ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF MENURUT PARA AHLI
1. Menurut jean piaget Bahwa perkembangan anak sebagai hasil dari pengalaman dan penalaran. Tedensi-tendesi biologis menurut jean piaget: a) Skema(schema) Adalah konsep atau kerangka yang eksis didalam pikiran individu yang dipakai untuk mengorganisasikan dan menginterprestasikan informasi. b) Asimilasi Secara harfiah,asimilasi berarti memasukan atau menerima pengetahuan baru kedalam pengetahuan yang sudah ada. Contoh:seorang bayi berasimilasi dengan menyentuh,meremas,bahkan merobek benda-benda yang di jangkaunya,dan memasukan objek tersebut kedalam mulutnya sebagai ekspresi rasa ingin tau. c) Akomodasi Akomodasi adalah mengubah skruktur diri pada informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang telah ada. Contoh:seorang anak dapat memindahkan balok terbesar mainannya hanya dengan mengser rintanagan di depannya. d) Organisasi Organisasi adalah menggabungkan ide-ide tentang sesuatu ke dalam sistem berpikir yang kohoren(masuk akal) Contoh:anak-anak pada usia 5-6 tahun telah terampil mengendarai sepeda roda tiga.dalam kemampuan tersebut anak telah merangkai beberapa ide seperti, kaki mengayuh pedal,tangan memegang setir ,mata menatap kedepan ,dan sering kali kepala anak menoleh kekanan dan kekiri untuk menjaga keseimbangan nya. e) ekuilibrasi suatu mekanisme anak untuk bergerak dari satu tahap tahap pemikiran ke tahap pemikiran lain. Contoh: jika anak percaya bahwa jumlah benda cair berubah karena dituangkan kedalam wadah yang bentuknya berbeda(dari wadah yang berbentuk pendek dan lebar kewadah bentuk yang tinggi dan sempit),anak kebingguangan untuk menjawab pertanyaan tersebut.anak akhirnya akan memecahkan kebingguangan ini saat pikirannya semakin maju.
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF a) Tahap sensorimotor (0-18 bulan) Adalah tahap dimana anak-anak memperoleh pengetahuan murni dari gerak dan indra secara konkrit.pada tahap ini disebut dgn istilah “skema”yang mempunyai makana lebih luas daripada gerak dan penggunaan indra ,sehingga bisa dipakai untuk menyebut pola aksi secara umun. Contoh:skema dapat menjelaskan pola aksi bayi ketika menghadapi lingkungan . Seperti,melihat,menggenggam,memukul,menendang,melempar,dan sebagainya. Berikut ini sub tahapan sensorimotor pada perkembangan kognitif
no Sub tahapan
usia
Pencapaian perkembangan sensorimotor
1
Gerak refleks(bawaan)
0-1 bulan
Bayi melakukan refleks spontan,contohnya mengisap
2
Sirkuler primer
1-4 bulan
Bayi melakukan reaksi yang berulangulang.contohnya,mengisap ibu jari dan benda-benda lain yang dipegangnya.
3
Sirkuler sekunder
4-8 bulan
Bayi beraksi melibatkan benda diluar dirinya.contoh,bermain-main dengan teman sebaya.
4
Koordinsi sirkuler sekunder
8-12 bulan
Bayi melakukan kombinasi gerakan pada tahap-tahap sebelumnya.contohnya,meremas,melipat,membanting dan lain-lain.
5
Sirkuler tersier
12-18bulan
Anak mampu mencari cara-cara baru untuk meraih keinginannya.contohnya,memanjat,membanting,dan lain-lain
b) Tahap Pra-operasional (18bulan-6tahun) Pada tahap ini ditandai dengan internalized thought ,anak-anak pada mampu memecahkan masalah dengan cara memikirkannya terlebih dahulu melalui kesan mental.pada tahap selanjutnya anak mamapu mempelajari masalah sebelum bertindak serta terlibat langsung dalam kegiatan trial and eror fisik.Pada tahap ini anak menggunakan simbol dan pikiran internal dalam memecahkan masalah.pikiran anak-anak terkait dengan objek kongkrit.pada tahap ini anak sudah mampu menceritakan apa saja yang dialami.seperti, saya baru saja pulang dari indomaret belanja es krim,dsb.
Tabel karakteristik perkembangan kognitif pada tahap pra-operasional anak usia dini No
Karakteristik
usia
1.
Kombinasi mental
18-6tahun
2.
Prespsi pikiran
3.
Berpikir uni dimensi
4.
Irreversibilitas
5.
