UNIVERSITAS INDONESIA
STUDI KASUS: WHOLE FOODS MARKET IN 2014: VISION, CORE VALUES, AND STRATEGY
TUGAS MATA AJAR MANAJEMEN STRATEJIK DAN KEPEMIMPINAN
PRADIPTA FAIKAR HAKIM - 1606939740 STEPHANIE WIDJAYA - 1606927671
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM MAKSI-PPAK. JAKARTA 2017
1.
Latar Belakang Whole Foods Market adalah perusahaan food retail yang beroperasi menjual produk
yang organik dan alami. Didirikan pada tahun 1980 di Texas oleh John Mackey, saat ini perusahaan menjadi sangat berkembang dengan menjadi market leader pada industri ini. Perusahaan memiliki 379 toko yang tersebar di US, Canada, dan UK dengan penjualan mencapai $12,9 Miliar di tahun 2013. Whole Foods memiliki rata-rata peningkatan penjualan sebesar 25,2% dan laba sebesar 30,4%. Di tahun 2013, perusahaan menempati posisi 8 pada food retailer terbesar dan menempati posisi 232 pada Fortune Magazine di US. Perusahaan berfokus pada penjualan produk yang organik, sehat, dan alami dengan kualitas produk terbaik. Hal ini menjawab keinginan masyarakat yang semakin sadar akan kesehatan. Perusahaan bekerja sama dengan petani lokal untuk memastikan produk terjaga dengan baik. Proyeksi di tahun 2014 mendatang, perusahaan akan semakin berkembang dengan peningkatan sales, pembukaan gerai baru, dan market share yang semakin meningkat.
2.
Visi, Misi, Nilai Utama, dan Strategi
A.
Visi dan Misi Visi dari perusahaan adalah menjadikan Whole Foods brand international yang
menyediakan produk organik dan alami dengan kualitas tinggi dan menjadi food retailer terbaik di setiap area dimana toko Whole Foods berada. Perusahaan ingin menawarkan kualitas terbaik, tanpa pemrosesan, makanan paling alami namun paling lezat, dan dipasarkan dalam lingkungan toko yang membuat belanja di Whole Foods menjadi menyenangkan. CEO berkeyakinan bahwa menjual makanan yang alami dan organik kepada konsumen dan komunitas yang semakin meningkat, akan mengubah pola hidup masyarakat dalam arah yang lebih baik sehingga masyarakat bisa memiliki usia yang lebih panjang, lebih sehat, dan lebih bahagia dalam hidup. Misi dari Whole Foods adalah “to promote the vitality and well-being of all individuals by supplying the highest quality, most wholesome foods available.” Hal ini
berarti melakukan promosi terhadap penanaman makanan organik, konsumsi sehat, dan keberlanjutan dari ekosistem dunia. Selama bertahun-tahun, slogan perusahaan adalah “Whole Foods, Whole People, Whole Planet” telah mencerminkan esensi dari misi. John Mackey berkeyakinan bahwa pertumbuhan yang pesat dan kesuksesan di pasar sangat bergantung pada misi yang unik yang menggerakan perusahaan, standar yang tinggi dalam hal produk yang dijual, berdedikasi pada nilai utama dan standar kualitas, serta komitmen pada keberlanjutan agrikultur
B.
Nilai Utama Perusahaan memiliki 8 nilai utama yaitu: 1. We Sell the Highest Quality Natural and Organic Products Available 2. We Satisfy, Delight and Nourish Our Customers 3. We Team Member Happiness and Excellence 4. We Create Wealth through Profits & Growth 5. We Serve and Our Local and Global Communities 6. We Practice and Advance Environmental Stewardship 7. We Create Ongoing Win-Win Partnerships with Our Suppliers 8. We Promote the Health of Our Stakeholders through Healthy Eating Education
C.
