Bahasa Indonesia 5226s

Nama : Muhammad Faiz Abdillah NIM

: 21100118140080

Identitas Buku Judul Buku

: Bahasa Indonesia Pengantar MKK untuk Perguruan Tinggi

Penulis

: Surono, dkk

Penerbit

: Fasindo Press

Tahun Terbit : 2009 Kota Terbit

: Semarang

Tebal Buku

: 154 halaman

Isi Buku Buku ini membahas tentang Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian untuk mahasiswa agar dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

BAB 1 PENDAHULUAN

Bahasa Indonesia telah dipelajari sejak SD, SMP, dan SMA. Namun, pada saat Perguruan Tinggi, kemampuan berbahasa Indonesia masih belum memuaskan terutama dalam hal kemampuan berbahasa Indonesia secara tertulis. Oleh karena itu, pada Perguruan Tinggi, mata kuliah Bahasa Indonesia masih dicantumkan dengan tujuan : 1. Sebagai media pembelajaran berbahasa Indonesia, 2. Sarana pengembangan kepribadian mahasiswa. Bahasa Indonesia mencerminkan kepribadian bangsa seperti nilai-nilai persatuan, kebersamaan, dan kesetaraan. Hal itu tercermin dari kalimat ‘bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh’. Dalam menulis karya ilmiah, penulis harus memilih ejaan-ejaan yang baik dan benar dengan sumber KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Contoh : asas, aktivitas, khawatir, kualitas bukan azas, aktifitas, kuatir, kwalitas. Perilaku cerdas, cermat, dan teliti harus dimiliki mahasiswa saat proses belajar mengajar saat di perkuliahan karena sangat penting dalam era globalisasi saat ini. Bangsa Indonesia telah menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sejak 28 Oktober 1928 dalam isi sumpah pemuda yang berbunyi ‘kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia’. Dengan adanya bahasa Indonesia, diharapkan para pelajar terutama mahasiswa dapat merasa banggsa dan peduli terhadap bahasa Indonesia. Hal itu sudah termasuk ke dalam nasionalisme. Peran bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, pada Perguruan Tinggi, bahasa Indonesia telah menjadi alat pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks). Dengan perkembangan ipteks,

diharapkan para akademisi ikut melakukan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia agar berjalan seiringan dengan ipteks. Jika hal itu terjadi, disamping sebagai kaum terpelajar, para akademisi benar-benar menjadi panutan khususnya dalam berbahasa Indonesia. BAB II SEJARAH, KEDUDUKAN, DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA Pada bab dua lebih ditekankan kesadaran mahasiswa terhadap sejarah, kedudukan, dan fungsi bahasa Indonesia akan pentingnya bahasa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bahasa Indonesia merupakan identitas bangsa, hal itu tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Bab XV pasal 36 yang berbunyi ‘Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia’. Bangga dan mencintai bahasa Indonesia merupakan upaya untuk melestarikan dan memupuk nasionalisme khususnya dalam berbahasa Indonesia. Perjalanan dan perkembangan bahasa Indonesia sangat pesat di masa sekarang. Hal itu ditandai dengan semakin beragam kosa kata yang ada pada bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia sangat berperan penting dalam kehidupan bangsa dan bernegara. Setelah proklamasi, bahasa Indonesia digunakan sebagai : 1. Alat pemersatu suku bangsa RI, 2. Bahasa pengantar pada dunia pendidikan, 3. Bahasa istrasi negara, 4. Bahasa pengantar dalam perdagangan, 5. Bahasa pergaulan. Fungsi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari memiliki peran penting, yaitu sebagai alat pemersatu bangsa, bahasa kedua setelah bahasa daerah masing-masing daerah, sebagai lambang dan identitas nasional. Yang dimaksud sebagai alat pemersatu bangsa adanya bukti sumpah pemuda 1928 yang telah dicetuskan oleh pemuda-pemuda pada zaman dahulu. Kita tahu bahwa bangsa Indonesia memiliki ragam budaya dan suku dimana masing-masing daerah memiliki bahasa daerahnya masing- masing. Bahasa daerah yang pertama kali

dikenal seseorang, tetapi tidak mengurangi penghargaan terhadap bahasa Indonesia, bahasa nasional. BAB III BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Bahasa Indonesia digunakan oleh berbagai kalangan dengan berbagai tujuan dan konteks yang berbeda-beda yang melahirkan ragam bahasa dan ragam tulisan dalam berbahasa Indonesia. Perbedaan-perbedaan itu meliputi intonasi. lafal, dan sebagian makna kata, namun tetaplah bahasa Indonesia. Dalam pemakaiannya, bahasa Indonesia dibagi menjadi bahasa Indonesia baku dan bahasa Indonesia tidak baku (nonbaku). Untuk bahasa Indonesia baku digunakan untuk keadaan resmi seperti pidato kenegaraan, forum akademik, karya ilmiah, dan lain-lain. Sedangkan bahasa Indonesia tidak baku (nonbaku) digunakan untuk keadaan tidak resmi seperti berbicara dengan teman, berbicara santai. Untuk bahasa Indonesia tidak baku (nonbaku) tidak memperhatikan tatanan, kosa kata yang baik dan benar menurut acuan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ragam bahasa Indonesia bermacam-macam, disini akan dibahas ragam ilmiah. Ragam ilmiah adalah corak bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah yang bersifat resmi menggunakan bahasa Indonesia baku. Penggunaan ragam ilmiah dalam Perguruan Tinggi biasanya untuk karya tulis ilmiah, membuat laporan, dan menyusun skripsi. BAB IV MEMBACA KRITIS Membaca berarti mengeja sesuatu yang tertulis. Dengan membaca dapat memperluas ilmu pengetahuan dan tidak tertinggal oleh perkembangan zaman Membaca kritis merupakan cara membaca tulisan dengan cermat dan teliti. Dengan membaca kritis, diharapkan kita sebagai pembaca akan mendapat

