RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan
:
SMK KAL -1 SURABAYA
Mata Pelajaran
:
Pemrograman, Mikroprosesor dan Mikrokontroller
Kelas / Semester
:
X T.AV / 1
Materi Pokok
:
Teknik pemecahan masalah maematis
Alokasi Waktu
:
5 jam pelajaran ( 1 pertemuan )
Pertemuan Ke :
A. Kompetensi Inti KI 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar 3.1 Memahami teknik pemecahan masalah matematis. 4.1 Membuat urutan pemecahan masalah dengan menggunakan symbol-simbol tertentu. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1.1 3.1.2 4.1.1
Mengetahui macam-macam gerbang logic dan tabel kebenaran Memahami system bilangan digital Membuat symbol-simbol gerbang logika
4.1.2
Menerapkan aturan-aturan dan prosedur teknik konversi bilangan digital
D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah dijelaskan dan mengamati, peserta didik dapat mengetahui macam-macam gerbang logic dan rabel kebenaran dengan percaya diri 2. Setelah dijelaskan dan mengamati, peserta didik dapat memahami system bilangan digital percaya diri 3. Setelah melihat media ajar peserta didik dapat menggambarkan simbol-simbol gerbang logika dengan disiplin. 4. Setelah melihat media ajar peserta didik dapat melakukan konversi bilangan digital denga benar.
E. Materi Pembelajaran GERBANG LOGIKA Gerbang-gerbang dasar logika merupakan elemen rangkaian digital dan rangkaian digital merupakan kesatuan dari gerbang-gerbang logika dasar yang membentuk fungsi pemrosesan sinyal digital. Gerbang dasar logika terdiri dari 3 gerbang utama, yaitu AND Gate, OR Gate, dan NOT Gate. Gerbang lainnya seperti NAND Gate, NOR Gate, EX-OR Gate dan EX-NOR Gate merupakan kombinasi dari 3 gerbang logika utama tersebut. 1. Gerbang Logika Dasar a. Gerbang AND Gerbang AND merupakan salah satu gerbang logika dasar yang memiliki 2 buah saluran masukan (input) atau lebih dan sebuah saluran keluaran (output). Suatu gerbang AND akan menghasilkan sebuah keluaran biner tergantung dari kondisi masukan dan fungsinya. Prinsip kerja dari gerbang AND adalah kondisi keluaran (output) akan berlogic 1 bila semua saluran masukan (input) berlogic 1. Selain itu output akan berlogic 0. Simbol gerbang logika AND 2 input :
dengan persamaan output logika fungsi AND adalah F = A.B (dibaca F = A AND B).
Tabel kebenaran: Input A B 0 0 0 1 1 0 1 1
Output F 0 0 0 1
b. Gerbang OR Gerbang OR merupakan salah satu gerbang logika dasar yang memiliki 2 buah saluran masukan (input) atau lebih dan sebuah saluran keluaran (output). Berapapun jumlah saluran masukan yang dimiliki oleh sebuah gerbang OR, maka tetap memiliki prinsip kerja yang sama dimana kondisi keluarannya akan berlogic
1 bila salah satu atau semua saluran masukannya berlogic 1. Selain itu output berlogic 0. Simbol gerbang logika OR 2 input :
dengan persamaan output logika fungsi OR adalah F = A + B (dibaca F = A OR B).
Tabel Kebenaran: Input A B 0 0 0 1 1 0 1 1
Output F 0 1 1 1
c. Gerbang NOT Gerbang NOT sering disebut dengan gerbang inverter. Gerbang ini merupakan gerbang logika yang paling mudah diingat. Gerbang NOT memiliki 1 buah saluran masukan (input) dan 1 buah saluran keluaran (output). Gerbang NOT akan selalu menghasilkan nilai logika yang berlawanan dengan kondisi logika pada saluran masukannya. Bila pada saluran masukannya berlogic 1 maka pada saluran keluarannya akan berlogic 0 dan sebaliknya. Simbol gerbang logika NOT:
dengan persamaan output logika fungsi NOT adalah Tabel Kebenaran: Input A 0 1
Output F 1 0
2. Gerbang Logika Kombinational d. Gerbang NAND Gerbang NAND merupakan kombinasi dari gerbang AND dengan gerbang NOT dimana keluaran gerbang AND dihubungkan ke saluran masukan dari gerbang NOT. Karena keluaran dari gerbang AND di”NOT”kan maka prinsip kerja dari gerbang NAND merupakan kebalikan dari gerbang AND. Outputnya merupakan komplemen atau kebalikan dari gerbang AND, yakni memberikan keadaan level logic 0 pada outputnya jika dan hanya jika keadaan semua inputnya berlogika 1. Simbol gerbang NAND :
Gerbang NAND dari kombinasi AND dan NOT:
Persamaan output logika fungsi NAND adalah Tabel Kebenaran Gerbang Logika NAND :
e. Gerbang NOR Sama halnya dengan NAND Gate, gerbang NOR merupakan kombinasi dari gerbang OR dengan gerbang NOT dimana keluaran gerbang OR dihubungkan ke saluran masukan dari gerbang NOT. Karena keluaran dari gerbang OR di”NOT”kan maka prinsip kerja dari gerbang NOR merupakan kebalikan dari gerbang OR. Outputnya merupakan komplemen atau kebalikan dari gerbang OR, yakni memberikan keadaan level logic 0 pada outputnya jika salah satu atau lebih inputnya berlogika 1.
