PERAWATAN BAYI DALAM INKUBATOR
N.L.K Sulisnadewi,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.An 1
INKUBATOR • Inkubator Bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan /stabil. • Pada modifikasi manual-otomatis inkubator bayi , terdapat sebuah boks kontrol yang dibagi menjadi 2 bagian (bagian atas dan bagian bawah). • Boks bagian atas digunakan untuk meletakkan sensor , display sensor ,kontroler , rangkaian elektronik. • Sedangkan pada boks bagian bawah dibagi menjadi 3 ruangan yang dibatasi dengan sekat , yang digunakan untuk meletakkan heater , tempat / wadah air dan kipas. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu (PT100) dan sensor kelembapan , dimana sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan diletakkan di dalam bokstidur bayi (di luar boks kontrol).
2
• Pada sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan terdapatdisplay yang sekaligus sebagai driver sensor yang digunakan untuk mengetahui sertamemberikan setting suhu dan kelembapan dalam ruangan boks tidur bayi sesuai yang dikehendaki. • Yang menjadi actuator dari alat ini adalah heater dan kipas. Heater berfungsi sebagai pemanas ruangan , sedangkan kipas berfungsi untuk menyalurkan udara panas yangdipancarkan heater menuju ruangan tempat air dan menuju boks tidur bayi melalui selang. • Sebagai kontrolernya , digunakan sebuah PIC Microchip 16F877A. • Dimana PIC tersebutjuga berfungsi untuk menghubungkan boks kontrol dengan komputer (U) secara serialsupaya dapat memberikan tampilan serta dapat memberikan setting suhu sesuai dengan yang dikehendaki melalui komputer.
3
PERAWATAN BAYI DALAM INKUBATOR • Segera setelah lahir sampai beberapa hari bayi akan mengalami ancaman terhadap kestabilan suhu tubuhnya. • Bayi prematur cenderung mudah kehilangan panas tubuh karena memiliki sedikit lapisan lemak subkutan, dan juga dipengaruhi oleh rasio permukaan tubuh dan berat badan, dan jumlah cadangan glikogen.
4
Mekanisme kehilangan panas tubuh bayi melalui cara : • Radiasi (Kehilangan Panas Karena Pancaran Tubuh Terhadap Suhu Lingkungan), • Konduksi (Kehilangan Panas Karena Bersentuhan Dengan Permukaan Permukaan Dimana Bayi Diletakkan), • Konveksi (kehilangan panas dari kulit terhadap udara yang bergerak), dan evaporasi (kehilangan panas karena menguap dan berhubungan dengan kelembaban).
5
• Akibat kehilangan panas ini dapat menyebabkan hipotermi dan berlanjut menjadi hipoglikemia, asidosis metabolik, peningkatan kebutuhan oksigen, dan gangguan pembekuan darah yang mengan-cam kehidupan. • Inkubator adalah suatu alat yang diciptakan untuk menciptakan kondisi optimal dari suhu, kelembaban, dan suplai oksigen untuk melangsungkan kehidupan bayi seperti situasi dalam kandungan ibunya. 6
Inkubator memiliki kelengkapan alat sebagai berikut: • Lampu, berwarna merah atau orange yang digunakan untuk mengatur mekanisme panas. • Pengontrol suhu, bagian ini mengkalibrasi suhu kamar yang diinginkan. Apabila suhu inkubator tidak sesuai dengan kebutuhan bayi, dapat diturunkan sekitar 1-1/2. • Lubang saluran oksigen (oxigen inlet), saluran berdiameter sekitar 0,5 cm untuk mengalirkan oksigen sesuai kebutuhan bayi. Alat ini dilengkapi dengan flowmeter dan alat analisa oksigen (oxigen analizer). • Humidity, adalah alat untuk menciptakan kelembaban yang dilengkapi dengan reservoir untuk menampung air pelembab (aqua steril) yang harus diganti tiap 24 jam. • Fasilitas penimbang berat badan, alat ini terdapat pada inkubator yang lengkap di mana bayi ditimbang berat badannya tanpa harus mengeluarkannya dari inkubator. • Termometer inkubator, merupakan termometer digital yang akan mengukur suhu inkubator dengan sendirinya sesuai yang diinginkän.
7
Tujuan perawatan dengan inkubator: • Menciptakan suhu kamar yang optimal sesuai dengan kebutuhan bayi • Mencegah infeksi • Menciptakan konsentrasi oksigen yang sesuai dengan kebutuhan bayi • Memenuhi kelembaban yang dibutuhkan untuk lingkungan bayi • Untuk memudahkan penanganan, pelayanan dan pengawasan. Dalam hal ini di dalam inkubator kita dapat melakukan pelayanan perawatan seperti terapi sinar (photo terapy), memasang monitor EKG, pemasangan wingneedle, kateter umbilikal, tranfusi dll.
