ASKEP dan LP ANEMIA LENGKAP POSTED BY KNOWUPDATE POSTED ON 06.54 WITH NO COMMENTS
1.1 PENGERTIAN ANEMIA Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht < 37 % pada wanita. Memungkinkan terjadinya :
Penurunan kuantitas hemoglobin
Penurunan komponen eritrosit
1.2 ETIOLOGI Dikelompokkan menjadi 2 faktor utama, yaitu : 1. Penurunan produksi eritrosit, dapat terjadi karena : a. Kerusakan sumsum tulang b. Berkurangnya bahan pembentuk eritrosit 2. Peningkatan kehilangan eritrosit dalam sirkulasi a. percepatan penghancuran eritrosit b. Perdarahan
1.3 PATOFISIOLOGI Produksi SDM
sumsum
tulang
terganggu
atau
SDM
yang
terbentuk
rusak/hilang. Kapasitas sel-sel pembawa oksigen berkurang yang dipengaruhi oleh invasi sel-sel tumor, racun, obat-obatan/bahan kimia. Kurang nutrisi pembentuk SDM dan zat besi asam folik, B12 atau kekurangan exytroprotein akibat penyakit ginjal. SDM
dapat dirusak juga oleh sel-sel pagosit pada RES (Retikulo Endotel Sistem) dalam hati dan lien.
SDM rusak/pecah terbentuk bilirubin yang masuk aliran darah. Billirubin
diekskresikan melalui kulit kuning
Kehilangan darah 1000 ml atau lebih hilangnya beberapa struktur darah yang akut.
Kehilangan darah 30 % atau lebih diaphoresisi, gelisah, takikardi, nafas
tersengal-sengal, shock. HYPOXIA
Tubuh mengadakan kompensasi
Cardiac output < pernafasan meningkat untuk memperbanyak jumlah oksigen ke jaringan
Meningkatkan pelepasan oksigen oleh hemoglobin
Meningkatkan volume plasma dengan cara mengeluarkan cairan dari jaringan
Distribusi ulang darah ke organ-organ vital
Cerebral Hypoxia
Hypoxia kronis Gangguan
mental Mengantuk
Gejala GIT Anoreksia Sakit kepala
Pusing Finitas
Nausea Konstipasi/diare Stematitis
1.4 MANIFESTASI KLINIS
Sistem cardiovascular : sianosis/pucat, tachycardia
Sistem respirasi : dyspnea
Sistem syaraf pusat : pusing/sakit kepala, tinnitus
Sistem pencernaan : diare/konstipasi, anoreksia, nausea, stomatitis.
1.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG -
Uji Hematologi/Lab. Darah : untuk menentukan jenis dan penyebab anemia
Kadar Hb/Hmt Indeks eritrosit, leukosit dan trombosit
-
-
Kadar Fe, asam folat, Vitamin B12 Waktu pendarahan, waktu protrombin dan waktu tromboplastin
Aspirasi dan biopsy sumsum tulang
Penatalaksanaan
Ditujukan untuk mencari penyebab Mengganti darah yang hilang Dan penatalaksanaan tergantung dari jenis anemia (Aplasti, hemolitik, defisiensi besi, megaloblastik, dll)
1.6 KOMPLIKASI Komplikasi gagal jantung parestesia kejang
BAB II ASKEP (Asuhan Keperawatan)
1.1 PENGKAJIAN a. Riwayat Kesehatan
Keluhan Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat Riwayat folat.
utama : kelemahan, kelelahan, malaise konsumsi obat minum alcohol terjadinya kehilangan darah berlebihan keluarga nutrisi : kekurangan nutrisi esensial seperti besi, Vitamin B12 dan asam
b. Pemeriksaan Fisik
Status Status Status Status Status
perfusi jaringan : kulit/mukosa pucat respirasi : dispnea cardiovaskuler : takikardi, palpitasi saraf pusat : parestesia, gangguan koordinasi dan kejang gastrointestinal : mual, muntah, diare, anoreksia, stomatitis.
