Dasar Pembangkit Dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi 3n105w

Urrur P-nusAHAr KrEnsABlr.t Uoana

Menurut ketentuan standar I.E.C terdapat faktor koreksi bilamana kelembaban berubah dan faktor ini dinyatakan dengan:

\

= (k)*

(s-4)

dimana:

k"=

nilai faktor koreksi karena kelembaban berubah.

t- _ t(-

suatu konstanta yang menunjukkan hubungan antara faktor koreksi dan kelembaban, dan ia tergantung dari jenis tegangan yang dipakai. Nilainya kirakira sama seperti fungsi nisbah dari kelembaban mutlak terhadap kerapatan relatif udara.

C U'3

T'3 IEqUIPD 'rur qer\eq Iuadas (a1t1uc fiupp) SuequrolaS lequeq8uad leqllra+ 1p ue8uap >lecund ue8ue8al rn>ln8uad 1EIE n€1e Iaq€>I uolerueurp Sued prx€o) Iaqe) InlEIau do>lsopso ue8uap Sunqruesrp eserq'qepuar ueBue8al uer8eg 'eduuerndrueJ nel€ ;r1rsede1 ,JIlslsar 8u€d ue8ue8aq r8eqruad reledrp edueselq ledao ue8uap qeqnraq Sued ue8ue8al nele r33uq rsuanlaryraq ue8ue8al 'aqndtut ue8ue8al uernln8uad 1nlun ue8ue8al r8eqrua4 'roqrsedel uep ueueq€l erelue uerndurer ue8ue8al €equa4 (g

'Ip>lnpur lepq

'ro+rsedol uaurala ISIraq Jrlrsedel ue8ue8al Sued ueueqel uaruala ISIraq ?Fslsar ue8ue8al :

r8equla4 Q r8equa.l (i

ln)Iraq Iuadas uelepaqrp

ledep rur ue8ue8al rBequad 'rc1edrp Sued uatuala-ualuala ue)reseprag 'rc1eruad IS nElE rJrpuas nlr JnTn 1ep uopdeqequlaul uDIe >lepll eSSurqas resaq dn>1nc rur ue8ue8al IeIIN .OUJ ne+e rapru rue1ep a1 uelSunquresrp ledep eSSurqas 'qepua; Sued ue8ue8al rpefuau r33u4 Sued ue8ue8al ue>lunrnuaur >lnlun reledrp 1uI lelv 'ue8ue8al r8equad ue>lnpadrp r88url Sued aqndul ue8ue8al uep qereas ue8ue8al '4teq-1e1oq ue8ue8al rnln8uatu {n+un

r99NrI NVDNV!,rI NVUnXnDNTd vNvUvS lvlrvsls lwlrNvlDll lovs[ld NvrDlvltlld 8'9 '(ue8ue8al Suequrola8 uETIEua>I ntlezvr/uelnpadrp Sued

,y nl{em) uelnpadrp 3ue.{ n11ea,t uep (aqndrul uep 5 ue3ue3a1>1n1tm) ue3ue3a1 se1rre1o4 'slurso>I u€p laloll - JE+ln JeuIS IJep (rserper) ue'reurdua4 'qeuel ue8uap Sunqnqral Sued urel epuaq/ueun8ueq ue8uap eloq >1eref 'ueqequala>l

uep (ueledEJaI /nqns ,ueue1a1) edurelrlas Ip eJepn ueepEa>I eped Sunlue8ral

,v L'

.Z

'l

: ln>lrraq rlradas Ieq-pq qalo rqnre8uadrp e8n[ueltorad ue8ueBal n1r euare{ r{alo /IEt{ ederaqaq eped Stmlue8ra} +e8ues EIoq qenq Enp EIas uep uernln8ua4

:uelndurrsa;,1

'4qnl.rapurrad urer8 11 J€saqas JIe den Sunpue8uau erepn e.iuqre lPurrou eJepn ueqeqLuala{ epq edueq 0'l = ({) IJEp ISIIN 'uelSunlrqradlp rtelas Suere[ uPqequala) roUEJ e,iuqepnu >lnlun upp ,rpe{ 'aqndutr ueSueSat ueSuap g,1 - m eduurmun eped l[nlp gt lele elrq '0/g = ^{ rellu 8ueleq eporl>Iala eped rpadas eleraur >1ep4 Sued >Ilr+sll uepau Inlun 'PlPraLu Sue,i 4HsII uepau ue>llseq$uaul Sued eporl{ala edueg nped g'1 qelepe eluulnlun eped .n IlEp IpIIN

lgct'ltl NVcNvclI luvo ]'lvufl)tleNld

6S

o A 8Y8

aa

TEGAXCAIT

'K

IIrc

Bergantung pada jenis pembagi tegangan maka 21 dan 22 dapat berupa tahanan, kapasitor atau camPuran R-C, karena setiap elemen ini, bila diterapkan pada tegangan tinggi selalu terdapat Pengaruh tahanan dan kapasitansi. Selain itu tahanan yang dipakai harus mempunyai induktansi yang kecil. Pada kapasitor selalu terdapat kebocoran ke tanah, pada terminalnya dan juga kapasitansi antara terminalnya. Oleh karena itu bila tegangan yang perubahannya sangat cepat diterapkan pada terminal suatu pembagi tegangan maka bentuk gelombang yang terdapat pada Z, bentuknya akan sedikit berubah. Kabel penghambat dapat menghasilkan perubahan bentuk gelombang. Oleh karena itu elemen-elemen tersebut dapat menjadi sumber distorsi atau kesalahan ciari pengukuran. Sumber kesalahan pengukuran adalah sebagai berikut:

1). 2).

Adanya induktansi yang tinggal pada setiap elemen Kapasitas kebocoran

a). b) c). 3).

Dari bagian elemen dengan tanah Dari saluran tegangan tinggi dengan elemen

Kesalahan impedansi karena

a). b)

5.9

Antaraelemen

:

Kawat sambungan antara pembagi dengan T.O Kawat sambungan yang mengalirkan arus yang kembali melalui tanah

P-nslal Traexaor Brrusl Trurexex Diketahui:

V = teganganyang diterapkan pada

pembagi tegangan

V, = tegangan yang masuk ke C.R.O atau meter tegangan maka

Gambar 5.2

c.R.o

=[il-l

%'lZt+Zz) v

(5-s)

r-rf*)

zu+eu+z lC

\7

-L-

I,

e4uut'Tqeleps (l"qr{ u€p rn{n 1ep) uernln8uad uer8eq eped rsuepadurr epg

(zu+ :

€u)=r,'r1'$*t

+ su=

z

uelelapuad ErpJas ETeru ZU < IU IEIIu edueserg

n

(o-E)

I tu + 'ul^

L-rfro-.]"r=,

:e88urqm eduuedap rp Ielalral3ue,( ueueqel ue8uap (8urqr1eu) Suequnas sr'req Z rclru eIeru ludal Sued rcllu uellrseq8uaru uernln8uad Eueruelrg (s-E)

ItoJ-''l= * L'ul

ue8ue8al r8equa4 rrep ue8urpueqra4

8't JrqurlD ef.rns

rsuepadur resaqas repu ue8uap alqec delap = 7 (rs1a1ord 1n1un) rres uEuETIEI

rlllrlf i.yilu}.lvl i.YrrsnE8 DrlYA xvDl.YDrr ovuuj zt

Q-s) : eIEur

It:+'rl [-5-]=

zn

nlrnlu rolrsedel q€lepe z Z uep I Z eueruegg

[,u_* ru-l=

, zu "L l

(s-s) : 1pef

I9

zU

=zZ uep\.=2_

tceil[ Nv9ilYeil

tuY0

E{€rururmuupupqelr{elppE'Z

t{vufl)ltlgilld

.n

vep'Z

e1g

o A rvt

62

rEl(}{lK TEG/AII|GA| karena Z

TINGGI

*Rr+R, maka

r, : \rg#l

Bila Z,* R, = R, maka

=

"

:t<'(Zr;r<')

(s-12)

(5-13)

[*)"

Bila pembagi tegangan ini disambung dengan kabel pelambat gelombang (delay cable) dan juga tahanan R4 paralel dengan C.R.O seperti terlihat dibawah ini,

Gambar 5.3

Dengan demikian Tegangan

t,

:l+r.

V, akan merambat

vl.

luai,

",

=

fffitPo,

{

ke CRO melalui delay cable.

Bila tegangan pada CRO adalah Vr, maka

:

r,-l '1 "'-lz*Rr.l

r

adi, vr

=l*n)[#*, . r,, {

n, I -,-[ u'= [4;*,1u

Yt=u2[a:r]"

(s-14)

Tegangan ini terdapat pada pelat elektroda tabung CRO. Karena kedua paket ini merupakan ujung yang terbuka maka terjadi refleksi gelombang dan tegangan v, menjadi dua kali lebih besar, sehingga:

v,=v2[Ekjv

(5-1s)

L:

I u*'zl ['u+zl nl--iu-l L-, l: "A 'lPer tn'['or*'']='n :

gg3

eped ue8ue8al e88uruas

'OdJ

L>r+

(or-E)

a>l

rz

L'ul"

+Equeraur rur ue8ue8al L.-7

Lz

:

zU+rU+Z -zx('u+ z)

(sr-E)

re8ue8al rPef

L

uelSuepag

L

,@ t't

:

rrep queSSuad rsuepadrul eueruelrgo

['u

rsqucD

e>leru'7qe1epe zn uerc>18uer

nl":t' l= rn .rnleuepas "L'zI'^

'('>J +

z) = 'u

1pnl

']

tu.. tu

eduesetg

l+1.' [

(tt-g)

.U+

rU-]

[5q

(uercnasa)) Surqrletu lpel.ral ededns 1ere,{s

qn*[ tu * 'ul

]='u *

L---o l

=

n,,n

(sr-s)

:eleur "d = tU +'7 euetuepg ue8ue8al r8equad qalo derasrp uBIe uollnluedrp Sued Suequola8 E.^{qpq ler.{Ilra} Iulslc

€9

tceil[ NveNvc]I luvo }lvuflxfl9l'lld

o A EV8

u

ffir,r^'.

il

lDlcAI

BilanilaiZdimasukkankedalampersamaandiatasdanbilaru]raiZ=Ramakaakhirnya = !,' yaitu: terdapat tegangan Pada CRO -l,,

t-

rr -l -lzz@z

't

zn, ',

(5-21)

lY

+Rr )+R,R2l

5.lO Pnreeq T:cenoen

B=rusn

l0rnsrron'

adalah seperti berikut Rangkaian yang dipakai

v(t)

R4

V3

Pembagiteganganinibaikuntuksistemteganganyangsangattinggi.Rasiohasilbagitegangan

ini adalah: (s-22)

!' = ] =m=[= -^" LC,*C,+C1l Vtrl

Vz(t)

Cr = kaPasitansi kabel Pelambat

BilaC,.dianggapkecildibandingkandenganC'danC'makaiabolehdiabaikan'Jadi

bil ;k;;iluiui"mur'u nilai m menjadi:

Icr-1 *=Le;7t,

(5-23)

adalah sama dengan pada kabel penghambat Jadi tegangan

Ic.