Strategi Strategi perusahaan terbagi atas: a) Growth Strategy Growth strategy yang dimiliki oleh Whole Foods adalah dengan membuka toko baru
atau mengakuisisi toko-toko kecil yang ada. Baru pada tahun 2002, Whole Foods memiliki target untuk membuka 10-15 toko besar setiap tahunnya. Di tahun 2007, perusahaan berusaha mengakuisisi saingan terbesarnya yaitu Wild Oats Marker. Namun ekspansi ini digagalkan oleh Federal Trade Commisions (FTC) yang menganggap akuisisi ini akan membuat perusahaan monopoli pasar. Karenanya, perusahaan terpaksa menjual beberapa toko yang ada dan melakukan bentuk kerja sama dengan leasing atau peminjaman nama. Pada tahun 2010-2013, perusahaan tidak begitu gencar untuk pembukaan toko baru, dan lebih fokus pada pengembangan toko yang telah ada. Setaun setelahnya, perusahaan kembali gencar mengembangkan strategi pengembangan dengan mengakuisisi beberapa supermarket besar
b) Store Location Strategy Perusahaan mengembangkan model sendiri untuk penentuan lokasi toko berdasarkan pada potensi pasar, tingkat pendidikan, dan pendapatan masyarakat. Perusahaan menghitung dan memproyeksikan bahwa pembukaan toko baru di lokasi tersebut harus memenuhi EVA perusahaan dengan WACC sebesar 8%. Lokasi yang dipilih oleh Whole Foods adalah kota besar yang tersebar pada lokasi toko yang berada pada jalan besar, berada pada perumahan mewah, ataupun pinggir jalan raya. Perusahaan mengalami kesulitan ketika terjadi resesi 2007 dan memuncak di 2008-2009. Perusahaan menargetkan memiliki toko sebanyak 400 gerai di 2014 dan 500 gerai di 2017 yang tersebar di US dan Inggris.
c) Product Line Strategy Perusahaan menjual jenis produk sebanyak 10.000-50.000 di satu toko dengan rata-rata adalah 21.000 produk. Produk yang dijual meliputi produk segar, daging dan unggas, seafood, produk bakery, produk olahan, produk spesial, produk beku, makanan kering, minuman alkohol, kopi dan teh, produk rumah tangga, body care, in-house product dari Whole Foods, makanan hewan, alat berkebun, dan alat tulis kantor. Perusahaan sangat memperhatikan kualitas produk sehingga perusahaan mengembangkan quality standard yang perlu dipatuhi.
d) Pricing Strategy Produk yang ditawarkan oleh Whole Foods memiliki harga yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan biaya menanam, distribusi, dan marketing dari produk organik yang lebih besar 10-40% dibanding produk non organik. Perusahaan berkeyakinan bahwa pelanggan mau membayar lebih besar demi produk yang lebih sehat dan alami dengan kualitas yang tinggi. Strategi yang diterapkan adalah fokus pada produk paling laku terjual, membuat diskon mingguan, membuat paket untuk keluarga, mengembangkan in-store product, dan promosi besar bagi pelanggan.
e) Merchandising Strategy Strategi merchandising yang dibuat bertujuan untuk membuat berbelanja menjadi pengalaman yang menyenangkan sehingga toko menampilkan dekorasi yang cerah dan ditampilkan dengan cara semenarik mungkin. Hal ini membuat pelanggan merasa ingin membeli semua yang dilihatnya. Penempatan toko yang menarik ini membuat Whole Foods mendapat pujian dari para ahli.
f) Marketing Strategy Perusahaan lebih menekankan pada strategi word of mouth dan testimoni pelanggan. Hal lain yang dilakukan adalah memberikan informasi menarik di toko dan berita elektronik. Selain itu, kepuasan pelanggan diwujudkan dengan karyawan toko yang sangat berkomitmen, paham atas produk, dan memberikan saran personal bagi setiap pengunjung yang datang. Perusahaan juga melakukan intensifikasi promosi melalui sosial media meliputi website perusahaan, twitter, dan facebook
g) Operation Strategy Karyawan terbagi dalam tim yang terdesentralisasi. Setiap tim memiliki team leader yang dievaluasi melalui kinerja, operasi, dan penjualan. Tim didesain untuk berkompetisi
dengan tim lainnya, namun secara sehat
h) Human Resource Strategy Perusahaan melakukan penggajian yang besar ditambah dengan bonus yang selalu meningkat setiap tahun. Karyawan juga diberikan stock option sekaligus benefit lain seperti diskon, asuransi kesehatan dan jiwa, reimburse, dan hal yang bersifat urgen.
i) CSR Strategy Perusahaan melakukan CSR yang sejalan dengan concern perusahaan mengenai promosi makan sehat dan juga menjaga lingkungan yang meningkatkan nilai perusahaan.
3.
Kondisi Operasional Secara umum, analisis SWOT yang dimiliki oleh BillCutter.com adalah:
A.
Strengths ● Banyaknya channel distribusi termasuk toko roti, kedai kopi, restoran, dan kafe ● Tersebarnya outlet Whole Foods di negara US dan negara lainnya ● Produk perusahaan yang organik dan natural dengan banyak macam ● Customer service dan pelayanan toko yang paham produk dan membantu pembeli ● Adanya bargaining power sebagai penyedia organik food terbesar, terlengkap, dan pertama kepada pelanggan dan pesaing lainnya ● Adanya chef yang bertugas membantu pelanggan di toko ● Adanya restoran di dalam toko
B.
Weaknesses ● Terbatasnya jaringan supplier ● Tingginya harga retail ● Cost of carrying inventory yang besar dan mudah rugi dikarenakan penjualan bahan makanan yang harus cepat laku terjual
C.
Opportunities ● Ekspansi dari operasi retail ● Ekspansi global dari supply chain ● Perkembangan teknologi dan e-commerce ● Mudahnya melakukan kolaborasi dengan petani ● Memungkinkannya ekspansi melalui label privat Whole Foods ● Gaya hidup masyarakat yang lebih memperhatikan kesehatan
D.
Threats ● Meningkatnya kompetisi ● Resesi ekonomi ● Peraturan pemerintah tentang makanan organik dan pelarangan akuisisi bisnis ● Pemanasan global ● Bencana alam ● Konsumen yang sensitif terhadap harga ● Sulitnya memasuki pasar asing
● Bargaining power dari supplier ● Asosiasi konsumen Adanya bargaining power dari perusahaan sebagai perusahaan pertama yang memperkenalkan organic food, terbesar, terlengkap, dan memiliki banyak outlet yang tersebar luas, membuat Whole Foods memiliki bargaining power bagi konsumennya dan juga para pesaingnya, sehingga bisa menang di pasar. Dengan strategi yang tepat, Whole Foods masih memiliki kesempatan yang besar untuk menguasai pasar yang lebih besar dengan mengurangi kelemahan internal yang dimiliki seperti permasalahan supplier dan harga retail, serta hambatan dari luar yang sangat berhubungan dengan agrikultur, bisnis utamanya.
4.
Kondisi Keuangan Berikut merupakan rasio keuangan Whole Foods dari tahun 2009 hingga tahun 2013. 2013
2012
2011
2010
2009
Gross Profit Margin
35.84%
35.52%
34.99%
34.82%
34.30%
Return on sales
6.84%
6.35%
5.42%
4.86%
3.54%
Net profit Margin
4.27%
3.98%
3.39%
2.73%
1.83%
Net Return on Assets
9.95%
8.80%
7.99%
6.17%
3.88%
Return on stockholders’ equity
14.21%
12.26%
11.47%
10.37%
9.03%
Return on invested capital
14.11%
12.18%
11.40%
8.54%
6.21%
Net Working Capital (million)
892
1126
574
414
371
Total Debt to Asset Ratio
0.00487
0.00453
0.00419
0.12766
0.19535
Long term debt-to-capital ratio
0.00691
0.00627
0.00598
0.17661
0.31221
Long term debt-to-equity ratio
0.00696
0.00631
0.00602
0.21449
0.45393
Dari rasio diatas, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: ● Long term debt-to equity ratio perusahaan adalah 0.00696. Hal ini menunjukkan bahwa Whole Foods masih memiliki kemungkinan yang besar untuk mendapatkan pinjama bank, apabila diperlukan, untuk mengembangkan bisnisnya. ● Return on Sales telah meningkatkan profitabilitas perusahaan sebesar 3.3% sejak tahun 2009 ● NWC perusahaan sebesar 892 juta menunjukkan bahwa perusahaan memiliki dana internal yang cukup untuk membiayai hutang jangka pendek dan hutang sekarangnya dalam waktu yang tepat dan ekspansi toko tanpa perlu meminjam dana dari luar ataupun mencari investor untuk mendanai. Namun, penurunan NWC sebesar 234 dari 2012 ke 2013 dimungkinkan terjadi karena peningkatan payable, penjualan aset, ataupun penjualan saham. ● Long term debt-to-capital ratio sebesar 0.00691 menunjukkan perusahaan layak mendapatkan kredit, memiliki neraca yang kuat, memiliki kemampuan untuk mendapatkan tambahan dana, dan adanya penurunan hutang jangka panjang sejak 2009 ● Net Profit Margin menunjukkan kenaikan yang konstan sebesar 2,44% dari tahun 2009 ● Return on Assets menunjukkan kenaikan dari pendapatan yang diterima oleh pemegang saham sebesar 6.07% dan Return on Stockholders’ equity menunjukkan rata-rata pendapatan pemegang saham ● Return on invested capital menggambarkan bahwa Whole Foods telah efeketif menggunakan capital investment untuk meningkatkan perkembangan di pasar
