Fisika Dasar Session 1: Besaran, Satuan dan Vektor
(Untuk Teknik Sipil, Fakultas Teknik) Dr. Eng. Elin Yusibani Jurusan Fisika Universitas Syiah Kuala Last updated: September 2016
Kontrak perkuliahan Ujian Tengah Semester Ujian Akhir Semester Quiz Tugas
Materi Perkuliahan Besaran, satuan, vektor Kinematika gerak Dinamika gerak Energi dan Momentum Fluida Getaran dan Gelombang • Suhu dan Kalor • • • • • •
30 % 35 % 25 % 10 %
Referensi • Giancoli. D.C., 1995. Physics. Principles and Applications. 4th edition , Prentice Hall, New Jersey • Tipler, P.A., 1991, Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta. • Serway/Faughn, College Physics, 7th editions • Halliday Resnick, Physics, 3rd editions (terjemahan) dll.
BESARAN DAN SATUAN Salah satu hal yang sangat penting dalam pengukuran di dalam fisika adalah satuan. Besaran: Sesuatu yang dapat diukur dinyatakan dengan angka (kuantitatif) Contoh : panjang, massa, waktu, suhu, dll.
Satuan : Ukuran dari suatu besaran ditetapkan sebagai satuan. Contoh : meter, kilometer satuan panjang detik, menit, jam satuan waktu gram, kilogram satuan massa dll. 3
Sistem satuan : ada 2 macam
1. Sistem Metrik : a. mks (meter, kilogram, sekon) b. cgs (centimeter, gram, sekon) 2. Sistem Non metrik (sistem British)
Sistem Internasional (SI)
Sistem satuan mks yang telah disempurnakan yang paling banyak dipakai sekarang ini. Dalam SI : Ada 7 besaran pokok berdimensi dan 2 besaran pokok tak berdimensi
Satuan Pengukuran Satuan Pengukuran Sistem SI
CGS
BE
Panjang
m
cm
foot
Massa
kg
g
slug
Waktu
s
s
s
Konseptual
Besaran Pokok : besaran yang ditetapkan dengan suatu standar ukuran Besaran Turunan : Besaran yang dirumuskan dari besaran-besaran pokok
Besaran Fisika
Besaran Skalar : hanya memiliki nilai Matematis Besaran Vektor : memiliki nilai dan arah
7 Besaran Pokok dalam Sistem internasional (SI) NO
Besaran Pokok
Satuan
Singkatan
Dimensi
1
Panjang
Meter
m
L
2
Massa
Kilogram
kg
M
3
Waktu
Sekon
s
T
4
Arus Listrik
Ampere
A
I
5
Suhu
Kelvin
K
θ
6
Intensitas Cahaya
Candela
cd
j
7
Jumlah Zat
Mole
mol
N
Besaran Pokok Tak Berdimensi NO
Besaran Pokok
Satuan
Singkatan
Dimensi
1
Sudut Datar
Radian
rad
-
2
Sudut Ruang
Steradian
sr
-
Definisi standar besaran pokok Panjang - meter : Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa yang dilalui oleh cahaya dalam selang waktu 1/299,792,458 sekon.. sekon
Massa - kilogram : Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm.
Waktu - sekon Satu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran getaran)) radiasi yang dipancarkan oleh atom cesiumcesium-133 dalam transisi antara dua tingkat energi (hyperfine level) yang terdapat pada tingkat dasar (ground state).
Besaran Turunan Besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Contoh : a. Tidak menggunakan nama khusus NO
Besaran
Satuan
1
Kecepatan
meter/detik
2
Luas
meter 2
b. Mempunyai nama khusus NO
Besaran
Satuan
Lambang
1 Gaya
Newton
N
2 Energi
Joule
J
3 Daya
Watt
W
4 Frekuensi
Hertz
Hz
Dimensi Cara besaran itu tersusun oleh besaran pokok. - Guna Dimensi : 1. Untuk menurunkan satuan dari suatu besaran 2. Untuk meneliti kebenaran suatu rumus atau persamaan - Metode penjabaran dimensi : 1. Dimensi ruas kanan = dimensi ruas kiri 2. Setiap suku berdimensi sama Analisa Dimensi
Suatu besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila memiliki dimensi yang sama sama.. Setiap suku dalam persamaan fisika harus memiliki dimensi yang sama sama..
