BAB II GAMBARAN UMUM RS MULIA INSANI Rumah Sakit MULIA INSANI adalah rumah sakit yang berada tepat ditepi jalan utama penghubung kabupaten Tangerang dengan Merak yaitu Jalan Raya Serang dan tidak jauh dengan kompleks perumahan Citraraya, Cikupa. Rumah Sakit MULIA INSANI didirikan pada tanggal 9 September 2009. RS MULIA INSANI merupakan rumah sakit yang dimiliki secara bersama-sama oleh para individu, profesional, dokter umum dan spesialis di Tangerang serta Jakarta yang tergabung dalam PT Mulia Insani Bersama. Rumah sakit ini didirikan diatas lahan seluas 9000 m2, bertingkat 4 dengan 1 besemen. RS MULIA INSANI melayani kebutuhan kesehatan masyarakat khususnya di Kabupaten Tangerang mulai dari layanan preventif (mempromosikan dan mengedukasi gaya hidup sehat dan pencegahan terhadap penyakit), Layanan kuratif (pengobatan terhadap berbagai penyakit) dan layanan rehabilitatif (pemulihan pasca pengobatan) dengan Motto: “Melayani dengan Hati Mulia” Rumah Sakit MULIA INSANI telah mendapatkan akreditasi dari Kementrian Kesehatan RI sebagai Rumah Sakit tipe C dan sampai saat ini melayani peserta BPJS Kesehatan serta BPJS Ketenagakerjaan. Pelayanan Rawat Inap di Rumah sakit MULIA INSANI siap menerima penderita sepanjang 24 jam sehari dengan dukungan dokter serta para medis yang terlatih, dimana penderita akan dilayani dengan ramah dan penuh perhatian. Kapasitas 145 tempat tidur yang terdiri dari kelas VIP, I, II, III merupakan alternatif pilihan sesuai dengan selera dan kemampuan masing-masing. Dokter–dokter spesialis yang ahli di bidangnya dapat dipilihkan oleh RS untuk penderita, penderita atau keluarga dapat memilih sendiri dokter spesialis untuk merawatnya. Fasiltas pelayanan rawat jalan meliputi: Medical Check Up, Poliklinik Umum, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Kebidanan dan Kandungan, Keluarga Berencana, Poliklinik Anak, Poliklinik Gigi, Poliklinik Spesialis, Laboratorium, Pemeriksaan radiologi (USG, X-foto, CT-Scan, MRI), Pelayanan Cuci Darah, Pelayanan Rehabilitasi Medis, Pelayanan Gawat Darurat (IGD) 24 jam dan Pelayanan Obat.
BAB III VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH DAN TUJUAN RUMAH SAKIT MULIA INSANI 1. Visi Rumah Sakit MULIA INSANI : Menjadi Rumah Sakit Profesional pilihan utama masyarakat di wilayah Tangerang tahun 2020. 2. Misi Rumah Sakit MULIA INSANI a. Membangun sistem layanan Rumah Sakit yang berMUTU dan PARIPURNA sesuai kebutuhan masyarakat. b. Membangun jejaring pelanggan tetap yang puas dan setia melalui upaya-upaya pemasaran yang berkesinambungan. c. Menjadikan pelayanan Trauma sebagai pelayanan unggulan. 3. Motto Rumah Sakit MULIA INSANI Motto Rumah Sakit MULIA INSANI adalah “Melayani dengan Hati Mulia” 1. Falsafah, Nilai, dan Tujuan Rumah Sakit MULIA INSANI
Falsafah, Nilai, dan Tujuan Rumah Sakit MULIA INSANI adalah:
ii
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT MULIA INSANI Struktur Organisasi Rumah Sakit MULIA INSANI Rumah Sakit WARAS WIRIS dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu oleh Wakil Direktur yang membawahi 3 (tiga) bidang dan 3 (tiga) bagian, ketiga bidang dan bagian tersebut adalah Bidang Pelayanan Medis, Bidang Penunjang Medis dan Bidang Keperawatan, serta Bagian Keuangan, Bagian istrasi dan Bagian Umum. Dalam menjalankan tugasnya Direktur dibantu oleh beberapa perangkat antara lain Komite Medis, Staf Medis Fungsional, Komite Keperawatan, Komite Etik dan Hukum, Satuan Pengawas Intern. Struktur Organisasi Rumah Sakit MULIA INSANI digambarkan sebagai berikut:
iii
BAB V VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN TIM HAK PASIEN DAN KELUARGA 1. Visi Tim Hak Pasien dan Keluarga Visi Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan pasien dan keluarga”. iv
2. Misi Tim Hak Pasien dan Keluarga Misi Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah “Melaksanakan pelayanan dengan melibatkan dan mendukung hak pasien dan keluarga dalam keputusan pelayanan dan proses dengan cara yang sesuai dengan budaya dalam upaya meningkatkan kepuasan dan keselamatan pasien” 3. Motto Tim Hak Pasien dan Keluarga Motto Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah “Merawat Penuh Kasih, Demi Kesembuhan” 4. Falsafah, Nilai dan Tujuan Tim Hak Pasien dan Keluarga Falsafah dan Nilai Tim Hak Pasien dan Keluarga adalah 1.
Memberikan perlindungan dan meningkatkan hak pasien dan keluarga selama proses pelayanan sesuai dengan budaya dan kepercayaan masing – masing.
2.
Melibatkan pasien dan keluarganya dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan rencana pengobatan dan tindakan yang dilakukan.
3.
Memberikan informasi yang berhubungan dengan pelayanan yang boleh disampaikan kepada pasien, keluarga atau pihak lain, dalam situasi tertentu.
4.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan tentang hak pasien dan keluarga.
BAB VI STRUKTUR ORGANISASI TIM HAK PASIEN DAN KELUARGA Struktur Organisasi Tim Hak Pasien dan Keluarga (HPK) Tim Hak Pasien dan Keluarga (HPK) diketuai oleh seorang dokter yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang hak pasien dan keluarga dibantu staf yang menjalankan fungsi pemeliharaan fasilitas dan manajemen HPK. Staf HPK terdiri dari v
sekretaris yang menjalankan koordinasi, pengarsipan dan mengevaluasi program HPK, Penanggung jawab Pelayanan Kerohanian, Penanggung jawab Pendampingan Pasien kritis dan Manajemen Nyeri, Penanggung jawab Informed Consent, Penanggungjawab Keamanan Pasien Berisiko dan Barang Milik Pasien. Dalam melaksanakan sosialisasi program kerja di tiap unit pelayanan dibantu oleh masing-masing penanggungjawab sosialisasi lintas unit yang terdapat di tiap ruangan. Struktur Organisasi Tim HPK Rumah Sakit MULIA INSANI sebagai berikut :
BAB VII URAIAN JABATAN
vi
Nama Jabatan Hasil Kerja
Ketua HPK Terselenggaranya visi, misi dan program Hak Pasien dan Keluarga (HPK) di rumah sakit secara menyeluruh dan terpadu. 1. Memimpin rapat 2.
Membuat program HPK bersama dengan penanggung jawab masingmasing program
3.
Memantau pelaksanaan program HPK
Uraian
4.
Membuat standar prosedur operasional (SPO)
Tugas
5.
Memberikan usulan-usulan yang berhubungan dengan HPK kepada Direktur
Tanggung
6.
Melakukan evaluasi program HPK
7.
Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Direktur yang berkaitan
dengan HPK 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi HPK 2.
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan evaluasi
3. 1.
Bertanggung jawab kepada Direktur Menilai, menegur, memberi sanksi dan motivasi bawahan di tim HPK
Wewenang
2.
Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait.
