SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI
1. Topik Upaya Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja Putri
2. Sasaran a. Program Remaja putri b. Penyuluhan Remaja putri
3. Tujuan a. Umum Setelah dilakuakan pendidikan kesehatan tentang manajemen higiene menstruasi, remaja putri dapat menerapkan teknik manajemen higiene dengan tepat b. Khusus Setelah
dilakukan
pendidikan
kesehatan
tentang manajemen
higiene
menstruasi ,remaja putri dapat : 1) Menjelaskan pengertian higiene 2) Menjelaskan pengertian menstruasi 3) Menjelaskan siklus menstruasi 4) Menjelaskan gangguan saat menstruasi 5) Menjelaskan pengertian dari manajemen higiene menstruasi 6) Menjelaskan tujuan higiene dari menstruasi 7) Menjelaskan manfaat dari higiene menstruasi 8) Menjelaskan manajemen dari higiene menstruasi 9) Menerapkan teknik manajemen higiene menstruasi saat menstruasi secara mandiri
4. Materi Materi yang diberikan meliputi a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Pengertian Higiene Pengertian Menstruasi Siklus Menstruasi Gangguan saat Menstruasi Pengertian Manajemen Higiene Menstruasi Tujuan Perawatan Diri bagi Perempuan saat Menstruasi Manfaat Perawatan Diri bagi Perempuan saat Menstruasi Manajemen Higiene Menstruasi Dampak jika Perempuan tidak Merawat Diri dengan Baik saat Menstruasi
5. Metode a. Ceramah b. Tanya jawab c. Diskusi d. Demonstrasi
6. Media a. Leaflet mengenai peningkatan kesehatan reproduksi remaja putri meliputi pengertian remaja,pengertian menstruasi,manajemen menstruasi,perawatan saat menstruasi,contoh pembalut, dampak jika tidak peduli dengan hygiene menstruasi b. Lembar balik mengenai manajemen higiene menstruasi meliputi pengertian hygiene, pengertian menstruasi, siklus menstruasi,gangguan menstruasi, pengertian manajemen hygiene menstruasi, tujuan dan manfaat manajemen hygiene menstruasi, cara melakukan manajemen hygiene menstruasi dan dampak tidak melakukan manajemen hygiene menstruasi c. Alat peraga (air , pembalut, gelas,tisu atau handuk, baskom, alas pembungkus, boneka peraga,)
7. Alat a. Kursi b. Meja
8. Waktu Hari, Tanggal : Minggu, 13 Oktober 2013 Jam
: 09.00 – 09.45 WIB
Durasi
: 45 menit
Tindakan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta a. Memberikan salam, Memerhatikan dan 5 menit memperkenalkan diri, kontrak waktu menjawab salam dan materi
Proses Pembuka
Kegiatan Inti a. Ceramah dan diskusi Penyuluhan b. Demonstrasi dan diskusi c. Rangkuman dari diskusi d. Evaluasi e. Kesimpulan hasil evaluasi
Penutup
a. Rencana tindak lanjut b. Menutup pertemuan memberi salam
Memerhatikan dan 30 menit memberi tanggapan
Memerhatikan 10 menit dan Memberi saran Memberi komentar dan menjawab pertanyaan bersama Memerhatikan dan membalas salam
9. Tempat Di sebuah klinik
10. Evaluasi
NO ASPEK
WAKTU
METODE
INSTRUMEN
EVALUATOR
1
Kognitif
12 menit
Tanya jawab
Daftar pertanyaan
Tim
2
Sikap
5 menit
Wawancara
Daftar wawancara
Tim
3
Psikomotor
3 menit
Observasi
Lembar observasi
Tim
Daftar Pertanyaan a. Apa pengertian higiene ? b. Apa pengertian menstruasi? c. Apa saja siklus menstruasi ? d. Apa gangguan saat menstruasi? e. Apa pengertian dari manajemen higiene menstruasi? f. Apa tujuan manajemen higiene menstruasi bagi perempuan? g. Apa manfaat manajemen higiene menstruasi bagi perempuan? h. Bagaimana cara melakukan manajemen higiene menstruasi? i. Apa dampak jika perempuan tidak melakukan higiene menstruasi yang baik saat menstruasi ?
