PENINGKATAN POTENSI LOKAL DUSUN BANYUPUTIH DESA BANYUPUTIH KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO MELALUI KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) LAPORAN KULIAH KERJA NYATA Kelompok : 134 Disusun oleh: 1. Anugrah
Leksono
(120810101154) 2. Azzah Zukriyah 3. Dini Gerisa
Narendra
A
(130810201106)
(131710101025) 4. Edi Sutrisno (131910101046) 5. Gilang Kusuma Bangsa (130910301043) 6. Iva Septiana Sukma (130110101019) 7. Muhammad Jahwari 8. Novyanti Nur Arini
(131510501241)
(132010101048) 9. Ricke Nurjanah 10. Woro Suhesti
(152310101354)
(130710101195)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN, PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JEMBER LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
SEPTEMBER 2016
PENINGKATAN POTENSI LOKAL DUSUN BANYUPUTIH DESA BANYUPUTIH KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO MELALUI KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) LAPORAN KULIAH KERJA NYATA Kelompok : 134 Disusun oleh: 1. Anugrah
Leksono
(120810101154) 2. Azzah Zukriyah 3. Dini Gerisa
Narendra (130810201106)
(131710101025) 4. Edi Sutrisno (131910101046) 5. Gilang Kusuma Bangsa (130910301043) 6. Iva Septiana Sukma (130110101019) 7. Muhammad Jahwari 8. Novyanti Nur Arini
(131510501241)
(132010101048) 9. Ricke Nurjanah 10. Woro Suhesti
(152310101354)
(130710101195)
2
A
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN, PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JEMBER LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEPTEMBER 2016
3
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KKN a. Judul Kegiatan
:
Peningkatan
Potensi
Lokal
Dusun
Banyuputih Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) b. Kelompok
: 134
c. Pelaksana
:
NamaKoordinator/ NIM
: Muhammad Jahwari /131510501241
Anggota 1/NIM
: Anugrah Leksono Narendra
A/120810101154 Anggota 2/NIM
: Azzah Zukriyah/130810201106
Anggota 3/NIM
: Dini Gerisa/131710101025
Anggota 4/NIM
: Edi Sutrisno/131910101046
Anggota 5/NIM
: Gilang Kusuma Bangsa/130910301043
Anggota 6/NIM
: Iva Septiana Sukma/130110101019
Anggota 7/NIM
: Novyanti Nur Arini/132010101048
Anggota 8/NIM
: Ricke Nurjanah/152310101354
Anggota 9/NIM
: Woro Suhesti/130710101195 d. Lokasi
:
Desa
: Banyuputih
Kecamatan
: Banyuputih
Kabupaten
: Situbondo e. Waktu Pelaksanaan: 18 Juli – 1 September 2016 Jember, Juli 2016 Koordinator KK/KKN,
Dosen Pembimbing KKN, Muhammad Jahwari NIM. 131510501241
Dr. D. Setyawan P.H, S.Si., M.Si. NIP. 196808021994021001
Menyetujui, Ketua Pusat Kuliah Kerja Nyata LPM – Universitas Jember 1
Dr. Gaguk Jatisukamto, S.T., M.T NIP. 196902091998021001
KATA PENGANTAR Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas berkat dan rahmat-Nya, mahasiswa kelompok 134 KKN LPM UNEJ dapat menyelesaikan masa kerja selama 45 hari di Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Selain itu, kami juga bersyukur karena
penyusunan
laporan
kegiaan
kelompok
KKN
dapat
terselesaikan dengan baik. Pelaksanaan program kerja kelompok 134 KKN LPM UNEJ gelombang II tahun ajaran 2015-2016 ini tidak lepas dari dukungan dan
peran
serta
banyak
pihak.
Oleh
karena
itu,
kami
menyampaikan terima kasih kepada: 1. Drs. Moh. Hasan, M.Sc., Ph.D selaku rektor Universitas Jember. 2. Dr. Gaguk Jatisukamto, S.T., M.T selaku Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Universitas Jember. 3. Dr. D. Setyawan P.H, S.Si., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih. 4. H. Moh. Ma’ruf, S.H. selaku camat Kecamatan Banyuputih. 5. H. Juharto, S.H. selaku Kepala Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih beserta para staff perangkat Desa Banyuputih. 6. Bapak Sunandar, Kelompok Tani “Semeru” dan KPRL “Asri” yang
telah
bersedia
mendampingi
progam
pertanian. 7. Lembaga pendidikan
meluangkan kerja MI
KKN
waktunya
terutama
di
Najah
yang
Miftahun
berpartisipasi dalam program KKN. 8. Ibu-ibu anggota PKK, Pemuda Karangtaruna, Bougenville
dan
Cempaka
beserta
masyarakat di Desa Banyuputih yang
staff,
bidang telah
Posyandu
serta
seluruh
telah memberikan
sebagian waktunya dalam mengikuti program KKN.
1
untuk
9. Ibu Gun, dan Mas Agung selaku pemilik rumah yang menjadi posko kami yang telah memberikan sambutan hangat serta menasehati
sekaligus
tempat
kami
konsultasi
kegiatan KKN. 10. Rekan-rekan KKN kelompok 134 di
tentang
Desa Banyuputih
atas bantuan dan dukungannya dalam pelaksanaan program 45 hari masa KKN serta jalinan persahabatan, cinta, galau, suka dan duka. 11. Rekan-rekan KKN se Kecamatan Banyuputih atas saran dan masukan serta jalinan persahabatan yang penuh dengan canda tawa. 12. Seluruh Orang tua rekan 134 yang selalu memberikan masukan spiritual kepada kami. 13. Semua pihak yang telah membantu baik tenaga maupun pikiran dalam pelaksanaan kegiatan KKN dan penyusunan
laporan
yang
tidak
bisa
kami
masukan
seluruhnya. Demikian ucapan terima kasih dari penulis atas bimbingan dan kerjasama
yang diberikan kepada kami sehingga kegiatan
Kuliah Kerja Nyata dan penyusunan laporan dapat berjalan dengan baik. Semoga laporan Kuliah Kerja ini menjadi ilmu bermanfaat dan memberikan sumbangsih dalam kemajuan pendidikan. Semoga
semua
kegiatan-kegiatan
program
yang
kami
laksanakan ini bermanfaat bagi masyarakat Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih, instansi-instansi yang terkait, dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi Ridho-Nya dari kegiatan kuliah kerja terpadu ini. Amin. Situbondo, September 2016
2
P enulis
3
DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KKN.....................................i KATA PENGANTAR..........................................................................ii DAFTAR ISI.....................................................................................iv DAFTAR TABEL................................................................................v I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1 1.1 Analisis Situasi ................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 3 1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................................... 4 II. PELAKSANAAN KEGIATAN................................................... 6 2.1 Tempat dan Waktu............................................................. 6 2.2 Khalayak Sasaran.............................................................. 6 2.3 Jenis Kegiatan dan Metode................................................. 6 2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat.................................. 13 2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya.................................... 15 III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN...............................19
4
3.1 Hasil Kegiatan.................................................................... 19 IV. PENUTUP.............................................................................. 33 4.1 Kesimpulan........................................................................ 33 4.2 Saran................................................................................. 33 V. LAMPIRAN............................................................................. 34
5
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Rencana Anggaran Biaya ........................................................................................................ 15 Tabel 2.2 Realisasi Biaya ........................................................................................................ 16
6
I. PENDAHULUAN 1
Analisis Situasi Kuliah Kerja
Nyata
(KKN)
merupakan
suatu
kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan untuk membantu pelaksanaan pembangunan masyarakat pedesaan yang dihadapi oleh
masyarakat
khususnya
di
Desa
Banyuputih
Kecamatan
Banyuputih, Situbondo. Desa Banyuputih merupakan salah satu desa yang menjadi kegiatan Kuliah Kerja Nyata gelombang II tahun 2015/2016 yang betada di Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo. KKN diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat secara nyata. Pembentukan program merupakan langkah awal dalam membantu kelompok
kecil
dalam
masyarakat
yang
diharapkan
mampu
berkembang dan menyerap tenaga kerja terutama bagi masyarakat di Desa Banyuputih. Menurut Profil Desa Kabupaten Situbondo (2014), menyatakan bahwa Desa Banyuputih terletak di Kecamatan Banyuputih Situbondo. Kecamatan Banyuputih merupakan wilayah istrasi dari Kabupaten Situbondo yang terletak sekitar 38 Km ke arah timur dari pusat pemerintahan, kecamatan ini juga termasuk Taman Nasional Baluran. Wilayah desa Banyuputih terbagi menjadi 6 dusun yaitu Dusun Banyuputih, Dusun Curahlaci, Dusun Enoman, Dusun Randu Agung, Dusun Krajan dan Dusun Widoropasar.
Desa Banyuputih terdiri dari
dilihat dari letak
geografis sebagai berikut : Utara : Berbatasan dengan selat Madura Selatan : Desa Bantal Timur : Desa Sumberejo Barat : Desa Awar-awar Total luas wilayah Desa Banyuputih adalah 1582639 Ha/m2, jumlah penduduk di Desa Banyuputih sebanyak 5026 jiwa pada tahun 2014 yang terdiri atas laki-laki sebanyak 2048 jiwa dan perempuan
sebanyak
2618
jiwa.
1
Kecamatan
Banyuputih
merupakan tanah datar dengan ketinggian 25 mdl. Rata – rata curah hujan adalah 2500 mm tahun 2014 dengan jumlah bulan hujan 1 bulan, kelembaban 76%, suhu rata-rata harian 30 oC. Letak topografisnya tanah datar dengan sebagian besar dimanfaatkan untuk
lahan
pertanian
tebu
dan
jagung.
