METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS
I.2. LINGKUP PEKERJAAN A. DATA PEKERJAAN -
Nama Paket Pekerjaan Lokasi Kegiatan : Jangka Waktu Pelaksanaan
: Pembangunan Rumah Khusus :
B. LINGKUP KEGIATAN Lingkup kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan BOQ dalam dokumen pelelangan. C. MOBILISASI Didalam pelaksanaan tugas-tugas pengawasan maka
akan dilakukan
mobilisasi pada saat kegiatan dimulai dan demobilisasi setelah kegiatan selesai dilaksanakan yaitu setelah proses provisional hand over ( PHO ) selesai dilaksanakan. Personil dan peralatan yang akan dimobilisasi dalam penyelenggaraan pekerjaan adalah sesuai dengan yang telah dianggarkan di dalam rencana anggaran biaya dalam kontrak, yaitu :
Mobilisasi Personil No 1 2 3 4
Kualifikasi Project Manger Site Manager Pelaksana Pelaksana
Jumlah ( Org ) 1 1 1 1
Mobilisasi Peralatan No 1 2 3 4 5
Jenis Peralatan Komputer + Printer A 3 Concrete Mixer Vibrator Genset + Pompa Air Bar Cutter
1
Jumlah ( unit ) 1 3 2 2 2
D.
METODE PELAKSANAAN PENGAWASAN PEKERJAAN Didalam pelaksanaan pekerjaan, maka strategi dalam pelaksanaannya dengan cara memeriksa, menginstruksikan tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan . Metode pelaksanaan pekerjaan ini dibuat dalam bentuk chek list pemeriksaan dan pengendalian sehingga apabila terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi. Unsur-unsur chek list adalah sebagai berikut :
2
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penyiapan Lahan
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Penyiapan Lahan Lokasi Tanggal
:
LPFP 01 Rekomed asi
:
A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pengecekan Lahan Pematokan Batas Lahan Penempatan Letak Rumah Penimbunan dan Pembersihan Lahan Penimbunan Lahan Pembersihan Lahan. Persiapan Peralatan dan Bahan : Bahan Patok lahan : dari besi / kayu ukuran 0.05x0.05x1 m; kuat, mudah dicat. Jenis patok terdiri dari patok ikat, patok awal (P0) dan patok seterusnya (penomoran patok berurut, seperti; P1, P2, P3...dst), Palu Tali untuk meletakkan patok pada posisi lurus Cat Minyak. Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Mandor A. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing B. Daftar Inspeksi C.1. Pengecekan Lahan untuk menentukan: Kondisi lokasi kerja tukang, seperti tempatmenginap, MCK, sumber air, dan bahkan tempatdapur umum atau warung. Kondisi kebutuhan konstruksi (sumber air, gudang material, jalan untuk material, dll) Kondisi lahan (lahan yang siap dan yang masih harus disiapkan terlebih dahulu, misalnya harus dibersihkan dari puing-puing, atau harus ditimbun. C.2. Pematokan lahan Dilakukan bersama penerima bantuan rumah. Dibuat pada jadwal yang pasti Menggunakan kayu/besi yang kuat (tidak mudah patah, atau dicabut Dilakukan pengecatan pada patok tersebut. C.3. Cara Kerja Pematokan Lahan Patok Ikat: patok ini dibuat jelas dan tidak mudah berpindah, jika di lokasi ada pohon besar, bangunan permanen atau dibuat patok dari kayu, beri tanda dengan cat. Posisi patok ini harus dekat dari patok awal (Po).
3
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Patok awal (P0): patok ini dibuat jelas dan tidak mudah berpindah, dibuat dari kayu 0.05x0.05x1 m atau besi ø ½“. Perletakan potok ini pada posisi/tempat dimulainya pengukuran. Patok P1dan seterusnya: patok ini dibuat jelas dan tidak mudah berpindah, dibuat dari kayu 0.05x0.05x1 m atau besi ø ½”. perletakan patok ini dengan jarak 25 m dari patok Po dan juga P2 sejarak 25 m dari P1, dan cara ini sama untuk meletakkan patok berikutnya sampai ke patok Po kembali. Jika batas tanah tidak lurus (bersudut), maka patok diletakkan pada titik itu yang jaraknya < 25 m. Patok Poligon: jika bidang tanah cukup luas, maka dibuat patok ini untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Patok ini diberi tanda khusus. Patok Bantu: jika bidang tanah tidak lurus, maka dibuat patok bantu. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sudut yang akurat. C.4. Pemasangan patok batas rumah Penempatan kavling rumah. Tapak rumah disesuaikan dengan garis sempadan yang berlaku. Dilakukan dengan teliti dan seksama, sehingga sesuai dengan rencana tata kota atau desa. Ukuran titik duga (titik nol) harus ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak bisa diubah-ubah dan dipindahpindahkan serta harus diberi tanda jelas (patok). Tanda (patok) tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran kedalaman. Jika terjadi ketidakcocokan yang mungkin ada antara gambar dan kenyataan di lapangan harus segera dilaporkan kepada Fasilitator Teknis. Pengukuran sudut siku menggunakan benang sesuai asas segitiga pitagoras. Pemasangan Papan Bangunan (Bouwplank). C.5. Pertimbangan penimbunan Lahan. Luas tanah yang akan ditimbun. Kedalaman tanah yang akan ditimbun. Penimbunan harus sesuai dengan garis padanan bangunan Jenis tanah timbunan yang disyaratkan. Batasan dana untuk penimbunan.Kemungkinan menggunakan alat berat atau tidak. C.6. Pertimbangan Pembersihan Lahan Menjamin lingkungan kerja bersih. Tersedia tempat penampungan sampah bekas pembersihan. Pembersihan akhir setelah penyelesaian dan penyerahan pekerjaan. Seluruh permukaan tanah bersih. Dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat kegiatan konstruksi serta cara penanggulangannya. C.7. Dokumentasi sudah dilakukan C. Pemeriksaan Pekerjaan Lokasi kavling bangunan sesuai dengan rencana Ukuran bangunan terbangun sesuai dengan gambar rencana Penetapan Lokasi sudah atas persetujuan Pihak
4
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya Ya Ya Ya Ya
/ / / / /
tdk tdk tdk tdk tdk
Ya Ya Ya Ya Ya
/ / / / /
tdk tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
/Pemkot/Pemkab Pengesahan as-built drawing tata letak bangunan sudah diketahui pihak /Pemkot/Pemkab D. Pemeliharaan Patok-patok batas kavling terpasang sampai pekerjaan selesai E. Hasil Pekerjaan Volume timbunan tanah : M3 Volume pembersihan lahan : M2 Laporan Harian
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
F. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana PT.
Konsultan Supervisi PT.
→Metode Pelaksanaan Pemasangan Bouwplank
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Pemasangan Bouwplank Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pembersihan lokasi sudah dilaksanakan Pemasangan patok batas kavling sudah dilaksanakan Persiapan Peralatan dan Bahan : Theodolit Water Slang water Kayu kaso uk 4/6 cm Kayu Papan Bouwplang 2/20 cm Paku Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Mandor Surveyor Pembantu Surveyor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi Bouwplank dipasang minimal 1 m dari as bangunan terluar Patok bouwplank dipasang dengan bantuan theodolit atau papan siku dipandu benang (untuk kelurusan dan
5
LPFP 02 Rekomed asi
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
kesikuan) Penempatan patok cukup kuat, tidak patah dan mudah bergeser Tinggi patok dari permukaan tanah tertinggi minimal 50 cm Pemasangan papan bouwplank rata dengan panduan benang slang water / theodolit water. Papan bouwplank dipakukan ke kaso tiang bouwplank dengan kuat Pada permukaan bagian atas dari bouwplank diberi paku dan cat sebagai penanda as-as bangunan Dokumentasi sudah dilakukan D. Pemeriksaan Pekerjaan Penetapan jarak as-as bangunan pada papan bouwplank telah sesua dengan gambar kerja. Semua komponen pekerjaan bouwplank telah terpasang dengan kuat E. Pemeliharaan Bouwplank terpasang sampai pemasangan dinding telah selesai. F. Hasil Pekerjaan Volume pekerjaan bouwplank : Laporan Harian
M1
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
G. Gambar Visual
H. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana PT.
Konsultan Supervisi PT.
6
→ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Galian Tanah Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pembersihan lokasi sudah dilaksanakan Pemasangan Bouwplank sudah dilaksanakan Persiapan Peralatan : Cangkul Pengki Belincong Gerobak Meteran Benang Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja
7
LPF – 03
Rekomed asi
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Mandor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain ) Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi Penampang Galian sesuai shop drawing Daerah penggalian sesuai dengan shop drawing Penempatan bekas galian tidak mengganggu pekerjaan lanjutan Dalam galian sesuai dengan shop drawing Penggalian dilaksanakan dengan rapi Pemeriksaan kedalaman galian dilakukan dengan : Alat Water Bantuan benang dengan panduan bouwplank As galian sesuai dengan as bouwplank Dokumentasi sudah dilakukan D. Pemeriksaan Pekerjaan Pengukuran penampang galian sesuai shop drawing Ukuran kedalaman galian sesuai dengan shop drawing, dengan meteran diukur dari ketenggian bouwplank sampai dasar galian dengan batuan benang. Ukuran lebar atas dan lebar bawah galian sesuai dengan shop drawing, diukur dengan meteran. E. Pemeliharaan Tanah ditumpuk dikedua sisi lubang galian dengan jarak 1 m A. Hasil Pekerjaan Volume galian tanah : M3 Laporan Harian B. Gambar Visual
8
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya Ya Ya Ya Ya
/ / / / /
tdk tdk tdk tdk tdk
Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
C. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Supervisi
PT.
PT.
→ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pemasangan Pondasi
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN
9
LPF – 04
Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Pondasi Batu Kali Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pembersihan lokasi sudah dilaksanakan Pemasangan Bouwplank sudah dilaksanakan Pekerjaan galian tanah sudah dilaksanakan dengan rapi Persiapan Peralatan : Cangkul Pengki Palu Gerobak Mesin Molen Pompa Air Pick-Up Ember cor Benang Meteran Sendok Tukang batu Material Batu kali/batu gunung/sungai uk. Maks. 20 cm Pasir Pasang Pasir Urug Semen ( PC ) Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Mandor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain / Pemeriksaan visual untuk material alam) Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing E. Daftar Inspeksi Penampang Galian sesuai shop drawing; Penempatan material tidak mengganggu pekerjaan lanjutan; Pasir urug ditimbun dengan ketebalan 5 cm, agar adukan tidak tercampur dengan tanah, telah sesuai dengan shop drawing; Mortar / Adukan telah dipersiapkan dengan alat mesin pengaduk /molen. Mortar / Adukan telah dipersiapkan dengan cara kovensial (tenaga orang )
10
Rekomed asi
Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya Ya Ya Ya Ya
/ / / / /
tdk tdk tdk tdk tdk
Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Perbandingan adukan dibuat dengan perbandingan yang sesuai dengan spesifikasi teknis ( 1 PC : 4 Psr ) Pengukuran perbadingan campuran dilakukan dengan dolak, atau ember cor. Penambahan air sedemikian sehingga adukan tidak terlalu encer Pada galian telah dibuat patok ukuran sesuaibentuk penampang pasangan pondasi dan ukurannya telah sesuai dengan shop drawing: Lebar dasar : 50 cm Lebar atas : 30 cm Tinggi : 50 cm Pemasangan dilakukan dengan menyusun batu satu per satu hingga terbentuk pondasi sesuai dengan shop drawing; Celah antar batu diisi dengan mortar/adukan; Celah batu pada permukaan luar pasangan batu telah dirapikan dengan adukan; Pada pasangan batu telah terpasang stek besi beton (angkur) ø 10 mm, panjang 40 cm dengan jarak antar stek 1 m, dan pada sudut-sudut bangunan pada penempatan kolom bangunan. Angkur dibuat berbentuk huruf “ S “. Permukaan pasangan batu kali sudah terpasang dengan rapi dan rata water. Dokumentasi sudah dilakukan F. Pemeriksaan Pekerjaan Pemeriksaan kualitas bahan Pasir →ciri-ciri dan kriteria pasir yang baik dan cara mengukur jenis pasir yang baik; (visual → warna hitam mengkilat →baik). Batu →Batu gunung, batu pecah dan batu kali. Rekomendasi batu yang digunakan dalam pekerjaan ini; tidak boleh menggunakan batu karang (karena mengandulng HCl sehingga mengganggu ikatan pada semen) Semen →semen yang digunakan adalah semen tipe A, (40 – 50 kg) dan tidak berkaitan dengan merk Pengukuran penampang pasangan batu kali sesuai shop drawing Mengukur lebar dan ketebalan pasir urug telah sesuai dengan shop drawing; Mengukur lebar dan ketebalan batu aastamping telah sesuai dengan shop drawing;
11
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Mengukur lebar atas, lebar bawah, ketinggian dan peil top pasangan batu telah sesuai dengan shop drawing. G. Pemeliharaan Biarkan pasangan batu selama 2 – 3 hari hingga cukup keras dan kuat; Siram dengan air bersih permukaan batu apabila cuaca cukup panas dan tutupi dengan karung goni basah. H. Hasil Pekerjaan Volume pasangan batu kali : sesuai BOQ Laporan Harian I. Gambar Visual Metode
J. Persyaratan Teknis Standart teknis Pekerjaan sederhana )
Batu kali ( untuk rumah
Pondasi harus ditempatkan pada tanah keras, design
12
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
pondasi disarankan simetris
Harus dihindarkan penempatan pondasi pada sebagian tanah keras dan sebagian tanah lunak. Kemungkinan retak,
Sangat disarankan menggunakan pondasi menerus, mengikuti panjang denah bangunan
Pondasi dibuat menerus pada kedalaman yang sama, pondasi bertangga tidak diperkenankan.
K. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Supervisi
PT.
PT.
13
→ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Urugan Tanah Kembali Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pembersihan lokasi sudah dilaksanakan Pemasangan Bouwplank sudah dilaksanakan Persiapan Peralatan : Cangkul Pengki Gerobak Meteran Stamper / alat timbris Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Mandor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain ) Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi Pasangan Batu kali telah terpasang dengan cukup keras dan kokoh; Tanah yang digunakan untuk bahan timbunan adalah tanah bekas galian yang baik (tidak tanah lumpur); Tanah yang digunakan untuk bahan timbunan adalah tanah yang didatangkan dari luar lokasi; Tanah bekas galian tanah ditimbun diantara celah penampang pasangan batu dengan penampang galian tanah; Tanah timbunan telah dipadatkan Sisa tanah digelar dan diratakan dibagian dalam bangunan; Tanah yang sesuai untuk bahan timbunan dibuang keluar bangunan. Dokumentasi sudah dilakukan D. Pemeriksaan Pekerjaan
14
LPF - 05
Rekomed asi
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Penggunaan Tanah Tanah yang digunakan adalah tanah yang baik Tanah timbunan telah dipadatkan dengan baik. E. Pemeliharaan Tanah yang tidak digunakan dikeluarkan dari bagian dalam bangunan. F. Hasil Pekerjaan Volume urugan tanah kembali : Laporan Harian G. Gambar Visual Metode
sesuai BOQ
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
H. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Supervisi
PT.
PT.
15
→ Metode Pengawasan Pekerjaan Penyiapan Beton
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Sloof, Kolom dan Ringbalk dan lainnya Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi dan pekerjaan urugan tanah kembali telah selesai dilaksanakan Persiapan Peralatan : Cangkul Pengki Palu Gerobak Mesin Molen Pompa Air Pick-Up Ember cor Material Batu pecah uk 1 – 2 cm atau kerikil saring maks 30 mm Pasir Beton Semen ( PC ) Air bersih Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Mandor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain / Pemeriksaan visual untuk material alam) Semen ( PC ) type A : merek ........... Ijin Pelaksanaan
16
LPF - 06
Rekomed asi
Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi Pembuatan wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160 cm dapat juga dibuat dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran telah dipersiapkan seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran. Adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air secukupnya. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan baru kemudian ditambahkan air secukupnya Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit tabung mollen (mixer) dibalikkan dan pasata dituangkan kedalam kotak spesi. Dokumentasi sudah dilakukan D. Pemeriksaan Pekerjaan Pengukuran kualitas material dan perbandingan campuran beton Pasir →ciri-ciri dan kriteria pasir yang baik dan cara mengukur jenis pasir yang baik; (visual → warna hitam mengkilat →baik). Batu →Batu gunung, batu pecah dan batu kali.Rekomendasi batu yang digunakan dalam pekerjaan ini; tidak boleh menggunakan batu karang (karena mengandulng HCl sehingga mengganggu ikatan pada semen) Semen →semen yang digunakan adalah semen tipe A, (40 – 50 kg) dan tidak berkaitan dengan merk Kayu →jenis kayu yang dipakai sesuaiperuntukannya (kusen →bran, atap →sembarangkeras), ciri-ciri kayu yang baik (tidak bolehbaling dan basah). Pengukuran perbandingan campuran beton Wadah mengukur perbandingan semen, pasir dan batu pecah menggunakan wadah yang sama; Perbandingan campuran sesuai dengan spesifikasi teknis:
17
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
....PC : ... Psr : ... Krl Pasta yang terbentuk tidak kaku dan tidak encer B. Pemeliharaan Semen agar disimpan di gudang yang kering ( tidak lembab ) Pasir agar dipisahkan dari kotoran Air yang digunakan adalah kualitas air minum C. Hasil Pekerjaan Volume beton : sesuai BOQ Laporan Harian
D. Visual Metode
Tabel komposisi berat semen, pasir, dan kerikil, serta volume air yang dibutuhkan untuk membuat 1 m3 beton dengan mutu tertentu.
Mutu Beton Semen (kg) Pasir (kg) Kerikil (kg) w/c ratio 7.4 MPa (K 100) 247 869 999 215 0.87 9.8 MPa (K 125) 276 828 1012 0.78 12.2 MPa (K 150) 299 799 1017 0.72 14.5 MPa (K 175) 326 760 1029
18
Air (liter)
215 215
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
215 0.66 16.9 MPa (K 200) 352 731 1031 215 0.61 19.3 MPa (K 225) 371 698 1047 215 0.58 21.7 MPa (K 250) 384 692 1039 215 0.56 24.0 MPa (K 275) 406 684 1026 215 0.53 26.4 MPa (K 300) 413 681 1021 215 0.52 28.8 MPa (K 325) 439 670 1006 215 0.49 31.2 MPa (K 350) 448 667 1000 215 0.48 Referensi tabel : SNI DT - 91- 0008 - 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, oleh Dept Pekerjaan Umum. E. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana PT.
Konsultan Supervisi PT.
→ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penyiapan Pembesian
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Sloof, Kolom dan Ringbalk dan lainnya Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Material, peralatan dan tenaga kerja semua tersedia
19
LPF - 07
Rekomed asi
Ya / tdk
Persiapan Peralatan : Meteran Sendok Tukang batu Gunting besi beton Kakatua ( gegep ) Kunci besi Material Besi beton Kawat Beton Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Tukang Besi Kepala Tukang Mandor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain / Pemeriksaan visual untuk material alam) Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi Diameter besi beton sudah sesuai dengan shop drawing; Sloof Tulangan pokok ø = ...... mm Sengkang ø = ...... mm Kolom Tulangan pokok ø = ...... mm Sengkang ø = ...... mm Ringbalk Tulangan pokok ø = ...... mm Sengkang ø = ...... mm Sopi-sopi Tulangan pokok ø = ...... mm Sengkang ø = ...... mm
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Pemotongan pembesian sudah sesuai dengan shop drawing: Pembengkokan : Panjang penyaluran momen pada bagian penyambungan: Ld = Jumlah penulangan sudah sesuai dengan shop drawing; Sloof Tulangan pokok ø = ...... mm → ...... bh Kolom
20
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Tulangan pokok ø = ...... mm → ...... bh Ringbalk Tulangan pokok ø = ...... mm → ...... bh Sopi-sopi Tulangan pokok ø = ...... mm → ...... bh Jarak sengkang : Sloof Bagian tumpuan : ....... cm Bagian lapangan : ....... cm Kolom Bagian tumpuan : ....... cm Bagian lapangan : ....... cm Ringbalk Bagian tumpuan : ....... cm Bagian lapangan : ....... cm Sopi-sopi Bagian tumpuan : ....... cm Bagian lapangan : ....... cm Pembesian diikat dengan kawat beton cukup kuat. Dokumentasi sudah dilakukan D. Pemeriksaan Pekerjaan Pengukuran dan pemeriksaan penulangan sesuai shop drawing Memeriksa jumlah tulangan pokok, sesuai dengan shop drawing; Mengukur jarak antar sekang,sesuai dengan shop drawing; Mengukur panjang bengkokan, sesuai dengan shop drawing; Mengukur panjang penyaluran momen sesuai dengan shop drawing; Memeriksa penempatan pembesian, sesuai dengan shop drawing Pemeriksaan kualitas Besi →Besi 8 dan 12 dengan tolerasi 0.02mm. Mekanisme pengiriman bahan; cara-cara mengukur ukuran besi menggunakan jangka sorong E. Pemeliharaan Besi beton agar ditutup dengan terval plastik, agar tidak timbul karat;
Ya / tdk
F. Hasil Pekerjaan Volume pembesian : Laporan Harian
kg
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
21
G. Visual Metode
22
23
F. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana PT.