Syarat
3. Mendapat laporan hasil kerja anggota Tim HPK Perawat dengan lulusan DIII Keperawatan yang telah bekerja minimal 5 tahun
Jabatan
di RS MULIA INSANI
Jawab
Nama Jabatan Hasil Kerja
Uraian Tugas
Sekretaris HPK 1. Terkelola dan terdokumentasinya seluruh data HPK 2. Terkoordinasinya seluruh program kegiatan HPK 1. Membuat undangan rapat dan membuat notulen 2.
Mengelola istrasi surat-surat HPK
3.
Mencatat data-data yang berhubungan dengan HPK
4.
Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO)
5.
Memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan oleh penanggung jawab dan penanggung jawab sosialisasi demi suksesnya program HPK
Tanggung
6. 1.
Melakukan tugas-tugas lain dari atasan yang berhubungan dengan HPK Bertanggung jawab terhadap pengelolaan istrasi HPK
Jawab
2.
Bertanggung jawab kepada ketua tim HPK vii
1. Wewenang
Koordinasi dengan anggota yang lain dalam hal rapat dan pelaksaan program tim HPK
Syarat
2. 1.
Memberi saran dan pertimbangan terhadap atasan Karyawan tetap rumah sakit minimal 2 tahun
Jabatan
2.
Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang surat-menyurat
Nama
Penanggung jawab Pelayanan Kerohanian, Pendampingan Pasien Kritis &
Jabatan
Pelayanan Pasien Terminal 1. Terselenggaranya semua program Pelayanan Kerohanian
Hasil Kerja
2.
Terselenggaranya pendampingan pasien kritis
3. 1.
Terselenggaranya pelayanan pasien terminal Membentuk Tim Pelayanan Kerohanian yang bertugas memberikan pendampingan berkenaan dengan agama, budaya atau dukungan spiritual
2.
Membuat rencana program Pelayanan Kerohanian
3.
Memberikan usulan terhadap fasilitas Pelayanan Kerohanian yang harus disediakan
4.
Membuat daftar pihak yang harus dihubungi yang berhubungan dengan Pelayanan Kerohanian
Uraian
5.
Tugas
Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan evaluasi pelaksanaan
6.
Memberikan masukan terhadap permasalahan yang berhubungan dengan agama, budaya, dan kepercayaan pasien
7.
Melakukan
koordinasi
terhadap
unit-unit
kerja
melalui
penanggungjawab lintas unit 8.
Memberikan pendampingan pada pasien kritis
9.
Memberikan pelayanan pasien terminal
Tanggung
10. 1.
Membuat laporan terhadap pelaksanaan program Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program
Jawab
2.
Bertanggung jawab kepada ketua tim HPK Memberi saran dan pertimbangan kepada pasien dan keluarga
Mengkoordinasikan layanan Pelayanan Kerohanian, bagi pasien yang
Wewenang
memiliki agama dan kepercayaan selain yang diakui pemerintah
Syarat
Mengkoordinasikan layanan pendampingan pasien kritis, pelayanan
pasien terminal 1. Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang pendampingan agama, viii
Jabatan
budaya dan kepercayaan. 2.
Nama Jabatan
Karyawan tetap rumah sakit minimal 2 tahun
Penanggung jawab Informed Consent dan penolakan tindakan 1.
Terselenggaranya persetujuan tindakan (informed consent) pada seiap rencana
Hasil Kerja
pemeriksaan,pengobatan,tindakan
dan
prosedur
yang
akan
dilakukan pada setiap pasien 2.
Terselenggaranya penolakan tindakan pada setiap rencana pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan prosedur yang akan dilakukan pada setiap pasien Membuat form informed consent yang diperlukan Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan evaluasi pelaksanaan
Uraian
Tugas
Memberikan masukan terhadap permasalahan yang berhubungan dengan informed consent
Melakukan koordinasi terhadap unit-unit kerja melalui penanggung jawab lintas unit
Tanggung
1.
Membuat laporan terhadap pelaksanaan program Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program
Jawab
2. 1.
Bertanggung jawab kepada ketua tim HPK Memeriksa dan mendapat data persetujuan dan penolakan tindakan
kedokteran pasien di rumah sakit 2. Wewenang
Menganalisa dan mengevaluasi data persetujuan dan penolakan tindakan kedokteran yang ada
3.
Melakukan perubahan terhadap formulir persetujuan dan penolakan tindakan kedokteran yang sudah ada jika diperlukan dengan koordinasi dari
Syarat Jabatan
pihak-pihak yang berkaitan 1. Karyawan rumah sakit yang ada di unit-unit pelayanan kesehatan 2.
Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang persetujuan dan penolakan tindakan kedokteran
Nama
Penanggung jawab Perlindungan Kebutuhan Privasi, Pemberian Informasi
Jabatan
Pelayanan dan Penyelesaian Keluhan 1. Terselenggaranya perlindungan kebutuhan privasi
Hasil Kerja
2.
Terselenggaranya pemberian informasi pelayanan
3.
Terselenggaranya tanggapan dan penyelesaian keluhan pasien ix
1.
Membuat form informasi pelayanan
2.
Membuat form hak dan kewajiban pasien
3.
Membuat form survei kepuasan pasien
4.
Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan evaluasi
Uraian Tugas
pelaksanaan 5.
Memberikan masukan terhadap permasalahan yang berhubungan dengan perlindungan kebutuhan privasi pasien, pemberian informasi dan penyelesaian keluhan
Tanggung Jawab
6.
Melakukan koordinasi terhadap unit-unit kerja
7. 1.
Membuat laporan terhadap pelaksanaan program Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program
2. 1.
Bertanggung jawab kepada ketua tim HPK Memeriksa dan mendapat data pasien yang memerlukan perlindungan kebutuhan privasi
Wewenang
Syarat
2.
Menganalisa dan mengevaluasi pemenuhan hak pasien dan keluarga
3.
Menganalisa dan mengevaluasi survei kepuasan pasien
4.
Mengkoordinasikan dengan unit-unit kerja terkait
5. 1.
Memberikan bimbingan dan arahan pada staf Karyawan tetap rumah sakit
2.
Memiliki
dan
pengetahuan
tentang
perlindungan
kebutuhan privasi, pemberian informasi pelayanan dan penyelesaian
Jabatan
keluhan 3.
Nama
keterampilan
Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik
Penanggung jawab perlindungan harta dan kekerasan fisik
Jabatan Hasil Kerja Uraian
Terlaksananya semua program perlindungan harta dan kekerasan fisik 1. Membuat rencana program perlindungan harta dan kekerasan fisik
Tugas
2.
Memberikan usulan terhadap fasilitas dan peralatan yang berhubungan dengan perlindungan harta atau barang milik pasien serta kekerasan fisik
3.
Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan evaluasi pelaksanaan
4.
Memberikan masukan terhadap permasalahan yang berhubungan dengan perlindungan harta atau barang pasien serta terhadap kekerasan fisik
5.
Melakukan koordinasi terhadap unit-unit kerja x
Tanggung Jawab
Wewenang
Syarat Jabatan
6.
Membuat laporan terhadap pelaksanaan program
1.
Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program di masing-masing unit kerjanya
2. 1.
Bertanggung jawab terhadap ketua tim HPK Mendapatkan akses untuk mengawasi sistem keamanan rumah sakit
2.
Meminta dan menerima laporan dari petugas keamanan rumah sakit
3.
Memberikan bimbingan dan arahan pada staf
4. 1.
Mengkoordinasikan dengan unit-unit terkait Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang keamanan pasien berisiko dan barang milik pasien
2.