'=lre:gr] "y"

1

dipantulkan ts"ro'"uuns vans

:

)

Akibatterjadinyapantulangelombangpada.pelatCRomenyebabkannilaitegangan meniadi: g*a"' i uai tL gi" gan padi pelat CRo

u",

q=r[2re32;lu

(5-24)

7

t't J!qut!, 'r8eqJal JollsBdDI ueunsns uo1zru€ulp ruI 'luqruelad I"qnT (aruepuadu:r a8rns) TlslJalTprDI rsuepadur ue8uap eures edurelru Sued ueueqel ue8uap rras Sunquresrp uEp OU) uer8eqas epeda>l uolrraqrp ue8ueSal €equad IrBp qepuar ue8ue8al rolrsedel rsuelrsedel €equraurue8uap €uemryp tedep rur ueqelesaT nElE lrelllTap1eppa) (az-s)

'(uer111a11epr1a1)

Qz-E)

_21

6=€A-zA :rpe[ 'uogeqelp IppE') ueqepse{ nlens ueTqeqaduaur uele rut elutu {J << tJ << t3 euetuepg

(r)+ z)+ IfYzf,+ rl) A

-----ET5:-------

=

r11q

"A-

uA

(rl+Zf,+tf,) (zl+tl) n[----, .]-^[--E-J z6_ z6= :rpefuau ue8ue8al +npns u€I{ruap ue8uap uep Lleqnraq ue8ue8al Buar€) 'lequeyad 1aqe1 eduepe euare>l uelqeqasry ruI IEH

DIEr.u leqtuelad yaqel eduepe

tf,l

Itl*Zf,+ "L t) .l

bz's)

-'.l\

:rpe[uaru gy3 1e1ad eped z3

eped ue8ue8al ledepral Sued r33uq 3u1pd ue8ue8al nll nll €uarol qalo 'lrquls pefuaur uep rollsedel redunduratu qradas ledruel IuI walsls eleur e88urqJal {E} = + IIEIaFS (sz-E)

A

zr+'rl I---I

:gg3

I

tcgll[ilYg}{YglltxYo

l{vufllflgilld o A

LJ-]

1e1ad

l=

iA

eped ue8uu8al

rvt

66

TEI(NIK TEGAiIGATTI

TTNGGI

Syarat pembagian kapasitor adalah

:

(5-2e)

Cr+Cr=Cr+Cu

Dengan syarat permulaan t = 0+ sama dengan syarat akhir t sama dengan tak terhingga.

Bila

=lf=C, +C,

g1u

= 0,10, maka V2

Cr+Cr+Cu

-

= 0,10, maka Vz

Va = 0,15

-%

Volt , untuk susunan pertama.

= 0,15

Volt, untuk susunan rangkaian terakhir

-!l-

Pembagi tegangan untuk pencatatan tegangan transient yang tinggi dapat berisi tahanaru kapasitor atau campuran. Yang sangat penting ialah bahwa bentuk gelombang sesuai dengan aslinya, hanya saja bentuk gelombang yang diproduksi (dihasilkan) sekarang bentuknya lebih kecil dari aslinya. Sumber utama dari kesalahan yang terdapat pada semua pembagi

tegangan adalah:

1. 2.

Induktansi yang tinggal dari elemen tahananan maupun kapasitor (elemen kapasitansi). Kapasitansi bocor yang terdapat pada setiap bagian dari pembagi dengan:

a. b. c.

Kapasitansi dengan tanah, Kapasitansi denganbagianyangbertegangan, dan Kapasitansi dengan bagian lain dari kapasitor atau antara bagian dari pembagi tegangan.

3.

Penyusutan impedansi pada bagian sambungan kabel antara pembagi tegangan dengan

obyekuji.

4. 5.

Penyusutan impedansi pada kabel tanah dari pembagi tegangan yang disebabkan oleh arus yang mengalir pada kabel itu. Oscilasi terdapat pada pembagi tegangan dan rangkaian yang disebabkan karena induktansi kabel dan adanya tegangan tinggi antara rangkaian dan terminal.

Bentuk sederhana dari pembagi tegangan adalah berisi tahanan, yang sering kali dipakai untuk merekam bentuk impulse standar. Untuk merekam tegangan transient yang lambat atau cepat, pembagi tegangan yang berisi kapasitor juga suatu yang ideal. Pembagi tegangan yang berisi campuran tahanan dan kapasitor berguna untuk merekam transient lambat yang dilakukan oleh bagian elemen tahanan dan bagian kapasitor dipakai untuk mengukur transient yang cepat.

5.ll

PrxauruRAN/AtAr Urun

Trcmalx Tlxcct

Cara pengukurannya adalah dengan menggunakan: L. Sela dua buah elektroda berbentuk bola. 2. Dengan menggunakan Peak Voltmeter untuk mengukur tegangan puncak. 3. Menggunakan Electrostatic Voltmeter untuk mengukur tegangan Vrms. 4. Mengukur arus impulse/transient dengan alat khusus.

r i

iE-g)

4Z I II:+

AZ = oA

l/t+ ttr€p 4z :

-Zlt)t

o7'-

(Z/Dt

llt+ tuepAZ =0lt)n+oA:e>ler.u 1ou

srre8 ue8uap srJlaurrs eduue8ue8al epg (o)A

(oe-s)

(0zr-(z/r)nl=

nPoJ (z/

0

r/t=w\!t/r= IJ

t)tr

z/t

J

=+>rnlun#r=r= lr

:rqe8uaru r snre 'n r.rep uelenurad nlIe,\{ eped eleru r{ereas epg 'r33uq ue8ue8al r.rep rcyu ueBuap Surpueqas rur lecund snJV 'ra+awrllru Jalaur ueSuap Jn{nrp tI .- rJEp e}EJ-eleJ IellN .t{EuEla>l nfnuatu l,rrp 'A 'l

,,1apred 4ue,, Sued qereaduad rle^ alaru enp r8eqrp uerpnua) '(rSSurl ue8ue8ai rolrsedofl rolrsedel ue,,*a1aur rrp8uatu 'ue1de;a+Ip (l)n tre8ueBal epq np8uaru Sued uelentuad sn.ry

3

ffiffi

IgJUffi z't rPqurDD 'raduerlrur ;apru uopun8rp ue8ue8al rnln8uau 1n1un eueurp'epolp enp uep rolrsedel rras ueleun8rp :ln1rraq 4radas qelepe anbsalrog qalo ueynfuerp Sued erel'leaund ue8ue8al ralatu ue8uap Jn1nrp ledeq

)rri7E-xt .toa NvDNvtEl

(v

'aqndlurue8ue8al 'uep qe;eas ue8ue8al {rreq-)eloque8ue8al :rnln8uau

(c

(q (e

>ln+un reledrp ledep rul 4erund ue8ue8al ralal4tr

Nvlrl{vlrrl NrunxnDNrd

)n lDNnd

t!,

zl.t

o A 8v8

lgcl'lll llY9Nvcll luv0 l\lvun)lngiltd

6a

rK

r!3AilCTil TTIGd

Bilamana rangkaian adalah penyearah gelombang penuh (GRAETH) maka nilai dari tegangan puncak adalah : _1 V=L' 4fc'

(5-32)

Ben-tuk gelombang tegangan tidak perlu berbentuk sinus, hanya saja bentuk gelombang tinggi ini jangansampaimempunyai duabuahpuncak pada saatVzcycle. Pengukur tegangan bolak-balik yang simetris menggunakan cara ini dapat menghasilkan hasil yang tepat, kadang-kadang dapat dipakai untuk pengukuran yang presisi. Hanya saja penggukuran

menggunakan alat ini harus disertai dengan pengukuran

f

= frekuensi dan perlu

memperhatikan bentuk gelombang.

B) Parctxr.nex T:ortrcen Purcex YANC

DGrttclr'r

Pnnecl T:atrotr

tGmsrnr

Beberapa rangkaian penyearah telah dimajukan sehingga dapat dipakai untuk menggukur tegangan tinggi puncak dari teganganbolak-balik denganmenggunakan pembagi tegangan. Bila dibandingkan denganrangkaian Chubb & Fortesquerangkaian inibanyak kebaikannya,

dimana bacaannya tidak tergantung pada f dan nilai lebih dari satu puncak padawaktul/z cycle dapat dilayani. Rangkaian pengukuran ini adalah seperti berikut ini :

GemDrr 5.t

Rakaian % gelombang diatas ini adalah sederhana dan cukup teliti untuk semua kebutuhan. Disini kapasitor pengukur Cm dimuati sampai nilai puncak V2 (t). Tahanan Rm yang menampung pelepasan muatan dari Cm perlu untuk menyakinkan response bila ada penurunan tegangan dari tegangan yang diterapkan. Penentuan konstanta waktu dari proses pelepasan muatan ditentukan oleh keperluan (keinginan) dari susunan pengukuran ini dirnana tahanan dalam dari alat pengukur yang Cihubungkan- harus pula diperhitungkan. Pada umumnya dipilih RmCm < 1 sec Disamping itu kcnstanta waktu ini harus lebih besar dari T= 1/ f dari tegangan bolakbalik yang akan diukur sehingga tengan Vm pada Cm tidak turun dengan banyaknya pada waktu antara saat pemuatan kembali; nilai Vm (t) yang tergantung pada waktu dapat dilihat pada gambar, karena itu nilai dari RmCm >> i/ f ! {

Tahanan R2 y*g paralel dengan C2 diperlukan untuk mencegah terjadinya pemuatan padaC2oleh arus yang mengalir melalui Vm.. Harga dari R2 dipiiih sedemikian rupa. Susut tegangan pada R2 yang menyebabkan pemuatan arus searah dari C2 sangatlah kecil mlainya untuk itu haruslah R2 << Rm

r (rsrsodradns)