Konsultan Supervisi PT.
24
→ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Penyiapan Bekisting
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Bekisting Sloof, Kolom dan Ringbalk dan lainnya Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Material, peralatan dan tenaga kerja semua tersedia Persiapan Peralatan : Meteran Gergaji kayu Palu Material Kayu → jenis kayu yang dipakai sesuai peruntukannya (kusen → bran, atap → sembarang keras), ciri-ciri kayu yang baik (tidak boleh baling dan basah). Paku Kaso uk 5/7 cm Triplek tb 9 mm Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Mandor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain / Pemeriksaan visual untuk material alam) Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi Penampang bekisting sesuai shop drawing; Dimensi penampang : Soof : ..... x ...... cm Kolom : ..... x ...... cm Ringbalk : ..... x ...... cm Perakitan bekisting sudah cukup kuat Dokumentasi sudah dilakukan D. Pemeriksaan Pekerjaan Pengukuran penampang beton sesuai shop drawing
25
LPFP 08 Rekomed asi
Ya / tdk Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya Ya Ya Ya Ya
/ / / / /
tdk tdk tdk tdk tdk
Mengukur lebar dan tinggi telah sesuai dengan shop drawing; Mengukur panjang telah sesuai dengan shop drawing; E. Pemeliharaan Material dan bahan mentah agar dihindarkan dari panas matahari F. Hasil Pekerjaan Volume bekisting : Laporan Harian G. Gambar Visual
M2
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
H. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana PT.
Konsultan Supervisi PT.
26
→ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton Bertulang
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Bekisting Sloof, Kolom dan Ringbalk dan lainnya Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pengadukan beton sudah dilaksanakan Perakitan pembesian sudah dilaksanakan Perakitan bekisting sudah dilaksanakan B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain / Pemeriksaan visual untuk material alam) Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi Penempatan pembesian sudah sesaui dengan shop drawing Pembesian sudah diberi beton dekking Bekisting sudah terpasang cukup kuat Beton diangkut dengan ember cor Beton tidak terlalu kaku dan encer Uji slump ( 8 – 12 cm ) Ambil benda uji ( bila dipersyarakat, biasanya bangunan bertingkat) Beton ditempatkan ke dalam bekisting Beton dipadatkan ( untuk konstruksi berat dengan menggunakan vibrator concrete ) D. Pemeriksaan Pekerjaan Pengukuran penampang beton sesuai shop drawing Mengukur lebar dan tinggi telah sesuai dengan shop drawing; Mengukur panjang telah sesuai dengan shop drawing; Hasil pengujian benda uji sesuai spesifikasi E. Pemeliharaan
27
LPFP 09 Rekomed asi
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Permukaan beton ditutupi dengan karung goni basah selama 3 – 7 hari; Permukaan lantai beton di genangi dengan air bersih selama 3 – 7 hari; Bekisting dibongkar setelah beton mengeras. F. Hasil Pekerjaan Volume beton bertulang : M3 Laporan Harian G. Gambar Visual
28
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
H. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Supervisi
PT.
PT.
→ Metode Pelaksanaan Pelaksanaan Pekerjaan Dinding LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Bata merah, batako dan lainnya Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pek. Sloof dan kolom sudah diselesaikan Persiapan Peralatan : Water Benang Unting-unting Siku rangka Meteran Profil Sendok spesi Pensil Pemotong bata Palu Bak spesi Ember/sekop Cangkul Material Batu bata (memenuhi syarat seperti dijelaskan sebelumnya). Angkur terbuat dari baja tulangan diameter 10 mm sampai 12 mm (kondisi baik, tidak berkarat, tidak berminyak, bukan besi bekas). Semen (PC kemasan 50 kg atau PPC kemasan 40 kg, tidak mengeras, kering, warna seragam). Pasir (berasal dari sungai/darat, tidak mengandung lumpur dan bahan organik). Air (layak minum, tidak berasa, tidak berwarna,
29
LPF - 10
Rekomed asi
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya/tdk
tidak berbau). Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Tukang Batu Kepala Tukang Mandor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain / Pemeriksaan visual untuk material alam) Semen ( PC ) type A : merek ........... Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing
Ya/tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
C. Daftar Inspeksi Persiapan pekerjaan Gambar kerja sudah tersedia. Pengadukan adukan dengan komposisi .....PC : ..... Pasir, yang diaduk dengan ½ air (jika pasir dalam kondisi jenuh kering muka), kemudian meletakkannya dalam kotak spesi. Bata direndam terlebih dahulu, agar tidak terlalu kering dan tidak menyerap air spesi sehingga diperoleh kekuatan lekat yang baik. Menentukan dan mengatur tata letak pekerjaan dengan tujuan: Menghindari kecelakaan kerja Tersedianya ruang gerak yang cukup leluasa saat bekerja Meningkatkan produktivitas Menghindari tercecernya material yang bisa mengakibatkan pemborosan Tahapan pelaksanaan Pemasangan Bata Merah Mempersiapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. Menentukan ukuran pekerjaan dan memasang profil (terbuat dari kaso 5/7 cm) di luar kedua ujung pasangan sejauh 50 cm, dan tegakkan profil dengan menggunakan unting-unting Mengukur ketinggian lapis pertama pasangan dinding dengan pedoman elevasi sloof dan lantai di bawahnya dengan selang plastik berisi air atau water . Menentukan ketebalan setiap lapis pasangan bata dengan memperhitungkan tebal bata dan siar.
30
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Memberikan tanda untuk setiap ketinggian lapisan pasangan bata, dari lapis ke-1 sampai ke-20, pada kedua profil yang telah dipasang. Merentangkan benang dan mengikat pada tanda elevasi di kedua profil Memasang lapisan batu bata dengan mengontrol kelurusan ke arah horisontal dan ketegakan ke arah vertikal pada setiap lapisannya. Memindahkan benang ke tanda elevasi lapis kedua, setelah lapis pertama selesai, dan melakukan pemasangan selanjutnya. Memasang angkur dengan panjang penyaluran/tertanam minimal 40 cm, setiap 6 lapis batu bata pada bidang dinding. Mengulangi langkah-langkah pemasangan di atas sampai pekerjaan selesai. ihkan ruang kerja dari adukan yang tercecer, cucilah alat dan kembalikan ke tempat semula.
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Tata cara pemasangan bataton (Hollow Concrete Block) Memasang lapisan mortar setebal 1 cm di atas permukaan sloof. Melubangi dasar blok beton (bataton) dan menempatkannya dalam posisi terbalik (lubang bataton menghadap ke bawah) di atas sloof, dengan melewati besi tulangan kolom dan besi tulangan dinding di sebelahnya. Rongga-rongga dari blok tersebut diisi dengabeton dan kemudian dipadatkan. Pada bagian sudut bataton, setiap 2 (dua) lapis bataton dipasang angkur berdiameter 8 mm. Pemasangan blok-blok bataton dilanjutkan sampai ke kolom dari ujung dinding yang lain. Proses pemasangan dilanjutkan dengan cara yang sama dengan proses pada butir c di atas. Untuk lapisan kedua dari blok-blok pembentuk dinding, pertama-tama diberi lapisan mortar setebal 1 cm di atas Iapisan pertama, kemudian memasukkan lagi sebuah blok sudut melewati besi tulangan vertikal, tetapi sekarang posisinya diputar 900 Untuk setiap lapisan ke-4 (empat), dipasang 1 besi tulangan berdiameter 8 mm, dari satu ujung dinding ke ujung dinding yang lain, dan
31
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
mengkaitkan tulangan horisontal tersebut ke tulangan vertikal pada kolom-kolom dengan cara penyambungan sesuai gambar. Agar praktis, sebaiknya angkur berdiameter 8 mm tersebut disambung di tengah dinding, dan saling berimpitan sepanjang 350 mm. Setelah lapisan kesembilan, harus dilakukan penyambungan bagian paling atas dari tulangan vertikal dengan bagian paling bawahnya. Untuk itu, harus dibuat sebuah perancah yang ketinggiannya diatur mengikuti kemajuan pekerjaan pemasangan dinding. Pada puncak dinding harus dipasang balok atas (ring balk) dengan 4 besitulangan berdiameter 8 mm. Tulangan vertikal dari dinding dan kolomkolom harus dibuat saling berhubungan serta bersambungan dengantulangan horizontal dari balok atas. Beton yang dituang ke dalam balokatas harus diratakan dan dihaluskan. Sebelum adukan beton dituang ke dalam balok atas, angkur-angkur yangakan dipakai untuk memasang/ mengikat rangka atap kayu terlebih dahuluditempatkan, sesuai posisi yang direncanakan dalam gambar kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Memakai pakaian kerja dengan lengkap dan benar ihkan tempat kerja dari kotoran yang mengganggu. Menempatkan alat-alat dan bahan-bahan di tempat yang mudah dijangkaudan aman untuk mendapatkan ruang kerja yang ideal. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya. Tinggi pasangan dinding yang dikerjakan maksimum 1 meter agar tidakroboh. Menggunakan perancah/steger yang cukup kokoh untuk pemasangandinding yang lebih tinggi. Tidak memegang spesi dan terlalu sering mencuci tangan saat bekerjamemasang bata, karena dapat mengakibatkan iritasi pada kulit telapaktangan. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan penuh konsentrasi D. Pemeriksaan Pekerjaan Pemeriksaan kualitas material :
Pasir → ciri-ciri dan kriteria pasir yang baik dan
32
Ya / tdk
cara mengukur jenis pasir yang baik; (visual → warna hitam mengkilat → baik). Ya / tdk Batu Bata Mempunyai bentuk yang persegi, lurus, dan seragam. Dibakar pada suhu yang tepat, sehingga secara visual terlihat berwarna merah tua. Tidak retak dan tidak cacat (tidak sompel). Ya / tdk Tahan bila direndam. A. Semen → semen yang digunakan adalah semen tipe A, (40 – 50 kg) dan tidak berkaitan dengan merk Pemeriksaanpemasangan dan pengukuran perbandingan campuran beton B. Pemeriksaan Pemasangan Menghindari penggunaan batu bata yang ukurannya kurang dari setengahbatu bata utuh. Tidak boleh ada siar tegak yang segaris lurus untuk dua lapisan berturut-turut atau lebih (idealnya terdapat selisih setengah bata untuk antar lapis). Siar tegak dan datar harus benar-benar lurus. Seluruh siar terisi penuh adukan. Tebal siar minimum 8 mm, maksimum 15 mm, dengan ketebalan siar yangideal berkisar 10 mm. Setiap luasan maksimum 9 m2harus diperkuat/dibingkai dalam strukturrangka (balok dan kolom). Dinding bata dan kolom disatukan dengan angkur berdiameter minimum10 mm dengan panjang penyaluran/tertanam di setiap bagian minimal 40cm. Hasil akhir permukaan dinding rata dan tegak.
