Pijat Bayi 1y354o

PENGARUH PEMIJATAN TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI DI PUSKESMAS MAMAJANG KOTA MAKASSAR

OLEH : Kartika Marola 110 207 028 Pembimbing 1: dr. Hermiaty Nasruddin, M.Kes Pembimbing 2: dr. Sri Julyani, SP.PK, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2013

Pengaruh Pemijatan Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Di Puskesmas Mamajang Kota Makassar Kartika Marola, Hermiaty Nasruddin, Sri Julyani. ABSTRAK Latar Belakang. Pijat bayi merupakan bagian tradisi perawatan keseharian pada banyak kebudayaan di Asia. Di Indonesia, pijat merupakan metode penyembuh tradisional yang sangat akrab bagi masyarakat. Pijat bayi merupakan tradisi lama yang digali kembali dengan sentuhan ilmu kesehatan dan tinjauan ilmiah yang bersumber dari penelitian para ahli neonatologi, saraf, dan psikologi anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan bayi di Puskesmas Mamajang Kota Makassar. Metode penelitian. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni. Sampel diambil secara total sampling yang berjumlah 8 orang. Hasil Penelitian. Pada kelompok yang dipijat, rerata peningkatan berat badan bayi adalah 875 gram. Pada kelompok yang tidak dipijat, rerata peningkatan berat badan bayi adalah 450 gram. Peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang dipijat 32% lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang tidak dipijat. Dengan menggunakan uji Wilcoxon – Mann-Whitney U, didapatkan nilai p = 0,020. Sehingga, ada perbedaan peningkatan berat badan bayi yang bermakna antara kelompok yang dipijat dengan kelompok yang tidak dipijat. Kesimpulan. Ada pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang dipijat. Peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang tidak dipijat lebih sedikit dibandingkan dengan peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang dipijat. Ada perbedaan yang bermakna oleh karena pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang dipijat dan kelompok yang tidak dipijat. Kepustakaan 13 (2000-2012) XV + 47, 3 Tabel, 32 Gambar, 7 Lampiran

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

ILMU KESEHATAN DAN TINJAUAN ILMIAH

PENELITIAN

Prof. T. Field dan Scafidi (1986 dan 1990) menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat badan 1.280 dan 1.176 gram), yang dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan per hari 20% 47% lebih banyak dari yang tidak dipijat.

bayi-bayi yang dipijat selama 5 hari saja, akan mampu meningkatkan daya tahan tubuhnya sebesar 40% dibandingkan dengan bayi-bayi yang tidak dipijat.(1)

Penelitian di Australia pada tahun 1992 pada ayah dan bayi dengan dampak melakukan pijat bayi. Kelompok pertama ditunjukan cara memijat bayi yang berusia 4 minggu dan diminta untuk tetap melanjutkan pijatnya sampai penelitian selesai. Sebagai pembanding kelompok ayah yang tidak memijat bayinya juga dimonitor. Ditemukan hasilnya sampai bayi berusia 12 minggu, bayi yang rajin dipijat menyambut ayah mereka dengan kontak mata, senyuman, suara dan sentuhan dibandingkan dengan bayi yang tidak dipijat ayahnya. Para ayah menunjukkan hal luar biasa dari hari ke hari dengan terlibat bersama bayinya. Pijat membuat para ayah dan bayinya menikmati kontak kulit dengan kulit, dimana terjadi dengan para ibu saat menyusui.

RUMUSAN MASALAH

“Bagaimana pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan bayi? TUJUAN UMUM

Untuk mengetahui pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan bayi. TUJUAN KHUSUS a. Untuk mengetahui pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang dipijat b. Untuk mengetahui peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang tidak dipijat c. Untuk mengetahui perbandingan pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang dipijat dan kelompok yang tidak dipijat

MANFAAT PENELITIAN a. Sebagai bahan masukan bagi pihak Rumah Sakit dan klinik bersalin untuk mengadakan program pijat bayi b. Sebagai bahan untuk menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti tentang pijat bayi c. Sebagai bahan masukan atau referensi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pijat bayi

TINJAUAN PUSTAKA

PIJAT BAYI Pijat adalah kombinasi pengetahuan anatomi tubuh dan seni perawatan kesehatan dan penyembuhan yang dikenal sejak peradaban manusia muncul. Pijat bayi merupakan salah satu terapi sentuhan yang dapat memenuhi kebutuhan fisik-biologis, emosi, dan stimulasi. WAKTU PEMIJATAN YANG TEPAT

Waktu terbaik untuk melakukannya saat bayi dalam keadaan terjaga dengan baik. Hindari saat-saat ketika bayi terlihat lapar, lelah, atau sedang menangis.

