MAKALAH PSIKOLOGI PERSEPSI
OLEH : KELOMPOK 5. KELAS 1.2
1. NI LUH PUTU RISNA YULIA DEWI
(P07120016048)
2. NI KD ULAN JULITA SUTRISMARTINI
(P07120016049)
3. NI L. PT IKA SANJI RAHMAWATI
(P07120016074)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2016/2017
i
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Adapun makalah ini membahas segala hal mengenai “Persepsi”. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan,dukungan dan doanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca makalah ini dan dapat mengetahui tentang segala hal mengenai materi “Persepsi”.Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran objektif yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan seperjuangan khususnya Program Studi D III Keperawatan tingkat 1.2 nantinya. Om Santih, Santih, Santih Om
Denpasar, Oktober 2016
Penulis ,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ........................................................................................... i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2 1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 2 1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi Persepsi ........................................................................................................... 4 2.2 Jenis-jenis Persepsi ....................................................................................................... 4 2.3 Fungsi Persepsi ............................................................................................................. 5 2.4 Syarat Terjadinya Persepsi ........................................................................................... 5 2.5 Proses Terjadinya Persepsi ........................................................................................... 6 2.6 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ........................................................................... 6 2.7 Gangguan Persepsi ....................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 12 3.2 Saran ............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Psikologi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari segala hal yangberkaitan dengan gangguan jiwa.Salah satu gangguan jiwa tersebut adalah gangguan persepsi.Persepsi bukan sekedar fenomena visual yaitu segala sesuatu yang kita “lihat” secara fisik. Para ahli perkembangan menganggap persepsi sebagai bagian untuk memahami input sensorik yang disambungkan ke otak oleh indra dan dihantarkan menuju susunan syaraf pusat. Bagian-bagian mental ini dapat memepengaruhi persepsi kita lebih daripada yang kita pikirkan. Harapan (harapan perseptual) adalah elemen yang paling luas dalam persepsi. Kita adalah hasil bentukan “kebiasaan perseptual” yaitu kita melihat apa yang telah kita pelajari untuk dilihat dan diharapkan kita mendengar apa yang telah kita dengar dan di harapkan untuk didengar. Jika tidak demikian, maka ego kita yang totaliter secara sederhana akan menyaring untuk kemudian membuangnya, walaupun belum sempat dikenali. Melalui harapan, kita merasa cukup masuk akal, puas dan aman untuk membuat asumsi-asumsi mengenali diri, orang lain, dan dunia disekitar kita. Banyak dari asumsi ini yang didasarkan atas perhatian akan konstannya dunia fisik, yang sebenarnya merupakan asumsi yang salah. Tidak ada sesuatu didunia fisik yang tidak hilang esok hari. Persepsi manusia pada umumnya memiliki beberapa karakteristik.Kita cenderung menerima obyek daripada mengenali kualitas-kualitas sensoriknya. Dengan kata lain, kita melihat pohon-pohon yang hijau daripada bagianbagian pohon yang hijau. Banyak studi mengindikasikan bahwa gambar apapun yang dilihat tergantung pada kata-kata dan sebutan gambar tersebut Kehidupan individu sejak dilahirkan tidak lepas dari interaksi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.Dalam interaksi itu individu menerima rangsang atau stimulus dari luar dirinya yang dipersepsi sesuai
1
dengan keadaan dirinya ataupun secara obyektif. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pegindraan yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera, kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnya maupun yang ada dalam diri individu yang bersangkutan.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Apakah yang dimaksud dengan persepsi ? 2. Apa sajakah jenis-jenispersepsi ? 3. Apa saja syarat terjadinya persepsi ? 4. Bagaimana proses terjadinya persepsi ? 5. Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya persepsi ? 6. Apa saja gangguan persepsi ?
1.3.Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain. 1. Untuk mengetahui pengertian persepsi. 2. Untuk mengetahui jenis-jenis persepsi. 3. Untuk mengetahui syarat terjadinya persepsi. 4. Untuk mengetahui proses terjadinya persepsi. 5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya persepsi. 6. Untuk mengetahui gangguan pada persepsi.
1.4.Manfaat Penulisan 1. Bagi penulis , tulisan ini dapat menambah wawasan penulis mengenai segala hal mengenai persepsi antara lain pengertian persepsi,jenis-jeni persepsi, fungsi persepsi, syarat terjadinya persepsi, proses terjadinya
2
persepsi, faktor yang mempengaruhi terjadinya persepsi serta gangguan pada persepsi. 2. Bagi pembaca , tulisan ini dapat memberikan informasi kepada semua pembaca
mengenai
pengertian
persepsi,jenis-jenis
persepsi,fungsi
persepsi, syarat terjadinya persepsi, proses terjadinya persepsi, faktor yang mempengaruhi terjadinya persepsi serta gangguan pada persepsi.
