MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA FUNGSI KELUARGA
DISUSUN OLEH AMELIA (001SYE16)
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JENJANG D III MATARAM 2018
KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT.karena dengan rahmat dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah fungsi keluarga yang di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan keluarga. Saya sadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang telah membaca makalah ini, demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Mataram, 02 Oktober 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1 Latar belakang ........................................................................................ 1 1.2 Batasan masalah ..................................................................................... 1 1.3 Tujuan ..................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 3 2.1 Definisi keluarga ..................................................................................... 3 2.2 Ciri-ciri keluarga ..................................................................................... 2.3 Struktur dan fungsi keluarga ................................................................... 2.4 Fungsi keluarga ....................................................................................... 2.5 Sistem keluarga ....................................................................................... 2.6 Tumbuh kembang keluarga..................................................................... 2.7 Tugas/fungsi kesehatan keluarga ............................................................ BAB III PENUTUP .............................................................................................. 15 3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 15 3.2 Saran ...................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk budaya dan perilaku sehat. Dari keluargalah pendidikan kepada individu dimulai, tatanan masyarakat yang baik diciptakan, budaya dan perilaku sehat dapat lebih dini ditanamkan. Oleh karena itu, keluarga mempunyai posisi yang strategis untuk dijadikan sebagai unit pelayanan kesehatan karena masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antar anggota keluarga, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi juga keluarga dan masyarakat yang ada disekitarnya. Ditambahkan oleh Pitts yang dikutip oleh Kingsbury dan Scanzoni (Boss et al. 1993) bahwa tujuan dari terbentuknya keluarga adalah sebagai suatu struktur yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis anggotanya dan untuk memelihara masyarakat yang lebih luas. Dalam mencapai tujuan keluarga, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 1994 menyebutkan adanya delapan fungsi yang harus dijalankan oleh keluarga meliputi fungsi pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik yang terdiri atas fungsi keagamaan, sosial-budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan (BKKBN 1996). Menurut United Nation (1993) fungsi keluarga meliputi fungsi pengukuhan ikatan suami istri, prokreasi dan hubungan seksual, sosialisasi dan pendidikan anak, pemberian nama dan status, perawatan dasar anak, perlindungan anggota keluarga, rekreasi dan perawatan emosi, dan pertukaran barang dan jasa. Menurut Mattensich dan Hill (Zeitlin et al., 1995) fungsi pemeliharaan fisik sosialisasi dan pendidikan, akuisisi anggota keluarga baru melalui prokreasi atau adopsi, kontrol perilaku sosial dan seksual, pemeliharaan moral keluarga dan dewasa melalui pembentukan pasangan seksual, dan melepaskan anggota keluarga dewasa.
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi keluarga? 2. Bagaimana ciri-ciri keluarga? 3. Bagaimana struktur dan fungsi keluarga? 4. Apa saja fungsi keluarga? 5. Bagaimana sistem keluarga? 6. Bagaimana tumbuh kembang keluarga? 7. Apa saja tugas/fungsi kesehatan keluarga? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi keluarga 2. Untuk mengetahui ciri-ciri keluarga 3. Untuk mengetahui struktur dan fungsi keluarga 4. Untuk mengetahui saja fungsi keluarga 5. Untuk mengetahui sistem keluarga 6. Untuk mengetahui tumbuh kembang keluarga 7. Untuk mengetahui tugas/fungsi kesehatan keluarga
