Taksonomi Bloom Terbaru
Revisi Taksonomi Bloom Taksonomi Bloom ini telah direvisi oleh Krathwohl salah satu penggagas taknomi tujuan belajar, agar lebih cocok dengan istilah yang sering digunakan dalam merumuskan tujuan belajar. Kita sering mengenalnya dengan C1 s.d. C6 Pada revisi ini , jika dibandingkan dengan taksonomi sebelumnya, ada pertukaran pada posisi C5 dan C6 dan perubahan nama. Istilah sintesis dihilangkan dan diganting dengan Create.
Berikut ini Struktur dari Dimensi Proses Kognitif menurut Taksonomi yang telah direvisi 1 (Mengingat) , yaitu mendapatkan kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. 1.1 Recognizing (mengenali) 1.2 Recalling (memanggilan/mengingat kembali) 2 Understand (Memahami), yaitu menentukan makna dari pesan dalam pelajaran-pelajaran meliputi oral, tertulis ataupun grafik. 2.1 Interpreting (menginterpretasi) 2.2 Exemplifying (mencontohkan) 2.3 Classifying (mengklasifikasi) 2.4 Summarizing (merangkum) 2.5 Inferring (menyimpulkan) 2.6 Comparing (membandingkan) 2.7 Explaining (menjelaskan) 3 Apply (Menerapkan), yaitu mengambil atau menggunakan suatu prosedur tertentu bergantung situasi yang dihadapi. 3.1 Executing (mengeksekusi) 3.2 Implementing (mengimplementasi) 4 Analyze (menganalisa), yaitu memecah-mecah materi hingga ke bagian yang lebih kecil dan mendeteksi bagian apa yang berhubungan satu sama lain menuju satu struktur atau maksud tertentu. 4.1 Differentianting (membedakan) 4.2 Organizing (mengelola) 4.3 Attributing (menghubungkan) 5 Evaluate (mengevaluasi), yaitu membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar. 5.1 Checking (memeriksa) 5.2 Critiquing (mengkritisi) 6 Create (menciptakan), yaitu menyusun elemen-elemen untuk membentuk sesuatu yang berbeda atau mempuat produk original. 6.1 Generating (menghasilkan) 6.2 Planning (merencanakan) 6.3 Producing (memproduksi) Proses kognitif meaningful learning atau yang melibatkan proses berpikir kompleks bisa digambarkan dari struktur ke C2 hingga ke C5.
http://infocahaya.blogspot.com/2011/02/taksonomi-bloom-terbaru.html
REVISI TAKSONOMI ANDERSON
Anderson Revisi Taksonomi Selama 1990-an, Lorin Anderson (mantan mahasiswa Benjamin Bloom) memimpin tim psikolog kognitif dalam meninjau taksonomi dengan maksud untuk memeriksa relevansi taksonomi seperti yang kita memasuki abad kedua puluh satu. Sebagai hasil dari penyelidikan sejumlah perbaikan signifikan yang dibuat dengan struktur yang ada. Sebelum beralih ke contoh bagaimana Taksonomi baru direvisi dapat diterapkan, maka akan lebih tepat pada saat ini untuk membuat kedua revisi dan alasan untuk perubahan explicit.Figure1 bawah menguraikan baik 'lama' dan'baru' taksonomi: MENGINGAT Mengakui, daftar, menggambarkan, mengidentifikasi mengambil, nama .... Dapatkah informasi RECALL siswa? MEMAHAMI Menafsirkan, contoh, meringkas, menyimpulkan, parafrase ... .. Dapatkah siswa MENJELASKAN ide atau konsep? MENERAPKAN Menerapkan, melaksanakan, gunakan ... Dapatkah siswa USE pengetahuan baru di lain situasi akrab? MENGANALISA Bandingkan, atribut, mengatur, mendekonstruksi ... Siswa dapat membedakan antara bagian-bagian penyusunnya? MENGEVALUASI Periksa, kritik, hakim berpendapat ... Dapatkah siswa MEMBENARKAN suatu keputusan atau tindakan? MENCIPTAKAN Merancang, membangun, merencanakan, memproduksi ... Dapatkah siswa Menghasilkan produk baru, ide-ide atau cara untuk melihat hal-hal? Taksonomi Bloom Asli
Anderson Revisi Taksonomi
Pengetahuan
Mengingat
Pemahaman
Memahami
Aplikasi
Menerapkan
Analisis
Menganalisis
Sintesis
Mengevaluasi
Evaluasi
Menciptakan
