BAB I LIMBAH A. Pengertian Limbah Berdasarkan peraturan pemerintah (PP) no. 18/1999 dan PP 85/1999, limbah difenisikan sebagai sisa buangan dari suatu usaha atau kegiatan manusia. Ketika mencapai jumlah atau konsentrasi tertentu, limbah yang dibuang kelingkungan dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Limbah dapat menimbulkan dampak negatif apabila jumlah atau konsentrasinya dilingkungan telah melebihi baku mutu. B. Pengertian Baku Mutu Lingkungan UU RI no. 23 tahun 1997 tentang pengolahan lingkungan hidup mendefinisikan baku mutu lingkungan sebagai ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada atauunsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. Dengan kata lain, BAKU MUTU LINGKUNGAN ADALAH AMBANG BATAS/BATAS KADAR MAKSIMUM SUATU ZAT ATAU KOMPONEN YANG DIPERBOLEHKAN BERADA DILINGKUNGAN AGAR TIDAK MENIMBULKAN DAMPAK NEGATIF. Tabel 1.1 Baku mutu beberapa jenis limbah anorganik dalam air yang diperuntukkan sebagi air minum Jenis Limbah Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan Air raksa mg/liter 0.001 Arsenik mg/liter 0.01 Boron mg/liter 0.3 Kium mg/liter 0.003 Tembaga mg/liter 2 Sianida mg/liter 0.07 Fluorida mg/liter 1.5 Timah mg/liter 0.01 Nikel mg/liter 0.02 Nitrat (sebagian NO3) mg/liter 50 C. Pengelompokan Limbah 1. Pengelompokan Berdasarkan Jenis Senyawa a. Limbah organik Secara KIMIAWI: limbah organik merupakan segala limbah yang mengandung unsur karbon (C), sehingga meliputi limbah dari makhluk hidup (misalnya kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisa-sisa tumbuhan mati), kertas, plastik dan karet. Secara TEKNIS: limbah organik sebagai limbah yang hanya berasal dari makhluk hidup (alami) dan sifatnya mudah busuk. Artinya bahan-bahan organik sintetik (buatan) yang juga sulit membusuk/terurai, seperti plastik dan karet, tidak termasuk dalam limbah organik
Limbah organik yang berasal dari makhluk hidup mudah membusuk karena pada makhluk hidup terdapat unsur karbon (C) dalam bentuk gula (karbohidrat) yang rantai kimianya relativ sederhana sehingga dapat dijadikan sumber nutrisi bagi mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan subur pada limbah organik sehingga limnah dapat menjadi sumber penyakit yaitu jika mikroorganisme yang berkembang biak merupakan pathogen (penyebab penyakit). Selain itu hasil pembusukan limbah organik oleh mikroorganisme sebagaian besar adalah berupa gas metan (CH4) yang juga dapat menimbulkan permasalahan lingkungan. Limbah organik yang mudah membusuk dapat dimanfatkan kembali dengan cara dijadikan kompos. Kompos dapat dimanfaatkan sebagai pupuk/penyebur tanaman. Pembuatan kompos dari limbah organik dapat menjadikan salah satu solusi untuk menangani limbah organik b. Limbah anorganik Secara KIMIA: limbah anorganik meliputi limbah-limbah yang tidak mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau peralatan rumah tangga), kaca dan pupuk anorganik (misalnya yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor). Limbah-limbah ini tidak mengandung unsur karbon sehingga tidak dapat diurai mikroorganisme. Secara TEKNIS: segala limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Dalam hal ini bahan anorganik seperti plastik, kertas dan karet juga dikelompokkan sebagai limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit diuraikan oleh mikroorganisme sebab unsur karbonnya membentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang (polimer) 2. Pengelompokkan Berdasarkan Wujud a. Limbah cair LIMBAH CAIR ADALAH segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air Limbah cair dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu: a. Limbah cair domestic (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis. Contoh limbah cair domestic adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja b. Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan industri. Contoh limbah cair industri adalah air sisa cucian daging, buah, atau sayur dari industri pengolahan makanan dan sisa pewarnaan kain/bahan dari indutri tekstil c. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow), yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan. Contoh limbah cair yang dapat merembes dan meluap kedalam saluran pembuangan limbah cair adalah air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), tempat parker, halaman, bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau perkebunan
d. Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan diatas permukaan tanah. Aliran air hujan dipermukaan tanah dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut sebagai limbah cair b. Limbah padat Biasanya limbah padat disebut sebagai sampah. Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok yaitu: 1. Sampah organik mudah busuk (garbage), yaitu limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organic yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme. Sampah ini berasal dari sektor pertanian dan makanan, misalnya sisa dapur, sisa makanan, sampah sayuran dan kulit buah-buahan 2. Sampah anorganik dan organic tak membusuk (rubbish), yaitu limbah padat anorganik atau organik cukup kering untuk sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk. Contoh jenis sampah ini adalah selulosa, kertas, plastic, kaca dan logam 3. Sampah abu (ashes), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angina karena ringan dan tidak mudah membusuk 4. Sampah bangkai binatang (dead animal), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang, seperti tikus, ikan, dan binatang ternak