Jawaban
:
a. Higiene adalah ilmu kesehatan tentang bagaimana cara perawatan diri pada individu agar dapat memelihara kesehatannya dengan baik b. Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan c. Siklus menstruasi wanita dibagi menjadi dua tahap yaitu siklus menstruasi ovarium (fase golikuler dan fase luteal) dan siklus menstruasi endometrium (fase menstruasi, fase proliferasi, fase sekresi, fase iskemi). d. Gangguan menstruasi meliputi nyeri haid (dismenore), pre menstruasi syndrome (PMS), Amenore e. Higiene menstruasi adalah komponen higiene perorangan yang memegang peranan penting dalam perilaku kesehatan seorang perempuan khususnya kebersihan alat reproduksinya saat mengalami menstruasi. f. Tujuan dan manfaat perawatan diri yaitu: 1) Meningkatkan derajat kesehatan seseorang 2) Memelihara kebersihan diri seseorang 3) Memperbaiki personal higiene yang kurang 4) Mencegah penyakit 5) Menciptakan keindahan 6) Meningkatkan rasa percaya diri
g. Manfaat dari melakukan manajemen higiene menstruasi adalah terhindar dari kanker rahim, merasa nyaman beraktivitas sehari-hari, percaya diri, bersemangat dan tidak malas-malasan lagi, tidak dijauhi teman-teman karena bau badan amis. h. Cara melakukan manajemen higiene menstruasi dengan menggunakan pembalut selama menstruasi yang harus diganti secara teratur 4 sampai 5 kali sehari atau setiap 3-4 jam sekali apalagi jika sedang banyak-banyaknya pada 2-3 hari pertama menstruasi. Setelah mandi atau buang air, vagina harus dikeringkan dengan tisu atau handuk agar tidak lembab. Selain itu pemakaian celana dalam hendaknya bahan yang terbuat dari yang mudah menyerap keringat i. Dampak jika perempuan tidak melakukan higiene menstruasi yang baik saat menstruasi adalah terjadinya infeksi pada organ reproduksi, keputihan dan berpotensi mengalami kanker serviks dan kanker rahim
Daftar Wawancara a. Apa yang adik lakukan setelah mengetahui manajemen higiene menstruasi ? Jawaban
:
a. Setelah mengetahui manajemen higiene menstruasi saya akan melakukannya setiap saya menstruasi. Saya akan mengganti pembalut 4 sampai 5 kali sehari atau setiap 3-4 jam sekali. Setelah mandi atau buang air, saya akan mengeringkan vagina saya dengan tisu atau handuk agar tidak lembab. Selain itu saya akan memakai celana dalam hendaknya bahan yang terbuat dari yang mudah menyerap keringat
Lembar Observasi PERTANYAAN 1. Pasien dapat menjelaskan pengertian higiene 2. Pasien dapat menjelaskan pengertian menstruasi 3. Pasien dapat menyebutkan apa saja siklus menstruasi 4. Pasien dapat menyebutkan apa saja gangguan saat menstruasi
YA
TIDAK
5. Pasien
dapat
menjelaskan
pengertian
dari
manajemen higiene menstruasi 6. Pasien dapat menyebutkan apa saja tujuan manajemen higiene menstruasi bagi perempuan 7. Pasien mengetahui manfaat manajemen higiene menstruasi bagi perempuan 8. Pasien
dapat
menjelaskan
bagaimana
caramelakukan manajemen higiene menstruasi 9. Pasien dapat menyebutkan apa saja dampak jika perempuan tidak melakukan higiene menstruasi yang baik saat menstruasi
Lampiran: 1. Latar Belakang Kesehatan
reproduksi
merupakan
masalah
yang
penting
untuk
mendapatkan perhatian terutama di kalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali menghadapi risiko-risiko kesehatan reproduksi. Kegiatan-kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Risiko kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, misalnya tuntutan untuk menikah muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, kurangnya perhatian terhadap kebersihan organ reproduksi, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual, dan pengaruh media massa maupun gaya hidup. Upaya untuk menuju reproduksi sehat sudah harus dimulai paling tidak pada usia remaja. Remaja harus dipersiapkan baik pengetahuan, sikap maupun tindakannya ke arah pencapaian reproduksi yang sehat. Manusia perlu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar sehat, tidak bau, tidak menyebarkan kotoran atau menularkan penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Sepanjang siklus kehidupan manusia, kebersihan diri harus dijaga termasuk saat manusia memasuki masa remaja. Masa remaja adalah suatu fase perkembangan yang dinamis dalam rentang kehidupan individu. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial.
