REFLECTION ON VALUE OF HOLISTIC NURSING THEORY BARBARA MONTGOMERY DOSSEY
Disusun Oleh : Kelompok 4 Sediana Sagala Roselin Megazari Mendrofa Wiyana Mathofani Siregar
187046004 187046007 187046017
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2018 1. Latar belakang Teori Holistik Nursing Barbara Dossey sebagai piuner (pelopor) dari teori holistic nursing. Teori ini di motivasi (terinspirasi) dari seorang tokoh keperawatan pertama yaitu Florent Nightingle. Florent Nightingle juga merupakan seorang integralis yang berfokus pada kebutuhan manusia dan berbagai aspek lingkungan. Florent Nightingle ingin menjadikan perawat tidak hanya sebagai “perawat” melainkan sebagai change agent dan pemimpin melalui pendidikan dan pelatihan. Hal tersebut dapat dilihat dari pesan “Futere of Nursing” yang terdiri dari: a. Perawat harus sepenuhnya mengikuti pendidikan dan pelatihan
b. Perawat harus mencapai level pendidikan dan pelatihan yang lebih tinggi melalui pendidikan akademik c. Perawat harus menjadi mitra baik itu dengan dokter ataupun tenaga medis lainnya d. Perencanaan tenaga kerja yang efektif dan pembuatan kebijakan diperlukan pengumpulan data dan infrastruktur informasi yang lebih baik. Berdasarkan
hal
tersebut,
Barbara
Dossey
mengembangkan
teori
keperawatan Florent Nightingle menjadi lebih luas melalui teori holistik nursing. 2.
Ruang Lingkup Teori Barbara Dossey Teori holistik nursing Dossey sangat berfokus pada kehidupan Florent
Nightingle. Akan tetapi proses terbentuknya teori ini sangat jelas. Hal ini didukung dengan gambar-gambar yang telah di modifikasi. Ruang lingkup teori ini adalah Healing, metaparadigma, Pattern of Knowing in Nursing, Four Quadrant dan AQAL (All Quadrants, All Levels). 3. Konsep dan Proporsi Teori Barbara Dossey Teori keperawatan integral, sebagai berikut: a. Healing/ penyembuhan Komponen konten pertama dalam Teori Integral Nursing adalah penyembuhan. Kesembuhan termasuk mengetahui dan melakukan merupakan perjalanan seumur hidup dan proses membawa aspek diri pada tingkat yang lebih baik (kesadaran setiap individu untuk sembuh). Semua komponen dihamparkan untuk membuat keutuhan. Healing ditempatkan dipusat dan kemudian metaparadigma keperawatan (Keperawatan, Manusia, Lingkungan dan kesehatan), pola mengetahui (pribadi, empiris, estetika, etika, tidak tahu, sosiopolitik), empat kuadran (subjektif, objektif, intersubjektif dan interobjektive) dan semua kuadran, tingkat pertumbuhan, pengembangan dan evolusi. Individu bergerak melalui kesadaran meningkatkan pemikiran integral yang holistik.
b. Metaparadigma keperawatan
Komponen konten pertama dalam Teori Integral Nursing adalah metaparadigma keperawatan. Metaparadigma adalah Sesuatu yang abstrak dari pengetahuan keperawatan yang diikuti oleh konsep inti. Metaparadigma keperawatan dossey adalah Perawat, manusia, kesehatan dan lingkungan.