yang mati 5. Sampah sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar dijalanan, seperti dedaunan, kertas dan plastik 6. Sampah industri (industrial waste), yaitu semua limbah padat yang berasal dari buangan industri c. Limbah gas Limbah gas biasanya dibuang ke udara. Diudara terkandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2, dan lain-lain. PENAMBAHAN GAS KEUDARA YANG MELAMPAUI KANDUNGAN UDARA ALAMI AKAN MENURUNKAN KUALITAS UDARA. Tingkat kualitas udara tergantung pada jenis limbah gas, volume yang terlepas, dan lamanya limbah berada diudara. Table 1.2 beberapa macam limbah gas yang umumnya ada diudara No Jenis Keterangan 1 Karbon monoksida (CO) Gas tidak berwarna, tidak berbau 2 Karbon dioksida (CO2) Gas tidak berwarna, tidak berbau 3 Nitrogen dioksida Gas berwarna dan berbau (NOx) 4 Sulfur oksida (SOx) Tidak berwarna dan berbau tajam 5 Asam klorida (HCL) Berupa uap 6 Ammonia (NH3) Gas tidak berwarna, berbau 7 Metan (CH4) Gas berbau 8 Hydrogen fluorida (HF) Gas tidak berwarna 9 Nitrogen sulfida (NS) Gas berbau 10 Klorin (CL2) Gas berbau
Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya juga mengandung partikel-partikel bahan padatan (misalnya abu) atau cairan (misalnya tetesan asam sulfat) yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga tersuspensi dengan gas-gas tersebut. Partikel bahan padatan atau cairan ini biasa disebut MATERI PARTIKULAT.
3. Pengelompokan Berdasarkan Sumber a. Limbah domestic Limbah domestic adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran dan gedung perkantoran. b. Limbah industri LIMBAH INDUSTRI MERUPAKAN BUANGAN HASIL PROSES INDUSTRI. Jenis limbah yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Misalnya, limbah organik cair atau padat akan banyak dihasilkan oleh industri pengolahan makanan, sedangkan limbah anorganik seperti logam berat akan banyak dihasilkan oleh industri tekstil, pengolahan logam, kertas dan lainnya c. Limbah pertanian Limbah pertanian berasal dari daerah pertanian atau perkebunan d. Limbah pertambangan Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Kandungan limbah ini terutama berupa material tambang, seperti logam atau batuan. 4. Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun (B3) DEFINISI bahan berbahaya dan beracun (B3) menurut PP RI No. 18/1999 tentang pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun,yang karena sifat atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung merusak lingkungan hidup, kesehatan maupun manusia. Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa: Mudah meledak (explosive) Pengoksidasi (oxidizing) Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable) Sangat mudah terbakar (highly flammable) Mudah terbakar (flammable) Amat sangat beracun (extremely toxic) Sangat beracun (highly toxic) Beracun (moderately toxic) Berbahaya (harmful) Korosif (corrosive) Bersifat mengiritas (irritant) Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment) Karsinogenik/dapat menyebabkan kanker (carcinogenic) Teratogenik/dapat menyebabkan kecacatan janin (teratogenic) Mutagenic/dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)
Zat atau bahan tersebut diatas diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena memenuhi satu atau lebih karakteristik limbah B3 berikut. a. Limbah mudah meledak, yaitu limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25°C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu da tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
b. Limbah mudah terbakar, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut: a. Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume atau pada titik nyala tidak lebih dari 60°C (140°F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada tekanan 760 mmHg. b. Limbah bukan berupa cairan, yang pada temperature dan tekanan standar (25°C, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara pontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus. c. Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar d. Merupakan limbah pengoksidasi c. Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut: a. Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan b. Limbah yang dapat beraksi hebat dengan air c. Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan d. Merupakan limbah sianida, sulfide atau ammonia yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas,uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan e. Limbah yang dapat mudah meledak atau beraksi pada suhu dan tekanan standar 25°C, 760 mmHg) f. Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organic peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. d. Limbah beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemaran yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabka kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut e. Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran (misalnya bagian tubuh manusia yang diamputasi atau cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi), limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular. Limbah ini berbahaya karena mengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang dapat ditularkan pada pekerja, pembersih jalan dan masyarakat disekitar lokasi pembuangan limbah f. Limbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut: a. Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit b. Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju koresi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperature pengujian 55°C
c.
Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa
BAB II POLUSI A. Pengertian Polusi Polusi disebut juga pencemaran. Menurut UU RI no. 23 tahun 1997, pencemaran adalah masuknya atau dimasukkanya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Zat yang dapat menyebabkan pencemaran disebut pencemar, pencemar disebut juga POLUTAN. Perbedaaan antara polutan dan limbah, limbah atau bahan buangan akan menjadi polutan apabila jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada tempat yang tidak semetinya dan berada pada waktu yang tidak tepat B. Macam-macam Polusi Berdasarkan keberadaannya dilingkungan, polusi dapat dibedakan menjadi polusi udara, polusi air dan polusi tanah 1. Polusi Udara Polusi/pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh polutan dari sumber-sumber alami atau oleh kegiatan manusia. Polutan udara dapat dibedakan menjadi polutan primer dan polutan sekunder. POLUTAN PRIMER: ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Contohnya karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2). POLUTAN SEKUNDERterbentuk dari reaksi polutan primer. Diatmosfer contohnya sulfur trioksida (SO3) dan ozon (O3). a. Polutan di udara Beberapa kelompok polutan/pencemar utama di udara adalah sebagai berikut: MATERI PARTIKULAT Materi partikulat terdiri atas berbagai partikel padat dan cair yang tersuspensi di udara. Partikel yang berukuran besar tersuspensi di udara dalam jangka waktu relative pendek sedangkan partikel berukura kecil tersuspensi dalam jangka waktu relative panjang. Materi partikulat berupa partikel padat biasanya disebut DEBU sedangkan yang berupa partikel cair biasanya disebut KABUT. Contoh materi partikulat adalah partikel tanah, serbuk sari, partikel asbes, timbal, besi, timah, tembaga dan tetesan asam sulfat (H2SO4) NITROGEN OKSIDA Gas nitrogen oksida yang merupakan polutan di udara terutama terdapat dalam bentuk senyawa nitrit oksida (NO), nitrogen oksida (NO2), dan nitrat oksida (N2O).
nitrogen dioksida merupakan gas yang berwarna cokelat kemerahan dan di atmosfer dapat beraksi menjadi asam nitrat (HNO3). SULFUR OKSIDA Gas sulfur oksida yang merupakan polutan utama di udara adalah sulfur dioksida (SO2). Sulfur dioksida adalah gas tidak berwarna dengan bau yang kuat. Sulfur dioksida dapat bereaksi di atmosfer membentuk sulfur trioksida (SO3). Sulfur trioksida dapat beraksi dengan air menghasilkan asam sulfat (H2SO4)
KARBON OKSIDA Karbon oksida terdiri atas gas karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Kedua gas ini tidak berbau, tidak berwarna dan tidak terasa HIDROKARBON Hidrokarbon adalah kelompok berbagai senyawa organic yang hanya mengandung hydrogen dan karbon. Contoh hidrokarbon adalah metan (CH4) dan benzena (C6H6). Hidrokarbon di atmosfer dapat mengalami reaksi fotokimia (reaksi yang dikatalis oleh cahaya matahari) membentuk senyawa-senyawa seperti formaldehid dan peroksiasetilnitrat (PAN) OZON Ozon yang terdapat di lapisan stratosfer merupakan senyawa penting yang , melindungi manusia dan makhluk hidup lain dari bahaya radiasi sinar UV matahari. SUARA Suara merambat ke udara, suara yang menganggu dapat di anggap sebagai polutan di udara. Polusi yang sebabkan suara kita kenal sebagai polusi suara atau kebisingan. POLUSI SUARA ATAU KEBISINGAN DIARTIKAN SEBAGAI SUARA ATAU BUNYI YANG DAPAT MENGANGGU ATAU MERUSAK PENDENGARAN MANUSIA DAN HEWAN. Kebisingan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu: a. KEBISINGAN IMPULSIVE, yaitu kebisingan yang datangnya tidak terus menerus, misalnya suara palu ketika orang memaku b. KEBISINGAN KONTINYU, yaitu kebisingan yang datangnya secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama, misalnya suara mesin yang dihidupkan c. KEBISINGAN SEMI KONTINYU, yaitu kebisingan kontinyu yang hanya sekejap, kemudia hilang tapi ada kemungkinan akan terulang, misalnya suara kereta api atau pesawat terbang yang lewat. Tingkat kebisingan dapat diukur dengan satuan unit pengukur DESIBEL (DB). Semakin besar desibelnya, semakin besar juga resiko kerusakan yang ditimbulkan suara tersebut sehingga waktu kontak dengan suara yang diperbolehkan akan semakin kecil Table 2.1 berbagai tingkat kebisingan