Karyawan tetap rumah sakit minimal 1 tahun
xi
BAB IX TATA LAKSANA TIM HAK PASIEN DAN KELUARGA Tim Hak pasien dan keluarga mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan membangun kepercayaan, komunikasi terbuka dengan pasien dan keluarga serta mendukung hak pasien dan keluarga dalam keputusan pelayanan dan proses dengan cara yang sesuai dengan budaya dan mengutamakan kepuasan serta keselamatan pasien. Tim hak pasien dan keluarga mempunyai fungsi dalam penyusunan rencana kegiatan di bidang pelayanan kerohanian, pendampingan pasien kritis, pelayanan tahap terminal, persetujuan dan penolakan tindakan kedokteran, perlindungan kebutuhan privasi, pemberian informasi pelayanan, penyelesaian keluhan, perlindungan harta dan kekerasan fisik. Pembinaan staf rumah sakit tentang hak pasien dan keluarga dilakukan oleh masing-masing tim HPK dengan pengkoordinasian dan pelaksanaan kegiatan dan program. Penyusunan laporan hasil kegiatan dan program dilakukan secara berkala ataupun sewaktu sesuai dengan kebutuhan. Dalam menjalankan fungsi tersebut, tim hak pasien dan keluarga dipimpin oleh ketua tim hak pasien dan keluarga yang dibantu oleh sekretaris dan penanggung jawab tim. Tata Laksana Tim Hak Pasien dan Keluarga 1. Hak pasien dan keluarga Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dan pasien berhak menyetujui atau menolak atas saran yang diberikan. Hak pasien dan keluarga disosialisasikan di semua bidang pelayanan kesehatan. 2. Pelayanan Pelayanan Kerohanian Pelayanan kerohanian adalah pelayanan di bidang rohani yang diberikan rumah sakit kepada setiap pasien yang membutuhkan pendampingan rohani sesuai dengan agama dan keyakinannya masing-masing, dimana disediakan pemuka agama Katolik, Kristen protestan, Islam, Hindu, Budha, dan Konghucu yang dapat dihubungi jika diperlukan. 3. Pendampingan pasien kritis Pasien kritis adalah pasien sakit kritis, tidak stabil, yang memerlukan perawatan intensif , dengan bantuan alat-alat ventilasi, monitoring, dan obat-obatan vasoakif xii
kontinyu dan lain-lain. Pendampingan yang dimaksudkan yaitu pemberian dukungan dari aspek psikologi, emosional, agama dan budaya pasien terhadap pasien kritis dan keluarganya dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup. 4. Manajemen rasa nyeri Nyeri yang dimaksudkan adalah pengalaman yang membuat perasaan tidak enak pada pasien yang diakibatkan oleh proses penyakit. 5. Informed consent Informed
consent
adalah
pernyataan
persetujuan
atau
penolakan
yang
ditandatangani oleh pasien atau keluarga (jika dianggap pasien tidak mampu membuat keputusan sendiri) tentang pelayanan kesehatan yang akan diberikan. Informed consent diberikan setelah dilakukan sosialisasi tentang hak pasien dan keluarga oleh staf rumah sakit. 6. Keamanan pasien Rumah sakit bertanggung jawab melindungi pasien dari kekerasan fisik yang tibatiba oleh pengunjung, pasien lain dan staf rumah sakit. Tanggung jawab tersebut terutama bagi bayi, anak-anak, penyandang cacat manula dan lainnya yang tidak mampu melindungi dirinya atau memberi tanda meminta bantuan. 7. Perlindungan barang milik pasien Rumah sakit bertanggung jawab memastikan barang milik pribadi pasien yang dibawa ke rumah sakit tidak akan hilang atau dicuri. Pelayanan ini memikirkan kepemilikan pasien emergensi, pasien bedah rawat sehari, pasien rawat inap dan pasien yang tidak mampu mengamankan barang miliknya dan mereka yang tidak mampu membuat keputusan mengenai barang pribadinya.
xiii
BAB IX TATA HUBUNGAN KERJA
Pola Tata Hubungan Kerja
Dalam tata hubungan kerja ini Tim HPK dengan unit terkait adalah melakukan kerjasama dalam hal pelaporan dan keikutsertaan kegiatan HPK dalam hal : 1. Direktur Rumah Sakit Pelaporan dari Tim HPK tentang program pelayanan kerohanian, pendampingan pasien kritis dan manajemen nyeri, informed consent, dan keamanan pasien berisiko dan barang milik pasien.