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Keluarga Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek ( Reinser, 1980 ) Keluarga adalah sebuah sistem sosial dan sebuah kumpulan beberapa komponen yang saling berinteraksi satu sama lain ( Logans, 1979 ) Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masingmasing mempunyai arti sebagaimana unit individu ( Gillis, 1983 ) Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya ( Johnsons, 1992 ) Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dengan anaknya, atau ibu dengan anaknya ( BKKBN, 1992 )
2.2 Ciri-ciri keluarga Ciri-ciri keluarga menurut Stanhope dan Lancaster (1995): 1. Diikat dalam suatu tali perkawinan 2. Ada hubungan darah 3. Ada ikata batin 4. Ada tanggung jawab masing-masing anggota 5. Ada pengambilan keputusan 6. Kerjasama diantara anggota keluarga 7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga 8. Tinggal dalam satu rumah
2.3 Struktur dan Fungsi Keluarga 1. Fungsi keluarga yang berhubungan dengan struktur: 1) Struktur egalisasi : masing-masing keluarga mempunyai hak yang sama dalam menyampaikan pendapat (demokrasi) 2) Struktur yang hangat, menerima dan toleransi 3) Struktur yang terbuka, dan anggota yang terbuka : mendorong kejujuran dan kebenaran(honesty and authenticity) 4) Struktur yang kaku : suka melawan dan tergantung pada peraturan 5) Struktur
yang
bebas
:
tidak
adanya
aturan
yang
memaksakan (permisivenes) 6) Struktur yang kasar : abuse (menyiksa, kejam dan kasar) 7) Suasana emosi yang dingin (isolasi, sukar berteman) 8) Disorganisasi keluarga (disfungsi individu, stress emosional) 2. Menurut Friedman (1988) struktur keluarga terdiri atas: 1) Pola dan Proses Komunikasi Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi
seperti
: sender,
chanel-media,
massage,
environtment dan reciever. a. Komunikasi dalam keluarga yang berfungsi adalah: 1. Karakteristik pengirim yang berfungsi a) Yakin ketika menyampaikan pendapat b) Jelas dan berkualitas c) Meminta d) Menerima 2. Pengirim yang tidak berfungsi a) Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa menggunakan dasar/data yang obyektif) b) Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak diikuti ekspresi wajahnya) c) Jugmental
exspressions,
yaitu
ucapan
yang
memutuskan atau menyatakan sesuatu yang tidak didasari
pertimbangan yang matang. Contoh ucapan salah benar, baik atau buruk, normal/tidak normal, misal: ”kamu ini bandel…”, ”kamu harus…” d) Tidak mampu mengemukakan kebutuhan e) Komunikasi yang tidak sesuai 3. Karakteristik penerima yang berfungsi a) Mendengar dan Memvalidasi b) (klarifikasi, menghubungkan dengan pengalaman) 4. Penerima yang tidak berfungsi a) Tidak bisa mendengar dengan jelas atau gagal mendengar b) Diskualifikasi, contoh : ”iya dech…..tapi….” c) Offensive (menyerang bersifat negatif) d) Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi) e) Kurang memvalidasi 5. Pola komunikasi di dalam keluarga yang berfungsi a) Menggunakan emosional : marah, tersinggung, sedih, gembira b) Komunikasi terbuka dan jujur c) Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga d) Konflik keluarga dan penyelesaiannya 6. Pola komunikasi di dalam keluarga yang tidak berfungsi a) Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu) b) Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya diskusi c) Kurang empati d) Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri e) Tidak mampu memfokuskan pada satu isu f) Komunikasi tertutup g) Bersifat negatif h) Mengembangkan gosip 2) Struktur peran Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status
adalah posisi individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau anak. a. Perilaku peran a) Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala keluarga, sebaagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. b) Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok
dari
peranan
sosialnya
serta
sebagai
anggota