Gambar 1 - taksonomi yang asli dan revisi taksonomi Beberapa perubahan yang lebih signifikan termasuk perubahan dalam terminologi, struktur dan penekanan. Ringkasnya masing pada gilirannya Perubahan Terminologi 1. Seperti digambarkan dalam tabel sebelumnya, nama dari enam kategori utama yang berubah dari nomina ke bentuk kata kerja. Alasan di balik ini adalah bahwa taksonomi yang mencerminkan berbagai bentuk berpikir dan berpikir adalah prosesaktif. Verba menggambarkan tindakan, bukan kata benda, maka perubahan. 2. Para subkategori dari enam kategori utama juga diganti dengan verba dan beberapa subkategori ditata kembali. 3. Kategori pengetahuan ini berganti nama. Pengetahuan merupakan hasil atau produk berpikir bukan bentuk pemikiran per se. Akibatnya, pengetahuan kata tidak pantas untuk menggambarkan kategori pemikiran dan digantikan dengan katamengingat gantinya. 4. Pemahaman dan sintesis yang diberi judul untuk memahami dan membuatmasing-masing, dalam rangka untuk lebih mencerminkan sifat pemikiran yang didefinisikan dalam setiap kategori. Perubahan dalam Struktur 1. Bentuk satu dimensi dari taksonomi yang asli menjadi tabel dua dimensi dengan penambahan produk-produk pemikiran (berbagai bentuk yaitu pengetahuan). Bentuk pengetahuan yang tercantum dalam taksonomi direvisi sebagai faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif. Lihat Belajar untuk berpikir / Berpikir untuk belajar (Pohl, 2000) untuk informasi lebih lanjut tentang hal ini. 2 Para kategori utama diperintahkan dalam hal kompleksitas meningkat. Akibatnya, urutan sintesis (menciptakan) dan evaluasi (mengevaluasi) telah dipertukarkan. Hal ini untuk menghormati gagasan populer berpendapat bahwa jika seseorang menganggap taksonomi sebagai hirarki mencerminkan meningkatnya kompleksitas, maka berpikir kreatif (yaitu menciptakan tingkat taksonomi yang direvisi) adalah bentuk yang lebih kompleks daripada berpikir kritis berpikir (yaitu tingkatmengevaluasi. Dari taksonomi baru). Secara sederhana, seseorang dapat menjadi kritis tanpa menjadi kreatif (hakim yaitu ide dan membenarkan pilihan) tetapi produksi kreatif seringkali membutuhkan pemikiran kritis (yaitu menerima dan menolak ide-ide di jalan untuk menciptakan ide produk, baru atau cara untuk melihat hal-hal. ) Perubahan dalam penekanan 1. Fokus utama adalah pada revisi taksonomi digunakan. Pada dasarnya, ini
berarti bahwa taksonomi direvisi adalah alat yang lebih otentik untuk perencanaan kurikulum, pengiriman instruksional dan penilaian. 2. Revisi ditujukan untuk khalayak yang lebih luas. Taksonomi Bloom secara tradisional dipandang sebagai alat yang terbaik diterapkan pada tahun-tahun awal sekolah (yaitu tahun dasar SD dan SMP). Taksonomi direvisi lebih universal dan mudah diterapkan di SD, tingkat sekunder dan bahkan tersier. 3. Revisi menekankan penjelasan dan deskripsi subkategori. Sebagai contoh, sub-kategori di tingkat Mengingat taksonomi meliputi: Mengakui / Mengidentifikasi - pengetahuan Lokasi di memori yang konsisten dengan materi yang disampaikan. Mengingat / Mengambil / Penamaan - Mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. Gambar di bawah ini memberikan gambaran yang komprehensif dari subkategori, bersama dengan beberapa pertanyaan pemula disarankan yang bertujuan untuk membangkitkan pemikiran spesifik untuk setiap tingkat taksonomi. Kegiatan potensial disarankan dan produk mahasiswa juga tercantum. Kategori
Contoh kalimat pembuka
Apa yang terjadi setelah ...? Mengakui Mencari pengetahuan Berapa banyak ...? Apa itu ...? dalam memori yang Siapakah yang ...? konsisten dengan materi yang Dapatkah Anda disampaikan. menyebutkan ...? Sinonim: Cari arti dari ... Mengidentifikasi ... Jelaskan apa yang Mengingat terjadi setelah ... Mengambil Siapa yang berbicara pengetahuan yang kepada ...? relevan dari memori Mana yang benar atau jangka panjang. salah ...? Sinonim: Mengambil Identifikasi siapa .... .... Nama semua ... .. Penamaan ... ... INGAT Mengakui Mencari pengetahuan dalam memori yang konsisten dengan materi yang disampaikan. Sinonim: Mengidentifikasi ... Mengingat Mengambil
INGAT
Potensi kegiatan dan produk
Buatlah daftar dari peristiwa utama cerita. Buatlah garis waktu peristiwa. Buatlah tabel fakta. Menulis daftar dari setiap potongan informasi yang Anda dapat ingat. Apa hewan yang dalam cerita. Buatlah grafik yang menunjukkan ... Buatlah sebuah akrostik. Membacakan sebuah puisi.
pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. Sinonim: Mengambil .... Penamaan ... ...
