CRITICAL BOOK REPORT PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
DISUSUN OLEH : RIKA MAWARNI 4152121038 FISIKA DIK D 2015
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan critical book report ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga critical book report ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga critical book report ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi rekayasa ide ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
critical book report ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan critical book report ini. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Medan,
september 2017
Rika Mawarni
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................
1
2.1
Latar Belakang ...............................................................................................
2
2.2
Tujuan ............................................................................................................
2
2.3
Manfaat ..........................................................................................................
3
2.4
Informasi Bibliografi .....................................................................................
3
BAB II ISI BUKU ..............................................................................................................
2
2.1
Ringkasan Buku Utama .................................................................................
2
2.2
Ringkasan Buku pembanding ........................................................................
2
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................................
2
3.1
Pembahasan Isi Buku .....................................................................................
2
3.2
Kelebihan dan Kekurangan Buku ..................................................................
2
BAB IV PENUTUP 4.1
Kesimpulan ....................................................................................................
2
4.2
saran ...............................................................................................................
2
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memahami perkembangan peserta didik, merupakan upaya yang strategis bagi para pendidik (guru), mahasiswa calon guru, orang tua, atau semua pihak yang terkait degan pendidikan. Dengan mempelajari perkembangan peserta didik, para pendididk akan memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang perkembangan peserta dididk, yang berguna bagi upaya mendidik, membimbing, atau memfasilitasi anak dalam mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Buku ini membahas tentang hakikat perkembangan, periode dan tugas-tugas perkembangan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan. Buku ini juga membahas tentang perkembangan anak usia dini hingga usia dewasa. Buku ini juga menjelaskan bagaimana peranan guru dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik.peserta didik. Penulis buku ini mengatakan bahwa ada beberapa alasan mengapa guru atau mahasiswa calon guru perlu memahami perkembangan peserta didik. Alasannya sebagai berikut: Mempelajari dan memahami karaktertistik perkembangan peserta dididk adalah salah satu kompetens yang harus dimiliki oleh seorang guru. Melalui pemahaman tentang faktor- faktor yang memengaruhi peserta didik, dapat diantisipasi dengan berbagai upaya untuk memfasilitasi perkembangan tersebut, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Peserta didik memiliki potensi yang multidimesi, yang meliputi biopsikososiospiritual (fisik/biologis, psikologis, sosial, dan moral-spiritual). 2.2 Tujuan - Agar seorang guru dapat memilih buku mana yang tepat dipakai untuk memberikan pengajaran kepada calon peserta didik agar mencerna pelajaran yang diberikan - Menambah Wawasan Pembaca mengenai arti pentingnya memahami Perkembangan Psikologi Manusia 2.3 Manfaat - Agar pendidik mampu menerapkan langkah yang tepat untuk diajarkan oleh calon peserta didik - Untuk Menambah Pengetahuan Dan Wawasan Mengenai Perkembangan Psikologi Dalam Kaitannya Dengan Kehidupan Sehari-Hari
2.4 Informasi Bibliografi BUKU UTAMA Judul
: Perkembangan Peserta Didik
Penulis
: Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny.B. Agung Hartono
ISBN
: 978-979-518-826-1
Penerbit
: PT Rineka Cipta , Jakarta Kompleks Perkantoran Mitra Mataram
Tahun terbit
: 2013
Tebal buku
: ix ,245 halaman ; 20,5 cm
BUKU PEMBANDING Judul
: Psikologi Perkembangan Peserta Didik
Penulis
: Dra. Desmita, M.Si
ISBN
: 979-692-950-3
Penerbit
: PT Remaja Rosdakarya
Tahun terbit
: 2010
BAB II RINGKASAN ISI BUKU 2.1 Ringkasan Buku Utama Bab 1 Karakteristik dan Perbedaan Individu Karakteristik individu terdiri dari karakteristik bawaan dan karakteristik yang dipengaruhi lingkungan. Karakterisitk bawaan merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Sementara karakteristik yang dipengaruhi lingkungan adalah karakteristik yang banyak dipengaruhi dengan keadaan masyarakat sekitar atau faktor-faktor eksternal dirinya. Garry 1963 dalam buku Perkembangan Peserta Didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono mengategorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut: 1. Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak. 2.
Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
3.
Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4.
Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
5.
Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Jenis perbedaan lainnya meliputi: a. Perbedaan kognitif; kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. b. Perbedaan individual dalam kecakapan bahasa; kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis, dan sistematis. c. Perbedaan dalam kecakapan motorik; kemampuan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk melakukan kegiatan. d. Perbedaan dalam latar belakang; yang dimaksud latar belakang di sini berupa minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu, kebiasaan-kebiasaan kerja sama, kecakapan atau kemauan untuk berkonsentrasi pada bahan-bahan pelajaran, dan kebiasaankebiasaan belajar. e.
Perbedaan dalam bakat; bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir.
f. Perbedaan dalam kesiapan belajar; kejadian di masyarakat menunjukkan bahwa anakanak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas, dalam hal ini pelajaran di sekolah. Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, sosial, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap. Pertumbuhan fisik meliputi: pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Pertumbuhan intelek (daya pikir) meliputi: masa sensori motor (0.0 – 2.5 tahun), masa praoperasional (2.0 – 7.0 tahun), masa konkreto prerasional (7.0 – 11.0 tahun), masa operasional (11.0 – dewasa). Pertumbuhan emosi meliputi. Pertumbuhan lainnya meliptui: sosial, bahasa, bakat khusus, sikap, nilai dan moral. Bab 2 Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsifungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan ini berkaitan dengan keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Libert, Paulus, dan Strauss menyatakan bahwa perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan. Istilah perkembangan lebih dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang menampak. Hukum-hukum perkembangan meliputi: 1. Hukum Cephalocoudal, yakni berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. 2. Hukum proximodistal, yaitu hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik, dan menurut hukum ini pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi. 3. Perkembangan terjadi dari umum ke khusus, misal: anak lebih dahulu mampu menggerakkan lengan atas, lengan bawah, tepuk tangan daripada menggerakan jari-jari tangannya. 4. Perkembangan berlangsung dalam tahapan-tahapan perkembangan, contoh: masa pralahir, masa jabang bayi (0-2 minggu), masa bayi (2 minggu-1 tahun), masa anak pra-sekolah (1-5 tahun), masa sekolah (6-12 tahun), masa remaja (13-21 tahun), masa dewasa (21-65 tahun) dan masa tua (65 tahun ke atas) 5. Hukum tempo dan ritme perkembangan, yakni tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang relatif tetap serta bisa berlaku umum.
Bab 3 Pertumbuhan Fisik Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, munculnya ciri-ciri kelamin yang utama (primer) dan ciri kelamin kedua (sekunder). Penyebab perubahan pada masa remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam sistem endokrin. Endokrin adalah kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresi (pengeluaran hasil kelenjar atau sel secara aktif)-nya. Bab 4 Perkembangan Intelek, Sosial, dan Bahasa Menurut English & English bahwa intellect berarti: 1.
kekuatan mental di mana manusia dapat berpikir;
2. suatu rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktivitas yang berkenaan dengan berpikir (misalnya menghubungkan, menimbang, dan memahami); 3.
kecakapan, terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir.