Pemijatan dapat dilakukan pada waktu-waktu berikut ini : - Pada pagi hari sebelum mandi, saat orangtua dan anak siap untuk mulai beraktivitas. Hal ini dilakukan agar mudah ihkan minyak yang menempel di tubuh bayi. - Pada malam hari, sebelum tidur. Jika pijat dilakukan pada saat ini, akan membantu tidur bayi agar lebih nyenyak.

Gerakan pijat disesuaikan dengan usia bayi : a. usia 0-1 bulan, bayi cukup dipijat dengan gerakan seperti mengusapusap b. usia 1-3 bulan, dilakukan dengan gerakan halus sambil sedikit memberikan tekanan ringan dalam waktu yang singkat. c. usia bayi > 3 bulan, tekanan pemijatan semakin meningkat.

PERSIAPAN SEBELUM MELAKUKKAN PEMIJATAN 1. Pastikan Anda sudah mencuci tangan dengan bersih dan tangan sebaiknya terasa hangat 2. Sebaiknya, kuku harus pendek dan Anda melepaskan terlebih dahulu perhiasan yang dapat menyakiti kulit bayi 3. Ruang untuk memijat sebaiknya hangat dan terhindar dari paparan angin secara langsung 4. Bayi sudah selesai makan dan tidak dalam keadaan lapar 5. Secara khusus, Anda menyediakan waktu untuk tidak di ganggu kurang lebih 15-20 menit untuk menyelesaikan seluruh tahapan pemijatan bayi 6. Ibu dalam posisi yang nyaman dan tenang

7. Baringkanlah bayi pada tempat dengan permukaan rata, lembut, hangat, dan bersih 8. Siapkanlah perlengkapan yang dibutuhkan seperti handuk, pakaian ganti, popok ganti, minyak, Anda dapat menggunakan minyak alami, seperti minyak biji matahari atau biji anggur. Minyak ini sangat lembut dan tidak berbau. Dibandingkan dengan minyak sintetis, minyak alami lebih mengurangi iritasi pada kulit bayi anda. 9. Tak ada salahnya Anda meminta izin kepada bayi Anda sebelum dilakukan penijatan dengan cara membelai wajah dan kepalanya sambil mengajaknya berbicara atau bernyanyi lagu-lagu riang.

TEKNIK PIJAT BAYI

1. Taruh ujung telapak tangan anda, pijat dengan lembut pada kening bayi dan pelipis menggunakan gerakan seperti membuka buku dari posisi tengah ke samping, kemudian dengan menggunakan kedua ibu jari pijat di bagian atas alis.

2. Lakukan Pijat daerah pangkal hidung turun sampai tulang pipi dan daerah kening dengan menggunkan ibu jari atau jari telunjuk dengan gerakan memutar perlahan.

3. Gunakan pijatan yang lembut diatas mulut bayi dengan menggunakanibu jari dari tengah ke samping,secara perlahan tariklah sehingga bayi anda akan tersenyum, kemudian anda bisa meneruskan dengan melakukan pijatan lembut pada rahang bawah bayi dari tengah ke samping seolah membuat bayi anda tersenyum.Akhiri pijatan wajah dengan memijat secara lembut daerah belakang telinga kearah dagu.

4. Letakkan kedua telapak tangan di tengah dada bayi,lakukan pijatan keatas,kemuadian kesisi luar tubuh dan kembali ke tengah tanpa mengangkat tangan seperti membentuk hati.Kemudian buat pijatan menyilang dengan telapak tangan kearah bahu seperti membentuk kupu kupu.

5. 3 gerakan pijatan pada lengan,yaitu memerah, memijat telapak dan punggung tangan, memutar, dan menggulung.Dimulai dari bahu ke pergelangan tangan,kemudian kembali lagi ke bahu. Pijat telapak dan punggung tangan bayi dengan kedua ibu jari, akhiri dengan tarika lembut pada jari.

6. Meletakkan telapak tangan kanan di bawah tulang iga dan hati.Buat gerakkan mengayuh dengan telapak tangan kanan kebawah dengan tekanan yang lembut sampai di bawah pusar. Lalu, tekan lutut ke arah perut.

7. Pijatan bulan matahari : buat gerakan memutar 1/2 lingkaran searah jarum jam dengan telapak tangan kanan dan lenjutkan dengan tangan kiri sampai membentuk lingkaran penuh.