1*

.n = ,n

:rIEIEpe Jalaurouelle8 uerelSuer eped ue8ue8al uolSuepag

rrt-9) :n1red'zn <- e3 eped ue8ue8al 'r3 r.{eqnJaur ue8uap depl eJe)as Jn}erp ledep ue8ue8aq r8eqruad rrep ue8urpueqra4'Sunpurtad upupr{El reBeqas efra4aq ty euerurp tU ,np D5 ueleun8Suaur ue8uap Jn]erp D Ja+aurouel -p3'alc(cqr8ueqr.uola8 eped d4rsod Suequola8 derlas eped r8el uerysesuadruo4rp uelemu r.rep uer8nra{ uep sU m1elaur eduuelenur uelsedalaru rur rolrsedel'r*3 rle,tralaru qenurp rg'srrlaurrs repu uelledepuaur {n}un 'alttltzyrde4as >1n1un drle8au Suequrola8 derps eped ue4sesuaduoryp uelenur uer8nral uep Dd rle^\alaur eduuelenur uelsedalau t^f, '(ZA ue8ue8al rJep e+EJ-eler repu uelnfunualu JalaLuor.rEAIeD r3e1

ue8uap etues eduerelru Sued)

\

'g redues zn7

rrep Lleqnraq ralaur sruplpS rrep sn ue4qeqaluau >Ineq-Ieloq ue8ue8al ue8uap qequre+rp rur ue8ue8aJ. 'tA Irep n ue8ue8al redtues rlenurp t^3 'lnq*n1ad 1aqe1 nele alqeJ lerxeo) ereluerad ue8uap Sunquresrp ue.rnln8uad lrun nJ ,rnp uJ Irnp ulpral ue8ue8al €eqtua4

6'S JDquleD :+Dlrraq pradas qplepe eduuerelSue.r undepy '>lrleq-)eloq r33uq ue8ue8al rnln8uaur >lnlun roledrp ledep .re8e Jalaurllo1 >lea.1 e[.ra1 erer rlreqradruau qelal dlaaaeg ueeqesnrad

uilrlrrroA )Ivrd vqvd NvrilnDNrd NVrv)relrvu NvlrNvaHilurd

tl's

lJ, *Ar \ z3a 13=nrr

(Ee-s)

: r{Elepe tun eped ue11nfunyp Sued ue8ue8al ue8uap r33ur1 ue8ue8al rrep 1e;und repu eJE+uE ue8unqnq e>leur ll{nuadrp redep 1uI ieq €ueurelrg

')^/L<< 0y rpef "U,.{alo rqnre8uadrp ]lllpas ]e8ues rur ;4rsede1 Sued ue8ue8aq r8equad rrep ue8urpueq.rad 'l€r{ urelrq 69

tecil[

NV0t'lV0]I tuvo

Nvutl)tle]'lld

o A 8v8

7r

TEGAI{GAII flNGGI

rT] karena,

V, : i, sin urt(teganganbolak-balik) vc

= vz

+i,

=v1

E;*+

-r

c1

u'

.;ft

.,-

c,

sin wt

maka:

c1

V" =(Vr +Vr) Cu+Cu+C,

Cn = Cn+C5+Cr'(V,"')(l + sinwt)

(5-35)

nilai rata-ratanYa: T

vGM

=1/Ti cLq*cb*rv' (1+sinwt)dt 0

C4 \rvGM -i, - " c4+C5+C1

nilai yang sebanding dengan nilai jadi nilai yang ditunjukkan oleh Galvanometer G adalah puncak dari Vr.

S.I4 Rmcra,nx Prncu;nx

Ts6a;qcAN TInaal

dua macam pengu1lan: Dalam teknik tegangan tinggi dibedakan

l.Pengujiansampaialatiturusak(bilaperlu)'yaitumengujikemampuanalat/bahan tinggi (withstand aoltage)' sampai dimana i, arprt tahan terirad 7y "a"".i"tegangan fest)' Penguiian Z. pengujian yang tui. di.urnakan pengujLn tidak meiusik(nondestructiae inidipakaiuntukmengetahuikarakteristiksuatubahan/alatsampaidimanakekuatan sebagai isolasi murni yang murni (kerugian atau kemampuan isola"si alat ini berfungsi perubahan sifat' sedikit) dan kapan bahan/alat ini menunjukkan dielektrik yang dipakai pengujian jenis pertama dilakukan terhadap alat/bahan isolasi' mengalami gangguan ataupun pâ^-îXtl^lat'listrik. Karena alat ini kadang-kadang ini f,erbeda,*maka dalam pengujian alat-alat

sifat mendapatkan tegangan yang mempunyar tegangan.yang sesuai dengan tegangan menggunakan ii"lia""gt't ;;;;;."*"yu Iu ulun distribusi tegangan tinggi' Alat ini yang akan dialaminya. Misalnya: suatu trinsformatoi

dioperasikandenganmenggunakantegangantinggibolak-balikdisampingitukadangmengalami tegangan lebih karena kawat distribusi mJrigalami gr^ggr"u, petiiatau kadang

dengan jenis teganganyangmungkinteriadi surjahubung, makahal ini paiutlah diuji sesuai alat-alat listrik diadakan empat macam pada saat operasinya. Kar"ru itu untui pengujian

pengujian yang berdasarkan jenis tegangarurya: 1,. Pengujian dengan tegangan bolak-balik

'ue8ueSal upqeqnJad Surpueqas Jeaurl EJeJas qeqnJaq 1epr1 rqe8uaru Suel snJe eueluellq uolJeuaqlp ledep 1ep4 ue8uap e8n[ rselode4olg '1[n ue8ue8al Irep %08 trep 3ue;n>1 qaloq TEpI] eduresaq Sued ru rrep rselodralur uoln>Ielrp ledep uoqelnsur Surrolsal Jlas-uou u€r{Pq IJ€p rrrpral Sued epuaq >Inlun rde1a1 't[n ue8ue8al rcIu Irep %001 rcllu Eped uelnlepp eduryeqas rsprqrTp) .rynuadrp rur u€Epea>l eueruelrq ue8uedurrduad qalo qnre8uadral uop 1epr1 r33ur1 ue8ue8al uelfn8uad Irep IISEH '"/ogT ue8uap f,l ue8uap EuES S'I 'U rcIu uep 4eound ru erelup ue8urpueqrad eSSurqas 'prues Tepq edurc1ru alcdc 7 Suequola8 1n1uaq enpa>l ue8uap snrns >Inluaq rle)apuau snreq Sueqtuola8 ln1uag 'snsnq{ Sued uer[n8uad npad uolSumu rur Jenl Ip Isuan>lal1 {nlun 'zHZ9 p /s zHg, eJelue qelsnJeq ueBue8al Isuan>lar} IJEp IeIIN

illl lf

NrreNnDrl ruvO rvuvls

uu8uap ISEqlp Suer( lerund rclru IuEp uolnlualrp rut e8re11

illl

NrrDNvlrrl IuvO vDuvH 'alcdr

nlES nl>lem >Inlun eduue8ue8a+ +€JpEn>I eleLe+et

lellu Irep re)E qelepe S'hi'U e8reg

'ruJnur snurs Sueqtuola8 1n1uaq eueruellg

gt+1als; (s'w'u) e8'reg

)rleq-Teloq ue8ue8al trep leound eBrelq

r

unxnlo 9NvA Nvuvltr8

lllffiffiffi

)IHV8-)!VIO8 l9g)Nll l{VE l{VE II Nvl[nONId NVTVID]IaVU

tl't

'r33ur1 aslndtut sn;e

ueSuap r[nrp rolsarrur np]e ,,Ja]sarry 3uuq3r1,, e.iulesru nluaual lelp Inlun ue1fluepa5 Sunqnq e{-rns r€8urr ue8ue8at ue8uap uerfn8ua.1

4lad aqndur r33un ue8ue8al ue8uap uer[n8ua4 q€Jeas r33uq ue8ue8al ue8uap

tl

leeN[ }lvcl{vcil luv0 Nvuflxtl9}'lld

uerffiua4

'v 'q ,Z

o A 8Y8

7'

tsf,

rBc r{GAt

ThrGcI

s.Xt Rencxerex Prxcu;nx lffi:f':,'" Gambar 5-lO

Tegangan pengujian dapat dibaca dari transformator atau kadang-kadang dari rangkaian yang dalam resonansi. Nilai tegangan ini haruslah stabil, praktis tidak terpengaruh oleh adanya perubahan yang disebabkan oleh adanya arus bocor, peiepasan muatan sebagian (P.D) atau pra pelepasan muatan pada objek uji tidak akan mengurangi tegangan. Hal ini dapat rnempengaruhi harga tegangan tembus dari objek uji. Hal-hal semacam ini biasanya terjadi bila:

1.

]umlah kapasitas dari obyek uji dan kapasitor yang lain (P.Tdan kabel) nilainya tidak kurang dari 1000 pF. 2. Arus steady akan dihasilkan oleh transformator bilamana obyek uji disambung singkat pada tegangan pengujian tidak kurang dari 1 ((satu) R.M.S.). Kecuali: a) Pengujian pada benda yang kecil, misalnya alat yang kecil, minyak isolasi dll. b) Untuk pengujian polusi buatan, besar arus hubung singkat tergantung pada nilai dari R, (tambahan seri) dan X. pada keadaan steady state.

5.17 PsrcuruRAN Tralxcer Pengukuran tegangan dapat dilakukan dengan alat pengukur yang sudah diakui IEC. Alat itu adalah pengukur tegangan puncak dan tegangan R.M.S. Termasuk didalamnya semua penyin-rpangan bilamana tegangan tidak berbentuk sinus murni. Cara lain pengukuran

tegangan puncak adalah dengan menggunakan jarak antara celah bola dimana terjadi percikan dengan suatu rangkaian yang berubah (aariable circuit) yang dikaitkan dengan tegangan. Hubungan ini mungkin terjadi dan juga tergantung pada adanya objek uji dan celah bola dan juga tergantung adanya presipitasi pada waktu dilakukan pengujian basah untuk isolator. Bila rangkaian pengujian sudah terbentuk, maka rangkaian ini tidak boleh diubah selama pengujian, baik pada waktu kalibrasi maupun pada waktu pengujian yang sebenarnya. Hanya perbedaannya, untuk menghindari terjadinya percikan pada celah bola maka pada waktu itu jarak celah bola dibesarkan.