Gambar diatas, menerangkan empat komponen mengelilingi penyembuhan, menyiratkan dampak yang saling terkait dan saling tergantung dari domain ini karena masing-masing menginformasikan dan mempengaruhi satu dengan yang lain; perubahan pada satu komponen menciptakan tingkat perubahan pada komponen yang lain, sehingga mempengaruhi penyembuhan. c. Fundamental keperawatan : Patterns of Knowing Komponen konten ketiga dalam teori Integral Nursing adalah pengakuan pola mengetahui dalam keperawatan (Patterns of Knowing). Barbara Dossey mengadopsi dari teori B. Carper (1978) tentang Patterns of Knowing dan dikembangkan oleh Munhal pada tahun 1993 tentang not knowing, kemudian ditambahkan oleh White tahun 1995 tentang pattern of sociopolitical yang kemudian menjadi enam bagian, yaitu: 1. Personal knowing/ pengetahuan pribadi Proses dinamis dan kesadaran yang utuh yang berfokus pada persepsi bersama dikembangkan melalui seni, tari, musik dan ekspresi lainnya. 2. Empirical knowing/ Pengetahuan empiris Ilmu keperawatan yang berfokus pada ekspresi formal, pengamatan langsung, pengukuran, verifikasi dan validasi kompetensi ilmiah dalam pendidikan dan praktik. 3. Aesthetic knowing/ Estetik pengetahuan Seni keperawatan yang berfokus pada cara mengeksplorasi pengalaman dan makna dalam hidup dengan diri sendiri. Kombinasi dari pengetahuan, pengalaman, naluri dan intuisi yang menghubungkan perawat dengan pasien. 4. Ethical knowing/ Etika pengetahuan
Pengetahuan etis adalah pengetahuan moral dalam keperawatan yang berfokus pada perilaku, ekspresi dan dimensi moralitas dan etika. Menilai dan mengklarifikasi situasi, menciptakan perilaku moral dan etika formal yang saling berkaitan. Menekankan rasa hormat pada orang, keluarga dan komunitas yang mendorong hubungan yangmeningkatkan perhatian, responsivitas, komunikasi dan tindakan moral. 5. Not knowing/ Tidak memiliki pengetahuan Tidak tahu adalah kapasitas untuk menggunakan keberadaan penyembuhan, melibatkan autentisitas, penerimaan, dan penemuan dengan diri dan orang lain.
6. Sociopolitical knowing/ Pengetahuan social politik Sosiopolitik mengetahui variable penting social, ekonomi, budaya, politik dan sejarah. Pola ini termasuk informasi kriti dan keadilan sosial untuk suara-suara yang tidak terlayani disemua bidang masyarakat untuk mengurangi kesenjangan kesehatan. d. Empat Kuadran 1. Kuadrant "I" (Subjective, personal, intentional): Melihat kesadaran manusia dari sisi dalam. 2. Kuadrant “It” (Objective, biological, behavioral) 3. Kuadrant “We”(intersubjective, cultural, shared values) 4. Kuadrant “Its” (interobjective, systems, structures)
e. All Quadrant, all levels, all lines 1. Level: Tingkat perkembangan yang menjadi permanen dengan pertumbuhan dan kematangan (misalnya, kognitif, relasional, psikososial, fisik, mental, emosional, kompleksitas.
spiritual)
yang
mewakili
peningkatan
organisasi
atau
2. Line: area pengembangan yang dikenal sebagai kecerdasan majemuk: garis kognitif (kesadaran akan sesuatu hal), garis antar pribadi (bagaimana saya berhubungan secara social dengan orang lain), garis emosional. 3. Tipe: Perbedaan dalam kepribadian dan ekspresi serta pengembangan. (misalnya, jenis budaya, tipe kepribadian, enneagram). 4. ??