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
C. Pemeriksaan pencampuran adukan Wadah mengukur perbandingan semen, pasir dan batu pecah menggunakan wadah yang sama; Perbandingan campuran sesuai dengan spesifikasi teknis: ..PC : ... Psr : ... Krl Pasta yang terbentuk tidak kaku dan tidak encer E. Pemeliharaan
Ya / tdk
Semen agar disimpan di gudang yang kering ( tidak lembab ) Pasir agar dipisahkan dari kotoran dan lumpur Air yang digunakan adalah kualitas air minum
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
33
Untuk mecapai hasil yang optimal, selama proses pengerasan, bahan adukan diperlukan kelembaban yang memadai. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perawatan dengan menyiram dinding secara berkala selama minimal 7 sampai 14 hari. F. Hasil Pekerjaan Volume beton : M2 Laporan Harian G. Visual Metode
34
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
H. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana PT.
Konsultan Supervisi PT.
35
→ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kusen
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan dinding telah dilaksanakan Persiapan Peralatan : Alat ukur meteran Benang Siku/pasekon Mistar Klem/alat perapat Bangku kerja Palu Pahat Ketam Bor listrik Router listrik Gergaji Bahan Papan kayu Balok kayu Paku Sekrup Pasak Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Mandor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain / Pengamatan Visual ) Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi
36
LPFP 11 Rekomed asi
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
C.1. Pembuatan Kusen Perakitan kusen sesua dengan gambar kerjanya Daftar ukuran potongan bahan sesuai dengan gambar kerja Alat-alat yang diperlukan telah dipersiapkan dan kondisi baikbahan-bahan yang diperlukan telah dipersiapkan Memotong bahan menggunakan mesin gergaji bundar berlengan Membelah bahan menggunakan mesin gergaji bundar bermeja biladiperlukan Mengetam bidang I dan II menggunakan mesin ketam perata Mengetam bidang III dan IV menggunakan mesin ketam penebal Mengatur penempatan posisi bahan kayu dan memberi tanda pareng Melukis gambar kerja sesuai gambar kerja Membuat lubang pada ambang tegak dan ambang atas Membuat pen pada ambang tengah dan bagian atas ambang tegak Membuata sponing pada ambang tengah dan sisi dalam ambangtegak Membuat profil semua sisi/sudut kayu yang tidak disponing Membuat takikan pada ambang tegak bagian atas/Ventilasi Membuat sponing kapur Membuat alur kapur pada batang ambang tegak Membuat kuping-kuping Membuat krepyak datar C.2. Pemasangan Kusen C.2.1. Kusen Pintu Alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen. Pasang angker pada kusen secukupnya. Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter dari tinggi bouwplank. Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan unting-unting. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh. Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh. Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah
37
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
/ / / / / /
tdk tdk tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
sesuai pada tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen. Pasang locis kusen Bersihkan tempat sekelilingnya. C.2.2. Kusen Jendela Alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau. Rentangkan benang selebar setengah ukuran batu bata dari asbouwplank. Pasang angker kusen secukupnya Pasang bata setengah batu setinggi dasar kusen jendela . Rentangkan benang setinggi 2 meter dari bouwplank. Pasang kusen jendela setinggi benang tersebut. Pasang kusen jendela sampai betul-betul tegak denganpertolongan unting-unting. Pasang skur agar kedudukannya stabil dan kuat. Cek kembali posisi kusen jendela sampai terpasang padakeadaan yang benar. Bersihkan tempat sekelilingnya. D. Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan Ukuran kayu kusen sesuai dengan gambar kerja Kayu ukuran ..... x ..... cm Dimensi kusen sesuai dengan gambar kerja Lebar bersih ...... cm Tinggi sampai ambang .... cm Tinggi ventilasi ........ cm Bahan kusen tidak ada cacat Bahan kayu kondisi kering Bahan kayu tidak melintir Kusen berdiri tegak ( periksa dengan unting-unting ) dan datar (periksa dengan water ) Kesikuan kusen
Ya / tdk Ya Ya Ya Ya Ya
/ / / / /
tdk tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk
E. Pemeliharaan Bahan dan kusen yang sudah jadi tidak diletakkan diatas permukaaan tanah, agar tidak dimakan rayap Kusen dan bahan ditutup dengan terval plastik D. Hasil Pekerjaan Volume Kusen Pintu dan Jendela : M3 Laporan Harian E. Gambar Visual Metode
38
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
39
40
F. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana PT.
Konsultan Supervisi PT.
41
→ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pintu dan Jendela
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Daun Pintu dan Daun Jendela Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan kusen dan penutup lantai telah dilaksanakan Persiapan Peralatan : Alat ukur meteran Benang Siku/pasekon Mistar Klem/alat perapat Bangku kerja Palu Pahat Ketam Bor listrik Router listrik Gergaji Bahan Papan kayu
42
LPFP 12 Rekomed asi
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Balok kayu Paku Sekrup Pasak Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Mandor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain / Pengamatan Visual ) Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi C.1. Pembuatan Daun Kusen Perakitan kusen sesuai dengan gambar kerjanya Ukuran daun pintu sesuai dengan gambar kerja Tinggi : ...... cm Lebar : ....... cm Tebal : ........ cm Tebal kaca daun jendela sesuai dengan spesifikasi Tb. 5 mm Tb. 8 mm Jenis kaca sesuai dengan spesifikasi Kaca polos Kaca Rayben
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
C.2. Pemasangan Daun Pintu dan Jendela Ukur lebar dan tinggi kusen pintu. Ukur lebar dan tinggi daun pintu. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi). Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel) Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu
43
Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup denganbaik, rata dan lurus dengan kusen. Daun jendela yang sudah rapi, sudah dipasang kaca
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
C.3. Cara memasang kaca pada daun pintu/jendela Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagianatas. Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal samadengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam. Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembarkarton atau kain untuk memegang kaca. Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisidaun pintu/jendela. Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil. Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yangsedang dipasang lis kayu. Ini untuk menghindari goresan padapermukaan kaca karena gerakan martil.
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
D. Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan Ukuran kayu daun pintu sesuai dengan gambar kerja Kayu ukuran ..... x ..... cm Dimensi daun pintu sesuai dengan gambar kerja Lebar ...... cm Tinggi .... cm Tebal .... cm Bahan kusen tidak ada cacat Bahan kayu kondisi kering Bahan kayu tidak melintir Daun pintu jendela berdiri tegak ( periksa dengan unting-unting ) dan datar (periksa dengan water ) Engsel terpasang baik Kunci terpasang baik Slot terpasang baik Hak jendela terpasang baik
44
Ya / tdk Ya / tdk
Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ketebalan kaca sudah sesuai shop drawing
Ya / tdk
E. Pemeliharaan Bahan daun pintu dan jendela yang sudah dirakit, tidak diletakkan diatas permukaaan tanah, agar tidak dimakan rayap F. Hasil Pekerjaan Volume : Daun Pintu : ....... bh Daun Jendela : ..... bh Engsel D. Pintu : ...... psg Engsel D. Jendela : ...... psg Kunci D pintu : ..... bh Slot D. Pintu : .....bh Slot D. Jendela :...... bh Hak Angin : ...... bh Kaca D. Jendela : ....... bh ≈ ...... m2 Laporan Harian
G. Gambar Visual Metode
45
Ya / tdk
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
/ / / / / / / / / /
tdk tdk tdk tdk tdk tdk tdk tdk tdk tdk
Gbr. Daun Pintu
Gbr.Detail Pemasangan Daun Pintu
Gbr Daun Jendela
46
Gbr. Detail Pemasangan Daun Jendela H. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana PT.
Konsultan Supervisi PT.
47
→ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Rangka Atap
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Rangka Atap Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan Dinding Sopi-sopi telah dilaksanakan Persiapan Peralatan : Alat ukur meteran Benang Siku/pasekon Mistar Klem/alat perapat Bangku kerja Palu Pahat Ketam Bor listrik Router listrik Gergaji Bahan Papan kayu Balok kayu Paku Sekrup Pasak Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Mandor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain / Pengamatan Visual ) Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi
LPFP 13 Rekomed asi
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Pemasangan Rangka Atap Ukur lebar, tinggi dan panjang komponen kuda-
48
Ya / tdk
kuda, sesuai dengan gambar kerja Periksa penempatan komponen sesuai dengan gambar kerja Ketam dan potong bahan kayu. Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan. Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus water menurut kemiringan atap, sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng. Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/t yang berfungsi pengunci. Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap dibuat dari kayu kualitas baik tua, kering atau tidak pecahpecah. Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank sesuai gambar kerja Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja sesuai gambar kerja Ukuran kayu : Kaki kuda-kuda – ukuran ... / ... cm Pengerat – ukuran ... / ... cm Ander – ukuran ... / ... cm Skoor – ukuran ... / ... cm Nok – ukuran ... / ... cm Pengapit – ukuran ... / ... cm Gording – ukuran ... / ... cm Konsol – ukuran ... / ... cm Usuk – ukuran ... / ... cm Reng – ukuran ... / ... cm atau ... / ... cm tergantung jenis genteng yang dipakai Listplank kayu – ukuran ... / ... cm atau ... / ... cm
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya Ya Ya Ya Ya Ya
/ / / / / /
tdk tdk tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk
D. Pemeliharaan Bahan daun pintu dan jendela yang sudah jadi tidak diletakkan diatas permukaaan tanah, agar tidak dimakan rayap Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi
49
Ya / tdk Ya / tdk
persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5. E. Hasil Pekerjaan Volume : Kuda-kuda : ..... m3 Rangka Atap : ...... m3 Laporan Harian
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat. rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah: a. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua tumpuannya. b. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk. c. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata. d. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang). e. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung. f. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan. Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Dipasang langsung di atas ringbalk. b. Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate. Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika ringbalk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di dalam ringbalk menjadi berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong
50
di dalam wall-3plate yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.
Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan
Tumpuan dengan Wall-plate dan Langsung ringbalk Contoh sistem tumpuan Wall-Plate Kuda-kuda ditumpukan pada boxed C75.100 , diikat dengan grip segitiga Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai berikut: a. Langkah 1: Persiapan kerja
51
1. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kudakuda, dan tidak diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan. 2. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja). 3. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (water), alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya. b. Langkah 2: Leveling dan marking 1. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan menggunakan selang air
(
water)
dan
52
penyiku
sebagai alat
bantu
2. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya. 3. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap. 4. Mengukur jarak antar kuda-kuda
c. Langkah 3: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda 1. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak meng akibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit .
2. Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate, berdasarkan gambar kerja
53
3. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.
4. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok menggunakan benang dan lot (untingunting) 5. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
54
6. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah. 7. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja. 8. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter). 9. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)
10. Memasang balok nok. 11. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng. 12. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter
55
13. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran 10-16x16 sebanyak 2 (dua) buah
F. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Supervisi
PT.
PT.
→ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Plafond
56
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Plafond Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan Dinding telah dilaksanakan Persiapan Peralatan : Alat ukur meteran Benang Siku/pasekon Mistar Klem/alat perapat Bangku kerja Palu Pahat Ketam Bor listrik Router listrik Gergaji Bahan Papan kayu Triplek Balok kayu Paku Sekrup Pasak Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Tukang Kayu Kepala Tukang Mandor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain / Pengamatan Visual ) Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi
LPFP 14 Rekomed asi
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Pemasangan Rangka Plafond Ukur lebar dan panjang ruangan, sesuai dengan gambar kerja
57
Ya / tdk Ya / tdk
Periksa penempatan komponen kayu sesuai dengan gambar kerja Ketam dan potong bahan kayu. Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan. Kaso-kaso dipasang sesuai jarak .... cm, harus water menurut sesuai dengan gambar kerja, dperiksa dengan bantuan benang dan water slang air. Elevasi plafond ditandai dan dibuat garis sipatan pada dinding dan as sumbu ruangan serta titik paku kait pada langit-langit dengan jarak sesuai shop drawing. Paku kait dipasang dengan cara ditembakkan pada tanda-tanda yang telah ada dengan jarak 60×120 cm. Penggantung rangka plafond dipasang yang terdiri dari hanger dan clip adjuster. Posisi pemasangan tegak lurus. Rangka tepi (steel hollow) dan profil wall angle sebagai list tepi dipasang tepat pada sipatan tanda elevasi plafond. Selanjutnya jarak penempatan kait penggantung ditentukan. Tarikan benang dipasang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafond. Selanjutnya rangka utama plafond (top cross rail) dapat dipasang per jarak 120 cm. Selanjutnya rangka pembagi (furing channel) dengan jarak 60 cm dipasang menggunakan clip pengunci. Periksa elevasi dan jarak rangka plafond. as-as naad sesuai dengan gambar kerja Pemasangan triplek disesuaikan naad yang sudah ditentukan Pemotongan triplek sesuai dengan pola pemasangan Pemakuan triplek kerangka sudah kuat D. Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan Ukuran kayu : Kaso utama – ukuran ... / ... cm Kaso – ukuran ... / ... cm Triplek tebal...... mm Skoor – ukuran ... / ... cm
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
G. Pemeliharaan Bahan daun pintu dan jendela yang sudah jadi tidak diletakkan diatas permukaaan tanah, agar tidak dimakan rayap
58
Ya / tdk Ya / tdk
Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5. H. Hasil Pekerjaan Volume : Kuda-kuda : ..... m3 Rangka Atap : ...... m3 Laporan Harian
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
I. Gambar Visual Metode
Gbr. Pemasangan Rangka Plafond
Gbr. Pemasangan Penutup Plafond
J.
Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Supervisi
PT.
PT.
59
→ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pengecatan
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Pengecatan Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan Dinding/Plafond/Pintu&Jendela/Genteng telah dilaksanakan Persiapan Peralatan : Kave Kuas Amplas Kuas rol Ember cat ( wadah ) Bahan Plamur Cat Dasar Cat Tembok Cat Kayu Besi Air Bersih Terpentin Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Tukang Cat Kepala Tukang Mandor
60
LPFP 15 Rekomed asi
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain / Pengamatan Visual ) Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Umum Ukur lebar dan panjang ruangan yang akan dicat, sesuai dengan gambar kerja Periksa kerataan permukaan dinding, plafond Periksa kebersihan permukaan. Campuran plamir sudah rata ( terlihat dari adonan yang halus ) Campuran cat tembok sudah rata dicampur dengan air bersih (terlihat dari campuran yang kekentalannya tidak encer ) Campuran cat kayu/besu sudah rata dicampur dengan terpentin (terlihat dari campuran yang kekentalannya tidak encer ) Kuas yang digunakan permukaannya masih halus ( tidak kaku ) Wadah cat tidak mengandung kotoran.
Ya / tdk Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Pengecatan Dinding Pastikan permukaan dinding bersih dan kering untuk mencegah terjadinya pengelupasan. Kerjakanpengecatan pada siang hari. Mulai dari dekat jendela. menuju ke ruangdalam. Bila mengecat seluruh ruangan, kerjakanlah mulai dari langitlangityang diteruskan ke dinding dekat kusen jendela, pintu-pintu, dankemudian ke bagian bawah. Lakukanlah pembuangan sisa saatmelakukan pengecatan karena kita harus bertanggung jawab terhadaplingkungan dengan menghindarkan membuang limbah/sisa cat ke dalamsaluran pembuangan. Terakhir adalah membiarkan sisa cat mengering diwadahnya sebelum dibuang ketempat sampah.
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Pemberian Cat Dasar Cat dasar dapat berupa : Varnish dasar air yaitu cat tanpa pigmen dengan dasar emulsi acrylic100%. Cat dasar ini biasanya
61
Ya / tdk
disebut Wall Sealer Water Base. WallSealer sangat baik untuk tembok baru yang banyak retak rambut untukmengisi celah-celahnya dan untuk menguatkan lapisan cat lama yangmulai mengapur. Cat tembok warnaputih dengan dasar emulsi acrylic 100% dan mempunyai daya tahanalkali yang tinggi, daya rekat serta daya isi yang baik serta kadar bahananti jamur cukup tinggi. Cat dasar ini disebut Alkali Resisting Primer atauUndercoat Tembok. Cara pemakaiannya adalah; encerkan cat sesuai dengan petunjukpabrik, jangan berlebihan, karenadapat menghilangkan fungsi cat dasar.Beri 1 atau 2 lapis cat dasar.
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Langkah Pengecatan Reaksi pengerasan (curing) semen pada plesteran harus sudahsempurna, minimal harus ditunggu selama 28 hari. Periksa kelembaban tembok. Gunakan alat protimeter, yaitu alatpengukur kadar air. Kadar air harus sudah di bawah 18 %. Periksa kadar alkali tembok.Gunakan kertas lakmus untuk mengukurpH (derjat keasaman/alkali). Kadar alkali harus menunjukkan kuranglebih pH 8.Kalau lebih dari pH 8, berarti reaksi semen belumsempurna dan tembok belum layak dicat. Kalau kadar air sudah rendah, tetapi kadar alkali masih tinggi, berartimasih ada semen bebas yang belum beraksi karena kekurangan air.Basahkan permukaan tembok dengan air bersih. Bila semua persyaratan diatas sudah terpenuhi, bersihkan permukaandari bekas percikan semen, Efflorescene (pengkristalan garam),pengapuran, debu, kotoran, dan minyak. Gosok permukaan tembokdengan kertas amplas kasar atau sikat sambil permukaan tembokdibasahi air bersih. Kemudian keringkan dengan kain lap yang bersih. Cuci permukaan tembok dengan larutan asam chlorida (HCl) 10-15%untuk menetralkan alkali yang masih ada dan juga mengetchingpermukaan tembok agak lebih kasar sehingga daya lekat lebih baik. Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur
62
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
cuci dengan larutankaporit10-15%
Ya / tdk
Pemberian Cat Akhir Persiapan permukaan harus telah sempurna. Bagian-bagian tembok yang tidak akan dicat, alatalat rumah tanggaseperti kursi, meja, lantai sudah ditutup plastik atau kertas koran. Siapkan alat alat pengecatan yang dibutuhkan, seperti kuas, roller,ember, pengaduk, tangga, dan lain-lain. Periksa kaleng cat, apakah sesuai dengan ketentuan pabrik. Catatnomor batch (lot)nya. Aduk cat sampai rata dan pengenceran sesuai dengan kebutuhanpabrik. Selang waktu antara setiap lapis harus cukup lama. Secara teoritisadalah 2-4 jam, tetap sebaiknya minimal 8 jam atau semalam. Ventilasi ruangan harus sebaik mungkin dan kalau dapat Pengecatandilakukan waktu cuaca terang dan kering.engenceran cat janganlangsung didalam kalengnya, kecuali kalau dapat habis pada hari itujuga. Tutup rapat-rapat kaleng yang yang masih ada sisa catnya untukmenghindari pembusukan. Pekerjaan Pengecatan Ulang ( Dipermukaan Cat Lama ) Bila daya lekat cat lama masih baik, cuci permukaan dengan airbersih sambil digosok dengan kertas amplas/sikat. Bila perlu cucidengan larutan ditergent, kemudia bilas dengan air bersih. Bila permukaan cat lama masih baik daya lekatnya, tetapiberlumut/berjamur, cuci dengan larutan kaporit sambil disikat. Bilasdengan air bersih. Bila terjadi pengapuran, amplas atau bersihkan debu-debupengapuran dengan lap yang dibasahi air sampai kelapisan cat yangtidak mengapur. Bila lapisan cat lama sudah tebal atau terkelupas, kerok seluruhnyasampai kedasar tembok. Bila lapisan lama berasal dari cat kualitas rendah dimana mudah larutdengan air, sebaiknya dikerok seluruhnya sampai kedasar tembok. Bila permukaan tembok berlumut atau berjamur cuci dengan larutankaporit 10-15%.
63
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Pengecatan Plafon
Ya / tdk
Langkah pekerjaan pengecatan pada plafon sama denganpengecatan pada tembok. Bahan cat yang digunakan juga adalah catuntuk tembok/dinding. Perbedaan mendasar yang ada adalah bahwaplafon terletak di bagian atas dalam posisi mendatar, sehingga diperlukancara khusus dalam menyapukan cat pada plafon. Pengecatan Genteng Langkah pengecatan adalah sebagai berikut;
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk untuk
genteng
baru
Sebaiknya pengecatan dilakukan dibawah (sebelum gentengdipasang), hal ini untuk memungkinkan seluruh permukaan gentengterlapisi oleh cat dan untuk menghindari menempelnya debu pada saatcat belum kering sempurna. Untuk genteng yang kurang padat (porus) dianjurkan pemberianlapisan lem sesuai yang direkomendasikan (lem indeks) agar poriporigenteng tertutup rapat sehingga cat genteng tidak banyak terserapkedalam genteng. Beri lapisan cat secara merata setelah cat diencerkan dengan airbersih dengan penambahan air sebesar 30 – 40 % dari volume cat. Biarkan kering sempurna (2–3 jam) sebelum diberikan lapisanberikutnya dan ulangi sampai permukaan genteng tertutup sempurna. Untuk hasil lebih sempurna beri lapisan akhir dengan vernis genteng(glassure)
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk
Untuk pengecatan genteng lama, langkah pengecatan yangdilakukan adalah sebagai berikut; Bersihkan genteng lama dari debu dan kotoran lain seperti lumut ataujamur yang mungkin telah tumbuh. Bila perlu gunakan sikat dan airsabun. Keringkan genteng sehingga benar-benar kering sebelum mulaipelapisan awal Untuk genteng yang kurang padat (porus) dianjurkan pemberian lapisan lem sesuai yang direkomendasikan (lem indeks) agar pori-pori
64
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
genteng tertutup rapat sehingga cat genteng tidak banyak terserap kedalam genteng. Beri lapisan cat secara merata setelah cat diencerkan dengan air bersih dengan penambahan air sebesar 30 – 40 % dari volume cat. Biarkan kering sempurna (2–3 jam) sebelum diberikan lapisan berikutnya dan ulangi sampai permukaan genteng tertutup sempurna. Untuk hasil lebih sempurna beri lapisan akhir dengan vernis genteng (glassure)
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Pengecatan Kayu Langkah pengerjaan pengecatan kayu adalah sebagai berikut; Sebelum memulai mengecat kayu, permukaannya harus bersih, gosoklah permukaan kayu dengan kain yang lembab untuk menghilangkandebu Haluskan permukaan kayu dengan menggunakan kertasgosok/ampelas Permukaan kayu yang tidak rata perlu ditambal dengan undercoat, biladiperlukan sapukanlah undercoat pada seluruh permukaan setelahkering kemudian digosok dengan ampelas. Pengecatandapat dilakukan menggunakan kuas ataupun dengan penyemprotanmenggunakan alat spray cat. Berikan lapisan anti gores pada kayu yang telah dicat. Untuk pengecatan ulang pada kayu, dapat dilakukan dengan duacara, yaitu langsung mengecat di atas permukaan cat yang lama ataudengan terlebih dahulu menghilangkan cat lama, kemudian baru melakukan pengecatan ulang. Langkah pekerjaan pengecatan juga sama dengan pengecatan kayu yang baru dicat. Pengecatan Besi Pengecatan pada bahan yang terbuat dari besi menggunakanbahan cat dengan solvent base (pelarut minyak). Kegunaan cat padaumumnya berfungsi sebagai pelindung suatu substrat (media) dari
65
Ya / tdk
karat,pengaruh cuaca, lumut, bakteri, jamur, dan lainlain. Juga berfungsisebagai dekorasi. Langkah pekerjaan pengecatan pada bahan besi prinsipnyasama dengan mengecat bahan dari kayu. D. Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan
Plamir Cat yang digunakan merk ......... Cat Tembok yang digunakan merk ......... Cat Kayu yang digunakan merk ......... Cat Besi yang digunakan merk ......... Hasil pengecatan tidak belang-belang Permukaan finish cat rata tidak terlihat alur cat pada bagian overlapping.
Ya Ya Ya Ya
/ / / /
tdk tdk tdk tdk
E. Pemeliharaan Semua jalan akses kedalaman ruang yang sudah selesai pengecatan agar ditutup, sehingga tidak yang masuk yang memungkin dinding kotor kembali. Lakukan pengecatan kembali apabila ada dinding yang kotor, atau pengecatannya tidak merata F. Hasil Pekerjaan Volume : Cat dinding : ..... m2 Cat Kayu : ...... m2 Cat Besi : ....... m2 Cat Genteng : ...... m2 Laporan Harian G. Gambar Visual Metode Metode Mengukur pH
Pada gambar diatas, dapat dilihat, seorang tukang sedang menggerus permukaan awal dari beton yang sudah di skimcoat ( baca : skim coat adalah material yang dilapiskan pada permukaan beton yang hendak di cat,sehingga antara cat dan beton bisa melekat dengan baik). Hasil gerusan tersebut
66
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya Ya Ya Ya Ya
/ / / / /
tdk tdk tdk tdk tdk
kemudian di masukkan pada gelas aqua yang sudah terisi air. Kemudian dari gelas aqua berisi air dan gerusan tersebut di masukkan indikator pH, kemudian diukur berapa pH nya. Skala pH itu berkisar dimulai pada angka 7 dan itu bisa dilihat dari warna indikatornya. Sebagai contoh, untuk gambar diatas, skala pH nya adalah 8.
Menentukan Kelembaban
Ada tiga kategori kelembaban, yakni Green level ( 6%-16%), Yellow level (17-20%), dan Red Level (21-90%). Untuk gambar diatas, masuk kedalam kategori green level.
Gbr. Mengukur Kadar pH dengan alat protimeter
Gambar. Pencatan Kusen dengan cat kayu dan kuas
Gbr. Pengecatan Genteng
67
Gambar Pengecatan Plafond
Gambar. Pekerjaan Pengecatan Dinding/tembok
Gambar. Perbaikan Pengecatan, Permukaan yang diplamir diratakan dengan mesin gerinda
68
Gambar, Pengecatan Besi
H. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Supervisi
PT.
PT.
→ Metode Pelaksanaan Pekerjaan Lantai
LEMBAR PEMERIKSAAN FISIK PEKERJAAN Jenis Pekerjaan : Pekerjaan Lantai Lokasi : Tanggal : A. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan Plester Dinding dan Pemasangan Plafond telah dilaksanakan Persiapan Peralatan : Jidar alumunium Ember/bak air Tempat dudukan/tatakan keramik Benang
69
LPFP 16 Rekomed asi
Ya / tdk Ya / tdk
Palu karet Sendok Spesi ( Cetok) Waterpas Sekop Busa/spon Kain lap basah Benang Bahan Keramik Semen ( PC ) Air additive Persiapan Tenaga Kerja : Pekerja Tukang batu Kepala Tukang Mandor B. Prosedur Kerja Yang Mengawali Ijin Material ( Tidak diperlukan / Brosur / Mix Desain / Pengamatan Visual ) Ijin Pelaksanaan Pengesahan Shop Drawing C. Daftar Inspeksi
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Umum Ukur lebar dan panjang ruangan, sesuai dengan gambar kerja
Tahapan Pemasangan Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Pahami gambar kerja, pola pemasangan, dll. Siapkan adukan untuk pengecoran lantai dengan adukan 1PC:3 Psr : 5 Krl Pendaukan dilakukan dengan beton molen Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan peil didalam ruangan. Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada gambar kerja. Mulai memasang kepal cor lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai dengan benang yang sudah di seting terhadap ruangan, seperti pada contoh dibawah ini. Setelah kepalaan selesai deikerjakan, dilanjutkan dengan pengecoran pada seluruh bidang lantai
70
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk
ruangan. Setelah semua cor lantai terpasang dan adukannya sudah kering, maka dilakukan perataan dengan mengunakan rosram dan sendok. Langkah terakhir melakukan pengacian cor lantai dengan air acian. Pengacian mencakup seluruh permukaan cor lantai Pengacian harus licin dengan pengosokan menggunalkan kertas bekas sak semen.
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
I. Pemeriksaan Pelaksanaan Pekerjaan Periksa kerataan lantai dengan jidar aluminium Semen yang digunakan merek ......
Ya / tdk Ya / tdk
J. Pemeliharaan Semua jalan akses kedalaman ruang yang sudah selesai pengecoran agar ditutup, sampai coran lantai sudah keras. Lakukan pemasangan kembali perbaikan apabila ada lantai yang tidak rata. K. Hasil Pekerjaan Volume : Lantai : sesuai BOQ Acian Lantai : sesuai BOQ Laporan Harian
L. Gambar Visual Metode
71
Ya / tdk
Ya / tdk
Ya / tdk Ya / tdk Ya / tdk
M. Rekomendasi DITERIMA atau DITOLAK
Kontraktor Pelaksana PT.
Konsultan Supervisi PT.
E.PROGRAM MUTU E.1. STRUKTUR ORGANISASI
72
Pengorganisasian adalah upaya untuk menyusun, mengelompokkan kegiatan, menstrukturkan serta mewadahi kegiatan-kegiatan dalam suatu bagan organisasi. Menyusun tata laksana serta tata hubungan unit-unit dalam organisasi tersebut, memilih dan menetapkan orang-orang serta pengaturan penugasan, dan memberikan hak dan kewajiban kepada orangorang tersebut di dalam organisasi.
Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah struktur hirarki atau hubungan tugas, wewenang dan tanggungjawab dari unit-unit kerja dan orang-orang dalam organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Organisasi diartikan pula sebagai suatu jaringan informasi formal dari organisasi dalam rangka pengambilan keputusan dan pelaksanaan arti tugastugas yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi. Menyusun struktur organisasi pada hakekatnya adalah menyusun dan mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam suatu struktur atau pola menurut hirarki tugas dan wewenang, kemudian menugaskan orang-orang untuk melaksanakan tugas dan kegiatan itu. Struktur Organisasi pada pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari dua sistem, yaitu : Struktur Organisasi PPK, MK, Konsultan Supervisi dan Kontraktor mengikuti pola pengelompokkan berdasarkan proses; Struktur Organisasi Konsultan Supervisi, mengikuti pola pengelomokkan berdasarkan kewilayahan.