1.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Intoleransi aktivitas Tanda : kelemahan, banyak istirahat, palpitasi, takikardi, peningkatan TD,
dispnea. Kriteria evaluasi : peningkatan toleransi aktivitas ; nadi, pernafasan dan tekanan
darah normal. Intervensi :
-
Kaji kemampuan melakukan tugas, catat adanya kelelahan dan kesulitan melakukan tugas Kaji gangguan keseimbangan jalan dan kelemahan otot Awasi vital sign selama dan sesudah aktivitas Ubah posisi perlahan, pantau terhadap pusing Beri bantuan aktivitas/ambulasi bila perlu Anjurkan menghentikan aktivitas bila palpitasi, nyeri dada, nafas pendek, kelemahan dan pusing. 2. Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh Tanda : penurunan BB, perubahan mukosa mulut ; kehilangan tonus otot Kriteria evaluasi : peningkatan BB/stabil dengan nilai Laboratorium normal ; tidak 3.
ada tanda malnutrisi Intervensi : Observasi dan catat masukan makanan Timbang berat badan setiap hari Observasi mual/muntah, flatus dan gejala lain Berikan dan Bantu hygiene mulut yang baik Berikan pencuci mulut yang diencerkan bila mukosa oral luka Pantau hasil lab : Hb/Hmt, protein, besi, B12, asam folat dan elektrolit serum Beri obat sesuai interuksi : vitamin, mineral, besi oral Beri diet halus, rendah serat, tidak merangsang Resiko tinggi terhadap infeksi
Kriteria evaluasi : mengidentifikasi perilaku untuk mencegah resiko infeksi,
meningkatkan penyembuhan luka dan bebas demam. Intervensi :
Tingkatkan cuci tangan yang baik oleh pemberi perawatan dan klien Pertahankan tehnik aseptic Berikan perawatan kulit, perianal dan oral Tingkatkan masukan cairan adekuat Pantau dan batasi pengunjung, beri isolasi Pantau suhu Ambil spesimen untuk kultur sesuai indikasi Berikan antiseptic topical ; antibiotic sistemik 4. Kerusakan integritas kulit/resiko kerusakan integritas kulit Kriteria evaluasi : Mengidentifikasi factor-faktor perilaku untuk mencegah cidera 5.
kulit. Intervensi :
Catat adanya perubahan pada turgor, warna, hangat local, eritema Ubah posisi secara periodic Ajarkan agar kulit tetap kering dan bersih Bantu latihan rentang gerak pasif Gunakan alat pelindung ; kasur tekanan udara, bantal sesuai indikasi Konstipasi/diare berhubungan dengan penurunan masukan diet, perubahan pencernaan, efek samping terapi oral. Tanda : perubahan frekuensi, karakteristik dan jumlah feces ; mual/muntah ;
anoreksia; nyeri abdomen tiba-tiba, gangguan bunyi usus. Kriteria evaluasi : fungsi usus normal ; perubahan perilaku hidup yang diperlukan
sebagai penyebab. Intervensi : -
Observasi warna, konsistensi, frekuensi, jumlah. Auskultasi bunyi usus Awasi masukan/keluaran Dorong masukan 2500-3000 ml Konsul dengan ahli gizi : diet tinggi serat Berikan pelembek feces atau enema sesuai indikasi Berikan obat anti diare sesuai indikasi 6. Perubahan perfusi jaringan Kemungkinan dibuktikan oleh : palpitasi, kulit pucat, membrane mukosa kering, kuku dan rambut rapuh, ekstremitas dingin, penurunan haluaran urine, penurunan tekanan darah capilari refill melambat, disorientasi.