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Persepsi Persepsi berkenaan dengan fenomena dimana hubungan antara stimulus dan pengalaman yang lebih kompleks daripada dengan fenomena yang ada pada sensasi. Fenomena persepsi tergantung pada proses yang lebih tinggi tingkatannya. Maramis (2005) mengemukakan bahwa persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan, dan perbedaan melalui proses mengamati, mengetahui, atau mengartikan setelah panca inderanya mendapat rangsang. Walgito
(2010)
menyatakan
persepsi
merupakan
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang di inderanya merupakan sesuatu yang berarti, dan Atkinson dkk (2012) mengemukakan persepsi adalah penyelidikan dalam mengintegrasikan sensasi ke dalam proses perceptual dan menggunakannya untuk mengenali dunia. Dari pengertian yang dikemukakan diatas, persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya rangsang melalui panca indera yang didahului oleh adanya suatu perhatian sehingga individu mampu menyadari, mengartikan, dan menghayati tentang sesuatu yang diamati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu.
2.2.Jenis-jenis Persepsi Menurut Maramis (2005), ada dua jenis persepsi yaitu. 1. External perception yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar diri individu.
4
2. Self-perception yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri.
2.3.Fungsi Persepsi Menurut Atkinson dkk (2012) mengemukakan bahwa persepsi memiliki fungsi: untuk menentukan objek yang ada di tempat (pengenalan) dan menentukan dimana objek itu berada (lokalisasi). Lokalisasi adalah cara yang digunakan untuk bernavigasi di lingkungan.
2.4. Syarat Terjadinya Persepsi Walgito (2010) mengemukakan ada berbagai syarat individu dalam melakukan persepsi, antara lain :
1. Adanya objek (sasaran yang diamati) Objek atau sasaran yang diamati akan menimbulkan stimulus atau rangsangan yang mengenai alat indra atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsikan, tetapi juga dapat datang dari dalam individu yang bersangkutan yang langsung mengenai saraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. 2. Adanya alat indra, saraf dan susunan saraf pusat Alat indra atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga harus ada saraf sensorik sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke susunan saraf pusat yaitu otak. 3. Adanya perhatian Perhatian atau sebagai persiapan untuk mengadakan persepsi, sehingga seseorang harus focus terhadap hal yang akan diamati.
5
2.5. Proses Terjadinya Persepsi Walgito (2010) mengemukakan bahwa persepsi melewati tiga proses yaitu, 1. Proses fisik (kealaman) Adanya objek
stimulus
reseptor atau alat indra
2. Proses fisiologis Stimulus
saraf sensoris
otak
3. Proses psikologis Proses dalam otak sehingga individu mnyadari stimulus yang diterima. Jadi syaratnya untuk mengadakan persepsi perlu ada proses fisik, fisiologis, dan psikologis yang dapat digambarkan sebagai berikut.
