Fajar Adi M 121364011
Mochammad Iqbal N.I 121364024
Mochamad Zein Z.A 121364023
Rizky Ardiansyah F 121364027
Keselamatan adalah pilihan bukan kesempatan
• Memahami dan mengenal potensi bahaya sistem distribusi. • Meminimalisir kecelakaan kerja di dalam sistem distribusi. • Meningkatkan kewaspadaan dalam bekerja. • Memahami dan mengaplikasikan kegiatan K3 dalam proses ketenagakerjaan khususnya dibidang ke listrikan.
PUSAT PEMBANGKIT LISTRIK PLTA PLTU PLTPB PLTN PLTD PLTGU
SALURAN TRANSMISI SUTET 500 kV SUTT 150 kV SKTT 150 kV SUTT 70 kV
SALURAN DISTRIBUSI
KONSUMEN
SUTM 30 kV SUTM 20 kV SKTM 20 kV SUTT 6 kV
KTR KTM KTT
SUTR 230 Volts
KESIMPULAN
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen. Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah: 1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan ) 2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi).penghubung listrik antara jaringan transmisi ke jaringan distribusi. •
Peralatan pada gardu Induk :
• • • • •
Alat pengubah fasa Transformator utama Peralatan penghubung hubung Alat pelindung
•Mentransformasikan daya listrik • Untuk pengukuran pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem ketenaga listrikan. •Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melalui proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang (feeder- feeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk. • Untuk sarana telekomunikasi.
Berdasarkan besaran tegangannya. Berdasarkan pemasangan peralatan. Berdasarkan fungsinya. Berdasarkan isolasi yang digunakan. Berdasarkan sistem rel (busbar).
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja , dll
Rambu-rambu keselamatan adalah peralatan yang bermanfaat untuk membantu melindungi kesehatan dan keselamatan karyawan dan pengunjung yang sedang berada di tempat kerja.
Undang-undang no 1 Tahun 1970 Pasal 14b : “ Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja “ Permenaker No. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kriteria audit 6.4.4 : “ Rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda pintu darurat harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman “
Warna dasar rambu-rambu keselamatan kerja terbagi 4 warna yaitu:
Warna Merah (Larangan)
Warna Kuning (Peringatan)
Warna Hijau (Informasi)
Warna Biru (Petunjuk keselamatan)
Definisi APD
APD secara definisi dapat diartikan Alat bantu perlindungan diri untuk mengurangi dan mencegah terhadap resiko dan bahaya yang ditimbulkan saat melakukan pekerjaan. Dasar hukum APD
Dasar hukum mengenai APD : UU No 1 Th 1970 PsL 14 c yang berbunyi : “Pengurus diwajibkan menyediakan secara cuma-cuma semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawahnya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut pegawai pengawas atau ahli K3”
ALAT PELINDUNG DIRI
HELM (PELINDUNG KEPALA) PELINDUNG MATA ATAU MUKA
TALI DAN SABUK PENGAMAN
SARUNG TANGAN
SEPATU
WEARPACK
Menurut UU No. 1 Tahun 1970, kecelakaan diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak diinginkan yang mengakibatkan cedera terhadap manusia atau kerusakan terhadap harta benda serta lingkungan kerja, meliputi:Kecelakaan kerja, kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pencemaran lingkungan kerja
Kecelakaan terjadi sebagai akibat dari tiga faktor utama:
Faktor manusia; Faktor instalasi/peralatan teknis; Faktor sarana/lingkungan kerja.
Penyebab: eksternal Terkena sambaran petir, pengaruh cuaca, gempa, angin kencang, dll Internal Kontrol yang buruk, gangguan arrester, penggunaan bahan yang tidak layak.
Kerugian: Kebakaran Kerugian bagi Produsen dan konsumen
Penanggulangan: Hubungi pemadam kebakaran Pemutusan aliran
Gardu Induk PLN terbakar di Cililitan
Penyebab: -Buruknya pemasangan -Pengecekan yang kurang baik - kualitas bahan yang sudah tidak layak. -Bencana alam
Kerugian: Terputusnya aliran listrik Kerugian materil
Penanggulangan: Pengecekan yang baik Pemasangan Rambu-rambu
PERAWATAN YANG TIDAK MEMERHATIKAN APD (K3)
PERAWATAN YANG MEMERHATIKAN APD (K3)
Tindakan pencegahan yang perlu di terapkan di lingkungan kerja Gardu Induk 1. 2. 3. 4. • • 5. 6. 7.
Memasang rambu-rambu peringatan,bahaya,dan sebagainya Menggunakan ADP bagi para pekerja Menegaskan pembagian tanggung jawab antara pekerjaan dan pemeliharaan: Mengadakan training safety : Seminar – seminar K3 Menunjukan cara kerja yang aman Mengadakan Tool Box meeting Kampanye kerja tanpa kecelakaan Patroli keamanan
KESIMPULAN
Kesehatan dan keselamatan kerja harus senantiasa diperhatikan dalam bekerja. Selalu mentaati rambu-rambu yang berada di lingkungan tempat kerja. Gunakanlah APD yang sesuai dengan standar.
Senantiasa melakukan pengecekan berkala dan teratur. Lakukan operasi sesuai prosedur yang tersedia
Arismunandar dan Kuswahara.1997.Teknik Tenaga Listrik jilid 3.Jakarta:PT Pradnya Paramita Linsley,Trevor.1997.Instalasi
Listrik Dasar .Jakarta:Erlangga
Marsudi,Djiteng.2006.Operasi Sistem Tenaga Listrik,Edisi 2.Yogyakarta:Graha Ilmu www.dunialistrik.com www.google.com www.youtube.com
Any Question…
Thanks to: Allah SWT Bapak Yudi Prana H, ST. MT (Dosen K3) Orang Tua Teman TOI
By: