PENERIMAAN GELOMBANG TV A. Antena Penerima Berdasarkan konstruksinya antena penerima diklasifikasikan menjadi antena Yagi, antena periode logaritmis (log periodic), dan antena lup (loop). Klasifikasi lain berdasarkan jalur frekuensi gelombang yang diterima adalah karnal VHF rendah, kanal VHF tinggi, dan UHF. 1.
Antena Yagi
Jenis antena ini sangat populer dan banyak digunakan di Indonesia. Apabila jumlah elemen antena Yagi diperbanyak, sensivitas tinggi dan pengarahan tajam. Dengan kata lain, walaupun kuat medan gelombang TV tetap, sinyal HF pada terminal output antena naik dengan memperbanyak jumlah elemen antena. Antena Yagi juga hanya menerima gelombang dari arah yang dikehendaki saja dan perlu dihindarkan gelombang pengganggu yang datang dari arah lain. Untuk itu perlu digunakan antena yang mempunyai banyak arah lain. Untuk itu, perlu digunakan antena yang mempunyai banyak elemen pada daerah yang gelombang TV-ya lemah, atau di kota yang banyak bangunan tingginya sehingga dapat merefleksikan gelombangTV. 2. Antena periode logaritmis Karakteristikantena ini walaupun sensitivitasnya sedikit lebih rendah daripada Yagi tetapi penolakan terhadap gelombang yang menggangu dari arah belakang lebih besar. Oleh karena itu, jenis antena ini digunakan pada daerah yang gelombang pengganggunya datang dari arah berlawanan dengan arah pemancar TV. 3. Antena lup (loop) Antena jenis ini sama seperti antena Yagi kecuali setiap elemen berbentuk cincin. Antena ini mempunyai sensitifitas besar dan pengarahan yang tajam. Jika antena ini digunakan untuk VHF, ukurannya menjadi terlalu besar, sehingga antena ini hanya digunakan untuk UHF. Antena yang cocok harus dipilih berdasarkan gelombang Tvyang diterima, misalnya kanal VHF rendah, kanal VHF tinggi, atau UHF. Karena panjang dan ruang elemen antena penerima TV telah dibuat sesuai dengan frekuensi gelombang TV yang
cocok maka kanal dan jalur frekuensi yang akan diterima harus diperhitungkan pada waktu memilih antena. Pada mulanya kuat medan gelombang TV dan gelombang penggangu di tempat harus diperiksa, lalu jumlah elemen antena TV dapat ditentukan. Pada umumnya kuat medan gelombang itu tidak dapat dicari makadianjurkan memilih antena yang mempunyai jumlah elemen yang sedikit lebih dari jumlah elemen yang diperlukan. Setelah melakukan pemilihan perlu dipergunakan beberapa macam antena mengingat arah gelombang TV dan mengingat frekuensi kanalnya. Gelombang TV yang diterima oleh antena sampai pada penerima TV melalui kawat feeder, ada tiga macam kawat feeder, yakni feeder pita/ pipih, feeder tipe gelas, dan feeder koaksial. Gelombang diredam sebagian pada waktu melewati kawat feeder. Redaman ini disebut kerugian transmisi, kerugian transmisi jelas tidak hanya tergantung pada kawat feeder, tetapi juga pada frekuensi gelombang TV, perlu mengusahakan agar kerugian transmisi sekecil mungkin. 1. Feeder pita/ pipih Feeder pita ini sederhana dan harganya mahal maka banyak digunakan, tetapi kelemahannya adalah mudah dipengaruhi oleh udara sekelilingnya dan umurnya relatif pendek. Feeder pita tidak tepat untuk pemakaian di daerah pantai atau untuk penerimaan UHF ( Ultra High Frequency). Apabila mempergunakan feeder ini maka diperlukan ruang sekitar feeder. Apabila tidak maka kerugian transmisinya akan naik banyak misalnya apabila feeder melaui pipa logam atau tembok rumah, kerugian transmisi naik dan bahkan kadang-kadang tidak dapat menerima siaran TV. 2. Feeder tipe gelas Kelemahan feeder ini seperti pada feeder pita tetapi kerugian pada frekuensi tingginya relatif kecil sehingga dapat dipakai menerima gelombang UHF, biasanya feeder ini mempunyai impedansi transmisi 200 ohm. 3. Kabel koaksial Keuntungan kabel koaksial ialah tidak dipengaruhi oleh udarasekelilingnya. Seperti pada feeder, gambar tetap bagus walaupun kabel koaksial itu melalui pipa logam. Kabel koaksial banyak dipergunakan pada sistem komunikasi antena TV untuk