masyarakat dari lingkungannya, serta bisa berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga. c) Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual 3) Struktur kekuatan Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain ke arah positif. a. Tipe struktur kekuatan: a) Legitimate power / authority (hak untuk mengontrol, seperti orang tua terhadap anak) b) Referent power (seseorang yang ditiru) c) Resource or expert power (pendapat ahli) d) Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan diterima) e) Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya) f) Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi) g) Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya hubungan seksual) b. Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam pengambilan keputusan dalam keluarga seperti: a) Konsensus
b) Tawar menawar atau akomodasi c) Kompromi atau de facto d) Paksaan 4) Nilai-nilai keluarga Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
2.4 Fungsi Keluarga Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal. Tujuan reproduksi, seksual, ekonomi dan pendidikan dalam keluarga memerlukan dukungan secara psikologi antar anggota keluarga, apabila dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan menimbulkan konsekuensi emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang menyimpang. Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah. a. Fungsi keluarga menurut Friedman (1992) adalah: a) Fungsi afektif dan koping Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
b) Fungsi sosialisasi Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping, memberikan , dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah. c) Fungsi reproduksi Keluarga
melahirkan
anak,
menumbuh-kembangkan
anak
dan
meneruskan keturunan. d) Fungsi ekonomi Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat e) Fungsi fisik Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit. b. Fungsi keluarga menurut Allender (1998): a) Affection 1) Menciptakan suasana persaudaraan/menjaga perasaan 2) Mengembangkan kehidupan seksual dan kebutuhan seksual 3) Menambah anggota baru b) Security and acceptance 1) Mempertahankan kebutuhan fisik 2) Menerima individu sebagai anggota c) Identity and satisfaction 1) Mempertahankan motivasi 2) Mengembangkan peran dan self image 3) Mengidentifikasi tingkat sosial dan kepuasan aktivitas d) Affiliation and companionship 1) Mengembangkan pola komunikasi 2) Mempertahankan hubungan yang harmonis e) Socialization 1) Mengenal kultur (nilai dan perilaku) 2) Aturan atau pedoman hubungan internal dan eksternal
3) Melepas anggota f) Controls 1) Mempertahankan kontrol sosial 2) Adanya pembagian kerja 3) Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada c. Fungsi keluarga menurut BKKBN (1992): a) Fungsi keagamaan : memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini. b) Fungsi sosial budaya : membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga. c) Fungsi cinta kasih : memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga d) Fungsi melindungi : melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman e) Fungsi
reproduksi
:
meneruskan
keturunan,
memelihara
dan
membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga f) Fungsi sosialisasi dan pendidikan : mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak, bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik g) Fungsi ekonomi : mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang h) Fungsi pembinaan lingkungan Fungsi keluarga dengan usila: Fungsi keluarga harus dimodifikasi untuk mengetahui kebutuhan yang spesifik pada usila dan memfokuskan pada: 1) Memperhatikan kebutuhan fisik secara penuh 2) Memberikan kenyamanan dan
3) Mempertahankan hubungan dengan keluarga dan masyarakat 4) Menanamkan perasaan pengertian hidup 5) Manajemen krisis
2.5 Sistem Keluarga Keluarga dipandang sebagai system sosial terbuka yang ada dan berinteraksi dengan sistem yang lebih besar (suprasistem) dari masyarakat (misal: politik, agama, sekolah dan pemberian pelayanan kesehatan). System keluarga terdiri dari bagian yang saling berhubungan (anggota keluarga) yang membentuk berbagai macam pola interaksi (subsistem). Seperti pada seluruh sistem, sistem keluarga mempunyai dua tujuan baik impisit maupun eksplisit, yang berbeda berdasarkan tahapan dalam siklus hidup keluarga, nilai keluarga dan kepedulian individual anggota keluarga. a. Karakteristik dari sistem keluarga (sistem terbuka): a) Komponen: dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai sifat interdependensi, interaktif dan mutual. b) Batasan : dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter) yang digunakan untuk menyeleksi informasi yang masuk dan keluar. Batasan masing-masing keluarga akan berbeda tergantung dari beberapa faktor seperti : sosial, budaya, ekonomi,dll. c) Keberadaan : keluarga merupakan bagian dari sistem yang lebih luas yaitu masyarakat d) Terbuka (batas yang permeable) dimana di dalam keluarga terjadi pertukaran antar sistem e) Mempunyai : masing-masing keluarga mempunyai organisasi/struktur yang akan berpengaruh di dalam fungsi yang ada dari anggotanya. f) keterangan : 1) I : individu 2) K: keluarga 3) M: masyarakat
