BAB II TEKNOLOGI JARINGAN METRO-E DAN PROTOKOL JARINGAN 2.1 Metro Ethernet (Metro-E) Secara harfiah berarti jaringan komunikasi data yang berskala metro (skala untuk menjangkau satu kota besar seperti Jakarta misalnya) dengan menggunakan teknologi Ethernet sebagai protokol transportasi datanya. Teknologi
Metro
Ethernet merupakan salah satu perkembangan dari
teknologi Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas berskala perkotaan dengan dilengkapi
berbagai
fitur yang seperti terdapat pada jaringan
Ethernet umumnya. Teknologi Ethernet yang dipilih untuk dijadikan jaringan berskala metro, dikarenakan teknologi Ethernet telah digunakan secara luas oleh masyarakat, terutama dalam jaringan local LAN (Local Area network). Interface Ethernet telah tersebar ke mana-mana dan keberadaannya sangat banyak. Selain itu, bandwidth yang ditawarkan oleh teknologi ini juga dapat dengan mudah diperbesar. Hingga kini teknologi Ethernet yang perangkatnya telah banyak beredar di pasaran telah mencapai bandwidth tertinggi sebesar 10 Gigabit per Second.
Namun,
ada
beberapa bandwidth yang juga
disediakan teknologi Ethernet ini yaitu bandwidth 10 Mbps, 100 Mbps, dan 1000 Mbps. Jaringan Metro Ethernet umumnya didefinisikan sebagai bridge dari suatu jaringan atau menghubungkan wilayah yang terpisah bisa juga menghubungkan LAN dengan WAN atau backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider. Jaringan Metro Ethernet menyediakan layanan-layanan menggunakan Ethernet sebagai core protocol dan aplikasi broadband. Teknologi Metro Ethernet merupakan salah satu perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas berskala perkotaan
5
dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat pada jaringan Ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang berskala metro dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi Ethernet biasa. Metro Ethernet menggunakan protokol atau teknologi yang sama persis dengan Ethernet/Fast Ethernet pada LAN tetapi ada penambahan beberapa fungsi sehingga dapat digunakan untuk menghubungkan dua lokasi (dua LAN) dengan jarak puluhan bahkan ratusan kilometer. Kelebihan dari Metro Ethernet ini adalah : a)
Memberikan pelayanan ke pelanggan serta mendukung aplikasi-aplikasi yang membutuhkan speed/kecepatan/bandwidth yang besar.
b) Terdapat beberapa tipe pelanggan yang tidak perlu menggunakan router, sehingga efisien untuk penggunaan perangkat. c)
Sudah sangat umum digunakan sehingga teknologi atau aspek teknisnya dapat dimengerti oleh semua orang.
2.1.1
Keuntungan Teknologi Metro Ethernet Untuk menunjang kebutuhan akan Next Generation Network, teknologi Metro Ethernet menawarkan banyak sekali keuntungan yang bisa diperoleh tidak hanya oleh pihak penyedia jasa, namun juga oleh para penggunanya. Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang dapat dirasakan oleh penyedia jasa dan juga pengguna servis
ethernet
dengan
teknologi Metro Ethernet : a.