Penalaran
6.
Egosentrisme
Pencapaian perkembangan praoperasional Anak dapat berpikir sebelum bertindak ,walaupun pikirannya masih sebatas mental image.dan mampu meniru tindakan orang lain Anak-anak bisa membandingkan dua objek,tetapi belum bisa membedakan. Anak mampu memahami konsep secara umum,tetapi belum mampu memadulkan dan membedakan. Anak bisa membongkar susunan, tetapi belum mampu menyusun nya kembali. Tahap pemikiran anak masih sebatas mitos Anak memandang semua benda sebagaimana ia melihat dirinya.
c) Tahap operasional konkret (6-12tahun) Pada tahap ini anak mampu berpikir logis untuk memecahkan masalah, dan masih memerlukan objek konkrit dalam belajar. Tahap –tahap operasional konkret . pengurutan Adalah kemampuan untuk mengurutkan objek menurut ukuran,dan bentuk. Contoh: bila diberi benda berbeda ukuran,mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil. . klasifikasi Kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya,ukurannya dsb, Pada tahap ini anak tidaklagi memiliki keterbatasan logika. .decentering Anak mulai mempertimbangankan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Contoh:anak tidak lagi mengganggap cangkir lebar tetapi pendek lebih sedikitisinya dibanding cangkir kecil yang tinggi. .reversibility
Anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah ,kemudian kembali keadaan awal . Contoh:anak dapat menentukan bahwa 4=4 =8, 8-4=4. . konservasi Bahwa kuantitas,panjang,atau jumlah benda-benda ialah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda ini. Contoh: anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya ama banayak,mereka akan tau bila air dituangakan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas ini akan tetap sama banyak walaupun diisi dengan cangkir yang berbeda. .penghilangan sifat egosentris Kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain(saat orang berpikir dengan cara yang salah ) Contoh:siti menyimpan boneka dalam kotak , lalu meninggalakan ruangan , kemudian ujang memindahkan boneka tsb kedalam laci ,siti mengganggap boneka tsb masih dalam kotak, walaupun siti tsb menyadari bahwa boneka tsb dipindahkan ujang,
d) Tahap operasional formal(11-Dewasa) Pada tahap ini anak mulai memikirkan pengalaman di luar pengalaman konkret,dan memikirkannya secara lebih abstrak,idealis,dan logis. Bersifat lebih sistematis ,mengembangan hipotesis tentang situasi yang terjadi. Contoh:
Tabel capaian perkembangan kognitif anak usia dini: No 1.
Anak Usia Lahir-1tahun
2.
1- 2tahun
3.
2-3 tahun
4.
3-4tahun
5.
4-5tahun
Capaian perkembangan Kognitif a.Mengetahui benda b.Dan mengetahui bentuk. a.Mengetahui warna, b.Dan sudah mengetahui rasa asin,manis,pahit,dan asam. a.Bisa mengelompokan benda yang berbentuk sama. b.Mampu membedakan lingkaran,dan bentuk. c.Mampu mengetahui bilangan sampai hitungan ke 5. a.Mampu membedakan ,ukuran kecil dan ukuran besar b.Mampu mengurutkan kata 1-10 c.Mampu membedakan warna lebih banyak,seperti merah,hijau,putih,hitam,biru,unggu, a.menunjukan rasa ingin tau terhadap sesuatu yang ada
6.
5-6tahun
disekitarnya. b.suka membokar mainan sendiri c.suka mengurutkan sesuatu dari yang kecil,dan yang besar maupun sebaliknya. a.Mampu mengurutkan bilangan 1-50 b.Menyukai permaianan dalam komputer c.Mudah meletakan benda sesuai dengan kelompoknya.
