Laporan Magang.docx 6f5g5c

PEMETAAN GAMBAR SITUASI/SURAT UKUR DALAM GEODATABASE KOMPUTER KANTOR PERTANAHAN REPUBLIK INDONESIA (KKP RI) DESA TRIHARJO, KECAMATAN SLEMAN, KABUPATEN SLEMAN MELALUI SOFTWARE AUTOCAD 3D MAP 2010 LAPORAN KERJA PRAKTIK KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL/AGRARIA DAN TATA RUANG CABANG KABUPATEN SLEMAN

Disusun oleh: RISANG PAMUNGKAS 14/361963/SV/06227

PROGRAM DIPLOMA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2017

1

HALAMAN PENGESAHAN Nama

: Risang Pamungkas

NIM

: 14/361963/SV/06227

Judul Laporan

: “Pemetaan Gambar Situasi/Surat Ukur dalam Geodatabase Komputer Kantor Pertanahan Republik Indonesia

(KKP RI)

Desa Triharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman melalui Software AUTOCAD 3D MAP 2010.” Dosen Pembimbing

: Efrinda Ayuningtyas, S.Si.,M.Sc Yogyakarta, Maret 2017

Disetujui Oleh : An. Kepala Badan Pertanahan Nasional

Kepala Bidang PPS

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Priyanto Hari Raharjo, SH

Dwi Handaka Purnama,ST.,M.Hum

NIP. 19660617 199701 1 003 Mengetahui, Dosen Pembimbing

Dosen Koordinator Kerja Praktik

Efrinda Ayuningtyas, S.Si.,M.Sc

Like Indrawati, S.Si., M.Sc. NIU. 1120110005

2

KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nya laporan kerja praktik dapat diselesaikan. Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan kerja praktik yang dilakukan pada Kantor Badan Pertanahan/Agraria dan Tata Ruang. Adapun tujuan lain dari pembuatan laporan tersebut untuk memenuhi mata kuliah yang digunakan sebagai syarat kelulusan fakultas Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan berkah dan karunia kesehatan sehingga seluruh pelaksanaan tugas dapat terpenuhi dengan baik. 2. Orang tua yang selalu memberikan semangat batin dan motivasi dalam bekerja. 3. Bapak Wikan Sakarinto, ST.,M.Sc.,P.hD selaku Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. 4. Bapak Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si.,M.Si selaku Kepala Program Studi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi. 5. Ibu Like Indrawati, S.Si.,M.Sc selaku Dosen Koordinator Kerja Praktik. 6. Ibu Efrinda Ayuningtiyas, S.Si.,M.Sc selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik. 7. Bapak Drs. Suwito, S.H,.M.Kn selaku Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sleman. 8. Bapak

Dwi

Handaka

Purnama,ST.,M.Hum

selaku

Kepala

Bidang

Pengukuran, Pemetaan, dan Survei BPN Sleman. 9. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan kerja praktik ini. Laporan kegiatan ini semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan tolak ukur dalam pelaksanaan kerja praktik. Penulis sadar bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kesalahan semoga menjadi bahan perbaikan untuk masa yang akan datang.

3

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................2 KATA PENGANTAR......................................................................................................3 DAFTAR ISI....................................................................................................................4 BAB I................................................................................................................................6 1.1.

LATAR BELAKANG.......................................................................................6

1.2.

RUMUSAN MASALAH...................................................................................7

1.3.

TUJUAN............................................................................................................7

1.4.

MANFAAT.........................................................................................................7

1.5.

WAKTU PELAKSANAAN..............................................................................8

1.6.

TEMPAT PELAKSANAAN.............................................................................8

BAB II...............................................................................................................................9 2.1.

BADAN PERTANAHAN NASIONAL...........................................................9

2.2.

PENGINDERAAN JAUH..............................................................................10

2.3.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI............................................................11

2.4.

PERANGKAT LUNAK AUTOCAD 3D MAP.............................................11

BAB III...........................................................................................................................14 3.1.

URAIAN PEKERJAAN.................................................................................14

3.2.

JADWAL KEGIATAN....................................................................................15

3.3.

METODE PENELITIAN...............................................................................16

3.4.

LANGKAH KERJA.......................................................................................17

3.5.

DIAGRAM ALIR PEKERJAAN.................................................................32

BAB IV...........................................................................................................................33 4.1.

HASIL..............................................................................................................33 4

4.2.