Kemudahan Penggunaan Teknologi komunikasi data Ethernet ini memang telah
merambah ke mana-mana penggunaannya, sehingga telah dikenal secara luas dan banyak yang sudah familiar dengan sifat, kekurangan, dan kelebihannya. Perangkat- perangkat pendukungnya pun tidak perlu dipertanyakan lagi keberadaannya, sebab kini hampir semua perangkat komunikasi data, khususnya untuk keperluan LAN dan juga WAN yang
6
sederhana pasti menggunakan interface Ethernet. Bahkan beberapa perangkat rumah tangga yang tergolong perangkat canggih juga dilengkapi dengan interface ini untuk dapat berinteraksi dengan komputer. Atas dasar luasnya penggunaan, ketersediaannya yang sangat banyak, dan kemudahan yang sudah dirasakan oleh banyak pengguna, teknologi Ethernet sangat cocok untuk diterapkan dalam membuat jaringan Metro. Service yang ditawarkan oleh Metro Ethernet ke penggunanya dapat dengan mudah diimplementasikan dalam jaringan yang sudah ada, karena memakai teknologi yang sama. Selain itu kegiatan Operation, istration, Maintenance, dan Provisioning (OAM&P) dari teknologi ini juga sudah tidak asing lagi bagi para penyedia jasanya. b. Proteksi Terhadap Faktor Availability Jaringan komunikasi data beserta fasilitas di dalamnya merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia di zaman mendatang. Semua kegiatan baik sekolah, bekerja, mengurus rumah tangga, atau hanya sekedar rileks di rumah saja nantinya pasti akan melibatkan proses komunikasi data. Dengan adanya kebutuhan yang demikian penting, maka ketersediaan atau availabilitas dari jaringan komunikasi ini harus benar-benar dijamin oleh penyedia jasanya. Agar seluruh sektor kehidupan dapat berjalan lancar, ketersediaan atau availability akan jaringan komunikasi ini harus benar-benar tinggi. Artinya, jaringan komunikasi ini tidak boleh sampai mati total atau sampai tidak bisa melayani para penggunanya. Untuk menjawab kebutuhan akan aspek availability yang terjamin, teknologi Metro Ethernet beserta perangkatnya pada umumnya sudah menyiapkan fitur ini. Mungkin tidak akan mungkin untuk dapat meniadakan downtime sampai seratus
7
persen hilang, namun dengan teknologi-teknologi berikut ini, jaringan
Metro
Ethernet akan lebih terjaga dan terjamin
ketersediaannya: c.
Pengaturan QoS yang Sangat Bervariasi Ketika penyedia jasa membuat banyak jenis servis yang
dijual
ke pengguna, maka mereka juga harus memikirkan
bagaimana pengaturan Quality of Service (QoS)-nya. Tujuan untuk memperhatikan QoS ini adalah untuk menjamin kepuasan para pelanggan yang memakai jasa jaringan ini. Sebagai penyedia jasa maupun juga sebagai pengguna harus memperhatikan
nilai-nilai
tertentu
yang
bisa
dijadikan
dan
fleksibel
parameter untuk menilai kualitas suatu service. Pengaturan
QoS
yang
variatif
memungkinkan para penyedia jasa bisa dengan leluasa mengatur kualitas yang bagaimana yang akan diberikan untuk pelanggannya. Jika pelanggannya banyak melakukan browsing, maka penyedia jasa bisa memperbesar bandwidth untuk traf fic http, jika ada yang ingin berkomunikasi via VOIP, tinggal mengatur alokasi CIR-nya, dan
parameter
lainnya seperti
jitter, loss, dan delay-nya untuk mendapatkan kualitas yang baik. Semua itu biasanya dapat dilakukan dengan cukup mudah di perangkat switch Metro Ethernet.
8
Gambar 2.1 Jaringan Metro Ethernet
2.2 Perangkat Mikrotik Mikrotik adalah adalah sistem operasi komputer dan perangkat lunak komputer yang digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router,mikrotik dibedakan menjadi dua yaitu operation sistem mikrotik bisa dikenakan mikrotik os dan mikrotik board, untuk mikrotik board tidak memerlukan komputer dalam menjalankannya cukup menggunakan board yang sudah include dengan mikrotik os. Mikroitk os mencakup fitur yang dibuat khsus untuk ip network dan jaringan wireless. Sistem operasi mikrotik, adalah sistem operasi Linux base yang digunakan sebagai network router. dibuat untuk memberikan kemudahan dan kebebasan bagi penggunanya. Pengaturan istrasinya dapat dilakukan 9
menggunakan Windows Application (WinBox). Komputer yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan spesifikasi yang tinggi, misalnya hanya sebagai gateway. Kecuali mikrotik diguankan untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) sebaiknya menggunakan spesifikasi yang cukup memadai. Fitur-fitur mikrotik diantaranya : Firewall & Nat, Hotspot, Routing, DNS server, Point to Point Tunneling Protocol, Hotspot, DH server,dan masih banyak lagi. 2.2.1
