LAPORAN HASIL COMPANY VISIT PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
SISTEM INFORMASI PENJUALAN E-TICKET KERETA API dengan SAP RTS PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk
Oleh : Kelompok 1 Nama : Yunia Indriawati
(NIM : 132010300196)
Nama : Ririz Nabilah
(NIM : 132010300215)
Nama : Erlis Dwi Irawati
(NIM : 132010300222)
Nama : Ana Nuzula
(NIM : 132010300235)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI OKTOBER 2015
LAPORAN HASIL COMPANY VISIT PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
SISTEM INFORMASI PENJUALAN E-TICKET KERETA API dengan SAP RTS PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk
Oleh : Kelompok 1 Nama : Yunia Indriawati
(NIM : 132010300196)
Nama : Ririz Nabilah
(NIM : 132010300215)
Nama : Erlis Dwi Irawati
(NIM : 132010300222)
Nama : Ana Nuzula
(NIM : 132010300235)
Diterima dan disahkan pada tanggal…………………………… Pembimbing
(Drs. Nurasik, MM)
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi Akuntansi
Ketua Program Studi
Dr. Sigit Hermawan, SE, M.Si. M.Si.
Hadiah Fitriyah, SE,
LAPORAN HASIL COMPANY VISIT PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
SISTEM INFORMASI PENJUALAN E-TICKET KERETA API dengan SAP RTS PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk
Oleh : Kelompok 1 Nama : Yunia Indriawati
(NIM : 132010300196)
Nama : Ririz Nabilah
(NIM : 132010300215)
Nama : Erlis Dwi Irawati
(NIM : 132010300222)
Nama : Ana Nuzula
(NIM : 132010300235)
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji pada tanggal……………………………
Susunan Dewan Penguji
Ketua Penguji
Anggota Penguji
(…………………)
(……………………) Tanggal…………………. Mengetahui,
Hadiah Fitriyah, SE, M.Si.
Ketua Program Studi Akuntansi
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT.Karena atas limpahan rahmat serta Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Company Visit di PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk. dengan baik. Dan tak lupa sholawat ma’as salam semoga tetap terlimpahkan pada junjungan kita Nabi Besar MUHAMMAD SAW, karena Beliaulah suri tauladan bagi setiap langkah kita. Laporan yang disusun ini menguraikan tentang “Sistem Informasi Penjualan E-Ticket Kereta Api dengan SAP-RTS Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Tbk”. Hal ini bertujuan agar kita dapat memahami tentang SAP-RTS dalam penjualan E-Ticket. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nurasik selaku dosen pembimbing yang telah membiming kami hingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Kiranya laporan yang kami susun ini dapat membawa manfaat dan menunjang bagi proses pembelajaran khususnya bagi mahasiswa Akuntansi. Terlepas dari keyakinan kami akan kesempurnaan laporan ini, kami tetap menanti segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari rekan-rekan dan juga dosen pembimbing. Sidoarjo, Oktober 2015
Penyusun BAB I PENDAHULUAN
1.1
Di
Latar Belakang dan Gambaran Perusahaan
era
perkembangan
Teknologi
yang
semakin
pesat,
fenomena bisnis menuntut para pelaku usaha khususnya bidang jasa untuk dapat memberikan pelayanan praktis, efektif bagi para konsumennya. Tidak jarang pelaku bisnis di negara maju dan berkembang mulai melakukan berbagai terobosan baru guna mencapai kunci sukses dimasa kini dan dimasa-masa akan datang. Tidak terkecuali oleh PT. Kereta Api Indon esia. Telah diketahui bahwa
PT. Kereta Api Indonesia adalah
penyedia layanan jasa transportasi
kereta. Kereta api
merupakan jalur alternatif paling efisien bagi masyarakat yang akan berpergian untuk jarak yang cukup jauh. Namun kebanyakan masyarakat menganggap bahwa membeli tiket kereta api kestasiun-stasiun kereta api membutuhkan waktu
yang cukup lama karena harus mengantri untuk mendapatkan tiket tersebut. PT.
Kereta
Api
harus
mentransformasikan
berbagai
perkembangan teknologi atau jika tidak perusahaan tersebut akan tertinggal dari kompetitornya. Terdapat berbagai solusi teknologi informasi untuk perusahaan kereta api dalam menjawab
permasalahan
kebutuhan
konsumennya
diantaranya yaitu dengan pengadaan pemesenan tiket online atau yang biasa disebut dengan E-Ticket. E-ticket dibuat sebagai cara baru untuk menjual tiket dengan menggunakan internet. E-Ticket dapat didistribusikan melalui internet dan di atau juga di print ke suatu kertas. Dengan kata lain bahwa sistem E-Ticket mampu menjawab
kebutuhan
masyarakat
yang
menginginkan
kepraktisan dalam pembelian tiket. Oleh karena itu,penjualan online tiket diyakini dapat meningkatan profit dan ini akan terus tumbuh dengan cepat tiap tahunnya. Secara ringkas, dapat diprediksi bahwa fungsi E-Ticket jauh lebih baik jika dibandingkan dengan cara-cara konvensional, terutama dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan oleh mereka yang berkepentingan. Fungsi E-Ticket dalam pengoperasian penjualan tiket Kereta api juga didukung dengan adanya program Software SAP guna
membantu
perusahaan
merencanakan
dan
melakukan
berbagai aktivitas sehari-hari. Dengan menggunakan system SAP ini PT. Kereta Api Indonesia bisa meningkatkan kecepatan, konsistensi, dan mengurangi adanya human error sehingga dapat menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif. Berdasarkan melakukan Penjualan
latar
penelitian
belakang dengan
E-Ticketdengan
diatas, judul
SAP-RTS
maka
penulis
“Sistem
Pada
PT.
