PERANCANGAN MEDIA PRESENTASI DAN BUKU ESAI FOTO SOSIALISASI HAK ANAK DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA PADA SD NEGERI TANDANG 01 SEMARANG
PROPOSAL PENELITIAN Diajukan Kepada Program Studi S1 Desain Grafis Sekolah Tinggi Elektronika Dan Komputer
Oleh : Suparto Urip Wibisono 21043.101.0046
Program Studi S1 Desain Grafis Sekolah Tinggi Elektronika Dan Komputer
(STEKOM) Semarang 2014
0
A. Judul Penelitian PERANCANGAN MEDIA PRESENTASI DAN BUKU ESAI FOTO SOSIALISASI HAK ANAK DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA PADA SD NEGERI TANDANG 01 SEMARANG B. Latar Belakang Dewasa ini banyak media yang sangat berkembang untuk kalangan usia dini sampai usia dewasa, dengan melihat banyanya media yang berbasis inteaktif membuat anak indonesia cepat berkemabang kreatif. Dari penyerapan yang dimiliki anak-anak sangat cepat didalam penerimaan materi atau suatu pembelajaran. Media sekaranga ini sangat membantu bagi semua anak-anak. Anak-anak adalah pemilik dan pewaris masa depan, tetapi potret kehidupan mereka sangat tragis, karena mereka sering menerima perlakuan yang salah dari orang dewasa. Anak-anak Indonesia perlu dididik menjadi generasi yang memiliki kualitas fisik, mental-spiritual, kecerdasan dan kepribadian yang sehat dan tangguh. Hak anak, yang merupakan bagian integral dari Hak Asasi Manusia sebagaimana yang termuat dalam UUD 1945 maupun Konvensi Hak-Hak Anak PBB yang telah diratifikasi oleh Indonesia ke dalam Keppres No. 36/1990 dan menjadi Undang-undang No. 23 tahun 2002, yang sampai sekarang belum sepenuhnya dijamin, dilindungi dan dipenuhi baik oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. Pemenuhan hak-hak anak dapat dilaksanakan melalui empat prinsip: (a) hak hidup, (b) hak tumbuh kembang, (c) hak perlindungan (d) hak partisipasi. Di Indonesia, pelaksanaan keempat prinsip hak anak ini belum menunjukkan kemajuan yang berarti, termasuk di lembaga pendidikan (sekolah). Anak – anak sebagai agent of change / agen perubahan, juga perlu mendapatkan pendidikan tentang bencana seperti bencana gempa bumi. bila ditinjau dari hak anak kaitannya dengan bencana kegiatan ini
lebih memberikan
pemahaman tentang peran anak-anak di dalam menyikapi bencana alam. Hal ini sesuai dengan Pendidikan bagi Semua tahun 2000 dan Millenium Development Goals Tahun 2000 meskipun tidak mengikat secara hukum, 1
telah menegaskan kembali dan dalam beberapa kasus lebih lanjut mengembangkan
hak
atas
pendidikan.
Berbagai
deklarasi
tersebut
memberikan perhatian khusus untuk pendidikan dalam situasi krisis, termasuk yang menimbulkan populasi pengungsian dan korban. Selain itu, pendidikan kebencanaan dapat menyampaikan informasi penyelamatan kehidupan untuk memperkuat ketrampilan bertahan hidup dalam situasi kristis dan mekanisme-mekanisme untuk bertahan. Dalam memberikan perlindungan kepada anak terhadap kekerasan, diperlukan juga pengetahuan seputar perlindungan anak. Hal ini ditujukan agar dalam perlindungan anak tidak membuat anak kehilangan hak dan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera. Seperti halnya yang tertuang didalam implementasi kurikulum 2013, apapun mata pelajaran yang diajarkan dalam Kurikulum 2013 punya kontribusi pada penambahan keterampilan dan pembenahan sikap peserta didik. Hal itu dirasa penting karena kebanyakan siswa saat ini kurang memahami penerapan budi pekerti di masyarakat. Aplikasi dari kebijakan tersebut ditekankan pada alokasi waktu untuk pelajaran agama dan budi pekerti. Adapun SD Negeri Tandang 01 Semarang yang beralamat di Jl. Kedung Mundu Raya, Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang Semarang. SD Negeri Tandang 01 adalah SD Negeri di bawah UPTD Pendidikan Tembalang Semarang yang berada di tengah pemukiman yang padat dan masyarakatnya sangat homogen. Sedangkan beberapa guru di SD Negeri Tandang 01 dari jumlah guru sebanyak 27 orang yang paham IT (informasi Tehnologi) sebanyak 35% yang lainnya belum memahami tentang IT, sehingga pemahaman untuk menerangkan mengenai kebencanaan dan hak