4. Filosopi Teori Barbara Dossey Barbara Dossey, filosfofinya berfokus pada integral seperti: a. Pemahaman melalui integrasi yang dinamis, saling tergantung dan terus menerus berinteraksi menciptakan komunikasi yang baik. b. Pandangan integrasi adalah cara yang komprehensif untuk mengatur beberapa fenomena pengalaman manusia dan realitas serta mengidentifikasi fenomena sebagai interior individu (subjektif, personal), individu eksterior (tujuan, perilaku), interior kolektif (intersubjektif, budaya), dan kolektif eksterior ( interobjective, sistem / struktur). c. Penyembuhan adalah proses yang melekat dalam semua makhluk hidup. d. Kesehatan Integral yang dialami oleh individu, kelompok-kelompok, masyarakat, bangsa, budaya, dan ekosistem sebagai keutuhan dengan perkembangan menuju pemahaman pribadi dan memperluas kesadaran setiap individu ke tingkat yang lebih baik dan kolektif. e. Keperawatan Integral merupakan pandangan yang menggunakan bahasa dan pengetahuan yang terjadi pada kehidupan dan keterampilan. f. Keperawatan Integral memiliki kapasitas untuk mencakup semua cara mengetahui dan pengembangan pengetahuan. g. Keperawatan Integral berlaku dalam konteks apapun, dan ruang lingkup mencakup semua aspek pengalaman manusia. h. Keperawatan integral merupakan instrumen dalam proses penyembuhan dan memfasilitasi penyembuhan melalui knowing, doing dan being. 5. Internal Consistency Theory
Teori Holistik Nursing Barbara Dossey sudah cukup konsisten dalam pembahasannya mulai dari latar belakang teori Healing Environments yang diambil dari teori Florent Nightingle sampai dengan pembahasan tentang teori Integral Nursing yang memiliki lima conten component yaitu Healing, Metaparadime of Nursing, Petterns of Knowing, Quadrant dan AQAL (All Quandrant, All Level, All Type). 6. Parsimoni Theori Teori Holistik of Nursing yang berfokus pada Theori of Integral Nursing merupakan Grand theory yang tersusun dari berbagai konsep dan proposisi yang abstrak. Perjalanan konsep teori ini dimulai dengan mendalami kehidupan dan harapan Nightingle bagi generasi perawat di masa depan. Oleh karena itu Dossey menjadikannya sebagai latar belakang terciptanya teori Holistik of Nursing. Teori ini berfokus pada konsep inti “Healing” yang kemudian Dossey menjabarkan kembali faktor-faktor yang mendukung healing yaitu metaparadigma of nursing theory (nurse, health, persons, environment), Patterns of knowing (personal knowing, empirical knowing, aesthetic knowing, ethical knowing, not knowing, sosiopolotical knowing), Quadrants (I, It, Its, We) dan AQAL Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa teori Holistik of Nursing memiliki keringkasan yang cukup baik.
7. Testability Teori holistic of nursing memenuhi criteria testability untuk grand teori yaitu dapat di uji melalui Directions for Future Research a. Menguji komponen-komponen inti pada hubungan perawatan untuk praktek klinik, edukasi, reset dan kebijakan kesehatan. Contoh : penelitian yang dilakukan oleh Zaharek (2005) diketahui bahwa teori Holistik Nursing terkontribusi pada pengetahuan tentang “Healing” dan intensionalitas serta memiliki implikasi pada prkatek dan riset selanjutnya. b. Jurnal yang didapat pada Analisis dan aplikasinya pada praktik holistic nursing, edukasi, reset dan kebijakan kesehatan. Contohnya : penelitian yang dilakukan oleh Takase & Taraoka, (2011) diketahui bahwa HNCS (Holistic Nursing Competence Scale) dapat
membantu perawat dalam mengevaluasi komperensi dan mengidentifikasi kebutuhan pendidikan. Teori ini juga menggunakan pendekatan induktif, dimana Dossey melakukan pengamatan pada pengalaman pribadi dan menghubungkannya dengan teori Nightingle. Selanjutnya secara umum teori integral of nursing sejalan antara filosofi Claims dengan isi teori yang mengacu pada proses penyembuhan yang saling berkaitan (Mine, Body, Spirit) serta secara terus menerus perawat memfasilitasi kemampuan tersebut. 