Ciri-ciri umum hewan Protozoa 1. Umumnya heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri) 2. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel). 3. Protozoa dapat Hidup bebas, saprofit atau parasit 4. Protozoa merupakan Organisme bersel tunggal 5. Protozoa adalah Eukariotik atau memiliki membran nukleus/ berinti sejati 6. Protozoa dapat Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok) 7. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri 8. Protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah. 9. Protozoa tidak mempunyai dinding sel 10. Protozoa merupakan organisme mikroskopis yang prokariot Semua protozoa non parasit adalah organisme dasar dalam rantai makanan hewan dan piramida jumlah. Istilah-istilah ini mengacu pada hubungan makan dan populasi hewan besar untuk berturut-turut lebih kecil, lebih banyak hewan. Sebagai contoh, seseorang dapat makan beberapa ikan yang telah diberi yang telah mengkonsumsi ratusan udang yang telah makan ribuan protozoa. Dengan demikian, protozoa yang tidak langsung namun mendasar penting bagi manusia.
Ciri-ciri Protozoa Tubuh protozoa menyerupai, secara umum, sebuah sel tunggal metazoan, atau hewan bersel banyak. Namun, tubuh protozoa sering memiliki struktur khusus yang disebut organel (“organ kecil”) tidak ditemukan dalam sel-sel metazoan. Organel melakukan fungsi yang dilakukan oleh jaringan dan organ dalam bentuk kehidupan yang lebih tinggi. Sebagai contoh, banyak protozoa memiliki organel yang disebut silia (“rambut”) atau flagella (“cambuk”)- tonjolan kecil yang digunakan dalam berenang. Protozoa lainnya bergerak dengan memperluas bagian tubuh untuk membentuk pseudopodium (“kaki palsu”), di mana seluruh tubuh kemudian mengalir. Banyak protozoa memiliki lebih dari satu inti. (Hampir semua sel metazoan memiliki inti tunggal.) Tidak seperti sel metazoan, tubuh protozoa mungkin termasuk halus, geometris berpola kerangka silika, kapur, atau bahan keras lainnya. Beberapa protozoa memiliki trikosit-halus, struktur seperti benang dengan tips berduri yang berfungsi untuk mempertahankan protozoa, sebagai jangkar tubuhnya, atau melumpuhkan mangsanya. Banyak spesies protozoa membentuk koloni yang dangkal menyerupai percabangan tanaman atau metazoa seperti kantung.
Protozoa sering mengambil makanan dan air, dan mengeluarkan limbah, oleh osmosis sederhana, pertukaran bahan larut melalui dinding tubuh. (Osmosis juga khas dari sel metazoan.) Namun, banyak protozoa memiliki organel untuk menangkap makanan. Beberapa memiliki tenggorokan yang terdefinisi dengan baik, atau mulut seperti alur. Protozoa lainnya menggunakan pseudopodia mengelilingi makanan mereka, atau menggunakan silia untuk menciptakan arus air yang menarik dekat makanan. Di dalam tubuh Protozoa, pencernaan dapat terjadi dalam organel yang disebut vakuola makanan. Organel yang disebut vakuola kontraktil memaksa mengusir kelebihan air dari sel. Protozoa umumnya berkembang biak dengan pembelahan biner (pembagian tubuh menjadi dua bagian yang sama). Beberapa berkembang biak dengan tunas (pembagian tubuh menjadi dua atau lebih bagian yang tidak setara). Dalam kondisi tertentu, pembelahan atau tunas dapat didahului oleh konjugasi (pertukaran bahan inti selama kontak antara dua individu dari spesies yang sama). Protozoa parasit biasanya memiliki siklus hidup yang rumit yang mencakup produksi gamet, atau sel-sel generatif, dan spora, atau sel-sel vegetatif. Sebuah spora mungkin memiliki kista-penutup yang melindungi spora di lingkungan yang tidak menguntungkan atau selama transmisi dari tempat ke tempat. Beberapa protozoa hidup bertahun-tahun dalam kondisi encysted (tertutup oleh kista atau membran tebal atau cangkang). Protozoa milik kerajaan Protista. Beberapa ahli biologi menempatkan mereka dalam filum Protozoa dan membagi mereka ke dalam kelas-kelas berikut: Mastigophora (atau Zoomastigina), bentuk mendera; Sarrodina (atau Rhizopoda), bentuk pseudopodal, Ciliata (atau Ciliophora), bentuk bersilia, Sporozoa (Apicomplexa atau), parasit bentuk dengan spora yang menginfeksi organisme lain, dan Cnidospora (orCnidosporidia), bentuk parasit dengan spora yang tidak menginfeksi organisme lain. Ahli biologi lainnya tidak mengenali filum Protozoa dan mempertimbangkan berbagai jenis untuk membuat filum daripada kelas, yang lain memisahkan protozoa ke dalam kelas tambahan atau filum.