2
anak selama ini hanya penyampainnya menggunakan mulut, sehingga yang didapatkan dari murid adalah, murid banyak yang belum memahami tentang hak anak. Begitu juga dengan kebencanaan sendiri kurang lebih 85% merupakan daerah rawan bencana pada Kota Semarang, khususnya di daerah Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang merupakan daerah perbukitan yang rawan longsor dan rawan gempa. Menurut data BPBD Kota Semarang di kelurahan Tandang merupakan daerah yang rawan bencana sehingga daerah-daerah tersebut di perlukan kesiap siagaan penanggulangan bencana khususnya di sekolah SD Negeri Tandang 01 Semarang. Hal tersebut sangat penting untuk para murid tentang resiko kebencanaan, maka dari pihak guru untuk penyampainnya juga hasilnya sama kurangnya dipahami banyak murid. Dari perkembangan pembelajaran sekarang mengacu pada kurikulum 2013 yang menjadikan suatu pembelajaran harus interaktif, sehingga perlu di butuhkan suatu media presentasi dan buku isai foto. Media presentasi yang sangat berguna untuk mempermudah guru dalam menyampaikan kepada murid tentang sosialisasi hak anak, sedangkan buku isai foto memberikan pelajaran yang berguna bagi murid untuk memahami foto-foto dokumen kegiatan sosialisasi hak anak dan pengurangan resiko bencana. C. Identifikasi Masalah Masalah yang perlu diidentifikasi pada penelitian ini adalah : 1. Cara menerangkan mengenai kebencanaan dan hak anak selama ini hanya penyampainnya menggunakan mulut, sehingga yang didapatkan dari murid belum memahami tentang hak anak. 2. Belum adanya media presentasi yang bisa untuk memberi pencerahan bagi sekolah sebagai bentuk memberikan tempat untuk anak-anak untuk menumbuhkan hak-haknya. 3. Pada proses kegiatan belajar untuk murid di sekolah belum mempunyai buku yang berisi tentang foto-foto dokumen kegiatan sosialisasi hak anak dan pengurangan resiko bencana di sekolah dalam bentuk buku esai foto. D. Batasan Masalah 3
Melalui penelitian ini agar pembahasan yang ditulis tidak melampaui harapan yang ingin disampaikan oleh peneliti, maka penelitian ini memiliki batasan masalah sebagai berikut: 1. Perancangan media presentasi hanya sebagai media sosialisasi, agar bisa lebih dipahami oleh anak dan guru di sekolah 2. Perancangan media presentasi baik hak anak maupun presentasi mengenai kebencanaan dibuat sederhana dengan software adobe flash CS6 dan software pendukung lainnya pinnacle studio versi 9.3 untuk membuat film hak anak dan contoh pengurangan resiko bencana di sekolah. 3. Pada perancangan desain buku esai foto untuk dokumentasi sekolah memakai software Corel X4, Adobe photoshop CS2 dan pendukung perangkat lunak lain seperti
kamera DSLR D60 dan D90 untuk
pengambilan foto tersebut. E. Rumusan Masalah Dari beberapa uraian pada latar belakang yang telah ditulis diatas, maka penulis merumuskan masalah yang di hadapi oleh SD Negeri Tandang 01 yaitu: 1. Bagaimana membuat desain presentasi yang menarik untuk membantu guru dalam menyampaikan informasi tentang hak anak secara benar dan menyenangkan ? 2. Apakah produk buku esai foto yang menjadi sebuah dokumen laporan kegiatan dapat mendukung informasi di sekolah ? F. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk membuat perancangan media dan buku esai foto di SD Negeri Tandang 01 dengan tujuan : 1.
Untuk memberi solusi dalam mensosialisasikan hak anak kepada murid dan guru dengan media Adobe flash CS6 dengan didukung software
4
pinnacle studio versi 9.3 dan pendukung perangkat lunak video JVC dapat membantu guru untuk menyampaikan kepada murid. 2.
Untuk dokumen laporan kegiatan dibuat sebuah buku esai foto dengan memakai Adobe photoshop CS2 dan Corel Draw X4 dan pendukung perangkat lunak utama foto DSLR D60 dan D90 sehangga hasilnya bisa memberikan suatu informasi secara riel.
