapkan perasaan secara verbal
A : Masalah keperawatan defisit
mengenai keterbatasan yang dialami
perawatan diri : mandi dan
Hasil : Pasien mengatakan terganggu dengan nyeri yang alami
berpakaian belum teratasi
sehingga nyaman dengan posisi berbaring
P : Pertahankan intervensi
3. Memonitor kemampuan perawatan diri secara mandiri
1. Kaji status fisiologis pasien
Hasil : Pasien di bantu dalam pemenuhan mandi, berpakaian,
yang
dan kerapihan
kelelahan
4. Memonitor
kebutuhan
pasien
terkait
dengan
alat-alat
kebersihan diri, alat bantu untuk berpakaian, berdandan, eliminasi dan makan
menyebabkan
konteks
sesuai
dengan
usia
dan
perkembangan 2. Anjurkan
Hasil : Pasien di bantu dalam pemenuhan mandi, berpakaian,
mengungkapkan
dan kerapihan
secara
verbal
pasien perasaan mengenai
keterbatasan yang dialami
17
3. Monitor
kemampuan
perawatan
diri
secara
mandiri 4. Monitor kebutuhan pasien terkait
dengan
alat-alat
kebersihan diri, alat bantu untuk
berpakaian,
berdandan, eliminasi dan makan 4
11-01-2017 07.30
1. Menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup perilaku
S : Pasien mengatakan mengerti
saat ini pada individu, keluarga, atau kelompok sasaran
dengan
Hasil : Pasien mengatakan pernah mengalami penyakit yang
kesehatan
sama 2. Menginstruksikan
tujuan
pemeriksaan
O : Pasien mampu mengulangi pasien
akan
rasionalisasi
dan
tujuan
pemeriksaan kesehatan serta pemantauan diri Hasil : Pasien bertanya tentang terapi yang diberikan 3. Memberikan privasi dan kerahasiaan Hasil : Mengaja kerahasiaan penyakit pasien 4. Mendapatkan riwayat kesehatan keluarga yang sesuai
tujuan pemeriksaan kesehatan A : Masalah kesehatan defisiensi pengatahuan belum teratasi P : Pertahankan intervensi 1. Tentukan
pengetahuan
kesehatan dan gaya hidup
Hasil : Tidak ada keluarga nya yang menderita penyakit yang
perilaku
sama
individu,
saat
ini
pada
keluarag,
atau
18
kelompok sasaran
5
11-01-2017 08.00
1. Mengkaji ulang riwayat kesehatan masa lalu
S : Pasien mengatakan tidak ada
Hasil : Pasien mengatakan sekitar 2 tahun yang lalu pernah mengalami batu empedu
gatal dan tidak panas O: Tanda-tanda vital :
2. Menempatkan pasien dalam posisi terapeutik yang sudah
TD : 100/60 mmHg
dirancang
N : 64 x/i
Hasil : Pasien berbaring dengan posisi supinasi
P : 18 x/i S : 36,2oc
3. Memonitor tanda-tanda infeksi Hasil : S : 36,2, tidak ada tanda-tanda infeksi seperti A: kemerahan, gatal, demam, dan pembengkakan 4. Memonitor tanda-tanda vital Hasil : TD : 100/60 mmHg N : 64 x/i
Masalah
keperwatan
resiko
infeksi belum teratasi P: Pertahankan intervensi 3. Monitor
tanda-tanda
infeksi 4. Monitor tanda-tanda vital
P : 18 x/i S : 36,2oc
19
CATATAN PERKEMBANGAN II Nama pasien
: Tn. H.M.A
No.
