PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS DEPARTEMEN GAWAT DARURAT STIKES HANG TUAH SURABAYA Nama Mahasiswa
: Ajeng Kristia Ardini
Nama Pasien
: Tn. D
Tgl Pengkajian
: 01-06-2015
Umur Pasien
:60thn
Jam
: 09.00
Jenis Kelamin
:laki-laki
Tanggal MRS
:
No.Rekam Medik :
Ruangan
: ICU
Diagnosa Medis DM
:pneumonia, efusi pleura,
Riwayat Keperawatan Keluhan Utama Riwayat Kejadian
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Alergi Keadaan Umum Kesadaran
Sesak Nafas Pasien merasa sesak nafas kurang lebih 3 hari dan disertai dengan batuk berdahak, lalu oleh istri pasien dibawa ke IGD RS PHC Surabaya dan sempat untuk rawat inap di ruang Mutiara hingga akhirnya kondisi pasien turun hingga diharuskan masuk ke ruang ICU RS PHC Surabaya. Pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, minuman, udara dan suhu. √ Baik □ Sedang □ Lemah BB:........Kg TB:.....cm □ Compos mentis □ Delirium □ Sopor √ Somnolent □ Koma □ Alert □ Verbal □ Pain □ Unrespon GCS: E4 VX M6 Vital Sign Nadi: 81 x/menit Suhu: 36 C RR:17 x/menit Tensi: 130/70.mmHg √ Paten □ Obstruksi Jelaskan terpasang ETT dan ventilator ASV AIRWAY Pergerakan Dada : √ Simetris □ asimetris Jelaskan BREATHING Pengggunaan Otot bantu napas : √ Ada □ Tidak ada Suara Napas Tambahan : □ Tidak ada √ Ronchi □ Rales □ Stridor □ Wheezing Batuk □ Tidak ada √ ada, √ Produktif □ Tidak produktif Keluhan sesak napas : □ Tidak ada √ Ada Irama Pernapasan : √ Reguler □ Ireguler Jelaskan.................................... Alat Bantu Napas : √ Ada □ Tidak ada Jenis : Aliran:...... lpm ventilator ASV 100% Masalah Keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif SIRKULASI Akral : √ Hangat √ Kering √ Merah □ □ Basah Dingin CRT : √ < 2 detik □ >2 detik Edema : □ Tidak ada √ Ada Lokasi : (Gambarkan) Pada kedua tangan kiri dan kanan Irama Jantung : √ Reguler □ Irreguler Perdarahan : √ Tidak ada □ ada, jenis :
Terpasang CVP :
√ Tidak □ Meningkat
□ Ya Nilai CVP □ Menurun
□ Normal
Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan. NEUROLOGI Pupil √ Isokor □ Anisokor Reflek Cahaya : 2+/ 2+ Ukuran Pupil : √ Normal □ Midriasis □ Pin point □ Meiosis □ Lain-Lain, Jelaskan..................................................................................... ................................................................................................... Nyeri : √ Tidak ada □ ada, Jelaskan (PQRST) : ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... ............................................................................................................................... Reflek Patologi : Kaku kuduk -/- brudunsky -/- brudunsky 2 -/- babinsky -/-. Gangguan Neurologi Lain : Tidak ada gangguan neurologi. Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan. INTEGUMEN Luka Bakar √ Tidak ada □ Ada Presentasi Luka bakar Turgor Kulit □ Baik √ Sedang □ Jelek Warna Mukosa Kulit Luka Dekubitus √ Tidak ada □ Ada Grade Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah keperawatan. ABDOMEN Frekuensi Peristaltik Usus □ Tidak ada √ Normal □ Meningkat □ Menurun Mual √ Tidak ada □ Ada Emesis √ Tidak ada □ Ada Gangguan Eliminasi □ Tidak ada □ ada, Jelaskan :........................................................... Masalah Perkemihan √ Tidak Ada □ Ada, Jelaskan :........................................................... Masalah Keperawatan : Tidak terdapat masalah kepetawatan. Tindak Lanjut □ KRS □ MRS □ DOA □ Operasi □ Pindah □Lain-lain
PEMERIKSAAN PENUNJANG JAM Tgl 26-05-2015 jam 09.20
Tgl 31-05-2015 Jam 07.53
Tgl 01-06-2015 Jam 09.00
Tgl 31-05-15 Jam 07.53
Tgl 03-06-15 Jam 07.04
JENIS PEMERIKSAAN LAB / FOTO / ECG / LAIN-LAIN 1. Foto thoraks
HASIL
-
Kesan pneumonia paru kanan Efusi pleura kiri.
