Exploitasi Batubara
Novira Rahmawati 10315110 Rivai S Nababan 1031511045 Widya Wati
1031511051
Ekploitasi Batubara ?? • Ekploitasi batubara merupakan rangkaian proses pemindahan material batubara dari permukaan ataupun bawah permukaan. Kegiatan penambangan dapat mulai dilakukan jika studi kelayakan dari sumber daya batubara hasil penyelidikan dan eksplorasi yang telah dilakukan.Kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual) maupun mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian.
SISTEM PENAMBANGAN BATUBARA
Suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti ekonomis dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat memberikan keuntungan yang besar dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja yang terbaik serta meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya
Metode penambang batubara Metode penambang batubara sangat tergantung pada : Keadaan geologi daerah antara lain sifat lapisan batuan penutup, batuan lantai batubara dan struktur geologi. Keadaan lapisan batubara dan bentuk deposit.
METODE PENAMBANGAN BATUBARA Penambangan batubara terbuka
Penambangan batubara bawah tanah
TAMBANG TERBUKA
Tambang terbuka (surface mining) adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar.
Kelebihan dari tambang terbuka adalah • Relatif lebih aman • Relatif lebih sederhana • Mudah pengawasannya • Waktu persiapan relatif pendek • Target produksi bisa besar Keterbatasan tambang terbuka yaitu : Dengan peralatan yang ada pada saat sekarang ini keterbatasan kedalaman lapisan batubara yang dapat ditambang. Pertimbangan ekonomi antara biaya pembuangan batuan penutup dengan biaya pengambilan batubara
Kegiatan-kegiatan dalam Tambang Batubara terbuka adalah : 1.
Persiapan daerah penambangan
2.
Pembersihan lahan (land clearing)
3.
Pengupasan Tanah Pucuk ( top soil)
4.
Pengupasan Tanah Penutup (stripping overburden)
5.
Penimbunan Tanah Penutup (overburden removal)
6.
Penambangan Batubara (coal getting)
7.
Pengangkutan Batubara (coal hauling)
8.
Pengupasan parting (parting removal) .
9.
Backfilling (dari tempat penyimpanan sementara)
10. Perataan dan Rehabilitasi Tanah ( spreading) 11. Penghijauan (reclamation) 12. Kontrol (monitoring)
1. Persiapan daerah penambangan Kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan dalam tahap penambangan. Kegiatan, ini bertujuan mendukung kelancaran kegiatan penambangan
• 2. Pembersihan lahan (land clearing) Kegiatan yang dilakukan untuk ihkan daerah yang akan ditambang mulai, dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar.Alat yang biasa digunakan adalah buldozer ripper dan dengan menggunakan bantuan mesin potong, chainsaw untuk menebang pohon dengan diameter lebih besar dari 30 cm
3.Pengupasan Tanah Pucuk (top soil) Maksud pemindahan tanah pucuk adalah untuk menyelamatkan tanah tersebut, agar tidak rusak sehingga masih mempunyai unsur tanah yang masih asli, sehingga tanah pucuk ini dapat diguanakan dan ditanami kembali untuk kegiatan reklamasi, tanah pucuk yang dikupas tersebut akan dipindahkan ke tempat penyimpanan, sementara atau langsung di pindahkan ke timbunan. Hal tersebut bergantung pada perencanaan dari perusahaan.
• 4. Pengupasan Tanah Penutup (stripping overburden) Bila material tanah penutup merupakan material lunak (soft rock) maka tanah penutup tersebut akan dilakukan penggalian bebas. Namun bila materialnya merupakan material kuat, maka terlebih dahulu dilakukan pemboman lingkaran dengan peledakan (blasting) kemudian dilakukan kegiatan penggalian.
Peledakan yang akan dilakukan perlu dirancang sedemikian rupa hingga sesuai dengan produksi yang diinginkan.
• 5. Penimbunan Tanah Penutup (overburden removal) Tanah penutup dapat ditimbun dengan dua cara yaitu backfilling dan penimbunan langsung. Tanah penutup yang akan dijadikan material backfilling biasanya akan ditimbun ke penimbunan sementara pada saat tambang baru dibuka.
