MAKALAH JARINGAN INTERNET
“STANDAR DAN PROTOKOL”
NAMA NIM
DI SUSUN OLEH: : YUNI SELVITA SUCI : 061440350764
TEKNIK TELEKOMUNIKASI SARJANA TERAPAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2017
0
KATA PENGANTAR Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahi kita semua rahmat sehingga kita mampu menghadapi hidup yang penuh rintangan sampai detik ini. Alhamdulillahhirobbil `alamin. Kedua kalinya tidak lupa kita haturkan atas junjungan Nabi besar kita yang dengan perjuangannya mampu membawa kita dari alam kekafiran atau kebodohan menuju alam yang bercahaya atau kefahaman sehingga kita bias membedakan mana yang benar dan yang salah. Kemudian ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada ibu/Bapak dosen yang telah memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, dan Alhamdulillah mampu terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Dan kepada para pembaca saya sadar makalah ini masih banyak kekurangannya untuk itu kritik dan saran yang membangun saya harapkan sebagai perbaikan karya selanjutnya.
Palembang,
Oktober 2017
Penyusun
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar
........................................................................................... i
Daftar Isi
.......................................................................................... ii
BAB I : Pendahulan
.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang
.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah
.......................................................................................... 1
C. Tujuan
.......................................................................................... 1
D. Manfaat
.......................................................................................... 1
BAB II : Pembahasan
.......................................................................................... 2
A. T/IP – DoD
.......................................................................................... 2
B. OSI
.......................................................................................... 6
C. Hardware Pembentuk Jaringan ....................................................................... 10 BAB III : PENUTUP
........................................................................................ 21
A. Kesimpulan
........................................................................................ 21
B. Saran
........................................................................................ 21
Daftar Pustaka
........................................................................................ 22
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang. Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi di dalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut:
Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking).
Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
Bagaimana format pesan yang digunakan.
Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya
Mengakhiri suatu koneksi.
1
Dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu efektivitas, kehandalan, dan Kemampuan dalam kondisi gagal di network. Agar protokol dapat dipakai untuk komunikasi diberbagai pembuat perangkat maka dibutuhkan standardisasi protokol. Banyak lembaga dunia yang bekerja untuk standardisasi protokol. Yang saat ini banyak mengeluarkan standardisasi protokol yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI. Protokol yang saat ini banyak digunakan adalah T/IP, DoD, dan OSI.
B. Rumusan Masalah
Apa itu T/IP dan DoD? Serta apa perbedaannya?
Apa itu OSI?
Perangkat apa saja yang membangun sebuah jaringan?
C. Tujuan Tujuan dari materi ini seperti yang disebutkan dalam rumusan masalah adalah agar mengetahui macam-macam standar dan protokol pada sebuah jaringan serta perbedaan masing-masing.
D. Manfaat Manfaat dari materi ini adalah kita diharapkan mengetahui macam-macam standar dan protokol pada sebuah jaringan serta perbedaan masing-masing.
2
BAB II PEMBAHASAN A. T/IP – DoD
T/IP Internet Protocol/Internet
protocol Protocol)
suite atau T/IP (singkatan adalah
dari Transmission
standar komunikasi data yang
Control
digunakan
oleh
komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah T/IP stack. Protokol T/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). T/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen. Protokol T/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh
beberapa
badan,
seperti
halnya Internet
Society (ISOC), Internet
Architecture
Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas T/IP, skema pengalamatan, dan konsep T/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
3
Arsitektur T/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, T/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat T/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) T/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol T/IP adalah sebagai berikut: 1. Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan T/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DH), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File
Transfer
Protocol (FTP),Telnet, Simple
Mail
Transfer
Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft T/IP,
protokol-protokol
lapisan
aplikasi
berinteraksi
dengan
menggunakan
antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over T/IP (NetBT). 2. Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (T) dan Datagram Protocol (UDP). 3. Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam
lapisan
ini
adalah Internet
Protocol (IP), Address
Resolution
Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP). 4. Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. T/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi
transport,
mulai
dari
teknologi
transport
dalam LAN (seperti
halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)). 4
Jaringan dengan protocol T IP mempunyai elemen-2 pokok seperti berikut:
Infrastruktur T IP
Infrastructure inti jaringan
Connectivity Internet
Layanan DH untuk layanan sewa IP address pada jaringan
Layanan DNS server
Layanan WINS Server
Protocol T IP suite Layanan protocol T IP, jika di rujuk pada model OSI ada pada layer Internet dan layer Transport yang membentuk protocol suite T IP. Protocol T IP merupakan kumpulan protocol membentuk Protocol T IP suite.