mendistribusikan gelombang TV ke banyak penerima TV, pada umumnya mempunyai impedansi transmisi 75 ohm. Penting untuk memilih letak yang cocok untuk mendapatkan gambar yang bagus. Biarpun mempergunakan antena sangat baik tetap tidak dapat memberikan gambar yang bagus kalau letak antena tidak cocok. Letak yang ideal untuk menempatkan antena ialah pada tempat yang tidak ada penghalang seperti di puncak bangunan tinggi dan pohon dengan arah gelombang yang datang (diterima), juga penempatan yang cukup mudah dari antena tetap, diperkuat dengan kawat pemegang. Lebih lanjut, diusahakan agar letaknya membutuhkan feeder yang sependek mungkin ke penerrima TV. Setelah tempat dipilih, tinggi antena ditentukan, perlu diperhatikan pola tinggi pada waktu memasang antena, dianjurkan menggunakan meter level untuk mengukur kuat medan gelombang TV dari antena penerima. Apabila tidak mempunyai level meter, tinggi antena dan arah antena harus dipilih sambil memperhatikan gambarnya pada penerima TV. Antena penerima harus dipasang dengan kuat dengan memakai kawat pemegang lebih dari tiga buah agar tidak roboh atau berubah arah apabila terkena angin besar. Sebuah kawat feeder yang dihubungkan dengan antena harus terikat baik dengan tiang antena agar tidak tergerakkan oleh angin. Apabila tidak, lama-lama feeder putus. Begitu juga kalau terkena angin puyuh. Pada penerima muncul noise apabila kawat feeder putus sehinnga dipergunakan isolator untuk memegang feeder. B.
Cara Mendapatkan Gambar yang Bagus Apabila gelombang TV datang dari berbagai arah atau mempunyai berbagai kanal
yang berlainan, hendak ditangkap oleh sebuah penerima maka diperlukan lebih dari dua buah antena. Dlam hal ini diperlukan pencampuran dari output antena-antena tersebut . yang harus diperhatikan pada waktu menyambung kawat feeder pada antena adalah jangan sampai menimbulkan efek gandengan antara kawat-kawat itu. Apabila beberapa feeder dihubungkan paralel sederhana, gelombang TV tidak sampai pada penerima atau penerimaannya lemah, kadang-kadang menjadi tidak berwarna.
Apabila gelombang TV yang diterima datang dari arah yang berlawanan, dipergunakan sejumlah antena yang menghadap ke arah yang berlawanan, dipergunakan sejumlah antena yang menghadap ke arah yang diterima. Gelombang TV yang datang dari tiap antena dicampur bersama-sama tetapi tidak boleh menghasilkan efek gandengan yang merusak gelombang. Pada tempat yang jauh dari pemancar TV, gelombang TV yang datang sangat lemah, bahkan menderita gangguan gelombang dari pemancar TV lain dan timbul tenggelam di udara. Apabila gelombang TV pada terminal antena lebih kecil daripada harga ambang, terjadi noise salju. Pada waktu diterima program berwarna noise warna timbul merusak gambar. Dalam beberapa hal, pemati warna otomatis tertutup sehingga gambar menjadi tidak berwarna. Untuk mendapatkan gambar TV yang bagus, gelombang TV pada terminal antena harus sebesar 50 hingga 60dB dalam hal VHF dan 60 hingga 70 dB dalam hal UHF. Apabila kuat medan gelombang TV itu lebih rendah dari harga tadi maka gambar TV mempunyai noise salju (seperti banyak semut). Apabila gelombang TV pada terminal sekecil 20 hingga 30 dB dalam hal VHF dan 30 hingga 40 dB dalam hal UHF maka tidak ada gambar yang diterima. Apabila daya pemancar / daya radiasi efektif 1 kw, tinggi antena pemancar 250 m, dan tinggi antena penerima 10 m, hubungan antara jarak antena tempat pemancar , kuat medan gelombang TV tidak banyak menurun. Apabila jaraknya lebih dari 50 Km, kuat medan gelombang TV berjalan pada garis lurus sedangkan permukaan bumi melengkung . Kuat medan gelombang pada suatu tempat sebanding dengan tinggi antena, sehingga pada tempat yang jauh antena penerima harus tinggi, setinggi mungkin. Apabilagelombang yang diterima lemah, metode untuk memperrbaiki gambar yang kurang baik diantaranya ialah : 1.