73
STRUKTUR ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN ( PPK )
KONTRAKTOR PELAKSANA
KONSULTAN MK
Project Manajer
Site Manajer
Pelaksana
Surveyor
Mandor
74
Main Office: - Operator Komputer - Sekretaris - Office Boy -
Logistik
1.HAK, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB 1. Project Manager Tugas dan tanggung jawab adalah :
Mengendalikan pekerjaan operasional di bidang pelaksanaan konstruksi dan mengontrol kegiatan operasional proyek sesuai dengan standar biaya, mutu, waktu dan K3L yang telah ditetapkan Melakukan monitoring kegiatan proyek setiap hari, khususnya kegiatan – kegiatan yang berada di jalur kritis Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pelaksanaan proyek mulai dari mobilisasi alat dan material, penentuan metode kerja, pelaksanaan, serta dampak – dampak yang timbul akibat pelaksanaan proyek. Memberikan instruksi dan pengarahan bila terjadi penyimpangan pelaksanaan terhadap dokumen kontrak Menganalisis kendala – kendala yang ada dan mengusahakan solusi untuk kendala tersebut Melaporkan terhadap timbulnya pekerjaan – pekerjaan tambah/kurang Menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan seluruh komponen personil. Melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk owner, konsultan MK, masyarakat, dll. Menjaga motivasi dan semangat kerja seluruh personil proyek Membuat laporan : Mingguan Bulanan Menandatangani Laporan dan Berita Acara serta Gambar-gambar yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek Membantu panitia dalam rangka serah terima pada saat PHO dan FHO (Final Hand Over)
2. Site Manager Tugas dan tanggung jawab :
Membuat jadwal kerja mingguan beserta volume pekerjaan rencana Melakukan pemantauan kemajuan pekerjaan setiap harinya Membuat laporan – laporan kemajuan pekerjaan Bekerja sama dengan supervisor dalam melakukan survey lapangan untuk memastikan mutu dan spesifikasi pekerjaan sesuai dengan yang disyaratkan dalam dokumen kontrak Melakukan rekapitulasi progres pekerjaan mingguan dan melaporkannya dalam laporan mutual check mingguan kepada team leader Mememeriksa laporan mingguan dan berita acara untuk keperluan termijn proyek untuk melakukan tagihan pembayaran kepada owner
75
Memeriksa permohonan re-scheduling kegiatan proyek untuk mencapai target – target yang ditetapkan Mememeriksa kurva S, barchart dan network planning yang disampaikan oleh kontraktor Memonitor kesesuaian pelaksanaan proyek dengan kurva S, maupun barchart yang ada Melakukan update informasi proyek setiap hari Melaporkan hasil kegiatan pengendalian proyek kepada Project Manager Mengoordinasikan Supervision Engineer untuk mencapai target progress. Berkoordinasi dengan konsultan perencana dan menterjemahkan informasi yang ada ke dalam gambar teknik
3. Pelaksana Tugas dan tanggung jawab :
Memeriksa volume pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor sebagai back-up data laporan mingguan Memeriksa laporan mingguan, bulanan dan melaporkan kepada Site Manager Memeriksa perencanaan metode kerja dari suatu kegiatan dan melaporkannya kepada Site Manager Melaporkan metode kerja yang dipakai kepada Konsultan MK Memperkirakan lama kerja yang dibutuhkan dan berkoordinasi dengan Konsultan MK Memantau kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor sesuai dengan spesifikasi teknis Memantau kesesuaian pekerjaan yang dilakukan dengan shop drawing yang ada Mengoordinasikan mandor dan menjaga agar motivasi dan semangat kerja bawahan tetap baik Memberikan instruksi – instruksi secara teknis untuk memecahkan masalah – masalah yang ada di lapangan Menyampaikan dan berkoordinasi dengan team kontraktor lainnya untuk menterjemahkan informasi yang ada ke dalam gambar teknik
4. Surveyor Tugas – tugas antara lain : a. Survey
Melakukan survey untuk memastikan pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan metoda kerja yang direncanakan Melakukan pemantauan terhadap progress proyek dan memastikan proyek berjalan sesuai waktu rencana Menganalisis kendala – kendala yang menghambat pelaksanaan proyek dan melaporkannya pada Site Manager
76
Bekerja sama dengan Konsultan MK untuk melakukan survey dan menghitung progress fisik yang telah dikerjakan Melaporkan progress pekerjaan setiap hari kepada Site Manager Mengecek ulang kesesuaian volume pekerjaan rencana dengan kondisi lapangan Memeriksa request of work yang diajukan kepada Konsultan MK untuk memastikan kesiapan setiap kegiatan sebelum pekerjaan dimulai Menetapkan target – target kerja yang dapat dipenuhi (realistis) Menjamin setiap pekerjaan yang dilaksanakan telah memenuhi kualitas dan spesifikasi yang disyaratkan Berkoordinasi dengan Konsultan MK untuk merencanakan prosedur pelaksanaan agar keselamatan pekerja terjamin dan proyek dapat terlaksana dengan baik Mengevaluasi prosedur pengerjaan yang telah dilakukan untuk menganalisis potensi – potensi kendala yang mungkin terjadi Mencarikan solusi – solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan di lapangan Memonitor dan mengendalikan pelaksanaan K3L ( bila disyaratkan ) Memeriksa prosedur kerja yang disiapkan oleh Kontraktor serta memperkirakan kemungkinan – kemungkinan bahaya yang dapat terjadi Memeriksa laporan yang berisi analisis potensi bahaya dan upaya preventif yang akan dilakukan guna meminimalkan potensi kecelakaan kerja Melakukan survey harian untuk memastikan keamanan kegiatan proyek Memerintahkan kepada Mador untuk menyiapkan rambu – rambu, pagar pengaman, tanda batas proyek, serta perangkat – perangkat lain yang dibutuhkan untuk menjamin kemanan Melaporkan kepada Konsultan MK untuk menyediakan perlengkapan safety bagi pekerja – pekerja lapangan Memerintahkan kepada mandor untuk menyediakan bantuan P3K apabila terjadi kecelakaan Apabila terjadi kecelakaan agar membawa korban ke rumah sakit atau pelayanan medis yang terdekat Melakukan analisis terhadap kecelakaan yang terjadi dan melaporkan kepada Konsultan MK untuk melakukan penanganan atau tindakan preventif agar kejadian serupa tidak terulang kembali
b. Logistik
Membantu Site Manager dalam menghitung volume kebutuhan material dan jadwal pengadaan Melakukan survey untuk mengetahui volume pekerjaan yang telah dilaksanakan
77
5. Operator Autocad / Komputer
Menerjemahkan informasi teknis yang ada ke dalam shop drawing Membuat gambar as-built drawing setelah suatu pekerjaan selesai dilakukan Berkoordinasi dengan seluruh pelaksana untuk menyiapkan gambar – gambar kerja yang dibutuhkan Membuat update gambar – gambar yang ada bila terjadi perubahan rencana ataupun pelaksanaan Menyediakan data laporan mingguan dan bulanan konsultan
E.2. SPESIFIKASI TEKNIS No 1 2 3
Uraian Material Pasir Pasang & Pasir beton Batu Kali / Gunung Semen
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 10 11 12
Split, kerikil Air Bersih Batako uk. 20 x 10 x 40 cm Besi beton Triplek Kayu Kelas I, II, III, IV Pipa Pipa PVC dan accesisries Closet Jongkok Kran Air Floor drain Kabel Stop Kontak Saklar Fitting Lampung SL MCB Seng gelombang BJLS 30
Pabrikan / Sumber Lokal Lokal Ex Padang, Gresik. Tiga Roda, Batu Raja Lokal Lokal Lokal KS, GG, JKS, kualitas SNI Lokal Lokal Wavin, Ina Kuningan Kuningan Eterna, kabelindo, metalindo Brocco Brocco Brocco Philips Hager Lokal
78
E.3. K3 – KESELAMATAN DILAPANGAN 1 . Keselamatan Pengertian Kecelakaan Bila dalam suatu proses terjadi kesalahan, orang cenderung mengatakan bahwa itu adalah suatu kecelakaan yang kebetulan terjadi. Jawaban itu seolah – olah sudah cukup, sehingga bila suatu saat terjadi kecelakaan, hal itu yang wajar terjadi. Setiap kontraktor kadang – kadang membuat kesalahan, walaupun dia cukup berpengalaman. Akan tetapi, beberapa kontraktor lebih berbakat mendapat kecelakaan dibanding yang lain. Bagi mereka, nampaknya hukum rata – rata tidak berlaku, apapun yang dilakukan selalu salah. Kecelakaan yang Umum Terjadi Kecelakaan biasanya disebabkan oleh ketidaktahuan dan kecerobohan. Pekerja tidak melihat hal – hal seperti paku mencuat pada kayu, pecahan material, pinggiran – pinggiran yang tajam atau oli yang tercecer. Untuk itu diperlukan penjaga atau pemeliharaan lapangan yang baik. Lapangan yang rapi biasanya berhasil guna. Pekerja dapat meluangkan waktunya beberapa jam untuk melepas paku – paku pada kayu, marapikan sisi bahan, pembersihan daerah sirkulasi dan membuang sampah. Hal tersebut akan mempercepat pekerjaan dan lebih memberikan kesan yang baik bagi tamu yang kebetulan datang. Pengangkatan dan Pengangkutan Pekerja kasar akan mengangkat, membawa material maupun peralatan ke sekeliling lapangan. Di antara pekerjaan tersebut banyak yang kelihatan berat dan susah untuk ditangani. Kecelakaan pada punggung yang berbahaya dapat terjadi karena prosedur mengangkat yang tidak benar. Anjuran sederhana seperti tahan dengan lutut jangan dengan punggung perlu diberikan. Sebaiknya pekerja tidak diminta mengangkat beban diluar kemampuannya. Pekerjaan lebih ekonomis dan aman bila dilakukan oleh kelompok, dua atau tiga orang akan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. Jika pengangkatan oleh kelompok, perlu ditunjuk pemimpin untuk mengkoordinasi bagaimana cara mengangkat, memindah dan meletakkan barang tersebut sedemikian rupa sehingga beban terbagi merata. Tangga Tangga masuk dan atau cara menggunakan tangga yang salah sering menimbulkan kecelakaan. Tangga perlu diperiksa dengan teratur dan anak tangga yang rusak diganti. Tangga tidak boleh dicat. Lapisan cat sangat berbahaya karena bisa membuat pekerja yang membawa beban berat terjatuh. Tangga Sebaiknya diletakkan di atas dasar dengan perbandingan sudut 1 : 4 terhadap dinding, seperti contoh pada gambar.
79
Lebih baik lagi bila kaki tangga ditahan dengan pasak dan meletakkan bagian atas tangga dengan aman tanpa bahaya slip. Bagian atas tangga sekurang – kurangnya disisihkan 1 meter dan hendaknya tidak menggunakan drum, timba, atau tumpuan bata sebagai tumpuan untuk menjangkau tempat yang lebih tinggi.
Pekerjaan Sementara dan Perancah Arsitek dan ahli teknik bertanggungjawab terhadap rancangan bangunan dan struktur utamanya, sedangkan kontraktor bertanggungjawab menyediakan rancangan untuk pekerjaan – pekerjaan sementara. Meskipun nantinya pehitungan akan diuji oleh konsultan, kontraktor tetap bertanggungjawab akan kekurangan – kekurangan bila pekerjaan sementara tersebut gagal. Pekerjaan sementara seperti perancah dan acuan membutuhkan cara yang khusus. Beban berat akibat penuangan dan pemadatan adukan beton dapat mengakibatkan rusak atau runtuhnya acuan. Penempatan perancah hendaknya dilakukan oleh ahli bukan oleh tukang dan perancah yang sudah jadi harus diperiksa sebelum digunakan. Seperti pada masalah tangga, perancah kayu tidak boleh dicat. Perhatian penuh diperlukan pada sambungan dan tempat mematikan ke dinding penahan dan angker atau jangkar. Pagar pengaman perlu dibuat sepanjang tempat pejalan kaki, demikian pula papan penahan kaki hendaknya disediakan agar perancah tidak tersandung kaki. Penggerak, Lift, dan Perancah Gantung Tali, rantai, dan alat pengangkut yang digunakan sebagai penumpu dan pengangkat verikal harus diperiksa secara teratur oleh ahlinya, sehingga perlu ada aturan – aturan khusus pula. Biasanya, penggunaan alat –alat ini diasuransikan tetapi kontraktor tetap bertanggungjawab agar alat – alat ini tetap bekerja dengan baik. Pekerja yang mengoperasikan tidak akan mampu mengerti apakah alat yang dioperasikan bekerja dengan baik atau tidak, maka peraturan akan mengenakan hukuman yang keras kepada kontraktor yang membiarkan alat yang berbahaya itu tetap dijalankan. Jika kecelakaan terjadi, kontraktor mungkin akan dikenai tindak kriminal disamping ganti rugi kerugian akibat kecelakaan tersebut disamping kerugian langsung.
