Tes Sumatif Modul 2 Bersikap rekleftif bagi seorang guru adalah penting berarti .. a. guru harus menyakini setiap tindakannya adalah ilmiah dan rasional b. guru perlu mengabaiakan hal=-hal yang masih kurang karena tidak efektif c. guru harus mengkritisi praktek yang telah dilakukan dan melakukan perbaikan d. guru harus mengedepankan dan mempertahankan kebiasaan-kebiasaan baik e. guru selalu mengkaji apa yang telah dilakukan untuk didokumentasikan 2. a. b. c. d. e. 3. a. b. c. d. e. 4. a. b. c. d. e. 5. a. b. c. d. e. 6. a. b. c. d. e.
Bagaimana sebaiknya sikap dan pandangan anda selaku guru menghadapi peran baru abad 21? peran lebih difokuskan kepada istrative karena peserta didik sudah mandiri peran baru lebih ringan karena peserta didik bisa mendapatkan informasi lebih mudah peran baru lebih berat karena memerlukan kemampuan mengelola komunitas belajar pembelajaran perlu diberikan kebebasan tidak perlu dirancang scenario pembelajaran tatap muka tidak lebih efektif daripada interaksi yang dimediasi teknologi Paradigma guru sebagai professional learning dalam konteks guru dalam jabatan dapat dmaknai … guru professional memiliki sertfikat pendidik profesi guru memerlukan keahlian khusus guru memiliki 4 kompetensi yang utuh guru sebagai profesi memerlukan proses pendidikan yang lama guru adalah professional yang terus mau belajar dan mengembangkan diri Manakah sikap guru berikut in yang bukan menunjukkan dirinya sebagai professional learning … merancang dan melaksanakan PTK sampai melaksanakan tindak lanjut memanfaatkan program pendidikan dan latihan yang diselenggarakan pemerintah dengan aktif berpartisipasi mengikuti program diklat sesuai kebutuhan pribadi mencari jawaban atas persoalan di kelasnya melalui forum-forum diskusi mengembangkan budaya membaca Berikut yang bukan termasuk ketrampilan dasar dalam mengembanggkan pengelolaan pembelajaran abad 21 adalah … menguasai satu metode pembelajaran menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi penguatan tugas utama sebagai perancang pembelajaran berikut yang bukan ketrampilan abad 21 yang minimal harus dimiliki siswa adalah .. kolaboratif reaktif komunikatif kreatif berpikir kritis
7. a. b. c. d. e. 8. a. b. c. d. e. 9. a. b. c. d. e.
berkomunikasi dengan komunitas profesi, teman sejawat dan kunitas ilmiah termasuk merupakan kompetensi … social pedagogic professional intelektual kepribadian berikut yang termasuk cirri seorang guru memiliki kompetensi pedagogic … menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan menjadi teladan di masyarakat menguasai substansi materi pelajaran memahami prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran yang mendidik menjunjung tinggi kode etik profesi guru menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap selesai melakukan proses pembelajaran, pak Puji selalu melakukan kegiatan reflektif, tindakan reflektif merupakan indicator kompetensi … kepribadian profesioanal social intelektual pedagogis
10. Manakah pernytaan berikut yang menurut pandangan anda paling tepat …. a. penerapan satu metode pembelajaran dengan sangat baik lebih baik daripada menggunakan banyak metode b. pengetahuan cara mengintegrasikan teknologi, pedagogi, dan materi lebih penting daripada kecangggihan teknologi itu sendiri c. pengetahuan teknologi jauh lebih penting daripada pengetahuan mengenai pedagogi d. metode-metode pembelajaran berabasis teacher sentis tidak cocok menggunakan teknologi e. semakin canggih teknologi semakin dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran 11. generasi millennium memiliki literasi digital dan kesempatan akses informasi cenderung lebih baik. sikap anda sebagai guru sebaiknya … a. melarang peserta didik mengakses internet karena berpotensi negative b. membatasi peserta didik dalam aksesibilitas informasi c. mengambil peran baru untuk membantu peserta didk berpikir kritis dan selektif d. melakukan control ketat pengggunaan teknologi informasi dan komunikasi e. menginformsikan kepada peserta didik bahwa teknologi merusak generas EMPAT KOMPETENSI GURU EMPAT KOMPETENSI GURU (1) Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru ya ng berkenaan dengan (1) Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru ya ng berkenaan dengan
pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pe mbelajaran mulai dari pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pe mbelajaran mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluas i. merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluas i. Kompetensi pedagogik guru abad 21 menekankan pada k emampuan adaptasi guru untuk Kompetensi pedagogik guru abad 21 menekankan pada k emampuan adaptasi guru untuk mentrasformasi diri dalam era pedogogi digital deng an terus mengembangkan kreativitas mentrasformasi diri dalam era pedogogi digital deng an terus mengembangkan kreativitas dan daya inovatif. dan daya inovatif. PERTANYAAN: PERTANYAAN: 1. Apakah yang masih sdr rasakan sebagai kelemahan jika dikaitkan dengan tuntutan abad 1. Apakah yang masih sdr rasakan sebagai kelemahan jika dikaitkan dengan tuntutan abad 21? 21? Jawab: Jawab: Saya yang berlatarbelakang pendidikan sarjana manaj emen bisnis menyadari bahwa Saya yang berlatarbelakang pendidikan sarjana manaj emen bisnis menyadari bahwa kelemahan yang paling menonjol adalah kemampuan dal am pemahaman kompetensi kelemahan yang paling menonjol adalah kemampuan dal am pemahaman kompetensi pedagogik yang ketika kuliah tidak di pedagogik yang ketika kuliah tidak di ajarkan, namun terlepas dari latar pendidikan yang tidak ajarkan, namun terlepas dari latar pendidikan yang tidak sesuai tersebut dengan tekad kuat untuk menjadi seo rang pendidik, saya terus berusaha sesuai tersebut dengan tekad kuat untuk menjadi seo rang pendidik, saya terus berusaha mengembangkan kreativitas dan inovasi menjadi guru terbaik di abad mengembangkan kreativitas dan inovasi menjadi guru terbaik di abad 21. 21. 2. Apakah usaha-usaha sdr untuk mengatasi kelemahan tersebut? 2. Apakah usaha-usaha sdr untuk mengatasi kelemahan
tersebut? Jawab: Jawab: Berkaca dari kelemahan tersebut, saya terus berusah a mempelajari kompetensi Berkaca dari kelemahan tersebut, saya terus berusah a mempelajari kompetensi pedadogik baik secara mandiri maupun dengan sharing bersama rekan di sekolah, pedadogik baik secara mandiri maupun dengan sharing bersama rekan di sekolah, mengikuti mengikuti workshop, forum MGMP, dan bergabung dengan organisa si yang peduli pada workshop, forum MGMP, dan bergabung dengan organisa si yang peduli pada remaja/pemuda milenials, serta salah satunya dengan mengikuti PPG Dalam Jabatan yang remaja/pemuda milenials, serta salah satunya dengan mengikuti PPG Dalam Jabatan yang sedang saya ikuti. sedang saya ikuti. (2) Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang (2) Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhak mulia. berakhak mulia. PERTANYAAN: PERTANYAAN: 1. Apakah kompetensi kepriba 1. Apakah kompetensi kepriba dian dian yang sdr miliki sudah ada pada k yang sdr miliki sudah ada pada k ondisi ideal ondisi ideal Jawab: Jawab: Sebagai seorang guru Sebagai seorang guru setiap tindak tanduk yang dilakukan baik terlihat m aupun tidak setiap tindak tanduk yang dilakukan baik terlihat m aupun tidak akan menjadi cerminan bagi peserta didik. Saya meny adari belum sepenuhnya memiliki akan menjadi cerminan bagi peserta didik. Saya meny adari belum sepenuhnya memiliki
kepribadian yang ideal bagi peserta didik, kepribadian yang ideal bagi peserta didik, terutama dalam hal kestabilan dan keteladanan. terutama dalam hal kestabilan dan keteladanan. 2. Apakah usaha-usaha sdr untuk meningkatkan kompet ensi kepribadian tersebut? 2. Apakah usaha-usaha sdr untuk meningkatkan kompet ensi kepribadian tersebut? Jawab: Jawab: Yang Saya lakukan adalah dengan membaca buku-buku tentang pengembangan diri Yang Saya lakukan adalah dengan membaca buku-buku tentang pengembangan diri dan nilai-nilai agama, mengikuti kajian-kajian keis laman, serta mengikuti seminar/workshop dan nilai-nilai agama, mengikuti kajian-kajian keis laman, serta mengikuti seminar/workshop pengembangan diri pengembangan diri (3) Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pe ndidik sebagai bagian dari (3) Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pe ndidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara e fektif dengan peserta didik, sesama masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara e fektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidian, orang tua siswa, dan m asyarakat sekitar. pendidik, tenaga kependidian, orang tua siswa, dan m asyarakat sekitar. PERTANYAAN: PERTANYAA 1. Apakah kompetensi sosial yang sdr miliki sudah a da pada kondisi ideal? Jawab: Ketika masalah kepribadian kita belum selesai maka akan berpengaruh terhadap sosial juga, oleh karena itu kemampuan kompetensi s osial saya merasa belum dalam posisi kondisi ideal. 2. Apakah usaha-usaha sdr untuk meningkatkan kompet ensi sosial tersebut? Jawab: Dengan mempelajari dan menelaah buku-buku tentang h ubungan sesama manusia, dan bergabung dengan komunitas/gerakan/organi sasi masyarakat. (4) Kompetensi professional merupakan kemampuan yan g berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang m encakup penguasaan substansi isi materi pembelajaran, dan substansi keilmuan yang me
naungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan PERTANYAAN: 1. Apakah kompetensi profesional yang sdr miliki su dah ada pada kondisi ideal? Jawab: Di sekolah tempat bertugas saya mengampu mata pelajaran kewirausahaan , berbeda dengan kompetensi yang sekarang di pelajari, sehing ga saya merasa belum dalam kondisi ideal. 2. Apakah usaha-usaha sdr untuk meningkatkan kompet ensi professional tersebut? Jawab: Salah satunya dengan memanfaatkan kesempatan mengikuti Pendidikan Profes i Guru (PPG) Dalam Jabatan ini dengan sebaik-baiknya
Tugas Modul 3 KB 4
: Teori Belajar Humanistik
Instructions Bapak/ibu dihadapkan pada siswa dengan karakteristik yang berbeda beda. Saat bapak/ibu memberikan studi kasus di kelas, siswa memberikan analisis jawaban yang berbeda pula. Apa respon yang bapak ibu berikan terhadap respon yang diberikan oleh siswa? Studi kasus dapat diartikan sebagai suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari individu secara intensif, integratif dan komprehensif, dengan tujuan membantu siswa/individu untuk mencapai penyesuaian diri yang lebih baik. Studi kasus sendiri merupakan metode pengumpulan data yang bersifat menyeluruh dan terpadu. Menyeluruh berarti data (termasuk respon/analisis jawaban siswa) yang dikumpulkan meliputi seluruh aspek pribadi individu. dari data yang terkumpul akan diperoleh pemahaman tentang kesulitan atau masalah yang dihadapi individu. Kemudian guru mengadakan interpretasi dan diagnosa tentang tingkah laku individu sesuai dengan kasusnya. hasilnya, bermanfaat bagi sekolah untuk mengadakan evaluasi, mengembangkan penyelidikan perbedaan latar belakang individu, berguna untuk memecahkan masalah yang sulit dan kompleks dan menetapkan jenis kesulitan atau masalah individu sehingga akan dapat ditentukan jenis bantuan dan bimbingan (jalan keluar) yang perlu diberikan, yang akurat sesuai dengan masalahnya. Guru harus mampu mengidentifikasi
sejauh mana kemampuan siswa dan sejauh mana dapat berpengaruh terhadap pembelajaran. Setelah itu barulah dapat dicari dan diterapkan solusi bagaimana hambatan tersebut dapat diatasi atau setidaknya diminimalisir agar tidak mengganggu dan membuat pecapaian tujuan belajar menjadi gagal. Kemudian dalam aplikasinya guru mempersiapkan rancangan pembelajaran yang bisa mengakomodir kebutuhan siswa yang berbeda-beda. Guru tentu harus membuat perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yang berbeda antara pembelajaran pada individu satu dengan pembelajaran pada individu lainnya. Perbedaan-perbedaan yang sudah disebutkan diatas sangat perlu untuk diperhatikan sehingga guru mampu mengelola dan melaksanakan pembelajaran individual maupun kelompok dengan tepat dan sesuai dengan sistem pendidikan yang dipakai dan diterapkan. Dari respon siswa dalam studi kasus, dalam memahami karakteristik siswa, guru harus dapat mengidentifikasi perbedaan siswa dalam: 1. Perkembangan intelektual, kemampuan belajar terutama memahami dan menggali materi dan informasi masing-masing peserta didik tentu tidak sama, ada siswa yang cepat belajar dan mampu memahami materi ada juga siswa yang lambat dan perlu dibimbing secara bertahap dalam belajar. 2. Kemampuan berbahasa, lebih tepatnya lagi komunikasi. Komunikasi atau berbahasa disini bukan hanya hubungan interaksi antara guru dengan murid saja namun juga komunikasi peserta didik dengan materi dan informasi pelajaran, bahan ajar, media pembelajaran serta komponen-komponen pembelajaran yang terlibat lainnya. 3. Latar belakang pengalaman, siswa atau peserta didik yang pernah mendapatkan informasi yang relevan terhadap suatu materi akan lebih cepat memahaminya, bukan hanya dalam hal materi namun juga gaya belajar, metode pengajaran serta hal-hal lain yang diperlukan dalam pembelajaran. 4.