'rcsaq qrqal Bued ra+a

-ruelp ueguap eloq orUala ue>IeunSSuaur qelsnreq r88url LIIqal Sued ue8ue8al rserqqelSuau Tepuaq eueruellq EMLIeq leLIIlp ledep rurs ueq 'EIoq rJep ralaruerp rueJeur-ureJeurJaq pA snqrual ue8ue8al eped e.repn qelac leref rrep rs8unl re8eqas eloq qelar Irep 0t

oos

"d6$h"

rffioer ffiorEqule9

zt-t Surpueqas ralaur 11tu eped

lp8uau

Sued snre rpef

'Lualsrs rrep lecund ueBue8al ue8uap A e)Etu 'I /L = 1-u;;1g,

qZ/Ltl -

ll.s

ruquDg)

:+n>lrJaq rl.radas uerelSuer ue8uap qEJEas snre rpefuaru qeqnlp Sued 11leq-1€loq snre uernln8uad qeppe edureuaqas C rp J +nrnualu ue.rnln8uad e.re3

'anbsagog ry qqnqf, uerc18uer ueleunSSuaru ue8uap lecund ue8ue8al ue.rnln8ua4 'V 'lllels-orlTala rapru tlo1 ueleunSSuatu ue8uap (S'trt'U) n ue8ue8al uermln8ua4 'g 'ue8ue8al r8equad rrep qepuar ue8ue8al uer8eq eped Sunqruesrp Sued lecund ralalu llo1 uopun€8uaru uernln€uad ue8uap rn>lnlp ledep e8n[ >lerund ueBue8al 'Z '(>lerund ue8ue8al) eloq >lnluaqraq EpoJl>lala €np rJep qelac .rn>ln8uaru ue8uap snquat ue8ue8al uernln8ua4 'I :ue8uap

uoln{elrp

qedep 41eq-1e1oq ue8ue8al

uernln8ua4 :uepdtursa;E

CI

tcc]'l[

],IVoNVC]I lUVo

t{VUflIfleNId

o A 8v8

fa 5.

rHDr(

TEOTNGAII

TTNGGil

!8 Rmrcxann Purcu;nx DeNoAN Traexcnx Truccl Sunnex Definisi atau pengertian yang berkaitan dengan pengujian ini:

a)

Ripple

Ripple adalah suatu penyimpangan yang periodik dengan nilai-nilai tegangan searah. Amplitudo d ari ripple ruTainya ditentukan sebesar % dari perbedaan nilai tegangan maksimum dan minimum. Faktor ripple adalahperbandingan (hasil bagi) dari amplitudo ripple dengan nilai rata-rata tegangan. ladiripple dY =l/z(Ymax - Vmin) (Volt). Sedangkan faktor ripple: F. =

b)

dv/v.100%

(5-36)

Harga Dari Tegangan Penguji Harga tegangan pengujian adalah nilai rata-rata dari tegangan pengukuran.

c)

Kalibrasi

Kalibrasi dianjurkan memakai 100% dari tegangin pengujian (tegangan kehandalan), akan tetapi untuk pengujian pada bahan non-self restoring dapat dilakukan ekstrapolasi. Hal ini dapat dilakukan bila titik permulaannya tidak lebih rendah dari harga 80% dari tegangan pengujian. Ekstrapolasi sangat tidak sesuai bilamana arus yang mengalir pada waktu pengujian tidak berubah secara linear sejalan dengan kenaikan tegangan.

5.19 Raxcram Prxcu;nlt Di bawah ini digambarkan contoh rangkaian pengujian dengan rangkain penyearahl/z gelombang.

W Gambar 5-13

4

I

r eporllelf depeqral seluelod qnre0uad

S<-

0L

09

09

0?

00

0z

_L_

I -

',-- ----i ----./ t/

//

'' ,f '''-- ")'i---'

'

:// /:

deg&ffilflffiHlod

os

d&,

oL

*ffirPl.tl

*ffir?qurPD

,l't :lDlrraq rc8eqas uolSueralrp ledep rur ("reaug rrdtueq) sn.rn1 slre8 uelednraur (s6 erepn qelar ue8uap ue8ue8al IEIIu er€lue ue8unqnq '(-) ;rle8au selrrelod rcdundtuaur 8ue1eq nl>lem eped 'etue1rad ueeqor.rad epe4 'eruepad ueeqoc.rad ue8uap uelSurpueqrp elrq qepual qrqal snqLual ueSue8al repu elelural 'eruepad ueeqoorad eped 4:adas elues Iepll uep A eJEluB ue8unqnq uledural luls IC 'etuelrad ueuqorrad epud rpadas rnlerp eporlTala qelao >1ere[ uerpmua) '(+) Jplsod rpe(uatu 1e1ad seluelod rpefuaur 8ue1eq seluelod eSSurqas re>In]Ip ueSue8al selr.relod 'er{t4n[ue1as uep 'C) ille8au leref ue8uap snquat elu.resaq ErB+uB ue8unqnq ]eqlllp ueeqoorad '(s6 ern qelao

ledep uerryuap ue8ua6 'urru 08 p/s ruur 0l - s rJEp qeqn-q€qnrp Eporl{ala Enpa>I ereluerp erepn qelar >le.re[ uerpnura) 'qeue1aI uep C) Jpe8au qn1n1 ue8uap Sunquesrp 1e1ad epo41a1a uep qpJeas ue8ue8al raquns rrep (+) qnlnT ue8uap Sunqtuesrp 8ue1eq ppor+>lala'eruelrad ueeqorrad '1e1ad uep 8ue1eq eporl>1a1a reledrp ledep selt.relod qnreBuad r4p11a,,(uau {n}un

voou.uxilr vovd wJruvrod HnuvDNrd

oz't

'elu4elal qeqnlp ]edep C e>lpru setrrulod qeqn8uau >lnlur) 'A uep A ralau Irep ISErqlle)I Tnlun lEIe Ie8eqas rcIedlp BIoq €poJ]lalg 'qeJEas ue8ueBal Jn{n8uaur >lnlun rE>IedIp IAN '>IIIEq-Ieloq ueSueSal rnleSuaur lntun rDIEdrp I D 'eloq epo4>lala rrep qEIaf, = s

'rS8uque8ue8alaporg= q = tIJ 'r[nlaho = o'J 'rfn8uad rseurJorsuerJ

'ueueqpl ue8ue8al lsuaq I?eqrg3, g3 = Ô 'Suequrola8 >In+un ro+rsede;

'rplsede{ ue8ue8al rBequa4 = pql :requre8 ue8uerala)

lc$il[ ilvcilv3]I

3L

tuvo

Nvutlltlel'l]d

o A 8v8

,a

TMA

TEGAIGAII

TINGGT

Pada suatu elektroda yang runcing di udara, jika tegangan yang diterapkan pada elektroda itu dinaikan harganya, maka elektron di udara sekitar elektroda itu mulai melepaskan diri dan mulailah terjadi tabrakan sehingga terjadi ionisasi di dalam udara. Karena mengingat kelincahan dari elektron maka ia dengan cepat meninggalkan daerah yang diionisasi, mereka berkumpul di sekitar noda. Ion yang lambat geraknya membentuk space-charge di depan ujung elektroc-la yang runcing dan mengubah distribusi tegangan. Bila elektroda yang runcing bermuatan negatif maka elektron akan bergerak ke arah pelat. Ion-ion yang tertinggal menyebabkan adanya medan yang ting#. Pada daerah ujung elektroda tersebut, sisa daerah medan menunjukkan adanya perbedaan tegangan yang kecil. Hal ini mendorong tumbuhnya kanal pelepasan rnuatan ke arah pelat. Bila muatan pada ujung elektroda yang runcing adalah positif, maka elektron bergerak menuju elektroda tersebut dan sisa ion menyebabkan pengurangan kekuatan medan listrik dekat dengan ujung elektroda runcing, karena kekuatan medan listrik dekat dengan ujung elektroda runcing. Karena

kekuatan medan arahnya menuju elektroda pelat, kekuatan medan kemudian naik, ini merangsang bertambahnya kanal pelepasan muatan.

Gambar 5.15

S

adanya space discharge

LIP uo.ropuatu) uolleqrle8uatu ledep eSSurqas Euelu-puerual rur ueBuenr uelenlu u-iureqasral r8eq Suepq8uad re8eqas rsu8npaq rur uer{Eg '1e1ad eporl>1a1a ue8uap re[efas ntr epoJl>iala enpa{ eJe+ue ue}lelalrp uep srdrl Sued tselost ueLleq IJep lenqrp Sued resrrad LrE>{rraqrp ellq }eq111p ledep rur IeH 'snqrua} ue8ue8aq irep e8req rqn;e8uaduaru uop rpefra1 8ue.i ry;1sq uepaur rsnqrJ+srp uep Ielo+ snqual edurpelra1 unlaqas Inquq uDIe a8reqo-aceds 'eleraru >1epr1 Sued >irJlsri ueparu ue4pseq8uaru ledep eueurlp IuI EpoJ+>lala eped 'EleJaLu lepq Sued >lIJlsII uepau uelpseq8uaur uE>lE e)ieru >lIr+sII ue8ue8al Iraqlp ellq ruI epoJl>lala enpa) '1e1ad epol>1ala uep unref 8un[n eporl>lala nlred eporllala qenq enp ueleun8r6 : ln)rJaq pradas ueeqo;rad uoln>lelrp ledep eleur a8tu4t-atads eduepe ue>lq>lnqtuaru Tnlu1 '(-) JueBau uelenurraq Suel Sutcunr Eporl>lala eped qepuar Wqal Sued ue8ue8al uelnlradrp uaxop4laatqredecuatu lnlun e>Ielu >lIJlsII uepau eped rsrolsrp eduepe puaJe)

) '

2+

*+ ++++ **+

a,

++ +++ ++

I

[-

efueqcnp aceds epe

1e1

I

I

I

I

I

I

I

I

afuetlcsrp aceds e{uepe

a-iir ":'lir

.,S?:

6urcunxdftffipped

a0je,+&ffi 9l't

tl

tegN[

]'IVCNYC]I lUV0

NVUflIflCNId

r"qrupD

o A 8v8

78

TEXNIK TEGAIGAN TINGGI

permukaan perisai tersebut dan akibatnya terdapat muatan ruang seperti berasal dari elektroda runcing. Karena itu perisai isolasi ini (tergantung pada letaknya pada medan listrik ini) dapat mengubah besarnya tegangan tembus. Bila perisai ini diletakkan pada salah satu elektroda ia tidak akan berpengaruh terhadap tegangan tembus. Pada medan yang rata perisai. Hal ini tidak berpengaruh ini disebabkan pada medan ini tidak menimbulkan space-charge. (lihat gambar berikut).