Informasi Kereta
Api
Indonesia (Persero) Tbk”.
1.1.1
Sejarah Perkeretaapian
Sejarah
perkeretaapian
di
Indonesia
diawali
dengan
pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api di desa Kemijen, Jumat tanggal 17 Juni 1864, oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele.
Pembangunan
Venootschap
diprakarsai
Nederlandsch
oleh
“Naamlooze
Indische
Spoorweg
Maatschappij” (NV.NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan Kereta Api antara Samarang-Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang-Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan Kereta Api di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 – 1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870 menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427 km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km. Selain di Jawa, pembangunan rel Kereta Api juga dilakukan
di
Aceh
(1874),
Sumatera
Utara
(1886),
Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan Kereta Api sepanjang 47 Km antara Makassar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang-Maros Sedangkan
di
belum
Kalimantan,
sempat meskipun
diselesaikan. belum
sempat
dibangun, studi jalan Kereta Api Pontianak-Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah dilakukan studi pembangunan jalan Kereta Api.
Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan Kereta Api di Indonesia mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan
Jepang
dan
diangkut
ke
Burma
untuk
pembangunan jalan Kereta Api di sana. Jenis jalan rel Kereta Api di Indonesia dibedakan dengan lebar kereta 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 – 1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan Kereta Api yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah-Cikara
dan
220
km
antara
Muaro-Pekanbaru.
Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan Kereta Api
Muaro-Pekanbaru
diprogramkan
selesai
pembangunannya selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro-Pekanbaru. Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan Kereta Api yang tergabung dalam “Angkatan Moeda Kereta Api” (AMKA)
mengambil
alih
kekuasaan
perkeretaapian dari
pihak
Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September
1945,
pembacaan
pernyataan
sikap
oleh
Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya “Djawatan Kereta Api Republik Indonesia” (DKARI).
1.1.2 Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia Period e Th. 1864
Status
Dasar Hukum
Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen
1864 s.d
Tanggung Staat Spoorwegen (SS)
1945
Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS) Deli Spoorwegen Maatsschappij (DSM)
IBW
1945 s.d
DKA
IBW
1950 1950 s.d
DKA - RI
IBW
1963 1963 s.d
PNKA
PP. No. 22 Th.
1971 1971 s.d
PJKA
1963 PP. No. 61 Th.
1991 1991 s.d
PERUMKA
1971 PP. No. 57 Th.
1998 1998 s.d
PT. KERETA API
1990 PP. No. 19 Th.
2010
(Persero)
1998 Keppres No. 39 Th. 1999 Akte Notaris Imas
Mei 2010 s.d
PT. KERETA API
Fatimah Instruksi Direksi
sekarang
INDONESIA (PERSERO)
No. 16/OT.203/KA 2010
1.1.3 Logo PT. KERETA API INDONESIA
a
3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT. Kereta Api Indonesia dalam mencapai Visi dan Misinya.
b
2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal.
c
Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT. Kereta Api Indonesia dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
d
1
Garis
lengkung
semangat memberikan
Inovasi nilai
berwarna yang
tambah
biru
harus ke
melambangkan
dilakukan
stakeholders.
dalam (Inovasi
dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat).
1.1.4
Visi, Misi, dan Strategi PT. KERETA API INDONESIA
VISI
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang
fokus
pada
pelayanan
pelanggan
dan
memenuhi harapan stakeholders. MISI Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui pektek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah
yang
tinggi
bagi
stakeholders
dan
kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan,
Ketepatan
waktu,
Pelayanan,
dan
Kenyamanan. STRATEGI Kebutuhan dan keinginan masyarakat atas pelayanan transportasi dewasa ini semakin tinggi dan menuntut pelayanan lebih baik. Agar PT. Kereta Api Indonesia menjadi besar diterapkan efisiensi dan efektivitas memenangkan
anggaran. persaingan
Sedangkan dari
para
untuk kompetitor
ditempuh penetapan target pasar, positioning produk dan penentuan segmen pasar.