Mata
pencaharian
masyarakat sebagian besar adalah petani, peternak dan nelayan. Bidang pertanian Desa Banyuputih Dari tahun ke tahun jumlah penduduk mengalami pertambahan,
walaupun
pertambahannya
masih
relatif
kecil,
karena keberhasilan KB sampai ke pelosok desa mampu menekan pertumbuhan jumlah penduduk. Menurut data Profil Desa jumlah penduduk Banyuputih sebanyak 5026 jiwa yang terdiri atas laki-laki sebanyak
2048
jiwa
dan
perempuan
sebanyak
2618
jiwa.
Berdasarkan data Profil Desa tahun 2014, jumlah penduduk tamat SD/sederajat sebanyak 326 orang, SMP/sederajat sebanyak 187 orang dan SMA/sederajat 789 orang. Sarana dan lembaga di Desa Banyuputih masih kurang dalam tingkat pendidikan karena di desa Banyuputih hanya terdapat PAUD, TK, SD/MI, MTS.
Jalan aspal yang terdapat di desa sudah
mulai rusak dan kurangnya perawatan sehingga kondisi tersebut menyulitkan untuk menggunakan jalan. Kurangnya penerangan di dalam dusun-dusun menyulitkan masyarakat untuk berpergian di malam hari. Dari hasil analisis kondisi, Desa Banyuputih merupakan desa yang memiliki beberapa potensi namun kesadaran masyarakatnya masih kurang. Mahasiswa KKN yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu
diharapkan
mampu
menginterpretasikan
pentingnya
pembangunan dan kewajiban untuk menyumbangkan pikiran bagi keberhasilan pembangunan baik secara fisik maupun non fisik melalui peningkatan kualitas berbagai bidang di Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Kelompok KKN Desa Banyuputih memilih kegiatan peningkatan potensi lokal di Desa 2
Banyuputih.
Pemilihan
tersebut
berdasarkan
kurangnya
pemanfaatan lahan perkarangan kosong dan pemanfaatan limbah ari hasil pertanian, banyak lembaga-lembaga desa yang dapat di gali potensinya, serta kurangnya kesadaran masyarakat di bidang kesehatan. Pada dasarnya Desa Banyuputih memiliki potensi yang memungkinkan
dalam
program
pemerintah
dalam
hal
pembangunan desa, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan ekonomi. Namun kenyataan masyarakat warga Desa
Banyuputih
tidak
memiliki
kemauan
untuk
maju
dan
berkembang. Oleh karena itu, berdasarkan permasalahan yang dimiliki oleh Desa Banyuputih tersebut, maka Mahasiswa KKN menyusun program “Peningkatan Potensi Lokal diDesa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo melalui Program Kuliah Kerja Nyata”. 2
Rumusan Masalah Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih merupakan wilayah pedesaan yang memiliki tingkat pendidikan, kesehatan dan kualitas sumberdaya
manusia
yang
tergolong
rendah,
pembangunan belum berjalan maksimal. Kemudian,
sehingga
Berdasarkan
hasil observasi yang telah kami laksanakan di Desa Banyuputih, maka didapatkan beberapa permasalahan. yaitu: a. Tingginya tingkat pernikahan dini, dan keterbatasan biaya, serta tekanan lingkungan yang besar. b. Kurang mengerti bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta tenanga pengajar yang masih minim. c. Kurangnya pengetahuan tentang obat-obatan terlarang yang berpotensi menimbulkan dan memunculkan para pengguna dan pengedar.
3
d. Tidak ada wadah dan penanganan yang tepat terhadap bentuk keanekaragaman pangan dan produksi serta kurangnya minat masyarakat terhadap potensi yang ada. e. Kurangnya pemanfaatan teknologi informasi secara produktif dan positif dalam bidang ekonomi kreatif. f. Tenaga dokter yang masih minim, dan pola hidup masyarakat
yang
kurang
sesuai
kesehatan. g. Pemanfaatan Tanaman Obat
dengan
konsep
Keluarga (TOGA)
kurang maksimal dalam pengobatan herbal. h. Tidak adanya pengelolahan kotoran ternak
yang
secara baik
sehingga hanya menjadi limbah dan pencemaran udara. i. Tidak ada pengelolaan lebih lanjut terkait limbah daun tebu
yang
kering
dan
hanya
di
bakar
sehingga
menimbulkan pencemaran udara. j. Tidak adanya pengolahan lebih lanjut terhadap tanaman tebu
yang
ada
di
Desa
Banyuputih
yang
dapat
menhasilkan. Menimbang kondisi permasalahan tersebut, perlu dipikirkan, dipecahkan dan dicari secara bersama – sama solusi konkrit untuk dapat
meningkatkan
dimanfaatkan
secara
kualitas
hidup
optimal
potensi
masyarakat yang
sehingga
dimiliki
Desa
Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. 1.1
Tujuan dan Manfaat 1.1.1 Tujuan Adapun tujuan dari pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Desa Banyuputih meliputi: 1. Memberikan motivasi untuk meminimalisir terjadinya pernikahan dini. 2. Meningkatnya pendidikan Bahasa bagi para pelajar di Desa Banyuputih. 3. Mencegah terjadinya
penggunaan
terlarang.
4
terhadap
obat-obatan
4. Untuk mengebangkan pemasaran produk lokal yang ada di Desa Banyuputih. 5. Untuk memperluas pemasaran produk-produk lokal di Desa Banyuputih dengan teknologi informasi. 6. Menerapkan hidup sehat kepada masyarakat Desa Banyuputih. 7. Mengenalkan kembali tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA) kepada Masyarakat Desa Banyuputih untuk pengobatan herbal. 8. Berkembangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemanfaatan limbah ternak sapi. 9. Memanfaatkan limbah daun tebu agar menghasilakan dan tidak mencemari lingkungan. 10. Untuk meningkatkan produktivitas warga Desa Banyuputih dalam pengelolahan tebu. 1.1.2 Manfaat 1.1.2.1 Manfaat bagi Mahasiswa a. Memperoleh pengalaman berorganisasi dengan
terlibat
langsung
dalam
di
masyarakat
aktivitas
masyarakat
desaBanyuputih b. Mendapatkan pemahaman mengenai kondisi lingkungan di masyarakat. c. Memperoleh keterampilan, kematangan dan kedewasaan berpikir
untuk
mengatasi
permasalahan
di
masyarakat
dengan cara pelaksanaan program yang direncanakan untuk pengembangan dan pembangunan masyarakat desa. d. Mendapatkan kesempatan untuk mengamalkan
ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama studi di Universitas Jember kepada masyarakat desa melalui empat pilar KKN. e. Melatih manajemen diri, manajemen waktu dan etos bekerja. 1.3.2.2 Manfaat bagi Universitas a. Mampu menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara Pengabdian Masyarakat. b. Mampu meningkatkan hubungan kerjasama yang lebih baik antara Universitas Jember dengan masyarakat desa.
5
c. Dapat meningkatkan pendidikan masyarakat desa melalui praktek langsung ke dalam kehidupan masyarakat desa yang dilakukan oleh pihak Universitas Jember. 1.3.2.3 Manfaat bagi Masyarakat dan Pemerintah a. Meningkatkan minat dan motivasi masyarakat
desa
Banyuputih untuk berperan dalam program gotong royong membangun desa dengan tujuan untuk kemajuan desa. b. Mendorong peningkatan pembangunan di Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo c. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat untuk mengetahui potensi yang ada di daerahnya dan mengolah potensi tersebut sehingga dapat bermanfaat. d. Membantu pemerintah dalam pencapaian program pengembangan
masyarakat
kesejahteraan masyarakat desa.
6
guna
meningkatkan
II. PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1 Tempat dan Waktu 2.1.1 Tempat Program
kegiatan Kuliah
Kerja
yang direncanakan
dan
dilakukan di Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo disesuaikan dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan dan yang sudah ditentukan. 2.1.2 Waktu Pelaksanaan program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berlangsung selama 45 hari terhitung sejak tanggal 18 Juli hingga 1 September 2016. 2.2
Sasaran
Sasaran masyarakat
umum desa
dimaksudkan
untuk
dari
dan
kuliah
perangkat
dapat
kerja
nyata
desa.
membantu
(KKN)
Kegiatan
proses
adalah
KKN
ini
pembangunan
masyarakat Desa Banyuputih. Sasaran khusus pada program KKN meliputi: 1. 2. 3. 4. 5.
Perangkat Desa Banyuputih Masyarakat Desa Banyuputih Kelompok Tani Desa Banyuputih Anak Usia Sekolah Pemuda di Desa Banyuputih 2.3
Jenis Kegiatan dan Metode
Jenis kegiatan Kuliah Kerja Nyata melalui program-program Mahasiswa langsung yaitu : 2.3.1 Kegiatan di bidang Lingkungan a. Koordinator : Edi Sutrino Pelaksana :1. Iva Septiana Sukma 2. Dini Gerisa 3. Muhammad Jahwari 4. Gilang Kumala Bangsa
7
5. Anugrah Leksono N.A b. Metode
: Penyuluhan pembuatan briket daun tebu
sebagai alternatif bahan bakar rumah tangga c. Deskripsi Kegiatan : Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan dan pelatihan pembuatan briket. Hal tersebut dilakukan karena di daerah Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih Situbondo terdapat banyak ladang tebu yang setiap kali panen limbah dari daun tebu yang sudah kering tak tersentuh dan tidak dimanfaatkan oleh warga desa. Padahal apabila limbah dari daun-daun tebu yang kering tersebut dimanfaatkan dapat menghasilkan dan membuat lingkungan menjadi terlihat bersih dan nyaman. Selain itu penggunaan bahan bakar dengan briket dapat mengurangi pengeluaran masayarakat terhadap bahan bakar untuk kegiatan rumah tangga. Sasaran dari penyuluhan dan pelatihan pembuatan briket ini adalah para warga Desa Banyuputih. 2.3.2 Kegiatan di bidang Lingkungan a. Koordinator : Muhammad Jahwari Pelaksana : 1. Dini Gerisa 2. 3. 4. 5.
Anugrah Leksono N.A Gilang Kumala Bangsa Edi Sutrisno Azzah Zukriyah
b. Metode : Kegiatan penyuluhan pembuatan pupuk organik dari limbah ternak dan seresah tebu serta penjelasan manfaat bagi lingkngan c. Deskripsi Kegiatan : Kegiatan penyuluhan pembuatan pupuk organik dari limbah ternak dan seresah tebu serta penjelasan manfaat bagi lingkngan, diadakan karena potensi limbah kotoran ternak dan seresah tebu yang cukup berlimpah di Desa Banyuputih, sehingga hal ini patut kita kelola sedemikian rupa agar Limbah yang tidak terlirik sama sekali oleh warga menjadi barang yang lebih bermanfaat dan bernilai dari bentuk sebelumnya, terutama bagi warga yang notabenenya petani. Pembuatan 8
pupuk organik ini juga didasari oleh perkembangan pertanian di Indonesia yang sudah
mulai mngedepankan pertanian organik, meskipun belum
100% organik paling tidak kita sudah mulai mencoba berusaha menyentuhnya dengan kegiatan semacam ini. Kegiatan pembuatan pupuk organik ini dilakukan dengan proses fermentasi bahan organik oleh Efektif Mikroorgnisme (EM), dimana bahan organik berupa kotoran ternak dan seresah tebu di fermentasi dari bentuk senyawa kompleks menjadi senyawa simpleks sehingga menjadi unsur hara tersedia bagi tanaman (pupuk). 2.3.3 Kegiatan di bidang Pendidikan a. Koordinator : Woro Suhesti Pelaksana : 1. Azzah Zukriyah 2. Ricke Nurjanah 3. Edi Sutrino 4. Anugrah Leksono N.A 5. Novyanti Nur Arini : Penyuluhan obat-obat
b. Metode
(NARKOBA) c. Deskripsi Kegiatan
terlarang
: Kegiatan yang dilakukan adalah
memberikan penyuluhan tentang NARKOBA bertempat di Balai Desa Banyuputih. Penyuluhan ini diberikan kepada masyarakat di sekitar Desa Banyuputih. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih luas mengenai bahaya penggunaan NARKOBA dan jenis-jenis NARKOBA yang ada pada saat ini. Kita tahu, bahwa tingkat penggunaan NARKOBA dikalangan masyarakat di Indonesia semakin luas. Terlebih
di
kalangan
generasi
muda
dimana
mereka
merupakan generasi penerus bangsa. Penyuluhan ini akan diberikan untuk memberi kesadaran kepada masyarakat di sekitar Desa Banyuputih mengenai dampak penggunaan NARKOBA..
Kegiatan
tersebut
9
diharapkan
dapat
meningkatkan minat baca masyarakat sehingga menambah pengetahuan masyarakat Dusun Banyuputih. 2.3.4 Kegiatan di bidang Pendidikan a. Koordinator : Iva Septiana Sukam Pelaksana : 1. Dini Gerisa 2. 3. 4. 5. b. Metode
:
Ricke Nurjanah Woro Suhesti Edi Sutrisno Azzah Zukriyah
Pemberian Pelajaran Tambahan Bahasa
Inggris untuk siswa siswi Madrasah Ibtidaiah c. Deskripsi Kegiatan
: Kegiatan yang dilakukan adalah
memberikan pengetahuan tentang bahasa inggris dasar di madrasah ibtidaiah untuk menambah wawasan yang lebih tentang bahasa inggris kepada para siswa. Mengenalkan bahasa inggris sejak dini dapat menjadi bekal mereka untuk dijenjang berikutnya. Kegiatan ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiah karena minimnya pengetahuan tentang pelajaran bahasa inggris disana. Cara pengajaran yang dilakukan berupa memperkenalkan kosa kata bahasa inggris melalui bernyanyi dan melalui media gambar. 2.3.5 Kegiatan di bidang Pendidikan a. Koordinator : Gilang Kumala Bangsa Pelaksana : 1. Novyanti Nur Arini 2. 3. 4. 5. b. Metode
:
Ricke Nurjanah Woro Suhesti Dini Gerisa Azzah Zukriyah Penyuluhan
Pernikahan
Dini
dan
Pendidikan Seks Dini c. Deskripsi Kegiatan
:
Pernikahan dini merupakan suatu
fenomena yang telah menjadi kebiasaan dari masyarakat Desa Banyuputih. Aspek sosial budaya yang menjadi modal 10
sosial bagi masyarakat serta tekanan perekonomian yang memberi pengaruh terhadap maraknya
pernikahan dini
tersebut. Hal tersebut meliputi adanya ikatan kekeluargaan dalam budaya mereka dimana orang tua melangsungkan pernikahan anak dalam usia dini hanya ditujukan untuk tetap mempertahankan tingkat sosial dalam masyarakat. Selain itu juga didukung oleh kepercayaan terhadap nilai – nilai dan kepatuhan terhadap agama bahwa remaja putri harus segera dinikahkan dengan tujuan untuk menghindari pergaulan bebas.Sehingga
dari
fenomena
yang
ada
tersebut
penyuluhan terhadap pernikahan dini dan pendidikan seks dini sangat dieperlukan di Desa Banyuputih.Kegiatan ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang ada di Desa Banyuputih, dimana MI tersebut merupakan satu-satunya sekolah yang rata-rata siswanya berasal dari keluarga yang mengalami masalah dan melukan pernikahan dini, sehingga tidak dipungkiri aka ada pernikahan dini yang dilakukan kembali. Kegiatan ini dilakukan dengan cara penyuluhan tentang pernikahan dini dan pendidikan seks dini guna meminimalisir Banyuputih.
pernikahan Selain
itu
dini
yang
kegaitanya
terjadi
adalah
di
Desa
memberikan
motivasi keapda siswa untuk terus menggali potensi yang dimiliki
agar
mampu
mencapai
cita-citanya
melalui
permaiana yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang dialami olah para siswa-siswi di MI tersebut. 2.3.6 Kegiatan di bidang Pendidikan a. Koordinator : Dini Gerisa Pelaksana : 1. Novyanti Nur Arini 2. Muhammad Jahwari 3. Woro Suhesti 4. Edi Sutrisno
11
5. Iva Septiana Sukma b. Metode
:
Sosialisasi dan Penyuluhan Pembuatan
Susu Jagung dan Sari Tebu c. Deskripsi Kegiatan
: Kegiatan yang dilakukan adalah
memberikan kesadaran tentang keanekaragaman pangan lokal yang ada di Desa Banyuputih beserta manfaatnya seperti jagung dan tebu. Namun dibeberapa daerah produk pangan lokal tersebut umumnya hanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan, namun pemanfaatannya masih belum banyak ragamnya. Bahkan masih banyak yang beranggapan bahwa pangan
lokal
tersebut
bernilai
inferior
(murahan)
atau
memiliki status sosial yang rendah. Padahal sebenarnya bahan pangan lokal menyimpan potensi untuk dikembangkan melalui diversifikasi olahan. Salah satu contoh diversifikasi pangan
yaitu
penyuluhan
pembuatan ini
kami
susu
jagung.
memberikan
Pada
kegiatan
bagaimana
cara
pengolahan susu jagung yang baik, keunggulan dari susu jagung, cara pengemasan, pembuatan label, serta cara menghitung
analisis
finansial
sebagi
acuan
dalam
memasarkan produk. Penyampaian ini diberikan kepada ibuibu PKK dan pemuda pemudi desa yang ada di desa Banyuputih. 2.3.7 Kegiatan di bidang Kesehatan a. Koordinator : Novyanti Nur Arini Pelaksana : 1.Muhammad Jahwari 2. Ricke Nurjanah 3. Gilang Kumala Bangsa 4. Anugrah Leksono N.A 5. Dini Gerisa b. Metode : Skrining Hipertensi dan Imunisasi Balita c. Deskripsi kegiatan : Kegiatan yang dilakukan adalah praktik skrining hipertensi yg sudah di lakukan secara rutin di
12
Pustu dusun Banyuputih sejak Senin 25 Juli 2016 dan akan di lakukan hingga 1 september 2016. kegiatan yang dilakukan adalah praktik skrining hipertensi yg sudah di lakukan secara rutin di Pustu dusun Banyuputih sejak Senin 25 Juli 2016 dan akan
di
lakukan
selanjutnya
hingga
yang
saya
1
september
lakukan
2016.
adalah
lapangan kepada bidan desa yang sudah dengan
mengikuti
program
pemerintah
Kegiatan
belajar
praktik
berpengalaman daerah
yakni
imunisasi BCG,Polio, Campak pada balita. 2.3.8 Kegiatan di bidang Kesehatan a. Koordinator : Ricke Nurjanah Pelaksana : 1. Novyanti Nur Arini 2. 3. 4. 5. b. Metode
:
Gilang Kumala Woro Suhesti Muhammad Jahwari Azzah Zukriyah Senam Hipertensi dan Senam Diabetes
Militus c. Deskripsi Kegiatan
: Kegiatan yang dilakukan adalah
memberikan penyuluhan dan sosialisasi cara melakukan senam hipertensi dan senam diabetes melitus yang akan dilakukan pada saat di adakannya posyandu lansia di Desa Banyuputih
.
Penyuluhan
memberikan
semangat
bagi
tersebut penderita
dilakukan hipertensi
untuk dan
Diabetes Militus agar dapat lebih termotivasi untuk hidup sehat. 2.3.9 Kegiatan di bidang Ekonomi a. Koordinator : Azzah Zukriyah Pelaksana : 1. Dini Gerisa 2. Muhammad Jahwari 3. Woro Suhesti 4. Anugrah Leksono
13
5. Iva Septiana Sukma b. Metode
:
Pengemasan dan pemasaran produk
pupuk organik c. Deskripsi Kegiatan
:
Kegiatan yang dilakukan adalah
pengemasan produk berupa pupuk organik yang terbuat dari seresah tebu yang sudah tidak dipakai. Produk tersebut akan dikemas secara menarik dan unik yang cara pengemasannya dilakukan dengan alat-alat yang sederhana seperti sealer. Produk
tersebut
juga
akan
ditata
secara
baik
agar
pengemasan produk terlihat berkualitas dan mampu bersaing dengan produk lainnya. Target untuk pemasaran produk terebut terlebih dahulu melalui masyarakat sekitar desa Banyuputih dan akan diperluas diluar daerah Banyuputih dengan cara yakni
mensosialisasikan produk tersebut agar
dikenal keseluruh daerah Situbondo. 2.3.10 Kegiatan di bidang Ekonomi a. Koordinator : Anugrah Leksono N.A Pelaksana : 1. Novyanti Nur Arini 2. 3. 4. 5. b. Metode
:
Gilang Kumala Bangsa Woro Suhesti Ricke Nurjanah Azzah Zukriyah Pelatihan Online Shop
c. Deskripsi Kegiatan
:
Kegiatan yang dilakukan adalah
pelatihan online shop. Pelatihan ini bertujuan menambah penghasilan warga Banyuputih tanpa mengganggu pekerjaan mereka dan dapat dikerjakan di rumah, dengan online shop warga mendapatkan untung yang maksimal dengan modal yang sedikit, dan mempermudah warga yang mempunyai home
industry,
ekonomi
kreatif
untuk
menujual
hasil
produksinya ke luar daerah Banyuputih dan luar kota. Kegitan
14
yang
dilakukan
anatara
lain
memberikan
pelatihan
penggunaan internet menggunakan gadget terkait dengan pemasaran produk secara luas, mudah dan efisien. 2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat 2.4.1 Kegiatan di Bidang Pendidikan 2.4.1.1 Faktor Pendukung 1. 2. 3. 4.
Minat belajar tinggi Bahasa lokal tetap terjaga Minat dalam mengenal bahasa asing tinggi Banyak anak usia produktif dan organisasi-organisasi
kemasyaraktan 5. Banyaknya tanaman tebu yang ada di Desa Banyuputih. 2.4.1.2 Faktor Penghambat 1. Tingginya tingkat pernikahan dini, dan ketrbatasan biaya, serta tekanan lingkungan yang besar. 2. Kurang mengerti bahasa Indonesia yang baik dan benar. 3. Tenaga pengajar masih kurang. 4. Kurangnya pengetahuan tentang obat-obatan terlarang yang berpotensi menimbulkan dan memunculkan para pengguna dan pengedar. 5. Tidak adanya pengolahan lebih lanjut terhadap tanaman tebu yang ada di Desa Banyuputih yang dapat menhasilkan. 2.4.2 Kegiatan di Bidang Ekonomi Kreatif 2.4.2.1 Faktor Pendukung 1. Pangan lokal yang beranekaragam 2. Sarana teknologi informasi cukup 2.4.2.2 Faktor Penghambat 1. Tidak ada wadah dan penanganan yang tepat terhadap bentuk
keanekaragaman
pangan
dan
produksi
serta
kurangnya minat masyarakat terhadap potensi yang ada. 2. Kurangnya pemanfaatan teknologi informasi secara produktif dan positif dalam bidang ekonomi kreatif. 2.4.3 Kegiatan di Bidang Kesehatan 2.4.3.1 Faktor Pendukung 1. Sarana kesehatan cukup 2. Kesadaran masyarakt akan kesehatan tinggi 3. Tanaman Obat Keluarga(toga) cukup tersedia
15
2.4.3.2 Faktor Penghambat 1. Tenaga dokter kurang. 2. Pola hidup masyarakat yang kurang sesuai dengan konsep kesehatan. 3. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang kurang maksimal. 2.4.4 Kegitan di Bidang Lingkungan 2.4.4.1 Faktor Pendukung 1. Kotoran ternak berlimpah 2. Seresah tebu berlimpah 2.4.4.2 Faktor Penghambat 1. Tidak adanya pengelolahan kotoran ternak secara baik sehingga hanya menjadi limbah dan pencemaran udara. 2. Tidak ada pengelolaan lebih lanjut terkait limbah daun tebu yang kering dan hanya di bakar sehingga menimbulkan pencemaran udara. 2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya Tabel 2.1 Rencana Aggaran Biaya No
Jenis Kegiatan
1.
Kesekretariatan a. Stop Map kertas 5 buah @500 b. Foto copy surat dan data peserta KKN c. Penggandaan proposal 10 buah @ Rp 5.000 d. Pembuatan laporan e. Vandel 3 buah @ Rp 50.000 f. Stop Map kertas 5 buah @ Rp 500 g. Dokumentasi dan cuci cetak h. Banner Posko Program Kegiatan
2.
a. Pembuatan, pengemasan, dan pemasaran pupuk organik “kotoran ternak sapi dan seresah tebu”. b. Pembuatan sari tebu dan susu jagung. c. Alat pres d. Pengadaan bimbingan belajar tingkat SD e. Pembuatan dan pemasaran briket f. Penyuluhan NARKOBA g. Penyuluhan Dampak Pernikahan Dini h. Sosialisasi Motivasi Pernikahan Seks Dini di sekolah i. Skrinning Hipertensi dan Imunisasi Balita di Pustu dan Posyandu
16
Biaya (Rupiah) 2500 20.000 50.000 75.000 150.000 2.500 50.000 35.000 150.000
100.000 140.000 50.000 100.000 100.000 100.000 100.000 50.000
4.
j. Senam diabetes militus dan senam hipertensi Lain-Lain a. Transportasi b. Pulsa telepon (Pemasaran Online Briket) Total
Tabel 2..2 Realisasi Biaya A. Pemasukan No Pemasukan . 1. Rp 150.000 x 10 orang
2.
Rp 430.000 x 10 orang
Keterangan Iuran per orang untuk program kerja kelompok dan biaya listrik Iuran per orang untuk biaya makan selama 45 hari (keseluruhan telah dibayarkan kepada ibu pemilik rumah)
Total
75.000 60.000 1.460.000
Jumlah Rp 1.500.000
Rp 4.300.000
Rp 5.800.000,-
B. Pengeluaran I.Kesekretariaran, Perlengkapan dan Dokumentasi No. Pengeluaran Harga per satuan 1. Banner posko 2mx1m Rp 34.000 2. Pompa Galon 3. Kertas manila 3 buah Rp 2.000 4. Spidol 5. Map dan amplop 6. Print Laporan+foto copy 7. Print proposal+foto copy 8. Print undangan + absensi 9. Vandel 2 buah 10. Uang sertifikat 10 lembar Rp 5.000 11. Iuran untuk acara penutupan di kecamatan (per desa) Total II.Kegiatan di Bidang Lingkungan No. Nama kegiatan 1. Pembuatan pupuk Pembelian EM4
50.000
Jumlah Rp 34.000 Rp 30.000 Rp 6.000 Rp 4.000 Rp 5.000 Rp 35.000 Rp 25.000 Rp 11.000 Rp 100.000 Rp 50.000 Rp 80.000 Rp 380.000,-
Keterangan Untuk pembuatan pupuk
17
Biaya Rp 20.000
cair 2.
3.
Pembuatan susu jagung Santan Cup dan bahan-bahan lain Gula Pembuatan Briket Cetakan Baskom, korek Total
III.Kegiatan di Bidang Ekonomi No. Nama kegiatan 1. Pengemasan susu jagung Pembuatan stiker Sealer 2. Pengemasan pupuk Pembuatan stiker 3. Pengemasan sari tebu Pembuatan stiker Plastik 4. Pelatihan online shop Print kertas Pulsa Total
Seperti jagung, baskom
Rp 10.000 Rp 5.000 Rp 45.000 Rp 15.000 Rp 5.000 Rp 14.000 Rp 114.000,-
Keterangan
Biaya
Untuk logo dari produk
Rp 10.000 Rp 144.000
Untuk logo dari produk
Rp 10.000
Untuk logo dari produk
Rp 10.000 Rp 7.000
Untuk materi Untuk akses internet
Rp 5.000 Rp 50.000 Rp 236.000,-
IV.Kegiatan di Bidang Kesehatan No. Nama kegiatan Keterangan 1. Strinning Hipertensi dan cek gula darah Alat cek gula darah 2. Senam diabetes Print materi CD Total V.Kegiatan di Bidang Pendidikan No. Nama kegiatan Keterangan 1. Pengajaran Bahasa inggris Media pembelajaran Nama-nama buah, hewan dll Spidol Kertas HVS Pensil Double-tip 2. Sosialisasi Narkoba, Briket, 18
Biaya
Rp 100.000 Rp 5.000 Rp 5.000 Rp 110.000,Biaya Rp 10.000 Rp 4.000 Rp 5.000 Rp 10.000 Rp 3.000
3.
dan Pembuatan susu Jagung Poster Print materi Konsumsi Air mineral Sosialisasi Pernikahan Dini Print materi Total
C. Biaya lain-lain No. Pengeluaran 1. Token Listrik 2.
Air isi ulang (galon)
3.
Biaya Karnaval Beli kaos Beli bulu mata Total
Sosialisasi narkoba Makanan untuk peserta
Rp 10.000 Rp 20.000 Rp 50.000 Rp 30.000 Rp 5.000 Rp 147.000,-
Keterangan Untuk 45 hari (4 kali pembelian) Untuk minum kelompok selama 45 hari (12 kali)
D. Realisasi Biaya Keseluruhan No. Keterangan 1. Pemasukan (iuran untuk program kerja) 2. Pengeluaran Kesekretariaran, Perlengkapan dan Dokumentasi Kegiatan di bidang lingkungan Kegiatan di bidang ekonomi Kegiatan di bidang kesehatan Kegiatan di bidang pendidikan Biaya lain-lain
Jumlah Rp 186.000 Rp 72.000
Rp 35.000 Rp 27.000 Rp 320.000,-
Jumlah Rp 1.500.000
Total
Rp 380.000 Rp 114.000 Rp 236.000 Rp 110.000 Rp 147.000 Rp 320.000 Rp 1.307.000,-
Pemasukan – pengeluaran = 1.500.000 – 1.307.000 =193.000 Sisa Rp 193.000,-
19
III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Kegiatan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih dilaksanakan pada pada tanggal 18 Juli – 1 September 2016. Kegiatan KKN kelompok 134 diawali dengan melakukan observasi di Desa Banyuputih untuk mengetahui potensi dan permasalahan desa. Kegiatan observasi tersebut juga untuk melengkapi dan mengisi borang tentang informasi jumlah keluarga dan membuat peta keluarga. Selain itu juga untuk menjalin silaturahmi antara kelompok KKN dengan perangkat desa dan masyarakat Desa Banyuputih. Hasil dari kegiatan observasi ini adalah dapat mengetahui pola pikir, aktifitas keseharian serta potensi yang dimiliki Desa Banyuputih,
sehingga
program
kerja
dapat
di
buat
dan
direalisasikan. Kegiatan yang selanjutnya dilakukan oleh kelompok KKN 134 adalah mulai merealisasikan program-progam yang masuk ke dalam empat pilar yaitu pilar lingkungan, pilar ekonomi, pilar kesehatan, dan pilar pendidikan. Berikut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam ke empat pilar tersebut : 1.1.1 Bidang Lingkungan 1. Penyuluhan pembuatan briket daun tebu sebagai alternatif bahan bakar rumah tangga Desa Banyuputih merupakan
desa
yang
mayoritas
penduduknya bermatapencaharian sebagai nelayan dan petani. Petani di desa Banyuputih adalah petani tebu, biasanya daun-daun kering hasil dari panen tebu dibiarkan dan dibakar di sawah yang dapat menimbulkan pencemaran udara, daun tebu tidak di proses lagi untuk dijadikan suatu produk baru yang lebih bermanfaat. Dilihat dari potensi desa yang banyak terdapat tebu kami mendapatkan ide untuk membuat briket dari daun tebu kering.
20
Penyuluhan dan sosialisasi dilaksanakan pada hari minggu tanggal 7 agustus 2016 di balai desa Banyuputih yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK dan para pemuda desa. Program kerja ini cukup mendapat respon positif dari warga desa yang hadir, dengan adanya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Selain memberi pengetahuan tentang pembuatan briket dan manfaatnya, karena penyuluhan dan sosialisasi ini terbentuklah karang taruna karena hadirnya para pemuda desa dari setiap dusun di Banyuputih yang kemudian diharapkan dapat menggerakkan pemuda-pemuda desa setiap dusun agar menjadikan desanya dapat lebih maju 2. Penyuluhan pembuatan pupuk organik dari serasah tebu dan kotoran ternak Revolusi hijau pada rezim orde baru hingga saat ini masih menyisakan kondisi pahit bagi pertanian di Indonesia, tidak luput termasuk pertanian di Desa Banyuputih, dimana penggunaan pupuk kimia yang di gemborkan pada Revolusi Hijau masih tertanam kuat hingga saat ini di benak mayoritas petani, sehingga mereka tidak mudah meninggalkan penggunaan pupuk kimia, padahal sudah dapat kita lihat saat ini bagaimana rusaknya pertanian kita akibat penggunaan pupuk kimia dari tahun ke tahun yang dosisnya terus bertambah dan bertambah, oleh karena itu dikarenakan mayoritas petani di Desa Banyuputih masih sulit lepas dari ketergantungan pupuk kimia, padahal di Desa Banyuputih ketersediaan bahan organik yang dapat digunakan sebagai pupuk sangat melimpah yaitu kotoran ternak, serasah tebu, serbuk gergaji, dan bahan organik lainnya, Hal ini yang memunculkan ide saya untuk mencanangkan Program pembuatan pupuk organik dari serasah tebu dan kotoran ternak serta bahan organik lainnya. Penggunaan pupuk organik merupakan langkah awal mengurangi pemakaian pupuk kimia. Pupuk sendiri merupakan komponen yang penting dalam proses becocok tanaman. Karena pupuk
berkerja
sebagai
penyuplai
21
nutrisi
untuk
tanaman,
memperbaiki struktur sifat-sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Penggunaan pupuk pada tanaman akan menghasilakan produk yang lebih banyak baik daun,buah,dan bunga. Progam pembuatan pupuk organik di Desa Bnyuputih memiliki manfaat ganda selain dapat membuat petani mandiri dengan pupuk organik yang dapat dibuat sendiri, juga mengurangi limbah kotoran ternak dan serasah tebu yang biasanya di bakar di lahan dimana hal ini akan merusak kesuburan tanah karena akan membunuh mikroorganisme yang ada di lapisan atas tanah. Pupuk organik digemborkan kembali karena penggunaan pupuk organik tidak menimbulakan efek merusak tanah ketika digunakan secara jangka panjang. Pembuatan pupuk organik tidak membutuhkan modal yang besar karena terbuat dari limbah-limbah pasca pasca panen dan limbah kotoran ternak serta limbah organik lannya. Pupuk organik terbagi menjadi dua berdasarkan bentuknya yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik padat dan pupuk organik cair memiliki kegunaan yang sama hanya saja penggunaannya yang berbeda pupuk organik padat digunakan pada saat pengolahan lahan atau saat pembajakan sendangkan pupuk organik cair digunakan pada saat pengolahan tanaman atau diaplikasi langsung ke tanaman yang ditanam. Program pembuatan pupuk organik,
dilakukan
dengan
tahapan pengumpulan bahan yang mudah didapat di Desa seperti kotoran ternak, serasah tebu, serbuk gergaji, dan dedaunan kering lainnya serta beberapa bahan lain seperti molase dan EM4 didapat dari PG asembagus dan toko pertanian sekitar Desa. Setelah mendapatkakn bahan tepatnya tanggal 23 agustus 2016, di posko 134 kami melakuakn demonstrasi pembuatan pupuk organik yang sebelumnya sudah kita konsultasikan dengan PPL (penyuluh pertanian lapang) di Desa yaitu Pak Sunandar, yang juga sudah memproduksi pupuk organik tepatnya Pupuk Bokashi di Desa Banyuputih,
sebenarnya
tujuan
22
utama
kami
mengadakan
penyuluhan adalah menerangkan betapa pentingnya pupuk organik dalam pertanian sehingga mampu menarik minat petani untuk menggunakannya, karena selama ini petani sulit percaya akan manfaat dari pupuk organik jika tidak ada bukti real yang dapat mereka terima. Pupuk organik yang kami buat ada dua jenis yaitu POC (pupuk organik cair) dan Pupuk organik padat, tepat 7 hari setelah pembutan yaitu tanggal 30 agustus 2016, hasil pupuk dapat diambil dan di pertunjukkan kepada petani. Setelah perbincangan dengan petani, petani mengaku telah sering mendapat penyuuhan semacam ini akan tetapi pola pikir mereka akan pupuk organik masih belum terbuka, sehingga dengan bantuan Pak Kepala Desa dan PPL kami berharap para petani terus dibimbing untuk paling tidak sebagai langkah awal mereka mau mencoba menggunakan pupuk organik dan mengurangi penggunaan pupuk kimia, dengan bukti nyata yang sudah di buktikan di lahan pertanian milik Pak Sunandar sebagai PPL, dimana sejak menggunakan pupuk organik, penggunaan pupuk kimia sudah berkurang drastis dan hasil tanaman juga sangat baik, dan terhindar dari OPT(organisme pengganggu tanaman), dikarenakan tanaman sehat berasal dari tanah yang sehat, dan tanaman yang sehat akan lebih kuat dalam mengahadapi OPT.