• 6. Penambangan Batubara (coal getting) Untuk melakukan penambangan batubara (coal getting) itu sendiri, terlebih dahulu dilakukan kegiatan coal cleaning. Maksud dari kegiatan coal cleaning ini adalah untuk ihkan pengotor yang berasal dari permukaan batubara ( face batubara) yang berupa material sisa tanah penutup yang masih tertinggal sedikit, serta pengotor lain yang berupa agen pengendapan (air permukaan, air hujan, longsoran). Selanjutnya dilakukan kegiatan coal getting hingga pemuatan ke alat angkutnya. Untuk lapisan batubara yang keras, maka terlebih dahulu dilakukan penggaruan.
• 7. Pengangkutan Batubara (coal hauling) Setelah dilakukan kegiatan coal getting, kegiatan lanjutan adalah pengangkutan batubara (coal hauling) dari lokasi tambang (pit) menuju stockpile atau langsung ke unit pengolahan. • 8. Pengupasan parting (parting removal) Parting batubara yang memisahkan dua lapisan atau lebih batubara peerlu dipindahkan agar tidak mengganggu dalam penambangan batubara.
• 9. Backfilling (dari tempat penyimpanan sementara) Tanah penutup maupun tanah pucuk yang sebelumnya disimpan di tempat penyimpanan sementara akan diangkut kembali ke daerah yang telah tertambang (mined out). Kegiatn ini dimaksudkan agar pit bekas tambang tidak meninggalkan lubang yang besar dan digunakan untuk rehabilitasi lahan pasca tambang. •
10. Perataan dan Rehabilitasi Tanah ( spreading)
Terdiri dari pekerjaan penimbunan, perataan, pembentukan, dan penebaran tanah pucuk diatas disposal overburden yang telah di backfilling, agar daerah bekas tambang dapat ditanami kembali untuk pemulihan lingkungan hidup (reclamation).
• 11. Penghijauan (reclamation) Merupakan proses untuk penanaman kembali lahan bekas tambang, dengan tanaman yang sesuai atau hampir sama seperti pada saat tambang belum dibuka. • 12. Kontrol (monitoring) Kegiatan ini ditujukan untuk pemantauan terhadap aplikasi rencana awal penambangan.kontrol akan dilakukan terhadap lereng tambang, timbunan, ataupun lingkungan, baik terhadap pit yang sedang aktif maupun pit yang telah ditambang
METODE TAMBANG BATUBARA TERBUKA 1. 2. 3. 4.
Stripping Mining Contour Mining Open pit Area mining method
1.Strip Mining
Strip mining pada umumnya digunakan untuk endapan batubara yang memiliki kemiringan endapan (dip) kecil atau landai dimana sistem penambangan yang lain sulit untuk diterapkan karena keterbatasan jangkuan alat-alat. Tipe penambangan terbuka yang diterapkan pada endapan batubara yang lapisannya datar dekat permukaan tanah. Alat yang digunakan dapat berupa alat yang sifatnya mobil atau alat penggalian yang dapat membuang sendiri. Penambangan batubara khususnya di Kalimantan akan dimulai dengan cara tambang terbuka yang memakai alat kerja bersifat mobil.
2.Contour Mining
Sistem penambangan ini biasanya diterapkan untuk cadangan batubara yang tersingkap di lereng pegunungan atau bukit. Kegiatan penambangan diawali dengan pengupasan tanah penutup di daerah singkapan (outcrap) di sepanjang lereng mengikuti garis kontur, kemudian diikuti dengan penggalian endapan batubaranya
a.Conventional Contour Mining Pada metode ini ,penggalian awal dibuat sepanjang sisi bukit pada daerah dimana batubara tersingkap. Pemberaian lapisan tanah penutup dilakukan dengan peledakan dan pemboran atau mengunakan dozer dan ripper serta alat muat front end leader , kemudian langsung didorong dan ditimbun di daerah yang lebih rendah
b. Block-Cut Contour
Pada cara ini daerah penambangan dibagi menjadi blok-blok penambangan yang bertujuan untuk mengurangi timbunan tanah buangan pada saaat pengupasan tanah penutup disekitar lereng.
3. Open pit Metode ini digunakan untuk endapan batubara yang memiliki kemiringan yang besar dan curam.
a. Lapisan miring Cara ini dapat diterapkan pada lapisan batubara yang terdiri dari satu lapisan (single seam) atau lebih (multiple). Pada cara ini lapisan tanah penutup yang dapat ditimbun dikedua sisi pada masingmasing pengupasan.
b.Lapisan tebal Pada cara ini penambangan dimulai dengan melakukan pengupasan tanah penutup dan penimbunan dilakukan pada daerah yang sudah ditambang. Sebelum dimulai, harus tersedia dahulu daerah singkapan yang cukup untuk dijadikan daerah penimbuan pada daerah selanjutnya. Pada cara ini baik pada pengupasan tanah penutup maupun penggalian batubaranya digunakan sistem jenjang.