Maka perkembangkan intelek dapat diartikan sebagai perubahan pola pikir menuju tingkatan lebih tinggi (pola pikir dewasa). Dengan kata lain, semakin berkembang intelektualitas seorang siswa, maka biasanya ia dikategorikan sebagai siswa yang semakin cerdas dari segi ilmu pengetahuannya. Dalam berpikir operasional formal, remaja setidak-tidaknya mempunyai dua sifat yang penting, yaitu: a. Sifat deduktif hipotesis: dalam menyelesaikan suatu masalah, seorang remaja akan mengawalinya dengan pemikiran teoretik. b. Berpikir operasional juga berpikir kombinatoris, sifat ini merupakan kelengkapan sifat yang pertama dan behubungan dengan cara bagaimana melakukan analisis. Hal-hal yang mempengaruhi perkembangan intelek antara lain: 1) Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu berpikir reflektif. 2) Banyaknya pengalaman dan latihan-latihan memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berpikir proporsional. 3) Adanya kebebasan berpikir, menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis-hipotesis yang radikal, kebebasan menjajaki masalah secara keseluruhan, dan menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru dan benar.
Intelek sangat erat kaitannya dengan bakat khusus. Menurut Michael bahwa Bakat merupakan kemampuan individu untuk melakukan sesuatu tugas, yang sedikit sekali atau tidak tergantung pada latihan sebelumnya. Guilford mengemukakan bahwa bakat itu mencakup 3 dimensi psikologis, yaitu: (1) dimensi perceptual, meliputi: kepekaan indera, perhatian, orientasi waktu, luasnya daerah persepsi. (2) Dimensi psikomotorik, meliputi: kekuatan, impuls, kecepatan gerak, ketelitian, koordinasi, keluwesan. (3) Dimensi intelektual, meliputi: faktor ingatan, pengenalan, evaluatif, berpikir konvergen, berpikir divergen. Hubungan sosial merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan. Maka perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia. Perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi, baik alat komunikasi dengan cara lisan, tertulis, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Mampu dan menguasai alat komunikasi di sini diartikan sebagai upaya seseorang untuk dapat memahami dan dipahami orang lain. Pemberian nama terhadap jenis-jenis bakat biasanya dilakukan berdasar atas bidang apa bakat tersebut berfungsi, seperti bakat matematika, bakat bahasa, bakat olah raga, bakat seni, bakat musik, bakat klerikal, bakat guru, bakat dokter, dan sebagainyaKondisi-kondisi lingkungan yang bersifat memupuk bakat anak adalah keamanan psikologis dan kebebasan psikologis. Anak akan merasa aman secara psikologis apabila: a. Pendidik dapat menerimanya sebagaimana adanya, tanpa syarat dengan segala kekuatan dan kelemahannya, serta kepercayaan padanya bahwa pada dasarnya ia baik dan mampu. b. Pendidik mengusahakan suasana di mana anak tidak merasa “dinilai” oleh orang lain. Memberi penilaian terhadap seseorang dapat dirasakan sebagai ancaman, sehingga menimbulkan kebutuhan akan pertahanan diri. c. Pendidikan memberikan pengertian dalam arti dapat memahami pemikiran, perasaan, dan perilaku anak, dapat menempatkan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang anak. Dalam suasana ini anak merasa aman untuk mengungkapkan bakatnya. Bab 5 Perkembangan Afektif Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa afektif adalah: 1.
berkenaan dengan perasaan (seperti takut, cinta)
2.
mempengaruhi keadaan perasaan dan emosi
Maka, perkembangan afektif siswa dapat diartikan berkembangya seorang siswa dari segi emosi, nilai, moral, dan sikap. Begitu juga, dalam buku Perencanaan Pembelajaran karya Abdul Majid dinyatakan bahwa pengembangan sikap (afektif) merupakan pembinaan sikap mental (mental attitude) yang mantap dan matang sebagai penjabaran dari sikap amanah Rasulullah. Bab 6 Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karier, dan Kehidupan Berkeluarga Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki ciri khusus dan unik. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadi secara integratingdengan faktor lingkungan kehidupan. Kehidupan pendidikan merupakan pengalaman proses belajar yang dihayati sepanjang hidupnya, baik di dalam jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. Kehidupan karier merupakan pengalaman seseorang di dalam dunia kerja. Sementara kehidupan berkeluarga merupakan kehidupan dalam keadaan sudah melangsungkan pernikahan. Bab 7 Penyesuaian Diri Remaja Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Penyesuaian diri remaja khusus di sekolah didukung oleh beberapa upaya, diantaranya sebagai berikut: 1. Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa “betah” (at home) bagi anak didik, baik secara sosial, fisik maupun akademis. 2.
Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak
3. Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial, maupun seluruh aspek pribadinya.
2.2 Ringkasan Buku Diktat Bab 1 MAKNA PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Buku ini menyajikan makna psikologi perkembangan peserta didik dengan memeberikan pengertian, tujuan dan manfaat psikologi perkembangan peserta didik. Adapun pengertian psikologi perkembangan peserta didik adalah bidang kajian psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajari aspek – aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah dasar dan menengah dengan salah satu tujuannya adalah memberikan, mengukur dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat usia dan yang mempunyai ciri – ciri universal, dalam artian yang berlaku bagi anak anak dimana saja dan dalam lingkungan sosial-budaya mana saja. Bab 2 KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Pada bab ini kita akan lebih jauh membahas beberapa konsep dasar perkembagan peserta didik. Didalam perkembangan peserta didik, terdapat beberapa konsep dasar perkembangan peserta didik antara lain hakikat perkembangan yang meliputi beberapa aspek antara lain perkembangan. Perkembangan tidak terbatas kepada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar. Melainkan didalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus menerus dan bersifat tetap dari fungsi fungsi jasmaniah dan rohaniah, yang dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan pemasakan dan belajar. Bab 3 VARIASI INDIVIDUAL PESERTA DIDIK Setelah memamahami konsep dasar perkembangan peserta didik maka dijabarkan pula masalah variasi variasi individual peserta didik. Dalam pemahamannya, untuk mengetahu variasi variasi yang menjadi cirri dari masing masing individu diberikan pemaham dulu mengenai pengertian dari peserta didik itu sendiri. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Bab 4 KEBUTUHAN PESERTA DIDIK Pada bab ini kita akan membahas mengenai kebutuhan peserta didik.Kebutuhan dasar manusia akan membawa motivasi untuk manusia mememnuhi kebutuhan dirinya. Motivasi tersebut menurut Maslow dibedakan menjadi 2 kategori yaitu motif kekurangan (deficit motive) dan motif untuk pertumbuhan (metaneeds). Kebutuhan - kebutuhan manusia itu juga mendasari kebutuhan peserta didik dan implikasinya terhadap pendidikan diantaranya kebutuhan jasmaniah, rasa aman, kasih saying, penghargaan, rasa bebas, dimana rasa sukses. Dari kebutuhan - kebutuhan peserta didik tersebut, pendidik atau guru wajib memperhatikan kesemuanya dikarenakan pengamatan hal tersebut akan menunjang pembelajaran disekolah.