Berikut tahap bermain menurut jean paiget Bermain dalah dunia kerja anak usia balita dan kegiatan bermain ditandai oleh rasa senang dari orang yang terlibat dalam permainan itu sendiri . e) tahap bermain sensorimotor (usia 3bulan -18bulan) Menurut piaget (tedjasaputra,2003)kegitan bermain dimulai pada usia 3-4bulan sebelum usia tsb,gerakan yang dilakukan oleh bayi masih banyak mengandalakan refleks.sejak usia 3-4 bulan kegiatan anak lebih teroordinasi dan dari pengalaman ia belajar dengan meendang tempat tidur. Usia 7-11bulan kegiatan yang dilakukan oleh anak bikan semata-mata berupa pengulangan,namun disertai oleh variasi. Diusia sekitar 9-12bulan bayi mampu melakukan manipulasi terhadap benda-benda disekitarnya , benda tsb diamati, dilempar,diketuk-ketuk bahkan dimaksudkan kedalam mulut(tedhasaputra,2002) f) tahap bermain simbolik(18-7tahun) bermain simbolik dapat dikatakan bermain pura-pura,bermain khayl,atau bermain peran. Anak-anak memkai objek untuk mewakili atau menjadikan simbol untuk dimainkan,misalnya,boneka dianggap sebagai bayi (papalia et,al dalam tedjasaputra,2002) Kegiatan bermain simbolik dibawah 3tahun mempunyai peran penting dalam kehidupan anak seperti,perkembangan kognitif,sosial,dan bahasa. g) Tahap bermain sosial(8tahun-11tahun) Kegiatan bermain sosial adalah kegitan bermain yang melibatkan dua anak atau lebih. Seperti,bermain ular tangga,gundu,dan sebagainya. h) Tahap bermain sosial dan olaraga(usia 11tahun ketas) Adalah bermain yang mnggunakan aturan dan melibtkan satu anak atau lebih. serta olaraga sudah menggunakan aturan main yang lebih lebih ketat dan kaku.tentu anakanak berprestasi semaksimal mungkin untuk memendangkan pertandingan. Sumber:handayani,rini,2009.psikologi pendidikan.universitas terbuka:jakarta.
2.Teori Perkembangan Kognitif menurut vygotsky Beliau berpendapat bahwa lingkungan sosial dan dan budaya akan memberikan pengaruh terbesar terhadap pembentukan kognisi dan pemikiran anak. Dan memiliki aliran teori konstruktivisme Beliau menekankan level konteks sosial yang bersifat intstitusional,pada level institusional sejarah kebudayaan menyediakan organisasi dan alat-alat yang berguna bagi aktivitas kognitif melalalui sekolah,misalnya. . Ada tiga klaim dalam pandangan vygotsky (tappan,1998) i)
Keahlian kognitif anak dapat dipahami apabila dianalisis dan diinterprestasikan secara developmental. j) Kemampuan kognitif dimediasi dengan kata, bahasa, dan bentuk diskursus,yang berfungsi sebagai alat psikologis untuk membantu dan menstraformasi aktivitas mental k) Kemampuan kognitif berasal dari relasi sosial yang dipengaruhi oleh latar belakang sosiokultural. Didalam ketiga klaim dasar tersebut, vygotsky mengajukan gagasan yang unik mengenai konsepnya tentang zone of proximal developmente seperti:
Konsep Zone of proximal development(ZPD) Adalah serakangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak secara sendirian tetapi dapat dipelajari dengan bantuan orang dewasa. Terdapat empat tahapan ZDP, yaitu:pertama tindakan anak masih dipengaruhi oleh orang lain.kedua,tindakan anak didasarkan atas insiatif sendiri.ketiga,tindakan anak berkembang spontan dan terinternasasi .keempat,tindakan s[pontan yang diulangulang sehingga anak siap berpikir abstrak.
Konsep Scaffolding Adalah sebuah teknik untuk mengubah level dukungan.ketika tugas yang akan dippelajari si anak adalah tugas yang baru,maka orang yang ahli misal guru mengunakan teknik langsung.saat kemampuan anak meningkat,maka sedikit bimbingan yang diberikan. Vygotsky menganggap anak punya konsep yang kaya tetapi tidak sistematis ,tidak teratur ,dan spontan.
Konsep Bahasa dan pemikiran Vygotsky(1962) percaya bahwa anak-anak menggunakan bahasa bukan hanya untuk komunikasi sosial,tetapi untuk merencanakan memonitor prilaku dengan caranya sendiri. Beliau mengatakan bahwa bahasa bentuk yang awal ,berbasis sosial.
3.teori Perkembangan kognitif menurut Skinner Menurut Skinner, hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku. Beliau dikenal dengan aliran behaviorisme,bahwa prilaku dapat dibentuk dengan memberikan jawaban dalam bentuk kata-kata atau tindakan.
Unsur-unsur menurut skinner Bala bantuan Hukuman Operant conditioning Dan mengurangi prilaku yang tidak baik. Ada dua jenis utama pengkondisian yaitu: Pertama, pengkondisian klasik atau classical conditioning adalah teknik yang digunkan dalam pelatihan prilaku, dimana terjadi stimulus alami dipasangkan dengan respon . Kedua,pengkondisian operan atau operant conditioning adalah metode belajar yang terjadi melalui ganjaran dan hukuman untuk prilaku.