Secara umum, rasio keuangan dari Whole Foods baik dan semakin baik setiap
tahunnya. Berdasarkan tren penjualan dan perkembangan penghasilan, perusahaan dapat bangkit dari keterpurukan hutang setelah tahun 2008 mengalami resesi hingga saat ini memiliki performa keuangan yang baik. Dari tahun 2009 sampai 2013, Whole Foods dapat meningkatkan kemampuannya untuk menutupi operating expenses dan mengembangkan operasinya ke berbagai area geografi yang dikehendaki
5.
Analisis
A.
Analisis Visi dan Misi John Mackey memiliki visi strategis yang bagus dengan menjadi international retail
chain yang menawarkan produk alami dan organik dengan kualitas paling baik. Strategi Whole Foods menggambarkan target kinerja dari perusahaan, tujuan jangka panjang, yang berjalan dengan baik bersama dengan budaya organisasi, sumber daya perusahaan yang dimiliki, dan keinginan konsumen atas produk yang sehat. Misi dari perusahaan juga mudah diingat, fokus, dan mengindikasikan adanya arahan yang jelas serta sejalan dengan kondisi pasar saat ini, sumber daya dan kapabilitas perusahaan yang kompetitif, serta niat baik perusahaan. Lebih daripada itu, misi perusahaan mudah disukai dikarenakan misi perusahaan tidak umum dan dapat secara efektif dikomunikasikan ke karyawan untuk pencapaian tujuan jangka panjang perusahaan dan peningkatan economic of scale.
B.
Analisis Nilai Utama Perusahaan menitikberatkan nilai utama (core value) kedalam 8 prinsip yang
dijalankan perusahaan. Nilai utama Whole Foods bukan hanya pemanis saja, namun nilai utama perusahaan ini mencerimkan budaya organisasi, menggambarkan visi perusahaan, dan menunjukkan faktor kunci kesuksesan. Nilai utama ini telah dipenuhi dan tercermin pada keadaan berikut ● Untuk
mempromosikan peningkatan
kebiasaan makan
sehat bagi para
karyawannya, John Mackey membuat program insentif yang menghadiahkan diskon 25%-35% berdasarkan dari biomarker nilai kesehatan karyawannya. Hal ini menunjukkan bahwa John Mackey tidak hanya berjualan saja, tidak hanya berjualan makanan sehat saja, namun juga mempraktikan itu di dunia nyata, khususnya di internal perusahaan. Hal ini juga membuat karyawan bisa mempromosikan gaya hidup sehat yang membantu bagi nilai perusahaan. ● Whole Foods telah ikut berpartisipasi pada organisasi yang bermanfaat bagi masyarakat lokal dan komunitas global, yaitu pada Whole Planet Foundation, Whole Trade Guarantee Program, Whole Kids Foundation, dan Loan Program. Program CSR seperti ini sangat tepat bagi perusahaan karena memberikan nilai tambah langsung bagi perusahaan, karena sejalan dengan bisnis utamanya. ● Whole Foods menjual lebih dari ribuan ragam produk yang kualitasnya tinggi, organik, sehat, bebas dari bahan kimia, dan tentunya ramah lingkungan. Hal ini menjawab kebutuhan masyarakat saat ini yang memperhatikan kesehatan, sehingga produk Whole Foods memberikan nilai tambah bagi konsumen. Produk yang ramah lingkungan juga membuat keberlanjutan perusahaan terjaga dalam jangka waktu yang lama dikarenakan alam yang sehat merupakan sumber penghasilan utama perusahaan ● Whole Foods memberhentikan menggunakan tas plastik di perusahaan dikarenakan plastik adalah bahan yang biodegradable. Hal ini sejalan dengan nilai perusahaan yang memperhatikan lingkungan Secara keseluruhan, Whole Foods benar-benar menjalankan nilai utama yang dimiliki perusahaan dalam operasi bisnisnya. Hal ini pun ternyata berdampak pada kondisi operasional dan keuangan perusahaan, yang membawanya sukses di perusahaan. Nilai utama berkontribusi dalam kesuksesan perusahaan dikarenakan perusahaan mempromosikan konsumen yang lokal yang mana hal itu akan meningkatkan laba, perusahaan menekankan lingkungan kerja yang sehat yang mana menghasilkan pelayanan pelanggan yang memuaskan, serta mempromosikan ekspansi bisnis yang mana hal itu akan meningkatkan market share.