8. I love u : memijat dengan ujung telapak tangan dari perut kiri atas lurus ke bawah seperti membentuk huruf I

9. Lanjutkan dengan ujung telapak tangan mulai dari perut kanan atas kekiri kemudian ke bawah membentuk huruf l terbalik

10. Lanjutkan dari perut kanan kebawah atas membentuk 1/2 lingkaran kerah perut kiri bawah,seperti membentuk huruf u lanjutkan dengan pijatan gerakan berjalan dengan ujung ujung jari menekan dinding perut dari sebelah kanan ke kiri.Akhiri pijatan perut dengan mengangkat kedua kaki bayi kemudian menekankan perlahan ke arah perut.

11. Akhiri pijatan pada perut dengan menggunakan jari-jari berjalan di perut dari kiri ke kanan.

12. Pijatan pada kaki mempunyai gerakan seperti pijatan pada tangan yaitu memerah, kemudian memijat dengan kedua ibu jari pada punggung dan telapak kaki. Akhiri dengan tarikan lembut pada jari kaki.

13. Dengan posisi tengkurap,pijat punggung dari leher sampai ke pantat.Posisi punggung dari leher sampai ke pantat.Posisi tangan tegak lurus lakukan gerakan gerakan maju mundur. Pijat memanjang dari leher ke pantat dengan ujung ujung jari, lalu buat lingkaran-lingkaran kecil dengan ujung jari dari punggung sampai pantat. Akhiri dengan gerakan menggaruk dari punggung sampai pantat bayi.

MANFAAT PIJAT BAYI

•Mekanisme penyerapan makanan yang dipengaruhi oleh aktivitas nervus atau saraf vagus : Pada tahun 1986, dilakukan penelitian oleh Field dan Schanberg yang menunjukkan adanya peningkatan tonus nervus vagus pada bayi yang rutin dipijat. peningkatan tonus nervus vagus ini menyebabkan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin naik sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun lebih baik. Penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan bayi cepat lapar dan karena itu sering menyusu. Kondisi inilah yang dapat menjelaskan mengapa berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak.

• Mekanisme pertumbuhan yang dipengaruhi oleh beta endorphin : Pada tahun 1989, peneliti dari Duke University Medical School, yaitu Schanberg melakukan penelitian untuk menguji mekanisme pertumbuhan ini yang dilakukan pada bayi-bayi tikus. Pada percobaan tersebut, induk tikus akan menjilati tubuh sang bayi tikus. Namun, ketika rangsangan taktil berupa jilatan dari sang induk terhadap bayi tikus terganggu, maka akan menyebabkan hal-hal berikut ini : Enzim ODC (Ornithine decarboxylase)

Neurochemical beta endorphine

Pembentukan Growth Hormon

•Mekanisme peningkatan kekebalan tubuh dipengaruhi oleh serotonin : Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter serotonin. Aktivitas ini meningkatkan kerja sel reseptor yang berfungsi mengikat hormone adrenalin yang merupakan hormon kecemasan atau stres. Proses ini akan menyebabkan penurunan kadar hormon adrenalin. Penurunan kadar hormon stres ini akan berpengaruh pada peningkatan daya tahan tubuh terutama Immunoglobulin M (Ig M) dan Immunoglobulin G (Ig G).

•Pijatan dapat mengubah gelombang otak : Setelah dilakukan pemijatan, biasanya akan membuat tidur bayi lebih lelap. Hal ini disebabkan pijatan yang dilakukan mengubah gelombang otak. Pengubahan gelombang otak ini dilakukan dengan cara menurunkan gelombang alpha dan menurunkan gelombang beta dan theta, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG (Electro Encephalogram).

•Aspek Psikologis : Pengamat T. Field seperti dikutip dr. J. David Hull, ahli virology molekuler dari Inggris, dalam makalah berjudul Touch Therapy: Science Confirms Instinct, menyebutkan terapi pijat 30 menit per hari dapat mengurangi depresi dan kecemasan. Saat bayi merasa nyaman, maka hormon yang dilepaskan adalah hormon oksitosin dan endorphin. Keduanya merupakan hormon pereda rasa nyeri dan menimbulkan rasa nyaman. Sementara, hormon adrenalin (yang memicu kecemasan) akan menurun produksinya yang selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Manfaat ini akan sangat terasa, terutama untuk menyamankan bayi ketika tumbuh gigi, kolik, atau merasa stres.