G. Manfaat Penelitian Adapun penulisan penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya sebagai berikut: 1. Bagi SD Negeri Tandang 01 Dengan adanya media presentasi
yang
sangat
berguna
untuk
mempermudah guru dalam menyampaikan kepada murid tentang sosialisasi hak anak, sedangkan buku isai foto memberikan pelajaran yang berguna bagi murid untuk memahami foto-foto dokumen kegiatan sosialisasi hak anak dan pengurangan resiko bencana. 2. Bagi Akademik Bagai Akademik, sebagai tolak ukur keberhasilan akademik dalam mendidik dan memberi ilmu sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat. Laporan yang dihasilkan merupakan masukkan yang baik guna memperbaiki kualitas pengajaran dimasa mendatang sejalan dengan kenyataan kerja praktek yang sebenarnya dan dapat mengikuti perkembangan jaman. 3. Bagi Penulis Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah ilmu dan wawasan penulis, untuk merefleksikan kembali tentang anak sebagai generasi penerus bangsa dan negara, serta menghormati hak anak yang menjadi sebuah kewajiban dan bukan pilihan. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan perlatihan pengurangan resiko bencana berbasis anak. H. Spesifikasi Penelitian
5
Dalam pembuatan perancangan media presentasi dan buku esai foto, akan dikembangkan dengan beberapa spesifikasi diantaranya adalah dasar konsep. 1) Perancangan dari konsep dasar media presentasi agar hasilnya lebih menarik dan interaktif, sehingga perancangan media yang dihasilkan adalah sebuah sebuah presentasi yang dapat digunakan dalam mensosialisasikan hak anak di sekolah baik kepada anak maupun guru di sekolah, hal ini mempunyai spesifikasi yang diantara lain. a) Text Text adalah elemen multimedia yang menitik beratkan penggunaan mata sebagai alat untuk menangkap informasi. Text merupakan jenis penyampaian data yang paling umum dan paling sederhana karena hanya membutuhkan sedikit ruang pada media penyimpanan dibandingkan gambar dan video. b) Picture Elemen multimedia yang kedua adalah gambar (picture). Gambar memiliki peran yang sangat penting dalam multimedia karena gambar mewakili ribuan kata dan merupakan jembatan bagi keaneragaman bahasa yang ada di dunia ini. c) Audio Penyajian audio merupakan cara lain untuk memperjelas pengertian
suatu
informasi.
Contohnya,
narasi
merupakan
kelengkapan dari penjelasan yang dilihat melalui video. d) Animation Animasi merupakan kumpulan gambar yang ditampilkan secara bergantian sehingga akan terlihat bergerak. Dari keterangan diatas akan diperjelaskan dengan konsep suatu layoud desain untuk perancangan Media presentasi adalah Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan ini adalah berupa media atau alat untuk presentasi. Media presentasi ini secara umum terdiri atas halaman pembuka, menu utama, pendahuluan, materi, latihan-latihan dan halaman bantuan ditunjukkan pada Gambar 1. Tampilan Layoud Media presentasi.
6
x Awal
Log o Text Judul
Penelit i Bantuan
Judul
Materi
Latihan latihan
Gambar 1. Tampilan Layoud Media Presentasi a). Halaman pembuka berisi teks dan logo SD Negeri Tandang 01. Setelah halaman ini terdapat halaman judul yang berisi teks ucapan selamat datang, topik judul presentasi Sosialisasi Hak Anak dan Pengurangan Resiko Bencana, dan nama peneliti. b). Halaman menu utama berisi enam tombol utama untuk menuju ke halaman pendahuluan, profil dan materi. c). Halaman pendahuluan berisi ucapan selamat datang dan tujuan pembelajaran, termasuk di dalamnya penjelasan latihan-latihan. d). Halaman materi ini berisi uraian yang dibagi dua tentang Sosialisasi Hak Anak dan Pengurangan Resiko Bencana e). Halaman latihan-latihan berisi gambar-gambar untuk suatu latihan pengurangan resiko. Halaman ini dimaksudkan agar murid dapat memahami sendiri keberhasila dalam belajarnya. f). Halaman bantuan ini berisi petunjuk penggunaan dan penjelasan terhadap kegunaan berbagai tombol. 2) Perancangan konsep dasar buku Esai Foto yang akan di buat meliputi foto sekolah, foto pembelajaran kelas, profile sekolah, kegiatan pelatihan pengurangan bencana. Media fotografi Esai proses Sosialisasi Hak Anak dan Pengurangan Resiko Bencana dirancang dalam bentuk buku. Untuk 7
dapat mewujudkan perancangan buku esai foto Sosialisasi Hak Anak dan Pengurangan Resiko Bencana yang dapat menjawab permasalahan, maka disusun konsep kreatif yang meliputi penentuan sasaran perancangan yang tepat, penetapan strategi dan tujuan kreatif serta konsep desain. a). Strategi Kreatif Dalam perancangan media esai fotografi dipilih dengan media buku. Di pasaran memang ada buku yang membahas tentang Sosialisasi Hak Anak dan Pengurangan Resiko Bencana, melalui media fotografi. Selain itu buku yang dikemas sebagai buku informasi sehingga foto sebagai media pembelajaran anak. b). Tujuan Kreatif Tujuan kreatif dari perancangan ini adalah menghasilkan buku yang berisi esai foto tentang Sosialisasi Hak Anak dan Pengurangan Resiko Bencana yang dapat menambah nilai edukasi bagi pembaca buku tersebut.Tema besar dari rancangan buku ini yaitu mengangkat hal tentang proses Sosialisasi Hak Anak dan Pengurangan Resiko Bencana