Sejarah Mikrotik Dalam dunia router, mesin yang berfungsi mengarahkan alamat di
Internet, Cisco merupakan nama yang sudah tidak diragukan lagi. Tetapi di dunia lain, nama Mikrotik, yang berbentuk software, lumayan dikenal sebagai penyedia solusi murah untuk fungsi router, bahkan kita dapat membuat router sendiri dari komputer rumahan. Untuk negara berkembang, solusi Mikrotik sangat membantu ISP atau perusahaan-perusahaan kecil yang ingin bergabung dengan Internet. Walaupun sudah banyak tersedia perangkat router mini sejenis NAT, dalam beberapa kondisi penggunaan komputer dan software Mikrotik merupakan solusi terbaik. Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia, pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully adalah orang Amerika yang berimigrasi ke Latvia dan berjumpa Arnis yang sarjana Fisika dan Mekanik di sekitar tahun 1995. Tahun 1996 John dan Arnis mulai merouting dunia
Mulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang
dikombinasikan dengan teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan 2Mbps di Molcova, tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Ketika saya menanyakan berapa jumlah pelanggan yang dilayaninya saat ini, Arnis menyebut antara 10 sampai 20 pelanggan saja, karena ambisi mereka adalah membuat satu peranti lunak router yang hKital dan disebarkan ke seluruh dunia. Ini agak kontradiksi dengan informasi yang ada di web Mikrotik, bahwa mereka mempunyai 600 titik (pelanggan) wireless dan terbesar di dunia. Padahal dengan wireless di Jogja dan Bandung saja, kemungkinan besar mereka sudah kalah bersaing.
10
Prinsip dasar mereka bukan membuat Wireless ISP (WISP), tapi membuat program router yang hKital dan dapat dijalankan di seluruh dunia. Latvia hanya merupakan “tempat eksperimen” John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar empat ratusan pelanggannya. Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5 – 15 orang staf R&D Mikrotik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara berkembang. Selain staf di lingkungan Mikrotik, menurut Arnis, mereka merekrut juga tenaga-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif mengembangkan Mikrotik secara maraton. Ketika ditanya siapa saja pesaing Mikrotik, Arnis tersenyum dan enggan mengatakannya. Sewaktu saya simpulkan tidak ada pesaing, Arnis dengan sedikit tertawa menyebut satu nama yang memang sudah lumayan terkenal sebagai produsen perangkat keras khusus untuk teknologi W-LAN, yaitu Soekris dari Amerika. Tujuan utama mereka berdua adalah membangun software untuk routing, sementara kebutuhan akan perangkat keras juga terus berkembang, sehingga akhirnya mereka membuat berbagai macam perangkat keras yang berhubungan dengan software yang mereka kembangkan. Semangat Mikrotik ini agak berbeda dari kebanyakan perusahaan sejenis di Amerika, karena mereka berkonsentrasi di pengembangan software lalu mencari solusi di hardware-nya dengan mengajak pihak ketiga untuk berkolaborasi. Dan kita dapat melihat ragam perangkat yang mereka tawarkan menjadi semakin banyak, mulai dari perangkat yang bekerja di frekwensi 2,4GHz dan 5,8GHz sampai ke interface dan antena. Keahlian Mikrotik sebetulnya di perangkat lunak routernya, karena terlihat mereka berjualan perangkat W-LAN dengan antena omni yang sangat tidak dianjurkan pemakaiannya di dunia W-LAN, karena sangat sensitif terhadap gangguan dan interferensi. Walaupun punya tujuan yang sangat jelas, yaitu mendistribusikan sinyal ke segala arah sehingga merupakan solusi murah. Kepopuleran Mikrotik menyebar juga ke Indonesia. Pertama kali masuk tahun 2001 ke Jogja melalui Citraweb oleh Valens Riyadi dan kawan-kawan, lalu meluas menjadi satu solusi murah untuk membangun ISP, terutama yang
11
berbasis W-LAN. Kebetulan sekali, Jogja merupakan salah satu kota di Indonesia
yang
populasi
pemakaian
W-LAN-nya
terbesar
kalau
dibandingkan luas daerahnya. Keberhasilan Mikrotik me-routing dunia merupakan satu contoh, bahwa kita semua mampu membantu calon pemakai Internet untuk masuk ke dunia maya, terutama membantu membangun infrastrukturnya. 2.2.2
Jenis Mikrotik a.