Ciri-ciri Protozoa
Ukuran dan bentuk tubuh Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 – 200 µ. Bentuk selnya sangat bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Sebagian besar protozoa memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), atau bulu cambuk (flagellum). Beberapa protozoa memiliki cangkang.
Struktur dan Fungsi Tubuh Sel protozoa umumnya terdiri dari membrane sel, sitoplasma, vakuola makanan, vakuola kontraktil (vakuola berdenyut), dan inti sel. Membran Sel Fungsi : sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas Vakuola Makanan Fungsi : mencerna makanan. Vakuola makanan terbentuk dari proses makan sel atau sel dengan cara ‘menelan’ oleh setiap bagian membrane sel atau melalui sitostoma (mulut sel). Zat-zat makanan hasil cernaan dalam vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi. Sedangkan sisa makanan dikeluarkan dari vakuola ke luar sel melalui membrane plasma. Vakuola Kontraktil Fungsi : mengeluarkan sisa makanan berbentuk cair ke luar sel melalui membrane sel serta mengatur kadar air dalam sel. Vakuola kontraktil merupakan vakuola yang selalu mengembang dan mengempis. Inti Sel Fungsi : mengatur aktivitas sel
CARA HIDUP Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme. Sebagai pemangsa bakteri, protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam. Protista mirip hewan dikenal dengan sebutan Protozoa. Protozoa berasal dari kata proto = mulamula dan zoon = hewan sehingga Protozoa diartikan sebagai hewan permulaan atau awal. Ciri-ciri umum Protozoa antara lain: a. Merupakan organisme bersel satu. b.Mempunyai inti eukariotik. c.Ukuran tubuh antara 100–300 mikron. d.Sebagian besar anggota Protozoa mempunyai alat gerak. e.Alat gerak Protozoa, antara lain kaki semu (pseudopodia), bulu getar (silia), dan bulu cambuk (flagelum).
f.Habitat Protozoa di air tawar, air laut, tempat lembap, tubuh hewan, dan tubuh manusia.
Sel Protozoa umumnya terdiri atas membran sel, sitoplasma, vakuola makanan, vakuola kontraktil, dan inti sel. Membran sel berfungsi sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas. Sitoplasma adalah cairan sel yang berada di dalam membran sel. Vakuola makanan adalah vakuola pencernaan makanan masuk melalui membran sel atau sitoplasma (mulut sel). Vakuola kontraktil adalah vakuola yang mengeluarkan sisa makanan. Inti sel berfungsi untuk mengatur aktivitas sel. Protozoa melakukan reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner dan melakukan reproduksi seksual dengan cara konjugasi. Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, beberapa Protozoa membentuk sel tidak aktif yang disebut kista. Setelah lingkungan membaik, dinding kista pecah dan Protozoa dapat hidup secara normal.