4 Teori perkembangan menurut Gardner Beliau berpendapat bahwa anak belajar melalui pelibatan yang aktif melalui pembelajaran yang mencerminkan kebutuhan-kebutuhan sosial,emosional,fisik,keindahan,dan inteltualnya. Beliau yang sering dikenal dengan kejamakn majemuk(multitiple intelligences) Menurut gadner ada delapan jenis aspek kecerdasaan. -
Pertama,kecerdasaan verbal-linguistik(verbal-lingustic intelligance) Adalah ,kemampuan menggunakan kata-kata danbahsa dalam berbagai bentuk. Misalnya,anak yang memiliki keterampilan mengarang,memiliki nilai bahasa yang baik,mampu menerangkan dengan baik.
-
Kedua,Kecerdasaan logika matematika(logical –mathematical intellgance) Tahap ini anak mampu menghitung dengan baik begitu juga dengan sains nya,dan tergolong dengan orang-orang yang cendrung melakukan sesuatu dengan sempuran dan sitematis. Misalnya:anak sedang mengamati besi jika dipanaskan akan memuai maka anak yang kuat dgn pemikirinya dapat menyimpulkan bahwa besi tidak hanya memuai namun juga menggerut.
-
Ketiga,kecerdasan visual – spasial(visual-spatial intelligance) Anak memiliki kecerdasaan ini memiliki kemampuan untuk memvisualisasiakan berbagai hal dan memiliki kelebihan dlam berpikir melalui gambar Misanya:anak usia 3tahun menyenangi kegiatan membangun sesuatu ,menggunakan bola dunia untuk mempelajari letak suatu negara.
-
Keempat,Kecerdasaan gerak tubuh(bodily-kinesthetic intelligance) Menggunakan tubuh untuk memecahkan masalah dan berkomunikasi. Misalnya;menyenangi menari, belari ,dll
-
Kelima,Kecerdasan musikal-berirama(musical –rythmic intelligance) Pada tahap ini anak peka terhadap bunyi-bunyi nonverbal dalam lingkungan,seperti irama,tinggi,rendah,suara,dan pola nada. Misalnya:mendengar suara titik hujan dapat dengan mudah dirubah dengan irama.
-
Keenam,Kecerdasaan antar diri –interpersonal(interpesonal intelligance) Anak memiliki kepekaan dan mengerti akan perasaan orang lain.dan mampu bekerja dengan baik dalam kelompok.
-
Ketujuh,Kecerdasan dalam diri intrapersonal(intrapersonal intelligance) Pada tahap ini anak memiliki kepekaan akan perasaan yang paling dalam dari diri sendiri,mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
-
Kedelapan,Kecerdasaan alam-natural(naturallistic intelligance) Anak akanmenjadi seorang pengamat lingkungan yang baik,menyadari apabila terjadi perubhan dalam lingkungan ,senang melakukan percobaan dan senang memelihara binatang serta merawat tumbuhan. Namun perlu diingat bahwa kecerdasaan majemuk bertujuan untuk untuk membantu orang tua dan guru,guna untuk mengetahui kelebuhan dan kekurangan anak ,tetapi jangan cepat-ceoat membuat kesimpulan bahwa anak tersebut itu cocok. Misalnya:menjadi seorang guru atau penelitaian tanpa memberikan kesempatan untuk anak melakukan eksplorasi.
Teori Perkembangan Sosial anak menurut Erik Erikson
A. .Orientasi Umum Erik Erikson merupakan salah seorang penganut aliran psikoanalisis dari sigmund freud milter(1993)menyebut bahwa erikson sebagai seorang psikoanalis. Berikut ini tahapan dasar orientasi aliran psikoanalisis yaitu: a. Tahapan psikososial Pada tahap ini memandang tentang prilaku anak. Misalnya:prilaku seseorang anak berbicara pada orang tuanya, menurut psikoseksual, merupakan kesenangan oral. Sementara itu, Psikososial memandang prilaku tersebut sebagai usaha anak untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Lebih jauh lagi mengenai tahapan psikososial ini, Erikson menekankan bahwa proses maturasi fisik dan tuntunan masyrakat menciptakan delapan krisis atau isu yang harus di selesaikan oleh seseorang. Ia menjelaskan krisis ini dengan hasil positif dan negative, misalnya basic trust vs basic mistrust . bila krisis ini tidak dapat ditanggulangi dengan baik maka seseorang akan terus berperang untuk menyelesaikannya selam hidupnya. Bahkan banyak orang dewasa yang masih berjuang untuk menemukan identitas diri. Namun demikian, Erikson berpendapat bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk menyelesaikan berbagai krisis. b. Penekanan pada identitas Berkenaan dengan identitas, Erikson (Miller, 1983) selalu menekankan pada pencarian identitas pada tiap tahapan kehidupan. Ia percaya bahwa tiap orang secara sadar dan tidsk sadar selalu berjuang untuk menemukan identitas dirinya. Identitas mmainkan peranan yang amat penting bagi kehidupan karena identitas diri merupakan pengertian dan penerimaan, baik bagi diri sendiri maupun dalam masyarakat. Selama hidupnya, oranng kan terus bertanya “siapakah aku?”. Pertanyaan ini, akan membentuk jawaban-jawaban yang berbeda pada tiap tahapan. Bila proses pencarian identitas ini berjalan dengan bsik, identitas ini akan semakin kuat pada tiap tahapannya, walaupun tetap akan mencapai puncak krisi pada masa remaja.