MEMAHAMI
Dapatkah Anda menulis dalam kataInterpreting kata Anda sendiri? Berubah dari satu Bagaimana Anda bentuk representasi menjelaskan ...? lain Dapatkah Anda Sinonim: menulis sebuah Parafrase ... gambaran singkat ...? Menerjemahkan, ... Menurut Anda, apa Mewakili, ... mungkin terjadi Klarifikasi ... berikutnya ...? Mencontohkan Siapa yang menurut Mencari contoh Anda ...? spesifik atau ilustrasi Apa gagasan utama dari suatu konsep ...? atau prinsip Menjelaskan mengapa Sinonim: .... Instantiating ... Ilustrasikan ... ... ... Ilustrasi ... Apakah setiap orang Klasifikasi bertindak dengan cara Menentukan sesuatu yang ... ... .. tidak? yang termasuk dalam Menggambar peta kategori (misalnya, cerita. konsep atau prinsip). Jelaskan mengapa Sinonim: karakter bertindak Categorising ... dalam cara yang Subsuming ... mereka lakukan. Ringkasnya Menggambar kesimpulan logis dari informasi yang disajikan. Sinonim: Abstrak ... generalising ... Menyimpulkan Abstrak tema umum atau titik utama Sinonim: Ekstrapolasi interpolasi ... .. Memprediksi ...
Dipotong, atau menggambar gambar untuk menunjukkan acara tertentu. Menggambarkan apa yang Anda pikirkan gagasan utama mungkin telah. Membuat strip kartun yang menunjukkan urutan peristiwa. Menulis dan melakukan sebuah pertunjukan berdasarkan cerita. Menceritakan kembali cerita dalam kata-kata Anda sendiri. Menulis laporan ringkasan acara Siapkan flow chart untuk mengilustrasikan urutan kejadian. Membuat buku mewarnai. Dipotong, atau menggambar gambar untuk menunjukkan peristiwa tertentu.Menggambarkan apa yang Anda pikirkan gagasan utama. Membuat strip kartun yang menunjukkan urutan kejadian. Menulis dan melakukan sebuah pertunjukan berdasarkan cerita. Menceritakan kembali cerita dalam kata-kata Anda sendiri. Menulis laporan
Penutup .... Perbandingan Mendeteksi korespondensi antara dua ide, objek, dll Sinonim: Kontras ... Pencocokan ... Pemetaan ... Menjelaskan Membangun model sebab-akibat dari suatu sistem. Sinonim: Membangun model ...
BERLAKU Pelaksana Menerapkan pengetahuan (sering prosedural) untuk tugas rutin. Sinonim: Melakukan .... Pelaksana Menerapkan pengetahuan (sering prosedural) untuk tugas non-rutin. Sinonim: Menggunakan ... ..
ringkasan acara Siapkan flow chart untuk mengilustrasikan urutan peristiwa. Dipotong, atau menggambar gambar untuk menunjukkan peristiwa tertentu.Menggambarkan apa yang Anda pikirkan gagasan utama. Membuat strip kartun yang menunjukkan urutan kejadian. Menulis dan melakukan sebuah pertunjukan berdasarkan cerita. Dapatkah Anda menulis dalam katakata Anda sendiri? Bagaimana Anda menjelaskan ...? Dapatkah Anda menulis sebuah gambaran singkat ...? Menurut Anda, apa mungkin terjadi berikutnya ...? Siapa yang menurut Anda ...? Apa gagasan utama ...? Menjelaskan mengapa .... Ilustrasikan ... ... ... Apakah setiap orang bertindak dengan cara yang ... ... .. tidak? Menggambar peta cerita. Jelaskan mengapa karakter bertindak dalam cara yang mereka lakukan.
Membangun sebuah model untuk menunjukkan cara kerjanya Membuat diorama untuk menggambarkan sebuah acara Membuat lembar memo tentang bidang studi. Membuat peta papier mache-/ model tanah liat untuk menyertakan informasi yang relevan tentang suatu peristiwa. Ambil koleksi foto untuk menunjukkan suatu titik tertentu. Buatlah permainan puzzle. Menulis sebuah buku tentang topik ini untuk orang lain.
Menganalisa
Yang kejadian tidak mungkin terjadi? Membedakan Membedakan bagian- Jika. .. Terjadi, apa yang mungkin telah bagian yang relevan berakhir? dari yang tidak relevan atau penting Bagaimana ... mirip dengan ...? dari bagian-bagian penting dari materi Apa yang Anda lihat yang disampaikan. sebagai hasil yang Sinonim: mungkin lainnya? diskriminatif, Memilih, Mengapa perubahan Fokus, Membedakan, terjadi ...? Pengorganisasian Bisakah Anda menjelaskan apa yang Menentukan telah terjadi ketika bagaimana elemenelemen cocok atau ...? fungsi dalam Apa beberapa atau struktur. masalah ...? Sinonim: Outlining, Dapatkah Anda Penataan, membedakan antara Mengintegrasikan, ...? koherensi Mencari Apa beberapa motif di Menghubungkan balik ..? Menentukan sudut Apa titik balik? pandang, bias, nilai, Apa masalah dengan atau niat yang ...? mendasari materi yang disajikan.Sinonim: mendekonstruksi
Desain kuesioner untuk mengumpulkan informasi. Tulis komersial untuk menjual produk baru Buatlah diagram alir untuk menunjukkan tahap kritis. Buatlah sebuah grafik untuk mengilustrasikan informasi terpilih. Membuat pohon keluarga yang menunjukkan hubungan. Merancang sebuah drama tentang area studi. Menulis biografi orang belajar. Menyiapkan laporan tentang bidang studi.