2. Lab darah lengkap
-
HB: 13.9 g/dl Jml leukosit: 8,22 Jml eritrosit: 4,32 Jml trombosit: 125 Hematokrit: 44,3% Na: 142,2 K: 3,08 Cl: 102,2
3. Pemeriksaan mikrobiologi
-
Hasil kultur sputum : streptopcoccus Alfa haemolyticus
-
Darah: tidak ada pertumbuahn kuman
-
Urine: tidak ada pertumbuhan kuman
-
HBSAg, HIV dan HCV screening : non reaktif
4. Pemeriksaan serologi
5. Pemeriksaan BGA
-
Suhu : 37,2 C - PH: 7,402 - PcO2: 71,6 - PO2: 504 - BEecf: 44,6 - SO2: 100%
PEMBERIAN TERAPI JAM 06.00
TINDAKAN / MEDIKASI Pasang ventilator kembali
KETERANGAN
06.00
Pemeriksaan GDA : 2 2 2
06.20
Inpepsa 4x15cc, infuse RDS 1000x/menit
08.00
ISDN 2x5 mg, novorapid 3x16 unit/SC, lasik 2x1 amp, tim saring 1x200cc
08.15
Suction ETT dan suction oral.
10.00
Diabetasol 5x 200cc, inpepsa 4x15cc
11.00
Novorapid 3x16 unit/SC, Lantus1x30unit/SC, diabetasol 5x200cc, GG 3x100 IV, Raivas 100nano
14.00
Diabetasol 200cc, inpepsa 4x15cc, inf RDS 1000/24jam, ISDN 2x5 mg.
15.00
Levofloxamin 1x500mg, novorapid 3x16 unit/SC, lasix 2x1 amp, nebul fulmocord 00-1
PERAWATAN INTENSIF
06.00 07.00 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00
Tensi (mmHg) 109/60 118/60 128/60 110/50 100/50 130/55 110/52 110/50 120/60
RR (x/menit) 20 22 22 24 25 25 23 17 24
HR (x/menit) 78 76 70 70 80 79 86 87 89
Suhu o C 36,2
14.00 15.00 16.00 17.00 18.00
110/80 120/70 108/57 150/74 110/50
25 25 25 25 25
80 91 86 95 95
36,5
Jam
CVP
SPO2 (%) 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Input (cc) 350 350 300 300 325 320 125 125 100
Output (cc) 600 350 300 150 150 550 100 150 100
99% 97% 98% 97% 96%
350 300 350 300 350
220 550 100 100 150
Medikasi Obat
19.00 20.00 21.00
110/60 128/70 110/60
24 24 24
93 92 107
14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00
97/56 84/60 100/60 140/70 110/60 120/60 130/71 120/60
11 19 20 21 11 17 12 12
94 90 90 100 80 78 89 70
37,5
99% 99% 98%
325 200 150
400 150 100
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
300 350 325 325 300 135 120 120
300 500 150 50 100 150 100 100
ANALISA DATA Ruangan/kamar: ICU RS.PHC Nama Pasien: Tn. D Umur: 60 thn No. 1.
Data (symptom) DS: DO: - Pasien tampak hipersalivasi - Pasien menggunakan alat bantu nafas ventilator dengan pola/mode: ASV Ve:25 VT: 278 FiO2: 40 Peep: 7 PIP: 25 I:E: 50 - Terdengar ronkhi - RR: 24x/mnt - Terdapat secret/sputum pd mulut
Penyebab (Etiologi) Peningkatan jumlah secret/sputum pada jalan nafas, hipersaliva.
Masalah (problem) Bersihan jalan nafas tidak efektif.
2.
DS: DO: hasil BGA dengan suhu pasien 36,7 C - PH: 7,408 - PCO2: 58,1 - PO2: 96 mmHg - SO2: 98% - BEe: -2 - HCO3: 20,1 - RR: 24x/mnt - CRT : > 2dtk
Penurunan difusi O2, hipoventilasi
Gangguan pertukaran gas.
RENCANA KEPERAWATAN NO.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan jalan nafas efektif dengan KH: - Mempertahankan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih. - Mengeluarkan secret tanpa kesulitan - TTV dalam batas normal
Intervensi
Rasional
1.
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d peningkatan jumlah secret/sputum pada jalan nafas.
1. Observasi pergerakan dada 2. Observasi dan kaji bersihan jalan nafas : ada sputum, ronchi. 3. Pemenuhan oksigen hingga 100% sebelum pemberian suction 4. Berikan posisi semi fowler kepada px dan berikan posisi yang nyaman kepada pasien. 5. Dilakukan nebulizer dan penghisapan lender secara berkala. 6. Kolaborasi pemberian terapi oral maupun intravena maupun bronkodilator.
1. Pergerakan dada yg tdk sama sehubungan dgn akumulasi cairan secret dlm lobus. 2. Pemantauan kepatenan jalan nafas penting utk menentukan tindakan yg perlu diambil 3. Pemberian suction jg bukan hanya menghisap lender tetapi jg menghisap oksigen dlm tubuh. 4. Memudahkan memelihara jalan nafas atas paten bila jalan nafas px dipengaruhi. 5. Eliminasi lender dan suction sebaiknya dilakukan kurang dari 15 detik dengn pengawasan efek samping suction. 6. Untuk menurunkan viskositas secret. 1. Dispnea merupakan mekanisme kompensasi adanya tahanan jalan nafas. 2. Bunyi nafas dpt menurun, tidak sama atau tidak ada pada area yang sakit. 3. Penurunan
2.
Gangguan pertukaran Setelah dilakukan 1. Observasi dan gas b.d penurunan difusi tindakan keperawatan kaji status O2, hipoventilasi. selama 2x24jam pernafasan dgn diharapkan pasien sering, catat bebas gejala distress peningkatan pernafasan dgn KH: frekuensi/upaya - Menunjukkan pernafasan perbaikan perubahan pola ventilasi dan nafas. oksigenasi yg 2. Kaji ada tidaknya adekuat. bunyi nafas - TTV dalam batas tambahan
-
normal. misalnya: ronchi, oksigenasi SPO2 100% wheezing bermaknaterjadi Hasil BGA dlm 3. Kaji adanya sebelum sianosis. batas normal sianosis 4. Memaksimalkan PH: 7,35-7,45 4. Kolaborasi sediaan oksigen Pco2: 35-45 pemberian untuk pertukaran Hc03: 22-26 oksigen sesuai 5. Untuk Bee: -2 - +2 indikasi mengevaluasi 5. Observasi TTV pemberian 02 pd dan hasil BGA pasien tingkat sesuai advis tinggi. BGA.
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN CATATAN PERKEMBANGAN No.
Waktu/tgl/jam
1,2
Tgl 01-06-15 07.00
1,2
08.00
1,2
08.20
1
08.30
1
09.00
2
09.40
2
10.10
1
11.00
1
11.15
1,2
12.00
Tindakan Melakukan bina hubungan saling percaya dengan pasien. Obs penurunan ekspansi dada dan catat peningkatan frekuensi/upaya perubahan pola nafas. Kaji ada tidaknya bunyi nafas tambahan seperti ronkhi. Memberikan posisi semi fowler kepada pasien. Lakukan penghisapan lender berkala. Kolaborasi pemberian oksigen sesuai indikasi. Pemeriksaan GDA: 141g/dl dan pemeriksaan BGA. Obs TTV dan lakukan suction berkala. Berikan diabetasol 200cc. Kolaborasi pemberian bronkodilator dan pemberian oksigen, obat-obatan, inpepsa 4x15cc, GG 3x100, raivas 100 nn, novorapid 3x16 unit.