PEMBAHASAN..............................................................................................34

BAB V.............................................................................................................................37 5.1

KESIMPULAN...............................................................................................37

5.2

SARAN.............................................................................................................37

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................38

5

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat akan lahan sudah menjadi kebutuhan pokok yang ada pada seluruh element masyarakat. Dalam penerapannya di Negara Kesatuan Republik Indonesia seluruh aktivitas terkait dengan pendataan lahan telah diatur dalam Undang - Undang pasal 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria. Peraturan tersebut meyebutkan bahwa negara memiliki hak dan kewajiban dalam mengatur pendayagunaan lahan yang ada pada NKRI. Adapun beberapa hak dan kewajiban tersebut dilaksanakan melalui lembaga yang telah disahkan secara secara hukum. Lembaga mengemban tugas untuk pendayagunaan serta pendataan data lahan diampu oleh Badan Pertanahan Nasional/Agraria Tata Ruang (BPN/ATR). Seluruh data spasial yang terekam diolah oleh instansi tersebut dengan berbagai pengelompokan yang telah disepakati oleh seluruh elemen NKRI. Beberapa kelompok lahan tersebut memiliki pemanfaatan serta dibagi dalam beberapa hak. Hak tersebut terbagi atas hak milik, guna usaha, guna bangunan, lahan hijau serta tanah negara. Informasi data spasial serta hak masyarakat didata melalui Buku Tanah yang diterbitkan oleh BPN/ATR. Dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan Permendagri No. 03 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pendaftaran Tanah menyebutkan bahwa bidang tanah yang dipetakan sebagai suatu bentuk hak pengolahan tanah dibagi dalam berbagai skala. Skala tersebut antara lain ialah 1 : 1.000, 1:2.500, dan 1: 10.000, besaran dari skala bergantung pada luasan lahan yang akan dipetakan. Pemetaan data bidang lahan yang ada pada masyarakat luas perlu untuk dilakukan dan dikelola oleh negara untuk menghindari adanya konflik wilayah yang dapat terjadi. Pengelolaan data yang dilakukan perlu untuk diperbaharui setiap waktu, jangka waktu yang diterapkan dapat dilakukan dalam beberapa periode. Bentuk pelayanan yang dilakukan oleh BPN/ATR ialah penyediaan informasi data spasial yang telah tersertifikasi dalam bentuk tampilan GeoService. WebGIS tersebut memuat seluruh data lahan yang telah masuk pada lembaga negara dan disajikan dengan menggunakan peta batas lahan dan citra satelit penginderaan jauh. Website tersebut dapat diakses oleh masyarakat umum untuk mempermudah 6

pemantauan lahan. Perangkat Sistem Informasi yang modern perlu untuk diadakan/diterapkan untuk menunjang pengolahan data spasial. Peta batas lahan bersetifikst diolah melalui perangkat lunak AutoCAD 3D Map, perangkat tersebut telah terintegrasi dengan server yang ada pada Kementrian Agraria. Sehingga seluruh hasil perekaman serta aktifitas pendataan lahan terintegrasi dengan pemerintah pusat. Mengenal banyaknya perubahan bidang lahan serta alih fungsi hak lahan, aplikasi komputerisasi data spasial tersebut memiliki peran yang sangat penting untuk pelayanan masyarakat akan kebutuhan informasi spasial. 1.2. RUMUSAN MASALAH Masalah yang akan dibahas oleh penulis antara lain meliputi 1.1.1. Bagaimana cara menyajikan data spasial dalam WEBGIS KKP BPN dengan menggunakan Software AutoCAD 3D Map? 1.1.2. Bagaimana tingkat efektifitas software AutoCAD 3D Map dalam menyajikan WEBGIS pada masyarakat luas 1.3. TUJUAN Tujuan dari penelitian yang dilakukan ialah untuk melakukan rekaptulasi data spasial kepemilikan lahan baik dari pemerintah maupun masyarakat luas dengan menggunakan sistem KKP BPN dalam wilayah Kabupaten Sleman dengan mengacu pada metode SIG dan citra Penginderaan Jauh. 1.4. MANFAAT Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi serta mengetahui tingkat efektifitas dari penyajian data yang disediakan oleh lembaga negara terhadap masyarakat terkait informasi lahan menggunakan WebGIS. 1.5. WAKTU PELAKSANAAN Waktu dari pelaksaan penelitian dilakukan pada tanggal 09 Januari 2017 hingga 09 Maret 2017 sesuai dengan batas minimal yang disediakan oleh Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. 7

1.6. TEMPAT PELAKSANAAN Tempat pelaksanaan yang dilakukan berada pada Kantor Badan Pertanahan Nasional / Agraria Tata Ruang (BPN/ATR) Cabang Sleman. Kantor tersebut terletak pada Jl. Dr. Rajimin Sucen Triharjo Sleman. Pelaksanaan yang dilakukan terbagi atas 2 subseksi kantor yaitu bagian Survey Pemetaan dan Pengukuran dan Hak Tanah/Pendaftaran Tanah.

BAB II TINJAUAN UMUM INSTANSI DAN TINJAUAN PUSTAKA

8

2.1. BADAN PERTANAHAN NASIONAL Badan Pertanahan Nasional merupakan lembaga negara yang bertugas dalam pengelolaan serta rekaptulasi hak serta kepemilikan sebuah lahan yang ada pada NKRI. BPN memiliki beberapa tingkatan pelayanan yang terbagi atas daerah cakupan yang menjadi daerah yang diampu, tingkat tersebut terbagi atas Kantor Wilayah (Provinsi) dan Kantor Cabang (Kabupaten/Kota). Dalam Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2016 tentang organisasi Kantor BPN, kantor cabang memiliki tanggung jawab serta tugas untuk mendata data spasial sertifikat tanah terhadap Kantor Wilayah. Adapun pelayanan data spasial yang menjadi tanggung jawab BPN kantor Cabang terhadap masyarakat ialah sebagai berikut. a.