Kriteria evaluasi : menunjukkan perfusi adekuat ; tanda vital stabil, membrane
mukosa berwarna merah muda, capilari refill baik, mental baik. Intervensi :
-
Awasi tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit/membrane mukosa dan kuku Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi Awasi upaya pernafasan : auskultasi bunyi nafas Selidiki keluhan nyeri dada dan palpitasi Kaji respon verbal melambat, agitasi bingung Catat keluhan dingin, pertahankan suhu lingkungan sesuai indikasi Awasi pemeriksaan laboratorium : Hb, Mmt dan jumlah eritrosit Berikan sel darah merah sesuai indikasi Berikan oksigen sesuai indikasi
1.3 ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN HEMATOLOGI DENGAN ANEMIA DEFISIENSI BESI Pengkajian dimulai tanggal : 20 Desember 2005 Pengkajian berakhir tanggal : 22 Desember 2005 PENGKAJIAN IDENTITAS KLIEN Nama klien : Nn. “MR” Umur : 20 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Kristen Status perkawinan : Belum kawin Pendidikan : SMA Pekerjaan Alamat
: Wiraswasta : Ds. Pasarlegi-Kec. Sambeng. Lamongan
ATUS KESEHATAN Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan seelumnya pernah menderita panyakit yang sama dan pernah MRS di RSUD Dr. Soegiri LMG. Riwayat Penyakit Keluarga Dalam keluarga pasien yang mempunyai penyakit sama dengan pasien adalah ibu pasien. Sedangkan dalam keluarga pasien tidak ada penyakit menurun
(seperti Diabetes Millitus, epilepsy, dll) maupun penyakit menular (seperti TBC, lepra, dll) Riwayat penyakit sekarang Pasien mengatakan
badan lemas, nafsu makan berkurang, pusing, tidak bias beraktivitas dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, mual, muntah. Hal ini sudah dirasakan sejak 2 hari yang lalu.
Keterangan : : : :
Pasien
(pria) :
:
(wanita)
Tinggal bersama pasien
yang menderita penyakit
:
sama dengan pasien
POLA FUNGSI KESEHATAN a. Pola Aktivitas dan Latihan Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan segala aktivitas sendiri Saat ini : Pasien untuk keperluan mandi, berpakaian, eliminasi, makan pasien memerlukan bantuan orang lain, sedang untuk mobilisasi ditempat tidur bisa sendiri. b. Pola Istirahat tidur Sebelum sakit : Pasien tidur siang ± 1 jam, tidur pada malam hari ± 5-6 jam.
Kebiasaan tidur pasien tidak mempengaruhi kehidupannya, karena tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan untuk pemenuhan kebutuhan tidur. Saat ini : Pasien tidur siang ± 2-3 jam, tidur pada malam hari ± 6-8 jam.
Karena kondisi pasien yang lemah maka pasien tidurnya agak sedikit terganggu dan tidak nyenyak. c. Pola Nutrisi Sebelum sakit : Pasien makan biasa sehari 3 kali (pagi, siang, malam) tidak
teratur jamnya, terkadang makan cuma 2 kali bahkansering 1 kali makan, lauk sering seadanya, minum 5-6 gelas perhari air putih dan the manis/susu sehari 1 kali. Saat ini : Makan pada awal sakit selama 2 hari tidak mau makan karena
perutnya mual dan muntah jika diberi makanan, tapi setelah hari ke 2 itu pasien sudah mulai makan dan makanan yang disajikanpun bergizi tapi sering tidak dihabiskan, makan Cuma 5 sendok serta terlihat makan sate kambing. d. Pola Eliminasi Sebelum sakit : BAB : 1x /hari
Saat ini
BAK : 3-5x /hari : BAB : 2x /hari BAK : 2-4x /hari
e. Pola Koping Sebelum sakit : Pasien tidak ada masalah dalam beraktivitas Saat ini : Masalah utama yang dirasakan selama sakit yaitu merasa capek, badan merasa lemas, kepala pusing, nafsu makan menurun, berat badan menurun, perut mual, sering muntah. f. Pola Konsep diri Sebelum sakit : Harga diri inggi, disiplin dan mandiri Saat ini : Harga diri tinggi berusaha untuk mandiri, tapi pasien mengalami kesulitan jadi dibantu oleh keluarganya. g. Personal Hygiene
Sebelum sakit : Pasien dapat ihkan tubuh secara bersih dan mandiri Saat ini : Pasien berkeadaa tubuh bersih, mandi (muka dan tangan)
dibersihkan keluarga pagi dan sore, gosok gigi tidak mampu, hanya berkumur saja. h. Pola Psikologis Sebelum sakit : Pasien tidak ada masalah dalam psikologisnya Saat ini : Pasien merasa cemas dan gelisah karena tidak bias/sulit tidur, karena kondisi yang lemah dan perut kembung i. Pola Peran dan berhubungan Sebelum sakit : Pasien dapat berhubungan/berkomunikasi dengan siapapun, baik
keluarga maupun teman. Saat ini : Pasien dalam berhubungan/berkomunikasi tetap baik dengan
siapapun, Cuma pasien tidak bias main keluar. j. Pola Kognitif Sebelum sakit : Pasien tidak ada masalah dalam hal kecerdasan. Saat ini : Pasien masih mampu berbicara, membaca, berfikir, menghitung, daya ingat juga baik, bias berinteraksi dengan orang-orang yang berada di sebelahnya. k. Pola Seksual dan Reproduksi Sebelum sakit : Pasien tidak ada masalah dalam BAK tetap lancer dan normal.