hingga melalui fotografi, penonjolan elemen utama ini
didukung dengan penggunaan warna yang jelas dan dikemas dengan gaya simplicity sehingga lebih dapat dinikmati. c). Konsep Desain Gaya desain yang akan digunakan adalah gaya desain yang terinspirasi dari gaya desain simplicity. Gaya desain yang digunakan menampilkan kesan minimalis, bersih dan elegan. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan penggunaan ilustrasi fotografi sebagai pusat perhatian. Dengan banyak menggunakan white space akan menimbulkan kesan yang sederhana namun tetap elegan. Didalam konsep desain buku Esai foto menggunakan layoud sebagai berikut.
8
Gambar 2. Tampilan Layoud Buku Esai Foto Keterangan tampilan layoud buku Esai foto : (1) Judul foto esai : topik dari judul tiap foto (2) Foto : tampilan dari foto-foto (3) Keterangan : isi deskripsi dari foto tersebut
I. Deskripsi Teoritik 1. Perancangan Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda, tetapi intinya memiliki maksud dan tujuan yang sama, sejumlah definisi tentunya sangat berguna dalam memandang definisi perancangan secara luas. Menurut George M.Scott Perancangan adalah suatu jaringan kerja yang saling berhubungan untuk menentukan bagaimana suatu sistem menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan (Jogiyanto, 1991). Perancangan adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip dengan tujuan untuk mentransformasikan hasil analisa kedalam bentuk yang memudahkan mengimplementasikan. Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan perancangan adalah suatu kegiatan yang berhubungan berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis Menurut (Kadir, 2003).
9
2. Media Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti “Tengah, perantara, atau pengantar”. Media adalah semua saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari seseorang kepada orang lain yang tidak ada dihadapannya. Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa media adalah segala alat bantu yang dapat digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan bahan yang telah direncanakan oleh penyaji kepada siswa sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai (Wibawa dkk, 1992). Media dapat digunakan dalam proses pembelajaran dengan cara dua arah yaitu sebagai alat bantu mengajar atau yang sering disebut dependent media contoh gambar, foto atau transparansi untuk menerangkan sesuatu, dan sebagai media belajar yang dapat digunakan sendiri oleh siswa yang sering disebut independent media contoh radio, TV, video, film (Wibawa dkk, 1992). Media pembelajaran dapat memenuhi tiga (3) fungsi utama apabila digunakan untuk perorangan, kelompok atau pendengar yang besar jumlahnya yaitu : a. Memotivasi minat atau tindakan, b. Menyajikan informasi, c. Memberi instruksi (Arsyad, 2006). Disamping itu media juga mempunyai manfaat di antaranya: a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. b) Bahan pembelajaran akan bermakna sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa serta memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran. c) Metode belajar akan lebih bervariasi tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. d) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
10
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lainlain. 3. Presentasi Presentasi (presentation) secara harfiyah artinya
penyajian,
perkenalan, pertunjukan, dan pemberian. Kata dasarnya present yang artinya pemberian, hadiah, sekarang ini, kata-kata, hadir, sekarang, dan menghadirkan. Menurut istilah, presentasi adalah aktivitas menunjukkan, mengambarkan, atau menjelaskan sesuatu kepada sekelompok orang. Dalam pengertian sehari-hari, presentasi adalah menyajikan sesuatu, seperti ide, pemikiran, atau usulan kepada sekelompok orang secara lisan. Misalnya,
mahasiswa
mempresentasikan
mempresentasikan
produk,
guru
usulan
menyajikan
penelitian, pelajaran,
sales dosen
menyampaikan materi kuliah, dan sejenisnya (Kamus bahasa indonesia, 2014). 4. Media Presentasi Media presentasi adalah bahwa pada media presentasi pesan/materi yang akan disampaikan dikemas dalam sebuah program komputer dan disajikan melalui perangkat alat saji (proyektor). Pesan/materi yang dikemas bisa berupa teks, gambar, animasi dan video yang dikombinasi dalam satu kesatuan yang utuh. Pada dasarnya media presentasi yang menggunakan program komputer ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari media transparansi yang disajikan melalui OHP. Berbeda dengan transparansi OHP tidak bisa menampilkan unsur audio visual, maka media presentasi dengan program komputer ini, kita bisa menampilkan unsur audio-visual dalam pembelajaran. Media presentasi banyak diaplikasikan untuk keperluan pendidikan dan pembelajaran. Tentu saja ini bukan berarti bahwa media presentasi merupakan media yang paling cocok untuk semua materi dan topik pembelajaran (kentut, 2009).