Penyusunan rencana, program, anggaran dan pelaporan.

b.

Pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan.

c.

Pelaksanaan penetapan hak tanah, pendaftaran tanah dan pemberdayaan masyarakat.

d.

Pelaksanaan penataan pertanahan.

e.

Pelaksanaan pengadaan tanah.

f.

Pelaksanaan pengendalian pertanahan dan penanganan sengketa dan perkara pertanahan.

g.

Pelaksanaan pemberian dukungan istrasi kepada seluruh unit organisasi Kantor Pertanahan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2016 terdapat beberapa susunan organisasi dari BPN yang bergantung dari besar/kecil lingkup wilayah serta fungsi yang diampu. Oleh karena hal tersebut Kantor Cabang Sleman memiliki tipe oraganisasi tipe B sebagai berikut.

9

2.2. PENGINDERAAN JAUH Pengindraan jauh berasal dari kata Remote sensing memiliki pengertian bahwa pengindraan jauh merupakan suatu ilmu dan seni untuk memperoleh data dan informasi dari suatu objek di permukaan bumi dengan menggunakan alat yang tidak berhuubungan langsung dengan objek yang dikajinya (Lillesand dan kiefer,1979). Jadi pengindraan jauh adalah ilmu dan seni untuk mengindra atau menganalisis permukaan bumi dari jarak yang jauh, dimana perekaman dilakukan diudara atau angkasa dengan menggunakan alat (sensor) dan wahana. Alat yang dimaksud adalah alat perekam yang tidak berhubungan langsung dengan objek yang dikajinya, alat tersebut pada waktu perekaman tidak ada dipermukaan bumi, tetapi diudara atau di angkasa. Karena itu dalam perekaman tersebut menggunakan wahana (platform) seperti satelit, pesawat udara balon udara dan sebagainya. Sedangkan data yang merupakan hasil perekaman alat (sensor) masih merupakan data mentah yang perlu dianalisis. Untuk menjadi suatu informasi yang berguna bagi berbagai kepentingan bidang ilmu yang berkaitan perlu dianalisis dengan cara interpretasi.

Gambar 1. Citra Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi Pengindraan jauh merupakan teknik, karena dalam perolehan data menggunakan teknik, dimana data tersebut merupakan hasil dari tenaga, alat dan wahana yang membentuk suatu gambar yang dikenal dengan citra (imagery) dan data citra. Citra dapat diperoleh melalui citra perekaman fotografis, yaitu pemotretan dengan kamera; dan dapat pula diperoleh melalui perekaman nonfotografis, miasalnya dengan pemindai atau penyiam (scanner). Perekaman fotografis menghasilkan foto udara, sedangkan perekaman lain menghasilkan citra non-foto. Citra foto udara selalu berupa hard copy (barang tercetak) yang diproduksi dan direproduksi dari master rekaman yang berupa film. Citra non10

fotografi biasanya terekam secara digital dalam format asli dan memerlukan komputer untuk presentasinya. Citra non-foto juga dapat (dan perlu) dicetak menjadi hard copy untuk keperluan interpretasi secara visual.

2.3. SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Sistem Informasi geografi memuat beberapa data spasial yang merupakan gambaran geografis suatu wilayah dalam sebuah sistem. Secara garisbesar SIG merupakan sebuah kesatuan dari Perangkat Keras(Hardware), Perangkat Lunak (Software), dan manusia sebagai operator untuk melakukan pengolahan data secara menyeluruh. Pengolahan tersebut terdiri atas penyimpanan, pengelolaan, manipulasi, integrasi, analisa, dan penyajian data. Menurut Aronoff (1989) SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis. Pemanfaatan sistem informasi geografi dapat diterapkan untuk masalah penetuan batas wilayah yang ada pada suatu wilayah. Penggunaan SIG dapat memenuhi beberapa informasi terkait Lokasi, Kondisi, Pola dan Pemodelan dari daerah yang menjadi kajian dari penelitian. Data yang diolah dalam SIG merupakan data spasial yang menunjukkan titik lokasi maupun sistem koordinat sebagai referensi spasial untuk mewakili sebuah fenomena geografi.

2.4. PERANGKAT LUNAK AUTOCAD 3D MAP AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk AutoCAD, secara keseluruhan, adalah software CAD yang paling banyak digunakan di dunia. AutoCAD digunakan oleh insinyur sipil, land developers, arsitek, insinyur mesin, desainer interior dan lain-lain. Format data asli AutoCAD, DWG, dan yang lebih tidak populer, Format data yang bisa dipertukarkan (interchange file format) DXF, secara de facto menjadi standard data CAD. Akhir-akhir ini AutoCAD sudah mendukung DWF, sebuah format yang diterbitkan dan dipromosikan oleh Autodesk untuk mempublikasikan data CAD. AutoCAD saat ini hanya berjalan disistem operasi Microsoft. Versi untuk Unix dan Macintosh sempat dikeluarkan tahun 1980-an dan 1990-an, tetapi 11