2. Instalansi Rawat Jalan 1. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit, pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan biaya yang diperlukan. 2. Pencatatan dan pelaporan informed consent. 3. Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan tindakan atau pengobatan medis. xiv
3. Instalasi Gawat Darurat a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit, pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan biaya yang diperlukan. b. Pencatatan dan pelaporan informed consent. c. Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan tindakan atau pengobatan medis. d. Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri. e. Melakukan prosedur penanganan keamanan pasien berisiko dan barang milik pasien.
4. Instalasi Kamar Operasi a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan risiko yang dapat terjadi selama operasi berlangsung. i. Pencatatan dan pelaporan informed consent. b. Melakukan prosedur penanganan keamanan pasien berisiko dan barang milik pasien. 5. Instalasi Pelayanan Intensif a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit, pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan biaya yang diperlukan. b. Pencatatan dan pelaporan informed consent. c. Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan tindakan atau pengobatan medis. d. Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri. e. Melakukan prosedur penanganan keamanan pasien berisiko dan barang milik pasien. f. Penyelenggaraan fasilitas pelayanan kerohanian. g. Melakukan prosedur pendampingan pasien kritis.
xv
6. Instalasi Farmasi Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang manfaat obat yang diberikan, cara pemakaian, efek samping, dan kontraindikasinya. 7. Instalasi Laboratorium Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang prosedur pemeriksaan yang akan diambil, kegunaannya, dan syarat-syarat sebelum dilakukan pemeriksaan. 8. Instalasi Radiologi a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang prosedur pemeriksaan yang akan diambil, kegunaannya, dan syarat-syarat sebelum dilakukan pemeriksaan. b. Pencatatan dan pelaporan informed consent. c. Melakukan prosedur penanganan keamanan barang milik pasien.
9. Instalasi Gizi Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang pemberian menu diet pasien. 10. Instalasi Rawat Inap : a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit, pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan biaya yang diperlukan. b. Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan tindakan atau pengobatan medis. c. Melakukan prosedur penanganan keamanan pasien berisiko dan barang milik pasien. d. Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri. e. Penyelenggaraan fasilitas pelayanan kerohanian. f. Melakukan prosedur pendampingan pasien kritis. g. Pencatatan dan pelaporan informed consent. 11. . Instalasi Rekam Medis / TPP (Tempat Penerimaan Pasien) a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang identitas pasien, tipe kamar yang dipilih dan biayanya, serta fasilitas asuransi yang digunakan. b. Pencatatan dan pelaporan informed consent. xvi
c. Pembuatan ketentuan dan prosedur penyimpanan data medis pasien yang bersifat rahasia. d. Pembuatan ketentuan dan prosedur pengambilan data medis pasien sesuai dengan indikasi tertentu yang telah ditentukan. 12. Unit Hemodialisa : a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang prosedur tindakan yang dilakukan, kegunaannya, dan risiko yang dapat terjadi. b. Pencatatan dan pelaporan informed consent. 13. Instalasi Rehabilitasi Medis a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang prosedur tindakan yang dilakukan, kegunaannya, dan risiko yang dapat terjadi. b. Pencatatan dan pelaporan informed consent. c. Melakukan prosedur yang sesuai untuk manajemen nyeri. 14. Dokter Tetap dan Dokter Tamu a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga tentang kondisi penyakit, pemeriksaan penunjang, rencana pengobatan, tindakan yang dilakukan, dan komplikasi yang dapat terjadi. b. Memberi beberapa solusi alternatif terapi pada pasien yang menolak dilakukan tindakan atau pengobatan medis. c. Pembuatan ketentuan dan prosedur manajemen rasa nyeri. 15. Subbagian Humas dan Pelayanan a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga. b. Pembuatan ketentuan dan prosedur tentang manajemen komplain. c. Melakukan penjelasan tentang fasilitas asuransi yang tersedia. 16. Urusan keamanan a. Penyelenggaraan sosialisasi hak pasien dan keluarga. b. Pembuatan ketentuan dan prosedur keamanan pasien berisiko dan barang milik pasien.