11
5. Buku Buku adalah bagian lembar kertas tertulis yang dijilid menjadi satu unit.
Dalam
sains
kepustakaan,
buku
disebut
Monograf
untuk
membedakannya dengan terbitan serial lainnya seperti majalah dan Koran. Pada umumnya buku hanya merujuk pada buku yang diterbitkan dan bukan apapun “kertas-kertas yang diikat”. Buku bisa merujuk pada karya-karya sastra atau satu bagian utama dari karya itu. Di perpustakaan dan ilmu informasi, buku di sebut Monograf untuk membedakaannya dari berkala serial seperti majalah, jurnal atau Koran. Badan semua kata kerja yang tertulis termasuk buku sastra. Dalam novel-novel dan kadang-kadang lain-lain jenis buku (misalnya riwayat hidup), buku dibagi menjadi beberapa bagian yang besar juga disebut buku (buku1, buku 2, buku 3 dan sebagainya) (Rahmayanti, 2011). 6. Esai foto Ada banyak definisi esai foto yang penulis temukan di berbagai literatur dan pendidikan fotografi, namun penulis memilih tiga definisi yang cukup mewakili. Yang petama kita bisa berangkat dari definisi yang di peroleh dari situs Wikipedia yaitu “A photo essay(or “photographic essay”) is a set or series of photographs that are intended to tell a story or evoke a series of emotions in the viewer. Photo essays range from purely photographic works to photographs with captions or small notes to full text essays with a few or many accompanying photographs ( foto esai merupakan set foto atau foto berseri yang bertujuan untuk menerangkan cerita atau memancing emosi dari yang melihat. Foto esai disusun dari karya fotografi murni menjadi foto yang memiliki tulisan atau catatan kecil sampai tulisan esai penuh yang disertai beberapa atau banyak foto yang berhubungan dengan tulisan tersebut) (Marahimin, 2011).
12
7. Sosialisasi Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu (wikipedia.org). Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer (dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal Sosiologi dapat dibagi menjadi dua pola: sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris. Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagai significant other. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other. 8. Hak anak
13
Hak anak adalah bagian dari hak azasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orangtua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara. Hak anak tersebut mencakup non diskriminasi, kepentingan terbaik bagi anak, hak kelangsungan hidup, perkembangan dan penghargaan terhadap pendapat anak (Undang Undang Perlindungan anak Bab l pasal l No.12 dan Bab ll pasal 2) (Mucil, 2012). 9. Pengurangan resiko bencana Pengurangan risiko bencana adalah cara yang sistematis untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan pada saat bencana berdasarkan risiko dan kajian tentang bencana. Mengingat banyaknya jenis atau sifat dari bencana, maka kita dapat melihat bahwa jangkauan PRB ini sangat luas. Pada penulisan kali ini saya hanya akan membahas garis besarnya saja. Untuk mengetahui definisi yang lebih lengkap tentang apa itu PRB maka kita bisa memakai referensi dari The United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR, 2009) sebagai berikut (rinatnunay, 2013): Pengurangan
risiko
bencana
adalah
konsep
dan
praktik
mengurangi risiko-risiko bencana melalu upaya-upaya sistematis untuk menganalisis dan mengelola faktor-faktor penyebab bencana, termasuk melalui
pengurangan
keterpaparan
terhadap
ancaman
bahaya,