Pasien juga lancer setiap bulan dalam menstruasi. Saat ini : Pasien dalam hal BAK dan menstruasi juga tidak masalah sama
seperti sebelum sakit. l. Pola Nilai dan Kepercayaan Sebelum sakit : Pasien tidak ada masalah, tetap bias beribadah setiap hari minggu
ke gereja dan seminggu 1x ikut ibadah pemuda. Saat ini : Pasien hanya bias beribadah dirumah karena tidak bias ikut ibadah di gereja. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum Pasien bedrest di tempat tidur, keadaan tampak lemah, muka pucat, bibir kering, serta kerapian diri sangat kurang, pasien masih mampu menjawab pertanyaan dengan spontan dan pasien tampak cemas dengan penyakit yang ia derita. Tanda-tanda Vital Tensi (TD) : 100/70 mmHg Nadi : 100x/menit Pernafasan : 28x/menit
Suhu TB BB
a.
b.
c.
d.
e.
: 37º C : 155 cm : 47 Kg, sebelum sakit ± 49 Kg Tingkat Kesadaran Kesadaran umum pasien tampak lemah dan kesadaran GCS Compos Mentis
(15) : motorik :5 verbal :5 mata :5 Pemereiksaan Tubuh Pemeriksaan Kepala dan Rambut Bentuk kepala : bulat, besar, simetris dan kulit kepala : tidak ada luka, tidak berbau, berketombe dan tidak berkutu. Rambut : pertumbuhan baik, hitam, agak rontok dan tidak berbau. Wajah : bulat oval, struktur wajah simetris, wajah pucat. Kelainan lain :Pemeriksaan Mata Kelengkapan : lengkap kanan dan kiri Kesimetrisan : kedua mata simetris dan tidak juling Konjungtiva : putih pucat Seklera : putih Pupil : reflek cahaya baik untuk mengecil dan melebar sama besar. Kelainan lain :Pemerikaan Hidung Tulang : normal, idak ada pembengkakan Lubang : tidak ada secret, tidak ada sumbatan, tidak ada pendarahan Cuping : bernafas normal, cuping tidak bergerak Daging tumbuh : tidak ada polip Kelainan lain :Pemeriksaan Telinga Bentuk : simetris Lubang : sedikit ada serumen, tidak ada pendarahan, tidak ada benda asing Ketajaman : normal Ukuran : sedang Kelenturan : normal, lentur Kelainan lain :Pemeriksaan Mulut
f.
g.
h.
i.