Bab 5 PERKEMBANGAN FISIK PESERTA Pada bab ini kita membahas perkembangan fisik peserta. Perkembangan fisik peserta didik memiliki beberapa karakteristik antara lain perbedaan keadaan berat dan tinggi badan anak usia sekolah dengan yang mempengaruhi perlakuan guru terhadap mereka. Masa pubertas yaitu tahap dimana anak menuju masa kedewesaan pada usia 10-14 tahun juga membuat karakter tersendiri yaitu ditandai dengan berbagai gejolak psikologis dan psikis. Masa pubertas ini patut diwaspadai karena berpengaruh besar pada perkembangan tubuh. Perubahan fisik, proporsi tubuh serta kematangan seksual berdampak pada perkembangan fisik yang berpengaruh kepada psikologis peserta didk. Ditambah dengan perkembangan motorik anak usia sekolah yang cenderung cepat sehingga bepengaruh terhadap karakter peserta didik. Peserta didik pada usia sekolah berada didalam masa pubertas yaitu tahapan menuju tingkat kedewasaan. Pada masa ini peserta didik akan dibimbing dan ditempa dengan berbagai pengalaman untuk membentuk individu dengan tingkat perkembangan fisik dan perkembangan mental yang cukup untuk dikatakan dewasa. Bab 6 PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK Menjelaskan tentang perkembangan kognitif peserta didik. Perkembangan kognitif adalah kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan memecahkan masalah. Ide ide tersebut berkembang dengan beberapa tahapan dimulai dari sensorimotor, praoperasional, konkret-operasional dan operasional formal. Ke empat tahapan tersebut akan membentuk karakter siswa yang berbeda satu dengan yang lain disesuaikan dengan usia peserta didik. Bab 7 PERKEMBANGAN PROSES KOGNITIF Pada bab ini kita akan membahas proses perkembangan kognitif peserta didik berdasarkan berbagai persepsi dan mekanisme nya. Dengan implikasi terhadap pendidikan adalah peserta didik harus mampu memiliki dan mengembangkan kemampuan metakognisi dan strategi kognisi dengan guru berperan dalam mengembangkan hal tersebut dengan langkah – langkah : 1.Guru harus mengajarkan dan menganjurkan peserta didik untuk menggunakan stratgei belajar yang sesuai 2.Memberikan pelatihan tentang strategi belajar, kapan, dan bagaimana menggunakan strategi 3.Identifikasi situasi dimana suatu strategi mungkin dapat dilakukan 4.Menunjukkan strategi belajar yang paling efektif
Bab 8 PERKEMBANGAN KETERAMPILAN KOGNITIF Pada bab ini kita akan membahas perkembangan keterampilan kognitif meliputi kemampuan metakognitif yang diartikan sebagai proses kognisi atau, pengetahuan tentang pikiran dan cara kerjanya. Dalam keterampilan kognitif terdapat strategi kognitif yang merupakan kecakapan penting yang harus dimiliki peserta didik. Strategi kognitif adalah kemampuan internal yang terorgnaisasi yang dapat membantu siswa dalam proses belajar, proses berpikir, memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Pemikiran kritis siswa juga mulai tumbuh di masa sekolah dengan mulai berpikir logis, reflektif dan produktif yang diaplikasikan dalam situasi tertentu. Karakteristik dari pikiran kritis ini adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan, kemampuan untuk mengidentifikasi asumsi, kemampuan berpikir secara deduktif , kemampuan untuk membuat interpretasi yang logis, dan kemampuan untuk mengevaluasi mana argumentasi yang kuat fan tidak. Kemampuan ini berperan sangat penting dalam pendidikan dimana disinilah diasah kemampuan menganalisa suatu problematika sesuai dengan pandangan hidupnya. Bab 9 PERKEMBANGAN KONSEP DIRI Pada bab ini kita akan membahas tentang perkembangan konsep diri yang diartikan sebagai suatu pemahaman mengenai diri atau ide tentang diri sendiri. Perbedaan konsep diri dan harga diri adalah evaluasi individu terhadap