Protocol-2 yang berbeda yang berjalan bersama-sama menggunakan infrastructure yang sama IP, Internet Control Message Protocol (ICMP), Address resolution protocol (ARP) T, datagram protocol (UDP) Protocol-2 applikasi seperti: Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Post Office Protocol 3 (POP3), Internet Message Access Protocol (IMAP) HTTP, FTP Telnet, Secure Shell (SSH) Server Message Block (SMB)
Dalam hubungannya dengan model referensi OSI, protocol T IP suite bisa digambarkan dalam diagram berikut ini:
5
Komunikasi protocol T IP Ketika informasi melewati turun pada stack-2 T IP, setiap layer menambahkan informasi kepada paket data.
Data applikasi berisi paket-2 data yang sesungguhnya yang akan dikirim ada di layer Application
Melewati layer Host-to-Host (atau layer transport) paket diberi tagging dengan PORT komputer pengirim dan penerima, apakah itu misal PORT 25 yang merupakan applikasi SMTP (email), PORT 80 untuk applikasi HTTP (internet) ataupun lainnya.
Kemudian paket ini turun ke layer IP (atau layer network) untuk diberikan tagging address jaringan atau routable address untuk komputer pengirim dan penerima.
Kemudian paket turun ke layer Network Access, turun pada layer driver jaringan itu sendiri dimana address fisik piranti (address MAC) tersebut di tagging kepada paket untuk komputer pengirim dan penerima.
Dan kemudian disini diputuskan kemana paket data tersebut akan dikirim, bagaimana dikirim dan kemana tujuan nya. Paket di lewatkan dari ujung ke ujung, bisa saja paket ini dari fisik NIC komputer anda ke default Gateway, dan dari sana paket dikirim ke Hop berikutnya, ke hop berikutnya dan terus dari hop ke hop dan untuk setiap hop pada lokasi tertentu, keputusan perlu dibuat kemana paket akan dikirim dan pada titik ujung akhir: 6
Paket menuju stack T IP keatas stack demi stack
Informasi dikuliti disetiap stack layer persis seperti diperlakukan disisi pengirim stack per stack Cuma disini bukan ditagging akan tetapi dilepas taggingnya, dikuliti, atau dipreteli diambil intinya saja.
PENGALAMATAN Protokol T/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut: 1. Pengalamatan
IP:
yang
bit (empat oktet berukuran
berupa
alamat
8-bit)
yang
logis
yang
umumnya
terdiri
atas 32-
ditulis
dalam
format http://www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID)
yang
dapat
mengidentifikasikan
jaringan
lokal
dalam
sebuahinternetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan
subnet
mask 255.255.255.000 ke
dalam Network
ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DH) (dinamis). 2. Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan
dalam
nama
alfanumerik
yang
diekspresikan
dalam
bentuk
.
, di mana
mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan
mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan
domain
Domain
Name
System
(DNS).
Sebagai
contoh,
alamat
FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host dengan nama “id” yang terdapat di
dalam
domain
jaringan
“wikipedia.org“. Nama 7
domain wikipedia.org merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalamroot DNS, yang memiliki nama “.” (titik). Penggunaan FQDN
lebih
bersahabat
dan
lebih
mudah
diingat
ketimbang
dengan
menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam T/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.
Berikut ini merupakan layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol T/IP: 1. Pengiriman berkas (file
transfer). File
Transfer
Protocol (FTP)
memungkinkan
pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalamjaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna ( name) dan ”, meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak ber. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.) 2. Remote . Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 danRFC 855.) 3. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.) 4. Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.) 5. Remote
execution. Memungkinkan
pengguna
komputer
untuk
menjalankan
suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer 8
yang sama dan ada pula yg menggunakan sistemRemote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer
yg
berbeda.