MikroTik RouterOS Merupakan versi MikroTik dalam bentuk perangkat lunak yang
dapat diinstal pada komputer rumahan (PC) melalui CD. File image MikroTik RouterOS dapat diunduh dari website resmi MikroTik, www.mikrotik.com. Namun file image ini merupakan versi trial MikroTik yang hanya dapat digunakan dalam waktu 24 jam saja. Untuk dapat menggunakannya secara full time, harus membeli lisensiKey dengan catatan satu lisensi key hanya untuk satu harddisk. MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang hKital, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot. Untuk instalasi Mikrotik tidak dibutuhkan piranti lunak tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan istrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun. b. MikroTik RoutherBoard Merupakan MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang di dalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS. Untuk versi ini, lisensi sudah termasuk dalam
12
harga router board MikroTik. Contoh MikroTik dalam bentuk perangkat keras adalah RouterBoard 433 2 Access Point Indoor. Router Board ialah router embedded produk dari mikrotik. Routerboard seperti sebuah pc mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam prosesor, ram, rom, dan memori flash. Routerboard menggunakan os RouterOS yang berfungsi sebagai router jaringan, bandwidth management, proxy server, dh, dns server dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server. Ada beberapa seri routerboard yang juga bisa berfungsi sebagai wifi. sebagai wifi access point, bridge, wds ataupun sebagai wifi client. seperti seri RB411, RB433, RB600. dan sebagian besar ISP wireless menggunakan routerboard untuk menjalankan fungsi wirelessnya baik sebagai ap ataupun client. Dengan routerboard Kita bisa menjalankan fungsi sebuah router tanpa tergantung pada PC lagi. karena semua fungsi pada router sudah ada dalam routerboard. Jika dibandingkan dengan pc yang diinstal routerOS, routerboard ukurannya lebih kecil, lebih kompak dan hemat listrik karena hanya menggunakan adaptor. untuk digunakan di jaringan wifi bisa dipasang diatas tower dan menggunakan PoE sebagai sumber arusnya. Mikrotik pada stKitar perangkat keras berbasiskan Personal Computer (PC) dikenal dengan kestabilan, kualitas kontrol dan fleksibilitas untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal dengan istilah routing. Mikrotik yang dibuat sebagai router berbasiskan PC banyak bermanfaat untuk sebuah ISP yang ingin menjalankan beberapa aplikasi mulai dari hal yang paling ringan hingga tingkat lanjut. Contoh aplikasi yang dapat diterapkan dengan adanya Mikrotik selain routing adalah aplikasi kapasitas akses (bandwidth) manajemen, firewall, wireless access point (WiFi),backhaul link, sistem hotspot, Virtual Private Netword (VPN) server dan masih banyak lainnya.
13
2.3 Spanning Tree Protocol (STP) Spanning Tree Protocol disingkat menjadi STP. Merupakan bagian dari stKitar IEEE 802.1 untuk kontrol media akses. Berfungsi sebagai protokol pengaturan koneksi dengan menggunakan kelebihan STP menyediakan sistem jalur backup dan juga mencegah terjadinya Loop yang tidak diinginkan pada jaringan yang memiliki beberapa jalur menuju ke suatu tujuan dari Host. STP dapat mencegah masalah Loop di jaringan dan STP telah berkembang menjadi sebuah Protocol yang cepat menghitung Port yang harus diblokir sehingga jaringan VLAN bebas dari Loop. Redundancy Redundancy digunakan untuk meningkatkan ketersediaan Jaringan dengan menerapkan jalur jaringan alternatif dengan menambahkan peralatan dan kabel. memiliki beberapa jalur untuk data melintasi jaringan memungkinkan untuk suatu alur menjadi terganggu tanpa mempengaruhi konektivitas perangkat pada Jaringan. Frame Broadcast bukan satu-satunya jenis Frame yang dipengaruhi oleh Loop. Frame Unicast dikirim ke jaringan dapat mengakibatkan Duplicate Frame sampai di perangkat tujuan. Kebanyakan Protocol lapisan atas tidak dirancang untuk mengenali atau mengatasi duplicate transmisi. Secara umum, Protocol yang menggunakan mekanisme urutan penomoran berasumsi bahwa transmisi telah gagal dan nomor urut telah didaur ulang untuk sesi komunikasi lain. Protocol lain berusaha untuk Duplicate transmisi ke Protocol lapisan atas yang tepat untuk diproses dan mungkin dibuang. Spanning Tree Protocol Algoritma STP menggunakan Spanning Tree Algorithm (STA) untuk menentukan Port Switch pada Jaringan harus dikonfigurasi untuk memblokir dan mencegah Loop terjadi. STA menunjuk sebuah Switch tunggal untuk sebagai