dirinya sendiri secara positif dan negative. Dalam konsep diri terdapat beberapa dimensi antara lain harapan, pengetahuan dan penilaian yang berpengaruh nanti dengan perilaku, prastasi belajar, Karakteristik konsep diri dibedakan menjadi beberapa karakter sesuai dengan usia antara lain karakter konsep diri anak usia sekolah, karakteristik konsep diri remaja, yang harus diingat oleh guru adalah impilkasi konsep diri terhadap pendidikan yaitu dengan memberikan ruang yang sebesar besarnya kepada siswa untuk mengembangkan konsep dirinya serta mempu mendorong dan membantu siswa menemukan realitas konsep diri yang sebenarnya. Bab 10 PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN DAN PENYESEUAIAN PESERTA DIDIK Pada bab ini kita akan membahas mengenai perkembangan kemandirian dan penyesuaian peserta didik. Perkembangan kemandirian merupakan masalah penting sepanjang rentang kehidupan manusia. Pengembangan kemandirian sangat dipengaruhi oleh perubahan fisik yang pada gilirannya dapat memicu terjadinya perubahan emosional, perubahan kognitif yang dapat memberikan pemikiran logis tentang cara berpikir yang mendasari tingkah laku, serta perubahan nilai dalam peran sosial melalui pengasuhan orang tua dan aktivitas individu. Secara spesifik, masalah kemandirian menutnut suatu kesiapan individu baik kesiapan fisik, maupun emosional untuk mengatur, mengurus dan melakukan aktivitas atas tanggung jawabnya sendiri tanpa menggantungkan diri terhadap orang tua.Kemandirian muncul dan
berfungsi ketika peserta didik menemukan diri pada posisi yang menuntut suatu tingkat kepercayaan diri. Menurut Steinberg (1993), kemandirian berbeda dengan tidak tergantung, karena tidak tergantung merupakan bagian dari kemandirian. Bab 11 PERKEMBANGAN RESILIENSI PESERTA DIDIK Pada bab ini kita akan membahas Perkembangan Resiliensi peserta didik. Resiliensi adalah kemampuan atau kapasitas insani yang dimiliki seseorang, kelompok atau masyarakat yang memungkinkannya untuk menghadapi dan mencegah, menimimalkan dan bahkan menghilangkan dampak yang merugikan dari kondisi yang tidak menyenangkan. Paradigma resiliensi sendiri didasari pada pandngan kontempore yang muncul tentang bagaimana anak keluar dari kondisi stress, trauma dan resiko dalam kehidupan mereka. Dalam pengembangannya terdapat beberapa tahap yang dilalui antara lain : a. Increase bonding b. Set clear and consisten boundaries c. Teach life skils d. Provide caring and e. Set and communicate high expectations f. Provide opportunities for meaningful participation Bab 12 PERKEMBANGAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK Pada bab ini kita akan membahas perkembangan hubungan interpersonal peserta didik yang diartikan sebagai hubungan antar pribadi. Peserta didik sebagai pribadi yang unik adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, peserta didik senantiasa melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Interaksi sosial jadi factor utama dalam hubungan interpersonal antara dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi. Menurut Knapp (1984), interaksi sosial dapat menyebabkan seseorang menjadi dekat dan merasakan kebersamaan, namun sebaliknya dapat pula membuat orang menjadi jauh dan tersisih dari suatu hubungan. Bab 13 PERKEMBANGAN TINGKAH LAKU PROSOSIAL PESERTA DIDIK Pada bab ini kita akan membahas perkembangan tingkah aku prososial peserta didik dari berbagai sumber tingkah laku tersebut datang,baik inernal maupun eksternal. Perkembangan tingkah laku prososial peserta didik ini dapat terjadi karena beberapa faktor,seperti lingkungan,keluarga,teman seperjuangan dan masih banyak lagi .dan implikasinya terhadap individualisme peserta dan lingkungan sekitarnya.