1.1.5 Sumber Daya Manusia Pada Tahun 2013, PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk memiliki karyawan 26. 928 orang untuk menyelenggarakan pelayanan angkutan kereta api di Jawa dan Sumatera. Jumlah tersebut terbagi menurut golongan, pendidikan dan usia pegawai seperti pada table di bawah ini:
MENURUT PENDIDIKAN URAIAN 2013
MENURUT USIA URAIAN 2013
a.SD b.SLTP c.SLTA d.D.3 e.S.1 f.S.2 JUMLAH
a. 30 b.31-40 c.41-50 d.51-56 JUMLAH
2,269 2,872 20,260 419 1,033 75 26,928
10,469 5,949 5,663 4,847 26,928
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : a Bagaimanakah prosedur dan Sistem Informasi Penjualan E-Ticket kereta api dengan SAP RTS yang dilakukan oleh PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk?
b Bagaimanakah Pengaruh SAP RTS terhadap penjualan dan pelayanan E-Ticket kereta api dengan yang dilakukan oleh PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk? 1.3 Maksud dan Tujuan Pembahasan Maksud dari penelitian ini adalah memperoleh data atau informasi yang berhubungan dengan sistem informasi tiket kereta api oleh PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk dalam kaitannya dengan keberhasilan usaha perusahaan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui sistem informasi penjualan E-Ticket kereta api dengan SAP RTS yang dimiliki oleh PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk. b. Untuk mengetahui pengaruh SAP RTS terhadap penjualan dan pelayanan E-Ticket kereta api dengan yang dilakukan oleh PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk.
1.4 Ruang Lingkup Agar pokok permasalahan pembuatan laporan : “Sistem Informasi Penjualan E-Ticket Kereta Api dengan SAP-RTS pada PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk”. Ini dapat terarah dan
tidak
keluar
dari
ruang
lingkupnya,
maka
dalam
pembuatan laporan ini penulis membatasi permasalahan dalam hal pengelolaan informasi yang kami buat, adalah :
SAP RTS ini hanya mencakup sistem informasi penjualan ETicket pada PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Kajian Teoritis
2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi
adalah kombinasi dari teknologi
informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses
algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis. Sistem informasi sistem
baik
merupakan phisik
salingberhubungan
kumpulan
maupun satu sama
dari
non
phisik
lain
dan
sub-sub yang bekerja
sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna. Pengertian Sistem Informasi Menurut para ahli : Menurut Mc Leod (2001) Sistem informasi adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi. Menurut Gondodiyoto (2007) Sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai
kumpulan
elemen-elemen
atau
sumber daya dan jaringan prosedur yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hierarki tertentu, dan bertujuan mengolah data menjadi informasi.
Menurut
O’Brien
kombinasi
dari
(2005)
setiap
Sistem
unit
dikelola
informasi orang
adalah
(human),
hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), jaringan
komputer
(komunikasi),
dan
dan
jaringan
database
komunikasi
(basis
data
data)
yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang yang bentuk organisasi. Menurut
Lani
Sidharta
(1995:
11)Sebuahsistem
informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen-komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk
mengumpulkan
data,
memproses
data,
dan
menghasilkan informasi untuk pemakai Menurut B. Davis (1991: 91) Sistem informasi adalah suatu sistem yang menerima input data dan instruksi, mengolah data sesuai dengan instruksi dan mengeluarkan hasilnya. Menurut F. Nash (1995: 8) Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mengatur
jaringan
komunikasi
yang
penting,
proses
transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan
pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat. Menurut Kertahadi (2007) Sistem informasi adalah alat untuk menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk memberikan
informasi
dalam
perencanaan,
memulai,
pengorganisasian, operasional sebuah perusahaan yang melayani sinergi organisasi dalam proses mengendalikan pengambilan keputusan. Menurut Rommey (1997: 16) Sistem informasi yang diselenggarakan cara untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan terorganisir cara untuk
menyimpan,
mengelola,
mengendalikan
dan
melaporkan informasi dengan cara yang suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan 2.1.2 Sistem Pelayanan Penjualan E-Ticketing
1.
E – Ticketing
Perkembangan teknologi informasi atau internet memberikan banyak terobosan-terobosan baru bagi dunia bisnis. Gambaran yang nyata adalah terobosan
baru dalam pelayanan pemesanan tiket yang semula konvensional beralih menjadi online atau yang dikenal electronic ticketing. Menurut Ng-Kruelle dan Swatman (2006), mendefinisikan e-ticketing sebagai berikut:“ electronic ticketing atau E-ticketing adalah suatu cara untuk
mendokumentasikan
aktifitas
perjalanan
proses
pelanggan
penjualan tanpa
dari harus
mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket”. Sedangkan menurut Bienz (2008),mendefinisikan e-ticketing
yaitu:
“sebuah
metode
perdagangan,
pembelian, dan penjualan tiket dari berbagai produk jasa khususnya jasa perjalanan melalui media internet dan komputer”
2.