8. Empirical adequacy Dossy mengalami suatu keadaan disaat melakukan pemeriksaan tekanan darah, didapatkan hasil bahwa 190/90 mmhg. Pada keadaan tersebut, Dossey merasa terganggu dengan kondisi kesehatannya. Namun, beliau tidak ingin menggunakan obat-obatan sebagai alternative dalam penyembuhan. Dossey berniat menggunakan praktik mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya tersebut. Dossey pun menggunakan air putih, istirahat dan merilekskan tubuhnya. Ketika diukur kembali, terjadi penurunan tekanan darah. Dossey berpikir, bahwa keadaan ini dapat diterapkan pada pasien dalam tahap penyembuhan penyakit dengan memperhatikan kesehatan, lingkungan pribadi dan keperawatan. Pengalaman pribadi tersebut sesuai dengan konsep dari Grand teori Dossey. Dari pengalaman pribadi dossey didapatkan kesesuaian antara pengalaman dengan kosnep dari grand theory. Keadaan tersebut dapat digambar pada konsep healing and meta-paradigm of nursing theory : a. Nurse : Dossey dengan yakin bahwa pengalamannya dapat memberikan kesembuhan. Oleh karena itu, Dossey berharap dapat menfasilitasi untuk mengikuti hal yang sama. b. Person : Dengan pengalaman yang dialami Dossey, maka ia meyakinkan diri pasien. Bahwa, pasien dapat menyembuhkan diri sendiri dengan hal yang sederhana. c. Health : Hal sederhana apa yang akan diberikan oleh Dossey, untuk mendukung kesehatannya pasien yaitu dengan cara menganjurkan pasien mengkonsumsi air putih dan membuat keadaan tubuh pasien rileks. d. Environment : untuk mendukung proses kesembuhan pasien, lingkungan pasien juga harus tetap dipelihara. Dengan menciptakan lingkungan yang tenang dan memberikan kenyamanan kepada pasien melalui istirahat dan
mendengarkan musik kesukaan pasien. Sehingga, pemikiran pasien dapat lebih rileks dan membantu menurunkan tekanan darah yang dialami oleh pasien. 9. Aplikasi Teori Dossey dalam Praktik Keperawatan Kecukupan pragmatis dari teori Holistik of Nursing dapat digunakan disetiap situasi klinis untuk mengeksplorasi kesadaran intelektual dalam semua kuadran. Dalam pendekatan integral, semua kuadran sama pentingnya untuk mencegah individu dari komplikasi lebih lanjut yang potesial terjadi. Teori integral nursing yang membuktikan kerangka kerja konseptual perawat adalah integrasi terapi komplementer dan alternative ke dalam perawatan pasien secara rutin yang menerima layanan rehabilitasi. Ketika suatu penelitian dilakukan maka akan diperoleh data yang mewakili gambaran dari teori holistic of nursing. Misalnya seorang anak yang sedang di rawat di rumah sakit maka keluarga dalam hal ini terutama orang tua akan mengalami stress yang cukup tinggi akibat lingkungan yang tidak kondusif. Peran perawat tidak hanya berfokus pada pasien, akan tetapi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Perawat dapat mengaplikasikan teori holistic of nursing dengan memberikan asuhan keperawatan secera menyeluruh yaitu menciptakan ruangan yang tenang dan melakukan relaksasi kepada keluarga melalui tindakan massase. Hal tersebut tentu saja memberikan kenyamanan sehinhha dapat meminimalkan stress. Juliann Pardue mengembangkan model Rehabilitasi integratif sebagai pondasi untuk terapi komplementer dan altefnatif. Teori integral dalam praktik klinik adalah studi empiris yang memberikan dukungan untuk penggunaan mekanisme guna meningkatkan kesejahteraan perawat dan memperbaiki lingkungan kerja perawat.
DAFTAR PUSTAKA Dossey, B.M, dkk. 2005. HOLISTIC NURSING A Handbook For Practice. Edition 4. USA (Sudbury, Massachusetts); Jones And Bartlett. Dossey, B.M, dkk. 2013. HOLISTIC NURSING A Handbook For Practice. Edition 6. USA (Sudbury, Massachusetts); Jones And Bartlett. Fawcett, J. 2006. CONTEMPORARY NURSING KNOWLEDGE: Analysis and Evaluation of Nursing Models and Theories Second Edition. Philadelphia : FA Davis Company. Takase, M & Teaoka, S. Development of the Holistic Nursing Competence Scale. Nursing & Health Sciences: Blacwell Putlishing Area Pty. Ltd 2011. Zahourek, R.P. intentionality Evolutionary Develupment in Healing: A Grounded Theory Study for Holistic Nursing. Journal of Holistic Nursing: America Holistic Nurse’s Assosiation. 2005.