4. Area Mining Method Metode ini diterapkan untuk menambang endapan batubara yang dekat permukaan pada daerah mendatar sampai agak landai. Ada 3 cara penambangannya, yaitu: a. conventional area mining method Pada cara ini penggalian dimulai pada daerah penambangan awal sehingga penggalian lapisan tanah penutup dan penimbunannya tidak terlalu mengganggu lingkungan, kemudian lapisan tanah penutup ini ditimbun dibelakang daerah yang sudah ditambang.
b. Area Mining With Stripping Shovel
Cara ini digunakan untuk batubara yang terletak 1015 meter dibawah permukaan tanah. Penambangan dimulai dengan membuat bukaan berbentuk segi empat. Lapisan tanah penutup ditimbun sejajar dengan arah penggalian pada daerah yang sedang ditambang. Penggalian sejajar ini dilakukan sampai seluruh endapan tergali.
Tambang Bawah Tanah
Tambang bawah tanah adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktivitasnya dilakukan dibawah permukaan bumi dan tempat kerjanya tidak langsung berhubungan dengan udara luar
Keuntungan: 1. Pencemaran lingkungan relatif kecil 2. Tidak memerlukan tempat penimbunan material yang luas 3. Endapan bahan galian yang letaknya sangat dalam tetap dapat ditambang Kekurangan: 1. Kondisi kerjanya berat dan keselamatan kerja perlu perhatian khusus. 2. Penggunaan bahan peledak yang banyak (boros) dan berkualifikasi tinggi.
Metode Penambangan Secara Underground Mining Pada Garis Besarnya terdiri dari :
Room and Pillar atau disebut Bord and Pillar
Longwall mining
Metode Room and Pillar ( Bord and Pillar )
Metode penambangan ini dicirikan dengan meninggalkan pilar-pilar batubara sebagai penyangga alamiah. Metode ini biasa diterapkan pada daerah dimana penurunan (subsidence) tidak diijinkan. Layout Metode Room and Pillar dapat dilihat pada Gambar. Penambangan ini dapat dilaksanakan secara manual maupun mekanis.
Syarat utama dari room and piilar yaitu 1. Endapan cukup tabel 3-6 m 2. t/cleat tidak banyak sehingga tidak mudah runtuh 3. Tidak banyak disisipi tanah liat
Ciri-ciri dari metode room and piilar ini,antara lain 1. Produktivitas rendah 2. Investasi alat kecil 3. Rasio penambangan (mining recovery) sekitar 60-70% 4. Lebih fleksibel terhadap gangguan operasi ,geologi,dan peralatan 5. Karena meninggalkan batubara dalam jumlah besar maka berpotensi terjadi swabakar 6. Hanya dapat diaplikasikan pada ketebalan lapisan 1-4m 7. Potensi subdence kecil
Beberapa kegiatan dalam pertambangan room and pillar 1. 2. 3. 4. 5.
Undercutting Face drilling Blasting Loading Roof bolting
1.Undercutting Pembuatan lubang horizontal dibagian lantai lapisan batubara supaya proses peledakan lebih efisien
2. Face drilling Pengeboran lubang untuk peledakan dengan diameter 2,5 inci menggunakan jumbo drill and han drill
3.Blasting Proses peledakan lapisan batubara agar batubara menjadi lebih muda dibongkar
4.Loading proses pemuatan batubara ke alat angkut untuk selanjutnya ketempat penimbunan.
5.Roof bolting pemasangan baut batuan atap untuk menjaga kesetabilan terowongan bawah tanah tempat melakukan kegiatan penambangan
Metode Longwall Long wall mining merupakan metode tambang batubara bawah tanah. Total batubara yang diambil bisa mencapai 80% dari total sumberdaya yang ada. Syarat – syaratnya: Lapisan batubara memiliki dip yang datar mempunyai ketebalan batubara sekitar 2 meter khusus tambang batubara bawah tanah memiliki kedalaman kurang lebih 100-300 meter Kondisi geologi aman
alat-alat yang digunakan adalah continuos miner atau CM, shearer, PRS(Power Roof ), dan Belt conveyor
Sketsa Metode Longwall
TERIMA KASIH