C.
Analisis Strategi Strategi dari Whole Foods adalah memberikan produk terbaik bagi konsumennya.
Karenanya perusahaan berfokus pada pemilihan produk, yang sejalan dengan misi untuk memuaskan kebutuhkan konsumen, investor, karyawan, dan supplier dengan cara yang paling ramah lingkungan. Elemen utama dari strategi yang dimiliki Whole Foods adalah: ● Membangun toko yang besar dan menjual 10.000 hingga 50.000 produk ● Membangun toko di kawasan menengah keatas dan padat penduduk perkotaan dengan proyeksi perluasan yang matang ● Mengadakan pengurangan harga yang rutin setiap minggu, kupon untuk produk toko, dan juga sampel produk ● Menggunakan strategi word of mouth sambil pembagian brosur dan juga berita elektronik untuk menyebarkan kualitas produk, kampanye konsumsi produk sehat, dan menjaga lingkungan ● Mengembangkan
karyawan untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
pelanggan dengan menawarkan diskon, stock option, asuransi kesehatan dan jiwa, serta jaminan hari tua Strategi yang diterapkan oleh Whole Foods sangat cocok untuk retail makanan. Hal ini didasarkan pada 3 aspek yaitu: ● Penjualan makanan yang organik dan alami, sehingga memberikan produk yang berkualitas tinggi dan sehat ● Permintaan dari konsumen akan produk yang organik dan alami ● Pendapatan yang diterima oleh perusahaan atas penjualan produk segar dan produk lainnya di toko Selama tahun 2009 hingga tahun 2013, strategi perusahaan dapat meningkatkan sales perusahaan hingga $4,885 juta. Whole Foods juga selalu menjaga competitive advantagenya dengan mengadakan restoran di dalam toko, peningkatan channel distribusi, toko roti di dalam toko, toko kopi di dalam toko, harga yang terjangkau, dan diskon untuk produk tertentu. Hal ini didukung juga dengan tingkat permintaan masyarakat yang meningkat atas produk yang alami dan organik. Competitive advantage perusahaan juga tercermin dari Whole Foods yang telah membuka gerainya hingga 379 toko dengan jenis produk yang
beragam dijual mulai dari 10.000 hingga 50.000, dengan rata-rata tiap toko menjual 21.000 produk, dengan produk yang tanpa banyak pemrosesan, segar, aman, sehat, dan tanpa bahan pengawet atau tambahan lainnya dan juga bebas dari pestisida. Meskipun pertumbuhan di tahun 2008 mengalami penurunan dikarenakan terjadinya resesi dan juga gagalnya perusahana melakukan akuisisi atas Wild Oats, Whole Foods tetap dapat memiliki kinerja yang baik dari pandangan strategis. Strategi perusahaan yang kini berfokus pada pengembangan satu toko ketimbang gencar membuka gerai baru dapat mengurangi
biaya pengembangan
jika dibandingan dengan tahun 2007. Strategi
perkembangan perusahaan yang sejalan dengan strategi pricing, strategi penentuan lokasi toko, dan strategi merchandising telah berhasil membuat penjualan meningkat. Peningkatan penjualan disebabkan oleh konsumen loyal dan konsumen baru serta peningkatkan brand awareness melalui aktivitas nonprofit dan juga program kupon bagi konsumen Strategi yang diterapkan oleh Whole Foods telah memberikan competitive advantage dibanding kompetitornya yaitu The Fresh Market, Trader Joe’s, dan Sprouts Farmers Market. Hal ini membuat Whole Foods bisa menang di pasar. Keuntungan yang dimiliki oleh Whole Foods adalah memiliki lebih banyak pilihan produk, toko yang lebih besar, lokasi yang lebih banyak dan tersebar di lokal maupun internasional, penjualan produk, dan restoran di dalam toko. Berdasarkan fit test, advantage test, dan performance test, Whole Foods telah memiliki winning strategy. Strategi perusahaan sejalan dengan baik dengan sumber daya perusahaan, kondisi pasar, aktivitas value chain, tujuan utama perusahaan, dan competitive capabilities. Strategi ini menepatkan perusahaan mencapai pendapatan $12,9 miliar di tahun 2013 yang mana jauh lebih tinggi dari pendapatan Fresh Market, Trader Joe’s, dan Sprouts
D.