: 783331
Umur
: 53 Tahun
Diagnosa Medis
: Ikterus Obstruktif
Ruang
: Lontara 2 AD
Alamat
: Pulau balang lompo
No
Tanggal
Implementasi
Evaluasi
Dx 1
14-01-2017 15.00
1. Mendorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi Hasil : Pasien posisi supinasi 2. Mendapatkan
perilaku
yang
S: Pasien mengatakan nyeri nya hilang timbul
menunjukkan
terjadinya O :
relaksasi, misalnya bernafas dalam, menguap, pernafasan
- Pasien masih tampak meringis
perut, atau bayangan yang menyenangkan
- Pengkajian Skala nyeri
Hasil : Pasien berlatih nafas dalam 4. Memonitor tanda-tanda vital
P : Pada saat bergerak dan membalikkan badan
Hasil :
Q : Tajam
TD : 110/60 mmHg
R : Perut bagian kanan bawah
N : 67 x/i
S:5
P : 24 x/i
T : Hilang timbul
S : 36,0oc
A: Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi P : Lanjutkan intervensi
20
1. Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi 2. Dapatkan
perilaku
menunjukkan relaksasi, dalam, perut,
yang
terjadinya
misalnya
menguap, atau
bernafas pernafasan
bayangan
yang
menyenangkan 4. Monitor tanda-tanda vital 2
14-01-2017 15.30
1. Mempertahankan sikap yang tenang dan hati-hati
S : Pasien mengatakan cemas dengan
Hasil : Pasien cemas
penyakitnya
3. Mengurangi stimulus yang menciptakan perasaan takut maupun cemas
A:
Hasil : Pasien berbincang-bincang dengan keluarga untuk mengurangi cemas
keperawatan
ansietas
belum teratasi
1. Pertahankan sikap yang tenang
Hasil : Pasien mengerti dengan tindakan yang diberikan harapan
Masalah
P: Lanjutkan intervensi
5. Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
6. Mengkaji
O : Pasien tampak cemas
pasien
mengenai
tindakan
yang
dan hati-hati 3. Kurangi
stimulus
dilakukan
menciptakan
Hasil : Pasien berharap akan kesembuhannya
maupun cemas
perasaan
yang takut
21
5. Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan 6. Kaji harapan pasien mengenai tindakan yang dilakukan 3
14-01-2017 16.00
1. Mengkaji status fisiologis pasien yang menyebabkan
S : Pasien mengatakan tidak bertenaga
kelelahan sesuai dengan konteks usia dan perkembangan
O : Pasien tampak lemas
Hasil : Pasien merasa lemas karena sakit yang dialami
A
2. Menganjurkan pasien mengungkapkan perasaan secara verbal mengenai keterbatasan yang dialami Hasil : Pasien mengatakan terganggu dengan nyeri yang alami sehingga nyaman dengan posisi berbaring 3. Memonitor kemampuan perawatan diri secara mandiri
:
Masalah
perawatan
keperawatan diri
mandi
P : Pertahankan intervensi 1. Kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan sesuai dengan
berpakaian, dan kerapihan
perkembangan
konteks
usia
2. Anjurkan
dan
pasien
kebersihan diri, alat bantu untuk berpakaian, berdandan,
mengungkapkan
eliminasi dan makan
secara
Hasil : Pasien di bantu dalam pemenuhan mandi,
keterbatasan yang dialami
berpakaian, dan kerapihan
dan
berpakaian belum teratasi
Hasil : Pasien di bantu dalam pemenuhan mandi,
4. Memonitor kebutuhan pasien terkait dengan alat-alat
:
defisit
verbal
perasaan mengenai
3. Monitor kemampuan perawatan diri secara mandiri 4. Monitor
kebutuhan
pasien
22
terkait
dengan
alat-alat
kebersihan diri, alat bantu untuk berpakaian,
berdandan,
eliminasi dan makan 4
14-01-2017 16.30
1. Menentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
S
:
Pasien
perilaku saat ini pada individu, keluarga, atau kelompok
dengan
sasaran
kesehatan
Hasil : Pasien mengatakan pernah mengalami penyakit
mengatakan tujuan
mengerti
pemeriksaan
O : Pasien mampu mengulangi tujuan
yang sama
pemeriksaan kesehatan A
:
Masalah kesehatan
defisiensi
pengatahuan teratasi P : Lanjutkan intervensi di rumah 5
14-01-2017 17.00
3. Memonitor tanda-tanda infeksi Hasil : S : 36,0, tidak ada tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, gatal, demam dan pembengkakan 4. Memonitor tanda-tanda vital
S : Pasien mengatakan tidak ada gatal dan tidak panas O: Tanda-tanda vital : TD : 110/60 mmHg
Hasil :
N : 67 x/i
TD : 110/60 mmHg
P : 24 x/i
N : 67 x/i
S : 36,0oc
P : 24 x/i S : 36,0oc
A: Masalah keperwatan resiko infeksi belum teratasi
23
P: Lanjutkan intervensi 3. Monitor tanda-tanda infeksi 4. Monitor tanda-tanda vital
24
25