2.6 Tumbuh Kembang Keluarga Keluarga sebagaimana individu berubah dan berkembang setiap saat. Masing-masing tahap perkembangan mempunyai tantangan, kebutuhan, sumber daya tersendiri, dan meliputi tugas yang harus dipenuhi sebelum keluarga mencapai tahap yang selanjutnya. a. Menurut Duval tahap perkembangan keluarga adalah sebagai berikut: a) Tahap pembentukan keluarga Dimulai dari pernikahan yang dilanjutkan dengan membentuk rumah tangga b) Tahap menjelang kelahiran anak Tugas utama untuk mendapat kan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan c) Tahap menghadapi bayi Keluarga mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak, karena pada tahap ini kehidupan bayi sangat tergantung pada kedua orangtuanya. d) Tahap menghadapi anak prasekolah Pada tahap ini anak mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebayanya, tetapi sangat rawan dengan masalah kesehatan. Anak sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma kehidupan, normanorma agama, norma-norma sosial budaya. e) Tahap menghadapi anak sekolah Tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas sekolah anak, dan meningkatkan pengetahuan umum anak. f) Tahap menghadapi anak remaja Tahap ini paling rawan, karena pada tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orangtua sangat diperlukan. Komunikasi dan saling
pengertian antara kedua orang tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan. g) Tahap melepas anak ke masyarakat Melepas anak ke masyarakat dalam memulai kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga h) Tahap berdua kembali Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress. i) Tahap masa tua b) Tahap ini masuk ke tahap lansia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia fana ini. b. Mc Goldrick dan Carter (1985) mengembangkan model tahap kehidupan keluarga yang didasari oleh ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali (realigment) dari hubungan keluarga yang memberikan terhadap masuk, keluar dan perkembangan anggota keluarga. Model ini diberikan dengan menggunakan aspek emosional, transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan untuk perkembangan keluarga. a) Tahap lingkaran kehidupan keluarga Tahap lingkaran kehidupan keluarga Proses emosional transisi Perubahan status keluarga yang dibutuhkan untuk perkembangan 1) Keluarga dengan anak dewasa yang belum menikah Menerima pemisahan dengan orang tua 2) Mengembangkan hubungan saudara yang intim 3) Pemisahan dengan keluarga mampu bekerja sendiri 4) Keluarga yang baru menikah Komitmen dengan sistem baru 5) Membentuk sistem keluarga 6) Menyusun kembali hubungan dengan ekstended family dan temanteman
7) Keluarga dengan anak muda/anak yang masih kecil Menerima generasi baru dari anggota yang ada dalam sistem mengambil peran orang tua 8) Menyusun kembali hubungan dengan ekstended family terhadap peran orangtua dan kakek nenek dan Menyediakan tempat untuk anaknya 9) Keluarga dengan anak remaja dan meningkatkan fleksibilitas keluarga dari ketergantunga anak 10) Perubahan hubungan orang tua-anak dari masuk remaja ke arah dewasa 11) Memfokuskan kembali pada masa mencari teman dekat dan karir 12) Memulai perubahan perhatian untuk generasi yang lebih tua 13) Keluar dan pindahnya anak-anak Menerima sistem yang keluar dan masuk dalam jumlah yang banyak ke dalam kelurga 14) Membicarakan kembali sistem perkawinan sebagai keluarga 15) Mengembangkan hubungan orang dewasa ke orang dewasa diantara anak-anak yang sudah besar dengan orang tua 16) Menyesuaikan hubungan termasuk kepada menantu dan cucu 17) Menerima ketidakmampuan dan kematian dari orang tua (kakek/nenek) 18) Keluarga lansia Menerima perubahan dari peran generasi 19) Mempertahankan diri sendiri dan atau pasangan dalam fungsi dan minat dalam menghadapi penurunan fisiologis, eksplorasi terhdap keluarga baru dan pilihan peran sosial 20) Mendukung lebih banyak peran sentral untuk generasi pertengahan 21) Membuat ruang sistem untuk hal-hal yang bijaksana dan pengalaman pada saat dewasa akhir, mendukung generasi yang lebih tua tanpa memberikan fungsi yang berlebihan kepada mereka 22) Menerima kehilangan pasangan, sibling, dan teman sebaya dan mempersiapkan untuk kematian diri sendiri, menerima dengan pandangan dan keutuhan