Kelemahan dan Kelebihan dari E-Ticketing A. Kelemahan E-Ticketing a Ada kekhawatiran mengenai jaminan keamanan atas b
kode-kode kartu kredit, ATM, dan lain-lain. Pemesanan E-Ticketing dilakukan secara online atau melalui internet dan tidak semua orang mengerti tentang internet artinya belum bisa mengoprasikan
internet itu sendiri. Belum semua orang mengetahui tentang bagaimana caranya memesan tiket secara c
online. Belum semua orang mengetahui dan paham betul tentang E-Ticketing. B. Kelebihan E-Ticketing a. Kemudahan Pengguna dapat mudah mengerti dalam melakukan pemesanan tiket melalui layanan ini. b. Keamanan Pengguna diberikan fasilitas dan hanya 1 orang
dengan
1
nama
yang
sudah
terdaftar
sebelumnya yang bisa mengakses layanan menu utamanya.
c. Keuntungan Pengguna diuntungkan dengan masalah waktu dan tenaga dalam melakukan pemesanan serta adanya discount atau potongan harga jika pengguna sudah menjadi pelanggan tetap. d. Kenyamanan
Pengguna dapat melakukan pemesanan dengan nyaman, tanpa adanya gangguan.
3. Rancangan Sistem Aplikasi sistem E-Ticketing ini dibuat untuk dapat diakses
oleh
masyarakat
umum,
operator,
dan
.
1. Pada Sisi Server (Desktop) yang bisa mengakses aplikasi server pada desktop terbagi atas dua bagian, yaitu dan operator. a
dan
b
masing-masing. dan operator dapat
c
masing-masing. dan operator mengubah
operator
data
memiliki
pribadi
id
dan
mengganti
dapat
melihat
atau
profilnya
masing-masing. d
dapat melihat history dari tiap operator dan pengguna atau masyarakat.
e
dapat melihat list data operator yang bertugas.
f
dan operator dapat melihat data konsumen
yang
telah
melakukan
pemesanan. g
dapat melihat dan mencetak laporan hasil yang didapat dari penjualan tiket pesawat.
h
Operator tidak dapat melihat history dari operator yang bertugas dan pengguna atau masyarakat.
i
Operator
tidak
dapat
melihat
list
dan
operator yang bertugas. j
Tersedia
fasilitas
menu
searching
atau
pencarian data dari setiap menu yang disediakan guna memudahkan pekerjaan dan operator.
2. Pada Sisi Client atau Masyarakat (Internet) a
Pengguna dapat melihat berbagai informasi yang disediakan oleh Sistem E-Ticketing, antara lain melihat peraturan dan petunjuk dalam mengakses layanan ini serta melihat profil.
b
Pengguna
dapat
melihat
jadwal
keberangkatan dan mengecek harga tiket serta memerlukan konfirmasi tiket. c
Pengguna
dapat
melakukan
pembatalan
tiket yang sudah pernah di booking. d
Pengguna dapat melihat daftar pemesanan tiket yang sudah pernah dilakukannya.
4. Reservasi E-Ticketing Kereta Api
PT.
Kereta
Api
Indonesia
yang
memperbolehkan
masyarakat di seluruh Indonesia untuk melakukan reservasi atau pemesanan melalui situs website resmi milik PT. Kereta Api Indonesia. Selain itu kini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga telah meluncurkan aplikasi pemesanan atau reservasi tiket kereta api melalui aplikasi yang dapat diakses pada smartphone Anda,
yaitu
aplikasi
IndonesiaAccess. memudahkan
Cara calon
bernama ini
Kereta
terbukti
penumpang
Api
sangat
untuk
bisa
mendapatkan tiket secara instan karena hanya butuh beberapa
menit
saja
untuk
melakukan
seluruh
prosedur termasuk pengisian data hingga selesai.
2.1.3 Pengertian SAP
SAP
(System
Application
and
Product
in
data
processing) adalah suatu software yang dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya
secara
lebih
efisien
dan
efektif. SAP merupakan software Enterprise Resources Planning (ERP), yaitu suatu tools IT dan manajemen untuk
membantu
perusahaan
merencanakan
dan
melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja secara
terintegrasi/terhubung
yang
satu
dengan
lainnya.
1.
Fungsi SAP :
a Functional. Ini berhubungan dengan fungsi si ERP, biasanya orang dengan latar belakang keuangan (untuk modul FICO), orang berlatar belakarng HRD (untuk modul HR), ataupun orang teknik (untuk modul PP, PM) atau
bahkan orang diluar bidang ilmu terkait bisa menjadi functional. Functional
berhubungan
dengan
design
business
process dari si ERP. Persoalan design ini penting, karena proses pembelian barang pada pabrik Mobil dengan pabrik Motor tentunya memiliki flow yang berbeda. a. ABAPER atau dengan nama lain programmer, ini pastinya diisi oleh orang-orang berlatar belakang programming. ABAPER bertugas membuat report/customi akan sistem SAP. ABAP merupakan bahasa pemrograman sendiri yang dibuat oleh SAP. b.
Basis. Basis mudahnya adalah system . Basis
ini
lah
roles&profiles,
yang
membuat
mengatur
,
security
membuat parameter,
mengatur scheduling, set up system dan pekerjaan lainnya.