Tingkat kebisingan Amat sangat tenang Sangat tenang Bising
dB 0 10-20 30-50 60-70
Sangat bising
80-90
Menulikan
100-120
Amat sangat menulikan
>120
Contoh (batas ambang dengar) Suara daun bergesek Suara orang bercakap normal Suara orang berteriak, suara pembersih vakum Suara sirene, suara mesin diesel, suara mesin pengolah kapas, suara blender Suara pesawat jet, suara halilintar, suara mesin traktor, suara mesin tekstil, suara mesin pabrik baja Suara mesin roket
b. Sumber-sumber polusi udara Polusi udara dapat terjadi di luar ruangan (outdoor pollution) dan didalam ruangan (indoor pollution). Polusi udara yang terdapat di luar ruangan dapat bersumber dari kegiatan manusia atau dari sumber alami, sedangkan polusi udara di dalam ruangan terutama bersumber dari kegiatan manusia. Conoh sumber-sumber polusi udara yang ada diluar ruangan adalah letusan gunung berapi, kebakaran hutan, pembakaran bahan baker fosil (terutama batu bara) oleh industri (terutama industri kimia, industri metal dan industri kertas), serta pembakaran bahan baker kendaraan bermotor. Contoh sumber-sumber polusi udara yang ada di dalam ruangan adalah bahanbahan baku bangunan, senyawa-senyawa pembersih, asap rokok, perapian, kompor gas dan kompor minyak tanah serta produk-produk perawatan tubuh dan pakaian. Table 2.2 berbagai polutan di udara beserta sumbernya Jenis polutan Sulfur oksida (gas dan partikulat) Ozon Timbal dan mangan Materi partikulat, klorin dan Cium Nitrogen oksida (NO dan NO2) Karbon monoksida dan Karbon dioksida Formaldehid Asbes Ammonia Hidrokarbon
Sumber utama Pembakaran bahan bakar industri, proses peleburan logam Reaksi fotokimia Kendaraan bermotor Produk pembakaran berbagai bahan/ zat buangan industri Pembakaran bahan bakar industri, bangunan pembangkit listrik, kompor gas, perapian, kebakaran hutan, tanah pertanian yang dipupuk berlebihan Pembakaran bahan bakar industri dan kendaraan bermotor Asap rokok, perabot kayu Ubin, atap Produk-produk pembersih Asap rokok, pembakaran bahan bakar
Trikloroetana Para-diklorobenzena Tetrakloroetilen
industri dan kendaraan bermotor Semprotan aerosol Penyegar/pengharum ruangan Uap cairan dry-cleaning pada pakaian
2. Polusi Air Saat ini pencemaran air semakin banyak terjadi. Air dikatakan tercemar jika terjadi perubahan pada kualitas air, baik secara kimia, biologi atau fisika yang dapat membahayakan makhluk hidup. Terjadinya pencemaran air sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia, berupa limbah dari rumah tangga, kegiatan industri maupun kegiatan lainnya. a. Polutan di air Beberapa kelompok polutan/pencemaran utama di air adalah sebagai berikut: AGEN PENYEBAB PENYAKIT Agen penyebab penyakit adalah organisme-organisme yang dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit. Contoh agen penyebab penyakit yang dapat menjadi polutan di air adalah bakteri, virus, protozoa dan cacing parasit LIMBAH YANG MEMERLUKAN OKSIGEN Limbah yang memerlukan oksigen terdiri dari atas berbagai limbah organic yang dapat diurai oleh bakteri aerob. Contoh jenis limbah ini adalah kotoran manusia dan hewan, sisa-sisa tumbuhan dan limbah industri (misalnya industri pengolahan makanan, kertas dan minyak) bahan kimia organik Bahan kimia organic merupakan