Read more: http://www.zonabiokita.web.id/2013/06/ciri-ciri-protoza-protista-miriphewan.html#ixzz46fey51TL
Ciri – ciri umum protozoa Ukuran protozoa bervariasi , yaitu mulai kurang dari 10 mikron(µm) dan ada yang mencapai 6 mm,meskipun jarang. Diperairan protozoa merupakan penyusun zooplankton. Makanan protozoa meliputi bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organic dari organism mati). Protozoa hidup soliter atau berkoloni.jika keadaan lngkungan kurang mneguntungkan protozoa akan membungkus diri membentuk sista untuk mempertahankan diri. Bila mendapat lingkungan yang sesuai hewan ini akan aktif lagi. Cara hidupnya ada yang parasit, saprofit dan hidup bebas. a) Struktur tubuh Organel – organel untuk melakukan kegiatan hidup antara lain, membrane plasma, sitoplasma dan mitokondria. Beberapa jenis protozoa memiliki inti lebih dari satu.
b) Alat gerak Alat gerak berupa bulu cambuk (flagella), bulu getar (silia) dan kaki semu (pseudopodia).
c) Reproduksi Reproduksi aseksual (Vegetatif ) pada kebanyakan protozoa adalah dengan membelah diri. Namun adapula jenis protozoa yang bereproduksi secara konjugasi yaitu perpaduan antara dua individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.
2. Klasifikasi Dibagi menjadi lima kelas: ‘ A. Rhizopoda atau Sarcodina; Alat geraknya berupa kaki semu atau pseudopodium. Rhizopoda yang paling mudah diamati adalah amuba. Ciri amoeba adalah bentuknya selalu berubah – ubah dan berhabitat di air tawar . Ukuran tubuh amuba sangat besar untuk ukuran protozoa, yaitu berkisar 200 – 300 mikron. ‘A.1. Amuba 1. Struktur tubuh amuba sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya terdapat organel – organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuolamakanan. a) Membrane sel atau membrane plasma Membrane sel disebut juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ektoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, 1 vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan.
b) Inti sel (nucleus) Berfungsi mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung didalam sel.
c) Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil)
Berfungsi sebagai organ ekskresi sisa makanan. Vakuola kntraktil juga menjaga agar tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis disekitarnya.
d) Rongga makanan (vakuola makanan ) Berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak dicernakan akan dikleuarkan melalui rongga berdenyut. 2. Tempat hidup dan habitat Berdasarkan tempat hidupnya amuba dibedakan menjadi: a. Ektoamuba Hidup diluar tubuh organisme lain (hidup bebas). Misalnya: Amuba Proteus; amuba raksasa Chaos carolinense (dapat mencapai ukuran 100 mikron). b. Entamuba Hidup didalam tubuh organisme, misalnya manusia,: contoh entamuba antara lain sebagai berikut: – Entamuba histolytica, hidup didalam usu halus manusia , bersifat parasit dan menyebabkan penyakit perut disentriamuba. – Entamuba coli, hido didalam kolon (usu besar manusia). Amuba ini tidak bersifar parasit , tetapi kadang – kadang dapat menyebabkan buang air besar terus menerus. – Entamuba gingivalis, hido dalam rongga mulut dan menguraikan sisa – sisa makanan , sehingga merusakn gigi dan gusi. Contoh rizopoda lainnya adalah sebagai berikut : 1. Arcella Memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar. 2. Difflugia Rsngka luar difflugia dapat menyebabkan butir – butir pasir halus dan benda lain dapat melekat. 3. For aminifera Memiliki rangka luar yang terdiri dari silica atau zat kapur (mengandung kalsium karbonat)semua anggota for aminifera hidup di air laut. Diantara foraminifera yang terkenal adalah genus globigerina. Lapisan foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi. 4. Radiolarian Merupakan organism laut bertubuh bulat hamper seperti bola dan memiliki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang disebut lumpur radiolarian yang digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genus radiolarian adalah Achantometron dan Collosphaera.