5.21 Raxaranlr Prxcu;rax BnxYlx

TtGAIrrG,.Air

Srman BrnnxGKAT

Alat ini digunakan bila kita ingin menghasilkan tegangan searah lebih tinggi dari tegangan asalnya. Rangkaian yang terkenal adalah rangkaian yang diciptakan oleh Cockroft Walton yaitu generator Kaskade. Rangkaian ini dapat berupa penyusunan kaskade dari rangkaian penyearah % gelombang atau penyusunan kaskade dari rangkaian pengganda Greinacher.

{

'se1€ rp lnqasJal qrqal ue8uE8al uP>Iqeqaduaru SuEd

ue8ueBal ue8uap ednras edulnluaq Sued ueBue8al ue8uap rfnrp snreq rur +p1e-lele e>leru lnqasJa+ lele rJEp rselosr rualsls ueueqela>l ru rnqup8uatu {nlun 'ednras Suel pqleq rurep8uaru ue{E Er 'rut lele uep rserado nllezrr eped EuaJDI ue>lqeqaslp ruI 'Jenl trep undneu tuelep uep pseraq Sued ue8ue8al depeq.ra+ uer{Et snreq r33uq ue8ue8alraq Sued 1e1e-1e1y

rslndnl TDDNTI ]{vE

NVDTI mreNro xUlnOlW4 NV|V)|DNW 7;7'g

8l'l

udu

6t

teeN[ Nvgt{Ye]I tuvo NVUtlItleNld

rEquPD

o A 8Y8

I

IEA

TEOT'{GAN TINGG!

5.23 Trcaxolx Pmn Ynxc Urulr (h'rpursr Pmn)

ll

Yang dimaksud dengan tegangan impulse utuh adalah tegangan impulse (vang bentuknya menyerupai impulse) yang tidak terganggu atau terpotong karena adanya pelepasan muatan di sepanjang lintasannya. Bentuk Impulse petir adalah seperti berikut ini :

Gambar 5.19

1,0

0,9

0,5

o'

1

= 1,67 = 0J,3 T1 = 0,57

T'

T'

Tegangan impulse yang terpotong adalah impulse petir yang secara mendadak terpotong karena disebabkan adanya pelepasan muatan yang terjadi. Menyebabkan tegangan jatuh ini terjadi pada gelombang bagian depan atau bagian belakang (ekor) seperti pada gambar berikut

Gambar 5.2O 1,0

no

0,3

f ,Z

uernln8uad uep SuequolaB 1nluaq uernle8uad uere13ue11 aqndtur ue8ue8al yl8uequrad uerolSueg

'c

uerfn8uad ueLIEq uprp)Bue5

't

:edurs8un; ue8uap ue>lr€nsasrp 3ue,t uer8eq ederaqaq rpe[uatu

€eqlp ledep aslndtur ue8ueSal uer[n8uad uere18ue5

rsrndnl

NvDNvE

TI Nu[neNrd NVrv)rDNrTu 9z's

'lnqasral repuels ure1ep rp uDlleosradp rypp 1ou ue8ue8al redecuaur redures ue8ue8al e,{uunrnl {nlun uelnpadrp Sued n11er14'ueTlrspr{rp Sueqtuola8 r-reelnurad rrep g ri g p/s g r17 qepnsas lnqasral prepn elas r{alo Suolodrp rur SueqtuolaD 'llnlp Suud epuaq renl rp Telalral Sued erupn qEIa) ue{€un83uau Suolodrp Sued aslndtur repue}s SueqtuolaB qeppe Suoqodral Sued rrlad aqndur rrep repuels Suequola8 re8eqas reledrp SueA

cNorodlrrl DlwA rsrndHl ]rrvG lfvoNvls D]{v8]{orrD

}a'g

'aslndrur Suequola8 lerund relru rrep %gzqep rqrqalau >leprl rselDlso Suequrole8 lerund Iese ue>lulzrrp t{rseru Iul IeL{'(lerund SueqruolaS Irep %0g relru qemeqrp) aslndtur Suequola8 LIeMtsq uer8eq eped rpefra1 rseirlso eueurelrg 'aqndrur Suequola8 e8req rrep o/og rqrqalau >lepq ISEIr>lso Sueqtuola8 lecund Ipse ue)urzlrp rsueralol e)eru >leJund Sueqtuola8 relr)as rp rselDlso lpefiat nelr- (looqsnao) lecund eped ueqrqalal rpefra1 3uepe1-8uepe1 euare)'%OZ+ lecund eBreq uep o7o69 rcderuaur ro>la Sueqr.uola8 nlXeM '%OE+ rsueralol uedap SuequrolaS n1>1e14 '%Ot + edutsueralol Suequrola8 lecund relru Tnlun :ln>lrraq resaqas rsueralol rraqrp qrs€ur nlr euaJDI Llalo lqns leue 8uepe1-Suepol lnqasral re1ru rederuatu {nlun euarex'Sut 0g / Z' L = A / LlueBuap Bueqruola8 re?eqas sllnlp ledep Buequrola8 rpef'S d OE snruq e.{un11em'Suequola8 lerund e8retl uep 9,609 I€l1u redrues Suequola8 ro>1a uer8eq Inlun uep 'Sueqtuola8 uedap uer8eq eped g i 7'1 resaqas nl>lem tedunduaru 8ue.,r qnln 3ue,( Bueqtuola8 qeppe 1nfnleslp Sued.repuels SuequolaD 'leuolseLLIa]ur.repuels Sueqtuola8 rqnuauralu snreq Suequrola8 1n1uaq aslndur ueBue8al ue8uap Epuaq rfn8uaru Tnlun

bU O,L

lz's rPqrrleo

L

t!

tecl{[ ilvetlvc]l tuvo NVUrlIfleNld

o A 8ve

tt

tEf,

TEGAT'GAiI flNGoI

Rlrrcxrunr Prrglxcrcr T:clltclx lnrulsr Rangkaian ini terdiri dari transformator penguji dengan pengaturan tegangan, tegangan pada belitan tegangan rendah dan rangkaian penyearah tegangan tinggi dan pengukuran tegangan searah yang dipakai sebagai tegangan kapasitor C (lihat rangkaian berikut). D2

Gambar 5.22

-l<-

-+<

Bila menggunakan rangkaian Greinaclrcr Double Circuit, maka rangkaian menjadi seperti berikut: c'l D2

GamDar 5.23

Rangkaian ini menghasilkan gelombang impulse yang terbentuk dari dua gelombang eksponensial dengan tegangan yang berlipat. Bentuk dari gelombang ini dapat diatur dengan rangkaian pengatur bentuk gelombang dan pengukuran.

Rmrcronr Prrsrltrix GnorgAr,tc

DAN PENGUKURAIII

Bentuk gelombang dapat diatur dengan sebuah rangkaian pengaturan yang terdiri dari tahanan seri. Terdapat dua macam rangkaian pengaturan gelombang yang biasa dipakai, yaitu rangkaian tipe (A) dan tipe (B) seperti berikut:

'rn>lnrp ue>IE SuEd ue8ue8al ue8uap rcnsas 3ed ralaurerp rcdunduraru Sued EIoq eporl)a1a ueleunSSuaur ue8uap n1rcd urc1 e.re3

>peqBuedueruunqtuadrualsrg'€ '>lerund raprutlo1 nete do>1sops6 'Z 'Jn>ln

lele rJEp rsuepadrur ue8uap eures Isuepadwt a8rns rBdunduatu Sued prxeot laqq'1 'I :qepual ue8ue3al uelSeg O 'ueqaq uep

lep

uelSunqnq8uaru Sued r33ur1 ue8ue8al uerol8uer/uernles 'Z '+untq nele aslndur r33ur1 ue8ue8al r8equa4 'L :r33u4 ue8ue8al

uer8eg

O

:ueeun88ua4 :qelepe

)gI

tuelep rp rn[nlasrp Sued 1ep-1elv :uE+E]e)

'1[nrp uele Sued epuaq derlas 1n1un ueTn>lEIIp snrell rul uEC 'uoln>lepp edu.reuaqas Sued uerfn8uad unlaqas nlnqep qlqalral eopradlp snreg aslnd -tur Suequrola8 lnquaq ueqeqnrad enuras uep >lnluag 'lnqasJal uetelSuer eped Suesedrp Sued (61) ueqaq ue8uap uDIn>IEIrp snreq edulnfue1as uern>ln8uad e8nluep rut uern>ln8uad qalo rnlnrasrp/rnlerp qepns Sued 1ep ueleun8Suaru ue8uap rnlnrp snreq rserqr1ol epecl uerln8uad ue8ue8al eped rpefra1 Sued rseplso relru ne+e qrqal Sueqtuola8'ry>1ervt tlradas urc1 Sued raqaurered uep 'aslndrur ue8ue8al rrep >lerund repu depeqral ue)n>l€[p uernln8ua4

')il

,z's lgeN[

G8

NV0]'IVCII lUVo

NVUflIflCN]d

rsquDg)

o A 8Y8

u

TEI(MK

TEGANGAITI TINGGI

Pmrsact

Trclxcnx

Kebanyakan pada pembagi tegangan terdapat stray kapasitansi yang terbagi menjadi: stray terhadap tanah (bencia vang bertegangan sama dengan tanah), stray terhad,ap benda yang elektroda bola ini harus dikalikan dengan faktor koreksi yang disebabkan aclanya perubahan suhu udara dan kerapatan udara atau mungkin juga terpengaruh oleh kelembaban udara. Untuk pengujian bahan yangNon-Self Restoring maka ekstrapolaris terpaksa dilakukan, hal tersebuit masih diijinkan asalkan titik ekstrapolasi dimulai pada titik yang lebih besar clari titik 50% dari tegangan pengujian. Ektrapolasi dapat diiakukan pengujian berbanding lurus dengan besaran yang terkait.