8
Indikasi pasien (bayi) dirawat dalam inkubator. • Bayi kurang bulan, sehat atau sakit • Bayi kecil kurang dari 2000 gram, sehat atau sakit • Bayi lebih dari 2000 gram keadaan sakit terutama kesulitan bernapas • Bayi yang mengalami operasi (pasca operasi) sebelum pemulihan
9
CARA MENGGUNAKAN INKUBATOR • Bersihkan inkubator dg desinfektan stp hari, & bersihkan scr keseluruhan stp minggu a/ stp akan digunakan • Tutup matras dg kain bersih • Kosongkan air reservoir, dpt tumbuh bakte-ria yg berbahaya dlm air & meyerang bayi • Atur suhu sesuai dg umur & BB bayi • Hangatkan inkubator sebelum digunakan • Bila diperlukan lakukan pengamatan seluruh tubuh bayi a/ terapi sinar, lepas semua pakaian bayi & segera diberikan pakaian kembali stlh selesai • Tutup indikator st mungkin, jaga lubang selalu tertutup agar inkubator tetap hangat • Gunakan satu inkubator u/ satu bayi
10
PENGATURAN SUHU INKUBATOR Berat badan lahir (gram)
0-24 jam (0C)
2 – 3 hari (0C)
4-7 Hari (0C)
8 Hari (0C)
1500
34-36
33-35
33-34
32-33
1501-2000
33-34
33
32-33
32
2001 -2500
33
32-33
32
32
32-33
32
31-32
32
>2500
Sumber : Asrining, 2003. Perawatan Bayi Risiko Tinggi.
11
PENYAPIHAN/WEANING • Melakukan "weaning”, atau penyapihan dapat dilakukan pada bayi yang sudah stabil suhu tubuhnya, tidak memerlukan infus dan alat bantu pernafasan, berat badan mendekati 2000 gram. Bayi ini kemudian dirawat secara “rooming in” sehingga perawatan dapat melibatkan ibu.
12
PERAWATAN METODA KANGURU
13
Latar Belakang • Negara berkembang : • Perawatan Metode Kanguru → alternatif perawatan bayi berat lahir rendah (< 2000 gr) ok kurangnya sarana dan prasarana (SDM) • Pengertian PMK : • Cara merawat bayi dalam keadaan telanjang (hanya memakai popok & topi) diletakkan secara tegak/vertikal di dada antara ke 2 payudara ibu (ibu telanjang dada) kemudian diselimuti • Dengan kontak kulit → bayi memperoleh panas melalui proses konduksi
14
• Kenapa Binatang Kanguru • Imatur • Mamalia : • Termoregulator • Menyusui • Melindungi
15
MANFAAT PMK • Manfaat PMK bagi Ibu : 1. Mempermudah pemberian ASI 2. Ibu lebih percaya diri 3. Hubungan lekat lebih baik 4. Ibu lebih sayang 5. Pengaruh psikologis ketenangan ibu & keluarga 6. Peningkatan produksi ASI
16
• Manfaat bagi Petugas kesehatan – Efisiensi tenaga → ibu merawat bayinya sendiri. • Manfaat bagi rumah sakit : • Mempersingkat lama rawat di rumah sakit sehingga bayi cepat pulang dan tempat tersebut dapat digunakan bagi klien lain yang memerlukan (turn over meningkat). • Pengurangan penggunaan fasilitas (listrik, inkubator, alat canggih lain) sehingga dapat membantu efisiensi anggaran. • Dengan adanya turn over serta efisiensi anggaran diharapkan adanya kemungkinan kenaikan penghasilan (revenue). • Efisiensi tenaga karena ibu lebih banyak merawat bayinya sendiri • Beban kerja petugas berkurang
17
Tata laksana yang dianjurkan • ISS World Laboratory Kangaroo Mother Program memberikan petunjuk : 1. BB < 2000 gr 2. Tidak ada masalah patologis 3. Reflek hisap baik 4. Koordinasi reflek hisap dan menelan baik 5. Perkembangan dalam inkubator baik 6. Orang tua menyetujui PMK 7. Catatan medik bayi yang lengkap
18
PETUNJUK PRAKTIS PMK • Kapan PMK dapat dimulai ? • Sesegera mungkin setelah kondisi • bayi stabil dan ibu bersedia dan telah mengerti tentang PMK.