(sebagai
contoh
dalam Berkeley
UNIX ada
perintah rsh dan rexec.) 6. Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)
Lapisan T/IP Model jaringan T/IP yaitu berbentuk layer atau lapisan. Ada 5 Lapisan pada T/IP, antara lain: 1.
Physical Layer Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media
komunikasi, dll. Lapisan ini fleksibel sesuai dengan media komunikasi yang digunakan. 2.
Network Access Layer
Berfungsi mengatur penyaluran data pada media fisik yang digunakan. Lapisan ini memberikan layanan dan koreksi terhadap kesalahan data yang ditransmisikan. 3.
Internet Layer Berfungsi mendefinisikan bagaimana hubungan antara dua pihak dapat terjadi pada
suatu jaringan. Pada jaringan internet, lapisan ini bertugas untuk memastikan agar semua paket data yang dikirimkan dapat sampai di tujuannya masing-masing. 4.
Transport Layer Berfungsi mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to
end host. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima oleh penerima adalah sama dengan informasi yang dikirim oleh pengirim. 5.
Application Layer
9
Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur T/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang berjalan pada jaringan. Oleh karena itu, akan banyak protokol pada lapisan ini sesuai dengan jumlah aplikasi yang dapat dijalankan.
Cara Kerja T/IP Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan T/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah. Standar Protokol DoD (Department of Defense) The Department of Defense ( DOD ) , sebuah divisi dari pemerintah Amerika Serikat , mengembangkan sebuah model yang akan digunakan sebagai dasar pengembangan untuk suite protokol mereka sendiri yang dikenal sebagai protokol internet . Sebuah protokol menunjukkan sekelompok protokol yang dirancang dan dimaksudkan untuk digunakan bersama-sama . Model ini memiliki empat lapisan dibandingkan dengan tujuh lapisan dari model OSI . Gambar di bawah menunjukkan empat lapisan model DOD dan bagaimana memetakan ke model OSI . Lapisan Proses/Aplikasi DoD memetakan ke Aplikasi, lapisan Presentation dan lapisan Session dari model OSI . Lapisan Host- to-Host memetakan ke lapisan Transport dan lapisan Internet memetakan ke lapisan Jaringan . Grafik diatas menunjukkan bagaimana lapisan peta Model DOD keluar ke lapisan model OSI . Karena ada hubungan antara lapisan dari masingmasing model , beberapa protokol yang dikembangkan di Internet suite, pada lapisan tertentu , berfungsi seperti lapisan setara dengan model OSI . Sebuah contoh akan menjadi protokol seperti Routing Information Protocol ( RIP ) , yang berfungsi pada lapisan Internet dari DOD . Karena lapisan Internet dari peta DOD keluar ke lapisan Jaringan dari model OSI , RIP akan
10
memiliki tanggung jawab yang sama dari penemuan rute , yang merupakan lapisan tanggung jawab Jaringan OSI .
Network Acces layer berbeda.DoD tidak mengembangkan protokol untuk lapisan ini . The DOD mengembangkan protokol untuk Proses / Application , Host- to-Host , dan lapisan Internet saja. The DOD tidak mengembangkan protokol untuk layer Network Access , karena mereka ingin menciptakan suite generik protokol yang akan berfungsi pada sistem apapun vendor . Itu adalah tanggung jawab vendor individu untuk menciptakan satu set protokol yang memungkinkan Internet suite untuk bekerja dengan perangkat keras mereka . Vendor ini menciptakan protokol yang akan berfungsi pada lapisan Network Access . Ini adalah alasan utama mengapa protokol internet yang digunakan pada banyak sistem yang berbeda .
Solusi ini generik oleh Departemen Pertahanan memungkinkan kemampuan membuat Internet sebagai populer seperti saat ini pada seperti sejumlah besar sistem .
B. OSI Model
Open
Systems
Interconnection (OSI) diciptakan
oleh
International
Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Standard ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2 komputer.