A.2. Flagellata atau Mestigospora Alat geraknya berupa bulu cambuk atau flagella. Sebagian besar hidup bebeas dan adapula yang sebagai parasit pada manusia dan hewan , atau saprofit pada organism mati. Flagellata dibedakan menjadi dua yaitu fitoflagellata dan zooflagellata.
‘ 1) Fitoflagellata Adalah flagellate yang dapat melakukan fotosintesis karena memiliki kromotafora. Fitoflagellata mencernakan makananya dengan berbagai cara, menelan lalu mencernakan didalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencernakan oirganisme yang sudah mati(saprofitik). Habitat fitoflagellata adalah diperairan bersih dan diperairan kotor. Fitoflagellata bergerak menggunakan flagella.
a. Struktur tubuh Tubuhnya diselubungi oleh membrane selulosa, misalnya volvox. Ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya euglena. Pelikel adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.
b. Reproduksi Cara reproduksi ada dua, yaitu secara konjugasi dan secara aseksual dengan membelah diri.
c. Klasifikasi Dibagi menjadi 3 kelas: 1. Euglenoida Tubuhnya menyerupai gelendong dan diselimuti oleh pelikel. Euglena viridis memiliki ciri – cirri: – Ukuran tubuhnya 35 – 60 mikron – Ujung tubuhnya meruncing dengan satu bulu cambuk – Hewan ini memiliki stigma (bintik mata berwarna merah) yang fungsinya untuk membedakan gelap dan terang – Memiliki kloroplas yang mengandung klorofil untuk berfotosinrtesis – Memasukkan makanannnya melalui sitofaring menuju vakuola dan ditempat inilah makanan yang berupa hewan – hewan kecil dicerna 2. Dinoflagellata Contoh dinoflagellata antara lain noctiluca miliaris, cretium, dan gymnodinium. Noctiluca miliaris kebanyakan hidup di air laut dengan ciri – ciri: – Memiliki satu flagella, satu panjang dan satu pendek – Dapat melakukan simbiosis dengan jenis ganggang tertentu – Tubuhnya dapat memancarkan sinar bila terkena rangsangan mekanik.
3. Volvocida – Bentuk tubuh hewan ini pada umumnya bulat, contoh volvocida antara lain adalah volvox globator, Ciri – ciri volvox antara lain sebagai berikut: – Koloninya terdiri dari ribuan hewan berselsatu yang masing – masing memiliki dua
flagella, – Setiap sel memiliki inti , vakuola kontraktil, stigma dan kloroplas.
2) Zooflgellata Adalah flagellate yang tidak berkloroplas dan menyerupai hewan. Ada yang hidup bebas namun kebanyakan bersifat parasit.
a) Struktur tubuh Bentuk tubuh mirip dengan sel leher porifera. Mempunyai flagella yang berfungsi untuk menghasilkan aliran iar dengan menggoyangkan flagella, selain itu flagella juga berfungsi sebagai alat gerak.
b) Reproduksi Secara seksual dengan membelah biner secara longitudinal, sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui. Contohnya adalah: 1. Trypanosoma Hewan ini bercirikan bentuk tubuh yang pipih dan panjangseperti daun, merupakan parasit dalam darahvertebrata, dan tidak membentuk kista. Jenis – jenis Trypanosoma antaralain adalah: a) Trypanosome lewisi;, hidup pada tikus,hospes perantaranya adalah kutu tikus. b) Trypanosoma evansi , penyebab penyakit sura (malas ) pada ternak; hospes perantaranya adalah lalat tse – tse. c) Trypanosoma gambiense dan T. rhodesiensis hewan penyebab penyakit tidur pada manusia manusia. d) Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit cagas (anemia pada anak kecil) 2. Leishmania Merupakan penyebab penyakit pada sel – sel endothelium pembuluh darah. Jenis – jenis Leishmania adalah: a. Leishmania donovani, penyebab penyakit kala azar yang ditandai dengan demam dan anemia, hewan ini banyak terdapat dimesir , sekitar laut tengah , dan india. b. Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit , disebut oenykit oriental sore, terdapat di Asia (daerah mediterania) dan sebagian Aerika selatan. c. Leishmania brasiliensis, juga oenyebab oenyakit kulit dimeksiko dan amerika tengah selatan.