pengurangan kerentanan penduduk dan harta benda, pengelolaan lahan dan lingkungan secara bijak, dan peningkatan kesiapsiagaan terhadap peristiwa-peristiwa yang merugikan. Jadi pada intinya kita bisa melihat bahwa ada empat aktivitas yang harus dilakukan dalam PRB ini: a) Identifikasi risiko dan tingkat kerentanan. Yang perlu diidentifikasi antara lain jenis atau sifat bencana, lokasi, berapa besar tingkat kekuatannya (intensitas), jangka waktu dari bencana-bencana sebelumnya untuk bisa melihat tingkat probabilitas
14
atau frekuensi timbulnya ancaman atau risiko bencana. Keadaan dan tingkat kerentanan dari masyakarat dan sumber daya lainnya termasuk infrastruktur juga harus diidentifikasi. b) Mengkaji risiko dan tingkat kerentanan. Dalam tahapan ini risiko yang ada harus dianalisa untuk melihat berapa besar tingkat bahayanya, begitu pula tingkat kerentanannya harus dianalisa untuk dapat mengetahui kapasitas dari masyarakat dan sumber daya yang tersedia untuk mengurangi risiko atau dampak dari bencana c) Evaluasi. Risiko dan tingkat kerentanan tersebut harus dievaluasi untuk menentukan
risiko
mana
yang
memerlukan
prioritas
dan
penanggulangan. 10. SD Negeri Tandang 01 SD Negeri Tandang 01 berada di jalan Kedung Mundu 115 Semarang. Jumlah murid di SD tersebut sejumlah 699 dengan rincian sebagai berikut (Data Peneliti, 2014): Tabel 1. Jumlah murid tahun ajaran 2013/ 2014 Kelas 1 2 3 4 5 6 Jumlah
Laki-laki 60 57 59 64 59 59 358
Perempuan 56 60 59 53 59 54 341
Jumlah 116 117 118 117 116 113 699
Dengan jumlah murid yang sebanyak 699 orang merupakan jumlah yang tidak ideal bagi dunia pendidikan. Sementara jumlah pengajar di SD Negeri Tandang 01 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 2. Guru yang sudah pegawai negeri Guru laki-laki 6
Guru perempuan 21
jumlah 27
15
Untuk guru yang masih wiyata bakti 7 orang dan penjaga sekolah 1 orang dan 1 kepala sekolah. SD Negeri Tandang 01 merupakan gabungan dari 3 SD yang dilebur menjadi 1 SD, sejak tahun 2010 yang lalu. 11. Semarang Kota Semarang adalah ibu kota Jawa Tengah, kondisi umum Kota Semarang ditinjau dari geeografisnya memiliki luas wilayah 373,70 Km2. Dengan posisi astronomi di antara garis 6050’ – 7010’ Lintang Selatang dan garis 109035’ – 110050’ Bujur Timur. Batas wilayah istratif Kota Semarang sebelah barat adalah Kabupaten Kendal, sebelah Timur dengan Kabupaten Demak, sebelah selatan dengan Kabupaten Semarang, dan sebelah utara dibatasi oleh Laut Jawa dengan panjang garis mencapai 13,6 kilometer. Kota Semarang dengan luas wilayah
sebesar 373,67 Km2
terdiri dari 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah kecamatan Mijen (57,55 Km2), diikuti oleh kecamaan Gunungpati dengan luas wilayahnya sebesar 52,63 Km2, sedangkan kecamatan yang terkecil wilayahnya adalah kecamatan Semarang Tengah (5,14Km2). Dilihat dari kepadatan penduduknya, kecamatan Mijen dan kecamatan Tugu mempunyai jumlah penduduk terkecil, yaitu dibawah 1000 orang tiap Km2. Hal ini disebabkan kedua kecamatan tersebut diatas dikembangkan sebagai daerah pertanian dan kawasan industri. Untuk daerah pusat kota, kecamatan yang terpadat penduduknya adalah kecamatan Semarang Tengah dengan 14.458 orang tiap Km2 (Data Peneliti, 2014). J. Kajian Penelitian yang Relevan Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa kajian penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya yang terdiri dari: 1. Penelitian yang telah dilakukan Akbar K Setiawan dalam jurnal ilmiah berjudul “Pengembangan Model Sekolah Siaga Bencana Melalui
16
Integrasi Pengurangan Risiko Bencana Dalam Kurikulum”. Masyarakat di semua bangsa menempatkan anak-anak sebagai tumpuan harapan bagi masa depan. Sekolah merupakan institusi pembelajaran dimana anakanak akan diperkenalkan dengan nilai-nilai budaya, nilai-nilai agama, pengetahuan-pengetahuan
tradisonal
modern,
tanpa
terkecuali
pengetahuan-pengetahuan tentang masalah kebencanaan (Setiawan, 2.