5.27 Rancrarar.r Trcnxcax Truccr h'rrursr Brnnncl(AT

[s

Bnxvnr ]r';riffi Rangkaian ini pada dasamya sama dengan rangkaian satu akan tetapi perbedaannya adalah untuk menghasilkan tegangan yang lebih tinggi disusunlah secara bertingkat cian dapat

SKJ

*R2

j ^llc5

^z

R11

I

-

'

-fll*-ol*, ! j SLI

C5r

i

s

I

] I

prr

cHoPPl

R-;i ? ?-n[lnz jnr,

I !+i i -fil[t i*, n

U

-li',

'*'*=*i,li Ll

;,c5

,SI 'R1-1

I

-**l *fr**,: /--

-ll l-c:fl

' n

|

]' i

I

:

Rshunt

disambung secara seri atau paralel atau gabungan dari itu. Tahanan pengatur gelombang disebarkan disetiap tingkat untuk mengurangi induksi yang parasitis.

s8

ue8ue8al €equrad = 1.4 ra88r.q lele = DZ ls4a1o;d ueueqel rd5 = .ro1a Suequroya8 ueueqel = Ztl Jenlrp uEq€qruel uEueqel = €u

aslndul snre rnlnSuau Iryun ueuprlel

= r{s}I

eloq epo4>Ia1a eped Erepn qeler = uPlEntu ueueqEl =

uedapBueqruola8ueueqet

loci't[ Nve].lvc]I tuvo t{vutllne]'lld

S

u IU

o A 8y8

TJUUUHC$II

ilmunur$ m m

tiluY[x$u ut0u00 uil0u0r

flUTINS] ilUUNilUJd IIUHUN$ ilUTUNil ilU$UdIBd

g

ilurunH ilusudrBd tsulfl r! u[ud lrurunfl ilusudllld mIH[ il iluuilc$m illluud iluunm$ilu ililHl il rxuu[$fiilluudiluunmilrd (l rl

uxtlr0u

ilurunH ilusudilrd u^l{rrvfutr

$$0ud

uilHrl{r iluHu$$ lrulumf wsudnrd

m

I --

(a8reqrslO le;1re4) NVI9V83S NVIVNW NVSVd3l3d

ffiwg

tl

TB}f,

TBGANGAI TNrc'GI

Flada umurrnya, kegagalan alat-alat listrik pada waktu operasi disebabkan karena Pt"gugalan i#lasi dalam menjalankan fungsinya sebagii isolasi tegangan tinggi. Isolasi dapatberupabahanpadat,cair, dangas. Kegagalanyangterjadipadaisolasi I bahan padat adalah kegagalan yang permanen (termasuk bahan yang non-self restoring). Sedangkan pada bahan cair dan gas, kegagalan isolasinya adalah kegagalan yang sementara (termasuk bahan yang self restoring). Dalam pembuatan isolasi padat pada kabel tanah kadang-kadang tidak sempurna, sehingga terdapat rongga dalam isolasi tersebut. Rongga ini dapat berisi udara atau benda lain yang mempunyai kekuatan medan atau kekuatan dielektrik yang berbeda dengan kekuatan dielektrik dari bahan isolasi. Kekuatan

medan di dalam rongga ditentukan oleh perbandingan dari permitivitas dan bentuk dari rongga. Bila rongga berisi udara maka akan terdapat konsentrasi medan listrik. Karena pada nilai tegangan yang normal kekuatan medan pada rongga dapat melebihi kekuatan tembus tegangan isolasi, maka dapat terjadi tembus tegangan. Pada setiap pelepasan muatan sebagian, terjadi panas/kenaikan suhu didalam rongga sehingga menyebabkan kerusakan sifat/ susunan kimia isolasi. istilah pelepasan muatan meliputi beberapa kelompok fenomena yaitu: 1. PelepasanMuatanSebagian Internal (Intetnal Pqrtiql Discharge) 2. PelepasanMuatanPermukaan (SurfaceDischarge)

3.

6.1.

Korona(CoronaDischarge)

PELEpAsAN

Jrluamx SrsactaN lrrrnrar

(Inrrnxlr Pmrnr Dscnancr) 6.1.1 Pnosrs

Tnpu

P=upnslr,r

Jrlulrlx

Pelepasan muatan sebagian internal adalah jenis pelepasan muatan yang terlokalisir disebabkan ionisasi gas pada sistem isolasi disaat tegangan dalam keadaan nilai kritis. Ionisasi dibatasi sebagai bagian dari jarak antara sistem dan elektroda. Rongga-rongga tempat

terjadi ionisasi ini berada dalambahan dielektrik atau diantara dielektrik dan lapisan penghantar. Pelepasan muatan sebagian terlihat sebagai pulsa yang cepat naik mulai dari terurur, kecil dalam bentuk sebuah gelombang sinus yang tidak beraturan dari hasil pengujian isolasi tegangan tinggi. Pelepasan muatan sebagian menyebabkan kerusakan pada bahan isolasi dan kegagalan

isolasi pada tegangan tinggi.

Unit yang dapat dipakai pada pelepasan muatan sebagian adalah picocoulomb. Pada perhitungan unit muatan diutamakan daripada tegangan karena penSgunaannya untuk pembebasan energi pada daerah pelepasan muatan . Pulsa tegangan tidak diinginkan, karena tergantung dari pelepasan muatan dengan bentuk gelombang yang tidak beraturan.

I

t I

I

Bentuk gelombang pelepasan muatan sebagian tergantung pada tempat terjadinya pelepasan muatan dan perubahan-perubahan ketika pulsa menyebar ke rangkaian. Muatan menjadi seimbang untuk sejumlah ion yang terbentuk pada daerah pelepasan muatan dan diwakili oleh daerah dimana terjadi bentuk gelombang pada pelepasan muatan sebagian. Daerah ini selalu konstan berdiri sendiri pada daerah pelepasan muatan sebagian.

7

.]eped ;;-r:\- --:?:?p se8 rgnuadrp Sued 8uoso1 8uen; eped ue8ue8al snqual ueBuap r8raua rsedrsrp uesedalad uern4n8uad rrep uenln1

i--:.;;uaur

uep r$lalapuaru

rnlun qelepe uelenur

NVIDVETS

t{vrvnJ{ [Vwdrtrd Nv'uilnDNrd

)lrNxrl

€.1.g

'€FulI r$lear (9)'ueue1a1 uelelSuiuad (g) '(asrou) srsap erens (7) '(edeqeo) rserper (g) ,ry41a1arp uer8nral (7),alruqt -srp ^rro13 sruaf ede.raqaq edupsrru 'uerlenra3uad ederaqaq ue8uap 1r4sr1 aqndur snre (1) re8eqas ueTselsalTrreurp ledep I?ras3 r.rEJDIn+JacI 'u€lenru uesedalad sasord eped rpef-ral Sued

€rauauerelngad/ra1sue4 eped ueTeseprp ue+emu uesedalad epeduelslalapuad

saso.r4

ue+enlu uesedalad pare edu8urluad uep rspnlelll

'uelenlu uesedalad edurpelra1 ledrual ueqryruad,rse>lo-I 'lpeftal lees eped ue8ue8al uep uelenur uesedalad ue)nluauaur,rslala6

:qePpe ueleure8uad ruelep Suel 'ueleue8uad eped ueryeseprp eduuernln8uad ytrxal uep Tnserural uetBeqas uelemu uesedalad rs4a1a6 'tslnpord sasord eped rselosr ruelep eB8uot ve?uoso)a>l f eduepe euarol rpe[,ra18ued ueqepsa) I$lalapuatu uer8eqas uelenur uesedalad uerffiua4

'3ut4ce4 edurpef-ra1 uelleqqe8uau eSSurqas snJauaru snJa] EJpJas uepftaq rur sasoJd 'edu.re1o1as qeraep eped ue8ue8al uelleua>I ueTqeqaduaru eSSLmJas snJE uerrle u€JnlES

rpeluau rsora rurele8uau Sued qeJaeg 'edtrueelnturad eped ledualas rsoJa r+n>lrrp ue>le uep e88uor tuelep rp ue+enru uesedalad edupqtu4 rJep nl>le^ edueuel ue8uap Surpueqas Jesaquraur Eduuernln uerpnual rde1a1 'uruurl I ueJDInJaq eluralauerp elnlu-elnlu rur ilsod -aq 'e88uor ueelmurad eped (ryra1 uelndunuad) llsodap uelpseq8uar.u ue>le ueTnuralrp r{ela} 'JV ue8ue8al ue>Irreqrp Suer{ aualdqladlod e88uor tuepp ue}pnur uesedala4 'ue4ue8raq ereJas snrauatu snJa+ uo4>Iala uep uol uolequauad erur.rauatu uop e88uoJ uee{nrurad eletu 'ue>llraqlp '3y ue8ue8al opf'ure13ued ueulnru.rad a>l uor uoleqruauad uep e88uot treelnturad nles a{ uoJl{ala rserlauad uellrseq8uaur ue>le e8Buor eped uelenu uesedala4 'sruaf rcSeqraq eped Enur) ueqeqn.rad uelqeqaduatu eS8urqas 'IseJalas>leJal 8ue,( uol nele resaq r8raua.raq Sued uorl>lala r8raua qnre8uad rnlelaru rselosr ueqeq eped uelesnral ue>lqeqaduau uer8eqas uelenur uesedala4 '1aqe1 rse.rado ue8ue8al epedrrep qepuar qrqal Sued ue8ue8al eped uelemu uesedalad uolqeqaduaur uep ue8ue8al snqrual nuep8uau ledep e88uo; eleu 'leped rolelosr Surpueqrp Ir)a>l qrqal ll{lpas se8 ue8ue8a} snqtua+ uelen)a>l euaJe) uep leped ISelosI IJep IIlelaJ selrn4rurrad depeqral puorsrodord Suns8uel ere)as e88uor eped rpe[.ra} Sued ueuelal'@3aq1oa uo4datur a8nqcup) euregad ue]enru uesedalad

ue8ue8al rc8eqas leua>lrp edurlel euepad )n+un umop{earq Inqrup Eueurrp ue8ue8al

NvtDv8rs lwrvnJ{

rwwdilrd NvuilngNrd u.l.g

' IpEFal uer8eqas uelenlu uesedalad lees eped r{eraep ue8uap Sueqturas snJeq uE+entu uesedalad I$Ie+ap uralsls rrep uodsa.r /nll euaJE) 'uelEnlu uesedalad qeJaep eped sqr.rl ue8ue8al rrep >lnluaqral Bued uor ue8uap Surpueqas uolseqaqrp Suel r8raug

68

lcuvHxlo tvtulvd'Nilevffis ]'luvtlyll l,IvsvdlEd

o il 8v8

90

IECiM( TEGAIGAITI

TINGGI

Bentuk tiap detektor beraneka ragam berdasarkan parameter untuk perhitungan yaitu:

1.

Perhitungan besar muatan yang dilepaskan dengan menggunakan input rangkaian

2. 3.

yang dapat diukur. Perhitungan perubahantegangan. Perhitungan rugi/energi yang dilepaskan karena banyak daerah pelepasan muatan.

Metoda deteksi yang paling banvak digunakan dan paling berhasil adalah metoda yang pertama. Keuntungannya ialah tingkat sensitivitasnva lebih tinggi daripada metode-metode Iairu karena memakai input rangkaian yang dapat diatur .