Masa remaja (adolescence/puberty) dimulai pada usia 11 atau 13 sampai usia 21 tahun. Masa preadolescence pada wanita terjadi pada usia 11–13 tahun. Secara fisik pada masa ini terjadi perubahan organ seksual. Salah satu perubahan fisik yang dialami remaja putri adalah menstruasi pertama, yang menuntut remaja putri mampu merawat organ reproduksi dengan baik terutama dalam hal kebersihan pribadi (personal hygiene). Hal ini disebabkan oleh peristiwa menstruasi yang merupakan darah kotor, yang jika kurang dijagakebersihannya akan berpotensi untuk timbul infeksi pada organ reproduksi (Yusuf, 2002). Untuk menghindari infeksi vagina, remaja putri perlu memiliki perilaku yang baik dalam kebersihan diri, khususnya kebersihan alat reproduksi, untuk itu pendidikan kesehatan manajemen higiene menstruasi perludiberikan kepada remaja-remaja putri supaya kebersihan diri bisa dijaga dengan baik. Guna menciptakan perilaku tersebut, perlu diberikan pendidikan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi. Jika pengetahuan meningkat, diharapkan timbul sikap positif dalam menjaga manajemen higiene menstruasi, yang menjadi dasar terbentuknya perilaku menjaga personal hygiene. 2. Materi a. Pengertian Higiene Higiene adalah ilmu kesehatan tentang bagaimana cara perawatan diri pada individu agar dapat memelihara kesehatannya dengan baik atau disebut juga dengan higiene perorangan (personal higiene).Personal higiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan higiene berarti sehat. Personal higiene (kebersihan perorangan) adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Pemeliharaan higiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan. Seperti pada orang sehat mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau tantangan fisik memerlukan bantuan perawat untuk melakukan praktik kesehatan yang rutin. b. Pengertian Menstruasi Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi merupakan siklus pada reproduksi wanita yang ditandai dengan pengeluaran sel telur setiap bulan secara alami, hal ini terjadi jika ovum tidak dibuahi kira-kira 2 hari sebelum akhir siklus bulanan. c. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi adalah proses kompleks yang mencakup sistem reproduktif dan endokrin. Siklus ini merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi secara kompleks yang saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan di endometrium, kelenjar hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan ovarium untuk mempersiapkan uterus selama kehamilan. Siklus menstruasi wanita dibagi menjadi dua tahap yaitu siklus menstruasi ovarium (fase golikuler dan fase luteal) dan siklus menstruasi endometrium (fase menstruasi, fase proliferasi, fase sekresi, fase iskemi). Siklus menstruasi ovarium yaitu: 1) Fase folikuler Siklus diawali dengan terlepasnya endometrium 2) Fase Luteal LH akan merangsang ovulasi dari oosit matang Siklus menstruasi endometrium yaitu: 1) Fase menstruasi Adanya penurunan progesterone dan estrogen yang tajam akan menghilangkan rangsangan pada endometrium dan menyebabkan iskemik sehingga terjadi menstruasi 2) Fase proliferasi Pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar hari ke-5 hingga ovulasi 3) Fase sekresi Lamanya 14 kurang lebih 2 hari. Endometrium sekretorius menjadi matang dengan sempurna, endometrium menjadi kaya akan darah untuk memberikan nutrisi pada ovum yang sudah dibuahi 4) Fase iskemi Peluruhan sel telur karena tidak dibuahi d. Gangguan saat Menstruasi 1) Nyeri haid (dismenore) Dismenore atau kram usus uterus merupakan nyeri selama menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot uterus. 2) Pre Menstruasi Syndrome (PMS) Adalah gabungan sari gejala-gejala fisik dan psikologis yang terjadis selama fase luteal siklus menstruasi dan akan menghilang setelah menstruasi dimulai. Gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi. 3) Amenore
