Obesitas Klmpk 4 375m55

PENYAKIT KOSMETOLOGI TCM (OBESITAS)

KELOMPOK 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Anik Triyani Anis Lupita N Disa Lintangsari Elisa Novitasari Muh. Ilham L Khuril Rosyida Riris Mega Utami Riski Nurtoyibah

OBESITAS MENURUT KEDOKTERAN BARAT

DEFINISI OBESITAS Obesitas (obesity) berasal dari bahasa latin yaitu “ob” berarti akibat dan “esum” artinya makan. Sehinggga obesitas dapat didefinisikan sebagai akibat dari pola makan yang berlebihan. Obesitas terjadi akibat asupan energi lebih tinggi daripada energi yang dikeluarkan. Asupan energi tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran energi yang rendah disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik dan sedentary life style.

Menurut WHO obesitas secara sederhana dapat didefinisikan sebagai akumulasi lemak dalam tubuh yang berlebihan yang dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan. Seseorang dianggap mederita kegemukan (obese) bila indeks masa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kg dengan kuadrat tinggi badan dalam meter, lebih dari 30 kg/m2. Tubuh gemuk identik dengan skor IMT yang berada di atas normal. Indeks IMT diatas 25 menunjukkan bahwa seseorang masuk ke dalam kategori overweight atau berat badan diatas normal. Overweight memiliki resiko yang cukup berarti terhadap gangguan kesehatan seperti jantung maupun diabetes.

PREVALENSI OBESITAS Prevalesi obesitas di Indonesia menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 meningkat jika dibandingkan dengan Riskesdas 2010. Angka obesitas pada lakilaki tahun 2010 sekitar 15% dan sekarang men Riset Kesehatan Dasar Kemenetrian Kesehatan Republik Indonesia pada 2013, secara nasional masalah gemuk pada anak usia 5-12 tahun masih tinggi, yakni, 18,8 persen, terdiri atas gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 persen. Sedangkan prevalensi gemuk pada remaja usia 13-15 tahun sebesar 10,8 persen, terdiri atas 8,3 persen gemuk dan 2,5 persen sangat gemuk (obesitas). Menurut data WHO, lebih dari 1,4 miliar orang dewasa memiliki berat badan berlebih dan 2,8 juta orang dewasa meninggal tiap tahun karena obesitas dan berat berlebih yang menyebabkan munculnya berbagai penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Sumber Euromonitor Internasional menyebutkan, di Asia-Pasifik, obesitas meningkat pesat dan sejumlah negara diprediksi memiliki tingkat pertumbuhan obesitas tercepat dari tahun 2010 hingga 2020 yakni, Vietnam 225 persen, Hong Kong 178 persen, India 100 persen, Korea Selatan 80,7 persen, Selandia Baru 52 persen, dan Indonesia 50 persen. ingkat menjadi 20% (Riskesdas, 2013).

PATHOGENESIS OBESITAS Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi (energy expenditures) sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Asupan dan pengeluaran energi tubuh diatur oleh mekanisme saraf dan hormonal. Hampir setiap individu, pada saat asupan makanan meningkat, konsumsi kalorinya juga ikut meningkat, begitupun sebaliknya.

FAKTOR PENYEBAB 1. Kurang olahraga 2. Kebiasaan makan yang keliru (karohidrat dan lemak)

3. Faktor pola makan abnormal (makan dalam porsi sangat banyak dan makan di malam hari) 4. Faktor genetic 5. Faktor psikis 6. Faktor kesehatan 7. Pengaruh obat-obat tertentu

CARA MENENTUKAN OBESITAS a. Mengukur dan menghubungkan berat badan dengan tinggi badan menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT). b. Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur tebal lipatan kulit. c. Variasi lingkar badan, biasanya merupakan rasio dari pinggang dan panggul. Untuk menentukan seseorang menderita obesitas atau tidak, cara yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Indeks Masa Tubuh (IMT). IMT ditunjukkan dengan perhitungan kilogram per meter kuadrat (kg/m2), berkorelasi dengan lemak yang terdapat dalam tubuh. Rumus menentukan IMT adalah: Berat badan (kg) IMT = [Tinggi Badan (m)] 2