senyawa kimia yang mengandung atom karbon. Contoh bahan kimia organic tersebut adalah pestisida BAHAN KIMIA ANORGANIK Polutan berupa bahan kimia anorganik adalah polutan yang mengandung unsure kimia selain karbon, misalnya berbagai senyawa asam, senyawa garam-garaman dan logam berat. Contoh logam berat yang umum mencemari perairan adalah timbale (Pb), arsenic (As) dan merkuri (Hg) NUTRIEN TUMBUHAN NUTRIENT TUMBUHAN merupakan senyawa-senyawa kimia yang dapat menstimulasi pertumbuhan tumbuhan dan ganggang (algae). Contoh nutrient tumbuhan yang umumnya menjadi polutan di air adalah nitrat (NO3), fosfat (PO4), dan ammonium (NH4). SEDIMENT SEDIMENT ADALAH ENDAPAN BERBAGAI PARTIKEL PADAT SEPERTI PARTIKEL PASIR, LEMPUNG DAN BATUAN DIDASAR PERAIRAN. Sediment dapat menjadi polutan bagi air apabila jumlahnya berlebihan BAHAN RADIO AKTIF
Bahan radio aktif mengandung atom-atom dari senyawa isotop yang tidak stabil sehingga memancarkan radiasi secara spontan. Contoh bahan radio aktif yang umumnya menjadi polutan di air adalah radon, iodine dan uranium Panas Panas juga dapat menjadi polutan di air. Polusi yang disebabkan panas tersebut sebagai polusi termal. Panas dapat menjadi polutan di air apabila berlebihan sehingga suhu perairan meningkat terlalu tinggi b. Sumber-sumber polusi air Sumber polusi air dapat dibedakan menjadi sumber langsung (point sources) dan sumber tidak langsung (nonpoint sources). Sumber langsung adalah sumber polusi yang membuang polutan di lokasi melalui pipa, selokan atau saluran pembuangan langsung menuju badan atau permukaan air. Polusi dari sumber langsung cenderung mudah dideteksi karena lokasi pembuangan polutannya spesifik. Contoh sumber langsung polusi air adalah pabrik, tempat pengolahan limbah, pertambangan dan tangki minyak. Sumber tidak langsung adalah sumber polusi yang asalnya dari area lahan luas atau dari partikelpartikel yang terbawa udara, yang mencemari air melalui aliran air atau pengendapan senyawa dari atmosfer. Polusi dari sumber tidak langsung lebih sulit dideteksi dari sumber langsung. Contoh sumber tidal langsung dari polusi air adalah aliran atau rembesan senyawa kimia dari lahan pertanian Table 2.3 Berbagai polutan di air beserta sumbernya Jenis polutan Agen penyebab penyakit Limbah yang memerlukan oksigen Bahan kimia organic Minyak Pestisida dan herbisida Plastic Deterjen Senyawa-senyawa berklorin
Bahan kimia anorganik Senyawa asam
Sumber utama Limbah (buangan) rumah tangga, buangan hewan. Kotoran hewan dan manusia, limbah industri, aliran buangan dari perkotaan Buangan mesin dan kendaraan bermotor, kebocoran pipa, tumpahan tangki dan sumur minyak Lahan pertanian dan perkebunan, program pembasmian nyamuk Rumah tangga dan industri Rumah tangga dan industri Industri kertas dan industri lain yang melakukan proses pemutihan (bleaching), air yang ditambahkan klorin (sebagai desinfektan) Pertambangan, pengendapan asam
limbah
industri,
Garam-garaman Timbal Merkuri Nutrient tumbuhan (fosfat dan nitrat)
Sediment Bahan radioaktif
Irigasi pertanian, pertambangan, limbah industri, lading minyak, aliran buangan dari perkotaan Bahan bakar yang mengandung timbal, beberapa pestisida, peleburan timbal Limbah industri, fungisida Aliran dari pertanian, pertambangan, limbah rumah tangga, limbah industri, air limbah yang tidak terolah dengan baik, industri pengolahan makanan, fosfat yang terkandung dalam deterjen Erosi tanah, aliran dari pertanian, pertambangan, hutan dan kegiatan pembangunan (kontruksi) Batuan, tambang uranium, pembangkit tenaga nuklir, pengujian senjata nuklir Air pendingin dari industri dan pusat pembangkit listrik
Panas