Adalah tidak terjadinya menstruasi. Dibagi menjadi amenore primer (tidak menstruasi sampai usia 17 tahun) dan amenore sekunder (tidak menstruasi selama 3 bulan bagi wanita yang sudah menstruasi sebelumnya). e. Pengertian Manajemen Higiene Menstruasi Higiene menstruasi adalah komponen higiene perorangan yang memegang peranan penting dalam perilaku kesehatan seorang perempuan khususnya kebersihan alat reproduksinya saat mengalami menstruasi. Manajemen higiene menstruasi adalah dasar pengelolaan saat menstruasi agar dapat beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari dengan nyaman seperti pergi ke sekolah, bekerja, dan lain-lain. f. Tujuan, Manfaat, dan Pentingnya Perawatan Diri bagi Perempuan saat Menstruasi Tujuan dan manfaat perawatan diri yaitu: 1) Meningkatkan derajat kesehatan seseorang 2) Memelihara kebersihan diri seseorang 3) Memperbaiki personal higiene yang kurang 4) Mencegah penyakit 5) Menciptakan keindahan 6) Meningkatkan rasa percaya diri Jika remaja putri melakukan perilaku higienis pada saat menstruasi maka akan terhindar dari kanker rahim, merasa nyaman beraktivitas sehari-hari, percaya diri, bersemangat dan tidak malas-malasan lagi, tidak dijauhi teman-teman karena bau badan amis dan tidak mempercayai mitos-mitos yang beredar di masyarakat karena sudah memahami kebenarannya. g. Manajemen Higiene Menstruasi Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, idealnya penggunaan pembalut selama menstruasi harus diganti secara teratur 4 sampai 5 kali sehari atau setiap 3-4 jam sekali apalagi jika sedang banyak-banyaknya pada 2-3 hari pertama menstruasi. Setelah mandi atau buang air, vagina harus dikeringkan dengan tisu atau handuk agar tidak lembab. Selain itu pemakaian celana dalam hendaknya bahan yang terbuat dari yang mudah menyerap keringat. Beberapa aspek penting yang harus diperhatikan remaja putri dalam menjaga kesehatan organ reproduksinya yaitu:
1) Saat menstruasi wajib menggunakan pembalut untuk menyerap darah yang keluar dari vagina. Bila menggunakan tampon dari kain, harus dibersihkan dan dipakai lagi setelah kering. 2) Syarat penggunaan pembalut yaitu pembalut yang berbahan lembut dan menyerap dengan baik, penggantian pembalut minimal dua kali sehari pada saat menstruasi dan jangan membiarkan pembalut lengket seharian, pembalut yang sudah dipakai dibersihkan dengan benar sampai bersih dengan mencucinya sampai tidak tersisa lagi darah dan kemudian buang ke tempat sampah. 3) Selalu mencatat siklus menstruasi mulai awal sampai akhir dan mengontrol kondisi tubuh saat menstruasi untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan. 4) Mengatur jadwal tidur 5) Mengkonsumsi susu berkalsium tinggi dan makanan kaya zat besi saat menstruasi 6) Latihan ringan dan olahraga membantu mengatasi nyeri haid 7) Rajin mengganti celana dalam 2-3 kali sehari 8) Pembersihan vagina yaitu pembilasan dengan air bersih dari arah depan ke belakang dan baiknya menggunakan air mengalir , mencuci tangan terlebih dahulu saat pertama kali membasuh area vagina, dan pastikan kuku tidak panjang karena akan melukai vagina 9) Menjaga organ reproduksi tidak