TT A
A
A
A
Waktu/ tgl/jam 01-0615 14.00
Catatan perkembangan (SOAP) DX 1: S: O: px tampak hipersaliva dan batuk, pasien terpasang ventilator, terdengar suara ronkhi, di mulut pasien sesekali meskipun setelah di suction masih tampak ada secret keluar. A: masalah bersihan jalan nafas tidak efektif belum teratasi. P: intervensi dilanjutkan no: 1.2.3.4.5 dan 6.
TT A
A
A
A
A
DX II: S: O: pasien terpasang ventilator Hasil BGA dgn suhu 36,7 C adalah PH: 7,4 PCo2: 58,1 Po2: 96 So2: 98% menandakan pasien hipoksia. A: masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi P: Lanjutkan intervensi no 1,2,3,4 dan 5
A
1,2
Tgl 02-06-15 14.20
1
14.30
1
14.45
1,2 1,2
15.00 15.25
1,2 1,2 1,2
16.00 16.10 16.30
2
17.00
1,2 1
18.20 19.00
1,2
TGL 03-06-15 14.30
1
15.10
1,2
15.30
2
16.00
2 1,2
16.20 16.40
1,2 1,2 1,2
17.00 17.30 18.00
1
18.20
1
19.00
Observasi penurunan ekspansi dinding dada dan catat peningkatanfrekuensi / upaya perubahan pola nafas. Memberikan posisi semi fowler kepada pasien. Lakukan penghisapan lender secara berkala. Observasi TTV Berikan diabetasol 5x200cc Observasi TTV Berikan Raivas 100nn Kaji ada tidaknya bunyi nafas tambahan. Observasi adanya sianosis Observasi TTV Berikan posisi semi fowler dan lakukan penghisapan lender secara berkala.
A
Obs TTV TD: 110/71 S: 36,3 N: 93 RR: 18 Lakukan penghisapan lender secara berkala. Berikan diabetasol 5x200cc Kaji ada tidaknya bunyi napas tambahan misalnya ronchi. Kaji adanya sianosis. Berikan nebul pulmicort 2x1 dan combivent 3x1 Observasi TTV Berika raivas 100 nano Menghitung balance cairan tiap 3 jam. Lakukan penghisapan lender secara berkala. Berikan novorapid 3x 16 unit/SC, GG 3X100, Inf RDS 1000/24 jam.
A A
A
A A A
Tgl 02- DX 1: 06-15 S: A 20.00 O: - masih terdengar suara ronkhi. - Pasien tampak hipersaliva - Batuk mulai berkurang. - Pasien terpasang ventilator A: masalah bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sebagian. P: Intervensi di lanjutkan no 1,2,3,4,5 dan 6
A
DX II: S: O: Pasien terpasang ventilator. A Pasien diberikan nebul pulmicord 2x1 dan combivent 3x1. A: masalah gangguan pertukaran gas teratasi sebagian P: Imtervensi dilanjutkan no 1,2,3,4,5
A A A
A
A
A
A
A
TGL 03-0615 20.00
DX 1: S: O: - pasien tampak hipersaliva. - Sesekali pasien batuk. - Pasien terpasang ventilator - Dilakukan penghisapan lender secara berkala. A: masalah bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi sebagian P: intervensi dilanjutkan no 1,2,3,4 dan 5, 6 DX II : S: O: Pasien terpasang ventilator dan hasil BGA
A
A
tgl 02-06-15 adalah PH: 7,40 PCo2: 35 HCo3: 22 SO2: 99% Bee: +1 A: masalah gangguan pertukaran gas teratasi. P: intervensi dihentikan