kemudian tidak dilanjutkan. AutoCAD masih bisa berjalan di emulator seperti Virtual PC atau Wine. Autocad Map merupakan software yang dikembangkan oleh Autodesk sebagai software pendukung kegiatan pengolahan data dan analisis SIG. Software ini dilengkapi dengan input data, analisis, manipulasi data output data. Sehingga dengan menggunakan Autocad Map dimungkinkan untuk memproses data, menganalisis serta manipulasi data hingga output data. Selain itu dengan menggunakan perangkat lunak Autocad Map im juga dapat digunakan untuk mengelola data dengan ukuran vang cukup besar, penghimpunan data, serta pengelolaan data file drawing karena Autocad Map dilengkapi dengan fasilitas link template database eksternal. Fasilitas ini dapat digunakan untuk menghubungkan software ini dengan software eksternal (seperti excel). Autocad Map memiliki beberapa keungggulan, yaitu antara lain software Autocad Map dapat digunakan untuk proses penggambaran/ membuat suatu desain rancangan (CAD/ Computer Aided Design). Selain itu Autocad Map juga memiliki fasilitas pendukung dalam pemanfaatan query yaitu structure query language (SQL) sehingga dengan memanfaatkan fasilitas ini dapat menggunakan beberapa perintah bahasa pemrograman/ script untuk melakukan interaksi matematis, misalnya dalam penentuan query. Dengan menggunakan software Autocad Map dapat melakukan koreksi geometrik pada data penginderaan jauh sesuai dengan system koordinat yang berlaku, serta dapat juga digunakan untuk mendefinisikan sistem koordinat sesuai dengan tipe format data, dimana hasil koreksi geometric dari software Autocad Map ini dapat dibaca oleh sistem SIG Autodesk lain. Keunggulan lain dari software Autocad Map yaitu dapat membantu proses penggambaran (CAD/Computer Aided Design). Autocad Map juga dilengkapi dengan fasilitas vang mendukung pemanfaatan struktur query yaitu structure query language (SQL) sehingga pengguna Autocad Map dapat menggunakan beberapa perintah script untuk melakukan interaksi matematis, misalnya dalam penentuan query. Autocad Map dapat mendefinisikan sistem koordinat sesuai dengan keperluan vang hasilnya dapat dibaca oleh sistem SIG Autodesk lain. Dengan menggunakan Autocad Map dapat dilakukan analisis data-data peta digital, dimana dalam Sistem Informasi Geografi bekerja dengan topologi berhubungan 12

dengan interkoneksi dan batas features peta, dapat Juga dilakukan penghapusan atau modifikasi topologi, buffer point dan garis serta poligon. Menganalisis data dengan metode overlay object, point, garis dan poligon dengan menggunakan intersect, union, identity. Dengan pengolahan data secara digital peta-peta tentatif ini harus diubah ke dalam bentuk digital. Proses pengubahan bentuk dari bentuk analog ke bantuk digital dilakukan dengan mendigitasi atau scanning. Proses digitasi dapat dilakukan dengan alat digitizer ataupun dengan digitasi secara on-screen. Kedua metode digitasi tersebut memiliki kelebihan ataupun kekurangan masingmasing.

13

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK 3.1.

URAIAN PEKERJAAN Pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada Kantor BPN/ATR Kantor Cabang Sleman dilakukan dalam beberapa tahapan yang terbagi atas persiapan , pelaksanaan/olah data, dan penyajian akhir. Penyajian data Gambar Situasi/Surat Ukur pada WEBGIS KKP BPN merupakan kegiatan yang memiliki beberapa proses yang dilaksanakan dalam beberapa tahapan. Tahapan tersebut terbagi dalam beberapa divisi yang tersedia dalam kantor BPN/ATR. Plotting yang ada diawali dengan tahap pendaftaran/validasi Buku Tanah yang dilakukan oleh pihak masyarakat kepada Kantor BPN/ATR. Dalam penerepannya pemohon melampirkan beberapa syarat berupa Buku Tanah, Foto Lahan, dan Koordinat Lahan dengan sistem proyeksi EPSG:23835 – TM3 Zona 49.1. Data yang telah dilampirkan oleh pemohon kemudian akan diproses lebih lanjut pada divisi SPP (Survey, Pengukuran, dan Pemetaan). Data yang telah dilampirkan kemudian akan dicheck kembali dalam database yang disediakan oleh server BPN/ATR RI melalui website kkp.bpn.go.id melalui web browser. Checking yang dilakukan ialah pengecekan NIB (Nomor Identitas Bidang) serta validasi data buku tanah. NIB merupakan nomor yang menjadi identitas antara kepemilikan lahan dengan pendataan yang berada pada server sebagai dasar acuan rekaptulasi data. Dalam PP No. 24 Tahun 1997 NIB digunakan sebagai identifier untuk dapat berhubungan atau korelasi dengan data lain yang menyangkut satu bidang atau bidang-bidang tanah. Proses tersebut

kemudian dilanjutkan dengan pembuatan bidang persil pada WEBGIS menggunakan perangkat lunak AUTOCAD 3D MAP. Pembuatan bidang persil dilakukan dengan mengacu Gambar Situasi serta keterangan batas lahan yang tercantum pada Surat Ukur. Pembuatan bidang persil dilakukan dengan menggunakan koordinat yang telah terlampir pada surat pemohon untuk mengetahui posisi relatif yang ada pada citra penginderaan jauh. Validasi serta plotting kemudian ditandai pada bidang sebagai bentuk data telah valid pada lapangan. Tahapan terakhir ialah melakukan checking data yang ada

14

website KKP BPN/ATR untuk memastikan data telah berhasil diinput dan dapat diakses secara online.