11
Application (layer 7) Layer Application Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Lapisan Aplikasi ; mengendalikan input dari terminal dan melaksanakan program aplikasi pemakai didalam host.
Contoh Komponen Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program email, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya. Network components: • Gateway
Protocols: • DNS; FTP • TFTP; BOOTP • SNMP; R • SMTP; MIME; • NFS; FINGER • TELNET; N • APPC; AFP • SMB
Contohnya FTP = berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang men- T/IP protokol POP3 = digunakan untuk pengelolaan mail. HTTP = Fungsinya adalah untuk mentransfer HTML dan WEB,biasanyan setiap yang berbentuk Hyper Text dapat digunakan untuk transfer didalam internet. 12
Presentation (Layer 6) Layer Presentation adalah layer yang bertanggung jawab dalam memberikan layanan penyajian format data untuk aplikasi-aplikasi pada layer application agar tidak terjadi pertukaran data yang tidak diinginkan antara aplikasi satu dengan yang lainnya. Lapisan Penyajian ; menformat data sehingga dapat disajikan oleh .
Contoh Komponen Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
KOMPONEN • Gateway • Redirector
PROTOKOL • None
Contoh protokolnya SMTP = menyampaikan E-Mail dari suatu host ke host lainnya dalam jaringan. MPEG
=
berfungsi
untuk
mengirim
dan
menerima
file
berbentuk
video
JPEG = berfungsi untuk mengirim dan menerima file berbentuk gambar
Session (Layer 5) Layer Session Berfungsi dalam menetapkan, mengelola, dan mengakhiri sesi antara dua host berkomunikasi. Layer ini memberikan layanan ke lapisan presentation. hal ini juga mensinkronkan dialog antara lapisan presentasi dua host dan mengelola pertukaran data mereka.
Lapisan Sessions ; bertugas mengatur, mengorganisir dialog dalam pertukaran data.
13
Session komponen Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
NETWORK COMPONENTS: • Gateway PROTOCOLS: • NetBIOS • Names Pipes • Mail Slots • RPC
Contohnya protokol SQL = yang mengatur fungsi-fungsi SQL Server. RPC = fungsi adalah prosedur untuk pemanggilan jarak jauh
Transport (Layer 4) Layer Transport Berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan
setelah
diterima.
Lapisan Transport ; memungkinkan node dan host node saling berkomunikasi.
Contoh Komponen Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
KOMPONEN • Gateway • Advanced Cable Tester • Brouter 14
PROTOCOLS: • T, ARP, RARP; • SPX • NWLink • NetBIOS / NetBEUI • ATP
Contoh protokolnya T = berguna untuk pengiriman data dalam WEB Browser, E-mail, dan transfer File UDP = berfungsi untuk pengiriman data berkapasitas rendah SPX = sebagai media transmisi data dan menjamin validitas data yang ditransmisikan oleh IPX
Network (Layer 3) Layer Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer 3. Lapisan Jaringan ; menyebabkan lapisan fisik mentransfer frames dari node ke node.
Contoh Komponen Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
KOMPONEN
:
• Brouter • Router • Frame Relay Device • ATM Switch • Advanced Cable Tester
15
PROTOCOLS
:
• IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP; • IGMP; • IPX • NWLink • NetBEUI • OSI • DDP • DECnet
Contoh protokolnya IP = mengatur aliran data internet IPX = sama seperti SPX ARP = Untuk keperluan mapping IP address ke Alamat Ethernet RARP = menentukan Network Address pada saat alamat data link layer di ketahui. ICMP = mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau. RIP = digunakan untuk keperluan routing.
Datalink (Layer2) Layer Datalink Berfungsi untuk memberikan pengalamatan fisik dalam hal ini berlawanan dengan pengalaman logis, merubah data menjadi frame dan melakukan flow control pada pengiriman data. Lapisan Data Link ; memformat data menjadi record dan mendeteksi kesalahan.
Contoh Komponen Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
16
Bridge adalah alat yang digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang lebih kecil. Switch Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun.