Keadaan bibir : kering dan pucat Gigi : caries gigi tidak ada, warna : kekuningan, disela-sela gigi ada sedikit sisi makanan Gusi : tidak ada pendarahan, tidak ada pembengkakan Lidah : Warna merah, sedikit kotor, tidak ada pendarahan Kemempuan menelan : bias menelan tanpa hambatan (normal) Kelainan lain :Pemeriksaan Kulit Kebersihan : bersih Kehangatan : kulit terasa dingin dan pucat Warna : pucat Tekstur : halus Tugor : sedikit turun Kelainan lain :Pemeriksaan Dada Bentuk dada : simetris Pernafasan : frekuensi = 28 x / menit Tanda kesulitan bernafas : tidak ada Irama : regular Kelainan lain :Pemeriksaan Jantung Palpitasi : tidak ada pulsasi Ictus cordis : normal Pembesaran jantung : tidak ada pembesaran (normal) Auskultasi : Bunyi jantung I : suara “lub” Bunyi jantung II : suara “dub” Bunyi jantung tambahan : tidak ada bunyi Suara bising : tidak ada suara Frekuensi denyut jantung : 100x/menit Kelainan lain :Pemeriksaan Abdomen Inspeksi : tidak ada distensi (kembung) Benjolan : normal Benjolan : tidak ada benjolan Banyangan pembuluh darah : tidak ada Auskultasi : peristaltic usus 10x/menit (normal) Palpasi :
Tanda nyeri tekan : tidak ada Benjolan : tidak ada Tanda acites : tidak ada Hepar : tidak teraba Lien : tidak teraba Kelainan lain :j. Pemeriksaan Genetalia Tidak dilakukan pemeriksaan k. Pemeriksaan Neurologi adaran : kompos metis (sadar penuh) GCS (15) sangan otak : suhu normal, kepala tidak nyeri, tidak kaku kuduk, terasa mual dan muntah : semua saraf berfungsi dengan baik (normal) : normal n :-
l. Pemeriksaan Status Mental mosi perasaan : biasa (tidak terlalu senang dan tidak terlalu susah), biasa menerima keadaannya. : pasien dapat berorientasi dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan kir : ingatan baik, dapat berfikir dengan baik, dapat ambil keputusan dengan cepat, diajak bicara bias sambung. : persepsi klien kepada dirinya sendiri, orang lain, lingkungan baik : bahasa dan kata-kata yang digunakan jelas mudah dimengerti n : DATA PENUNJANG Menurut pasien, pasien pernah datang ke RS sebelumnya dan di diagnosa, lalu pasien mengatakan menderita penyakit Anemia Defisiensi Besi. Hb saat masuk RS 7,6 g/dl, Hb saat keluar RS 11,2 g/dl. TERAPI MEDIS _
PRIORITAS MASALAH
I.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhibungan dengan intake kurang, akibat Hb rendah II. Intoleransi Aktivitas berdasarkan tidak seimbangnya antara 0 2 dan kebutuhan. III. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengoatan berdasarkan kurangnya informasi.
ANALISA DATA No I
Analisa Data DS = Klien mengatakan merasa berat
Problem
Etiologi
Ketidakseimbangan
Intake kurang
badannya menurun.
Nutrisi kurang dari
DO = BB turun sebelum sakit = 49 kg
Kebutuhan tubuh
akibat HB turun
Saat sakit = 47 kg. - Mengeluh mual muntah, nafsu makan berkurang. DSII= Klien mengatakan dalam aktivitas
Intoleransi aktivitas
pemenuhan kebutuhan tidak bisa dilakukan sendiri.
Tidak seimbang antara O2dan kebutuhan.
DO = - Pasien trebaring di tempat tidur. - Pasien lemah dan merasa lelah. - Nadi = 100 x per menit - Penafasan = 28 x per menit - TD = 90 / 70 mmHg III
DS = Klien selalu menanyakan penyebab penyakitnya dan kapan ia bisa sembuh. DO = - Pasien nampak lemas Pasien kurang bersemangan program pengobatan
dalam
Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan
Kurang informasi
Dx I
Tanggal
Implementasi
20-12-05
Memerlukan observasi tanda-tanda vital T = 100/70 mmHg N = 100 x / memnit R = 28 x / menit
SH = 370C
Membantu memberikan makanan dalam porsi kecil dan hangat
Mengkonsultasikan dengan ahli gizi
Mengkaji riwayat makanan yang disukai pasien lebih suka makanan yang ada kuahnya beserta lauknya terserah, tidak suka makan sayuran hijau.
II
21-12-05
Mengkaji kemampuan pasien untuk melakukan tugas Pasien merasa lelah dan letih serta kesulitan setelah turun dari dari tempat tidur.
