Mata Kuliah Pengantar Bisnis Pp.ppt 5r5o6l

MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS DOSEN

H.ABD KADIR AUDAH,SE,MM STIE PANCASETIA BANJARMASIN 08510 86 76 626…..0812 50 25 25 5

Pengertian Bisnis Bisnis

adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.

Dari definisi di atas terkandung aspek-aspek sebagai berikut : Kegiatan individu dan kelompok. Kegiatan bisnis dapat dilakukan oleh individu (usaha perseorangan) maupun kelompok (perusahaan).

Penciptaan nilai. Bisnis didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui penciptaan empat macam kegunaan, yaitu kegunaan bentuk (form utility), kegunaan tempat (place utility), kegunaan waktu (time utility), dan kegunaan kepemilikan (possession utility).

Penciptaan barang dan jasa.  Perusahaan

dapat memilih antara menciptakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Keuntungan melalui transaksi.

Setiap

perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, misalnya laba.

Fungsi Bisnis Fungsi Mikro Bisnis • Pekerja / karyawan 

Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input yang berharga yang dimiliki oleh perusahaan.

Dewan Komisaris Untuk perusahaan berskala besar seperti PT, dimana pemilik saham jumlahnya banyak, untuk itu dewan komisaris diperlukan untuk mewakili kepentingan para pemegang saham, untuk mengawasi manajemen. Kedudukan dewan komisaris independen, sehingga bisa meminta kepada manajemen untuk melakukan perubahan yang

Pemegang Saham

 Pemegang saham memiliki kepentingan dan tanggung jawab tertentu terhadap perusahaan. Tanggung jawab tersebut didasarkan pada seberapa besar saham mereka pada perusahaan.

Fungsi Makro Bisnis • Masyarakat sekitar perusahaan • Keberadaan perusahaan

diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitarnya sebagai bentuk tanggung jawab sosial, misalnya pemberian santunan, beasiswa, rekrutmen karyawan, dll

Bangsa dan negara

Tanggung jawab perusahaan terhadap bangsa dan negara diwujudkan dalam kewajibannya membayar pajak.

Elemen dan Sistem Bisnis    

Modal (Capital) Bahan-bahan (Materials) Sumbar daya manusia (Human Resources) Keterampilan Manajemen (Management Skill)

Menurut Nawawi (2003) bahwa SDM di perusahaan harus memiliki kualifikasi  SDM

harus proaktif dengan memanfaatkan informasi, tidak sekedar menggantungkan faktor keberuntungan.

 Mampu

merespon lingkungan bisnis lebih cepat dari kompetitor.



Mengenali, memahami dan berkemampuan tinggi dalam merespon kesempatan bisnis secara tepat.



Mampu mengurangi resiko dan menghindari resiko.



Mampu mereduksi pembiayaan dalam pelaksanaan kegiatan bisnis (menghindari penyuapan).

Jenis-Jenis Kegiatan Bisnis Aktivitas Produksi  Produksi adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa.  Aktivitas Distribusi  Distribusi adalah aktivitas yang menyalurkan barang dan jasa dari perusahaan ke lokasi-lokasi penampungan (distributor) baik yang berada di satu wilayah maupun antar wilayah 

Aktivitas Distribusi • Distribusi adalah aktivitas yang menyalurkan barang dan jasa dari perusahaan ke lokasi-lokasi penampungan (distributor) baik yang berada di satu wilayah maupun antar wilayah

Aktivitas Konsumsi 

Aktivitas konsumsi mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan permintaan terhadap barang dan jasa yang ditawarkan, biasanya diulur dengan seberapa besar penjualan.

Karakteristik Sistem Bisnis •Kompleksitas dan Keanekaragaman •Dalam industri terkumpul

perusahaan-perusahaan yang bervariasi baik dalam bentuk kepemilikan, volume bisnis, struktur modal, gaya manajemen dan lingkup aktivitasnya.