2. Tujuan Mengimplementasikan SAP :
a b c d
Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan
kecepatan (The Speed) dari proses bisnis customer service. response terhadap perubahan pasar. kosistensi (The Consistency) dari proses
e
bisnis Memastikan bahwa SOP dijalankan dengan baik.
f Meningkatkan fungsi monitoring dan control di masingg
masing bagian. Meningkatkan kualitas (The Quality) dari proses bisnis h Meningkatkan kualitas dari informasi sehingga dapat meningkatkan
kemampuan
untuk
pengambilan
keputusan secara cepat dan tepat. i Meningkatkan fungsi analisa terhadap suatu situasi. 2.1.4 Pengertian RTS (Rail Ticket System) Rail Ticket System (RTS) adalah aplikasi baru ticketing system PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang lebih handal performance-nya dan dapat mengakomodasi berbagai jenis kebutuhan pelayanan penjualan ticket penumpang Kereta Api. RTS juga ada beberapa kelebihan dibandingkan reservasi tiket yang sebelumnya, yakni: a b
sistem terhubung dengan database pelanggan. Kemudahan mengontrol nama penumpang yg naik
c d e f
sesuai dengan yg tertera pada tiket. Mengakomodir fleksibiltas tarif. Mengakomodir pelayanan reservasi rombongan. Memiliki fasilitas analisis terhadap tarif, jadual. Memberikan fasilitas pelayanan tiket melalui
g
portable device. Fasilitas pembayaran dengan cash, non cash&
h
kartu kredit. Sistem mendukung
i
internal (SAP, CRM, SDM, dll). Mengakomodir kebutuhan pengelolaan agent.
integrasi
dengan
aplikasi travel
RTS (Rail Ticketing system) ini juga bertujuan untuk : a. Memberikan
pelayanan
tambahan
bagi
penumpang Kereta Api dengan memperbanyak Channel Reservasi dan pilihan cara pembayaran. b. Mengakomodasi variasi pilihan manajemen tarif, integrasi
sistem
dan
database
untuk
meningkatkan pelayanan dan retensi pelanggan PT Kereta Api Indonesia (Persero), c. Meningkatkan sistem keamanan terhadap calo ticket, d. Meningkatkan
efektifitas
dan
efisiensi
pengelolaan sistem ticketing,
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1
Prosedur dan Sistem Informasi E-Ticket
dalam
Dalam mencapai tujuan perusahaan maka diperlukan adanya penunjang bagi kemajuan perusahaan. Salah satunya adalah pelayanan yang baik kepada penumpang dan pengguna jasa. Hal ini dilakukan oleh PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk. dengan menerapkan sistem pemesanan tiket baru, yang disebut dengan Realtime Ticketing System.Dan setelah kami dapatkan informasi, berdasarkan rumusan masalah yang kami buat maka dapat kami ketahui sistem informasi ticketing dengan SAP RTS yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia(Persero) Tbk. Sistem Informasi ticketing dengan SAP RTS, bukan sistem pertama kali yang di gunakan PT. Kereta Api Indonesia, karena sebelumnya
menggunakan
resource planning
system
( ERP )
informasi
SAP
enterprise
untuk mendukung kinerja dan
mempermudah sistem pelaporan di berbagai unit kerja di Kantor Pusat
,
Daerah
Operasi
maupun
diimplementasikan pada tahun
Divisi
Regional
yang
2010. Dengan adanya SAP ERP
diharapkan dapat meningkatkan kinerja proses terhadap berbagai hal secara tepat waktu dan meningkatkan control manajemen. Namun
sistem
ini
mengalami
kegagalan
dalam
pengimplementasinya sehingga semua yang telah direncanakan tidak berjalan sesuai harapan. Berawal dari gagalnya sistem SAP ERP ini yang mengeluarkan dana tidak sedikit, manajer IT PT. Kereta Api Indonesia Bapak Kuncuro dan timnya melakukan pengamatan dan meniru sistem ticketing di industri penerbangan. Sehingga muncullah sebuah
konsep ticketing secara online untuk Kereta Api, yang kemudian di sebut RTS. Dalam pengembangan aplikasi tersebut, PT Kereta Api Indonesia tidak memiliki dana yang cukup memadai, sehingga untuk pengembangan sistem yang di anggap Bapak Kuncoro memiliki prospek yang bagus, PT. Kereta Api Indonesia mengajukan kerja sama dengan PT. TELKOM, Hasilnya sistem baru ini memang memiliki hasil yang maksimal dalam pengembangan sistem di dunia Kereta Api Indonesia, khusunya dalam hal ticketing. Dengan adanya Rail Ticket System (RTS) ini sejak dua tahun belakangan membawa perubahan yang baik, proses pembelian dan pemesanan tiket kereta api sudah bisa dilakukan secara online. Sistem online ticketing ini berbasis web, sehingga meminimalisir adanya antrian panjang di loket dan calo. Sistem ini mulai dikembangkan pada awal tahun 2011. Pada tahap awal, RTS diaplikasikan untuk kereta api komersial, yaitu Kereta Api Eksekutif, Kereta Api Bisnis, Kereta Api Ekonomi AC dan Kereta Api Ekonomi jarak jauh. Guna mendukung RTS ini, PT Kereta
Api Indonesia (Persero) Tbk membuka Ticketing Centre (TC) yang berpusat di bandung, yang berfungsi memantau, melakukan perubahan dan penyesuaian tarif kereta api layaknya tarif pesawat terbang yang bisa berubah sewaktu-waktu. RTS ini sangat fleksibel dan mampu memenuhi berbagai kebutuhan
dibidang
pertiketan,
guna
memungkinkan
calon
penumpang melakukan booking dan reservasi online kapanpun dan dimanapun,
dengan
memesan
melalui
web
PT.
