BAB I PENDALHULUAN
A. LATAR BELAKANG Jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) merupakan salah satu tanaman toga yang di gunakan pada masyarakat, baik untuk bumbu masakan maupun untuk obat-obatan dari bagian perasan air buah jeruk nipisnya. Untuk obat, jeruk nipis digunakan sebagai penambah nafsu makan, penurun panas (antipireutik), diare, menguruskan badan, antiinflamasi, dan anti bakteri. Efek air perasan buah jeruk nipis sebagai antibakteri dapat menghambat pertumbuhan
bakteri
Eschericia
colli,
Streptococcus
haemolyticus,
dan
Staphylococcus aureus. Salah satu bakteri yaitu Staphylococcus aureus, merupakan bakteri jenis gram positif yang diperkirakan 20-75% ditemukan pada saluran pernapasan atas, muka, tangan, rambut dan vagina. Infeksi bakteri ini dapat menimbulkan penyakit dengan tanda-tanda yang khas, yaitu peradangan, nekrosis, tampak sebagai jerawat, infeksi folikel rambut, dan pembentukan abses. Diantara organ yang sering diserang oleh bakteri Staphylococcus aureus adalah kulit yang mengalami luka dan dapat menyebar ke orang lain yang juga mengalami luka. Lesi yang ditimbulkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dapat dilihat pada abses lesi ataupun jerawat. Bakteri menginvasi dan berkembang biak dalam folikel rambut yang menyebabkan kematian sel atau nekrosis pada jaringan setempat. Selanjutnya diikuti dengan penumpukan sel radang dalam rongga tersebut. Sehinggga terjadi akumulasi penumpukan pus dalam rongga. Penumpukan pus ini mengakibatkan terjadinya dorongan terhadap jaringan sekitar dan terbentuklah dinding-dinding oleh sel-sel sehat sehingga terbentuklah abses. Bakteri ini juga akan bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain lewat pembuluh getah bening dan pembuluh darah, sehingga terdapat juga peradangan dari vena dan trombosis.
1
Berdasarkan hasil penelitian, minyak atsiri pada daun jeruk nipis yang menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, juga terdapat pada air perasan buah jeruk nipis. Selain itu juga, dengan mengetahui adanya kebiasaan ditengah masyarakat, mengenai penggunaan air perasan buah jeruk nipis dalam upaya menghilangkan jerawat serta penyembuhan luka agar tidak terjadi abses, dimana salah satu penyebabnya Staphylococcus aureus. Mengetahui adanya efek antibakteri air perasan buah jerk nipis yang telah diuji pada beberapa kuman patogen.
B. RUMUSAN MASALAH a. Apa definisi jeruk nipis ? b. Mencari
tahu
tingkat
efektivitas
air
jeruk
nipis
dalam
meghambat
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus ? c. Apa kontra indkasi pada penggunaan jeruk nipis ? d. Bagaimana perbandingan jeruk nipis dan obat medis ?
C. TUJUAN PENULISAN a. Untuk mengetahui definisi jeruk nipis b. Untik mengetahui tingkat efektivitas air jeruk nipis dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus c. Untuk mengetahui kontra indikasi jeruk nipis d. Untuk mengetahui perbandingan jeruk nipis
2
BAB II PEMBAHASAN
A. DEFINISI JERUK NIPIS (CIRTUS AURANTIFOLIA) Jeruk nipis sudah di kenal sejak zaman dahulu kala dan dimanfaatkan sebagai tanaman herbal. Jeruk nipis merupakan salah satu varian buah jeruk yang dimanfaatkan untuk pengobatan dan kecantikan. Jarang sekali atau bahkan tidak ada yang mengkonsumsinya langsung karena rasanya yang sangat masam, dan kecut, pemanfaatan jeruk nipis biasanya dicampur dengan madu atau ditambahkan dengan bahan herbal lainnya. Klasifikasi tumbuhan jeruk nipis Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Classis : Dicotyledoneae Ordo : Rutales Familia : Rutaceae Genus : Citrus Species : Citrus aurantifolia Swingle (Rukmana, 1996). Di dalam ekstrak buah jeruk nipis megandung zat minyak limonene dan linalool, flavonoid seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin dan naringin. Sedangkan jeruk nipis yang sudah matang memiliki kandungan synephrine dan N-methyltyramine, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B satu, dan C. Sedangkan air buah jeruk nipis dapat digunakan sebagai penyedap masakan, minuman, penyegar, bahan pembuat asam sitrat, serta ihkan karat pada logam dan kulit yang kotor. Bisa juga sebagai campuran jamu. Sebagai herbal alami, jeruk nipis berkhasiat untuk menghilangkan sumbatan vital energi, obat batuk, peluruh dahak, peluruh kencing dan keringat, serta membantu proses pencernaan. Karat pada logam dan kulit yang kotor. Bisa juga sebagai campuran jamu. 3
Asam sitratnya mampu mencegah kekambuhan pada pasien pasca operasi batu ginjal. berikut ini ada beberapa tips cara meracik rilmuan tradisional dari jeruk nipis yang dapal digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.