Contoh protokolnya SLIP = digunakan untuk komunikasi antara dua mesin yang sebelumnya dikonfigurasi untuk komunikasi satu sama lain. PPP = menghubungkan computer individu atau jaringan computer ke internet service provider
Physical (layer 1) Layer Physical Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitktur jaringan topologi dan pengabelan. Lapisan Fisik ; mentransmisikan data dari satu node ke node lain.
Contoh Komponen Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media,
seperti
kabel,
dan
menjaga
koneksi
fisik
antar
sistem.
HUB adalah sebuah alat yang digunakan dalam jaringan LAN yang bekerja di OSI pada layer Physical layer. Hub berfungsi sebagai konsentrator yaitu digunakan untuk menghubungkan 2 atau lebih komputer yag ada pada jaringan LAN yang menggunaan topologi star. Merupakan
sebuah
device
yang meregenerasi/menghasilkan kembali
sinyal
yang
ditransmisikan pada kabel. Repeater mengijinkan sinyal untuk mengalir diluar batas keterbatasan panjang kabel. Sebuah repeater tidak melakukan translasi atau filterisasi paket.
Contoh protokolnya : 10baseT = berfungsi mengubungkan network adapter 100baseT = berfungsi menghubungkan data di fast Ethernet RS232 = mengatur mengenai level tegangan, konektor dan aturan komunikasi.
17
C. HARDWARE PEMBENTUK JARINGAN Perangkat Keras (Hardware) Jaringan Komputer adalah perangkat yang secara fisik dapat dilihat dan diraba, yang membentuk suatu kesatuan, sehingga dapat membangun sebuah jaringan komputer. Untuk dapat membangun sebuah jaringan komputer, ada beberapa perangkat keras jaringan komputer yang harus diketahui
Jaringan adalah hubungan antara suatu kompunen dengan komponen lainnya dengan menggunakan suatu media penghubung dan beberapa komponen penunjang lainnya dalam suatu kawasan tertentu. Jadi, jaringan komputer adalah hubungan antarasebuah komputer dengansatu atau beberapa komputer lainnya sehingga terjadi suatu hubungan komunikasi. Sebuah jaringan komputer terdiri dari hardware, software dan protokol. Hardware pada jaringan secara garis besar terdiri atas computer beserta peripheral dan penghubung antar komputer. Software pada jaringan yaitu sistem operasi yang ada pada komputer. Protokol yaitu suatu aturan yang memberikan ketetapan pada data yang akan dimasukkan kedalam jaringan.
Jaringan komputer berdasarkan luas areanya terbagi menjadi 3 yaitu: Local Area Network (LAN ), Metropolis Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). Pengembangan jaringan dalam kawasan kecil hingga kawasan yang luas, pada dasarnya memiliki konfigurasi yang sama terutama pada bagian hardware. Konfigurasi tersebut biasanya dimulai dari server, pembagi jaringan, penghubung dan berakhir pada client.Hardware yang digunakan untuk membangun suatu jaringan computer dimanapun tempatnya pada umumnya menggunakan komponen yang sama, hanya saja yang sedikit membedakan adalah spesifikasinya. Spesifikasi pada komponen hardwarelah yang menentukan dimana komponen tersebut layak untuk dipakai atau diterapkan.
18
Hardware Pembentuk Jaringan
Berikut adalah beberapa contoh dari perangkat keras jaringan komputer :
1. Personal Komputer
Personal komputer atau PC merupakan perangkat utama dalam suatu jaringan komputer. PC ini lah yang akan bekerja mengirim dan mengakses data dalam jaringan. Kemampuan suatu PC sangat menentukan sekali unjuk kerja dari jaringan. Semakin tinggi kemampuan suatu PC maka akses yang dilakukan pun akan semakin cepat .
2. NIC (Network Interface Card)
19
Kartu jaringan atau Lan card dipasang pada setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan komputer.Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis.NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard komputer.