buatlah antena penerima lebih tinggi
2.
ganti antena dengan yang mempunyai sensitivitas besar
3.
ubah letak antena ke tempat mana gelombang TV-nya besar
4.
pakaialah penguat penerima (booster) Tetapi tiap metode di atas mempunyai pembatasan untuk perbaikan, terutama pada
penguat penerima harus diletakkan dekat antena penerima.
Jika gelombang TV terganggu oleh pemancar TV lain yang memakai kanal sama dan gambar penuh dengan strip-strip horizontal, yang bergerak ke atas atau ke bawah perlahan-lahan, metode untuk memperbaiki kesalahan ini ialah : 1.
pakailah antena dengan sirektivitas (pengarahan) tajam
2.
ubah tinggi dan arah antena Apabila ada program TV lain yang dipancarkan berada pada kanal yang berdekatan
dan lebih tinggi maka gambar penuh dengan garis-garis vertikal dan horizontal. Apabila gelombang penggangu lebih kuat, kadang-kadang gambar dan kanal berdekatan, yang lebih tinggi muncul pada layar. Namun, masih mungkin menghindarkan/ membuang gambar pengganggu dengan cara diganggu gelombang lain pada kanal berdekatan yang lebih rendah. Apabila seseorang memakai alat listrik dengan sakelar listrik atau motor listrik, timbul noise elektromagnetik dari loncatan bunga api listrik. Pada gambar TV muncul garis-garis yang beraturan atau berserakan. Apabila noise itu membesar, kadang-kadang penerima TV tidak dapat sinkron lagi. Untuk membuang gangguan ini perlu memasang filter pembuang noise bunga api pada alat yang mengeluarkan noise tersebut. Apabila gelombang penggangu datang dari pemancar radio yang berada dekat penerima TV kadang-kadang terlihat strip-strip diagonal pada gambar. Walaupun kerusakan gambar tergantung pada frekuensi pemancar radio, pada umumnya strip diagonal tidak bergerak. Gangguan ini kadang-kadang timbul pada pemancar radio dan kadang-kadang pada penerima TV sendiri. Sebaiknya, gangguan dibuang dari sumbernya, yaitu apabila sebuah pemancar radio mengeluarkan gelombang harmonik tinggi yang dapat menyebabkan gangguan pada kanal TV harus dipasang filter pelewat rendah pada pemancar itu agar tidak mengeluarkan gelombang pengganggu. Apabila gangguan disebabkan oleh penerima TV, gelombang fundamental pengganggu dari pemancar radio diterima oleh penerima TV dan untuk menghindarkan gangguannya pada penerima TV harus dipasang filter pelewat tinggi. Gambar Televisi Rusak Karena Pengaruh Bangunan Tinggi
Di daerah yang banyak terdapat bangunan tingginya atau kawat transmisi tegangan tinggi, kadang-kadang gambar penuh dengan bayangan setan (ghost), gambar bayangan ini disebabkan oleh penerimaan gelombang bersamaan dari pemancar TV dan dari refleksi pantulan oleh kawat transmisi tegangan tinggi. Karena gelombang yang dipantulkan melalui jalan yang lebih panjang daripada jalan gelombang langsung sampai pada antena penerima, timbul bayangan setan pada sebelah kanan gambar normal. Untuk menghindarkan bayang setan, gunakan metode berikut : 1.