14
Root Bridge dan menggunakannya sebagi titik acuan bagi semua perhitungan jalan. Semua Switch berpartisipasi dalam Frame BPDU pertukaran STP untuk menentukan Switch ID terendah (BID) pada Jaringan yang akan ditunjuk menjadi Root Bridge. STA menghitung jalur terpendek ke Switch. STA dibuat untuk menentukan Port yang mana untuk diblokir dan STA juga menentukan jalur terbaik untuk Root Bridge untuk semua tujuan dalam Broadcast Domain, semua lalu lintas dicegah dari penerusan melalui jaringan. Root Bridge Setiap yang mencakup STP memiliki switch yang ditunjuk sebagai Root Bridge. Root Bridge berfungsi sebagi titik acuan bagi semua perhitungan dalam Spanning Tree untuk menentukan jalur berlebihan yang akan diblokir. Awalnya setiap Switch mengklaim dirinya sendiri sebagi Root Bridge. Setiap Switch dalam Broadcast Domain berpartisipasi dalam proses pemilihan Root Bridge dengan cara bertukaran Frame BPDU yang berisi BID dan Switch yang memiliki BID terkecil ditunjuk menjadi Root Bridge. Spanning Tree Protocol Bride Protocol Data Units Bride Protocol Data Units (BPDU) digunakan Switch untuk saling bertukar informasi satu sama lain. Frame BPDU berisi 12 Field yang berbeda yang digunakan untuk menyampaikan informasi Patch dan Priority yang menggunakan STP untuk menentukan Root Bridge dan Jalan menuju Root Bridge. Bridge ID Bridge ID (BID) digunakan untuk menentukan Root Bridge pada Jaringan. Bridge Priority Bridge Priority adalah nilai yang dijumlahkan dan untuk menjadi Root Bridge. Switch dengan Prioritas terendah ,yang berarti BID terendah menjadi Root Bridge (semakin nilai rendah Prioritas, semakin tinggi prioritas). Nilai default untuk prioritas dari semua Switch Cisco adalah 32768. Rentang Prioritas antara 1 dan 65336. Sehingga 1 merupakan Prioritas tertinggi. Extended System ID
15
Ketika VLAN menjadi umum untuk segmentasi jaringan infrastruktur, STP telah ditingkatkan untuk menyertakan dukungan untuk VLAN. Akibatnya Extended System ID diperpanjang berisi ID dari VLAN dengan BPDU yang terkait. Ketika Extended System ID yang digunakan diperluas, maka perubahan jumlah bit yang tersedia untuk nilai Bridge Priority, sehingga kenaikan untuk perubahan nilai Bridge Priority 1-4096. Oleh karena itu, nilai Bridge Priority hanya dapat kelipan dari 4096. Mac Address Switch dengan alamat MAC dengan nilai hexadesimal terendah memiliki BID terendah. Disarankan untuk mengkonfigurasi Switch Root Bridge yang diinginkan dengan prioritas yang lebih rendah.Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa penambahan Switch baru di Jaringan tidak memicu pemilihan Root Bridge baru, yang dapat menggangu komunikasi jaringan, karena sebuah Root Bridge baru sedang dipilih. Port Roles Port Roles atau biasa kita sebut Peran Port Switch pada Jaringan STP. Root Port - Root Port berada di non-Root Bridge yang merupakan Port Switch dengan patch terbaik pada Root Bridge. Designated Port - Port yang berada di Root Bridge dan non-Root. Untuk Root Bridge, semua Port Switch ditunjuk sebagai Designated Port yang berfungsi untuk meneruskan traffic pada Jaringan. Non-Designated Port - Port Switch yang diblokir,sehingga tidak ada Frame yang di-forward dan tidak mengisi tabel Mac Address dengan alamat sumber. Disable Port - Port yang secara isratif ditutup (diblok). Berikut ini beberapa informasi tambahan tentang cara memastikan Port bahwa tidak ada Loop yang diciptakan selama penciptaan Spanning Tree logis. a.