3. Polusi Tanah Tanah yang tandus merupakan salah satu contoh akibat dari polusi tanah. Polusi tanah mencakup berbagai perubahan fisik dan kimia pada tanah yang memberi dampak negative bagi kehidupan tumbuhan dan makhluk hidup lain yang hidup ditanah. a. Polutan di tanah Beberapa polutan/pencemar utama ditanah adalah sebagai berikut Limbah padat (sampah) Limbah padat meliputi bahan-bahan padatan buangan seperti kertas, plastic, kayu, metal, kaca, sisa makanan, karet dan lainnya Logam berat Contoh logam berat yang dapat menjadi polutan ditanah adalah kium, timbal, kromium, tembaga, besi dan nikel. Pestisida Pestisida adalah senyawa yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang dianggap menganggu oleh manusia. Pestisida dapat dibagi lagi berdasarkan organisme targetnya menjadiinsektisida (pembunuh serangga), herbisida (pembunuh gulma/ tumbuhan penganggu), rodentisida (pembunuh hewan pengerat), dan fungisida (pembunuh jamur)
Nitrogen, fosfat dan garam mineral Nitrogen, fosfat dan berbagai garam mineral merpakan unsure-unsur yang sangat diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan. Namun jika keberadaannya di tanah berlebih, unsure-unsur tersebut dapat bersifat racun bagi tumbuhan. b. Sumber-sumber polusi tanah Sumber polutan utama ditanah adalah kegiatan pertanian. Pupuk mengandung nitrogen dan fosfat,pestisida mengandung senyawa berbahaya, sedangkan air irigasi umumnya mengandung garam-garaman. Selain pertanian, rumah tangga dan industri juga merupakan sumber polutan ditanah karena menghasilkan berbagai sampah padat dan logam berat. UJI KEPAHAMAN 1 1. Apa yang dimaksud dengan polutan primer? 2. Sebutkan contoh polutan diudara yang berasal dari kendaraan bermotor 3. Sebutkan contoh polutan di air yang berasal dari limbah rumah tangga 4. Jelaskan yang dimaksud dengan pestisida 5. Jelaskan sumber-sumber utama polusi tanah
C. Polusi Dan Polutan Dilingkungan Kerja Zat polutan yang dihasilkan dari aktifitas manusia dilingkungan kerjanya akan mengakibatkan polusi, baik berupa polusi udara, air, maupun tanah. D. Indikator Polusi Dilingkungan Untuk mengetahui tingkat polusi dilingkungan dibutuhkan suatu pengukuran terhadap factorfaktor fisik, kimia atau biologi yang menunjukkan adanya degradasi atau kerusakan pada lingkungan yang tercemar. Factor-faktor ini disebut dengan indicator polusi
1. Indikator polusi udara a. Indicator fisik Indicator fisik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya polusi udara adalah sifat-sifat udara yang dapat diamati. Udara yang bersih seharusnya tidak berwarna dan tidak berbau. b. Indicator kimia Konsentrasi senyawa-senyawa polutan diudara dapat menjadi indicator polusi udara, yaitu indicator kimia. Kandungan senyawa kimia diudara secara normal terutama adalah N2 (nitrogen) c. Indicator biologi Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan diudara dapat dijadikan indicator biologi. Contoh indicator biologi untuk mengamati tingkat polusi udara lumut kerak (Lichenes). 2. Indicator Polusi Air a. Indicator fisik Sifat-sifat fisik air, seperti kekeruhan, bau, warna dan suhu dapat menjadi indicator bagi polusi. Air yang bersih seharusnya jernih (tidak keruh), tidak berbau, tidak berwarna dan suhunya relative sedang. Perubahan pada sifat fisik air bersih yang tersebut diatas menandakan air telah tercemar polutan. Tingkat kekeruhan air berhubungan dengan konsentrasi partikel padat yang tersusupensi dalam air. Kekeruhan air dapat diukur secara sederhana menggunakan alat yang disebut cakram secchi (secchi disc). Bau dan warna air dapat diamati secara langsung, sedangkan suhu dapat diukur dengan thermometer. b. Indicator kimia Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam air dapat pencemaran/polusi air. Berikut ini beberapa contohnya.