Tantangan dan Solusi Tantangan yang dihadapi perusahaan adalah: 1. Kompetisi di pasar yang semakin sengit seperti dari The Fresh Market, Trader Joe’s, Sprouts Farmers Market, Walmart, dan retail kecil lainnya 2. Bargaining power dari supplier 3. Brand awareness yang semakin terdegradasi terlebih dengan adanya pesaing lainnya 4. Ekspansi yang terbentur regulasi dan juga pendanaan
5. Maintaning konsumen yang semakin memiliki banyak pilihan Berdasarkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini, maka solusi yang bisa ditawarkan adalah: 1. Menggunakan strategic group mapping untuk menganalisa posisi perusahaan dan posisi kompetitor dan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing pihak untuk menguatkan posisi di pasar dan memaksimalkan kesempatan di pasar 2. Berkolaborasi dengan supplier untuk menciptakan hubungan kerja sama yang menguntungkan. Kedepannya, perusahaan dapat juga melakukan integrasi vertikal yang semakin menguatkan posisi value chain perusahaan 3. Meningkatkan aktivitas mingguan di toko untuk meningkatkan brand awareness dan menguatkan image perusahaan 4. Membuat program loyalitas pelanggan seperti member ataupun doorprize yang menarik pelanggan 5. Membuat restoran dan toko roti yang terpisah dari toko. Hal ini membuat toko bisa fokus menjual produk yang dimiliki, begitupun dengan restoran dan toko roti. Hal ini juga membuat gerai Whole Foods semakin banyak dan melakukan ekspansi lebih besar, tanpa takut terkena aturan dari FTC 6. Melakukan partnership dengan toko lain yang menjual produk dengan label Whole Foods. 7. Mengembangkan ceruk pasar dengan bekerja sama dengan petani lokal dan penjual lokal
6.
Kesimpulan Strategi yang dimiliki oleh Whole Foods telah membawa perusahaan mencapai
kesuksesan hingga sekarang. Hal ini membuktikan bahwa visi, misi, nilai utama, dan strategi perusahaan dijalankan dengan baik dan berjalan beriringan. Namun perusahaan tentunya menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Agar bisa menjaga competitive advantage dan mengembangkan ceruk pasar, Whole
Foods harus terus melihat posisi perusahaan saat ini dan mau kemana kedepannya, dan juga bagaimana posisi pesaing. 2 hal yang menjadi tantangan perusahaan adalah value chain dan juga biaya maintaning toko. Hal ini bisa diatasi dengan perusahaan yang memaintain supplier dengan baik, dengan kerja sama yang saling menguntungkan. Perusahaan juga harus bisa memikirkan bagaimana cara bisa menjual produk yang banyak dan beragam, dengan cost of carrying dan cost operation yang paling efisien. Lebih lanjut, hal yang paling utama bagi Whole Foods adalah konsumen. Perusahaan harus bisa terus berkembang dengan mengikuti keinginan konsumen yang semakin memperhatikan kesehatan, untuk memberikan produk dengan kualitas yang terbaik yang memuaskan nilai konsumen. Ultimately, Whole Foods Market should continue to revolutionize how consumers associate organic goods to the company by implementing a strategy that broadens the market niche and offers more value priced goods that maintains the company`s guarantee of fresh, natural and organic goods