Saling Ketergantungan Masing-masing perusahaan dalam operasinya selalu membutuhkan dan dibutuhkan oleh perusahaan lain

Perubahan dan Inovasi Alternatif-alternatif yang dilakukan : mengembangkan produk dan menciptakan produk baru.

LINGKUNGAN BISNIS  

Pembagian Lingkungan Bisnis Menurut Porter (1980) lingkungan bisnis dibagi 2 (dua) yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan ekternal terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan industri.

Lingkungan umum meliputi :

politik, ekonomi sosial teknologi.

Lingkungan industri meliputi aspek-aspek yang terdapat dalam konsep strategi bersaing yang meliputi : aspek hambatan masuk, aspek daya tawar pemasok, aspek daya tawar pembeli, aspek ketersediaan barang substitusi dan aspek

Lingkungan internal perusahaan meliputi : aspek keungan, SDM, pemasaran, operasional, dan aspek perusahaan.

Lingkungan Umum Merupakan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja perusahaan dan hampir semua perusahaan dipengaruhi oleh lingkungan tersebut, meliputi :

Demograf

•berkaitan dengan struktur

umur, gender, ras, peluang kerja dan pengangguran dan urbanisasi.

Ekonomi 

meliputi tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan masyarakat, perubahan selera dan pola pengeluaran konsumen. Menurut Umar (2001 : 76) beberapa hal utama dalam menganalisis ekonomi suatu daerah / negara adalah : siklus bisnis, ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi, harga produk / jasa, produktivitas dan tenaga kerja.

Alam

• ketersediaan sumber daya alam mempengaruhi operasional perusahaan.

Teknologi ►merupakan

kekuatan yang dapat menciptakan produk dan pasar baru. Perusahaan harus mengikuti perubahan teknologi, untuk persaingan.

Politik / Hukum

 stabilitas politik kebijakankebijakan yang dibuat oleh pemerintah dan juga penegakan hukum mempengaruhi kondisi bisnis

Lingkungan Industri

– Ancaman masuk pendatang baru

• Porter (1980) mengemukakan bahwa aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan

Ada 7 (tujuh) faktor penghambat pendatang baru :

   

Skala ekonomi Diferensiasi produk Kecukupan modal Biaya peralihan (transportasi dan perubahan)



Akses ke saluran distribusi, jalur distribusi sangat menetukan penyabaran produk dan jasa



Keunggulan biaya independen, keunggulan biaya yang dimiliki oleh perusahaan yang sudah ada sangat sulit ditiru oleh pendatang baru.



Peraturan pemerintah

Persaingan sesama perusahaan dalam industri Tingkat persaingan dipengaruhi oleh :  Jumlah

kompetitor  Tingkat pertumbuhan industri  Karakteristik produk,  Biaya tetap yang besar  kapasitas, dan hambatan keluar.

Ancaman dari produk pengganti  Ancaman

produk pengganti ini terjadi jika konsumen dihadapkan pada biaya peralihan (swiching coat) yang sedikit dan harga produk pengganti lebih murah

Kekuatan tawar pembeli • Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan. • Sifat produk tidak terdeferensiasi dan banyak pemasok • Biaya peralihan pemasok kecil

 Pembeli

memiliki tingkat profitabilitas rendah.

 Produk

perusahaan tidak terlalu penting bagi pembeli, sehingga pembeli dengan mudah mencari substitusinya

Kekuatan tawar pemasok • Pemasok akan menjadi kuat jika : • . Jumlah pemasok sedikit, produk / jasa adalah unik, tidak tersedia produk substitusi, pemasok mampu melakukan integrasi kedepan.

Pengaruh kekuatan Stakeholder lainnya  Para

pemegang saham (Stakeholder) memiliki tanggung jawab kepada perusahaan, tanggung jawab tersebut didasarkan pada seberapa besar saham mereka.

Lingkungan Internal Komponen-komponen lingkungan internal yang dikembangkan oleh Tom Peters dan Robert Waterman : Struktur, Strategi, Sistem, Gaya kepemimpinan, Staf atau karyawan, dan Budaya perusahaan.