Bab 14 PERKEMBANGAN MORAL DAN SPRITUAL PESERTA DIDIK Pada bab ini kita akan membahas Perkembangan Moral dan Spritual. Perkembangan moral berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusanya dilakukan oleh manusia dalam berinteraksi dengan orang lain. Perkembangan moral dapat dianalisa dengan berbagai teori psikoanalisa antara lain Teori Belajar Sosial, Teori Kognitif Piaget, dan teori Kohlberg. Perkembangan spiritual beperan dalam sebuah perkembangan peserta didik. Dalam psikologi kontemporer, psikologi humanistic dan psikologi trans personal mempunyai perhatian yang mendalam terhadap spiritualitas. Termasuk dimensi dimensi spiritualitas antara lain meaning, relationship, misteri, konsep tentang ketuhanan, pengalaman, perbuatan atau permainan dan integrasi. Dengan dimensi tersebut terdapat karakter perkembangan spiritualits. Ada teori perkembangan spiritual fowler, menjelaskan tentang perbedaan perkembangan spiritualitas anak usia sekolah dengan remaja dann implikasinya terhadap pendidikan. Bab 15 PROBLEM SEKOLAH DALAM PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Pada bab ini kita akan membahas problem stress dalam perkembangan peserta didik mencakup fenomena stress yang kerap melanda peserta didik diakibatkan tuntutan fisik, tuntutan tugas, tuntutan peran dan tuntutan interpersonal. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi stress pada peserta didik adalah dengan menciptakan iklim sekolah yang kondusif, melaksanakan program pelatihan penanggulangan stress dan mengembang resiliensi peserta didik. Mengapa perlu, ini dikarenakan dampak yang ditimbulkan sangat besar antara lain terjadi penentangan terhadap guru, anak merasa cemas di sekolah, dan menggangu prestasi belajar siswa.
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pembahasan Isi Buku Kedua buku yang bertemakan perkembangan peserta didik ini menurut saya sangat bagus karena disamping materi yang padat dan cukup luas,kedua buku ini juga dilengkapi dengan materi awal yang mengajak pembaca untuk lebih memahami kajian materi nya dengan baik sehingga pembaca lebih mengerti maksud dari penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca,begitu juga dengan maksud dan tujuan dari materi yang ingin disampaikan kepada pembaca lebih terstruktur dan mudah dimengerti sehingga pembaca lebih mudah menangkap materinya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Buku Perkembangan Peserta Didik karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung hartono materi kajian nya lebih terfokus dan terperinci,mengapa saya katakan demikian karena kajian materinya lebih padat dan lebih sedikit terlihat dari 7 bab yang dibahas didalamnya yang hampir keseluruhannya materinya berhubungan dengan perkembangan suatu anak mulai dari lahir sampai dengan dewasa ditinjau dari berbagai aspek dan faktor yang mempengaruhi perkembangannya,materi pada buku ini lebih dipersempit agar pembaca lebih mudah menangkap maksud dan tujuan mempelajari setiap babnya. Jika dibandingkan dengan buku Psikologi Perkembangan Peserta Didik karyaDra.Desmita,M.Si.terdapat perbedaan yang sangat mencolok jika ditinjau dari materi kajian yang terdapat didalam bukunya,materi pada buku ini cakupannya lebih luas dan lebih condong atau dapat dikatakan lebih terfokus pada psikologi peserta didik,peserta didik disini konotasinya yaitu seseorang menempuh pendidikan,baik itu pendidikan formal ataupun nonformal.diadalam buku ini terdapat 15 bab yang keseluruhan bab nya dilengkapi dengan pembahasan yang mengarah kepada psikologi peserta didik itu sendiri,jadi buku ini lebih dikhususkan bagi pembaca yang ingin memahami apa arti dari memahami psikologi perkembangan dan efeknya terhadap kehidupan sehari-hari.dari segi materi kajian buku ini juga sangat lengkap meskipun cakupannya luas tetapi tidak ari dari kajian awal. Tetapi pada dasarnya kedua buku ini mempunyai tujuan yang sama yaitu bagaimana pembaca dapat mengerti dan memahami apa maksud dan tujuan dari mempelajari perkembangan peserta didik dan implikasinya terhadap diri sendiri dan kehidupan sehari-hari. 3.2 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Buku Perkembangan Peserta Didik karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung hartono. ini sangatlah bagus,baik dari segi cover buku,layout dan ketatabahasaan yang sudah mengikuti selera pembaca,jika ditinjau dari segi materi juga sudah sangat bagus karena pada setiap bab nya penulis sudah memaparkan maksud dan tujuan dari membaca setiap point dari setiap babnya dan pada setiap akhir bab penulis juga memberikan