OBJEK
RESEPTOR
STIMULUS
SARAF
OTAK
SENSORIK
SARAF MOTORIK
PERSEPSI 2.6 Faktor yang mempengaruhi terjadinya persepsi Walgito (2010) mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya persepsi adalah. 1. Ketersediaan informasi sebelumnya
6
Ketiadaan informasi ketika seseorang menerima stimulus yang baru bagi dirinya akan menyebabkan kekacauan dalam mempersepsi. Dalam bidang pendidikan misalnya, ada materi pelajaran yang harus terlebih dahulu disampaikan sebelum materi tertentu. Seseorang yang datang di tengah-tengah jalannya diskusi, mungkin akan menangkap hal yang tidak tepat, terlebih karena ia tidak memiliki informasi yang sama dengan peserta diskusi lainnya. Informasi juga dapat menjadi landasan untuk mempersepsikan sesuatu. 2. Kebutuhan Seseorang akan cenderung mempersepsikan sesuatu berdasarkan kebutuhannya saat itu. Contoh sederhana seseorang akan lebih peka mencium bau masakan ketika lapar daripada orang lain yang baru saja makan. 3. Pengalaman masa lalu Sebagai hasil dari proses belajar, pengalaman akan sangat mempengaruhi seseorang mempersepsikan sesuatu. Pengalaman yang menyakitkan ditipu oleh mantan pacar, akan mengarahkan seseorang untuk mempersepsikan orang lain yang mendekatinya dengan kecurigaan tertentu. Contoh lain yang lebih ekstrim , ada orang yang tidak bisa melihat warna merah (dia melihatnya sebagai warna gelap, entah hitam atau abu-abu tua), karena pernah menyaksikan pembunuhan. Contoh lainnya lagi, ketikan seseorang memiliki pengalaman yang baik dengan bos, dia akan cenderung mempersepsikan bosnya itu sebagai orang baik, walaupun semua anak buahnya yang lain tidak senang dengan si bos. 4. Emosi Emosi akan mempengaruhi seseorang dalam menerima dan mengolah informasi, karena sebagian energy dan perhatiannya (menjadi figure) adalah emosinya tersebut. Seseorang yang sedang tertekan karena baru bertengkar dengan pacar dan mengalami
7
kemacetan, mungkun akan mempersepsikan lelucon temannya sebagai penghinaan. 5. Impresi Stimulus yang menonjol, akan lebih dahulu mempengaruhi persepsi seseorang. Gambar yang besar, warna kontras, atau suara yang kuat dengan pitch tertentu,akan lebih menarik seseorang untuk memperhatikan dan mejadi focus dari persepsinya. Seseorang yang memperkenalkan diri dengan sopan dan berpenampilan menarik, akan lebih udah dipersiapkan secara positif, dan persepsi ini akan mempengaruhi cara ia memandang selanjutnya. 6. Konteks Faktor ini disebutkan terakhir, tetapi tidak berarti kurang penting, malah mungkin yang paling penting. Konteks bisa secara social , budaya atau lingkungan fisik. Konteks memberikan ground yang berbeda , mungkin akan memberikan makna yang berbeda.
Secara umum, adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang antara lain : 1. Minat, artinya semakin tinggi minat seseorang terhadap suatu objek atau peristiwa, maka semakin tinggi juga minatnya dalam memersepsikan objek atau peristiwa. 2. Kepentingan, artinya semakin dirasakan penting terhadap suatu objek atau peristiwa tersebut bagi diri seseorang , maka semakin peka dia terhadap objek-objek persepsinya. 3. Kebiasaan, artinya objek atau peristiwa semakin sering dirasakan seseorang, maka semakin terbiasa dirinya didalam membentuk persepsi. 4. Konstansi, artinya adanya kecenderungan seseorang untuk selalu melihat objek atau kejadian secara konstan sekalipun sebenarnya itu bervariasi dalam bentuk, ukuran, warna dan kecemerlangan
8
2.7. Gangguan Persepsi Dispersepsi adalah kesalahan atau gangguan dalam persepsi. Menurut Maramis (2005) penyebab dan jenis gangguan persepsi adalah :
1. Penyebab Gangguan persepsi bisa disebabkan karena gangguan otak, seperti kerusakan otak, keracunan, obat halusinogenik, gangguan jiwa seperti emosi tertentu yang dapat mengakibatkan ilusi, psikosis yang dapat menimbulkan halusinasi dan pengaruh lingkungan social-budaya. 2. Jenis Gangguan Persepsi Ada 7 macam gangguan persepsi yaitu :halusinasi,ilusi,depersonalisasi,gangguan somatosensorik pada reaksi konversi,ganguan sikologik dan aknosia. a) Halusinasi atau maya Halusinasi adalah persepsi tanpa adanya rangsangan apapun pada panca indra seseorang,yang terjadi pada keadaan sadar.jenis-jenis halusinasi : Halusinasi penglihatan (halusinasi optik) :sesuatu yang dilihat seolah-olah berbentuk orang, binatang, barang, atau benda. Sesuatu yang dilihat seolah-olah tidak berbentuk sinar, kilatan atau pola cahaya dan dilihat seolah-olah berwarna atau tidak berwarna. Halusinasi auditif/ halusinasi akustik yaitu halusinasi yang seolah-olah mendengar suara manusia ,suara hewan,suara barang,suara mesin,suara music,dan suara kejadian alami. Halusinasi olfaktori (halusinasi penciuman ) yaitu halusinasi yang seolah-olah mencium suatu bau tertentu. Halusinasi gustatorik (halusinasi pengecap) yaitu halusinasi yang seolah-olah mengecap suatau zat atau rasa tentang sesuatu yang dimakan.