Lingkungan dan Kondisi Bisnis  Sehubungan

dengan perubahan lingkungan bisnis, maka dituntut kemampuan perusahaan untuk halhal berikut :

 Membangun

keunggulan kompetitif melalui Distinctive Capability



Membangun dan secara berkelanjutan memutakhirkan peta perjalanan untuk mewujudkan masa depan perusahaan.



Menempuh langkah-langkah strategis dalam membangun masa depan perusahaan

Mengarahkan dan memusatkan kapabilitas dan komitmen selutuh personal dalam membangun masa depan perusahaan.

ETIKA BISNIS Etika bisnis adalah batasanbatasan sosial, ekonomi dan hukum yang bersumber dari nilainilai moral masyarakat yang harus dipertanggung jawabkan oleh perusahaan dalam setiap aktivitasnya.

Masalah etika bisnis muncul bila terjadi konflik tanggung jawab atau konflik loyalitas, Chandra R (1995 : 43) mengemukakan maslah etika bisnis adalah adanya dilema dimana orang harus :

• Memilih antara hal yang benar dan yang salah, atau hal yang salah dengan yang lebih salah. • Memilih antara baik dan buruk. • Memilih antara tujuan atau cara yang baik • Mempertimbangkan situasi yang kompleks



Memilih antara survival atau hati nurani.



Memilih antara kekeluargaan dengan tertib istrasi. Ada konflik antara motivasi dan hasil / akibat yang ditimbulkannya.





Apapun juga keputusannya, tidak mungkin orang menghindar dari masalah ini.



Apapun keputusan ada harga yang mesti di bayar / resiko yang harus diambil.



Salah satu tanda yang paling sering muncul ialah adanya pergulatan dalam hati si pemeran bisnis dalam menghadapi masalah tersebut.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidangnya. Kebijakan yang ditetapkan harus diarahkan pada upaya pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran, kesejahteraan para pekerja dan komunitas yang dihadapinya

Prinsip Kejujuran

•Kejujuran diorientasikan pada

seluruh pihak, baik karyawan, konsumen, supplier, dan pihak-pihak lain.

Prinsip Tidak Berniat Jahat

Tindakan jahat tidak akan membantu perusahaan meraih kepercayaan masyarakat.

Prinsip Keadilan

Prinsip ini menganjurkan perusahaan untuk berlaku adil kepada semua pihak yang terkait.

Hormat Pada Diri Sendiri

Prinsip ini memandang perlunya meningkatkan biaya perusahaan melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan berlaku adil.

ETIKA PEMASARAN Prinsip yang menjadi pedoman untuk menyusun kebijakan publik dalam pemasaran :



Prinsip kebebasan konsumen dan produsen



Prinsip mengendalikan bahaya potensial



Prinsip memenuhi kebutuhan dasar



Prinsip efisiensi ekonomi



Prinsip inovasi



Prinsip pendidikan dan informasi konsumen



Prinsip perlindungan konsumen

HAK KONSUMEN DAN ETIKA BISNIS 

Hak akan keselamatan



Hak untuk mendapatkan informasi



Hak untuk memilih

Hak untuk didengar (diberi ganti rugi)

•Hak untuk menikmati

lingkungan yang bersih

•Tanggung jawab minoritas dan kaum miskin.

Disamping itu pendiriannya tidak diperlukan ijin. Selama ini pemerintah tidak menentukan suatu kategori khusus tentang bentuk usaha ini, jadi tidak ada pemisahan secara hukum antara perusahaan dengan kepentingan pribadi.

Kebaikan Usaha Perseorangan  Seluruh

laba menjadi miliknya

 Kepuasan

pribadi

 Kebebasan  Lebih  Sifat

dan fleksibilitas

mudah memperoleh kredit

kerahasiaan

Keburukan Usaha Perseorangan  Tanggung  Sumber

jawab pemilik tidak terbatas

keuangannya terbatas

 Kesulitan

dalam manajemen

 Kelangsungan  Kurangnya

karyawan

usaha kurang terjamin

kesempatan pada para

FIRMA (Fa) Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masing-masing anggota frma tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan

Demikian pula halnya jika menderita rugi, semua ikut menaggung (berdasarkan Pasal 16 dan Pasal 18 Kitab UndangUndang Hukum Perdata / Burgerlijk Wetboek).

Kebaikan Firma  Jumlah modal relatif lebih besar dari usaha perseorangan sehingga lebih mudah untuk memperluas usahanya  Lebih mudah memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar.

 Kemampuan manajemennya lebih besar  Pendiriannya mudah, tidak memerlukan akte.

Keburukan Firma 

Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan.



Kelangsungan perusahaan tidak menentu sebab apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, maka secara otomatis frma bubar.

Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota yang lain

PERSEROAN KOMANDITER (CV) Pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang menyatakan bahwa suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada

Keanggotaan CV  Sekutu

pimpinan (General Partner)  Yaitu anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus dalam CV, biasanya modal yang disetorkan lebih besar dari anggota lainnya. Sekutu ini bertanggung jawab secara tidak terbatas terhadap utang-utang perusahaan.

Sekutu terbatas (Limited Partner) Adalah anggota yang bertanggung jawab terbatas terhadap utang perusahaan sebesar modal yang disetorkan, dan mereka tidak boleh aktif di dalam perusahaan

Kebaikan CV • Modal yang dikumpulkan lebih besar • Mudah memperoleh kredit • Kemampuan manajemennya lebih baik • Pendiriannya mudah

Keburukan CV  Sebagian

anggota / sekutu mempunyai tanggung jawab terbatas

 Kelangsungan

menentu

 Sulit

hidupnya tidak

untuk menarik kembali modalnya terutama bagi sekutu pimpinan

KERJASAMA PENGGABUNGAN DAN EKSPANSI T VENTURE

t Venture merupakan bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatankekuatan ekonomi yang lebih padat.

Secara umum dapat dikatakan, bahwa semua bentuk kerjasama antar perusahaan dapat ditampung ke dalam bentuk usaha t Venture, tanpa memandang besar kecilnya modal, kekuasaan ekonomi ataupun lokasi masing-masing partner.

Ciri-Ciri t Venture 

Merupakan perusahaan baru yang secara bersama-sama didirikan oleh beberapa perusahaan lain.



Modalnya berupa saham yang disediakan oleh perusahaanperusahaan pendiri dengan perbandingan tertentu.

• Kekuasaan dan hak suara dalam

t Venture didasarkan pada banyaknya saham yang ditanam oleh masing-masing perusahaan pendiri.

• Perusahaan-perusahaan pendiri

t Venture tetap memiliki eksistensi dan kebebasan masingmasing.

Di Indonesia, t Venture merupakan kerjasama antara perusahaan domestik dan perusahaan asing, tidak menjadi soal apakah modal pemerintah atau swasta. Pemerintah mempunyai wewenang untuk mengetahui dan menyetujui perjanjian umum dan khusus antara pihak-pihak yang ber t Venture.

• Resiko ditanggung bersama-sama antara masing-masing partner melalui perusahaan-perusahaan yang berlainan. • Menurut UU No. 1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (UUPMA), perusahaan-perusahaan t Venture harus memiliki bentuk hukum PT. Ketentuan hukum ini mensyaratkan adanya perimbangan kekuatan modal yang jelas.

Pimpinan Eksekutif 

Alternatif-alternatif : Satu Pimpinan Eksekutif Apabila Presdir akan ditunjuk oleh pihak investor asing, maka harus dicantumkan syarat, setelah melampaui waktu tertentu pihak Indonesia diberi hak untuk mempertimbangkan perpanjangan kontrak kerja dari pimpinan eksekutif yang dimaksud.

 

Pimpinan menurut giliran  Pimpinan

bergiliran untuk masa jabatan tertentu

 Pimpinan  Ada

bersama

dua Presdir yang ditunjuk secara masing-masing. Adanya dua pimpinan ini diperlukan kerjasama yang baik.

Pimpinan Eksekutif Fungsional

 Pimpinan dapat dibagi-bagi menurut tugas masing-masing.