c. Perluasan Metode Psikoanalisis Sementara itu, dalam hal metode mempelajari individu, Erikson (Miller, 1983) menambahkkan tiga metode baru dalam memperlajari proses perkembangan. Metode tersebut adalah observasi langsung pada anak, perbandingan cross-cultural, dna sejarah psikologis. Erikson menuliskan beberapa artikel yang menarik mengenai
kehidupan sejarah psikologis orang-orang terkenal. Salah satunya adalah mengenai Hitler yang ia katakan mencari identitas diri dan bangsa. Tulisannya yang berjudul Gandhi’s Truth (1969) memenangkan hadiah Pulitzer.
Teori Perkembangan Sosial anak menurut Maslow Dalam perkembangan sekarang ini, perkembangan emosi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan individu dalam kehidupan. Meskipun seorang anak memiliki kemampuan intelektual atau kognitif yang baik, tetapi perkembangan emosionalnya tidak baik, anak tersebut akan mengalami hambatan dalam pergulan dan kehidupannya. Pada mulanya Maslow belajar mengenai behaviorisme dan melakukan eksperimeneksperimen di bidang ini. Namun, sehari setelah Pearl Harbour diserang oleh Jepang, ia mengubah total pandangannya (Hall, 1985). Ia merasa bahwa selama ini psikologi terlalu memandang manusia secara pesimis, negative, dan memiliki konsep yang terbatas. Oleh karena itu, ia banyak melihat psikologi dari sisi lain, yaitu keriangan, kegembiraan, cinta, dan kesejahteraan. A. ORIENTASI UMUM TEORI MASLOW Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Malow memandang manusia dari segi posisitf. Ia melihat bahwa manusia tidak hanya harus berjuang melawan kesedihan, ketakutan, dan hal-hal negative lain, namun juga harus aktif mencari kebahagiaan dan kesenangan. Maslow berpendapat bahwa manusia pada hakikatnya baik, tidak jahat (We are basically good, no evil). Berkenaan dengan hakikat manusia, Maslow menekankan empat hal. Pertama, manusia, menurut Maslow (Hall, 1985), memiliki struktur psikologis yang beranalogi dengan struktur fisik, yaitu kebutuhan (needs), kapasitas (capasities), dam kecenderungan (tendencies) yang didasari pada keadaan genetis. Kedua, perkembangan yang sehat dan yang diharapkan selalu melibatkan aktualisasi dari karakteristik tersebut, atau dapat disebutpemenuhan potensi manusia. Ketiga, keadaan patologis manusi secara umum berasal dari penyangkalan (denial), frustasi (frustrational) atau memutar (twisting) keadaan manusia, yang baik adalah aktualisasi diri. Sementara itu, yang buruk atau abnormal adalah segala hal yang menghambat tau membuat frustassi untuk menyangkal esensi dasar manusia. Keempat, manusia mempunyai keinginn dan kemauan aktif untuk mencapai kesehatan mental perkembanagn aktualisasi diri. Apabila keinginann ini
dihambat, manusi akan menjadi “sakit” atau tidak dapat menyesuaikankan diri dengan baik. Maslow memformulasikan sebuah teori mengenai motivasi manusia dikaitkan dengan kebutuhan manusia yang digambarkan hierarki. Ada 5 kebutuhan pada hierarki tersebut, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan memliki dan cinta, kebutuhan percaya diri, serta kebutuhan akualisasi dan metaneeds.
Aktualisas i Diri dan Metaneed Percaya diri Memiliki dan Cinta Rasa Aman Kebutuhan Fisiologis