2010). Penelitian yang telah dilakukan Theresia Faradila Rafael Nong dalam jurnal ilmiah yang berjudul “Pemenuhan Hak Anak Atas Pendidikan Dasar Berdasarkan International Covenant On Economic Social And Cultural Rights”. Pendidikan dalam arti umum merupakan suatu bentuk pembelajaran dimana pengetahuan, ketrampilan dan kebiasaan dari sekelompok orang yang dipindahkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, penelitian atau hanya melalui otodidak. Umumnya itu terjadi melalui pengalaman yang memiliki efek normative pada cara orang berpikir, merasa atau bertindak. Hal ini berarti, pendidikan menjadi sarana bagi setiap orang meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta kebiasaan. Proses tersebut tidaklah berlangsung dengan sendirinya, tapi melalui suatu bentuk pengajaran ataupun pelatihan (Nong, 2013). Kesimpulan dari penelitian sebelumnya merupakan pentingnya sebuah
media informasi untuk mensosialisasikan hak anak dan tentang masalah kebencanaan. Penelitian yang dilakukan adalah untuk memberikan pencerahan bagi anak-anak di SD Negeri Tandang 01 sekaligus memberikan pemahaman hak anak lewat pelatihan pengurangan resiko bencana di sekolah.
17
K. Kerangka Berpikir
Gambar 3. Kerangka berpikir Dalam pembuatan perancangan media sosialisasi hak anak ada beberapa tahap yang harus dilakukan : 1.
Identifikasi masalah Penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang ada pada Sekolah Dasar Negeri Tandang 01 dan merumuskan masalah sebagai berikut : a) Hak anak di sekolah belum dikenal oleh anak-anak b) Belum adanya buku document dan foto yang bisa untuk memberi pencerahan bagi sekolah
2.
Pengumpulan data Penulis menganalisis masalah dengan mengumpulkan data antara lain lewat wawancara, mengadakan observasi untuk mencari data yang sebenarnya
3.
Pembuatan Produk.
18
Untuk pembuatan produk penulis menggunakan perangkat lunak dan software seperti : a) Adobe photoshop CS2 yaitu software utama dipergunakan untuk melayout dan mengolah foto. b) Corel Draw X4 dipergunakan untuk mendesain gambar c) Foto DSLR Nikon D60 dan D90 untuk pengambilan foto di sekolah. d) Pinnacle studio versi 9.3 dipergunakan untuk mengedit video e) Adobe flash CS 6 untuk membuat media presentasi 4.
Uji Validasi Merupakan tahap uji validasi yaitu melakukan evaluasi pakar yang berkaitan dengan bidangnnya
5.
Revisi Tahap revisi jika ada kekurangan dari perancangan buku esai foto
6.
Anak dan seluruh pengajar di sekolah. Tahap terakhir ini mencoba memberikan perancangan media presentasi untuk selanjutnya bisa untuk memberikan pencerahan di sekolah
L. Model Pengembangan R & D Metode pengembangan yang dilakukan pada skripsi ini adalah menggunakan pendekatan Metode Penelitian dan Pengembangan (R & D) yang terdiri dari 6 tahapan Metode R&D Borg and Gall yaitu: 1. Penelitian dan Pengumpulan data awal Aktivitas yang dilakukan antara lain: a) Penelitian di sekolah Penelitian ini dilakukan penulis dengan wawancara langsung sehingga tidak keluar dari jalur dengan cara Tanya jawab yang berdasar pada tujuan penelitian . b) Studi Pustaka Melalui masalah yang diteliti tersebut, penulis melakukan studi literature
untuk
menemukan
landasan
teoritis,
konsep-konsep
terhadapa masalah yang dikaji untuk menghasilkan produk yang akan dibuat. Sumber literatur diperoleh dari buku, jurnal, skripsi, dan internet.