BERAT BADAN Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lainnya. Pengukurannya dilakukan dengan memakai alat timbangan yang harus ditera secara berkala.

Masa bayi antara umur 1 sampai 2 tahun. Masa bayi dini antara umur 1-12 bulan. Masa bayi akhir antara umur 1-2 tahun.

a. 700-1000 gram/bulan pada triwulan I b. 500-600 gram/bulan pada triwulan II c. 350-450 gram/bulan pada triwulan III d. 250-350 gram/bulan pada triwulan IV

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL KERANGKA TEORI PIJAT BAYI

PENINGKATAN TONUS NERVUS VAGUS

PENINGKATAN ENZIM PENYERAPAN GASTRIN DAN INSULIN

RANGSANGAN TAKTIL

PENYERAPAN MAKANAN OPTIMAL

ENZIM ORNITHIN DECARBOXYLASE

BAYI LEBIH CEPAT LAPAR DAN SERING MENYUSU

NEUROCHEMICAL BETA ENDORPHIN

PRODUKSI GROWTH HORMON

PENINGKATAN BERAT BADAN

KERANGKA KONSEP Variabel Independen

Variabel Dependen

PIJAT BAYI BERAT BADAN - KELOMPOK YANG DIPIJAT - KELOMPOK YANG TIDAK DIPIJAT NUTRISI

Keterangan : Variable dependen

:

Variable independen

:

Variable tidak di teliti

:

DEFENISI OPERASIONAL DAN KRITERIA OBJEKTIF 1. Pijat bayi : Pijat bayi adalah salah satu terapi sentuhan yang dapat memenuhi kebutuhan fisikbiologis, emosi, dan stimulasi. Pijatan dilakukan 1 kali sehari saat pagi hari sebelum mandi menggunakan baby oil selama 4 minggu berturut-turut, bagian yang dipijat adalah wajah, dada, tangan, perut, kaki, dan punggung. Setiap gerakan diulangi 3 kali, dengan teknik pijat bayi dibawah ini ; 1. Taruh ujung telapak tangan anda, pijat dengan lembut pada kening bayi dan pelipis menggunakan gerakan seperti membuka buku dari posisi tengah ke samping, kemudian dengan menggunakan kedua ibu jari pijat di bagian atas alis. 2. Lakukan Pijat daerah pangkal hidung turun sampai tulang pipi dan daerah kening dengan menggunkan ibu jari atau jari telunjuk dengan gerakan memutar perlahan.

3. Gunakan pijatan yang lembut diatas mulut bayi dengan menggunakan ibu jari dari tengah ke samping,secara perlahan tariklah sehingga bayi anda akan tersenyum, kemudian anda bisa meneruskan dengan melakukan pijatan lembut pada rahang bawah bayi dari tengah ke samping seolah membuat bayi anda tersenyum.Akhiri pijatan wajah dengan memijat secara lembut daerah belakang telinga kearah dagu.

4. Letakkan kedua telapak tangan di tengah dada bayi,lakukan pijatan keatas,kemuadian kesisi luar tubuh dan kembali ke tengah tanpa mengangkat tangan seperti membentuk hati.Kemudian buat pijatan menyilang dengan telapak tangan kearah bahu seperti membentuk kupu kupu. 5. 3 gerakan pijatan pada lengan,yaitu memerah, memijat telapak dan punggung tangan, memutar, dan menggulung.Dimulai dari bahu ke pergelangan tangan,kemudian kembali lagi ke bahu. Pijat telapak dan punggung tangan bayi dengan kedua ibu jari, akhiri dengan tarika lembut pada jari. 6. Meletakkan telapak tangan kanan di bawah tulang iga dan hati.Buat gerakkan mengayuh dengan telapak tangan kanan kebawah dengan tekanan yang lembut sampai di bawah pusar. Lalu, tekan lutut ke arah perut.

7. Pijatan bulan matahari : buat gerakan memutar 1/2 lingkaran searah jarum jam dengan telapak tangan kanan dan lenjutkan dengan tangan kiri sampai membentuk lingkaran penuh.

8. I love u : memijat dengan ujung telapak tangan dari perut kiri atas lurus ke bawah seperti membentuk huruf I 9. Lanjutkan dengan ujung telapak tangan mulai dari perut kanan atas kekiri kemudian ke bawah membentuk huruf l terbalik 10. Lanjutkan dari perut kanan kebawah atas membentuk 1/2 lingkaran kerah perut kiri bawah,seperti membentuk huruf u lanjutkan dengan pijatan gerakan berjalan dengan ujung ujung jari menekan dinding perut dari sebelah kanan ke kiri.Akhiri pijatan perut dengan mengangkat kedua kaki bayi kemudian menekankan perlahan ke arah perut.