3.2.

JADWAL KEGIATAN 1. 09 - 13 Januari 2017 Melakukan checking validasi Surat Ukur yang telah diinput pada loket pendaftaran oleh masyarakat selaku pihak pemohon, serta melakukan pengelolaan istrasi. 2. 16 – 20 Januari 2017 Melakukan pemeriksaan Buku Tanah terhadap pencatatan kepemilikan hak tanah serta scanning data berupa Surat Ukur/Gambar Situasi berdasarkan validasi Surat Tanah dengan letak keterangan posisional yang tercantum pada surat. 3. 23 – 27 Januari 2017 Melaksanakan proses georeferencing terhadap beberapa peta tematik beberapa kecamatan pada Kabupaten Sleman yang diperoleh dari lembaga Badan Perencanaan Daerah (BAPPEDA) Sleman menggunakan software ArcGIS. 4. 30 Januari – 03 Februari 2017 Membuat geodatabase Kabupaten Sleman dengan isi berupa kenampakan peta dasar diantara lain ialah jalan, sungai, batas istrasi, dan sebagainya hingga layouting data untuk rekaptulasi dokumen Hardcopy menuju Softcopy. 5. 06 – 11 Februari 2017 Melakukan pengenalan dan pembelajaran plotting bidang persil yang terdapat pada beberapa desa Kabupaten Sleman dengan menggunakan software AutoCAD 3D Map 2010 pada WEB GIS KKP BPN RI. 6. 13 – 17 Februari 2017 Melakukan plotting bidang persil yang terdapat pada beberapa desa Kabupaten Sleman melalui perangkat Lunak AutoCAD 3D Map 2010 untuk direkaptulasi pada KKP BPN RI. 7. 20 – 25 Februari 2017

15

Melakukan survei neraca penggunaan lahan pada Kecamatan Depok Desa Condongcatur serta Catunggal Kabupaten Sleman dengan pembanding peta penggunaan lahan tahun 2005 sampai dengan 2017.

8. 28 Februari – 03 Maret 2017 Melakukan survei neraca penggunaan lahan pada Kecamatan Depok Desa Condongcatur serta Catunggal Kabupaten Sleman dengan pembanding peta penggunaan lahan tahun 2005 sampai dengan 2017. 9. 06 – 09 Maret 2017 Melakukan validasi data plotting dengan data rekap pada website kkp.bpn.go.id dengan data Surat Ukur tahun 2002 – 2017. 3.3.

METODE PENELITIAN 3.3.1. Alat dan Bahan a. Alat 1. Seperangkat Komputer dengan Spesifikasi : a) Merk

: ASUS

b) Tipe

: A42F Series

c) Processor

: Intel Core i3 U @2.27GHz

d) RAM

: 4GB

e) VGA

: NVIDIA Gforce VRAM 2 GB

f) Sistem Operasi

: Windows 7 Ultimate 64-Bit

2. Alat tulis dan kantor 3. Software AutoCAD 3D Map 2010 4. Software Google Earth Pro 2010 5. Software Microsoft Office 6. Software Microsoft Paint 7. Smart Phone Apple iPhone 5 b. Bahan 1. Surat Ukur (NIB, Alamat, dan Tahun Surat) (Hardcopy). 2. Ekstensi Layer Citra Google Map pada AutoCAD 3D Map 2010 (Softcopy). 16

3. Koordinat plotting bidang acuan dengan koordinat EPSG 23835 Zona UTM 49.1 dan WGS 1984 (Hardcopy). 4. Gambar Situasi dari bidang menggunakan tampilan Google Street Map atau Foto Kondisi Lahan (Hardcopy). 5. Peta Bidang Persil Tanah Skala 1 : 500, 1: 1.000, dan 1: 2.000.

3.4.

LANGKAH KERJA A. Proses Awal 1. Melakukan checking terhadap Surat Ukur dengan memperhatikan beberapa komponen pada halaman keterangan Luas Bidang, NIB, dan Tahun Surat Ukur. 2. Membuka Web GIS Komputerisasi Kantor Pertanahan BPN pada web browser Mozilla Firefox dengan mengetik kkp.bpn.go.id pada address bar web Browser.

3. Membuka tab Dokumen  Memilih kategori jenis hak pada Surat Ukur yang ada pada pilihan tools dari web.

4. Melakukan input data nomor surat ukur pada Tab Pencarian data Surat Ukur seperti berikut berupa kecamatan, desa, dan tahun surat ukur.