Apakah ada solusi yang lebih baik untuk Memeriksa ...? Mendeteksi Hakim nilai ... Apa inkonsistensi atau yang Anda pikirkan kekeliruan dalam ...? suatu proses atau Dapatkah Anda produk. mempertahankan Menentukan apakah posisi Anda tentang suatu proses atau ...? produk memiliki Apakah Anda berpikir konsistensi internal. ... adalah hal yang baik Sinonim: Pengujian, atau buruk? Mendeteksi, Bagaimana Anda Pemantauan menangani ...? Mengkritisi Mendeteksi kelayakan Apa perubahan .. yang prosedur untuk suatu akan Anda
Melakukan perdebatan tentang isu minat khusus. Membuat buklet tentang lima aturan yang Anda anggap penting. Meyakinkan orang lain. Formulir untuk membahas pandangan. Menulis surat kepada... Memberikan saran tentang perubahan yang diperlukan. Menulis laporan setengah tahun. Siapkan sebuah kasus untuk menyajikan
EVALUASI
tugas atau masalah. Sinonim: Menilai
MENCIPTAKAN
rekomendasikan? Apakah Anda percaya ...? Bagaimana perasaan Anda jika. ..? Seberapa efektif. ..?
Dapatkah Anda desain a. .. menjadi ...? Membangkitkan Dapatkah Anda Datang dengan melihat solusi yang alternatif atau hipotesis berdasarkan mungkin untuk ...? Jika Anda memiliki kriteria akses ke semua Sinonim: hipotesa sumber daya, Perencanaan bagaimana Anda akan Merancang prosedur berurusan dengan ...? untuk menyelesaikan Mengapa Anda tidak beberapa menemukan cara Anda tugas.memproduksi sendiri untuk ...? Sinonim: Merancang Apa yang akan terjadi Memproduksi jika ...? Menemukan produk. Berapa banyak cara Sinonim: Membangun yang dapat Anda ...? Dapatkah Anda membuat penggunaan baru dan tidak biasa untuk ...? Dapatkah Anda mengembangkan sebuah proposal yang akan ...?
pandangan Anda tentang ...
Menciptakan sebuah mesin untuk melakukan tugas tertentu. Desain bangunan untuk rumah studi Anda. Membuat produk baru.Berikan nama dan merencanakan kampanye pemasaran. Menulis tentang perasaan Anda dalam kaitannya dengan ... Menulis sebuah acara TV bermain, wayang golek, bermain peran, lagu atau pantomim tentang .. Desain catatan, buku atau sampul majalah untuk ... Menjual ide Memikirkan cara untuk ...
http://harisnst33.blogspot.com/2011/10/normal-0-false-false-false.html
Setiap kategori dalam Revisi Taksonomi Bloom terdiri dari subkategori yang memiliki kata kunci berupa kata yang berasosiasi dengan kategori tersebut. Kata-kata kunci itu seperti terurai di bawah ini
Mengingat : mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menempatkan, mengulangi , menemukan kembali dsb.
Memahami : menafsirkan, meringkas, menjelaskan, mebeberkan dsb.
Menerapkan : melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi dsb
Menganalisis : menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang, mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, membandingkan, mengintegrasikan dsb.
Mengevaluasi : menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, mebenarkan, menyalahkan, dsb.
Berkreasi : merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah dsb.
mengklasifikasikan,
membandingkan,
http://aineetheperfectenemy.blogspot.com/2011/03/kompetensi-taksonomi-bloom.html Penyusunan Tes berdasarkan Taksonomi Bloom 1. Ranah Kognitif (cognitive domain) Ranah kognitif mencakup kegiatan otak. Menurut Bloom yaitu segala upaya yang menyangkut aktifitas otak termasuk ranah proses berfikir. Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berfikir yaitu: a. Pengetahuan/ingatan/hafalan (knowledge) Pengetahuan adalah kemampuan seseorang untuk mengingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, atau rumus dan sebagainya (Sudijono, 2001:50). Dalam hal ini pengetahuan disebut juga dengan pengetahuan hafalan atau untuk diingat. Soal ingatan adalah pertanyaan yang jawabannya dapat dicari dengan mudah pada buku atau catatan. Pertanyaan ingatan biasanya dimulai dengan kata-kata mendeskripsikan, mengidentifikasikan, menjodohkan, menyebutkan dan menyatakan (Arikunto, 2003:155). Tes yang paling banyak dipakai untuk mengungkapkan aspek pengetahuan adalah tipe melengkapi, tipe isian dan tipe benar salah. Kata-kata kerja operasional mengingat : mengurutkan, menjelaskan, mengidentifikasi, menamai, menuliskan, menempatkan, mengulangi , menemukan kembali dsb. Contoh Indikator : Menuliskan nama senyawa biner ionik dan kovalen Soal : Nama dari senyawa dengan rumus molekul Na3PO4adalah … b. Pemahaman (comprehension) Pada jenjang ini siswa diharapkan tidak hanya mengetahui, mengingat tetapi juga harus mengerti. Memahami berarti mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi dengan kata lain siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan yang lebih rinci dengan menggunakan kata-katanya sendiri (Sudijono, 2001:50).