11. Akhiri pijatan pada perut dengan menggunakan jari-jari berjalan di perut dari kiri ke kanan.

12. Pijatan pada kaki mempunyai gerakan seperti pijatan pada tangan yaitu memerah, kemudian memijat dengan kedua ibu jari pada punggung dan telapak kaki. Akhiri dengan tarikan lembut pada jari kaki.

13. Dengan posisi tengkurap,pijat punggung dari leher sampai ke pantat.Posisi punggung dari leher sampai ke pantat.Posisi tangan tegak lurus lakukan gerakan gerakan maju mundur. Pijat memanjang dari leher ke pantat dengan ujung ujung jari, lalu buat lingkaran-lingkaran kecil dengan ujung jari dari punggung sampai pantat. Akhiri dengan gerakan menggaruk dari punggung sampai pantat bayi.

•Berat badan : Berat badan adalah ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lainnya. Cara mengukur : dari hasil pengukuran sebelum dan sesudah 4 minggu,pada kelompok A dan B. Bayi dalam keadaan tanpa busana dan tidak menggunakan popok. Alat ukur : Timbangan bayi Kriteria objektif : -Berhasil : jika terjadi perubahan sesuai harapan peneliti pada kelompok yang dipijat, yaitu peningkatan berat badan ≥ 700 gram - Tidak berhasil : Jika perubahan tidak sesuai harapan peneliti pada kelompok yang tidak dipijat, yaitu peningkatan berat badan < 700 gram.

3. Kelompok yang dipijat : Pada kelompok ini yang diberikan perlakuan yaitu pemijatan satu kali sehari selama 4 minggu berturut-turut Alat ukur : Timbangan bayi Cara pengukuran : Mengukur berat badan bayi tanpa busana dan tidak menggunakan popok sebelum dan sesudah pemijatan. Kriteria objektif : -Berhasil : Jika peningkatan berat badan ≥ 700 - Tidak berhasil : Jika peningkatan berat badan < 700 gram.

4. Kelompok yang tidak dipjat :

Pada kelompok ini tidak diberi perlakuan dengan pemijatan selama 4 minggu berturut-turut. Alat ukur : Timbangan bayi Cara pengukuran : Mengukur berat badan bayi tanpa busana dan tidak menggunakan popok sebelum dan sesudah 4 minggu tanpa dilakukan pemijatan Kriteria objektif : -Berhasil : Jika terjadi peningkatan berat badan ≥ 700 gram - Tidak berhasil : Jika terjadi peningkatan berat badan < 700 gram

METODE PENELITIAN

JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah rancangan eksperimental murni yaitu suatu rancangan atau desain penelitian yang dipergunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan adanya keterlibatan penelitian dalam melakukan manipulasi terhadap variabel bebas. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Tempat : Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Bersalin Puskesmas Mamajang Kota Makassar. Waktu : Penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu, mulai tanggal 10 Januari – 7 Februari 2013.

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi : Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi umur 2 bulan yang datang mengikuti kegiatan Posyandu di Rumah Bersalin Puskesmas Mamajang pada tanggal 10 Januari – 7 Februari 2013 di Puskesmas Mamajang Kota Makassar. Sampel :

Teknik pengambilan sampel adalah dengan cara total sampling yaitu pada bayi umur dua bulan, minum ASI ekslusif, lahir cukup bulan, dan berat badan lahir cukup, yang datang mengikuti kegiatan Posyandu di Rumah bersalin Puskesmas Mamajang kota Makassar pada tanggal 10 Januari 2013 dan akan dibagi menjadi 2 kelompok.

TATA CARA PENELITIAN

Sampel dibagi menjadi 2 kelompok : •Kelompok yang dipijat : Dilakukan pemijatan pada bayi tersebut 1 kali sehari selama 4 minggu di rumah oleh ibu bayi tersebut. Peneliti akan mengukur berat badan bayi tersebut sebelum dan setelah dilakukan pemijatan. •Kelompok yang tidak dipijat : Peneliti akan mengukur berat badan bayi tersebut sebelum dan sesudah 4 minggu tanpa dilakukan pemijatan.

CARA PENGAMBILAN DATA

Pengambilan data primer yang langsung dari bayi dan ibu bayi. Data yang di peroleh menyangkut identitas dan berat badan bayi tersebut.