19
c) Observasi Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis pada obyek penelitian. 2. Perencanaan Bila data sudah didapatkan maka dibutuhkan persiapan untuk perencanaan atau macam produk yang akan dibuat telah ditentukan, kemudian dilakukan perencanaan di dalam pembuatan perancangan media sosialisasi hak anak. Perencanaan media disini melipatu kegiatan sebagai berikut : a) Analisa perancangan buku b) Perancangan desain dan layoutnya c) Teknik pemotretan d) Perancangan media sosialisasi 3. Pembuatan produk awal Merancang atau mendesain suatu buku yang isinya ada beberapa foto diperlukan persiapan dari software utama dan foto antara lain : a) Adobe Photoshop CS2 yang digunakan untuk layout dan mengolah foto b) Corel Draw X4 yang dipergunakan untuk mendesain gambar c) Foto DSLR.untuk pengambilan foto d) Adobe flash CS 6 untuk mempresentasikan media sosialisasi 4. Uji coba awal Setelah produk perancangan media selesai dilakukan uji coba awal yaitu evaluasi pakar berkaitan dengan bidang pendidikan komputer, komunikasi visual dan teknologi informasi. 5. Perbaikan produk awal Disini dilakukan perbaikan dari produk awal yang dihasilkan berdasarkan uji coba di awal. Perbaikan yang dilakukan mungkin lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam uji coba terbatas, sehingga didapat produk yang memadai. 6. Uji coba lapangan Uji coba dilakukan dengan cara sesuai dengan saran dari pakar pendidikan komputer, komunikasi visual dan teknologi informasi dilaksanakan ujicoba dilapangan untuk mendapatkan evaluasi atas produk.
20
M. Jadwal Kegiatan Penelitian Tabel 3. Jadwal Kegiatan Penelitian No
Kegiatan
1
Penelitian dan pengumpulan informasi Perencanaan Mengembangkan bentuk awal Produk Pengujian awal produk di lapangan Revisi Produk Pengujian utama produk di Lapangan Dokumentasi
2 3 4 5 6 7
Agustus September 2014 2014 1 2 3 4 1 2 3 4
Oktober 2014 1 2 3 4
Nopember 2014 1 2 3 4
21
DAFTAR PUSTAKA Arsyad. A. 2006, “Media Pembelajaran”. Jakarta: Rineka Cipta. Borg, Walter R., & Gall, M.D, 1983; “Educational research: An introduction”, (4ed). New York & London: Longman. Data Peneliti, 2014, “Data Perkembangan SD Negri Tandan 01 Semarang”, Diktat buku perkemangan Data Peneliti, 2014; “Perkembangan Kota Semarang Jawa Tengah”, diakses 29 Juni 2014 [http://www.semarang.jawatengah.co,id] Jogiyanto, 1991, “Definisi perancangan konsep desain” Yogjakarta : Andi Offset. Kadir , 2003; “Perancangan Desain Grafis Untuk Periklanan”, Yogyakarta : Andi Offset. Kentut, 2009; “Modul Pelatihan Pengembangan Dan Pemanfaatan Konten Jardiknas”, Departemen Pendidikan Nasional Pusat Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pendidikan Kamus bahasa indonesia, 2014; “Teknik Presentasi: Pengertian dan Tujuan Presentasi” diakses 29 agustus 2014 [http://www.komunikasipraktis.com/teknik-presentasi-pengertian-dantujuan-presentasi/] Marahimin. B. A, 2011; “Sekilas Esai Foto” diakses pada 10 Juli 2014 [http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2011/04/22/sekilas-esai-foto358708.html]
22
Mucil. A, 2012; “Makalah Pendidikan - Hak Anak Dalam Pendidikan” diakses pada 15 Mei 2014 [http://ardhanmywhy.blogspot.com/2012/05/makalahpendidikan-hak-anak-dalam.html] Nong. T. F. R, 2013; “pemenuhan hak anak atas pendidikan dasar berdasarkan international Covenant on Economic social and Cultural Right”, Tugas Akhir (Skripsi) , Makassar : Universitas Hassanudin Rinatnunay, 2013; “Pengurangan Risiko Bencana (PRB)” diakses pada 21 Juli 2014
[http://rinatnunay.wordpress.com/2013/07/15/pengurangan-risiko-
bencana-prb/] Rahmayanti. D, 2011; “Definisi arti dari buku” diakses pada 24 Juli 2014 [http://makperpin.blogspot.com/2011/12/definisi-buku.html] Saputra. A, 2012; “Pengertian Hak Anak” diakses pada 15 Juni 2014 [http://fourseasonnews.blogspot.com/2012/05/pengertian-hak-anak.html] Setiawan. A, 2010; “Pengembangan Model Sekolah Siaga Bencana melalui integrasi Pengurangan Risiko Bencana Dalam Kurikulum”, Tugas Akhir (Skripsi) Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta Undang-undang, 2002, “Undang- undang no. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak” (salinan asli dari buku Undang-undang perlindungan anak) Wibawa, Basuki dan Farida. M, 1992, “Media Pengajaran”. Depdikbud. Wikipedia.org , “Definisi sosialisasi” diakses pada 6 Juli 2014 [http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi]
23