23
1.1.2 Bidang Pendidikan 1. Penyuluhan obat-obat terlarang (NARKOBA) Narkoba sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan semakin banyak. Berdasarkan data BNN (Badan Narkotika Nasional), 80% dari pengguna narkoba adalah remaja dalam rentang usia 14-19 tahun. Hingga November 2015 tercatat ada 5.9 juta orang di Indonesia yang memakai Narkoba. Informasi ini disampaikan oleh Kepala BNN yakni Komjen Pol Budi Waseso dalam banyuwangi, kompas.com. Menurutnya, di ASEAN Indonesia adalah pangsa pasar terbesar untuk penjualan narkoba. Sedangkan pengimpor terbesar adalah negara Cina dan Thailand. Diperkirakan setiap hari ada 30-40 orang yang mati karena NARKOBA. Salah satu kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan KKN adalah Sosialisasi Pencegahan Pemakaian dan Penyalahgunaan Narkoba di Desa Banyuputih Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo Sosialisasi ini dilaksanakan pada tangga 07 Agustus 2016 di Balai Desa Banyuputih. Kegiatan ini dilakukan atas permintaan dari perangkat desa di desa banyuputih. Di desa banyuputih ini, narkoba dan penggunaannya sudah tidak asing lagi. Bahkan diantaranya adalah Bandar dan pengedar narkoba. Beberapa diantaranya adalah anak petinggi dan juga orang-orang penting yang ada di desa tersebut. Sosialisasi pencegahan pemakaian dan penyalahgunaan narkoba dihadiri oleh pemuda/pemudi desa banyuputih dan beberapa diantaranya ada juga bapak-bapak desa banyuputih yang sudah menjadi orang tua. Mereka begitu antusias mendengarkan sosialisasi ini. Para pemuda/pemudi juga aktif bertanya setelah penyampaian
materi selesai. Pertanyan-pertanyaan yang
disampaikan oleh
pemuda/pemudi itu meliputi contoh atau bentuk narkoba di jajanan anak kecil, cara pencegahan narkoba, dan juga peran pemerintah dalam mencegah peredaran narkoba. Warga desa banyuputih kurang mengetahui lebih jauh mengenai aturan hukum yang ada terkait dengan narkoba. Warga desa banyuputih mudah untuk memahami apa yang disampaikan oleh pemateri. Penyampaian mengenai bahaya narkoba dari sudut pandang kesehatan juga awam diketahui oleh warga desa banyuputih. Mereka hanya mengetahui bahaya narkoba yakni dapat menghilangkan kesadaran dan merusak diri sendiri. Untuk lebih jauh lagi, mereka akhirnya
24
memahami bahaya narkoba dari sudut pandang kesehatan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan masyarakat pada narkoba terutama informasi dampak negative yang ditimbulkan, maka akan menjauhkan mereka dari narkoba. Jikalau dilingkungan kita terdapat pecandu narkoba, masyarakat dapat segera melaporkannya pada tempattempat yang sudah ditentukan diantaranya puskesmas tingkat kecamatan. Hal ini yang tidak begitu diketahui oleh warga desa banyuputih. Semoga dengan adanya sosialisasi ini dapat membantu warga desa banyuputih untuk mengetahui narkoba lebih jauh. Saling berbagi informasi kepada warga desa banyuputih lain tentang bahaya narkoba sehingga dapat mencegah narkoba secara bersama-sama. Setelah menyampaikan materi, peserta dapat mengetahui dan memahami lebih jauh tentang bahaya narkoba terkait aturan dan juga terkait dengan kesehatan. Peserta juga dapat memahami sanksi yang ada di pengadilan dan juga penerapan hukum tersebut.selain itu, dengan adanya sosialisasi ini juga dapat membuka kesadaran pemuda/pemudi terkait dengan bahaya narkoba. 2. Pemberian Pelajaran Tambahan Bahasa Inggris untuk siswa siswi Madrasah Ibtidaiah Dalam bidang pendidikan terdapat beberapa kegiatan yaitu pemberian bimbingan belajar dan pelatihan bahasa inggris semenjak dini untuk anak-anak SD. Selain itu terdapat beberapa penyuluhan yaitu penyuluhan tentang pernikahan dini dan pengenalan panganan lokal pada anak. Beberapa kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan anak tentang beberapa hal yang kami anggap penting ditingkatkan di desa banyuputih yaitu pentingnya mengenal bahasa asing selain bahasa lokal, kesadaran untuk melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi untuk meraih cita-cita, serta wawasan tentang panganan lokal yang dapat mereka lestarikan nantinya tidak hanya di lingkungan desa banyuputih namun juga ke wilayah yang lebih luas. Kegiatan meliputi pemberian bimbingan belajar kepada para siswa sekolah dasar di MI Miftahul Najah dan Posko. Kegiatan pelatihan berbahasa inggris semenjak dini dilakukan setiap hari sabtu dari pukul 09.00 hingga 11.00. Selain itu pelatihan juga dilaksanakan setiap senin hingga Jumat di posko banyuputih sekitar pukul 2 hingga 4 sore.
25
Pemberian pelatihan berbahasa inggris tidak hanya dilakukan dengan pemberian materi seperti disekolah namun dengan terlebih dulu menjelaskan pentingnya bahasa inggris kepada siswa-siswi, dengan pemberian penjelasan yang menarik dan juga motivasi untuk melanjutkan sekolah setinggi mungkin untuk menjadi apa yang mereka cita-citakan. Hal ini memberikan tambahan semangat mereka untuk menerima materi selama pelatihan dan antusias mereka untuk belajar juga meningkat dari yang sebelumnya. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi mereka serta kesadaran akan pentingnya bersekolah dan menimba ilmu. 3. Penyuluhan Pernikahan Dini dan Pendidikan Seks Dini Pernikahan dini merupakan suatu fenomena yang telah menjadi kebiasaan dari masyarakat di Indonesia. Pernikaan dini menurut Konopka , pernikahan dini merupakan pernikahan yang dimulai pada usia 16 tahun dan diakhiri pada usia 20 tahun, atau yang masih bersekolah dan dikategorikan remaja (Bintang Pratama, loc.cit). Sedangkan menurut Undang-Undang No. 1 tahun 1974 pasal 7 dijelaskan bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 (Sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun. Batasan usia ini dimaksudkan untuk mencegah perkawinan terlalu dini. Namun, terjadinya pernikahan dini tersebut termasuk hal yang lumrah dan menjadi tradisi di lingkungan yang mayoritas berpenduduk masyarakat Madura. Berdasarkan penjelasan diatas, hal tersebut terjadi pula di daerah desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo dimana pernikahan dini merupakan suatu fenomena yang telah menjadi kebiasaan dari masyarakat Desa Banyuputih. Masyarakat yang tinggal di desa Banyuputih merupakan masyarakat yang didominasi oleh masyarakat ras Mandura. Aspek sosial budaya yang menjadi modal sosial bagi masyarakat serta tekanan perekonomian yang memberi pengaruh terhadap maraknya pernikahan dini tersebut. Hal tersebut meliputi adanya ikatan kekeluargaan dalam budaya mereka dimana orang tua melangsungkan pernikahan anak dalam usia dini hanya ditujukan untuk tetap mempertahankan tingkat sosial dalam masyarakat. Selain itu juga didukung oleh kepercayaan terhadap nilai – nilai dan kepatuhan terhadap agama bahwa remaja putri harus segera dinikahkan dengan tujuan untuk menghindari pergaulan bebas. 26
Berdasarkan fenomena tersebut, sehingga Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan sosialisasi terhadap pernikahan dini yang masih marak di desa Banyuputih dengan target sasaran para ibu-ibu di lingkungan desa dan anak-anak. Kegiatan sosialisasi Perniakahan Dini dan Pendidikan Seks Dini dilakukan pada hari Senin, 16 Agustus 2016 yang dilaksanakan di balai desa. Kegiatan sosialisasi tersebut memberikan penjelasan tentang pencegahan pernikahan dini serta dampak-dampak dari pernikahan dini, baik dampak secara psikologis, biologis, sosial serta kerugiankerugian akibat pernikahan dini. Sosialisasi tentang pernikahan dini dan pendidikan seks dini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya pernikahan dini yang terjadi di desa Banyuputih, selain itu untuk memberikan kontrol kepada anak-anak melalaui orang tua tentang pernikahan dini dan seks dini serta kontrol masyarakat terhadap terjadinya pernikahan dini di desa Banyuputih untuk membangun keluarga yang sejahtera. Pada dasarnya pernikahan dini mempunyai pengaruh besar terhadap kesejahteraan sosial keluarga. Usia pernikahan yang masih dibawah umur menyebabkan sering terjadinya perceraian yang dikerenakan psikologis remaja yang belum matang dan cenderung labil, sehingga mengambil keputusan dengan sepihak tanpa mempertimbangkan yang lainnya. Selain itu, kondisi psikologis remaja yang belum matang juga berpengaruh terhadap perilaku atau sikap mereka terhadap pasangannya, sehingga tidak mengherankan jika sering terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga, dari segi ekonomi, mereka cenderung tidak dapat memenuhi kebutuhan keluarga dengan baik. Hal ini terjadi karena pelaku pernikahan dini belum mempunyai pengetahuan yang cukup, sehingga apabila terjadi masalah dalam keluarga mereka tidak mampu mengatasinya, sehingga dapat menimbulkan masalah yang sulit untuk diselesaikan. Kemudian dari segi biologis akan berdampak pada kesahatan reproduksi yang dapat membahayakan jiwa serta adanya trauma pada pelaku pernikahan dini yang nantinya juga akan mempengaruhi kondisi psikologisnya. Berdasarkan hasil sosialisasi tentang pernikahan dini dan pendidikan seks dini tersebut diharapkan fenomena pernikahan dini yang terjadi di desa Banyuputih bisa berkurang atau bahkan tidak ada lagi pernikahan dibawah usia yang dilakukan