Blocking - Port-port non-designated dan tidak berpartisipasi dalam penyampaian Frame.
16
b.
Listening - STP telah menetapkan bahwa port forwarding dapat berpartisipasi dalam frame sesuai dengan frame BPDU bahwa Switch telah menerima Frame.
c.
Learning - Port mempersiapkan untuk berpartisipasi dalam penyampaian Frame dan mulai mengisi tabel alamat MAC.
d.
Forwarding - Port ini dianggap sebagai bagian dari topologi aktif dan meneruskan Frame dan juga mengirim dan menerima Frame BPDU.
e.
Disable - Port tidak berpartisipasi dalam Spanning Tree dan tidak meneruskan Frame. Spanning Tree Protocol Varian Menurut penelitian Iwan Sofana (2012, h397-399) ada beberapa varian STP, dan dijabarkan sebagai berikut : Per-Vlan Spanning Tree (PVST) - Digunakan untuk Maintainance Spanning Tree untuk setiap VLAN yang dikonfigurasi dalam setiap Jaringan.ini menggunakan ISL Trunking Protocol milik Cisco yang memungkinkan Trunk Vlan untuk mem-forward beberapa VLAN sambil memblokir Vlan lainnya. Rapid Spanning Tree Protocol (RSTP) - Digunakan untuk perhitungan kembali Spanning Tree ketika ada perubahan topologi jaringan. RSTP dapat mencapai konvergensi lebih cepat dalam jaringan, dikonfigurasi dengan benar,kadang-kadang hanya dalam beberapa ratus milidetik. RSTP mengubah jenis Port dan Status mereka. Multiple STP (MSTP) - Memungkinkan beberapa VLAN untuk dipetakan ke Spanning Tree yang sama, sehingga mengurangi jumlah instansi yang diperlukan untuk mendukung VLAN dalam jumlah besar.
17
Gambar 2.2 Contoh topologi Spanning Tree Protocol
2.4 Metro ring Protocol (MRP) Metro ring Protocol (MRP) adalah protokol proprietary Brocade yang mencegah Layer 2 loop dan menyediakan reconvergence cepat dalam topologi Layer 2 ring. Ini adalah sebuah alternatif untuk STP dan sangat berguna dalam Metropolitan Area Networks (MAN) di mana menggunakan STP memiliki kelemahan sebagai berikut: STP memungkinkan maksimal tujuh node. ring Metro dapat dengan mudah berisi lebih node dari ni.
18
STP memiliki waktu reconvergence lambat, mengambil banyak detik atau bahkan menit. MRP dapat mendeteksi dan menyembuhkan putus di ring di sub-kedua waktu.
Gambar 2.3 Ring Metro-E Brocade - keadaan normal Contoh ring terdiri dari empat node MRP (switch Brocade). Setiap node memiliki dua interface dengan ring. Setiap node juga terhubung ke jaringan pelanggan yang terpisah. Node meneruskan Layer 2 lalu lintas ke dan dari jaringan pelanggan melalui ring. interface ring semua dalam satu port berbasis VLAN. Setiap interface pelanggan dapat di VLAN yang sama seperti ring atau dalam VLAN yang terpisah. Satu node dikonfigurasi sebagai node master dari ring MRP. Salah satu dari dua interface pada node master dikonfigurasi sebagai interface primary; yang lain adalah interface sekunder. interface primary berasal Ring Packet Healths (RHPS), yang digunakan untuk memantau availability ring. Sebuah RHP diteruskan pada ring ke interface berikutnya
19
hingga mencapai interface sekunder dari node master. Blok interface sekunder paket untuk mencegah Layer 2 loop. Catatan konfigurasi Metro ring Protocol Bila
menggunakan
Metro
ring
Protocol
(MRP),
Brocade
merekomendasikan untuk menonaktifkan salah satu interface ring sebelum
memulai
konfigurasi
ring.