MANAJEMEN DATA

Data dikumpulkan pada hari pertama penelitian dari bayi dan ibu bayi di Puskesmas Mamajang Kota Makassar. Pengolahan data dengan menggunakan bantuan komputer dan diolah dengan menggunakan SPSS (uji Wilcoxon – Mann-Whitney U).

ALUR PENELITIAN

1.

Tahap Persiapan Survey awal dilakukan di Puskesmas Mamajang Kota Makassar pada tanggal 10 Januari 2013 untuk melakukan pengukuran berat badan

2.

Tahap Pelaksanaan Pengajaran teknik pijat bayi pada ibu bayi pada tanggal 10 Januari 2013, pemijatan bayi akan dilakukan secara rutin selama 4 minggu satu kali setiap hari oleh ibu bayi menggunakan baby oil dengan teknik yang sama. 3. Tahap Akhir Pada tahap ini, dilakukan pengukuran kembali berat badan baik pada kelompok yang dipijat dan yang tidak dipijat. Data yang telah dikumpulkan diolah melalui SPSS dengan uji Wilcoxon – Mann-Whitney U.

ETIKA PENELITIAN

•Sebelum memberikan persetujuan tertulis peneliti akan memberikan penjelasan secara lisan mengenai manfaat pijat bayi dan mengajarkan cara pijat bayi. •Setiap subjek akan dijamin kerahasiaan atas informasi yang diberikan •Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada institusi terkait

GAMBARAN LOKASI UMUM PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL Peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang dipijat : Kelompok yang dipijat Pengukuran M0

Pengukuran M1

Peningkatan Berat Badan

1

5500 gram

6300 gram

800 gram

2

5200 gram

6200 gram

1000 gram

3

5700 gram

6600 gram

900 gram

4

5000 gram

5800 gram

800 gram

Rerata

5350 gram

6225 gram

875 gram

Peningkatan Berat Badan Bayi Pada Kelompok Yang Tidak Dipijat :

Kelompok yang tidak

Pengukuran M0

dipijat

Pengukuran

Peningkatan Berat

M1

Badan

5

5400 gram

6000 gram

600 gram

6

5000 gram

5400 gram

400 gram

7

5700 gram

6000 gram

300 gram

8

5400 gram

5900 gram

500 gram

Rerata

5375 gram

5825 gram

450 gram

Perbandingan Peningkatan Berat Badan Bayi Pada Kelompok Yang Dipijat Dan Yang Tidak Dipijat :

Perbandingan

Sampel

Rerata

Persentase

Kelompok yang dipijat

4

875 gram

66,04%

Kelompok yang tidak dipijat

4

450 gram

33,96%

Total

8

1325 gram

100%

Berdasarkan uji Wilcoxon – Mann-Whytney U, diperoleh p= 0,020. Karena p < 0,05, maka secara statistik “terdapat perbedaan peningkatan

berat badan bayi yang bermakna antara kelompok yang dipijat dengan kelompok yang tidak dipijat”

7 Bayi 1

6

Bayi 2

5

Bayi 3

4

Bayi 4

3

Bayi 5

2

Bayi 6

1

Bayi 7 Bayi 8

0 Sebelum

Sesudah

PEMBAHASAN Pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang dipijat dan kelompok yang tidak dipijat

Dari hasil penelitian didapatkan pada kelompok yang dipijat, rerata peningkatan berat badan bayi sebesar 875 gram, sesuai peningkatan ratarata per bulan untuk bayi umur 1 – 3 bulan yaitu antara 700 - 1000 gram. Penelitian yang dilakukan oleh Serrano, Doren, Wilson (2010) pada bayi cukup bulan usia 2 bulan dan Dewi (2011) pada bayi 4 bulan menunjukkan hasil kenaikan berat badan bayi yang signifikan. Pada sebuah penelitian pada tahun 2008 oleh Warnetty, dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada 9 bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) yang dipijat selama 3 x 5 menit per hari selama 4 minggu, terjadi kenaikan berat badan 20% – 47% atau 1,5 gram per hari dari yang tidak dipijat.