Mengobservasi tanda-tanda vital setelah aktivitas TD : 110/80 mmHg N : 92 x / menit R : 24 x / menit SH : 370C
III
Membantu klien makan
Memberi anjuran pada klien
22-12-05
Mengkaji tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit dan pengobatan
Menjelaskan penyebab penyakitnya pada klien
Menjelaskan tujuan pemeriksaan dan pengobatan
Memberikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan amemia. CATATAN PERKEMBANGAN
Dx
Tanggal
I
20-12-05
Implementasi S : Klien mengarahkan keadaan masih lemas tapi agak membaik dari yang kemarin. O : - K.U lemah di tempat tidur - Terdapat sedikit makanan yang belum habis di meja makan - Berat badan menunjukkan sedikit perubahan - Tanda-tanda Vital TD
: 100 / 70 mmHg
Nadi
: 100 x / menit
Pernafasan : 28 x / menit Suhu
: 370C
A : - Masalah klien belum teratasi - Makan belum dihabiskan - K.U masih keliahtan lemah P : Lanjutkan intervensi - Memberikan makanan keadaan hangat - Menimbang berat badan II
21-12-05
S : Klien mengatakan bisa duduk dan bisa merapikan tempat tidurnya sendiri dan bajunya sendiri dan mengarah pada kondisi yang sudah membaik, bisa beraktivitas tapi sedang. O : - Pasien rapi - Makan dan minum dihabiskan - Pasien duduk dan merapikan rambutnya - Tanda-tanda Vital TD
: 110 / 80 mmHg
Nadi
: 92 x / menit
Pernafasan : 24 x / menit Suhu
: 370C
A : Masalah teratasi sebagian P : Langkah intervensi - Observasi tanda vital - Membantu dalam aktivitas agak berat.
III
22-12-05
S : Klien mengangguk sudah mengerti dan mengatakan sudah mampu berjalan ke kamar mandi sendiri O : - Cemas berkurang dan lebih aktif dalam beraktivitas - Posisi duduk - Lebih santai dan tenang - Bisa teratasi A : Masalah teratasi P : Intervensi dihentikan
BAB III PEMBAHASAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN PADA PASIEN ANEMIA DEFISIENSI BESI Diagnosa Keperawatan menurut teori Keperawatan : 1. Intoleransi aktivitas 2. Perubahan Nutrisi 3. Resiko tinggi terhadap infeksi 4. Kerusakan integritas kulit / resiko kerusakan integritas kulit. 5. Konstipasi / diare berhubungan dengan penurunan masukan diet, perubahan proses pencernaan, efek samping terapi obat. 6. Perubahan perfusi jaringan.
Diagnosa Keperawatan yang muncul pada pasien : 1. Ketidakseimbang nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake kurang, akibat Hb rendah.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tidak seimbang antara O 2 dan kebutuhan. 3. Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
Antara Diagnosa Keperawatan menurut teori Keperawatan disbanding dengan 1.
Diagnosa Keperawatan ynag muncul pada pasien, ternyata ada perbedaan, yaitu : Pada pasien Nn “MR” tidak muncul diagnosa : Resiko tinggi terhadap infeksi Hal ini dikarenakan pasien sudah dapat menjaga kebersihan dirinya (personal Hygiene) dengan baik.
2.
Kerusakan integritas kulit / Resiko kerusakan integritas kulit. Hal ini dikarenakan pasien masih ada pergerakan atau tidak bedrest di temapt tidur sehingga sirkulasi darah masih sedikit lancar dan kemungkinan terjadi resiko kerusakan integritas kulit atau dikupitus. 3. Konstipasi / diare brhubungan dengan penurunan masukan diet, perubahan proses pencernaan, efek samping terapi obat. Hal ini dikarenakan pasien menyukai makanan yang berkuah sehingga mendapatkan suplai cairan yang cukup. 4. Perubahan Perfusi Jaringan Hal ini dikarenakan pasien ini kemungkinan menderita anemia masih dalam tingkat yang ringan sehingga penurunan suplai darah kapiler belum begitu besar. Dan Muncul Diagnosa Baru, yaitu : 1.
Kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi. Hal ini dikarenakan pasien kurang mendapatkan informasi kesehatan khususnya tentang penyakit yang ia derita, yaitu kesehatan khususnya tentang penyakit yang ia derita, yaitu anemia defisiensi besi.
Jadi Diagnosa yang ada pada teori tidak selalu muncul pada diagnosa pasien, hal ini dikarenakan kondisi pasien antara satu dengan yang lain berbeda.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No I
DIANGOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
Keseimbangan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1. kebutuhan berhubungan dengan keadaan pasien membaik pengurangan jumlah sel darah dengan kriteria : merah, kwantitas hemoglobin, dan KU : membaik 2. volume pada sel darah merah Nafsu makan naik dengan (homotokrit) menghasilkan amper 3. setengah makanan yang dihidangkan
Lakukan observasi Untuk me pada Tanda-tanda klien. Vital pasien
5.
Konsultasi pada ahli Mengawasi gizi. intervensi n
berikan makan apa Makan se porsi keil tapi sering kelemahan Kaji riwayat nutrisi, distergaster termasuk makan yang Menginden disukai. intervensi. Berat badan naik ½-1 4. Timbang berat badan kg/4-6 hari tiap hari.
Membantu kebutuhan i
No II
DIANGOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
Intoleran aktifitas B/d ketidak Setelah dilakukan tindakan 1. seimbangan antara suplai 02 dan keperawatan selama 2x24 kebutuhan jam keadaan umum pasien membaik dengan kriteria : Toleransi meningkat sehari-hari)
INTERVENSI Kaji kemampuan pasien untuk melakukan tugas caracara kelelahan, keletihan dan kesulitan.
Untu
aktivitas 2. Observasi TD. Nadi, (kebutuhan eprnafasan selama dan sesudah aktifitas.
Nadi N 60 x / menit
3. Berikan bantuan dalam aktivitas pasien bila perlu. Pernafasan N 20-24x / menit 4. Anjurkan pasien bila Man papirasi, nyeri dada nafas jantun Tensi : N 120/80 mmHg
pendek, lemah-lemah.
O2 ad
Mem
Pega menim No
DIANGOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
III
Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatannya sehubungan dengan kurangnya informasi.
Setelah dilakukan tindakan 1. keperawatan selama 1x24 jam pengetahuan pasien berubah dengan kriteria : 2. Pasien tidak bertanya lagi Ekspresi wajah cemas lagi
INTERVENSI
Kaji ringkas pengetahuan Mem pasien tentang penyakit dan tingka pengobatan
Beri kesempatan pasien Meng untuk mengekspresikan cemas perasaannya.
tidak 3. Jelaskan tujuan pemeriksaan dan pengobatan Pasien bersemangat dalam pengobaran program. 4. Libatkan pasien dalam setiap Deng tindakan yang akan lebih dilakukan 5. Berikan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan anemia khususnya tentang anemia defisiensi besi.
Mem
Berta memb penya
BAB IV PENUTUP
1.1 KESIMPULAN Berdasarkan Asuhan Keperawatan yang telah kami buat dan juga telah kami implementasikan pada pasien. Maka kami dapat menyimpulkan bahwa hasil yang kami peroleh telah sesuai dengan apa yang kami harapkan walaupun tidak sepenuhnya sesuai dengan Asuhan Keperawatan yang ada menurut teori, tapi efektivitas Asuhan Keperawatan yang telah dibuat telah terbukti dengan kesembuhan pasien atau peningkatan status kesehatan pasien. 1.2 SARAN Dari Asuhan Keperawatan yang telah kami buat, kami menyarankan bagi pembuat Asuhan Keperawatan berikutnya agar lebih teliti dan akurat dalam pengkajian agar diagnosa yang diangkat sesuai dengan keluhan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Price, A. Sylvia. 2006. Patofisiologi Edisi I, EGC : Jakarta. Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. EGC : Jakarta. Nanda. 2002. Diagnosis Keperawatan Nanda, EGC : Jakarta.