6.1.4 Brrrur Pruplsrul Jrluamx Plol

Ronaaa

Rangkaian ekivalen dapat dipakai untuk mewakili atau memisalkan rongga dalam suatu dielektrik (gambar 3.1). C. adalah kapasitansi rongga itu sendiri, Co adalah kapasitansi dari dielektrik yang diseri dengan rorrgga, dan C" adalah kapasitansi dari sisa keseluruhan dieletrik. Spark gap yang

diparalel dengan C" akan menjadi konduktif jika ada pelepasan muatan

melaluirongga.

Gambar W Rorffiffi

6.1 HV. Electrode

Dielel(ffi tPf

Earth Electrode

Misalkan diperlukan tegangan untuk tembus tegangan gas pada rongga sebagai +U (Gambar 6.2).lika terjadi pelepasan muatary maka perpindahan muatan pada rongga mengurangi tegangan V" menjadi + V dan pelepasan muatan berakhir.

Gambar 6.2 +U

'lu

oron u

'

jika teganganAC masih meningkat, teganganyang melalui rongga akanmeningkat lagi sebagai superposisi dari medan listrik utama pada medan yang dihasilkan melalui rongga oleh perpindahan muatan dalam pelepasan muatan dan jika Vc mencapai U lagi, maka pelepasan muatan baru akan timbul.

uep rggurl ueguugal r,ururlar E,erue re+ol rsu'lrsedel

[')*

o-

\

[55i-")J"nv='b uep'^t

;$T:XT$);I'{T# qJ*'J

--a-5- -AV:

(e-q)

ue8ue8al €equrad re8eqas rs8unl.raq

n3

uep

of,''f

eped

'AV

:e83uruas'hV

{tt.*

"ny uelpseq8uau'3 eped'ny

'ladures a>I IpuJal$Ia ue8unqureduad eped uplenru ueqeprndrad tre4ednraur Sued'b ra;suerluelenurqelepe mlnrp ledep Suud selrluen) '8uns8ue1 eJEJas rn)nlp ledep 1epr1 IuI uelenur ueqepurdrad uerlrurap undnepl4

'-A(oc+ "3)ob

Q-g) uBp oJ<<")

ladr.ues ue8uap Surpueqp

IIra{ r{lqal e88uor e1r(

qJ+nJ

E5+")

fi-g)

:rsuelrsede>1 p1o1 ue8uap 'oJ uep "3 r.ras rseurquo>I ue8uap lap.red Sued'3 eped pqrurl uele (7'9 reque8 eped'ng) uelentu uesedalad qalo uolqsqasrp Sued ue8ue8al ueqeqnra4 'uplemu uesedalad qalo ueryser4p Sued e88uor mlelaru b uelemu ueqeputd.rad rpef;a1 uelu '(1'9 reque8) ualBADIa ueplSuer epe4

rwrvnlf Nvsvdlrlrd Yqvd purilI

t'l'9

€'9 JPqulDD 'ue8ue8al Suequlola8 >lnluaq lees eped 1ou ue>gnfr.muaur uep edopcund-leaund eped pqur4 snreq snre eslnd-eqnd uep ueelnurrad lees eped apAr rad aBreqmrp ]edua epe snreq slllroa] Ereras E,uqeq ue11n[unuau €'9 requeg 'a1:ir rad uelentu uesedalad ledua uelledeprp uele e>Ielu 'uelenlu uesedalad qelalas e88uor eped 1e33ur1ra1 3ue.,( npISaJ ueBue8al uelSunlrqraduar.u lepgl uep uesedalad r.rep ie,ne ue8ue8at qeppe uel.raqrp 8ue,{ ue8ue8al lecund e\['Z'g.reque8 uped 1eq11.ra1q;adas €urpueqas -AC uep +,1q dlddns lees eped eues Sued rsuan{ary aseq alul} tuepp uelpdurelrp ery[ depl snJpr{ uelpnu uesedala4

t6

tcuvl{xl(Ilvtufld-},lvlcv8ls Nilvnttl

ilvsvd]]]d

r il

EYE

92

TE(xtffi TEG/AltlGAl flNGG!

=

A%Cu

oleh karena itu

$4)

:

=f$A% C6 +C"

q, Ld

(6-5)

tetapi Cn<
CuA%

$-6)

Darigambar 6.2

A% =

u-v

$-n

Dan energi pada suatu pelepasan muatan (W) adalah perbedaan energi yang tersimpan dalam kapasitansi rongga sebelum dan sesudah pelepasan muatan, yaitu:

w:1c.(;'-v'?)

:1c.(u-v{u+v)

(6-8)

w = +c"AV"(u+v)

(6-e)

]ika tegangan residu V pada rongga diabaikan, maka:

w = +c.A%u

(6-10)

Untuk pelepasan muatan awal pada tegangan puncak V. tidak ada pelepasan muatan sebelumnya dan tidak adanya muatan pada permukaan rongga, sehingga:

u: CoCo v--. ag" "iRtut

(6-11)

Dari (6.10)dan (6.11) didapat:

w

=

+c.Av. z t 'Co+C. =S!=-v,o.uu

(6-12)

Tetapi Co..C" sehingga:

w =+A%crvip.ur = l9uVip"ut

I I

I

i

[r

(6-13)

'apo4lap alald-potutalsrs uelednratu (7'9 reque8) urnurn 3u11ed Sued ueunsng 'epaqraq rselosr ueqeq-uet{eq eped ue}entu uesedalad depeqral }4plal ueuuqela>l Sued uelSuequraIlp r{elal ueolnurad uelenur uesedalad ueunsns edelaqag

l[n8uaru

>1n1un

'3urycu.t4 depeqral ueqel Sued ueqeq ueSuap rselosr rsrdelaru uep rselosr ueelmu.rad uolr{rsJaqruaru ue8uap qe8aorp ledep Suraarl

'lnqasra] rselosr rrep uepSe8al rpef-ra1 qudep eSSurqas rqe8uau snre eluqeqtueuaq uelleqrle8uau e.{u.rrq1e Suel uerolol uedurrduau ledac uep JESE>I rpefuaru Iselosr ueelnurad uelleqrle8uaur rsoJg 'rseiosr u€Lleq eped rsora euaJe>l lpefral Suraarl 'Suraaq lnqasrp eleur Sueqer ]enquraru rpadas ueuel a>I uep Irl{ aI reqaduaur 8ur1oe.q uelrc;ad e1r[

'3w4cat1epfa8 ueleueulp r.ul EIe(aD 'uele8e8al nlens rpekal elu.rrqle eSSurqas snJauaur snJal ueplraq rur sasoJd 'edurelolas qeraep eped ue8ue8al uel>Ireua{ ueTqeqaduaru eSSurqas snJe uerrlu ueJnles rpefuaur rsesruoqJe{ ruele8uaur Strel qeraeq 'ue>po"rad e.{urpe[-ra1ledrual 1p 1ul ll4Ialarp ueu)nrurad eped rsesruoqJe) qeppefra1 E>leur /seua>l :rlradas 4ue8ro u€LI€q qelepe rur rselosr ueqeq elrg

'Suua8uau rselosr ueelnu;ad eSSurqas seued edurpekal uelqeqaduaru uep 'snJe ue>lJrle8uaur relnur rur srdrl uesrdel 'uelderalrp ue8ue8al eyg 'ueqEquala{ eduupe euare>l {nluaqra} edueserq rur Jrl{npuo1 uesrdel 'e,(u1a11erd ruEIeC

'e,{uurepprp €por+>lala €np uep }q>Inpuol 8ue.,( uesrdel redunduatu rs€losr ueLleq nlens rJep rJrpJal Sued rualsrs nlens re8eqas deSSuerp ledep uee>lnurrad ueqenu uesedala4 .>IIJTSII

rselosr ueelnturad epud rslnpuo>1 uesrdel mielaru roroq snr€ qalo uollrser{lp +edpp nelp dn>1nc >1epr1 Sued ueuelal ueeueduad r{alo uolqpqasrp ledep ueelmurad uelentu uesedala4

(rDuvHrsrq rcvtun5) l{VY)lolrlUld NvI9vsIS NvIvnJ{

NvWdilId (,'9

'Tl4{alalp e,{u1esn'r uelqeqaduatu uu>le Sued qepur rBraug ''n ueelnuuad uelentu uesedalad ue8ue8al uep eb J€saqes 1eqn.ra18ued uelemu uesedayad qalo uolrJaqrp uelemu uesedelad eped rSraua nlr EuaJDI qalo

h'bz'o

fut's)

=

M

'A lrnp (atunbs suaaw aryt) s'urr relru urelep nelv

leuvHlsl0lvlulvd-llvlgv8ls NVIYtlIll l{vsvdllld

€6

o

il

8v8

9a

TEOil

lEGA}16,1r1 TtNGd

GanDar 6.4 Un Pelep

nder Test

Sejumlah elektroda

ini dihubungkan ke suplai tegangan tinggi, yang mengirimkan

tegangan ke daerah yang berbeda pada lembaran isolasi yang sama. Suatu elektroda secara otomatis memutuskan suplai jika terjadi kesalahan isolasi pada titik yang terdekat. Pengujian

ini adalah pengujian waktu terhadap

breakdoron.

Pelepasan muatan permukaan pada peralatan dapat dideteksi melalui emisi cahaya, dengan teknik pulsa listrik, yang akan memberikan urutan pulsa asimetris (gambar 6.5) dengan tinggi pulsa meningkat bersama dengan tegangan yang dimasukkan.

6.3 Konona (Conona Dscnmcr) Pelepasan muatan ini pada umumnya terjadi pada gas atau udara. Pelepasan muatan ini

terjadi karena adanya tumbukan yang menyebabkan ionisasi di dalam gas/udara bila tegangan melebihi nilai tertentu (pada sepasang elektroda hal ini menyebabkan terjadinya medan listrik yang tidak homogen). Elektron yang bebas bergerak di udara,umumnya berasal dari radiasi radio aktif yang terdapat di alam bebas dan sinar kosmik. Pada medan listrik seperti ini, photo-ionisasi dan kabut elektron menyebabkan tembus tegangan yang tidak sempurna. Korona disifatkan sebagai terjadinya pelepasan muatan yang bermula pada permukaan dari suatu kawat bila nilai medan listrik pada permukaan itu melampaui nilai tertentu.