Ubahlah tempat dan arah antena penerima
Pada daerah dimana terdapat bangunan tinggi biasanya gambar bayangan berubah. Apabila tempat tinggi dan arah antena penerimaan gelombang TV diubah, tempat yang terbaik untuk meletakkan antena yaitu sampai gambar bayangan menjadi minimum. Biasanya gambar bayangan setan banyak tergantung pada kanal yang diterma. Apabila terdapat lebih dari satu kanal, gambar dari satu kanal biasanya lebih baik daripada kanal yang lain. Untuk itu mungkin perlu dipasang antena penerima yang lain dan output antena ini dicampur seperti yang telah diterangkan. 2. Menggunakan antena dengan pengarahan tajam Apabila jumlah elemen antena dinaikkan maka sifat pengarahan antena menjadi tajam. Jenis antena ini dapat dipergunakan untuk menghindarkan gelombang yang datang dari arah yang tidak dikehendaki sehingga gambar bayangan terhindar. C.
Distributor Sinyal Apabila gelombang TV yang diterima oleh antena penerima kemungkina harus
didistribusikan maka perlu alat untuk mendistribusikan gelombang itu. Apabila tidak digunakan alat itu, gambar menjadi lemah dan kadang-kadang tidak berwarna, alat untuk pendistribusian atau pembagi telah terdapat di pasaran. Distribusi Pembagi Dengan mempergunakan distributor, gelombang TV input didistribusikan dengan jumlah yang sama pada tiap terminal outputnya. Ada dua macam distributor, yakni distributor dua dan distributor empat. Distributor empat (tetra) kerjanya sama dengan dua buah distributor dua, kapasitor (C) dan induktor rangkaian beresonansi pada frekuensi tertentu dan mengkompensasi
karakteristik yang tidak baik pada daerah frekuensi tinggi menjadi baik. Resistor diperlukan untuk membebani output yang tidak digunakan. Dengan menggunakan distribusi ini, sinyal mengalami peredaman dari satu terminal ke terminal lain. Perbandingan sinyal output dengan sinyal input disebut kerugian distribusidan harganya 4 hingga 5 dB pada distribusi dua dan 8 serta 9 dB untuk distributor tetra. 1. Unit pencabang Dengan alat ini, cabang, sinyal input dan sebagian darinya keluar pada terminal cabang dan sisanya keluar pada terminal output. Ada tiga macam unit pencabang, yaitu pencabang satu, pencabang dua dan pencabang empat. 2. Unit sisipan seri Unit sisipan seri dipergunakan untuk instalasi dalam tembok pada rumah dengan kamar banyak. Bentuknya seperti skop kontak dinding pada tiap kamar. Dapat juga pada rumah yang ditempati bersama-sama, dilengkapi dengan pencabang, distributor, dan unit penyesuai yang ada. Ada dua macam penggunaan unit sisipan seri, penggunaan pertama sebagai cabang antara dan yang lain sebagai cabang terminal . Unit sisipan seri untuk cabang terminal mempunyai resistor terminal pada terminal outputnya, biasanya digunakan sebagai terminal kawat feeder. D.
Meletakkan TV Sebuah penerima TV terdiri dari komponen elektronika dan semikonduktor. Karena
umur komponen-komponen itu diperpendek atau kadang-kadang rusak karena temperatur tinggi atau kelembapan tinggi, sewaktu memilih tempat meletakkan penerima TV harus diperhatikan hal-hal berikut. 1. Penerima TV harus ditempatkan pada tempat yang mempunyai ventilasi baik. Sewaktu TV bekerrja ditimbulkan panas di dalam TV itu dan temperatur komponenkomponennya naik. Jadi, TV harus ditempatkan pada tempat dengan ventilasi baik dan panass harus di radiasikan. 2. Sebuah penerima TV harus ditempatkan dengan jarak cukup bagian belakang dan samping untuk ventilasi. Untuk itu diperlukan jarak yang cukup di sekitar penerima TV agar aliran udara tidak terhalang sehingga jangan diberi rintangan atau penghalang di sekelilingnya.
3. Penerima TV harus diletakkan pada