Kereta Api
Indonesiawww.kereta-api.co.id dan aplikasi pemesanan via online smartphone yang bernama Kereta Api Indonesia Acces. Aplikasi ini tersedia gratis di Playstore, Blackberry Application Word dan App Strore. Dengan adanya aplikasi ini memudahkan pengguna untuk memesan dengan dilengkapi fitur booking ticket, schedule, booking check, history, pfofile, news maps dan about.
A. Tata Cara Pemesanan Melalui Web : Pada proses E-Ticket, terdapat beberapa langkah yang dapat
dilakukan
guna
mempermudah
dalam
melakukan pemesanan tiket secara online. Langkahlangkah
E-Ticket
sangatlah
praktis.
Berikut
akan
dijelaskan proses pembelian online tiket kereta api melalui internet.
Tampilan Website kereta-api.co.id
a
Pemesanan tiket secara online dilakukan melalui internet yaitu dengan membuka situs resmi PT. Kereta Api Indonesia di situs http:// www.kereta-api.co.id. b
Kemudian
cukup
keberangkatan,
stasiun
keberangkatan,
dan
memilih
stasiun
tujuan,
tanggal
jumlah
penumpang
melalui web tersebut. c
Setelah itu akan memilih waktu untuk menentukan
jam
keberangkatan
(terdapat
keterangan bisa di booking yang artinya masih terdapat kursi dan keterangan habis).
d
Setelah mengisi data diri yang sesuai dengan identitas,
calon
mendapatkan
kode
penumpang/
akan
pembayaran
yang
selanjutnya dapat dibayarkan melalui ATM.
e
Pembayaran di minimarket dapat dilakukan melalui Alfamart, Indomaret, atau kantor pos terdekat.
f
Pembayaran juga dapat dilakukan melalui eCommerce BCA, CIMB Clicks, serta kartu kredit Visa / Master Card.
g
Setelah
pembayaran
pembeli
akan
mendapatkan notifikasi melalui e-mail. Lalu cetak e-mail tersebut dan
tukarkan
dengan
tiket Kereta Api di stasiun terdekat/mesin CTM. Selain itu pembelian melalui situs resmi PT. Kereta Api Indonesia dapat dilakukan untuk keberangkatan H-2 sampai H-90.
B. Tata Cara Pemesanan Melalui Aplikasi Android
Gambar 1
Gambar 2
a. Pemesanan tiket online dilakukan melalui aplikasi android
yaitu
“Kereta
Api
Indonesia
Acces”
tinggal menekan menu “Pesan Tiket” (gambar 1). Di dalam menu ini masukan pilihan seperti rute “sekali
jalan”
keberangkatan,
atau
“pulang
stasiun
yang
pergi”,
stasiun
dituju,
tanggal
berangkat kereta, jumlah penumpang (dewasa dan anak-anak) (gambar 2).
Gambar 3
Gambar 4
b. Memilih kereta dan mengkonfirmasi tiket (gambar 3
&
4),
yang
tersedia
informasi
waktu
keberangkatan, waktu tiba dan total harga tiket yang harus dibayar.
Gambar 5
Gambar 6
c. Isi data penumpang sesuai KTP/SIM/Paspor/Nomor Kartu Pelajar (gambar 5) d. Setelah itu menentukan cara pembayaran tiket, diperbolehkan juga untuk memilih nomor kursi, namun jika kursi tersebut masih dalam keadaan kosong (belum dipesan). (gambar 6)
Setelah selesai mendaftarkan keberangkatan melalui aplikasi “Kereta Api IndonesiaAccess”, diharuskan melakukan pembayaran maksimal 4 jam, karena jika tidak pemesanan akan dibatalkan secara otomatis oleh pihak
PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk. Setelah melakukan pembayaran atas booking tiket Kereta Api melalui ATM atau bank terdekat, maka yang harus dilakukan selanjutnya adalah dengan mengambil tiket Kereta
Api
di
loket
stasiun
terdekat.
dapat
menukarkan tanda bukti pembayaran berupa struk ATM beserta
bukti
Kode
pemesanan,
fotokopi
KTP/Kartu
Identitas yang masih berlaku dengan tiket Anda/dengan mencetak sendiri melalui mesin CTM. Sama seperti aplikasi booking kereta lewat media yang lain, diperbolehkan untuk melakukan reservasi secara online sejak H-30 sampai H-1, yang artinya maksimal 1 bulan sebelum jadwal keberangkatan. Semakin
berkembangnya
teknologi,
PT.