Pemahaman dibedakan ke dalam tiga kategori menurut Sudjana (2006:….) Pemahaman terendah adalah pemahaman terjemahan. Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok. Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi. Dengan ini seseorang diharapkan mampu melihat di balik yang tertulis. Bentuk soal yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah pilihan ganda dan uraian. Kata-kata kerja operasionalmemahami : menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, membandingkan, menjelaskan, mebeberkan. Contoh Indikator : Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar dan isoton Soal : Unsur A mempunyai 10 proton dan 12 neutron, sedangkan unsur B mempunyai nomor massa 23 dan nomor atom 11, kedua unsur tersebut termasuk …. c. Aplikasi/Penerapan (application) Aplikasi adalah pemakaian hal-hal abstrak dalam situasi konkret. Hal-hal abstrak tersebut dapat berupa ide umum, aturan atau prosedur, metode umum dan juga dalam bentuk prinsip, ide dan teori secara teknis yang harus diingat dan diterapkan. Sementara itu menurut Arikunto (2003:156) soal aplikasi adalah soal yang mengukur kemampuan siswa dalam mengaplikasikan (menerapkan) pengetahuannya untuk memecahkan masalah sehari-hari atau persoalan yang dikarang sendiri oleh penyusun soal dan bukan keterangan yang terdapat dalam pelajaran yang dicatat. Bloom membedakan delapan tipe aplikasi dalam rangka menyusun item tes tentang aplikasi (Sudjana, 2006:……) Dapat menetapkan prinsip atau generalisasi yang sesuai untuk situasi baru yang dihadapi. Dapat menyusun kembali masalahnya sehingga dapat menetapkan prinsip atau generalisasi mana yang sesuai. Dapat memberikan spesifikasi batas-batas relevansi suatu prinsip atau generalisasi. Dapat mengenali hal-hal khusus yang terpampang dari prinsip dan generalisasi. Dapat menjelaskan suatu gejala baru berdasarkan prinsip dan generalisasi tertentu. Dapat meramalkan sesuatu yang akan terjadi berdasarkan prinsip dan generalisasi tertentu. Dapat menentukan tindakan atau keputusan tertentu dalam menghadapi situasi baru dengan menggunakan prinsip dan generalisasi yang relevan. Dapat menjelaskan alasan menggunakan prinsip dan generalisasi bagi situasi baru yang dihadapi. Bentuk soal yang sesuai untuk mengukur aspek penerapan adalah pilihan ganda dan uraian. Katakata kerja operasional menerapkan : melaksanakan, menggunakan, menjalankan, melakukan, mempraktekan, memilih, menyusun, memulai, menyelesaikan, mendeteksi. Contoh Indikator : Mendeskripsikan konsep larutan elektrolit dan reaksi redoks dalam memecahkan masalah lingkungan. Soal : Bagaimana proses pengolahan air bersih dengan metoda lumpur aktif? d. Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan peserta didik untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil atau merinci faktor-faktor penyebabnya dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktorfaktor lainnya (Sudijono, 2001:51). Bentuk soal yang sesuai untuk mengukur kemampuan ini adalah pilihan ganda dan uraian. Kata-kata operasional menganalisis : menguraikan, membandingkan, mengorganisir, menyusun ulang,
mengubah struktur, mengkerangkakan, menyusun outline, mengintegrasikan, membedakan, menyamakan, membandingkan, mengintegrasikan dsb. Contoh Indikator : Membedakan atom C primer, sekunder, tertier dan kuarterne dalam rantai karbon Soal : e. Penilaian (evaluation) Evaluasi adalah kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide. Soal evaluasi adalah soal yang berhubungan dengan menilai, mengambil kesimpulan, membandingkan, mengkritik, membedakan, menerangkan, memutuskan dan menafsirkan. Kata-kata kerja operasional mengevaluasi : menyusun hipotesi, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, mebenarkan, menyalahkan. Contoh Indikator : Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan melalui percobaan. f. Kreasi Kreasi adalah tahapan yang paling tinggi dari revisi taksonomi Bloom. Berkreasi berarti merancang sesuatu untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Sebelum berkreasi seseorang harus mampu mengingat, memahami dan menerapkan apa yang telah diperolehnya sehingga dia mampu melakukan suatu pembaharuan. Kata-kata kerja operasional berkreasi : merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, membaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah. Contoh Indikator : Merancang dan melakukan percobaan untuk mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon dalam diskusi kelompok di laboratorium 2. Ranah Afektif (afektive domain) Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar: a. Menerima (Receiving) Menerima artinya kemauan untuk memperlihatkan suatu kegiatan atau menerima merupakan kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa dalam bentuk situasi. Salah satu yang termasuk jenjang ini ialah kesadaran dan keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan rangsangan dari luar. Contoh Pada tahapan ini siswa dapat menyadari bahwa kimia dekat dengan kehidupan kita seharihari, baik senyawa-senyawanya, maupun prosesnya. b. Menanggapi (Responding) Menanggapi yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya. Peserta didik cukup berkomitmen untuk menunjukkan perilaku bahwa ia bersedia untuk merespon bukan karena takut atau hukuman, namun karena dirinya sendiri atau secara sukarela. Contohnya pada tahapan ini tumbuh keinginan siswa untuk mempelajari lebih jauh tentang ilmu kimia, dengan aktif bekerja di laboratorium untuk menemukan sesuatu. c. Penilaian (Valuing) Konsep nilai yang abstrak ini sebagian merupakan hasil dari penilaian (valuing) atau asesmen (assessment) dan juga merupakan hasil sosial yang perlahan-lahan telah terserap dalam diri siswa (internalized) atau diterima dan digunakan siswa sebagai kriteria untuk melakukan penilaian. Unsur
utama yang terdapat pada perilaku dalam melakukan penilaian adalah bahwa perilaku tersebut dimotivasi, bukan oleh keinginan untuk menjadi siswa yang patuh, namun oleh komitmen terhadap nilai yang mendasari munculnya perilaku. Pada tahapan ini kemampuan internal yang dimiliki siswa adalah menerima suatu nilaki, menghargai nilai tersebut. Kata-kata kerja operasionalnya antara lain menunjukkan, melaksanakan, menyatakan pendapat, ikut serta, menggabungkan. Contoh : Indikator : Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis melalui percobaan d. Mengorganisasikan (Organization) Mengorganisasikan adalah pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai yang lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Kemampuan internal dari mengorganisasikan ini adalah siswa mampu membentuk sistem nilai, mampu bertanggung jawab terhadap nilai baru. Kata-kata kerja operasional antara lain merumuskan, menghubungkan, menyusun, membandingkan, memodifikasikan, menyesuaikan. Contoh Indikator : Menentukan hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik e. Karakteristik nilai/menjadikan pola hidup (Characteriszation by a value) Karakteristik nilai ialah keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku. Tingkah laku siswa menetap, konsisten dan dapat diramalkan, sehingga tingkah lakunya itu menjadi ciri khas atau karakteristik siswa itu. Kata-kata kerja operasional dari tahapan ini adalah menyatakan, memperlihatkan, membuktikan, mempertimbangkan. Contoh : Indikator : Membuktikan Hukum Lavoisier melalui percobaan 3. Ranah Psikomotor Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Bloom dan rekan-rekannya pernah membuat subkategori untuk keterampilan dalam domain psikomotorik, tetapi sejak itu pendidik lainnya telah menciptakan sendiri taksonomi psikomotorik mereka. Simpson (1972) antara kontributor lain, seperti Harrow (1972) dan Dave (1975) menciptakan Taksonomi psikomotor yang membantu untuk menjelaskan perilaku peserta didik khas atau atlet kinerja tinggi. Tingkat diusulkan adalah: 1. 1. Persepsi Kemampuan untuk menggunakan isyarat sensorik untuk memandu aktivitas motorik . Hal ini berkisar dari rangsangan indra, melalui seleksi isyarat, untuk terjemahan. Contoh: Mendeteksi isyarat komunikasi verbal-non. Perkiraan mana bola akan tanah setelah itu dibuang dan kemudian pindah ke lokasi yang benar untuk menangkap bola. Mengatur panas kompor untuk mengoreksi temperatur oleh bau dan rasa makanan. Mengatur tinggi dari pada garpu forklift dengan membandingkan mana garpu dalam kaitannya dengan palet. Kata-kata kerja operasional: memilih, melukiskan, mendeteksi, membedakan, membedakan, mengidentifikasi, isolat, berhubungan, memilih. 1. 2. Set Kesiapan untuk bertindak. Ini mencakup, fisik, mental dan emosional set. Ketiga set disposisi yang mentakdirkan seseorang tanggapan terhadap situasi yang berbeda (disebut pola pikir kadang-kadang). Contoh: Tahu dan bertindak berdasarkan urutan langkah-langkah dalam proses manufaktur. Kenali seseorang kemampuan dan keterbatasan. Menunjukkan keinginan untuk mempelajari proses baru (motivasi). Ini pembagian Psikomotor erat terkait dengan “Menanggapi fenomena” subdivisi dari