lembab 10) Memakai celana dalam yang terbuat dari katun karena dapat menyerap keringat dan sebaiknya tidak terlalu ketat 11) Mandi minimal 2 kali sehari dengan air bersih lebih baik lagi air hangat 12) Membuang sampah pembalut secara teratur. Jangan sembarangan karena akan menyumbat saluran pembuangan. h. Dampak jika Perempuan tidak Merawat Diri dengan Baik saat Menstruasi Peristiwa menstruasi yang merupakan darah kotor, yang jika kurang dijaga kebersihannya akan berpotensi untuk timbul infeksi pada organ reproduksi (Yusuf, 2002). Sedangkan apabila perilaku higienis tersebut tidak dilakukan dan remaja putri kurang peduli akan kebersihan alat reproduksinya, tidak menjaga penampilan dan kesehatan sewaktu menstruasi, mereka dapat terkena kanker rahim, keputihan, mengurangi aktivitas saat menstruasi karena malas, kurang percaya diri, percaya akan mitos-mitos seputar
menstruasi yang beredar di masyarakat, dijauhi teman-teman karena bau badan amis dan lainnya. Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa kurangnya perilaku perawatan diri saat menstruasi dapat menyebabkan berbagai penyakit misalnya kanker rahim. Berdasarkan data dari badan kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks merupakan kanker nomor dua terbanyak pada perempuan berusia 15–45 tahun setelah kanker payudara. Tidak kurang dari 500.000 kasus baru dengan kematian 280.000 penderita terjadi setiap tahun di seluruh dunia. Indonesia berada pada peringkat pertama untuk kasus wanita penderita kanker mulut rahim (serviks) sedunia, sedangkan data dari Yayasan Kanker Indonesia, bahwa penyakit penyakit kanker leher rahim (serviks) mengakibatkan korban meninggal dunia sedikitnya 555 wanita perharinya dan 200.000 wanita per tahunnya. Menurut beberapa penelitian menyebutkan bahwa kanker ini disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus(HPV) yang muncul antara lain karena perilaku sering berganti-ganti pasangan seks dan perilaku yang tidak higienis pada saat menstruasi. Virus ini hidup di daerah yang lembab, persisnya dalam cairan vagina yang diidap oleh penderita keputihan (leukore). Jika keputihan ini tidak segera membaik, virus ini bisa memunculkan kanker rahim. Biasanya keadaan ini ditandai dengan banyaknya cairan keputihan yang disertai bau tidak sedap dan perdarahan yang keluar dari vagina. Tapi ada kalanya kanker yang muncul itu tidak memberikan gejala -gejala sakit seperti itu. Ditemukan penyebab utama kanker mulut rahim di Indonesia adalah pembalut berkualitas buruk. Oleh karena itu pada saat menstruasi seharusnya perempuan benar-benar dapat menjaga kebersihan organ reproduksi secara ekstra terutama pada bagian vagina, karena kalau tidak dijaga kebersihannya, akan menimbulkan mikroorganisme yang berlebih sehingga mengganggu fungsi organ reproduksi. 3. Media yang digunakan (leaflet, lembar balik)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hardjito, Koekoeh, Suwoyo, dan Aisyah, Siti. 2010. Perbedaan Perilaku Menjaga Personal Hygiene saat Menstruasi pada Remaja Putri antara Sebelum dan Sesudah Pemberian Penyuluhan tentang Pendidikan Kesehatan Reproduksi. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Vol.I No.2 April 2010. 125-129. Munir, B. 1997. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dengan Pendekatan Antropologi. Jakarta: Depkes RI. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Potter, P.A. dan Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC. Yusuf, Syamsu. 2005. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.