17

5. Melakukan checking adanya NIB atau tidak pada bidang persil tersebut, apabila tidak terdapat NIB maka tekan tombol Booking NIB pada pilihan menu yang terdapat pada web KKP.

6. Menekan tabs peta pendaftaran untuk melakukan klarifikasi bidang persil telah terekap pada website KKP dengan input nomor NIB serta lokasi kecamatan dan desa seperti berikut.

7. Melakukan check posisional bidang pada tab data KKP dengan icon image viewer yang terdapat pada hasil pencarian sebelumnya apabila tidak terdapat 18

image viewer maka perlu untuk dilakukan penggambaran bidang persil seperti berikut.

B. Proses Penggambaran Gambar Persil 1. Membuka program AutoCAD 3D Map 2010.

2. Memuat data bidang persil daerah desa yang akan diolah pada lembar AutoCAD melalui server BPN Sleman yang terhubung melalui LAN dengan lokasi Computer  Peta Pendaftaran  Nama Kecamatan  Nama Desa.

19

3. Melakukan pencarian posisi absolut bidang dengan menggunakan perintah command dengan cara mengetikkan ”pl” lalu menekan enter pada kolom cmd AutoCAD.

4. Melakukan input koordinat dengan menggunakan sistem koordinat UTM, apabila koordinat masih WGS 1984 lakukan checking data koordinat secara online melalui www.hariep.com/transformasi.

a. Check Online melalui hariep.com dan menekan transform.

b. Input Koordinat

5. Mengaktifkan layer google maps pada tabs layer active pada AutoCAD Maps untuk memperoleh gambaran secara langsung bidang persil terhadap citra penginderaan jauh.

20

6. Melakukan checking lokasi yang dimaksudkan dengan menggunakan Google Earth Pro dengan tahap a. Membuka Google Earth Pro.

b. Melakukan input koordinat WGS 1984 pada kolom search.

c. Melakukan interpretasi pada lokasi bidang yang menjadi kajian.

21

7. Melakukan pengambilan gambar terhadap gambar persil dengan menggunakan kamera Smart Phone.

8. Memuat gambar persil pada project baru yang ada di AutoCAD 3D Map dan memilih OK pada OLE Text Size.

9.

Melakukan digitasi on-screen pada AutoCAD dengan menggunakan Polyline.

22

10. Melakukan digitasi pada setiap batas bidang yang ada lalu menekan escape pada ujung bidang terakhir untuk mengakhiri digitasi.

11. Menghapus gambar persil dengan menekan gambar bidang persil dan menekan tombol delete.

23

12. Melakukan checking luasan dengan cara mengetik perintah ”li” pada kolom command yang tersedia pada AutoCAD 3D 2010.

13. Melakukan copy data luasan yang ada pada hasil command li pada rumus perhitungan yang disediakan oleh Kantor BPN dengan melakukan copy pada index area menuju ke kolom luas seperti berikut.

14. Melakukan perhitungan menggunakan microsoft excell dengan rumus yang telah disediakan oleh BPN Sleman untuk pengolahan data luasan bidang persil melaluui tahap copy-paste besar index luasan CAD dengan sertifikat.

24

15. Melakukan pengaturan luasan bidang yang ada pada AutoCad menggunakan data hasil perhitungan dengan cara menekan CTRL+A untuk memilih seluruh objek dan mengetikkan sc pada kolom perintah Command.

16. Memilih salah satu pojok bidang dengan menggunakan control edge pada CAD untuk mempermudah pemilihan sudut bidang lalu melakukan input data hasil perhitungan pada kolom command dan menekan enter.

17. Melakukan checking data luasan pada bidang persil yang telah diubah dengan menggunakan perintah li pada kolom command untuk mengetahui besar luasan yang ada sudah sesuai dengan sertifikat pada Buku Tanah.

25

18. Melakukan plotting data hasil digitasi menuju project desa Triharjo yang telah dibuka sebelumnya dengan menggunakan cara menekan CTRL + A dan menekan cursor kanan memilih copy lalu menekan windows  Triharjo.dwg.

19. Melakukan plotting langsung pada citra google map yang dimuat pada project Desa Triharjo Sleman dengan menekan kusor kanan lalu paste dan menggerakkan bidang persil menggunakan tools rotate

dan move

.

C. Proses Akhir Validasi Data 1. Menandai bidang persil yang telah digambar dan plot pada citra google map yang ada dengan cara membuka data hasil gambar plotting pada project baru dengan menekan icon new project copy-paste to original coordinates pada data.

26

dan melakukan

2. Melakukan pemisahan bidang dari polygon menjadi sebuah garis menggunakan tools explode dengan cara memilih seluruh objek dengan menekan CTRL+A lalu memilih icon explode.

3. Melakukan koreksi bidang yang telah dipecah dengan menggunakan icon tool clean untuk memastikan bahwa antar titik tidak terdapat gap atau cross hingga besar error bernilai 0.

27

4. Membuat topologi pada batasan bidang yang telah dikoreksi dengan menekan tools Topology seperi berikut.

5. Menambahkan NIB pada bidang persil yang telah dibuat dengan menekan double click pada input text yang ada pada tengah bidang.