80
Peralatan dan Mesin – mesin Peralatan dan mesin hendaknya dioperasikan dengan benar sesuai dengan buku petunjuknya. Pemeliharan harus dilakukan secara teratur oleh ahlinya. Untuk mempercepat jalannya mesin, pekerja cenderung untuk melepas tabir pengaman : hal seperti ini harus dilarang dan selalu diperiksa. Cara tersebut memperbesar resiko kecelakaan, dan mungkin menyebabkan pihak asuransi tidak bersedia mengganti kerugian. Sikap lain yang tidak benar, seperti menumpang dibagian – bagian tertentu kendaraan berat, seperti dumper dan yang lainnya sering menimbulkan kecelakaan. Dalam situasi apapun pengawas lapangan harus melarangnya. Penggalian Kecelakaan sering terjadi pada galian parit atau pondasi. Tanah adalah material yang mudah bergerak dan harus dikendalikan. Galian parit mungkin akan dibiarkan selama berminggu – minggu tanpa penopang kayu dan mungkin akan runtuh dengan tiba – tiba. Buku ini tidak akan membahas teori mekanika tanah yang cukup rumit, akan tetapi kontraktor hendaknya cukup mengerti sifat alami, karakter khusus dan bahaya yang dihadapi dalam mengerjakan material tertentu. Cara terbaik untuk mengerjakan pekerjaan tanah adalah berjaga – jaga dan mengurangi kesalahan sebanyak mungkin sebelum terjadi kecelakaan. Kecelakaan selalu terjadi tanpa gejala apapun dan sangat berbahaya bagi pekerja yang terjebak. Berikut ini beberapa petunjuk bagi kontraktor. a. Penggalian di dekat bangunan Penanganan lebih serius harus dilakukan bila penggalian berada di dekat sebuah bangunan, karena kegiatan ini mungkin akan membahayakan kestabilan bangunan yang ada. Bila perlu, jika situasinya meragukan, minta petunjuk arsitek atau ahli teknik, apakah perlu memasang besi pancang ( sheet pile ) atau pencegahan lain. b. Pengawasan Di beberapa negara, galian saluran, parit, atau terowongan diawali oleh orang – orang ahli, setiap hari. Hal tersebut dituangkan dalam peraturan
81
resmi. Dalam kegiatan seperti ini, laporan dan pengujian – pengujian yang telah dilakukan dan ditanda tangani harus selalu ada di lapangan. Jika terjadi kecelakaan, laporan tersebut dilakukan sebagai referensi dan pengawas akan diperiksa kemampuan dan pengalamannya. c. Perhatikan tepi galian Tepi galian merupakan bagian galian yang mudah runtuh, dengan demikian aturan yang jelas adalah jangan berdiri di tepi galian. Hal ke dua yang perlu diingat bahwa penimbunan beban di tepi galian menyebabkan tegangan tanah tepi galian semakin tinggi yang besarnya sebanding dengan dalamnya galian parit tersebut. Oleh karena itu, pipa – pipa maupun hasil galian hendaknya diletakkan jauh dari tepi galian, lebih – lebih pada galian terbuka, terutama bila ada pekerja di bawahnya. Jika kestabilan tanah meragukan dan masih mempunyai cukup ruang, tinggi bibir tepi galian dapat dikurangi dengan membentuk tangga.
d. Jalan masuk ke dalam galian Pencapaian ke dalam galian hendaknya menggunakan tangga dan sekurang – kurangnya tangga yang disandarkan pada tepi galian bersisa 1 meter di atas tanah, agar para pengawas dan peninjau dapat melalui tangga dengan baik dan aman. Jembatan kayu yang baik perlu disediakan untuk menyeberang galian, bila jaraknya memungkinkan. Tangga tersebut memerlukan tangga pengaman. Galian yang berlangsung di jalan raya hendaknya diberi pengaman dan tanda – tanda khusus dan pada waktu malam seluruh galian perlu diterangi.
Penatusan Supaya parit tetap stabil, perlu dibuat penatusan yang baik dengan membuat sedikit kemiringan dan sumur atau bak kecil di tempat paling rendah. Kalau ada kemungkinan banjir, disediakan beberapa tangga untuk menyelamatkan diri.
82
Penopang Kayu untuk Penahan Tanah Parit yang dalam dan galian yang dangkal pada tanah yang mudah runtuh, harus ditopang atas petunjuk ahli atau orang yang berpengalaman. Material yang diginakan harus diperiksa sebelum dipasang. Demikian pula penopang yang selesai dipasang harus diperiksa untuk menjamin bahwa penopang terpasang dengan baik dan aman. Perubahan dan pembukaan kayu penopang harus dilakukan oleh orang – orang yang berpengalaman saja. Ilustrasi berikut adalah contoh teknik penahan tanah yang sederhana yang sebaiknya dekerjakan oleh orang yang ahli.
Pertolongan pertama pada kecelakaan. Meskipun standar prosedur pengamanan yang tinggi sudah diikuti, kecelakaan masih mungkin terjadi, karena itu kotak obat sebagai sarana pertolongan pertama harus selalu tersedia di lapangan. Bila kegiatan berlangsung di lahan yang luas, hendaknya beberapa anggota staf di tunjuk untuk bertanggung jawab bila terjadi kecelakaan dan sebaiknya mendapat latihan mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan P3K. Kotak obat harus diberi tanda sejelas-jelasnya seperti tanda palang merah dengan tulisan P3K dan hendaknya tidak digunakan untuk tujuantujuan lain. Data-data seperti nomor telepon, alamat dokter terdekat dan rumah sakit terdekatharus tersedia di lapangan. Kesejahteraan. Fasilitas yang memadai untuk para staf dan pekerja hendaknya disediakan agar tercipta semangat kerja yang baik dan terjadi peningkatan produktifitas. Kebutuhan dasar tesebut adalah penyediaan air yang cukup untuk minum, cuci, fasilitas sanitasi (KM/WC) dan bangunan sementara untuk menyimpan baju, makanan dan lain-lain. Bila kontraktor tidak memberikan perhatian untuk hal-hal ini suatu saat pekerja menjadi tidak bersungguh-sungguh dan cenderung ceroboh dalam bekerja. Motto yang baik seperti kerjakan yang seharusnya Anda kerjakan dapat diterapkan disini.
83
Kontraktor sebaiknya sudah menyadari perlunya meluangkan beberapa waktu untuk membayangkan bagaimana menjadi pekerja kasar di lokasi kerjanya. Jika ternyata pekerja sudah merasa tidak puas, kontraktor harus melakukan tindakan sebelum kehilangan pekerja-pekerja yang baik. Keselamatan : urusan semua orang. Kontraktor dan para pengawas lapangan harus memimpin usaha dibidang keselamatan kerja dan untuk menjadi pemimpin mereka harus memberi contoh dengan memakai alat-alat pelindung dan tidak melakukan tindakan berbahaya. Namun, keselamatan kerja tetap merupakan tanggung jawab semua orang dan setiap orang harus sadar akan pentingnya masalah ini. Komunikasi mengenai masalah ini dapat dilakukan dalam berbagai cara, misalnya poster gambar yang dipasang di tempat strategis. Kalau dibuat tidak berlebihan dan tepat, poster ini merupakan peringatan yang baik. Contoh-contoh dapat dilihat pada ilustrasi berikut:
84
Pengendalian kerusakan. Tidak semua kecelakaan mengakibatkan luka pada pekerja, keuangan kontraktor juga akan menderita kalau ada alat, bahan dan perlengkapan yang rusak atau hancur. Kecelakaan semacam ini dapat menghabiskan sebagian besar keuntungan dan hanya dapat dicegah apabila seluruh pekerja menyadari, mengerti dan melakukan tindakan pencegahan. Operator alat-alat mekanik harus dipilih dengan hati-hati dan diawasi, karena kelalaian sedikit saja, misalnya lupa ihkan pengaduk beton setelah selesai bekerja, dapat menghabiskan banyak biaya untuk membereskan kembali. Kontraktor yang pandai akan selalu mencatat semua kecelakaan termasuk yang tidak melukai pekerja, sehingga prosedur kerja dapat selalu diperjelas dan diperketat dan kesalahan yang sama tidak akan berulang berkali-kali. Asuransi. Bila pencegahan-pencegahan diatas dilaksanakan, resiko akan dapat dikurangi, tetapi perlu disadari bahwa resiko pada setiap pekerjaan akan tetap ada. Untuk mengatasi hal ini perlu mengansurasikan pekerjaan pada perusahaan asuransi yang dipercaya dan sudah mapan. Perusahaan asuransi adalah bisnis sehingga bila resiko yang diasuransikan sedemikian besar, semakin tinggi pula biaya premi yang dibayarkan. Kontraktor yang sering mengalami kecelakaan dan sering melakukan klaim atau tuntutan ganti rugi kepada asuransi akan segera melihat bawah, premi yang dibayarkan semakin lama semakin tinggi. Bagi
85
kontraktor yang baik dan sedikit melakukan klaim akan lebih murah membayar preminya. Dengan demikian ia dapat menutup resiko kecelakaannya dengan biaya yang lebih rendah. Definisinya. Definisi asuransi adalah kontrak yang tertulis, yakni pihak pertama disebut pengasuransi, setuju untuk menerima pembayaran baik kontan atau angsuran yang disebut premi. Untuk mengganti kerugian pihak kedua yang disebut sebagai penerima asuransi, bila terjadi kerugian atau kerusakan sebagaimana yang disebutkan dalam perjanjian. Jenis Asuransi. Berikut ini adalah jenis asuransi yang bisa digunakan kontraktor,yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mendapatkan jenis asuransi yang tepat sesuai dengan tujuannya. Secara garis besar asuransi dikelompokkan dalam: a. Asuransi kendaraan majikan. b. Asuransi tanggung jawab terhadap umum. c. Asuransi peralatan. d. Asuransi resiko semua kejadian yang menimpa kontraktor (All risk). e. Asuransi lainnya. f. Jaminan pelaksanaan. 5.2 Pengerjaan Tanah 5.2.1 Lereng. Untuk menghindari longsoran pada dinding bangunan atau parit, harus diperhatikan kemiringan dinding tanah (angka perbandinghan kecuraman) berikut:
86
87