Menonaktifkan
interface
mencegah Layer 2 loop dari terjadi saat Kita mengkonfigurasi MRP pada node ring. Setelah MRP dikonfigurasi dan diaktifkan pada semua node, Kita dapat mengaktifkan kembali interface. Konfigurasi di atas dapat dikonfigurasi sebagai master MRP atau anggota MRP (untuk berbeda ring). Brocade tidak merekomendasikan mengkonfigurasi lebih dari 15 kasus MRP pada FCX dan ICX 6650 perangkat. Juga, karena keterbatasan hardware pada platform ini, mengkonfigurasi 40 atau lebih contoh MRP dapat menyebabkan kesalahan. Jika Kita mengkonfigurasi MRP pada perangkat berjalan Layer 3 perangkat lunak, kemudian restart perangkat berjalan Layer 2 software, konfigurasi MRP mendapat dihapus.
20
Gambar 2.4 Ring Metro dengan beberapa Ring Dalam contoh ini, dua node masing-masing dikonfigurasi dengan dua ring MRP. Setiap node dalam sebuah ring bisa menjadi master untuk ring nya. Sebuah node juga dapat menjadi master selama lebih dari satu ring. Inisialisasi ring ring yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 menunjukkan kondisi port di ring sepenuhnya diinisialisasi tanpa link yang rusak. Gambar 2.5 menunjukkan keadaan awal dari ring, ketika MRP pertama kali diaktifkan pada switch ring. Semua interface ring di node master dan anggota node mulai di kondisi Preforwarding (PF).
21
Gambar 2.5 Metro ring - keadaan awal
MRP menggunakan Ring Health Packets (RHPS) untuk memantau availability ring. Sebuah RHP adalah protokol paket MRP. Alamat sumber adalah alamat MAC dari node master dan tujuan alamat MAC adalah alamat protokol untuk MRP. Master node menghasilkan RHPS dan mengirimkannya pada ring. Keadaan port ring tergantung pada RHPS. RHP pengolahan di MRP Tahap 1 Sebuah interface ring dapat memiliki salah satu dari kondisi-kondisi MRP berikut: Preforwarding (PF) - interface dapat meneruskan RHPS tetapi tidak dapat meneruskan data. Semua port ring dimulai di kondisi bagian ini ketika Kita mengaktifkan MRP.
22
Forwarding (F) - interface dapat meneruskan data serta RHPS. Sebuah perubahan interface dari Preforwarding ke Meneruskan ketika port preforwarding waktu berakhir. Hal ini terjadi jika port tidak menerima RHP dari master, atau jika bit forwarding di RHPS diterima oleh port off. Hal ini menunjukkan putus di atas ring. port menyembuhkan ring dengan mengubah kondisi untuk Forwarding.
Waktu preforwarding adalah
jumlah milidetik port akan tetap dalam keadaan Preforwarding sebelum mengubah ke kondisi Forwarding, bahkan tanpa menerima RHP. Blocking (B) - interface tidak dapat meneruskan data. Hanya interface sekunder pada master node dapat di blok. Ketika MRP diaktifkan, semua port dimulai di kondisi Preforwarding. interface primary pada node master, meskipun di kondisi Preforwarding seperti port lain, segera mengirimkan RHP ke ring. Port sekunder pada node master mendengarkan RHP. Jika port sekunder menerima RHP, semua link di ring yang naik dan port perubahan kondisi untuk blokir. Port primary kemudian mengirimkan MRP lain dengan sedikit forwarding yang ditetapkan pada. Karena setiap port anggota menerima RHP, port perubahan kondisi mereka untuk Forwarding. Biasanya, ini terjadi dalam waktu sub-detik. ring sangat cepat memasuki sepenuhnya diinisialisasi kondisi. Jika port sekunder tidak menerima RHP pada saat waktu preforwarding berakhir, putus telah terjadi di atas ring. Port perubahan kondisi untuk Forwarding. Port anggota juga mengubah kondisi mereka dari Preforwarding ke Meneruskan sebagai mereka timer preforwarding berakhir. ring tidak utuh, namun data masih dapat melakukan perjalanan antara node menggunakan link yang naik. Cara kerja ketika link putus, terdeteksi dan tercover Gambar 2.6 menunjukkan kondisi interface ring mengikuti link putus. MRP cepat menyembuhkan ring dan mempertahankan konektivitas antara jaringan pelanggan.