28

6. Melakukan checking data NIB yang telah diinput dengan database yang ada pada server BPN melalui tab pemetaan persil dan memilih icon pilih NIB.

7. Melakukan input daerah kecamatan beserta nama desa lalu menekan tombol pilih NIB menuju NIB yang telah diinput.

8. Melakukan checking data yang telah termuat oleh sistem dengan sertifikat yang ada pada kolom pemetaan persil dengan memperhatikan point Luas, Nomor SU, dan NIB.

9. Menekan tombol tandai bidang untuk memberi bintang pada bidang persil yang telah terolah. 29

10. Melakukan copy pada bidang persil yang dibuat lalu kembali pada project Triharjo dengan cara menekan tabs windows  triharjo.dwg.

’ 11. Menempatkan bidang persil yang ada dengan posisi awal copy yang dilakukan dengan menekan edit  paste to original coordinates.

12. Melakukan penyimpanan data yang telah diolah dengan cara menekan tombol save pada project seperti berikut.

13. Melakukan pendataan data pada microsoft excell untuk rekaptulasi apabila data di masa yang akan datang dengan mencatat NIB, Desa, Kecamatan, Surat Ukur, Tahun, Koordinat Plotting.

30

14. Melakukan checking KKP BPN dengan menggunakan web browser dan mengetik kkp.bpn.go.id dengan mengisikan nomor NIB, nama Kecamatan, dan Desa melalui tombol image viewer.

15. Melakukan checking data persil yang telah digambar pada display dengan apa yang ada pada Sertifikat Tanah

31

3.5.

DIAGRAM ALIR PEKERJAAN Keterangan : Surat Ukur

Input/Output

Process

Web Browser

AutoCAD 3D Map

Identifikasi

1. 2. 3. 4.

Nomor Surat Ukur NIB Gambar persil Tahun Surat

Digitasi Bidang Persil

Checking

Ada

Peta Bidang Persil KKP BPN RI

Tidak

Validasi Bidang Persil

32

Plotting Bidang Persil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL a. Printscreen Plotting Bidang Persil pada AutoCAD 3D Map 2010.

b. Printscreen Plotting Bidang Persil pada WebGIS KKP BPN RI.

c. Peta Bidang Persil Terdaftar Desa Triharjo Kecamtan Sleman Kabupaten Sleman.

33

4.2. PEMBAHASAN Badan Pertanahan Nasional memiliki beberapa divisi yang memiliki tanggung jawab yang berbeda antara satu dengan yang lain. Divisi yang menangani data spasial ialah bagian Survey, Pengukuran, dan Pemetaan serta terdapat bagian pengaturan. Pemetaan bidang persil pada berbagai Desa dalam Kabupaten Sleman dilakukan oleh divisi tersebut. Pada hakekatnya sistem yang digunakan dalam rekatulasi data spasial yang digunakan dalam BPN terbagi atas 2 Geodatabase yaitu online dan offline. Kedua Geodatabase tersebut memilki apabila data online tidak dapat diakses data offline dapat menggantikan sewaktu – waktu. Data spasial online tersebut dapat diakses oleh khalayak umum dengan menggunakan web browser pada kkp.bpn.go.id atas izin dari kantor pertanahan daerah. Pemetaan bidang persil yang dilakukan pada kerja praktik ialah pembuatan peta bidang persil yang telah bersertifikat serta tervalidasi oleh pihak Kantor Pertanahan pada Desa Triharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman. Pemetaan dilakukan dengan menggunakan software AutoCAD 3D Map 2010, program ini memiliki integritas GIS yang mendukung untuk sebuah pemetaan bidang dengan skala yang besar. Proses yang dilakukan dalam pemetaan memiliki dasar acuan berupa data Sertifikat Buku Tanah dan koordinat titik plotting yang telah dilampirkan oleh pemohon pada pihak Kantor Pertanahan. Penggunaan sistem proyeksi yang digunakan ialah EPSG 23835 UTM Zona TM 3 49.1. Sistem proyeksi koordinat tersebut digunakan karena memiliki tingkat detil lahan yang besar dibandingkan dengan proyeksi lain. Hal tersebut dikarenakan pada EPSG 23835 memiliki data yang relatif lebih lengkap dengan pembagian dengan skala yang lebih besar. Plotting yang dilakukan terbagi atas 2 tahapan yaitu offline dan online dengan menggunakan program AutoCAD 3D Map 2010. 34