3. HUB
Hub adalah perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk menghubungkan Node atau titik sehingga membentuk jaringan yang saling terhubung dalam topologi star. Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan beberapa hub yang dihubungkan secara up-link. Port yang tersedia biasanya sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan Anda. Untuk kecepatan, Anda dapat menggunakan HUB 10 atau Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100 karena dapat digunakan untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub ada yang mendukung pemggunaan kabel coax yang menukung topologi BUS dan UTP yang mendukung topologi STAR. Namun type terbaru cenderung hanya menyediakan dukungan untuk penggunaan kabel UTP.
20
4. Konektor UTP (RJ-45)
Untuk menghubungkan kabel UTP diperlukan konektor RJ-45 atau sejenis jack yang bentuknya mirip dengan jack kabel telepon namun memiliki lebih banyak lubang kabel. Konektor tersebut dipasang di kedua ujung kabel dengan peralatan Tang khusus UTP. Namun jika belum bisa memasangnya, Anda dapat meminta sekaligus pemasang-an pada saat membeli kabel UTP.
5. Kabel Jaringan Kabel dalam sebuah jaringan digunakan sebagai media penghubung. Meskipun sekarang sudah ada teknologi tanpa kabel (wireless) namun kabel masih sering digunakan karena mudah dalam pengoperasiannya. Ada beberapa macam tipe kabel yang biasa digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer seperti :
21
a. Kabel Twisted Pair Kabel Twisted Pair ini terdiri dari beberapa kabel yang saling melilit. Ada dua jenis kabel yang termasuk dalam tipe kabel ini yaitu Shielded Twisted Pair (STP) dengan lapisan alumunium foil dan Unshielded Twisted Pair (UTP). Kedua jenis kabel twisted pair ini pada dasarnya sama, bedanya hanya kabel UTP rentan terhadap medan magnet atau voltase yang tinggi sedangkan kabel STP tidak.
b. Kabel Coaxial
Tampilan fisik kabel ini terdiri dari kawat tembaga sebagai inti yang dilapisi oleh isolator dalam lalu dikelilingi oleh konduktor luar kemudian dibungkus dengan bahan semacam PVC sebagai lapisan isolator paling luar. Untuk penggunaan kabel coaxial ini sudah jarang digunakan karena pada umumnya orang membangun jaringan komputer dengan kabel twisted pair.
22
c. Kabel Fiber Optic
Kabel Fiber optic adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca dengan teknologi canggih dan mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat daripada kabel biasa, biasanya fiber optic digunakan pada jaringan backbone (Tulang Punggung) karena dibutuhakan kecepatan yang lebih dalam dari jaringan ini, namun pada saat ini sudah banyak yang menggunakan fiber opticuntuk jaringan biasa baik LAN, WAN maupun MAN karena dapat memberikan dampak yang lebih pada kecepatan dan bandwith karena fiber optic ini menggunakan bias cahaya untuk mentransfer data yang melewatinya dan sudah barang tentu kecepatan cahaya tidak diragukan lagi namun untuk membangun jaringan dengan fiber optic dibutuhkan biaya yang cukup mahal dikarenakan dibutuhkan alat khusus dalam pembangunannya.
23
6. Bridge
Bridge digunakan untuk menghubungan antar jaringan yang mempunyai protokol yang sama. Hasil akhirnya adalah jaringan logis tunggal. Bridge juga dapat digunakan jaringan yang mempunyai media fisik yang berbeda. Contoh jaringan yang menggunakan fiber obtik dengan jaringan yang menggunakan coacial. Bridge mempelajari alamat tujuan lalulintas yang melewatinya dan mengarahkan ke tujuan. Juga digunakan untuk menyekat jaringan. Jika jaringan diperlambat dengan adanya lalulintas yang penuh maka jaringan dapat dibagi menjadi dua kesatuan yang lebih kecil.
24
7. Switch
Merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu cut-through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tijuannya, sedangkan switch store and forward merupakan kebalikannya. Switch ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan. Dengan Swith terdapat beberapa kelebihan karena semua segmen jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh. Tidak terbagi seperti share network pada penggunaan Hub.