Gaya belajar, peserta didik satu tentu memiliki gaya dan kebiasaan belajar favorit dan mampu mempercepat pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Bukan hanya dalam kebiasaan namun juga dalam kondisi tertentu misalnya seorang siswa lebih mampu belajar dalam keadaan yang tenang dan hening sehingga mampu mempercepat pemahaman materi.
5. Bakat dan minat, bakat dan minat ini berasal dalam diri masing-masing siswa dan sangat penting untuk digali dan ditemukan sehingga mampu dioptimalkan sebagai kemampuan yang dapat dikembangkan. Misal seorang siswa lebih mampu untuk mempelajari pelajaran matematika ina adalah bakat, atau siswa sangat menyukai pelajaran praktik fisika ini adalah minat.
6. Kepribadian, merupakan reaksi atau tanggapan terhadap sikap dan cara-cara mengajar yang dilakukan guru. Kepribadian ini juga sangat terkait dengan sifat dasar masing-masing peserta didik, siswa yang pemalu misalnya biasanya akan lebih pasif untuk terlibat dalam interaksi dengan komponen-komponen pembelajaran terutama dengan guru.
Untuk mengantisipasi perbedaan-perbedaan individual tersebut, guru juga harus melakukan hal berikut ini; 1.
Mendengarkan secara simpati dan menanggapi secara positif pikiran anak didik dan membuat hubungan saling percaya.
2.
Membantu anak didik dengan pendekatan verbal dan non-verbal.
3.
Membantu anak didik tanpa harus mendominasi atau mengambil alih tugas.
4.
Menerima perasaan anak didik sebagaimana adanya atau menerima perbedaannya dengan penuh perhatian.
5.
Menangani anak didik dengan memberi rasa aman, penuh pengertian, bantuan, dan mungkin memberi beberapa alternatif pemecahan.
6.
Guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap siswa di kelas dan memberikan kesempatan kepada anak didik sebagai individu untuk aktif, kreatif, dan mandiri dalam belajar.
7.
Guru harus peka melihat perbedaan sifat-sifat dari semua anak didik secara individual.
8.
Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing di kelas. Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai, bagaimana dan apa yang mereka pelajari.
9.
Guru harus mampu menyajikan pelajaran yang menarik di depan kelas. Menarik dalam pengertian mengasyikkan, mudah ditangkap dan dipahami serta tidak membosankan siswa.
Tugas Modul 4 KB1
: Karakteristik Umum Peserta Didik
Ambillah satu kelas tertentu, coba lakukan identifikasi karakteristiktik umum peserta didik yang ada di kelas tersebut dari aspek gender, etnik, usia, kultural, status sosial, dan minat! Berikan contoh bagaimana data tersebut Anda gunakan dalam proses pembelajaran!
Hasil identifikasi karakteristik umum peserta didik kelas VIII.A SMPN 4 Bermani Ilir Kab. Kepahiang Bengkulu dan pemanfaatan data hasil dalam proses pembelajaran 1.