domain terkendali. Kata-kata kerja operasional: dimulai, menampilkan, menjelaskan, bergerak, hasil, bereaksi, menunjukkan, menyatakan, relawan. 1. 3. Dipandu Respon Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks yang mencakup imitasi dan trial and error. Kecukupan kinerja dicapai dengan berlatih . Contoh: Melakukan suatu persamaan matematika seperti yang ditunjukkan. Mengikuti instruksi untuk membangun model. Respon tangan-sinyal dari instruktur sambil belajar untuk mengoperasikan forklift. Kata-kata kerja operasional : kopi, jejak, mengikuti, bereaksi, mereproduksi, merespon 1. 4. Mekanisme Ini adalah tahap peralihan dalam mempelajari keterampilan yang kompleks. tanggapan Learned telah menjadi kebiasaan dan gerakan dapat dilakukan dengan beberapa kepercayaan dan kemampuan . Contoh: Gunakan komputer pribadi. Memperbaiki keran bocor. Mengendarai mobil. Kata-kata kerja operasional: merakit, calibrates, konstruksi, membongkar, display, mengikatkan, perbaikan, grinds, memanaskan, memanipulasi, tindakan, mends, campuran, mengatur, sketsa. 1. 5. Kompleks terbuka Respon Kinerja terampil tindakan motor yang melibatkan pola gerakan yang kompleks . Kemahiran diindikasikan oleh, akurat, dan sangat terkoordinasi kinerja cepat, membutuhkan minimal energi. Kategori ini berisi melakukan tanpa ragu-ragu, dan kinerja otomatis. Sebagai contoh, pemain sering terdengar mengucapkan kepuasan atau expletives segera setelah mereka memukul bola tenis atau melempar bola, karena mereka bisa tahu dari nuansa tindakan apa hasilnya akan menghasilkan. Contoh: manuver mobil menjadi tempat parkir paralel ketat. Mengoperasikan komputer dengan cepat dan akurat. kompetensi Menampilkan saat bermain piano. Kata-kata kerja operasional: merakit, membangun, mengkalibrasi, konstruksi, membongkar, display, mengikatkan, perbaikan, grinds, memanaskan, memanipulasi, tindakan, campuran, mengatur, sketsa. Kata-kata kerja operasional adalah sama seperti Mekanisme, tapi akan memiliki kata keterangan atau kata sifat yang menunjukkan bahwa kinerja lebih cepat, lebih baik, lebih akurat. 1. 6. Adaptasi Keterampilan yang dikembangkan dengan baik dan orang tersebut dapat memodifikasi pola pergerakan untuk memenuhi persyaratan khusus . Contoh: Respon efektif dengan pengalaman tak terduga. Memodifikasi instruksi untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Lakukan tugas dengan mesin yang pada awalnya tidak dimaksudkan untuk melakukan (mesin tidak rusak dan tidak ada bahaya dalam melaksanakan tugas baru). Kata-kata kerja operasional menyesuaikan, mengubah, perubahan, menggarapnya, mereorganisasi, merevisi, bervariasi. 1. 7. Originasi Membuat pola gerakan baru agar sesuai dengan situasi tertentu atau masalah khusus . Hasil pembelajaran menekankan kreativitas berdasarkan mengembangkan keterampilan tinggi. Contoh: Membangun sebuah teori baru. Mengembangkan program pelatihan yang komprehensif dan baru. Membuat rutinitas senam baru. Kata-kata kerja operasional: mengatur, membangun, menggabungkan, konstruksi, menciptakan, desain, memulai, membuat, berasal. PENILAIAN RANAH KOGNITIF , AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR Kognitif Apabila bahan ajar telah diajarkan secara lengkap sesuai dengan program yang telah ditetapkan maka membuat alat penilaian (soal) dengan formulasi perbandingan sebagai berikut: 1.soal yang menguji tingkat pengetahuan peserta didik : 40% 2. soal yang menguji tingkat pemahaman peserta didik : 20% 3.soal yang menguji tingkat kemampuan dalam penerapan pengetahuan : 20% 4. soal yang menguji tingkat kemampuan dalam analisis peserta didik .: 10% 5.soal yang menguji tingkat kemampuan sintesis peserta didik : 5%
6.soal Total
yang menguji kemampuan kreasi dalam mengevaluasi : 5% formulas! soal untuk satu kali ujian yaitu: 100% Dengan menggunakan formulasi perbandingan soal di atas mempermudah seorang guru untuk memperjelas cara berfikirnya dan untuk memilih pertanyaan-pertanyaan (soal-soal) yang akan diujikan, selain itu juga dapat membantu seorang guru agar terhindar dari kekeliruan dalam membuat soal. Seorang guru dituntut mendesain program/rencana pembelajaran termasuk di dalamnya rencana penilaian (tes) diantaranya membuat soal-soal berdasarkan kisi-kisi soal dan komposisi yang telah ditetapkan. Bentuk tes kognitif diantaranya; (1) tes atau pertanyaan lisan di kelas, (2) pilihan ganda, (3) uraian obyektif, (4) uraian non obyektif atau uraian bebas, (5) jawaban atau isian singkat, (6) menjodohkan, (7) portopolio dan (8) performans Ranah Afektif Ada 5 (lima) tipe karakteristik afektif yang penting, yaitu sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. 1. Sikap Sikap merupakan suatu kencendrungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap dapat dibentuk melalui cara mengamati dan menirukan sesuatu yang positif, kemudian melalui penguatan serta menerima informasi verbal. Perubahan sikap dapat diamati dalam proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan, dan konsistensi terhadap sesuatu. Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, kondisi pembelajaran, pendidik, dan sebagainya. Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) sikap adalah suatu predisposisi yang dipelajari untuk merespon secara positif atau negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep, atau orang. Sikap peserta didik terhadap objek misalnya sikap terhadap sekolah atau terhadap mata pelajaran. Sikap peserta didik ini penting untuk ditingkatkan (Popham, 1999). Sikap peserta didik terhadap mata pelajaran, misalnya bahasa Inggris, harus lebih positif setelah peserta didik mengikuti pembelajaran bahasa Inggris dibanding sebelum mengikuti pembelajaran. Perubahan ini merupakan salah satu indikator keberhasilan pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Untuk itu pendidik harus membuat rencana pembelajaran termasuk pengalaman belajar peserta didik yang membuat sikap peserta didik terhadap mata pelajaran menjadi lebih positif. 2. Minat Menurut Getzel (1966), minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia (1990: 583), minat atau keinginan adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Hal penting pada minat adalah intensitasnya. Secara umum minat termasuk karakteristik afektif yang memiliki intensitas tinggi. Penilaian minat dapat digunakan untuk: a. mengetahui minat peserta didik sehingga mudah untuk pengarahan dalam pembelajaran, b. mengetahui bakat dan minat peserta didik yang sebenarnya, c. pertimbangan penjurusan dan pelayanan individual peserta didik, d. menggambarkan keadaan langsung di lapangan/kelas, e. mengelompokkan peserta didik yang memiliki minat sama, f. acuan dalam menilai kemampuan peserta didik secara keseluruhan dan memilih metode yang tepat dalam penyampaian materi, g. mengetahui tingkat minat peserta didik terhadap pelajaran yang diberikan pendidik, h. bahan pertimbangan menentukan program sekolah, i. meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
3. Konsep Diri Menurut Smith, konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Target, arah, dan intensitas konsep diri pada dasarnya seperti ranah afektif yang lain. Target konsep diri biasanya orang tetapi bisa juga institusi seperti sekolah. Arah konsep diri bisa positif atau negatif, dan intensitasnya bisa dinyatakan dalam suatu daerah kontinum, yaitu mulai dari rendah sampai tinggi. Konsep diri ini penting untuk menentukan jenjang karir peserta didik, yaitu dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri, dapat dipilih alternatif karir yang tepat bagi peserta didik. Selain itu informasi konsep diri penting bagi sekolah untuk memberikan motivasi belajar peserta didik dengan tepat. 4. Nilai Definisi lain tentang nilai disampaikan oleh Tyler (1973:7), yaitu nilai adalah suatu objek, aktivitas, atau ide yang dinyatakan oleh individu dalam mengarahkan minat, sikap, dan kepuasan. Selanjutnya dijelaskan bahwa manusia belajar menilai suatu objek, aktivitas, dan ide sehingga objek ini menjadi pengatur penting minat, sikap, dan kepuasan. Oleh karenanya satuan pendidikan harus membantu peserta didik menemukan dan menguatkan nilai yang bermakna dan signifikan bagi peserta didik untuk memperoleh kebahagiaan personal dan memberi konstribusi positif terhadap masyarakat. 5. Moral Piaget dan Kohlberg banyak membahas tentang perkembangan moral anak. Namun Kohlberg mengabaikan masalah hubungan antara judgement moral dan tindakan moral. Ia hanya mempelajari prinsip moral seseorang melalui penafsiran respon verbal terhadap dilema hipotetikal atau dugaan, bukan pada bagaimana sesungguhnya seseorang bertindak. Penilaian Psikomotor Ada beberapa ahli yang menjelaskan cara menilai hasil belajar psikomotor. Ryan (1980) menjelaskan bahwa hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui (1) pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, (2) sesudah mengikuti pembelajaran, yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, (3) beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya. Sementara itu Leighbody (1968) berpendapat bahwa penilaian hasil belajar psikomotor mencakup: (1) kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja, (2) kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut-urutan pengerjaan, (3) kecepatan mengerjakan tugas, (4) kemampuan membaca gambar dan atau simbol, (5) keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan. Dari penjelasan di atas dapat dirangkum bahwa dalam penilaian hasil belajar psikomotor atau keterampilan harus mencakup persiapan, proses, dan produk. Penilaian dapat dilakukan pada saat proses berlangsung yaitu pada waktu peserta didik melakukan praktik, atau sesudah proses berlangsung dengan cara mengetes peserta didik.
http://noviakimiapasca.wordpress.com/2011/05/12/taxonomi-bloom/