PENINGKATAN TONUS NERVUS VAGUS INSULIN

METABOLISME GLUKOSA

PENGELUARAN HORMON GASTRIN PEPSINOGEN, ASAM HYDROKLORIDA, ENZIM PANKREAS, EMPEDU HATI

CHOLECYSTOKININ

RELAKSASI RESEPTIF DAN MOTILITAS LAMBUNG MOTILITAS USUS

PENYERAPAN NUTRISI YANG OPTIMAL

Pada tahun 1986, penelitian yang dilakukan oleh Field dan Schanberg yang menunjukkan adanya peningkatan tonus nervus vagus pada bayi yang rutin dipijat. Peningkatan tonus nervus vagus ini menyebabkan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin naik sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun lebih baik. Penyerapan makanan yang lebih baik akan menyebabkan bayi cepat lapar dan karena itu sering menyusu. Persyarafan pada saluran cerna sepenuhnya otonom. Suplai saraf parasimpatis dihantarkan ke dan dari abdomen melalui nervus vagus. Nervus vagus adalah nervus kranial ke 10 yang mengatur fungsi organ tubuh termasuk dibagian dada dan perut. Rangsangan pada saraf vagus (saraf parasimpatis) akan merangsang lambung untuk mengeluarkan hormon gastrin. Hormon gastrin akan merangsang pengeluaran insulin, asam khidroklorida, pepsinogen, enzim pankreas, mukus, peningkatan aliran empedu hati dan merangsang motilitas lambung. Hormon gastrin juga mempermudah relaksasi reseptif lambung (relaksasi sementara) sehingga lambung dapat menambah volumenya dengan sangat mudah tanpa peningkatan tekanan.

Pengeluaran insulin akan mempermudah untuk metabolisme glukosa. Sekresi asam hidroklorida, pepsinogen, enzim pankreas, peningkatan aliran empedu hati akan mempermudah pencernaan makanan. Saat makanan sampai pada duodenum maka akan merangsang pengeluaran cholecystokinin, hal ini akan merangsang motilitas usus. Sehingga dengan adanya peningkatan motilitas lambung dan usus akan mempermudah pencampuran, pendorongan makanan dan penyerapan nutrisi menjadi lebih baik. Jika penyerapan makanan baik dan optimal, maka bayi akan lebih cepat merasa lapar dan sering menyusu, sehingga berat badan bayi tersebut akan meningkat.

Peningkatan berat badan pada kelompok yang tidak dipijat: Dari hasil penelitian, didapatkan pada kelompok yang tidak dipijat terjadi peningkatan berat badan tapi hanya sebesar 450 gram. Peningkatan ini dibawah rata-rata untuk peningkatan berat badan bayi umur 1 – 3 bulan, yaitu 700 – 1000 gram. Berat badan sebagai salah satu parameter pertumbuhan anak, dipengaruhi oleh banyak hal. Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang anak meliputi kebutuhan fisik-biomedis / ASUH (gizi, perawatan kesehatan dasar, pemukiman, sanitasi, sandang, dan sebagainya), kebutuhan emosi / ASIH (kasih sayang), kebutuhan stimulasi mental / ASAH. Pada kontrol negatif, tetap terjadi peningkatan berat badan bayi tapi tidak optimal. Karena, pada bayi yang dipijat, seperti yang dijelaskan diatas, akan mengalami peningkatan tonus nervus vagus, peningkatan hormon gastrin dan insulin, sehingga penyerapan makanan menjadi lebih baik.

Adapun penelitian pada tahun 1989 dari Duke University Medical School, yaitu Schanberg melakukan penelitian untuk menguji mekanisme pertumbuhan ini yang dilakukan pada bayi-bayi tikus. Pada percobaan tersebut, induk tikus akan menjilati tubuh sang bayi tikus. Namun, ketika rangsangan taktil berupa jilatan dari sang induk terhadap bayi tikus terganggu, maka akan menyebabkan penurunan enzim ODC (Ornithine decarboxylase), yaitu suatu enzim yang menjadi petunjuk yang sensitif bagi pertumbuhan sel dan jaringan, penurunan tersebut meyebabkan peningkatan pengeluaran neurochemical beta endorphin. Neurochemical beta endorphin ini akan mengurangi pembentukan hormon pertumbuhan.