menjadi
indicator
terjadinya
Kandungan nutrisi Nutrisi yang larut di air seperti unsure nitrogen, fosfor dan karbon dibutuhkan untuk pertumbuhan organisme fotosintetik di perairan. Kandungan nutrisi di perairan yang terlalu tinggi dapat menjadi salah satu penyebab polusi air yang membahayakan berbagai biota air Kandungan logam berat Keberadaan logam berat dalam air, seperti timbale, merkuri, sianida dan cium, menunjukkan telah terjadi polusi air. Kandungan logam berat dalam air melebihi baku mutu dapat berdampak negative bagi biota air dan kesehatan manusia. Oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO) Oksigen dibutuhkan oleh kebanyakan biota air. Pengukuran oksigen terlarut akan menunjukkan volume oksigen yang terlarut di air masuknya zat polutan, seperti buangan pupuk, sampah organic dapat mnurunkan volume oksigen terlarut. Jumlah oksigen terlarut di air sebaiknya antara 4.0 hingga 12.0 mg/L. Kebutuhan oksigen biokimia (biochemical oxygen demand/BOD)
BOD sangat berhubungan dengan DO. BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup di dalam air untuk kebutuhan respirasinya. Semakin rendah kadar oksigen terlarut (DO) dalam air, semakin tinggi kadar BOD dalam air tersebut. pH Nilai pH air menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air. Nilai pH air yang normal adalah antara 6.5 hingga 9.0. c. Indikator biologi Jumlah dan susunan organisme dalam air sangat berhubungan dengan tingkat polusi air. Beberapa fitoplankton, rentan terhadap polutan sehingga keberadaannya di perairan mengindikasikan kondisi air yang cukup bersih. Sebaliknya keberadaan protozoa parasit dan bakteri koliform dalam air mengindikasikan telah terkjadi polusi air. Tingkat jumlah bakteri koliform pada perairan menunjukkan bahwa perairan tersebut telah tercemar kotoran tinja manusia dan hewan. Keberadan bakteri koliform pada perairan dapat mengindikasikan adanya mikroorganisme patogen, seperti protozoa parasit, bakteri pathogen dan virus yang juga biasa terdapat pada manusia dan hewan. 3. Indikator Polusi Tanah a. Indikator fisik Contoh indikator fisik yang menunjukkan kualitas tanah, antara lain warna tanah, kedalaman lapisan atas tanah, kepadatan tanah, porositas, tekstur tanah dan endapan pada tanah. b. Indikator kimia Nilai pH, salinitas, kandungan senyawa kimia organic, fosfor, nitrogen, logam berat dan radioaktif merupakan contoh indicator kimia bagi tingkat polusi tanah. Nilai pH yang terlalu tinggi atau rendah dan salinitas serta kandungan berbagai senyawa kimia yang terlalu tinggi mengindikasikan telah terjadi polusi tanah. c. Indicator biologi Cacing tanah merupakan salah satu indicator biologi pada pengukuran tingkat polusi tanah. Keberadaan cacing tanah dapat meningkatkan kandungan nutrisi pada tanah yang akan menyuburkan tanah. Polusi tanah akan menyebabkan perubahan kondisi tanah yang dapat mengakibatkan kematian pada cacing tanah. UJI KEPAHAMAN 2 1. Apa yang dimaksud dengan indikator polusi? 2. Sebutkan beberapa contoh indikator kimia yang mengindikasikan polusi udara 3. Jelaskan indikator fisik bagi polusi air 4. Apa yang dimaksud dengan DO dan BOD 5. Jelaskan mengapa cacing tanah dapat menjadi indikator biologi bagi polusi tanah