Spo Identifikasi Resti 404f3l

IDENTIFIKASI PASIEN DAN PELAYANAN RESIKO TINGGI No. Dokumen :

No. Revisi :

Halaman

RSWH.PAP.SPO.012

00

1/2

RUMAH SAKIT UMUM WIRADADI HUSADA

Tanggal terbit :

Ditetapkan : Direktur RSU Wiradadi Husada

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

dr. Dedi Adnan Fauzi, MM NIPRS. 01.10.634 Penanganan pasien dengan resiko tinggi adalah upaya Pengertian

penanganan pasien dengan memperhatikan kondisi pasien, umur, atau kebutuhan yang bersifat kritis sehingga memberi respon yang cermat, kompeten dan dengan cara yang seragam. 1. Untuk meningkat kualitas pelayanan melalui asuhan pasien

Tujuan

terhadap pasien dengan resiko tinggi. 2. Untuk membantu PPA dalam mengidentifikasi pasien dengan resiko tinggi. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009

Kebijakan

tentang Kesehatan; 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan; 6. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES?PER/III/2008 tentang Rekam Medis;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Reublik Indonesia Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran; 8. Peraturan

Menteri

Kesehatan

Indonesia

Nomor

1438/MENKES/PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan kedokteran; 9. Peraturan

Menteri

Kesehatan

Nomor

269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis.

1. Rumah sakit mengidentifikasi pasien resiko tinggi yang meliputi pasien rentan, anak-anak dan lansia, kondisi pasien dengan penyakit menular, koma, pasien dengan alat bantuan hidup dasar, pasien dengan restrain, dan pasien dengan resiko bunuh diri. 2. rumah sakit mampu mengidentifikasi pelayanan yang digolongkan sebagai resiko tinggi dengan pelayanan Prosedur

kebutuhan pasien yang dengan penyakit menular. 3. Rumah sakit juga menetapkan resiko tambahan sebagai hasil tindakan atau rencana asuhan. 4. Rumah sakit menggunakan informasi pengukuran untuk evaluasi pelayanan yang diberikan kepada pasien resiko tinggi dan diitegrasikan ke dalam program peningkatan mutu rumah sakit.

Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat UNIT

Darurat, Instalasi Maternal dan Perinatal, Instalasi Perawatan Intensif dan Recovery Room.