23
Gambar 2.6 Ring Metro - ring putus Jika putus di ring terjadi, MRP menyembuhkan ring dengan mengubah kondisi dari beberapa interface ring: Memblokir interface - The memblokir interface pada node master memiliki timer mati. Jika waktu mati berakhir sebelum interface menerima salah satu RHPS ring nya, interface perubahan kondisi untuk Preforwarding. Setelah interface sekunder perubahan kondisi untuk Preforwarding: Jika interface menerima RHP, interface perubahan kembali ke kondisi blokir dan me-reset mati Timer. Jika interface tidak menerima RHP untuk ring sebelum waktu Preforwarding berakhir, perubahan interface untuk kondisi Forwarding, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.6
24
Forwarding interface - Setiap interface anggota tetap di Forwarding yang kondisi. Ketika link rusak diperbaiki, interface Link datang di kondisi Preforwarding, yang memungkinkan RHPS untuk melakukan perjalanan melalui interface dipulihkan dan mencapai interface sekunder pada node master: Jika RHP mencapai Master node interface sekunder, ring utuh. interface sekunder berubah menjadi blokir. Master node menetapkan forwarding sedikit di dalam RHP berikutnya. Ketika interface dipulihkan menerima RHP ini, mereka segera mengubah kondisi untuk Forwarding. Jika RHP tidak mencapai Master node pada interface sekunder, ring masih rusak. Master node tidak mengirim RHP dengan sedikit forwarding pada. Dalam hal ini, interface tetap dipulihkan di kondisi Preforwarding sampai timer preforwarding berakhir, kemudian mengubah ke Forwarding sesuai dengan kondisi.
2.5 Ethernet Over IP (EoIP) Pengertian EOIP Ethernet over IP Tunneling MikroTik adalah protokol yang membuat sebuah Ethernet tunnel antara dua router di atas koneksi IP. EOIP ( Ethernet Over Internet Protokol) adalah suatu protokol VPN yang hanya dimiliki Mikrotik Router OS ( Mikrotik Proprietary Protocol). Fungsinya dapat secara transparan melakukan bridge ke network lawan atau merouting ke network lawan. Maksimum jumlah tunnel yang dapat dibuat EOIP tunnel adalah 65535.Interface EoIP muncul sebagai interface Ethernet. Ketika fungsi bridging dari router diaktifkan, semua lalu lintas Ethernet (semua protokol Ethernet) akan dijembatani sama seperti jika ada dimana interface Ethernet fisik dan kabel antara dua router (dengan bridging diaktifkan). Pengertian IPIP tunnel adalah sebuah protokol sederhana yang mengenkapsulasi paket IP dalam IP untuk membuat tunnel di antara dua router. IPIP tunnel interface muncul sebagai interface dalam daftar interface. Banyak router, termasuk Cisco dan berbasis Linux, mendukung protokol ini.
25
Berikut
ini
beberapa
kemampuan
yang
dapat ditawarkan
dengan
pemanfaatan EOIP Tunnel : 1. Kemungkinan melakukan bridging LAN melalui internet 2. Kemungkinan melakukan bridging LAN melalui tunnel yang ter-enkripsi 3. Kemungkinan melakukan bridging LAN dengan wireless network 2.5.1
Keuntungan EOIP 1. Komunikasi jaringan jarak Jauh layaknya seperti dalam satu jaringan. 2. Walaupun jaringan melewati beberapa router tidak akan masalah. Karena dengan menggunakan EOIP tunnel ini maka jaringan yang tuju akan menjadi satu subnet dengan alokasi IP yang diinginkan. 3. Lebih efisien
2.5.2
Kerugian EOIP Dikarenakan melewati beberapa router yang berbeda. maka secara otomatis bisa membaca jaringan tetangganya atau router yang dilewati (biasanya dalam 1 hub) yang masuk, maka jaringan tersebut akan bisa dibaca. Jadi akan sangat rentan karena network bisa terbaca. Namun hal ini bisa dihindari yaitu dengan cara port scan yg di gunakan winbox itu kita tutup di router yang bersangkutan dengan begitu walaupun kita scan berkali-kali tidak akan terlihat.
26
Gambar 2.7 Contoh penerapan EoIP
27