9
Halusinasi taktil (halusinasi peraba) , yaitu halusinasi yang seolah-olah merasa diraba-raba, disentuh, dicolek, ditiup dan disinari. Halusinasi kinestik (halusinasi gerak), yaitu halusinasi yang seolah-oleh badannya bergerak dengan sendirinya. Halusinasi visceral yaitu halusinasi organ tubuh bagian dalam yang seolah-olah ada perasaan tertentu yang timbul di tubuh bagian dalam (misalnya lambung seperti ditusuk-tusuk jarum) Halusinasi hipnagogik , yaitu persepsi sensorik bekerja yang salah yang terdapat pada orang normal terjadi sebelum tidur. Halusinasi histerik , yaitu halusinasi yang timbul pada neurosis histerik karena konflik emosional. b) Ilusi Merupakan interprestasi yang salah atau menyimpang tentang penyerapan atau persepsi yang sebenarnya terjadi karena adanya rangsangan pada pancaindera Contohnya bayangan daun pisang dilihat seperti seorang penjahat ataupun hantu. c) Depersonalisasi Merupakan perasaaan aneh tentang dirinya atau perasaan bahwa pribadinya sudah tidak seperti biasa lagi.Contohnya perasaan bahwa dirinya seperti sudah diluar badannya. d) Derealisasi Merupakan perasaan aneh tentang lingkungan di sekitar dan tidak menurut kenyataan sebenarnya misalnya segala sesuatu dirasakan seperti dalam mimpi. e) Gangguan Somatosensorik pada reaksi konversi Merupakan suatu keadaan mengenai tubuh yang secara simbolik menggambarkan adanya suatu konflik emosional.Contohnya kehilangan sebagian ataupun
10
keseluruhan kepekaan indera peraba pada kulit (kulit terasa panas, terasa gatal, terasa tertusuk-tusuk). f) Gangguan Psikofisiologik Merupakan gangguan pada tubuh yang disarapi oleh susunan saraf yang berhubungan dengan kehidupan dan disebabkan oleh gangguan emosi.Contohnya radang pada kulit, gatal-gatal, dan otot kaku. g) Agnosia Merupakan ketidakmampuan untuk mengenal dan mengartikan persepsi, baik sebagian maupun total sebagai akibat perusakan otak.
11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Persepsi adalah suatu proses diterimanya rangsang melalui panca indera yang didahului oleh adanya suatu perhatian sehingga individu mampu menyadari, mengartikan, dan menghayati tentang sesuatu yang diamati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu.Proses persepsi dapat terjadi dengan melewati tiga proses yaitu, proses fisik, proses fisiologis, dan proses psikologis. Suatu proses persepsi dapat terjadi karena adanya rangsangan dari dalam diri ataupu dari luar diri manusia. Faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya persepsi ialah, ketersediaan informasi sebelumnya, kebutuhan seseorang, pengalaman masa lalu, emosi setiap individu, minat terhadap suatu objek, kepentingan akan suatu objek dan kebiasaan yang sering dirasakan. Proses persepsi tersebut terus terjadi didalam kehidupan manusia. Bila da satu gangguan yang bermasalah pada diri manusia, maka akan mempengaruhi proses persepsi. Gangguan persepsi bisa disebabkan karena gangguan otak, seperti kerusakan otak, keracunan, obat halusinogenik, gangguan jiwa seperti emosi tertentu yang dapat mengakibatkan ilusi. Jenis gangguan persepsi antara lain :halusinasi,ilusi,depersonalisasi,gangguan
somatosensorik
pada
reaksi
konversi,ganguan sikologik dan aknosia. 3.2 Saran Dengan selesainya makalah ini semoga dapat menambah wawasan untuk para pembaca. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami dengan senang hati menerima masukan yang tentunya bersifat membangun.
12
Daftar Pustaka
Herry Zan Pieter, S.Psi & dr. Namora Lumongga Lubis , M.Sc. (2010). Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan.Penerbit : Kencana Prenada Media Group I Wayan Candra (2016).Psikologi , Landasan keilmuan Praktik Keperawatan Jiwa. Ed.1, Cet. http://www.kajianpustaka.com/2012/10/teori-pengertian-proses-faktorpersepsi.html. Diakses tanggal 17 Oktober 2016 http://www.ilmupsikologi.com/2015/09/pengertian-persepsi-faktor-danjenisnya-menurut-ahli.html. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2016 http://kbbi.web.id/persepsi. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2016
13