Simbol Gerbang Logika NOR
Gerbang NOR dari Kombinasi Gerbang OR dan Gerbang NOT
Persamaan output logika fungsi NOR adalah
Tabel kebenaran Gerbang Logika NOR :
f.
Gerbang EX-OR (Exclusive OR) EX-OR singkatan dari Exclusive OR dimana jika input berlogic sama maka output akan berlogic 0 dan sebaliknya jika input berlogic beda maka output akan berlogic 1.
Persamaan Output Logika Fungsi EX-OR adalah Tabel kebenaran gerbang logika EX-OR :
g. Gerbang EX-NOR EX-NOR gate adalah kebalikan dari EX-OR gate dimana jika input berlogic sama maka output akan berlogic 1 dan sebaliknya jika input berlogic beda maka output akan berlogic 0.
Persamaan output logika fungsi EX-NOR adalah
Tabel Kebenaran gerbang logika EX-NOR :
II.
Sistem Bilangan 1. Bilangan Biner Jika bilangan desimal
(radix/dasar 10) mempunyai simbol
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,
bilangan dasar 2 atau biner hanya mempunyai dua simbol, yaitu 0 dan 1. Dua simbol tersebut dapat mewakili semua angka.
Untuk mewakili suatu kelompok
n
yang terdiri dari 2 unsur yang berbeda, sandi biner akan memerlukan paling n
sedikit n bit itu. Hal itu dikarenakan untuk menyusun n bit itu dalam 2 cara yang berlainan. Meskipun banyaknya bit minimum yang diperlukan untuk menjadikan n
2 besaran yang berbeda itu adalah n, tidak ada batas maksimum banyaknya bit yang dapat dipergunakan untuk suatu sandi biner. Jadi untuk m karakter yang diwakili sebagai sandi biner, diperlukan sekurang-kurangnya n bit yang diperoleh menurut hubungan berikut : 2
n
m. Berbagai macam sandi untuk bilangan
desimal dapat diperoleh dengan mengatur 4 bit atau lebih dalam 10 kombinasi yang berlainan.
M e n gu ba h
Bilangan
Desimal Menjadi Bilangan Biner
Berikut langkah-langkah untuk mengubah bentuk bilangan desimal menjadi bilangan biner : Contoh Ubah bilangan desimal 13 menjadi bilangan biner Hasil 6 3 1 0
13/2 6/2 3/2 1/2
Sisa 1 0 1 1
-
Bilangan dibagi 2 hingga didapat hasil akhir 1
-
Baca sisa pembagian dari bawah ke atas maka diperoleh 13 = 11012
Mengubah Bilangan Biner ke Bilangan Desimal Contoh: Ubah bilangan biner 10112 ke bilangan desimal ! 1011 bit 3 2 1 0
2.
BCD (Binary Coded Desimal)
BCD
(Binary
Coded
Decimal-desimal
yang
merupakan penetapan langsung dari setara binernya.
disandikan
biner)
Sandi tersebut juga
dikenal sebagai sandi BCD 8421 yang menunjukkan bobot untuk masingmasing kedudukan bitnya. Sebagai contoh, bilangan decimal sebagai: 1996 = 0001 0110. 1
1001 9
9
1001 6
1996 dapat disandikan menurut BCD
Perlu diperhatikan bahwa pengubahan suatu bilangan decimal ke bilangan biner berbeda dengan penyandian suatu bilangan decimal, meskipun dalam kedua hal tersebut hasilnya sama-sama berupa suatu
deretan bit. Untuk
sandi BCD ini, sandi bilangan decimal 0 sampai 9 sama dengan bilangan biner
setaranya. Namun untuk diatas 9, sandi BCD berbeda dengan bilangan
biner setaranya. Misalnya biner untuk angka 11 adalah 1011, tetapi sandi BCD untuk 11 adalah 0001 0001. Oleh karena itu, perlu diingat bahwa suatu deretan bit (angka) 0 dan 1 dalam suatu sistem digital kadang-kadang mewakili suatu bilangan biner dan pada saat yang lain merupakan informasi diskrit yang ditentukan oleh suatu sandi biner tertentu. Keunggulan utama sandi BCD adalah mudahnya mengubah dari dan sandi
yang
ke bilangan decimal.
tidak akan berlaku
untuk
Sedangkan kerugiannya adalah
operasi metematika yang hasilnya
melebihi 9. Sandi BCD hanya menggunakan 10 dari 16 kombinasi yang tersedia. 6 kelompok bit yang tidak terpakai adalah 1010, 1011, 1100, 1101, 1110, dan 1111. Sandi BCD merupakan sandi radiks campuran, dalam setiap kelompok 4 bitnya merupakan sistem biner, tetapi merupakan decimal untuk kelompok demi kelompoknya.
F. Pendekatan Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Model Pembelajaran Metode
: Saintifik : Discovery Learning : Paparan, Diskusi dan Tanya jawab
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Diskripsi Pendahuluan Orientasi, motivasi dan apersepsi 1. Menyiapkan peserta didik dengan berdoa, salam dan absensi 2. Menayangkan judul dan tujuan pembelajaran 3. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya melakukan pemeriksaan bahan adukan dan pasangan terkait dengan kehidupan sehari-hari. 4. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, siswa diajak memecahkan masalah pemeriksaan bahan adukan dan pasangan 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
Alokasi Waktu 10
yaitu tentang pemeriksaan bahan adukan dan pasangan Inti
Kegiatan Inti PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP SISWA Mengamati : Guru menjelaskan pada peserta didik membaca buku dan memahami untuk mengetahui macam-macam gerbang logic Siswa mendengarkan dan mengamati penjelasan dari guru tentang macam-macam gerbang logic dan tabel kebenarannya
75
IDENTIFIKASI MASALAH Menanya : Guru menugaskan peserta didik mengidentifikasi system bilangan digital Peserta didik mengidentifikasi konversi bilangan digital Peserta didik berdiskusi mengenai konversi bilangan digital PENGUMPULAN DATA Mengumpulkan Informasi : Guru meminta peserta didik untuk menggambar symbol gerbang logika Peserta didik mengidentifikasi konversi bilangan digital PEMBUKTIAN Menalar : Guru menugaskan peserta didik mengkorvesi bilangan decimal ke biner Peserta didik mencoba mengkorvesikan bilangan decimal ke biner MENARIK KESIMPULAN Mengkomunikasikan : Guru menugaskan peserta didik untuk menyajikan kesimpulan mengenai gerbang logika dan system bilangan digital Peserta didik membuat deskripsi kesimpulan ringkasan materi, mengenai gerbang logika dan system bilangan digital Penutup
Rangkuman, Refleksi, Tes, Dan Tindak Lanjut
Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang materi yang baru dibahas Guru memberikan kesimpulan dan memberikan tugas untuk pertemuan minggu berikutnya.(tugas terlampir) Guru mengakhiri pelajaran dengan salam
H. Penilaian 1. Teknik Penilian meliputi : Tes Tulis Dan Tes Praktik
15
2.
Bentuk Penilaian: a) Uraian b) Skala sikap c) Penilaian Unjuk Kerja/Kinerja
I. Alat, Bahan, Media, dan Sumber Belajar Seperangkat Komputer Gambar kerja Media Pembelajaran: LCD projector, Laptop, Bahan Tayang Sumber Belajar 3.1 - Jmedia Teknik pemecahan masalah matematis - media pemecahan masalah dengan menggunakan symbol-simbol tertentu
J. CATATAN ………………………………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………………………..
Mengetahui, Kepala SMK KAL 1 Surabaya
Drs. R ERWIN A, M.kes NIP.
Surabaya, 2016 Guru Mapel
LEMBAR PENILAIAN A. Kisi-Kisi, Soal Pengetahuan, Kunci Jawaban, dan Cara Pengolahan Nilai Mata Pelajaran: PEMOGRAMAN, MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER KELAS X KD 3.1 MEMAHAMI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
Kompetensi Dasar 3.1 Memaha mi teknik pemecah an masalah matemat is
Indikator
Indikator Soal
1. Mendefinisi kan symbol gerbang logika
1. Peserta
2. Memahami teknik konversi bilangan digital
didik dapat mendefinisi kan jenisjenis gerbang logika
Jenis Soal Tes tulis
2. Peserta didik menjelaska n tabel kebenaran dari gerbang logika
3. Peserta didik Memahami teknik konversi bilangan digital
Soal 1. JELASKAN GERBANG LOGIKA APA YANG MENGHASILKAN OUTPUT 1 JIKA SALAH SATU INPUTNYA 1?
2. BAGAIMANA PERBEDAAN ANTARA OR DAN EXOR ?
3. BAGAIMANA HASIL TABEL KEBENARAN DARI AND?
4. MENGKONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINARY?
5. APA ITU BINARY CODED DESIMAL?
Kunci Jawaban Soal: 1. Gerbang logika OR akan menghasilkan output 1 bila salah satu inputnya 1 karena gerbang OR berfungsi pada layaknya proses penjulahan pada rangkaian digital.
2. Rangkaian OR adalah gerbang logika yang menghasilkan output 1 apabila salah satu inputnya bernilai satu sedangkan EXOR adalah hasil invers dari OR yaitu akan menghasilkan output 0 apabila salah satu inputnya 1.
3.
dengan persamaan output logika fungsi AND adalah F = A.B (dibaca F = A AND B).
Tabel kebenaran: Input Output A B F 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 4. Mengubah Bilangan Desimal Menjadi Bilangan Biner Berikut langkah-langkah untuk mengubah bentuk bilangan desimal bilangan biner : Contoh Ubah bilangan desimal 13 menjadi bilangan biner Hasil Sisa 13/2 6 1
B. Instrumen Penilaian Keterampilan (Rubrik). Mata Pelajaran: PEMOGRAMAN, MIKROPROSESOR DAN MIKROKONTROLER KELAS X KD
4.1 MEMBUAT URUTAN PEMECAHAN MASALAH MENGGUNAKAN SYMBOL-SIMBOL TERTENTU
IPK Mengikuti aturan-aturan dan prosedur teknik pemecahan masalah dengan menggunakan symbolsimbol tertentu
Menerapkan aturan-aturan dan prosedur teknik pemecahan masalah dengan menggunakan symbolsimbol tertentu
DENGAN
Kategori 1 Tidak dapat menyebutkan jenis-jenis symbol gerbang logik
2 Menyebutkan 4 jenis symbol gerbang logik
3 Menyebutkan 7 jenis symbol gerbang logik
4 Menjelaskan 7 jenis symbol gerbang logik
Tidak dapat mengkonversi system bilangan biner
Mengkonversik an bilangan decimal ke biner.
Mengkonversik an bilangan decimal ke biner dan kebalikanya.
Mengkonversi kan bilangan decimal ke biner dan kebalikanya. Dan konversi BCD
Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian Ranah Sikap a. Instrumen dan Rubrik Penilaian Nama Tanggun Nilai Disiplin Jujur Santun Teliti Proaktif Peserta g Jawab Akhir No Didik/ 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Kelompok 1. 2. 3. n b. Rubrik Penilaian Peserta didik memperoleh skor: 4 = jika empat indikator terlihat 3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat 1 = jika satu indikator terlihat IndikatorPenilaianSikap: Disiplin a. Tertib mengikuti instruksi b. Mengerjakan tugas tepat waktu c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif Jujur 1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya 2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi 3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain 4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari Tanggung Jawab 1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur 2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok 3) Mengajukan usul pemecahan masalah 4) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan Santun 1) Berinteraksi dengan teman secara ramah 2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan 3) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat 4) Berperilaku sopan Teliti dalam menyelesaikan masalah 1) Sangat teliti dalam menyelesaikan masalah dalam menyelesaikan masalah 2) Teliti dalam menyelesaikan masalah 3) Kurang teliti dalam menyelesaikan masalah 4) Tidak teliti dalam menyelesaikan masalah Proaktif 1) Sangat proaktif dalam berdiskusi, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas 2) Proaktif dalam berdiskusi, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas 3) Kurang proaktif dalam berdiskusi, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas 4) Tidak proaktif dalam berdiskusi, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas. Kategori nilai sikap: Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4 Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3 Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2 Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
2 .Lembar Pengamatan Unjuk Kerja: Kegiatan Presentasi
Jumlah Nilai Skor
Aspek Yang Dinilai No
Nama Siswa
Komunikasi
Sistematika Penyampaia Wawasan n Pesan
1 2 3 Pedoman penskoran: Baik Sekali, skor = 4 Baik, skor = 3 Cukup, skor =2 Kurang, skor =1 Pedoman Penilaian Nilai = Skor perolehan X 100 Skor maksimal
Keberanian Antusias Penampilan