TABEL IMT IMT (kg/m2)

Kelas Obesitas

Resiko Penyakit

Berat badan kurang

<18,5

Berat badan normal

18,5 – 24,9

Berat badan lebih

25,0 – 29,9

Obesitas ringan

30,0 – 34,9

I

Tinggi

Obesitas sedang

35,0 – 39,9

II

Sangat tinggi

Obesitas berat

> 40

III

Sangat rentan

Meningkat

Setiap peningkatan berat badan lebih dari normal, akan rentan terhadap suatu penyakit seperti hipertensi, sesak nafas, kanker, diabetes, osteoartrithis dan serangan jantung.

OBESITAS MENURUT TCM

DEFINISI OBESITAS SECARA TCM Obesitas adalah kondisi meningkatnya dan membesarnya selsel lemak, serta adanya akumulasi lemak yang berlebihan dan berat badan lebih dari 20% berat badan normal. Hal ini bisa disebabkan kelainan metabolik, diet yang salah, obat-obatan dan keturunan.

ETIOLOGI DAN PATHOGENESIS OBESITAS SECARA TCM Dalam TCM obesitas dapat terbagi menjadi tipe defisien dan tipe ekses.

Tipe ekses

Tipe defisien

• Tipe ekses adalah karena terlalu • Tipe defisien disebabkan oleh banyak asupan makanan berlemak, defisiensi qi limpa dan lambung atau mengkonsumsi makanan menghasilkan akumulasi lembab manis yang berlebihan. dan plegma di interior. • Biasanya karena faktor keturunan.

DIFERENSIASI SINDROM Tipe ekses : penyebaran tumpukan lemak rata, otot kuat, nafsu makan tinggi, kompleksi kemerahan, tidak suka panas, berkeringat banyak, distensi abdomen, konstipasi, lidah merah dengan selaput kuning tipis dan nadi kuat.

Tipe defisien : penyebaran tumpukan lemak tidak rata, otot lemah, nafsu makan buruk, kompleksi pucat, lesu, mengantuk, tidak suka dingin, keringat spontan, loose stool, urin sedikit, lidah pucat dengan selaput putih tipis dan nadi dalam.

PENATALAKSANAAN TERAPI 1. Akupunktur Badan Titik utama : Zhongwan (CV12), Tianshu (ST25), Zusanli (ST36), Yinlingquan (SP9), Sanyinjiao (SP6). Titik berdasarkan Sindrom:

Tipe ekses : Quchi (LI11), Zhigou (SJ16), Neiting (ST44), Zhongji (CV3) Tipe defisien : Qihai (CV6), Guanyuan (CV4), Shenshu (BL23) 2. Abdominal Akupunktur Terdapat 6 titik yang di gunakan yaitu titik CV4 (Guanyuan), CV6 (Qihai), CV10 (Xiawan), CV12 (Zhongwan), ST24 (Huaromen) dan ST26 (Wailing)

3. Ear Akupunktur -Endokrin

-Limpa -Ginjal dan Sanjiao -Paru dan Usus Besar -Subcortex -Abdomen 4. Metode tanam benang

SARAN DAN ANJURAN •Mengatur pola makan •Mengatur kebiasaan hidup

•Kurangi makanan yang mengandung banyak lemak, kue-kue yang terlalu manis, seafood, mentega & keju, kuning telur, minyak/ gorengan, santan kental •Lakukan olahraga secara teratur, seperti lari-lari ditempat 15 s/d 30 menit tiap hari.

REFERENSI Bai xinghua. 1996. Acupunture in Clinical practice. London : butterwortheineman. https://m.tempo.co/read/news/2014/04/19/060571763/provinsi-diindonesia-dengan-prevalensi-obesitas

Sekian dan Terima kasih...