25
8. Router
Router tidak mempunyai kemampuan untuk mempelajari, namun dapat menentukan path (alur) data antara dua jaringan yang paling eficien. Router beroperasi pada lapisan Network (lapisan ketiga OSI.). Router tidak mempedulikan topologi dan tingkat acces yang digunakan oleh jaringan. Karena ia beroperasi pada lapisan jaringan. Ia tidak dihalangi oleh media atau protokol komunikasi. Bridge mengetahui tujuan ahir paket data, Router hanya mengetahui
dimana
router
berikutnya
ditempatkan.
Ia
dapat
digunakan
untuk
menghubungkan jaringan yang menggunakan protokol tingkat tinggi yang sama. Jika paket data tiba pada router, ia menentukan rute yang terbaik bagi paket dengan mengadakan pengecekan pada tabel router. Ia hanya melihat hanya melihat paket yang dikirimkan kepadanya oleh router sebelumnya.
26
9. Repeater
Repeater adalah suatu perangkat dengan program yang digunakan untuk mengatasi keterbatasan (jarak, kualitas sinyal) fisik suatu segmen jaringan (komputer).Dapat juga digunakan untuk menggabungkan beberapa segmen suatu jaringan yang besar (misalnya Ethernet to Ethernet). Namun dalam membangun jaringan fisik yang besar, perlu diperhatikan bahwa aturan panjang kabel maksimum tidak dapat dilampaui dengan menggunakan repeater ini. Repeater tidak dapat menghubungkan misalnya antara protokol data link layer yang berbeda (misalnya Ethernet dengan Token Ring). Hal ini karena repeater mempunyai bit korespondensi dengan data link atau network layer. Contoh repeater adalah Hub. Oleh karena itu Hub kadang juga disebut sebagai multiport/modular repeater. Cara kerja repeater menyebarkan traffic data ke seluruh jaringan, tanpa memandang apakah traffic data tsb diperlukan atau tidak di seluruh jaringan. Jika jumlah station semakin banyak, dan traffic data sangat tinggi. Maka akan berakibat kinerja menurun (akses lambat).Untuk merancang sebuah network, seorang network harus tahu tentang topologi fisik, logic,
27
manajemen traffic jaringan, jenis dan karakteristik protocol pada masing-masing physical sampai dengan application layer sangat diperlukan.
10. Modem
Satu-satunya saat modem tidak diperlukan adalah saat telephone tombol digunakan sebagai terminal. Semua saluran jaringan komputer lain memerlukan modem pada tiap ujungnya. Modem dirancang untuk beroperasi pada kecepatan tertentu biasanya 300, 1200, 2400, 4800 atau 96000 bit per detik dan seterusnya kecepatan modem menentukan kecepatan transmisi data. ADSL adalah type modem untuk penggunaan accses internet kecepatan tinggi. Umumnya modem ADSL merupakan integrasi dari modem, firewall dan ethernet switch serta router dan mungkin juga dengan transiever. Modem ADSL bekerja pada frekwensi yang berbeda dengan frekwensi yang digunakan dalam percakapan telephon sehingga saluran telephon dapat digunakan untuk percapapan bersamaan dengan penggunaan transmisi data melelalui modem ADSL.
28
11. Gateway
Gateway adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi tersebut adalah definisi gateway yang utama.
Seiring dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang pula pemula menyamakan "gateway" dengan "router" yang sebetulnya tidak benar. Kadangkala,
kata
"gateway"
digunakan
untuk
mendeskripkan
perangkat
yang
menghubungkan jaringan komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini muncul karena seringkali perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan komputer yang besar.
29
12. Cluster Control Unit
Cluster Control Unit membangun hubungan antara terminal yang dikendalikannya dengan perlatan-peralatan dan jaringan. Alat ini memungkinkan beberapa terminal berbagi satu printer atau mengakses beberapa komputer melalui jaringan yang bebeda. Cluster Control Unit dapat pula mengerjakan pemeriksaan kesalahan dan pengubahan kode.
13. Multiplexer
30
Saat beberapa terminal harus berbagi satu saluran pada saat yang sama, multiplexer dapat ditambahkan pada tiap ujung. Multiplexer adalah suatu alat yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan bebrpa pesan secara serentak. Penambahan multiplexer berdampak seperti mengubah jalan satu jalur menjadi jalur bebas hambatan dengan beberapa jalur. Pengaturan nomor port dan protokol yang mengirim data pada modul sofware yang benar didalam host.