rangkuman dari keseleruhan babnya sehingga pembaca langsung dapat mengingat kembali materi yang sudah kurang dikuasainya mengenai perkembangan peserta didik tersebut,tetapi buku ini tidak dilengkapi dengan cara dan praktek dari setiap bab agar tujuan dan maksud dari mempelajari bab itu dapat terealisasi,buku ini juga tidak dilengkapi contoh soal,sebagai latihan agar pembaca dapat menguji pemahamannya setelah membaca materi dari setiap babnya.buku perkembangan peserta didik ini juga jarang menggunakan pendapat para ahli sebagai pendukung dalam menguatkan dasar dari setiap point materi yang dibahas dalam buku ini. Buku psikologi Perkembangan Peserta Didik karya Dra.Desmita,M.Si. juga sangat bagus jika ditinjau dari segi cover,layout,dan ketatabahasaannya yang sudah mengikuti keinginan pembaca pada masa sekarang ini,buku ini juga sangat unik dan menarik,mengapa saya mengatakan demikian karena pada setiap babnya penulis sudah memberikan overview atau gambaran dari mempelajari setiap point dari ke XV bab yang dibahas pada buku ini,dan pada setiap akhir bab penulis juga memberikan rangkuman agar pembaca dapat memahami setiap point dari babnya jika tidak ingin panjang lebar memahami materi perbabnya,tetapi sayangnya buku ini lebih terfokus pada materi pesikologi,yaitu berkaitan dengan pola perilaku peserta didik bukan mengenai perkembangannya disamping itu buku ini cakupan materinya sangat luas sehingga terkesan membosankan jika pembaca ingin memahaminya dengan cepat,buku ini juga tidak dilengkapi dengan cara dan solusi dalam mengaplikasikan materi yang ada didalam buku ini kedalam kehidupan sehari-hari pembaca.buku ini juga tidak dilengkapi dengan soal latihan sebagai sarana pembaca dalam menguji pemahamannyamengenai materi yang sudah dibaca sebelumnya sehingga tidak cocok dipakai sebagai modul pembelajaran di sekolah atau perguruan tinggi.
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari kedua buku yang sudah saya bandingkan saya dapat menyimpulkan bahwa buku pertama yaitu :Perkembangan Peserta Didik karya Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung hartono.kajian teorinya lebih terfokus pada perkembangan suatu anak dar lahir sampai remaja dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya yang dapat kita lihat dari keseluruhan babnya yang terkesan simpel tetapi mudah dimengerti.dan buku yang kedua yang saya pakai sebagai pembanding yaitu :Psikologi Perkembangan Peserta Didik karya Dr.Desmita,M.Si. kajian teorinya nya lebih terfokus pada psikologi peserata didik dengan cakupan materi yang cukup luas tetapi diterangkan secara mendetail sehingga tidak membingungkan pembaca. Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang ingin mempelajari perkembangan psikologi secara serius,meskipun kedua buku ini memiliki perbedaan serta kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah mengerti dan memahami serta mengaplikasikan setiap materi yang sudan dibacanya dalam kehidupan sehari-hari melalui kedua buku yang bertemakan perkembangan peserta didik ini. 4.2 Saran Kedua buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai pnaduan memahami materi perkembangan peserta didik,tetapi ada baiknya kedua buku ini lebih diperbanyak dibagian aspek pendukung nya seperti tabel,diagram,dan masih banyak lagi sebagai panduan untuk memahami dan mengaplikasikan setiap teori yang ada didalam kedua buku ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarto & Hertono,Agung.2008.Perkembangan Peserta Didik.Jakarta.PT Rineka Cipta Desmita.2009.Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Bandung.PT Remaja Rosdakarya Nasruddin.2014.Perkembangan Peserta Didik. http://nasrudin11.blogspot.co.id.Diakses Pada 4 Oktober 2016