1. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah melalui pelayanan perawatan linen, khususnya dalam pengelolaan gorden/tirai di rumahsakit. Tirai/gorden sangat dibutuhkan di setiap ruangan. Untuk mendapatkan kualitas tirai/gorden yang baik, nyaman dan siap pakai diperlukan perhatian khusus, sehingga kemungkinan terjadinya infeksi dapat berkurang. Sebuah penelitian di Iowa University mengungkap, hampir semua gorden yang ada di rumah sakit sudah tercemar oleh kuman. Dari 43 gorden yang diamati, 41 di antaranya pernah tercemar sebanyak minimal 1 kali dalam kurun 3 minggu masa pengamatan. Bukan hanya kuman-kuman biasa yang juga ada di lingkungan sehari-hari, kuman pada gorden rumah sakit kadang-kadang merupakan kuman berbahaya yang kebal obat. Di antaranya adalahMethicillin-resistant S.aureus (MRSA), serta Enterococci yang kebal terhadap antibiotik vancomycin. Hasil pengamatan terhadap 180 sampel usapan yang diambil dari 43 gorden menunjukkan, MRSA ditemukan pada 1 dari 5 gorden atau 20 persen. Vancomycinresistant Enterococci (VRE) jumlahnya juga tak kalah banyak, bahkan mencapai 4 dari 10 gorden atau 40 persen. "Mayoritas gorden sudah terkontaminasi kuman-kuman berbahaya dalam seminggu pertama digantung, padahal biasanya gorden itu digantung antara 3-4 minggu sebelum diganti. Gorden/tirai yang dipakai di rumah sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan departemen kesehatan yaitu dengan menggunakan bahan parasut yang anti air bukan bahan kain sehingga saat terkena cipratan darah atau cairan lain dari tabuh pasien dapat dengan mudah dibersihkan baik dengan air maupun alkohol. 2. Permasalahan
Bahwa dalam pengelolaan tirai/gorden di rumah sakit sering dijumpai kendalakendala sebagai berikut:
Kualitas gorden/tirai yang kurang baik, dalam arti tirai tidak memenuhi standar yang telah di tetapkan. Tirai jarang atau bahkan tidak pernah di ganti Kualitas hasil pencucian sulit menghilangkan noda berat seperti darah, bekas muntah dan lain-lain. Kurangnya koordinasi antara ruangan dengan bagian loundry Kurang pemahaman tentang kewaspadaan universal.
3. Tujuan: Umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
Khusus Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan pengelolaan gorden di rumah sakit Sebagai panduan dalam meminimalisasi kemungkinan untuk terjadinya infeksi nosokomial. Untuk manjamin ketersediaan tirai/gorden di setiap unit di rumah sakit.
Pembuatan SOP perawatan gorden/tirai di rumah sakit ANANDA NO
KEGIATAN
APRIL 2015 1
A
PERSIAPAN: SOSIALISASI 1. PENCARIAN DAN PENGUMPULAN BAHAN/MATERI PENGELOLAAN/PERAWATAN GORDEN/TIRAI 2. KOORDINASI DENGAN BAGIAN LOUNDRY
SOP
B
PELAKSANAAN: 1. PENYUSUNAN DAN PEMBUATAN SOP 2. MEMBUAT JADWAL GANTI 3-4 MINGGU SEKALI 3. PETUGAS YANG BERTANGGUNG JAWAB DIRUANGAN UNTUK MENGGANTI DAN MEMASANG KEMBALI YANG SUDAH BERSIH ADALAH PEMBANTU PERAWAT DAN CLEANING SERVICE.
C
EVALUASI: 1. APAKAH GORDEN SUDAH MEMENUHI STANDAR YANG DITETAPKAN. 2. SETELAH ADANYA SOP PERAWATAN GORDEN JADWAL RUTIN PERGANTIAN DAPAT BERJALAN 3. TIDAK ADA LAGI GORDEN KOTOR MASIH TERPASANG 4. PETUGAS AKTIF MELAKSANAKAN TANGGUNG JAWABNYA
D
RENCANA KESINAMBUNGAN: 1. JADWAL PERGANTIAN GORDEN 3-4 MINGGU SEKALI DIGANTI TERUS BERJALAN. 2. SOP PERAWATAN GORDEN DIPAKAI DI SETIAP UNIT DI RUMAH SAKIT ANANDA.
2
3
4
MEI 2015 1
2
3
JUNI 2015 4
1
2
3
4
4. PENUTUP
Dibanding benda lain yang ada di rumah sakit, gorden termasuk yang jarang diperhatikan meski risiko kontaminasinya termasuk tinggi. Selain sering dipegang oleh pasien maupun orang lain, gorden juga relatif sulit disterilkan dan selalu dipasang dalam jangka waktu lama. Dengan dibuatnya SOP perawatan gorden/tirai diharapkan jadwal yang ditetapkan untuk pergantian 3-4 minggu dapat berjalan dengan baik, karena perawatan gorden di rumah sakit sangat penting untuk dilaksanakan, selain untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit juga sangat berperan penting dalam mengurangi terjadinya infeksi nosokomial.
5. lampiran
Contoh jenis bahan gorden dari parasut
PROPOSAL SOP PERAWATAN GORDEN DI RS ANANDA PURWOKERTO
NAMA PEKERJAAN UNIT
: RINA ASTUTIA NINGRUM : PERAWAT : GERBERA
RS ANANDA PURWOKERTO TAHUN 2015