14. Front-end Processor
31
Front-end Processor menangani lalulintas Jaringan komputer yang masuk dan keluar dari host komputer. Kedua komputer tersebut dapat merupakan jenis apapun, tetapi configurasi yang umum terdiri dari sejenis komputer mini khusus yang berfungsi sebagai front-end
processor
dan
sebuah
mainframe
yang
menjadi
host. Front-end
Processor berfungsi sebagai unit input dari host dengan mengumpuklkan pesan-pesan yang masuk dan menyiapkan data bagi host. Front-end Processor juga berfungsi sebagai unit output dari host dengan menerima pesan-pesan untuk transmisi ke terminal.
Walau kecepatan transmisi antara saluran dan front end Processor relatif lambat ( dalam banyak kasus bit-bit ditransmisikan secara serial ) kecepatan tarnsmisi front-end processor dengan host dapat berlangsung secara cepat ( beberapa bit ditransmisikan secara paralel). Sebagian front-end processor melakukan message switching dengan mengatur rute (routing) pesan dari suatu terminal ke yang lain tanpa melibatkan host. Jika karena suatu hal terminal penerima tidak dapat menerima pesan (mungkin sedangan digunakan atau rusak) front-end processor dapat menyimpan pesan tersebut dalam penyimpanan sekunder dan mengirimkannya nanti. Kemampuan ini disebut simpan dan teruskan (store and forward).
32
15. Brouter
Brouter adalah teknologi yang menggabungkan antara bridge dan router. Bahkan secara tidak tepat seringkali disebut sebagai router multiprotokol. Walau pada kenyataannya ia lebih rumit dari pada apa yang disebut router multiprotokol yang sebenarnya
16. Access point
Pengertian Wireless Access Point perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, 33
bluetooh atau perangkat standar lainnya. Wireless Access point umumnya dihubungkan ke router melalui jaringan kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan dapat digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (seperti laptop, printer yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan. Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan.Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel, Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data / internet melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.
17. POE (Power Over Ethernet) atau DC Power Injector
Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk “menghidupkan” access point maka kita memerlukan alat “POE” ini, yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP.
18. Antena Eksternal, Tower dan Penangkal Petir ( Lightning Arrester )
34
Digunakan untuk meningkatkan jarak jangkau wireless LAN. Antena bawaan AP dilepas kemudian dengan pigtail, RF out AP dihubungkan ke Antena eksternal.
Tower berguna untuk mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, kita perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio dengan baik. Sebagai pengaman dari petir maka kita memerlukan alat berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian(grounding), biasa dikenal dengan Lightning Arrested Protector, dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.
35
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Agar protokol dapat dipakai untuk komunikasi diberbagai pembuat perangkat maka dibutuhkan standardisasi protokol. Banyak lembaga dunia yang bekerja untuk standardisasi protokol. Yang saat ini banyak mengeluarkan standardisasi protokol yaitu IETF, ETSI, ITU, dan ANSI. Protokol yang saat ini banyak digunakan adalah T/IP, DoD, dan OSI. Perangkat Keras (Hardware) Jaringan Komputer adalah perangkat yang secara fisik dapat dilihat dan diraba, yang membentuk suatu kesatuan, sehingga dapat membangun sebuah jaringan komputer. Untuk dapat membangun sebuah jaringan komputer, ada beberapa perangkat keras jaringan komputer yang harus diketahui, seperti : Hub, Bridge, Switch, Router, Repeater, Acces Point, dll.
B. Saran
36
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_(komputer) http://kendrozsisandong.wordpress.com/2012/12/20/semua-tentang-osi-layer-dan-tip/ http://www.matcmp.sunynassau.edu/~kaplans/classes/dodmod.htm http://kfcngalah.wordpress.com/2012/10/25/tentang-fungsi-dan-perangkat-7-osi-layer/ http://nazcules.blogspot.com/2013/09/hardware-pembentuk-jaringan.html
37