GamDar 6.5 Md Dala

*,

an

'(a?twlcstp 1ulnd laualur) IsEIosI urelep uelenlu uesedalad edurpefra1 uelteqqeSuaru ut 8u1aa4 EIe(aD '(proa) ern8uoluel ledep-ra18ued rselosr uer8eq eped e8n[ uep eleJ 8uern1 Suel uer8eq 'JPnl IJPp UeIIE>la] ]EqPIE slue>latu ueTesnra{ rurele8uaru 3ue,( uer8eq '(ssa4s p)upap q*ttl) 8Bu11II4SII uEuDIal rc.{undruaru Suel uer8eq uped nped qerual Sued rselost uer8eq eped pcunur ledueq qiqal e,(uep[a8 rdepl .qsed ueSuap mrIElaIIp ledep urnlaq lEped rsBloSI eped 8uraa4 ep[a8 edulnqurrl

'urpl ueqpq ue8uap IsesluolJaq

Ue>IE

uprpmual u€p rse{oq uesldel snqruaualu ledep Sued'nluaua} BIIuDI ue}nJe1 Sunpue8uaru saqruararu B wt rrv)lezslua[ edusnsnq>1 'rde1a1 3uaa4 talewue8uap Iuadas Etues edurpehal

DNl,ilNI ilr![]{IH' 'leqqrel u€{e rur Swaatq q€spq ueep€a{ urEIEp rde1a1, leqqral lepq rul Sutaa4Buua4rreepea{ Epe4 'r33uq dnlnc Sued uepau tuelep €peraq lnqasral ISelosI uer{eq epqedy'teped tselost uleppa{ tler lez edusaquararu leqDle Ip€ftaI

DNrrrul

uilv/n

'rs€Iosr uEq€q

eped pca>1 1aryped1a1+red undne+E Ir)aI e88uor-e83uor ledepral :pradas ISelosI ueqeq uelenqruad ueeurndruas >IeprF{ uep leuJalu lersred uesedal teq11e rpefnq Suraatl IUJtt]3217

DNITTUI

rVDIUrrilI

:uer8eq e34 rpefuatu

uplSuolo8rp raurrTod Jesep ueqeq uopunSSuaur Sued ISelosI eped rpef.ral Suel Sutaatl nlens uelednraur Suraatl lnluaqraq Sued rselosr ruepp pqu4 Sued euauroua;/epfa8 .1eped

DN!ilTUI

vlvfrg f.9

'rsnusuerl +ervre>I eped uer8nral uelqeqaluaT'1 '0 'otper uenSSue8 uelqeqaluatu eSSurqas 4lau8eur ISeIper lpefral ledeq 'Z 'tue[e11n1uaqraq uep eleraru {PpIl )l4sl uepa6 'I :TIEIEpE (a|mqtsry nuo;or) rur uelenur uesedalad r.rep legs-terls Zl4Talarp enp Irep ueelnurrad enp uesp+€qJad uer8eq eped rpe[,ra1 ledep rur uelenur uesedala4 'r33uq ueBue8a] Isrusu€rl 'aBntpstp buotoJ uolerueulp e{ueserq'ren1 le^rp;l eped rpe[.ra1 Surras rur u€]Enur uesedala4 rp uelenru uesedalad e,(uepe ue11nfunuaur iul EI€taD'rlue8raq eduue8ue8al epq fleqlua>I ,>Irpq-{€loq uu8ueBal qeppe e[ra1aq Sued elqedy 1!13ueq uDIp rur aslndrur E>IelII

t6

]CUVDSI0IVlUM-l,lVlCWls Nvlvfllf{

Nvsvdllld o

il

8v8

:_.:

a;plJqlueJ

/ssoJcl

III

I ',,sanbruqJal luatuaJnspatrAl

a8ellon q8rg ,, ''{'y 'qe,trqeg '9g6l /rqlac

-:r;;pf

aN

^ ..a 'llJH-.laprD'f,I,{',,sleluaruepung Suuaaur8ug a8e11o1 q8rg,, ''n nferuerp)'nplpN

qBIH ,, ''g'711'18uae7 pup A'larJny

a8e11or1

qBU,, 'Llellnpqv'ntr pue 'E'laJIn)

'9761 'ssar4 uoue3.ra4 ,,Surraaur8ug a3e11on

'986I /ssaJcl uoure8ra4',,3ugeaur8ug 'tr961

'uopuol

'prom.da11 ',,1uaudrnbg a8ellon q8r11 ur uoq)alacl a8reqsrq ,, ''11g

'ra3na;y

'1661 'BBtamJsunEJg

'uqos ry Sarlrarn 'parrg ,,d8o1ouqf,al uor+elnsul a8ellon WIH,,

''1,1

JauJae) pup C /pur;

'z66rtn 'uopuol 'pl-I snug8ald Jalacl ',,sraru,(1o4 ur uMopIEaJg pue uoqeper8aq por.r1calg,, 'opessrq

aql

'9661 uraqodeS 'saulsnpul dlddng dlrtr4relg 'VSn'ap8ag 'uorlerodro3 ry6 uorlpJrlddy aq1 Jo ,.rnarlay V ,, ''J{U 'u.rnqqe3

Jo slerraler\l alqe]Turrqs Jo sasn pue '9661

'epop{'e1nuere4 eduper4 ,,133ur1 ue8ue8al Tr-uTaL, 'r€pueunrusuv'ououv '9661

€unpueg'gII'VZ-1,' dd'r33ur1 ue8ue8al

ryu1a1 doqs>lroMuep IEuorspNreunuag:s8urpaaro+t'LiW/21 qe8uaua6l ue8ue8al adrl 4u1 0 iIcI'IX IaqE> Ieunural eped 1sa1 a8reqrsrq ler+rpd,, 'lsure.,{g'qnpqv

uodrlg

/V

/tgqt/Vl

'V66I te+lr;:11el 'SV-OV'dd VOOy 'oN'r1>IesuJ r{EIruII purnf ',,a8reqcsrq prged uernlnSua4 ,,'rrsrue,{g'qnpqv

' 6661' eyene I' gZ-gL' dd AOAy / 11y1'r{J /l' oN'uresrq uep r3o1oo1a1 'qepr1 leurn{',,rsueuosa}I edeqeg er{upqurrl rsele8uayrq ruEIeC rsnlos re8eqag r33ur1

ue8ueBal ue1o18uequra4 eped rras rsueuosag uerelSuey ueeunSSua4 ,, 'rrsuredg 'qnpqv '

0002

/eue{e

[' tn' g, / gt-V

/l,nt

/trtS' dd'm

f

3u11 ue8ueBal

1ru1a1 doqs{roM u€p leuorspN reururag :s8ulpa oJo+It ,,L7?Z /71quBuaua1,,g ue8ue8al

+nl) adIJ gd-IX qpuel r{pM€g laqql Suquro{ eped

seuEcl

1sa1

spdurl ,, 'lrsruedg'r{npqv '0002

'eye1e{'99\gEdd OOOZ/t[L/N'q;, /6'op'urcstq uep r3o1oto1a1'Llerur11 Ieurn(',,A] 0gI Ad'IX qeuel qemeg laqey depeq;al eduqnru8ua4 uep'e[.ray rnle.radural'lqeqerpy -uoN apolary ue)JpsepJag 1e13ulg Sunqnp snry sellsed€) uenluaua4,, 'rrstu€ds'r{npqv

t6

0l

/€g puelsqllM a8etlo^ T lsal puEtsr{}lM

M VE'Zqlqque8ue8al Tt3?uq erlp ue8ue8al Tr38uq Er+sIa ue8ue8al 7 qe8uauaru r33ur1 ue8ue8al TrB8uque8ue8al

I

€

rselosr

8l

uep8e8a;

) t8'89'li'9t'vE )lr I Z8'92 llYDtIJ alqnop JaI{JEUIaJD 96 3ur1ce4 ep[a8

D 69

7 Sunqnq ef.rng 11 'gla8teqrsrp aredg

.ro1de1

rsuedxa rs8ung 79 anbsagog

gg'9I'V

lg'€g'V rarrg->Fedg

Jaô-qselC

iI

lraJla UITS 91 'g9 uurcn8uet

S

79 anbsapoyry

i6' €6 apoaralg a1eld-Po11 v l' L€,' 6z' 92,' gZ'VZ' EZ'77 alddra 91 a8ellozrdralof,all 0t xJeuuerelSue5 ,,uo\eM ry uoDIlo3,, uerc18ue5 99 uerelSuey

qqnqf,

f, I

lsal a)ueJnpuE

!I

BLTLE

71'g1et4ed

u t

91

'7 a8reqcsr6

ZgtLgalqw delaq

61 aceldel ueeuesrad uulenhl uesedala4

(I

7 uep8e8a; 7 ueuEqela)

7lsa+ uMop>Iearg

uer[n8ua4

/8I

0z

elsal uelllag

g

CI

V

N

cry

gl uo4Ja+ord prnleg 0l'€ lsa+ aÎlJnJlsap uoN

91rua1sds Srsuas

66

,,t,.

Syaqg-q,Abdgh !ahi{_.di Soni, SulawesiTengah, 16 Desember 1968. S-_e.telatr nii:nyeleSaikhn S1 Teknik Elektro tahun 1991 di Universitas |lbsanudd in, Uju ng Pandang, beliau meraih gelar Magister Manajemen iiengan konsentrdsi Manajemen Keuangan pada tahun 1998 di Universitas Persadalndonesia"YAl." Saat ini,dalam usia yang relatif muda beliau tengah menyelesaikan program Ph.D (S3) di Universiti Utara Malaysia, Kedah Darul Aman, Malaysia. Karirnya sebagai dosen dirnulai sebagai asisten Prof. DR. Arismunandar (alm.) pada matakuliah Teknik Tegangan Tinggi. Sejak tahun 1992 hingga sekarang beliau adalah dosen tetap di UniversitasTrisakti,Jakarta. Saat ini beliau nq$"Setap di Villa Bintaro lndah, Ciputat, bersama istri dan ketiga anaknya. 'ri.,!r..

d:ft,g)

_,-r.i.

,.

$:;,

Dasar Pembangkit Dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi 3n105w

Overview 5o1f4z

More details 6z3438

Related Documents c2h70

Dasar Pembangkit Dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi 3n105w

Teknik Tegangan Tinggi 3573

Gambar Teknik Dan Pengukuran 1f28

Dasar Pengukuran Dan Ketidakpastian 6m1q16

Dasar-dasar Konstruksi Bangunan Dan Teknik Pengukuran Tanah 5x6s1e

Laporan Lab Teknik Pengukuran Frekuensi Tinggi 5ou6e

More Documents from "galau" 3e6t6e

Dasar Pembangkit Dan Pengukuran Teknik Tegangan Tinggi 3n105w