RANGSANGAN TAKTIL HILANG

ENZIM ORNITHIN DECARBOXYLASE

NEUROCHEMICAL BETA ENDORPHIN

GROWTH HORMON

6.2.3 Perbandingan Pengaruh Pemijatan Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Pada Kelompok Yang Dipijat dan Kelompok Yang Tidak Dipijat : Dari hasil penelitian didapatkan pada kelompok yang dipijat terjadi peningkatan berat badan bayi rata-rata sebesar 875 gram, sedangkan pada kelompok yang tidak dipijat terjadi peningkatan berat badan bayi rata-rata sebesar 450 gram. Dengan menggunakan uji Wilcoxon – Mann-Whitney U, diperoleh p= 0,020 dimana p < 0.05, sehingga “terdapat perbedaan peningkatan berat badan yang bermakna antara kelompok yang dipijat dan tidak dipijat”. Suatu studi di Amerika menunjukkan pijatan lembut pada bayi prematur tiga kali sehari selama 2 minggu dapat meningkatkan berat badan 47% lebih tinggi dibandingkan dengan bayi prematur yang tidak dipijat. Penelitian yang dilakukan oleh Prof. T. Field dan Scafidi (1986 dan 1990) menunjukkan bahwa pada 20 bayi prematur (berat badan 1.280 dan 1.176 gram), yang dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan per hari 20% - 47% lebih banyak dari yang tidak dipijat. Dari hasil penelitian, didapatkan pada kontrol negatif terjadi peningkatan berat badan < 700 gram, yaitu sebesar 540 gram. Seperti mekanisme yang dijelaskan diatas, pada bayi yang rutin dipijat, penyerapan makanan lebih baik sehingga bayi lebih cepat lapar, lebih sering menyusu, dan pembentukan hormon pertumbuhan tidak berkurang disebabkan oleh tidak adanya rangsangan taktil. Sehingga, peningkatan berat badan bayi yang rutin dipijat lebih optimal dibandingkan dengan bayi yang tidak dipijat.

PENUTUP

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh di simpulkan :

1. Ada pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang dipijat 2. Peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang tidak dipijat lebih sedikit dibandingkan dengan peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang tidak dipijat 3. Ada perbedaan yang bermakna oleh karena pengaruh pemijatan terhadap peningkatan berat badan bayi pada kelompok yang dipijat dan kelompok yang tidak dipijat.

SARAN

- Dari penelitian ini, disarankan kepada pihak Rumah Sakit, Puskesmas, dan rumah bersalin untuk mengadakan program pijat bayi - Kegiatan pijat bayi menjadi kegiatan rutin oleh para ibu untuk bayi mereka - Penulis berharap, agar penelitian selanjutnya mengenai pijat bayi dapat terus dikembangkan sehingga memberi manfaat yang lebih banyak

DAFTAR PUSTAKA

1. Riksani Ria. Cara Mudah dan Aman Pijat Bayi. Jakarta: Dunia Sehat; 2012. p. 1-67 2. Heath Alan, Bainbridge Nicki. Baby Massage. Jakarta: Dian Rakyat; 2008. p. 1-53 3. Suryanto. Pijat Bermanfaat Bagi Tumbuh Kembang Bayi; 2012 [updated 2012;cited 2012 Desember 14th]; Available from: http://www.antaranews.com/berita/329734/pijat-bermanfaat-bagi-tumbuh-kembang-bayi 4. Majalah Kesehatan. Manfaat dan Cara Pijat Bayi; 2010 [updated 2010;cited 2012 Desember 15th]; Available from: http://majalahkesehatan.com/manfaat-dan-cara-pijat-bayi/ 5. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pijat Bayi. 2012 [updated 2012;cited 2012 Desember 15th]; Available from: http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/4229 6. Mardiyah Siti. Pijat Bayi. 2012 [updated 29 April 2012;cited 2012 December 16]; Available from: www.perkembanganbayi.net/186/pijat-bayi.html 7. Rudolph Abraham, Hoffman Julien, Rudolph Colin. Buku Ajar Pediatri Volume 3. 20th ed. . Jakarta : EGC; 2007. p. 2338 8. Warnetty. Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Berat Lahir Rendah Di Bidan Praktik Swasta Kota Padang. 2009 [updated 2009;cited 2012 Desember 17th]; Available from: http://isjd.pdii.lipi.go.id//jurnal/11095154.pdf 9. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC; 2012. p. 1-94 10. Hasan Rusepno, Alatas Husein. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UI; 2005. p. 146-7 11. Markum A. Buku ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : FK-UI ; 2002. p. 9-38 12. Behrman Richard, Kliegman Robert, Arvin Ann. Ilmu Kesehatan Anak. Vol 1. Ed. 15th. Jakarta :EGC; 2000.p. 47-55 13. Akhyar Yayan. Grafik Pertumbuhan : National Centers For Disease Control (NCHS). 2010 [updated 25 September 2010;cited 2012 December 16]; Available from: http://yayanakhyar.wordpress.com/2010/09/25/grafik-pertumbuhan-nationalcenters-for-disease-control-nchs

TERIMA KASIH