c. Tahap perkembangan keluarga menurut Spradley: 1. Pasangan baru (keluarga baru) 1) Membina hubungan dan kepuasan bersama 2) Menetapkan tujuan bersama 3) Mengembangkan keakraban 4) Membina hubungan dengan kelaurga lain, teman, kelompok sosial 5) Diskusi tentang anak yang diharapkan 2. Child bearing (menanti kelahiran) 1) Persiapan untuk bayi 2) Role masing-masing dan tanggung jawab 3) Persiapan biaya 4) Adaptasi dengan pola hubungan seksual 5) Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua 3. Keluarga dengan anak pra-remaja 1) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan keluarga 2) Merencanakan kelahiran anak kemudian 3) Pembagian tanggung jawab dengan anggota keluarga 4. Keluarga dengan anak sekolah 1) Menyediakan aktivitas untuk anak 2) Biaya yang diperlukan semakin meningkat 3) Kerjasama dengan penyelenggara kerja 4) Memperhatikan kepuasan anggota kelaurga dan pasangan 5) Sistem komunikasi keluarga 5. Keluarga dengan anak remaja 1) Menyediakan fasilitas dengan kebutuhan yang berbeda 2) Menyertakan remaja untuk tanggung jawab dalam keluarga 3) Mencegah adanya gap komunikasi 4) Mempertahankan filosuf hidup dalam keluarga 6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan) 1) Penataan kembali fasilitas dan sumber-sumber 2) Penataan kembali tanggung jawab antar anak 3) Kembali suasana suami istri
4) Mempertahankan komunikasi terbuka 5) Meluasnya keluarga dengan pelepasan anak dan mendapatkan menantu 7. Keluarga dengan usia pertengahan 1) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan 2) Tanggung jawab semua tugas rumah tangga 3) Keakraban pasangan 4) Mempertahankan kontak dengan anak 5) Partisipasi aktivitas sosial 8. Keluarga dengan usia lanjut 1) Persiapan dan menghadapi masa pensiun 2) Kesadaran untuk saling merawat 3) Persiapan suasana kesepian dan perpisahan 4) Pertahankan kontak dengan anak cucu 5) Menemukan arti hidup 6) Mempertahankan kontak dengan masyarakat 2.7 Tugas/Fungsi kesehatan keluarga Seperti individu, keluargapun mempunyai cara-cara tertentu untuk mengatasi masalah kesehatan. Kegagalan dalam mengatasinya akan mengakibatkan penyakit atau sakit terus menerus dan keberhasilan keluarga untuk berfungsi sebagai satu kesatuan akan berkurang. Dalam perawatan kesehatan keluarga, kata-kata ”mengatasi dengan baik”, diartikan sebagai kesanggupan keluarga untuk melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatannya sendiri. a. Tugas kesehatan keluarga menurut Friedman adalah: a) Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga. Ini ada hubungannya dengan kesanggupan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan pada setiap anggota keluarga. b) Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat c) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit, yang tidak dapat membantu diri karena cacat atau usianya terlalu muda
d) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan untuk kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga e) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembagalembaga kesehatan. Ini menunjukkan pemanfaatan dengan baik akan fasilitas-fasilitas kesehatan.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, adik, kakak, kakek dan nenek ( Reinser, 1980 ). Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal. 3.2 Saran Dalam keluarga harus mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga karena ada hubungannya dengan kesanggupan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan pada setiap anggota keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahid Iqbal dkk.2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika Harmoko. 2011. Asuhan Keperawatan Keluarga. Semarang: Pustaka Pelajar R, Jhonson & R, Leny. 2010. Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika