LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LANJUT Dosen : Dr. Lili Somantri, S.Pd., M.Si. Arif Ismail, S.Si, M.Si Shafira Himayah, S.Pd, M.Sc
ACARA 1 Rektifikasi Data
Dibuat oleh :
Windy Dinda Kamilasari NIM : 1505882
PROGRAM STUDI SURVEY PEMETAAN DAN INFORMASI GEOGRAFIS FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2017
A. Tujuan 1) Mahasiswa dapat melakukan registrasi peta analog menggunakan peta lain yang memiliki referensi geografis yang benar. 2) Mahasiswa dapat mengetahui tingkat akurasi hasil dari proses rektifikasi B. Alat dan Bahan 1) 2) 3) 4)
Laptop/Komputer + Software ArcMAP Peta Analog/Digital format raster : RTRW_BDG_2011-2031.jpg Data spasial format vektor : _Kec_Bdg_25K.shp. Akses Data https://goo.gl/r4PDEP
C. Dasar Teori
Input data spasial berupa peta analog, citra satelit, atau foto udara yang tidak memiliki informasi/referensi geografi yang benar belum dapat digunakan sebagai masukan dalam analisis data spasial maupun sebagai masukan dalam membangun basis data spasial. Oleh karena itu data tersebut perlu dikoreksi kesesuaian geometriknya antara koodinat suatu titik pada peta/citra (x,y) dengan koodinat titik pada permukaan bumi (x’,y’). Salah satu tahapan dalam koreksi geometrik adalah rektifikasi, yaitu proses memproyeksikan peta/citra menjadi bentuk conform/sebangun dengan system proyeksi peta yang digunakan. Dalam tahap ini diperlukan titik control (g) yang memberikan informasi koordinat dipermukaan bumi (x,y) dari suatu objek pada peta/citra. Selain itu pada peta analog hasil scan, biasanya terdapat grid dengan informasi koordinat yang dapat digunakan sebagai referensi. Rektifikasi adalah suatu proses melakukan transformasi data dari satu sistem grid menggunakan suatu transformasi geometrik. Oleh karena posisi piksel pada citra output tidak sama dengan posisi piksel input (aslinya) maka piksel-piksel yang digunakan untuk mengisi citra yang baru harus di-resampling kembali. Resampling adalah suatu proses melakukan ekstrapolasi nilai data untuk piksel-piksel pada sistem grid yang baru dari nilai piksel citra aslinya. Rektifikasi juga dapat diartikan sebagai pemberian koordinat pada citra berdasarkan koordinat yang ada pada suatu peta yang mencakup area yang sama. Bisa dilakukan dengan input G atau rectification image to map dan diperlukan peta (dengan sistem koordinat tertentu) atau kumpulan G untuk objek yang sudah diketahui pada citra.
Ada beberapa alasan atau pertimbangan, kenapa perlu melakukan rektifikasi, diantaranya adalah untuk: 1. Membandingkan 2 citra atau lebih untuk lokasi tertentu 2. Membangun SIG dan melakukan pemodelan spasial 3.
Meletakkan lokasi-lokasi pengambilan “training area” sebelum melakukan
klasifikasi 4. Membuat peta dengan skala yang teliti 5. Melakukan overlay (tumpang susun) citra dengan data-data spasial lainnya 6.
Membandingkan citra dengan data spasial lainnya yang mempunyai skala yang
berbeda. 7. Membuat mozaik citra 8. Melakukan analisis yang memerlukan lokasi geografis dengan presisi yang tepat.
Perbedaan antara Georeferensi dan rektifikasi yaitu terdapat sedikit perbedaan antara georeferensi dan rektifikasi. Georeferensi adalah proses penyamaan sistem koordinat dari peta ke citra, dari cita ke citra maupun dari peta ke peta, sedangkan rektifikasi adalah proses transformasi dari suatu sistem grid kedalam grid yang lain menggunakan persamaan polinomial tertentu. Jadi proses rektifikasi citra dengan peta akan meliputi proses georeferensi, karena sistem proyeksi berkaitan juga dengan sistem koodinat. Georeferensi dari citra ke citra tidak terektifikasi kalau citranya sama-sama belum di rektifikasi, dan sebaliknya bila salah satu citra sudah direktifikasi maka georeferensi citra ke citra sama dengan rektifikasi. D. Langkah Kerja
1. Jalankan program ArcMap dan aktifkan tools Georeferencing
2. Tambahkan layer peta analog dalam format *.jpg/*.png : RTRW_BDG_20112031.jpg
3. Tambahkan layer data spasial/vector : _Kec_Bdg_25K.shp sebagai referensi. Untuk data polygon sebaiknya dibuat transparan/hollow\
4. Zoom tampilan peta sesuai dengan extent data spasial/vector, Klik Kanan pada Layer data vector lalu pilih Zoom to Layer
5. Pada tool Georefencing klik georeferencing, lalu pilih fit to display.
6. Klik tools add control point, lalu pada bagian peta klik suatu titik pada peta analog, cari lah kemungkinan titik tersebut pada layer data spasial/vector yang digunakan sebagai referensi. Buatlah titik control yang tersebar merata pada sisi luar peta analog.
7. Pada tool georeferencing klik view link table, yang akan memperlihatkan informasi koordinat peta analog dan koordinat peta sebenarnya (referensi). Perhatikan total RMS Error semakin kecil < 0, semakin baik.
8. Pada tool georeferencing, klik georeferencing, lalu pilih rectify.
9. Buatlah file peta analog yang baru dengan menambahkan (_rec_nim) dan (*.tif), agar file raster tersimpan dalam format *.tif. 10. Tambahkan layer peta analog hasil rectifikasi. Sekarang peta tersebut siap digunakan.