KERETA
API
INDONESIA (PERSERO) Tbk pun tidak mau ketinggalan jaman dengan terus melakukan inovasi salah satunya yaitu
dengan
mempermudah
konsumen
dalam
mendapatkan tiket dengan sistem touch screen ,sehingga kita bisa mencetak tiket sendiri dengan mesin CTM (Cetak Tiket Mandiri) tanpa harus cetak kembali dibagian loket dan berlaku bagi pemesanan semua jurusan, baik jarak jauh
maupun
dekat
(lokal).
Hal
ini
mempermudah
konsumen karena mesin CTM aktif selama 24 jam tidak
sama halnya dengan loket yang ada ketentuan jam operasinya,
jika
konsumen
merasa
kesulitan
dalam
penggunaan mesin ini, konsumen bisa meminta bantuan kepada petugas PT. Kereta Api Indonesia yang biasanya menjaga mesin sehingga mesin dapat berguna dengan baik dan benar. Tiket yang tercetak pun sama persis dengan tiket yang di dapat dari loket stasiun, yaitu sesuai nama dan nomor KTP konsumen. Sedangkan untuk pelayanan
penukaran
pembayaran,
pembatalan,
potongan masih dilayani di stasiun. Berikut daftar stasiun yang sudah memiliki mesin Cetak Tiket Mandiri (CTM) :
No DAOP/DIVR E
Kota
DAOP 1
Jakarta
DAOP 2
Bandung
DAOP 3
Cirebon
DAOP 4
Semarang
DAOP 5 DAOP 6 DAOP 7 DAOP 8 DAOP 9 DIVRE 1 DIVRE 3
Jurusan Jakarta Kota – Gambir – Pasar Senen – Bogor – Bekasi – Tangerag – Tanjung Priok – Jatinegara Bandung Kejaksaan – Prujakan – Jatibarang Semarang Tawang – Semarang Pancol – Pekalongan – Tegal
Purwokerto – Kroya – Gembong Purwokerto – Kebumen - Kutoarjo – Maos Cilacap - Sidareja – Slawi Yogyakarta Yogyakarta – Solo – Balapan – Lempuyangan Madiun Madiun – Kediri – Jombang Surabaya Gubeng – Surabaya Pasar Turi – Surabaya Kota – Surabaya Wonokromo – Sidoarjo – Malang Banyuwan gi Banyuwangi – Jember Medan Medan Sumatera Selatan Kertapati– Tanjungkarang
Tata Cara Pemakaian
Mesin
Cetak
Tiket
Mandiri
Kereta Api : 1. Masukkan sesuai kode booking/kode pembayaran yang
tertera
pada
bukti
pemesanan.
Bukti
pemesanan bisa berupa struk, sms, email, atau
notifikasi aplikasi. Setelah itu lakukan pencarian pada sistem (Klik Cari)
2. Setelah muncul, verifikasi data penumpang dan kereta api sesuai dengan pemesanan atau akan muncul booking kode dan stasiun asal dan tujuan. Kalau sesuai, klik cetak.
3. Ambil tiket yang sudah tercetak, dan selamat menikmati perjalanan dengan kereta api.
3.2 Pengaruh
SAP
RTS
terhadap
penjualan
dan
penjualan
dan
pelayanan E-Ticket kereta api Setelah adanya pelaksanaan pelayanan
e-ticket
yang
dilakukan
PT.
KERETA
API
INDONESIA (PERSERO) hal ini membawa pengaruh yang signifikan terhadap penjualan tiket kereta api. Karena dengan e-ticket ini penjualan tiket semakin mudah tanpa harus membuat pengumuman di masing-masing loket stasiun, tersebut.
cukup Selain
dengan itu
pengumuman konsumen
juga
di
dalam lebih
web
mudah
merencakan perjalanannya dengan adanya berbagai fitur yang tersedia di dalam aplikasi Kereta Api Indonesia Acces,
pemesanan/pembelian
bisa
dilakukan
H-90
(90
hari
sebelum keberangkatan) sampai dengan H-1, jika seat kereta api masih tersedia. Sehingga bagi pelanggan atau calon dengan
penumpang sesuai
bisa
merencanakan
keinginan
dari
kelas
perjalanannya maupun
posisi
duduknya. Ketentuan untuk pemesanan melalui online berlaku untuk Kereta Api kelas Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi komersial jarak jauh dan menengah. Selain itu PTKereta Api Indonesia (Persero) menerapkan ketentuan untuk satu tiket Kereta Api hanya berlaku untuk satu orang penumpang sesuai nama dan nomor KTP yang tertera, guna meminimalisir adanya calo tiket kereta api. Dengan adanya sistem online ini perusahaan berkembang jauh lebih baik. Hal ini tak lepas dari kerjasama
pihak
Kereta
Api Indonesia
dengan pihak
eksternal seperti Tiket.com guna memudahkan konsumen, tak hanya itu bagi konsumen non pengguna internet pihak PT. KAI juga telah memfasilitasi dengan kerjasamanya dengan pihak Alfamart, Indomart dan Alfa Midi sehingga tetap bisa memesan/membeli tiket kereta api secara efektif. Namun dengan terus meningkatnya penjualan eticketing pihak Kereta Api Indonesia terkendala dengan jumlah
seat
dikereta
yang
ada.Pihak
PT
Kereta
Api
Indonesia (Persero) pun sedang giat untuk menambah kereta (gerbong) untuk memenuhi permintaan agar bisa terakomodir semua pengguna jasa kereta. Tak hanya penambahan Kereta (gerbong), PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga sedang membangun rel ganda (Double Track)
untuk
mendukung
realisasi
pelayanan
yang
maksimal bagi para pengguna. Tidak hanya dari sisi penjualan e-ticketing saja sistem
RTS
juga
mempunyai
manfaat-manfaat
yang
mempermudah PT Kereta Api Indonesia(Persero) untuk membuat laporan Keuangan secara real time dan setiap hari, dikarenakan sistem RTS ini sudah terhubung dengan sistem back office (ERP) pada Kereta Api Indonesia. Secara keseluruhan sistem RTS ini memberikan banyak manfaat bagi calon penumpang maupun perusahaan. Bagi calon penumpang manfaatnya adalah kemudahan dan efisiensi untuk memperoleh tiket. Sedangkan pada PT Kereta Api Indonesia(Persero) sendiri, keberadaan sistem RTS ini meningkatkan
keamanan
pada
aksi
calo
tiket,
mengakomodasi variasi manajemen tarif, meningkatkan efektifitas pertiketan.