3. Ciliata Alat geraknya berupa rambut getar (silia), sebagian besar ciliate berukuran mikroskopis, tetapi spesies yang terbesar berukuran 3 mm sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. 1. Struktur Tubuh a) Kebanyakan ciliata berbentuk simetris kecuali ciliate primitive, simetrinya radial.
b) Tubuhnya diperkuat oleh perikel, yaitu lapisan luar yang disusun oleh sitoplasma padat. c) Tubuhnya diselimuti oleh silia, yang menyelubungi seluruh tubuh utama disebut silia somatic. d) Ciliate mempunyai dua tipe inti sel (nucleus), yaitu makro nucleus dan mikro nucleus. e) Ciliate tidak mempunyai struktur khusus pertukaran udara dan sekresi. 2. Nutrisi dan cara makan Cilliata memiliki mulut atau sitosom yang terbuka menjadi saluran pendek. Di sitofaring pada hewan primitive, mulut terleltak di ujung ionterior tetapi pada kebanyakan cilliata, bagian tersebut diganti oleh bagian posterior. Terdapat dua macam mulut pada cilliata, yaitu berupa: a. Mulut membrane berombak / membrane yang bergerak; merupakan cilliata uyang menyatu dalam barisan panjang. b. Membrane yang berupa barisan pendek dari cilia yang bersatu membentuk piringan. Fungsi cilliata pada mulut adalah untuk menghasilkan makanan dan mendorong partikel makanan menuju sitofaring. Contoh anggota cilliata yanhg terkenal misalnya paramecium. A.3. Paramecium 1. Struktur tubuh Ujung depan tubuh tumpul, sedangkan bagian belakang meruncing hingga bentuknya seperti sandal atau sepatu. 2. Sistem – sistem organel pada paramecium. Sistem organel yang mendukung kehidupan paramecium adalah:gambar 6.2. hal 93, Contoh cilliata lainnya antara lain sebagai berikut: 1. Centor; bentuknya seperrti trompet dan menetap disuatu tempat. 2. Didinium; merupakan predator pada ekosistem oerairan yaitu pemangsa paramecium. 3. Vortisella; bentuk seperti lonceng, bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi sillia disekitar mulutnya. 4. Styllonichia; bentuknya seperti siput, sillianya berkelompok. 5. Ballanthidium colli; habitatnya pada kolon atau usu besar manusia dapat menyebabkan balanthidiosis (gangguan pada perut). A.4. Sporozoa Hewan ini tidak memiliki alat gerak. Merupakan golongan protista yang menyerupai jamur, karena sporotozoa dapat membentuk spora yang dapat menginfeksi inangnya dan tidak memiliki alat khusus, sehingga geraknya mengubah – ubah kedudukan tubuh, sporozoa hidup sebagai parasit. Respirasi dan eksresi terjadi secara difusi.
1. Struktur tubuh a. Tubuhnya berbentuk bulat panjang, b. Ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi didalam usus manusia atau hewan yang dapat mencapai 10 mm.
c. Tubuh dari kumpulan tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior kadang – kadang terdapat kait pengikat atau filament sederhana untuk melekatkan diri pada inang.