Sistem ofline digunakan pada saat penggambaran bidang persil yang tidak terdapat pada Geodatabase KKP BPN RI. Sistem online digunakan pada plotting data hasil penggambaran bidang persil yang terdapat pada KKP BPN RI. Pemetaan yang dilakukan memiliki beberapa kelemahan serta kelebihan tersendiri dalam penerapannya pada bidang spasial. Dalam hasil yang telah diolah dapat diketahui bahwa pembuatan bidang persil yang dilakukan memerlukan tingkat efisiensi yang kurang. Hal tersebut disebabkan karena pada program AutoCAD 3D Map 2010 memiliki input koordinat dengan bilangan bulat. Bilangan dengan angka dibelakang koma diabaikan karena perintah Command pada AutoCAD hanya dapat mengolah bilangan bulat dan tidak dapat memproses bilangan tersebut. Penggunaan citra dengan relosusi spasial sangat berpengaruh dalam proses plottiing bidang persil yang dilakukan. Data citra yang digunakan memiliki waktu perekaman tahun 2010 sedangkan data yang akan dilakukan plotting memiliki waktu perekaman tahun 2017. Perubahan penggunaan lahan yang terdapat pada lahan seringkali tidak sesuai dengan apa yang telah diberikan pemohon mengingat database pada BPN memiliki beda waktu perekaman. Kelebihan yang dapat diidentifikasi dari pengolahan data yang ada ialah koreksi untuk pembuatan bidang persil dapat diawasi lebih baik karena pada satu tahap mengalami kesalahan maka data tidak dapat diproses lebih lanjut. Selain itu, akses data lebih mudah dilakukan karena pada hakekatnya data yang digunakan memiliki besaran data dalam satuan byte yang relatif tidak begitu besar. Akses data untuk pelayanan masyarakat yang ada juga tergolong mudah untuk dilakukan dengan menggunakan web browser yang beredar luas pada masyarakat. Dalam kaitannya pembuatan data memiliki tujuan sebagai salah satu sarana untuk masyarakat mengkases hak atas lahan yang telah diatur dalam Undang- undang. 35

Geodatabase yang telah dibuat memiliki akses dapat digunakan untuk masyarakat luas dengan melakukan permohonan pengajuan hak atas lahan yang dimiliki. Geodatabase tersebut tersaji dalam sebuah WebGIS yang terintegrasi oleh server serta bberapa PC yang terhunung melalui AutoCAD 3D Map. Secara umum masyarakat diberikan hak untuk mengetahui data lahan yang telah tercatat pada Kantor Pertanahan melalui WebGIS tersebut. Namun akses pengolahan data bidang persil hanya dapat dilakukan oleh petugas ukur agar tidak terjadi kesalahan persepsi dalam pembuatan data bidang persil. Kesalahan tersebut dapat mengakibatkan konflik perebutan lahan oleh beberapa pihak. Peta interaktif yang telah dihasilkan menunjukkan bahwa dalam Desa Triharjo memiliki beberapa lahan yang belum terekap oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Sleman. Beberapa lahan tidak terekap karena tidak adanya control dari masyarakat untuk melaporkan kepemilikan hak atas tanah tersebut atau lahan yang belum terekap memiliki fungsi yang lain. Adapun fungsi tersebut terbagi atas beberapa hak yang telah diatur pada Undang – Undang Pasal 5 tahun 1960 mengenai Dasar Pokok – Pokok Agraria. Hak tersebut antara lain ialah hak milik, hak guna bangunan, hak sewa bangunan, hak pemerintah, kas desa, hak lahan hijau, dan sebagainya. Lahan serta bidang yang belum terekaptulasi tersebut memiliki kemungkinan dimiliki oleh pemerintah ataupun fungsi lahan hijau. Pembuatan peta tersebut memiliki tujuan memperjelas kondisi kepemilikan lahan agar dapat dikelola lebih baik. Peran serta antara pemerintah serta masyarakat dapat membantu tercipta kesejahteraan dalam bidang agraria. Peta interaktif tersebut juga memiliki sebagai peta dasar perencanaan pemerintah dalam melakukan pembangunan berlanjut dengan meninjau ketersediaan lahan yang terdapat pada peta tersebut.

36

BAB V PENUTUP 5.1

KESIMPULAN 1. Geodatabase yang terdisplay pada WebGIS memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan yang mudah terhadap masyarakat terkait dengan kebutuhan informasi akan lahan 2. Program AutoCAD 3D Map 2010 memiliki tingkat efektifitas yang baik dalam menyajikan data spasial dengan integrasi yang ada pada WebGIS KKP BPN RI 3. Peta interaktif yang telah dibuat memiliki fungsi untuk memberikan gambaran umum mengenai ketersediaan lahan serta dasar perencaan pembangunan berkala pada desa Triharjo, Sleman, Yogyakarta.

5.2

SARAN

1. Perlu dilakukan pembaharuan database untuk proses olah data citra penginderaan jauh agar lebih mudah dan effisien. 2. Melakukan sosialisasi terhadap masyarakat untuk meminimalisir kesalahan baik dari pihak masyarakat maupun pemerintah.

37

DAFTAR PUSTAKA Undang - Undang pasal 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 03 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2016 tentang Organisasi Kantor BPN Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 39 Tahun 2016 Tentang Struktur Organisasi BPN Aranoff. S. 1996. Geographic nformations Systems :A management Perspective. Oshawa Canada : WDL Publications. Lillesand, Thomas dan Kiefer, Ralph. 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press DAFTAR LAMAN WEB Kowalski, Jeff. 2016. AutoCAD 3D MAP. http://www.autodesk.com/products/autocad-map-3d/overview Diakses Oleh Risang Pamungkas pada tanggal 18 Maret 2017 pukul 22.24 WIB.

38