dan Dan
efisiensi yang
dalam
pengelolahan
terpenting
adalah
system dengan
keberhasilan e-ticket ini menjadi manajemen trust bagi para calon penumpang pada Kereta Api.
BAB IV 4.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa Prosedur dan sistem informasi eticket yang dilakukan oleh PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk. dengan menggunakan SAP RTS ini telah berjalan dengan baik. Dalam proses pengembangannya pun, PT KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk telah melakukan pengajuan kerja sama dengan PT. TELKOM dan pihak-pihak eksternal lainnya sepeerti Alfamart, Indomaret dan Alfa Midi guna meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Hal ini
dapat
dibuktikan
dengan
mudahnya
konsumen melakukan pemesanan tiket online melalui website maupun aplikasi android yang telah disediakan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Tbk. dengan didukung adanya
mesin
CTM
di
stasiun
yang
memudahkan
konsumen mencetak tiketnya sendiri dan mengurangi
antrian di loket stasiun. Selain itu, bagi konsumen non pengguna internet tapi ingin memesan/membali tiket kereta api secara efektif bisa melalui Indomaret atau Alfa Midi terdekat. Dengan berbagai upaya yang terus dilakukan oleh PT. KERETA
API
INDONESIA
(PERSERO)
Tbk.
ini
telah
membuktikan bahwa perusahaaan telah berkembang jauh lebih baik. Perubahan sistem yang digunakan oleh PT. KERETA
API
INDONSIA
mengantarkan
perubahan
(PERSERO) yang
Tbk.
signifikan
baik
dapat bagi
konsumen maupun perusahaaan. Bagi konsumen ialah kemudahan dan efisiensi waktu dalam memperoleh tiket. Sedangkan bagi pihak KAI sendiri, SAP RTS ini mampu meningkatkan
sistem
mengakomodasi
keamanan
variasi
pilihan
terhadap tariff,
calo
tiket,
meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam mengelola sistem pertiketan. Sehingga dapat meningkatkan penjualan e-ticket kereta api dan yang terpenting dengan keberadaan da keberhasilan dari e-ticket ini adalah sebagai manajemen trust bagi konsumen kereta api.
Raymond McLeod,Jr. 2001. Sistem Informasi Edisi 7 Jilid
2. Prenhallindo. Jakarta. Gondodiyoto, S. (2007).
Audit Sistem Informasi +
Pendekatan COBIT. EdisiRevisi. Mitra Wacana Media.
Jakarta O’Brein, James A., (2005), Pengantar SistemInformasi,
Salemba 4, Jakarta Sidharta, Lani, 1995. Pengantar Sistem Informasi Bisnis,
PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Gordon B. Davis, Kerangka
Dasar
Sistem
InformasiManajemen Bagian 1, PT Pustaka Binamas
Pressindo, Jakarta: 1991 Nash, John F. (1995). Yang diterjemahkan oleh La Midjan dan
Azhar
Susanto,
http://for7delapan.wordpress.com/pengertian-sistem
informasi-menurut-para-ahli/diakses (04/12/2012). Kertahadi dalam Al Fatta Hanif, (2007), Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta. Romney, Marshall B., Paul J. Steinbart, Barry E. Cusshing, 1997, ing Information Sistem, seventh edition, United State of Amerika: Addison Wesley Publising
Company, Inc. G. Ng-Kruelle and P.A. Swatman. E-ticketing Strategy and Implemention in an Open Acces System: The case of
Deutsche Bahn,”reasearchgate.net,2006 www.bumn.go.id/keretaapi/halaman/50n
tinggal masukkan dftar putka dari pengertian sap,dari buku KAI Dan web KAI