Besaran Turunan dan Dimensi NO
Besaran Pokok
Rumus
Dimensi
1
Luas
panjang x lebar
[L]2
2
Volume
panjang x lebar x tinggi
[L]3
3
Massa Jenis
massa volume
[m] [L]-3 [L] [T]-1
4
Kecepatan
perpindahan waktu
5
Percepatan
kecepatan waktu
6
Gaya
massa x percepatan
[M] [L] [T]-2
7
Usaha dan Energi
gaya x perpindahan
[M] [L]2 [T]-2
8
Impuls dan Momentum
gaya x waktu
[M] [L] [T]-1
[L] [T]-2
Faktor Penggali dalam SI Faktor Awalan Simbol
Faktor Awalan Simbol
1018
exa-
E
10-1
desi-
d
1015
peta-
P
10-2
senti-
c
1012
tera-
T
10-3
mili-
m
109
giga-
G
10-6
mikro-
µ
106
mega-
M
10-9
nano-
n
103
kilo-
k
10-12
piko-
p
102
hekto-
h
10-15
femto-
f
101
deka-
da
10-18
ato-
a
13
Unit dalam Tekanan
14
Besaran Skalar Besaran skalar adalah suatu besaran yang dapat digambarkan dengan satu angka yang mencirikan besar atau nilainya saja. Contoh: massa, panjang, waktu, rapat massa (density), tenaga (energi), dan suhu (temperatur) Perhitungan dengan skalar dapat dilakukan dengan menggunakan aturan aljabar biasa
Besaran Vektor Besaran vektor adalah suatu besaran yang selain memiliki nilai juga harus memiliki arah. Dengan suatu konvensi, panjangnya suatu gambar panah vektor sebanding dengan besarnya vektor tersebut. contoh: kecepatan, percepatan, jarak
Penjumlahan Vektor, metode Geometris Panjang anak panah dipilih sebanding dengan besar (magnitude) vektor dan arah anak-panah, yang ditunjukkan oleh arah ujungnya (kepalanya), menyatakan arah vektor Dalam penulisan vektor : A Huruf tebal A Anak panah diatas A Besar vektor
b a
a b
a b b a Sifat komutatif vektor
Aturan: Pada diagram yang telah disesuaikan skalanya, mula-mula diletakkan vektor pergeseran a; kemudian gambarkan vektor b dengan pangkalnya terletak pada ujung a, dan akhirnya kita tarik gars dari pangkal a ke ujung b yang menyatakan vektor hasil penjumlahan (a+b) Simbol + memiliki arti yang sama sekali berbeda dengan arti penjumlahan dalam ilmu aljabar skalar biasa, operasi ini merupakan operasi vektor 18
d (e f ) ( d e ) f d e f
e f
d
Sifat asosiatif vektor Kedua hukum (komutatif dan asosiatif) bagaimanapun urutan ataupun pengelompokkan vektor dalam penjumlahan, hasilnya tidak akan berbeda, dalam hal ini penjumlahan vektor dan skalar memenuhi aturan yang sama 19
Pengurangan Vektor b -b
C B C ( B) Operasi pengurangan vektor dapat dimasukkan ke dalam aljabar dengan mendefiniikannegatif suatu vektor sebagai sebuah vektor lain yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan
Penjumlahan Vektor, metode Analitik y
a
φ
x
a a x ˆi a y ˆj a x a cos a y a sin a a x2 a y2 I,j dan k adalah vektor satuan a
Untuk penjumlahan vektor dalam dua dimensi, metode geometris cukup memadai, tetapi untuk kasus tiga-dimensi seringkali kurang menguntungkan, cara lain adalah menggunakan metode analitik, termasuk disini penguraian vektor kedalam komponen-komponennya dalam suatu sistem koordinat tertentu Untuk mencari komponennya tidak perlu pangkal vektor terletak pada titik asal sistem koordinat, asal sudutnya terhadap sumbu koordinat dijaga tetap, komponennya tidak akan berubah
Perkalian Vektor Perkalian dot produk (hasil skalar)
A iˆAx ˆjAy kˆAz ; B iˆBx ˆjB y kˆBz A B Ax Bx Ay B y Az Bz A B AB cos Perkalian cross Product (hasil vektor)
B iˆBx ; C iˆC x ˆjC y
Aturan tangan kanan (sekrup)
B C iˆ iˆ Bx C x iˆ ˆj Bx C y 0 Bx C x kˆ Bx C y kˆBx C y B C BC sin 22
Strategi Menangani Penjumlahan Vektor dengan menggunakan komponennya • Untuk setiap vektor yang akan dijumlahkan, tentukan dulu komponen-komponennya relatif terhadap koordinat yang digunakan. • Berilah tanda positif maupun negatif, untuk arah vektor berdasarkan sumbu positif maupun negatif koordinat yang digunakan. • Jumlahkan secara aljabar masing-masing komponen. • Gunakan komponen-komponennya secara Phytagoras untuk mencari besar vektornya. • Gunakan inversi sin, cos, atau tan untuk menentukan arah dari vektor tersebut.
Diferensiasi Vektor
A iAx jAy kAz Bila A adalah fungsi dari t , maka diferensiasi dari A adalah dAy dAx dA dA i j k z dt dt dt dt d aA da A a dA dt dt dt d A B A dB dA B dt dt dt d A B A dB dA B dt dt dt Dalam kasus mekanika kita ketahui bahwa
posisi : r ix jy kz dr dx dy dz i j k dt dt dt dt dv d 2x d2y d 2z percepatan : a i 2 j 2 k 2 dt dt dt dt kecepatan : v
25