27
oleh masyarakat di desa Banyuputih, sehingga masyarakat dapat lebih sejahtera. Kesimpulan dari dilaksanakannya kegiatan sosialisasi tentang pernikahan dini dan pendidikan seks dini tersebut adalah untuk mecegah dan menghidari terjadinya pernikahan dini di desa banyuputih, memotivasi masyarakat agar tidak berpikiran kuno tetang pernikahan dini, mengajak masyarakat untuk memberikan kontrol terhadap terjadinya pernikahan dini, serta mengajak masyarakat untuk membangun keluarga yang sejahtera tanpa pernikahan dini. 1.1.3 Bidang Kesehatan 1. Skrining Hipertensi dan Imunisasi Balita Desa Banyuputih, Situbondo yang merupakan salah satu desa yang terletak di pesisir pantai dan dari beberapa jurnal menyebutkan bahwa mayoritas penduduk nya memiliki banyak faktor yang menyebabkan prevelensi hipertensi lebih tinggi di daerah pesisir pantai daripada yang tinggal di pegunungan, jika di lihat dari segi kesehatan, tingkat kalium dan natrium yang tinggi berdampak pada tekanan darah tinggi masyarakat pesisir pantai. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diselenggarakan skrining hipertensi yang dilakukan di dusun Randu agung bersamaan dengan pernyuluhan gerakan menolak narkoba pada minggu ketiga . Kegiatan ini dilaksanakan di Pustu Banyuputih dan balai desa Randu Agung . Skrining
yang
diadakan di Pustu
dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan arahan mengenai pola makan yang lebih baik dan mengenai bagaimana cara menjaga kesehatan sehingga diharapkan dapat diterapkan untuk kedepannya. Pada kegiatan posyandu dusun Bogeman diselenggarakan pada hari kamis minggu pertama dari jam 08.00 hingga 10.00 WIB. Pada posyandu kali ini saya bersama dengan Ricke Nurjanah membantu Ibu Bidan dan petugas kesehatan desa mengukur berat badan dan gizi anak. Setelah kegiatan posyandu selesai dilakukan skrining hipertensi juga di daerah pesisir pantai ini yang di tujukan kepada orang tua balita tersebut, dan hasilnya tidak sama dengan penelitian dari jurnal sebelumnya, di sini kami tidak menemukan satu orang pun yang menderita hipertensi. Rata rata tekanan darah penduduk nya normal dan sangat stabil. Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini cukup baik, terlihat dengan banyaknya peserta yang datang, dan 28
rasa ingin tahu masyarakat yang tinggi mengenai kesehatan tekanan darah mereka sendiri. 2. Senam Hipertensi dan Senam Diabetes Militus Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia diantaranya perubahan fisik, mental, intelektual dan psikososial. Perubahan fisik pada usia lanjut dalam sistem kardiovaskuler yaitu katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % setiap tahun setelah berumur 20 tahun sehingga menyebabkan menurunnya kontraksi dan volume, kehilangan elastisitas pembuluh darah, tekanan darah meningkat. Hipertensi pada usia lanjut didefiniskan sebagai tekanan sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih besar dari 90 mmHg ditemukan dua kali
atau lebih pada dua atau lebih pemeriksaan yang
berbeda. Lansia yang mengidap hipertensi dapat diselamatkan bila lebih awal memeriksakan diri dan selanjutnya melakukan upaya untuk mengendalikannya. Setelah terdiagnosa, lansia yang menderita hipertensi perlu melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin sedikitnya satu bulan sekali. Meskipun tidak ditemukan tanda dan gejala seperti sakit kepala, jantung berdebar-debar atau tidak beraturan, sulit bernafas setelah bekerja keras atau mengangkat beban berat, mudah lelah, masalah penglihatan, hidung berdarah, sering buang air kecil, terutama di malam hari, telinga berdenging (tinitus) dan dunia terasa berputar (vertigo). Dari tanda dan gejala yang sering muncul tersebut pada lansia dengan hipertensi, masalah keperawatan yang terjadi diantaranya nyeri akut, hambatan mobilitas fisik, kurang pengetahuan. Namun pada umumnya orang akan berusaha mengenali hipertensi jika dirinya atau keluarganya sakit keras atau meninggal dunia akibat hipertensi. Pengobatan hipertensi
terdiri
dari
terapi
nonfarmakologis
dan
farmakologis.
Terapi
nonfarmakologis harus dilaksanakan oleh semua pasien hipertensi termasuk di dalamnya lansia dengan tujuan menurunkan tekanan darah
dan mengendalikan
faktor-faktor risiko serta penyakit peserta lainnya. Terapi nonfarmakologis terdiri dari menghentikan merokok, menurunkan berat badan berlebih, menurunkan konsumsi alkohol berlebih, latihan fisik, menurunkan asupan garam, meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta 29
menurunkan asupan lemak. Sebagian besar lansia yang mengalami hipertensi, terapi farmakologis dimulai secara bertahap, dan target tekanan darah dicapai secara progresif dalam beberapa minggu. Namun pada kenyataannya banyak dari lansia dengan hipertensi yang meragukan manfaat hidup sehat dan lebih mengandalkan obat. Kunci lain dari keberhasilan pengobatan hipertensi pada lansia adalah rutinitas. Rutinitas tersebut diantaranya rutin dalam hal minum obat, taat kepada diet, cukup beristirahat, rutin mengontrolkan tekanan darah dan berolahraga. Namun tidak banyak lansia yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Tindakan untuk meminimalisasikan komplikasi yang dapat disebabkan oleh penyakit hipertensi dapat dilakukan sejak dini. Semua ini penting mengingat hipertensi pada lansia cenderung menetap. Pemberian asuhan keperawatan yang tepat sangatlah membantu untuk mengurangi angka morbiditas dan motlalitas pada lansia. Asuhan keperawatan pada lansia penulis menekankan asuhan keperawatan yang bersifat promotif dan preventif tanpa megabaikan kuratif dan rehabilisasi. Tujuan dari pemberian asuhan keperawatan lansia dengan hipertensi yaitu agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, dan pemeliharaan kesehatan, sehingga memiliki ketenangan hidup dan produktif sampai akhir hayatnya. Sebagai seorang perawat profesional dalam memeberikan bantuan
kepada lanjut usia melalui pendekatan proses
keperawatan perlu membeperhatiakn aspek pendekatan fisik, psikis, sosial dan spiritual. Usia seseorang secara berangsur angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan
sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia
menurun, baik secara kwalitas maupun kwantitas. Masalah yang sering terjadi diantaranya kehilangan peran, hambatan kontrol sosial dan berkurangnya komitmen, oleh karena itu perawat memberikan bantuan, bimbingan, pengawasan dan perlindungan untuk pertolongan lanjut usia secara individu maupun kelompok seperti di rumah/ lingkungan keluarga, panti sosial maupun puskesmas. 1.1.4 Bidang Ekonomi 1. Pengemasan dan Pemasaran Susu Jagung, pupuk organik
30
Kegiatan pengemasan susu jagung dilaksanakan pada hari dan tanggal minggu 7 agustus 2016 yang bertempat di posko, dalam pengemasan produk yang dibutuhkan adalah label (stiker) untuk memberikan merek pada suatu produk. Peralatan juga sangat dibutuhkan untuk menunjang agar kemasan dari produk yang kita buat bisa persaing dipasaran, contoh peralatan yang di gunakan seperti saller dan gunting. Dalam rangka meningkatkan nilai jual suatu produk seperti susu jagung dan pupuk organik dalam pengemasannya dibuat semenarik mungkin dan mempunyai kualitas
yang
baik.
Suatu
produk
tidak
hanya
baik
dalam
penegemasan tetapi juga dalam pemasaran produk agar dapat dikenal diluar Desa Banyuputih, tidak hanya di dalam Desa Banyuputih saja, dan dapat meningkatkan perekonomian Desa Banyuputih juga menambah kegiatan ibu-ibu PKK dan para ibu rumah
tangga
untuk
mempunyai
penghasailan
tambahan
merupakan salah satu untuk meningkatkan perekonomian di Desa Banyuputih. Kegiatan pemasaran produk susu jagung dilaksanakan pada saat kegiatan perkumpulan ibu-ibu PKK, sekaligus melakukan penyuluhan untuk memperkenalkan produk susu jagung. Respon dari ibu-ibu PKK setelah memperkenalkan produk susu jagung cukup baik meskipun beberapa tidak terlalu mendengarkan dengan baik. Kegiatan
pemasaran
membutuhkan
strategi,
strategi
pemesaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga dan sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial (menurut W.Y Stanton). Strategi pemasaran yang digunakan yaitu analisis SWOT, meliputi :
31
-
Kekuatan (Strengths) dan
memasarkan
: Situasi pada saat memperkenalkan produk
pada
ibu-ibu
PKK
sangat
mendukung karena mendapat bantuan dan izin dari ibu kades untuk melakukan penyuluhan dan memperkenalkan produk -
susu jagung. Ibu-ibu PKK juga merenspon cukup baik. Kelemahan (Weaknesses) : Tidak semua ibu-ibu
PKK
merespon dan mendengarkan tentang produk susu jagung di karenakan situasi yang sudah mulai menjelang sore dan para -
ibu-ibu kebanyakan berbicara sendiri. Peluang (Opportunities) : Untuk melakukan kegiatan pemasaran susu jagung sangat efisien karena dibantu oleh bu kades pada saat ibu-ibu PKK rapat untuk kegiatan 17 agustusan.