2. Reproduksi Reproduksi secara aseksual dengan spizogoni, yaitu pembelahan diri yang berlangsung di dalam tubuh inang tetap, dan sporogoni yaitu pembentukan spora yang terjadi pada inang sementara (hospes intermediet). Produksi secara seksual melalui persatuan gamet (mikro gamet = gamet jantan dan makro gamet = gamet betina) yang berlangsung did dalam tubuh nyamuk. Contohnya adalah plasmodium. Siklus hidup plasmodium didalam tubuh inang berhasil diungkapkan oleh Charles Laverans dan Grassy, dengan siklus sebagai beriku: – Bila seekornyamuk anopheles menghisap darah maka dikeluarlah zat anti pembekuan darah agar darah korban tidak membeku.zat ini disebut zat anti kogualan. – Bersamaan dengan zat anto kogualan maka keluarlah sporozoit – sporozoit dari mulut nyamuk dan masuk melalui luka gigitan di tubuh korban. – Setelah tiga hari sporozoit keluar dari hati, kemudian menyerang sel – sel darah merah dan memasukinya. Fase ini disebut fase eritrositer. – Sporozoit didalam sel darah merah disebut tropozoit, – Setelah sel – sel darah merah pecah, merozoit keluar dan mencari sel – sel darah merah yang baru.kejadian ini berulang beberapa kali. – Bersama dengan pecahnya sel – sel darah merah itu penderita merasa demam (panas dingin). – Setelah beberapa waktu mengalami skizogomi, beberapa merozoit berubah menjadi gametositosit yaitu persiapan untuk menjadi gamet jantan dan gamet betina. Hal ini disebut gamogoni, – Jika saat itu darah manusia ini dihiap oleh nyamuk anopheles betina, maka didalam tubuh nyamuk, gametosit akan berubah menjadi gamet jantan(mikro gamet) dan gamet betina( makro gamet), dua gamet ini kemudian melebur menjadi satu membentuk zigot. Zigot ini akan menjadi ookinet, bentuknya seperti cacing dan menerobos dinding usus atau perut nyamuk dan pengisap makanan dari tubuh nyamuk. – Ookinet berubah menjadi bulat disebut oosista. Dari satu oosista menghasilkan beribu – ribu sporozoit denngan cara sporogani.gambar 6.15. Dari tahap ini kemudian sporozoit akan sampai pada kelenjar liur nyamuk untuk ditularkan lagi. Jenis – jenis plasmodium sebagai berikut: 1. Plasmodium falsivarum; masa sporulasinya tidak jelas antara 1 – 3 X 24 jam, penyebab penyakit malaria tropikana. 2. Plasmodium vivax; masa sporulasinya setiap 2X24 jam, penyebab penyakit malaria tertiana. 3. Plamosmodium malariae; masa sporulasinya setiap 3X24 jam , penyebab penyakit malaria kuartana, 4. Plasmodium ovale; penyebab penyakit limpa, masa sporulasinya setiap 48 jam, plasmodium ini tidak terdapat diindonesia. Pemberantrasan malaria dapat dilakukan dengan 3 cara: a. Memotong siklus hidup plasmodium, yaitu mencegah genang – genangan air atau air yang tidak megalir. b. Memberantas vector (pembawa penyakit) yaitu dengan menggunakan predatornya.
c. Pemberantas penyakit malaria (manusia) dengan pemberian atendrin dan klorokin, para ahli yang banyak mempunyai andil dalam pemberantasan manusia yaitu: 1. Alphonso Laverans, sarjana perancis yang menemukan bahwa malaria disebabkan oleh plasmodium. 2. Sir Patric Maussens, sarjana inggris yang menemukan bahwa anopheles merupakan vector dalam penularan malaria. 3. Ronald Rose dan Bapsista Grazilli, sarjana inggris dan itali yang menemukan bahwa anopheles betina saja yang dapat menjadi perantara,
A.5. Suctoria Hewan ini memiliki bulu getar hanya pada tahap awalhidupnya. Oleh karena itu, sering dikelompokkan dalam kelas ciliate. Sedangkan pada saat dewasa , Suctoria bersifat sessil (melekat pada suatu tempat). Contohnya : Podophyra dan Sphenophyra hidup sebagai parasit pada Paramecium dan Stentor.