TRUST Trust adalah suatu bentuk organisasi perusahaan yang didirikan untuk menghindari kerugian masing-masing anggota dan memperbesar keuntungan perusahaan

• Dibentuk dengan menggabungkan beberapa perusahaan (merger) menjadi satu dan masing-masing perusahaan bergabung telah meleburkan diri atau mengadakan fusi, sehingga gabungan dari perusahaan-perusahaan tersebut merupakan sebuah perusahaan besar.



Seluruh kekayaan dari perusahaan lama dipindahkan ke perusahaan yang baru.



Dapat mengeluarkan saham obligasi (surat pengakuan hutang).



Masing-masing anggota dan pengurus (disebut trustees) mempunyai tanggungan yang terbatas sebesar modal yang ditanamkan.



Trustees dipilih oleh para pemegang saham yang orangnya dapat berganti-ganti, karena saham dapat dipindah tangankan

HOLDING COMPANY

Holding Company adalah sebuah perusahaan yang kondisi keuangannya sangat kuat sehingga dapat memiliki perusahaan lain dengan cara membeli saham-sahamnya.

Perusahaan yang sahamsahamnya telah dibeli tidak lagi mempunyai kekuasaan apa-apa, semua kebijakan ditentukan oleh Holding Company.

SINDIKAT  Sindikat

merupakan kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus di bawah suatu perjanjian. Penggunaan bentuk ini sekarang hanya terbatas pada bidang keuangan

dimana sekelompok investor berusaha mengkombinasikan sumber-sumber keuangan mereka untuk memperjual-belikan suratsurat berharga dari suatu perusahaan.

Perjanjian yang diadakan dalam sindikat dapat dibagi menjadi dua bagian : 

Bagian Pertama dibuat bersama-sama dengan perusahaan yang sahamsahamnya akan dibeli oleh sindikat. Sindikat membeli surat berharga tersebut dengan tujuan akan dijual lagi apabila menguntungkan atau dapat juga penjualan surat-surat berharga tersebut dilakukan dengan sistem komisi.

• Bagian Kedua menyebutkan

tentang keanggotaan dan cara-cara mendapatkan laba atau menanggung rugi. Laba atau rugi umumnya dibagi kepada para anggota menurut besarnya modal yang ditanam. Laba / rugi bisa terjadi dari selisih antara harga beli dengan harga jual surat berharga.

KARTEL 

Hampir sama dengan sindikat, Kartel merupakan persekutuan antara beberapa perusahaan sejenis di bawah suatu perjanjian tertentu. Masing-masing perusahaan tetap berdiri sendiri, mempunyai kedudukan sama dan sewaktu-waktu dapat dibatalkan.

• Mereka terikat pada semua

masalah yang tercantum dalam perjanjian, tetapi di luar itu mereka semua bebas bertindak.

Berdasarkan macam perjanjian, kartel dibedakan ke dalam :

• Kartel Daerah • Masing-masing perusahaan

mengadakan perjanjian untuk membagi daerah pemasaran yang boleh dikuasainya. Salah satu anggota tidak boleh menjual barangnya ke daerah lain yang dikuasai oleh anggota lainnya.

 

 

Kartel Produksi Perusahaan-perusahaan mengadakan perjanjian untuk menenukan luas produksi masing-masing. Kartel Kondisi Dibentuk atas dasar perjanjian yang mengatur syarat-syarat penjualan, termasuk syarat penyerahan barang, tempat, tunai / kredit, pemberian potongan dan lain sebagainya.

Kartel Pembagian Laba  Perjanjian untuk menentukan cara pembagian dan besarnya laba yang harus diterima oleh masing-masing anggota. Laba dapat dibagi berdasarkan besarnya volume penjualan yang dicapai oleh setiap kartel. 

Kartel Harga Perjanjian

yang diadakan meliputi penentuan harga minimum dari barang-barang yang dijual; sehingga bentuk ini dapat mengurangi persaingan harga diantara para anggota.

SUKRON KASIRON… AKA