xvii
BAB X POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Tim Pendidikan Pasien dan Keluarga Tabel 10.1 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil Tim Hak Pasien dan Keluarga RS MULIA INSANI Nama Jabatan Ketua HPK
Sekretaris HPK
Kualifikasi Formal & Nonformal
Pendidikan DIII Keperawatan dengan masa kerja lebih 5 tahun
Karyawan tetap rumah sakit
Memiliki keterampilan dan
Tenaga Yang Dibutuhkan 1
1
pengetahuan tentang surat-menyurat Penanggung jawab pelayanan kerohanian, pendampingan
Diploma III
Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang pelayanan
pasien kritis dan pelayanan
kerohanian, pendampingan pasien
tahap terminal Penanggung jawab persetujuan tindakan kedokteran (informed
kritis dan pelayanan tahap terminal
Diploma III
Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang persetujuan dan
consent) dan penolakan
Diploma III
Memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang perlindungan
perlindungan kebutuhan
kebutuhan privasi,pemberian
privasi, pemberian informasi
informasi pelayanan dan
pelayanan dan penyelesaian keluhan
1
penolakan tindakan kedokteran
tindakan kedokteran
Penanggung jawab
1
1
penyelesaian keluhan
Memiliki kemampuan berkomunikasi
Penanggung jawab
yang baik Diploma III
perlindungan harta dan
Memiliki keterampilan dan
1
xviii
pengetahuan tentang perlindungan
kekerasan fisik
harta dan kekerasan fisik BAB XI KEGIATAN ORIENTASI
Pengembangan staf tentang hak pasien dan keluarga, termasuk kegiatan orientasi bagi karyawan baru, merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan pemahaman terhadap hak pasien dan keluarga Tabel 11.1 Kegiatan Orientasi Tim Hak Pasien dan Keluarga Waktu
Orientasi anggota baru tim HPK
Orientasi karyawan baru
Penanggung
Materi
Pengenalan keanggotaan
Visi, Misi, motto, falsafah Ketua Tim HPK
dan tujuan HPK dan
Kebijakan
HPK Pengenalan keanggotaan
Visi, Misi, motto, falsafah
Pedoman
Ketua Tim HPK
dan tujuan HPK
Kebijakan
dan
Peserta
Jawab
Pedoman
Anggota
baru
tim
HPK
Karyawan baru RS MULIA INSANI
HPK
xix
BAB XII PERTEMUAN / RAPAT Rapat Tim HPK RS MULIA INSANI terdiri dari : 1. Rapat Rutin Tim HPK Rapat rutin diselenggarakan pada : Waktu
: Setiap Senint pertama dan ketiga setiap bulan
Jam
: 14.30 sampai dengan selesai
Tempat
: Ruang Pertemuan Auditorium
Peserta
: Seluruh anggota HPK
Materi
: Pembuatan program tentang Hak Pasien dan Keluarga
Pembahasan masalah dan pemecahannya Evaluasi kinerja dan sosialisasi 2. Rapat Insidentil Tim HPK Diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu yang perlu dibahas segera.
xx
BAB XII PELAPORAN DAN EVALUASI 1. Pelaporan a. Pelaporan dilaksanakan oleh masing-masing anggota Tim HPK tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing kepada ketua tim HPK melalui sekretaris setiap rapat rutin tim HPK. b. Ketua tim HPK memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Direktur rumah sakit setiap rapat rutin tim akreditasi rumah sakit. 2. Evaluasi Untuk mengukur dan memantau keberhasilan program HPK maka dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan program HPK dan identifikasi setiap permasalahan yang ditemukan untuk tindakan perbaikan. Evaluasi yang dilakukan adalah: a. Evaluasi program setiap tahun b. Evaluasi standar prosedur operasional setiap 3 tahun dan setiap saat apabila perlu untuk segera dilakukan perbaikan
xxi