B. KONTRA INDIKASI JERUK NIPIS KONTRA
INDIKASI
Memiliki riwayat alergi terhadap jeruk Melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi bakteri Staphylococcus nipis aureus
Memilki tingkat sensitivitas kulit yang tinggi
Memiliki luka atau goresan terbuka
Luka bakar
4
C. PERBANDINGAN JERUK NIPIS DAN PENISILIN Jeruk Nipis Kelebihan
Dalam air perasan jeruk nipis terdapat minyak atsirin yang mampu menghamb at pertumbuh an bakteri
Penisilin Kekurangan
Staphyloco ccus
Mudah didapat, tersedia banyak alam, dan ekonomis
Meningkat
Mencegah
Kekurangan
Bisa
kan
pertumbuh
menyeba
sensitivitas
an bakteri
bkan
kulit
dan
mual,
terhadap
membunu
muntah,
sinar UV
h bakteri
pusing,
Tidak dapat
yang
demam,
terpapar
sudah
diare,
sinar
matang
ruam
Dapat
atau
selama 12
merusak
gatal-
jam
dinding sel
gatal, dan
Dapat
bakteri
bisa
menimbulk
saat proses
menyeba
an
reproduksi
bkan
matahari
Kelebihan
kerusakan
gagguan
pada kulit (
pada
jika
ginjal
konsentrasi
Dapat
dari jeruk
memyeba
nipis
bkan
tinggi)
resisten jika pasien
5
mengkon sumsi obat putussambung
D. TUNGKAT EFEKTIVITAS Air Perasan buah jeruk nipis memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan dari bakteri Staphylococcus aurfeus pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% dimana semakin tinggi konsentrasi air perasan buah jeruk nipis maka daya hambat
air
perasan
buah
jeruk
nipis
terhadap
pertumbuhan
kuman
Staphylococcus semakin baik. Penelitian uji daya hambat air perasan buah jeruk nipis terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus menunjukan bahwa air perasan buah jeruk nipis dengan konsenrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% dapat menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Hal ini menunjukkan adanya senyawa aktif antibakteri dalam air perasan buah jeruk nipis yang diduga diperoleh dari kandungan kimia yang terdapat di dalamnya, seperti minyak atsiri, diantaranya fenol yang bersifat sebagai bakterisidal, yang mungkin mampu menghambat pertumbuhan dari bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian daya hambat minyak atsiri pada daun jeruk nipis juga telah dilakukan oleh Ratih Diah Pertiwi (Fakultas Farmasi UGM, 1992), dimana terdapat aktivitas hambatan terhadap bakteri Staphylococcus aureus, pada konsentrasi 20%, 40%, dan 80%. Minyak atsiri yang terkandung dalam jeruk nipis memiliki senyawa flavonoid yag berfusngsi sebagai anti bakteri . Zona bening di sekitar cakram merupakan pentunjuk kepekaan bakteri terhadap bahan anti bakteri yang dinyatakan dengan luas zona hambat . Zona hambat yang di hasilkan memiliki diameter yang berbeda- beda dan 6
bentuk yang tidak beraturan . Zonahambat yang terbentuk akibat perasan air jeruk nipis nmenunjukan bahwa efek anti bakteri dari perasaan jeruk nipis memiliki daya hambat terhadapt pertumbuhan staphylococcus aureus . Karena adanya senyawa aktif anti bakteri dari kandungan kimia yang terdapat di dalamanya. Flavonoid merupakan senyawa pereduksi yang baik, menghambat banyak reaksi oksidasi, baik secara enzim maupun non enzim. Flavonoid merupakan golongan terbesar senyawa fenol (Sjahid, 2008). Mekanisme kerja flavonoid berfungsi sebagai antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein extraseluler yang mengganggu keutuhan membran sel bakteri Mekanisme kerjanya dengan cara mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi (Juliantina 2008).
perasan jeruk nipis
minyak atsiri
Flavonoid
Kompleks Flavonoid
Senyawa Antibakteri Denaturasi membran sel & protein sel bakteri
Pembentukan zona hambat
7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN Air Perasan buah jeruk nipis memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan dari bakteri Staphylococcus aurfeus pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% dimana semakin tinggi konsentrasi air perasan buah jeruk nipis maka daya hambat
air
perasan
buah
jeruk
nipis
terhadap
pertumbuhan
kuman
Staphylococcus semakin baik. B. SARAN Penggunaan air perasaan jeruk nipis sebagai zat anti bakteri sebaiknya disesuaikan dengan kontraindkasi yang ada agar tidak menyebabkan gangguan atau kelainan lebih lanjut.
8
DAFTAR PUSTAKA Razak, Abdul dkk. 2013. Uji Daya Hambat Air Perasan Buah Jeruk Nipis
(Citrusaurantifolia s.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In Vitro. Universitas Andalas. Padang. Sukarsa. 2013. Manfaat Buah Buahan Sebagai Obat Keluarga. Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto. Julianti, F., Citra DA, Nirwani B, Nurmasitoh T., Bowo ET. 2008. Manfaat Sirih Merah (Piper Crotatum ) Agen Anti Bakterial Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan indonesia. Jakarta.
9