informasi yang valid dan tidak hoaks. Ragam membaca kritis dibagi menjadi dua antara lain : (1) membaca kritis secara cepat/sekilas, (2) membaca kritis secara teliti/intensif. Pada saat membaca kritis terhadap karya ilmiah berbeda dengan membaca kritis artikel populer. Perbedaan terletak pada bahasa yang digunakan, maksud dari isi tulisan, dan artikel populer lebih menarik disbanding karya ilmiah. BAB V MENULIS PROPOSAL Berbagai kegiatan yang ada biasanya harus ada suatu usulan atau proposal kegiatan. Proposal kegiatan ada yang bersifat formal dan nonformal. Pada saat mahasiswa, lebih ditekan kan pada proposal formal seperti kegiatan penulisan tugas akhir, penelitian, seminar, acara lomba resmi, dan lain-lain. Proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau lembaga untuk melakukan suatu kegiatan. Dilihat sifatnya, proposal dibagi menjadi proposal akademin dan nonakademik. Proposal akademik seperti pada bidang pendidikan, pengajaran, penelitian, dan kuliah kerja lapangan. Sedangkan proposal nonakademik seperti bidang jasa, acara ulang tahun, dan lain-lain. Untuk menulis proposal pastinya ada bagian-bagian yang harus dipenuhi, bagian-bagian tersebut antara lain : a. Pendahuluan b. Isi/batang tubuh 1. Latar belakang masalah 2. Rumusan masalah 3. Tujuan 4. Manfaat 5. Hipotesis 6. Landasan teori dan tinjauan pustaka 7. Metode penelitian 8. Jadwal kegiatan

9. Daftar pustaka c. Bagian akhir 1. Rencana anggaran biaya 2. Lampiran-lampiran BAB VI MENULIS AKADEMIK Menulis akademik ditujukan untuk menghasilkan tulisan akademik. Untuk mahasiswa, menulis akademik seperti menulis tugas akhir, mahasiswa S1 menulis skripsi, mahasiswa S2 menulis tesis, dan mahasiswa S3 menulis disertasi. Menulis akademik juga bisa untuk menyelesaikan tugas seperti makalah, laporan ilmiah. Disini akan lebih ditekankan pada penulisan makalah dan laporan. Setiap mahasiswa wajib bisa membuat makalah. Makalah adalah karya tulis yang membahas suatu masalah berdasarkan logika, pustaka atau fakta. Dalam menulis makalah harus memperhatikan kaidah-kaidah nya, salah satunya adalah bagian-bagiannya. Berikut bagian makalah secara garis besar : a. Judul karangan dan nama penulis b. Abstrak dan kata kunci c. Pendahuluan d. Pembahasan e. Simpulan f. Daftar pustaka Laporan adalah dokumen yang menyampaikan inforrmasi mengenai sebuah masalah yang telah atau sedang diteliti dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikirian dan tindakan yang akan diambil. Laporan bertujuan untuk memberikan hasil suatu proses kegiatan agar dapat dipahami, dimanfaatkan, atau ditindaklanjuti oleh seseorang atau lembaga. BAB VII

PRESENTASI ILMIAH Zaman sekarang, presentasi merupakan kegiatan yang selalu ada di kegiatan pembelajaran khusunya kuliah. Presentasi adalah penyampaian gagasan, materi, atau pendapat secara lisan. Untuk melakukan presentasi yang baik, diperlukan dasar-dasar yang harus diketahui, antara lain bahan, topik, tujuan presentasi, pembicara, kerangka/skema presentasi, pendengar, teknisi, dan alat bantu. Presentasi ditujukan untuk memberi motivasi kepada pendengar, meyakinkan pendengar,mengajak berbuat/bertindak sesuatu yang baik, dan menjelaskan/memberitahukan sesuatu. Presentasi dapat dibedakan menjadi dua menurut substansi nya, antara lain presentasi ilmiah dan presentasi nonilmiah. Presentasi ilmiah biasanya diadakan di forum pendidikan dan forum ilmiah. BAB VIII PENYAJIAN LISAN Penyajian lisan secara formal yang biasanya terdapat pada perkuliahan adalah pidato. Pidato merupakan suatu pengungkapan pikiran dalam bentuk katakata yang diucapkan di depan publik. Teks pidato biasanya berisikan pembukaan pengembangan (isi) – penutup (isi pidato). Untuk menghasilkan pidato yang baik, seorang pembicara harus memperhatikan kriteria yang ada, kriteria berpidato yang baik mencakup dua faktor, yaitu (1) internal, meliputi kebahasaan dalam pidato. (2) eksternal, mencakup penciptaan unsur nonkebahasaan seperti tampilan, suara, lagak, dan semacamnya. BAB IX MENULIS SURAT

Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang sudah ada sejak zaman dahulu. Fungsi surat seperti sebagai alat komunikasi, sebagai alat bukti, sebagai alat undangan, dan lain-lain. Hal-hal yang perlu diketahui dalam menulis surat yang baik antara lain : (1) menggunakan bahasa baku, (2) menggunakan ketepatan, kehematan kata, (3) menggunakan bahasa yang umum dalam artian mudah dipahami. Dalam menulis surat resmi, alangkah baik nya memenuhi bagian-bagian dari surat, antara lain : a. Kepala surat b. Tanggal surat c. Nomor surat d. Lampiran e. Hal atau perihal f. Alamat tujuan g. Salam pembuka h. Isi surat i. Salam penutup j. Pengirim surat