DIREKTUR RUMAH SAKIT AKADEMIS JAURY JUSUF PUTERA NOMOR : TENTANG PENDELEGASIAN WEWENANG APOTEKER KEPADA PERAWAT DIREKTUR RUMAH SAKIT AKADEMIS JAURY JUSUF PUTERA
Menimbang
: a. Bahwa demi keberlangsungan pelayanan klinis apoteker perlu mendelegasikan wewenang apabila meninggalkan tugas dengan tetap melakukan pengawasan. b. Bahwa pemberian dan pencampuran obat untuk mengobati seorang pasien membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang spesifik. c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Mengingat
:
1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian.
4.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 58 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
5.
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan di Rumah Sakit. Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008.
6.
Peraturan Direktur RS.Akademis Jaury Jusuf Putera Nomor 6E/S1.RSAJ/SK/I/2016
Tentang
Pedoman
Pelayanan
Instalasi Farmasi RS. Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar 7.
Peraturan Direktur RS. Akademis Jaury Jusuf Putera Nomor
80/S1.RSAJ/SK/XII/2016
Tentang
Kebijakan
Pelayanan
Farmasi di RS. Akademis Jaury Jusuf Putera Makassar
MEMUTUSKAN
Menetapkan
: KEPUTUSAN SAN KEPALADIREKTUR UPTD PUSKESMAS RS AKADEMIS SEMEMI JAURY TENTANG JUSUF JENIS PELAY PUTERA
TENTANG
PENDELEGASIAN
WEWENANG
APOTEKER KEPADA PERAWAT KESATU
: Apoteker mendelegasikan wewenang kepada perawat yang telah terlatih untuk melakukan pencampuran obat kemoterapi, penyiapan obat injeksi dan pemberian obat untuk pasien rawat inap dan rawat jalan di RS Akademis Jaury Jusuf Putera
KEDUA
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya. .
Ditetapkan di
: Makassar
Pada tanggal
:
Direktur,
Prof,Dr. John MF Adam SpPd