Sop Oma 4k335

PENANGANAN OTITIS MEDIA AKUT No. Dokumen : 440/ No. Revisi SOP

:

Tanggal Terbit : Halaman

Puskesmas OPI 1. Pengertian

/SOP/PKM-OPI/2018

: Drg.H.M. Erwan Naupal NIP. 19750125003121003

Penanganan otitis media akut (OMA) adalah : proses tatalaksana pasien dengan peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid yang terjadi dalam waktu < 3 minggu.

2. Tujuan

Pasien OMA di Puskesmas OPI didiagnosis dengan tepat dan mendapat terapi yang rasional.

3. Kebijakan

SK pimpinan puskesmas OPI

4. Referensi 5. Prosedur

1. Alat : 2. Bahan :

6. Langkahlangkah

1. Petugas menerima kartu status pasien dari ruang pendaftaran 2. Petugas memberi salam dan memanggil pasien dengan ramah dan senyum sesuai urutan 3. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan kartu status pasien 4. Petugas melakukan anamnesis : - Tergantung stadium OMA 1. Stadium oklusi tuba Telinga terasa penuh atau nyeri, pendengaran dapat berkurang. 2. Stadium hiperemis Nyeri telinga makin intens, demam, rewel dan gelisah (pada bayi/anak), muntah, nafsu makan hilang, anak biasanya sering memegang telinga yang nyeri. 3. Stadium supurasi Sama seperti stadium hiperemis 4. Stadium perforasi Keluar sekret dari liang telinga 5. Stadium resolusi Setelah sekret keluar, intensitas keluhan berkurang (suhu turun, nyeri mereda, bayi/anak lebih tenang. Bila perforasi permanen, pendengaran dapat tetap berkurang. 5. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik : - Suhu > 37,5 oC

- Otoskopi Tabel 5.1 Hasil otoskopi pada OMA Stadium OMA Stadium oklusi tuba

Tampilan Membran timpani suram, retraksi dan refleks cahaya hilang

Stadium hiperemis

Membran timpani hiperemis dan edema

Stadium supurasi

Membran timpani menonjol ke arah luar (bulging) berwarna kekuningan

Stadium perforasi

•Perforasi membran timpani •Liang telinga luar basah atau dipenuhi sekret

Stadium resolusi

•Membran timpani tetap perforasi atau utuh •Sekret di liang telinga luar sudah berkurang atau mengering

6. Kemungkinan diagnosis: 7. Penatalaksanaan : 

Topikal: -

Stadium oklusi tuba, obat tetes hidung

-

Stadium perforasi, obat cuci telinga: 1. H2O2 3% 3xsehari, 4 tetes di telinga yang sakit, didiamkan selama 2-5 menit. 2. Asam asetat 2% 3xsehari, 4 tetes di telinga yang sakit. 3. Ofloxacin 2xsehari, 5-10 tetes di telinga yang sakit, selama maksimal 2 minggu



Sistemik: -

Antibiotik 1. Amoksisilin Dewasa: 3x500 mg/hari Anak-anak: 25-50 mg/kgBB/hari, dibagi 3 dosis per hari selama 1014 hari 2. Trimetropim (TMP) Dewasa: 2x160 mg Anak-anak: 8-20 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis per hari

3. Eritromisin Dewasa: 4x500 mg/hari Anak-anak: 25-50 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis per hari -

Antihistamin (bila terdapat tanda-tanda alergi)

-

Dekongestan, analgetik/antipiretik

8. Petugas menuliskan dan memberikan resep kepada pasien 9. Petugas mengucapkan terima kasih dan semoga lekas sembuh Pasien mengambil obat di Ruang Farmasi 7. Alur

8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit Terkait

1. Ruang pendaftaran 2. Ruang farmasi 3. Kasir

10. Dokumen Terkait

1. Kartu status pasien 2. Buku pasien 3. Blangko resep 4. Laporan Bulanan (LB1)

11. Rekaman Historis Perubahan

No.

Yang diubah

Isi Perubahan

Tanggal Mulai dilakukan