Gender Kelas VIII.A terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. dalam kelompok diskusi/tugas, pembagian jumlah siswa laki-laki dengan siswa perempuan diusahakan sama/merata. Penerapan sistem rolling untuk penentuan anggota kelompok diskusi berikutnya agar ada rasa keadilan/persamaan/pembauran antar siswa pemberian peran yang sama- dalam diskusi/tugas, masing-masing (baik putra/putri) secara bergiliran bertugas sebagai ketua kelompok, sekretaris, dan penyaji/presentasi materi dalam proses pembelajaran ketika guru memberikan pertanyaan dan siswa laki-laki dan perempuan mengangkat tangan untuk menjawab, guru tidak memilih atau mengutamakan laki-laki atau perempuan, tapi tapi karena siapa yang dahulu mengangkat tangan.
2.
Etnik Seluruh siswa kelas VIII.A berasal dari satu etnik yang sama, yaitu etnik Rejang. Saya sebagai guru yang bukan orang rejang, harus belajar bahasa mereka, meskipun penggunaan bahasa Indonesia di kelas merupakan suatu kewajiban, tetapi terkadang ada beberapa siswa dalam menyampaikan idenya di ikuti dengan penggunaan bahasa daerah.
3.
Usia Usia siswa kelas VIII.A berkisar antara 12 – 14 tahun, mengacu pada teori perkembangan Piaget, pada rentang usia tersebut, siswa berada pada tahap operasional formal, guru bisa memberikan materi pembelajaran yang menggunakan penalaran verbal dan pemikiran hipotetis karena siswa sudah mampu berfikir abstrak dan logis, siswa mampu menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa pendekatan pemecahan masalah, metode diskusi bisa diterapkan pada rentang usia tersebut dimulainya masa puber ini berakibat pula pada menurunnya prestasi belajar, permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep diri, serta persoalan dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya. Orang dewasa maupun pendidik perlu memahami sikap perilaku anak puber yang kadang menarik diri, emosional, perilaku negatif dan lain-lain. Untuk mengurangi luapan emosi peserta didik perlu dihindari larangan yang tidak terlalu penting. Mengurangi pembatasan dan tututan terhadap remaja harus disesuaikan dengan kemampuan mereka. Sebaiknya memberi tugas yang dapat diselesaikan dan jangan memberi tugas dan peraturan yang tidak mungkin di lakukan.
4.
Kultural Seluruh siswa kelas VIII.A memiliki kultur yang sama (monokultural) contoh penerapan dalam pembelajaran: guru mengkaitkan tugas writing (membuat teks naratif) – dengan sumber cerita rakyat daerah setempat, hal ini bisa menumbuhkan rasa penghargaan siswa terhadap budaya mereka sendiri
5.
Status Sosial mayoritas pekerjaan orangtua siswa adalah petani, dan sisanya wiraswasta dan buruh, secara ekonomi, mayoritas dalam kategori keluarga miskin - cukup mampu, dan beberapa yang
cukup mampu. seluruh orangtua siswa berperan sebagai warga masyarakat biasa Guru harus member perhatian dan pelayanan yang sama, memberikan layanan tanpa diskriminasi, dalam meresepon siswa: misal, dalam memilih, penempatan tempat duduk, memberi pujian/hukuman/penilaian pada siswa tergantung pada kelayakan mereka sendiri memberi motivasi/gambaran bahwa kesuksesan seseorang tidak tergantung pada status sosial orang tua, tetapi ada pada kegigihan seseorang dalam berusaha/belajar 6.
Minat Belajar beberapa siswa sudah menunjukkan antusias/senang/ketertarikan/konsentrasi/partisipasi yang tinggi dalam belajar pelajaran bahasa Inggris, sebagian besar pada level sedang dan beberapa orang tidak menunjukkan minat samasekali, berdasarkan pengamatan, hal ini dipengaruhi oleh pergaulan yang tidak sesuai, kondisi keluarga (orang tua tidak peduli/sibuk bekerja, broken home), selain itu juga sarana prasarana sekolah kurang memadai. diawal pembelajaran, guru selalu menjelaskan apa manfaat yang bisa diperoleh dari materi yang diajarkan, menjelaskan bahwa dengan mempelajari materi
tersebut bukan hanya
sekedar mendapatkan nilai yang baik, tetapi nantinya akan sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari, dalam hal penggunaan bahasa inggris sebagai bahasa global, segala sumber informasi banyak menggunakan bahasa inggris. penggunaaan media yg menarik dan bervariasi penerapan model pembelajaran yang inovatif selalu mengingatkan siswa yang kurang focus dalam proses belajar, sehingga diharapkan siswa tersebut merasa diperhatikan