• Bayi • PMK dapat dibagi 2: • PMK Intermiten dan kontinu
• Ibu • Konseling dan Informed Consent • Penjelasan beberapa aspek metode kangguru :Posisi kangguru, makanan bayi, perawatan di institusi & rumah, apa yang boleh dan sebaiknya dihindari ibu selama PMK • Keuntungan dan kerugiannya
19
PMK Intermiten • PMK dengan jangka waktu yang pendek (perlekatan >1 jam perhari) • Bayi dalam proses penyembuhan yang masih memerlukan pengobatan medis (infus, oksigen)
20
PMK Kontinu • Kondisi stabil : bernapas alami tanpa bantuan oksigen
21
Beberapa pertimbangan • Kemauan ibu • Tersedia waktu dan anggota keluarga lain ikut melaksanakan PMK • Ibu sehat &berada dekat bayi • Dukungan keluarga & masyarakat • Ibu perokok sebaiknya berhenti atau tidak merokok di ruang bayi • PMK adalah keputusan sendiri • setelah memahami PMK & bukan beban
22
Memulai PMK • Atur waktu • Sarankan ibu memakai pakaian yang ringan & longgar. • Ibu membawa pasangan (suami atau anggota keluarga lainnya). • Ruangan hangat. • Penjelasan langkah PMK & peragakan.
23
Posisi Kanguru • Posisi bayi diantara payudara, tegak, dada bayi menempel ke dada ibu → Amankan posisi bayi dengan kain panjang atau baju kangguru • Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan sedikit tengadah (ekstensi) • Jangan menunduk ke depan & sangat tengadah→ ujung pengikat di bawah telinga bayi
24
• Pangkal paha bayi harus fleksi & ekstensi seperti kodok, tangan dalam posisi fleksi (posisi fetus) • Ikatan harus kuat dan menutupi dada bayi • Perut bayi jangan tertekan & terletak di epigastrium ibu
25
26
27
Lama dan jangka waktu penerapan PMK • Lama penerapan PMK ditingkatkan secara bertahap dari perawatan konvesional →PMK intermiten→ PMK kontinu. • Hindari kontak yang < 60 menit karena membuat bayi stres. • Bila ibu tidak ada maka bayi taruh di inkubator atau anggota keluarga lain melaksanakan PMK.
28
Kapan penyapihan PMK ? • BB bayi > 2500 gr / usia gestasi > 40 mgg • Bayi kurang nyaman pada posisi kanguru→menggeliat, menarik badannya keluar, menangis & rewel saat diatur posisinya → PMK intermiten (setelah bayi mandi, udara lingkungan dingin)
29
Pemantauan kondisi bayi • • • • •
Suhu Pernapasan Tanda-tanda bahaya Pemberian minum Tumbuh kembang
30
Suhu • Suhu normal 36,5-37,5 C (aksila) • Periksa tiap 6 jam sampai stabil selama 3 hari berturut-turut selanjutnya 2X/hr • Bila hipotermia : • Hangatkan bayi dengan selimut & pastikan ibu berada ditempat yang hangat • Pantau suhu tiap jam hingga kembali ke suhu normal • Cari penyebab ( suhu lingkungan dingin,posisi tidak benar, baru mandi & minum tidak baik) • Bila penyebab tidak ditemukan & suhu bayi tidak kembali normal setelah 3 jam, atau bayi kembali hipotermia pantau kemungkinan sepsis 31
• Tanda-tanda bahaya • • • • • • • •
Kesulitan bernapas-dada tertarik kedalam & merintih Bernapas sangat cepat atau lamban Serangan apnu sering dan lama Bayi terasa dingin Sulit minum Kejang Diare Kulit menjadi kuning
• Tidak Berbahaya • Bersin atau cegukan • Buang air setelah minum • Tidak BAB selama 2-3 hari 32
Pemulangan • Kriteria ibu dan bayi: • Kesehatan bayi secara keseluruhan dalam kondisi baik, apnu(),infeksi (-) • Bayi minum dengan baik, ASI eksklusif • BB selalu ↑ (≥ 15 g/kg/hr sekurangkurangnya dalam 3 hari berturut2) • Suhu stabil dalam posisi PMK (sekurangkurangnya dalam 3 hari berturut2) • Ibu mampu merawat bayi dan dapat datang teratur untuk followup
33
• Berat bayi >1500 g • Imunisasi • Edukasi ibu membawa bayi kembali ke RS bila: • Berhenti minum, tidak minum dgn baik atau muntah • Gelisah, mudah terangsang, letargi, lesu/ tidak sadarkan diri, demam (37,5°C) • Dingin(<36,5°C walaupun telah dihangatkan ulang) • Kejang • Diare • Mengalami kesulitan bernafas • Menunjukkan gejala lain yang mengkhawatirkan
34
35