-
Saya
diberikan
waktu
untuk
melakukan
pemasaran susu jagung diselah-selah rapat tersebut. Ancaman (Threast) : Susu jagung masih harus diolah dengan lebih baik lagi karena dalam sistem pengelolahannya masih unggul pada susu-susu yang dijual di indomart atau merek-merek yang sudah dikenal oleh masyarakat. Program pemasaran Pupuk Organik masih belum terdapat
kegiatan yang signifikan karena dalam proses pembuatannya cukup lama. Hanya dalam tahap pengemasan yaitu pembuatan label (stiker) merek untuk produk pupuk organik, sedangkan dalam memasarkan produk
pupuk
organik
terdapat
kendala
dalam
keterbatasan waktu karena terbentur dengan kegiatan di desa yang cukup mengurangi waktu dan tenaga. Selanjutnya pupuk organik di sumbangkan kepada warga yaitu tempat rumah warga yang kami tempati,
karena
rumah
tersebut
tempat
untuk
melestarikan
tanaman TOGA. Harga yang saya bandrol untuk susu jagung sebesar Rp. 2.200 per satuannya sesuai dengan harga pasar dan dengan perhitungan penerapan harga produk. Karena konsumen (masyarakat) menginginkan produk itu harga murah dengan
32
kualitas yang baik, dengan memberikan harga yang sesuai dengan permintaan pasar maka itu akan mempelancarkan promosi produk susu jagung dan membantu meningkatan penghasilan masyarakat Desa Banyuputih. 2. Pelatihan Online Shop Menjalankan bisnis online kini menjadi alternatif tepat bagi para pemula yang ingin membuka usaha dengan modal yang tidak terlalu besar. Banyaknya peluang bisnis di internet dan luasnya peluang
pasar
yang
bisa
dibidik
membuat
sebagian
besar
masyarakat desa semakin yakin untuk berpaling dari bisnis offline ke bisnis via online. Para konsumen yang melakukan transaksi via internet
juga
membutuhkan
adanya
pelayanan
prima
dari
masyarakat, hingga akhirnya mereka semakin yakin untuk membeli produk unggulan yang masyarakat desa tawarkan Pemuda karang taruna mempunyai peran penting dalam membangun dan memajukan sebuah desa, dan untuk desa Banyuputih sendiri karang taruna sendiri baru di bentuk beberapa waktu sebelum program KKN berjalan, dan pemuda disini sangat antusias dalam pelatihan bisnis online yang kami paparkan, dalam menjalankan
bisnis
online,
para
konsumen
bisa
melakukan
pembayaran produk maupun jasa melalui transfer bank atau menggunakan sistem paypal. Namun, di Indonesia sendiri sebagian besar konsumen lebih cenderung memilih transfer via banking untuk melakukan transaksi pembelian secara online. di Banyuputih sendiri sudah ada beberapa bank yg tersebar contoh Mandiri, BNI, BRI, Bank Jatim. Selain transaksi pembayaran melalui transfer bank, pelayanan
bisnis
online
membutuhkan
dukungan
jasa
pengiriman barang yang cepat dan juga hemat, di Indonesia sendiri khusus nya di kecamatan banyuputih sudah ada beberapa jasa
33
pengiriman yg bisa di percaya yaitu pos kilat, JNE dan beberapa jasa lokal lainnya Kegiatan pelaksanaan pelatihan bisnis online atau online shop ini dilaksanakan pada tanggal 28 agustus 2016 bertepatan di Balai Desa yang menghadirkan Pemuda Karang Taruna di Desa Banyuputih. Harapan kami atas pelatihan ini adalah pemuda pemuda di Desa Banyuputih dapat membantu warga sekitar dalam memajukan perekonomian di Desanya. Desa Banyuputih sendiri ada beberapa warga yang menjual makanan produksi sendiri tetapi mereka hanya menjualnya disekitar desa atau tetangga sebelah. Online shop dapat membuat warga mampu memasarkan produksi rumah mereka di luar desa bahkan luar kota, memajukan nama desa Banyuputih, serta dengan adanya kegiatan pelatihan ini pemuda pemuda di Desa tidak menyalah gunakan internet dengan membuka hal hal negative, tetapi pemuda juga dapat melakukan kegiatan positive lainnya contoh mengetahui informasi informasi di luar desa, membantantu memasarkan desa apa saja tempat tempat berlibur di desa Banyuputih, beberapa makanan khas di desa Banyuputih dan lain lain. Kegiatan Online shop tersebut menjadi salah satu cara bagi mereka utuk mendapatkan omset penjualan yang tentunya lebih menjanjikan setiap bulannya. Melonjaknya minat masyarakat untuk menjalankan
bisnis
secara
online
pastinya
diiringi
dengan
persaingan pasar yang semakin hari semakin ketat. Bahkan sekarang ini untuk bisa mencapai kesuksesan bisnis online, tidak hanya mengandalkan produk yang unik, maupun melakukan promosi produk secara besar-besaran di berbagai media online. Pelatihan online shop ini juga dapat menambah penghasilan keluarga tanpa mengganggu pekerjaan utama meraka sebagai petani.
34
IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Desa Banyuputih dirasa memiliki potensi yang cukup baik apabila dikelola dengan baik seperti lingkungan yang mayoritas pendudukanya bertani dan masyarakat yang memiliki partisipasi yang cukup baik serta akses desa Banyuputih yang berada di daerah jalur pantai utara. Potensi-potensi yang ada tersebut dapat dikembangkan lagi secara lebih dengan partisipasi masyarakat yang harus tetap dijaga dan ditingkatkan lagi. Selain itu perlunya ada kontrol lebih terhadap pernikahan dini yang terjadi agar kesejahteraan keluarga di desa Banyuputih lebih meningkat lagi. Selain kontrol terhadap pernikahan dini masyarakat dan perangkat desa juga harus terus mengontrol masyarakat dan lingkungannya agar tidak terjebak dengan obat-obatan terlarang atau narkoba. 4.2 Saran Setiap kegiatan yang telah dilaksanakan bersama mahasiswa KKN dapat dilanjutkan oleh masyarakat di desa Banyuputih seperti pembuatan susu jagung, pembuatan briket, pembuatan pupuk organik serta pengemasan dan pemasaran yang telah bersama-sama direncanakan dan dibuat agar dapat terus dijalankan untuk lebih mengkatkan partisipasi para pemuda dan ibu-ibu di desa Banyuputih, yang terpenting dari semuanya adalah melakukan kontrol terhadap masyarakat agar potensi-potensi yang ada desa dapat lebih di kembangkan lagi.
35
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Jenis Kegiatan
1
Survei Masyarakat I. PILAR LINGKUNGAN Penyuluhan pembuatan briket daun tebu sebagai alternatif bahan bakar rumah tangga Punyuluhan dan pembuatan pupuk organik II. PILAR PENDIDIKAN Penyuluhan tentang NARKOBA Penyuluhan tentang Pernikahan Dini Pendidikan keterampilan berbahasa pada siswa SD/MI Sosialisasi dan Penyuluhan Pemanfaatan Panganan Lokal III. PILAR EKONOMI Pengemasan dan pemasaran produk pupuk organik Pelatihan Online Shop IV. PILAR KESEHATAN Senam Hipertensi dan Senam Diabetes Militus Membantu kegiatan POSYANDU dan Skrining Hipertensi LAMPIRAN Matriks Kegiatan
36
Juli 2
3
4
1
Agustu 2 3
37
BIODATA PESERTA BIODATA MAHASISWA KKN UNIVERSITAS JEMBER BIODATA MAHASISWA KKN
38
DESA ALAMAT
: Banyuputih : Jalan Banyuputih Kecamatan : Banyuputih Kabupaten : Situbondo, 68374 KELOMPOK : 134 1. Nama : Muhammad Jahwari Tempat/Tanggal Lahir : Banyuwangi, 19 Juli 1995 NIM
: 13151051241
Fakultas Jurusan Alamat Asal Alamat Di Jember Telepon Sebagai
: Pertanian : Argoteknologi : Banyuwangi, Lateng, Jl. Belitung : Jl. B. Raden Gg. 7 : 083847606696 : Koordinator Desa
2. Nama Tempat/Tanggal Lahir NIM Fakultas Jurusan Alamat Asal Alamat Di Jember Telepon Sebagai
: Anugrah Leksono Narendra Anata : Surabaya, 11 Oktober 1992 : 120810101154 : Ekonomi : IESP : Jl. Medayu Selatan XII M-5 : Jl. Kalimantan 64 : 0812141115232 : Penasiahat Umum
39
3. Nama Tempat/Tanggal Lahir NIM Fakultas Jurusan Alamat Asal Alamat di Jember Telp. Sebagai
: Ricke Nurjanah : Bondowoso, 28 September 1992 : 152310101354 : PSIK : PSIK : Ds. Tanah Wulan, RT 08/01 Maesan-Bondowoso :: 085749004698 : Penanggung Jawab POSKO
4. Nama Tempat/Tanggal Lahir NIM Fakultas Jurusan Alamat Asal Alamat di Jember Telp. Sebagai
: Gilang Kumala Bangsa : Blitar, 08 Juni 1995 : 130910301043 : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : Ilmu Kesejahteraan Sosial : Link. Bence 02 RT 02/01 Bence-Garum-Blitar : Jl. Nias 4 No. 8 : 085731345301 : Sekertaris
5. Nama Tempat/Tanggal Lahir NIM Fakultas Jurusan Alamat Asal Alamat Di Jember Telepon Sebagai 6. Nama Tempat/Tanggal Lahir NIM Fakultas Jurusan Alamat Asal Alamat Di Jember Telepon Sebagai
: Woro Suhesti : Jember, 30 September 1995 : 130710101195 : Hukum : Ilmu Hukum : Jl. S.Parman Gg. Bentul Blok K.15 : Jl. S.Parman Gg. Bentul Blok K.15 : 081289494421 : Bendahara : Edi Sutrisno : Tuban , 05 Oktober 1995 : 131910101046 : Teknik : Teknik Mesin : Ds. Kumpulrejo Rt 02/03 Parengan-Tuban : Jl. Jawa 7 No. 145 B : 089617626096 : Koordinator Dusun
7. Nama Tempat/Tanggal Lahir NIM Fakultas
: Azzah Zukriyah : Malang, 06 Oktober 1994 : 130810201106 : Ekonomi
40
Jurusan Alamat Asal Alamat Di Jember Telepon Sebagai
: Manajemen : Ds. Legok Gempol Pasuruhan RT 02/10 : Jl. Jawa II No. 14 : 089677712483 : Koordinator Pilar Ekonomi
8. Nama Tempat/Tanggal Lahir NIM Fakultas Jurusan Alamat Asal Alamat Di Jember Telepon Sebagai 9. Nama Tempat/Tanggal Lahir NIM Fakultas Jurusan Alamat Asal Alamat Di Jember Telepon Sebagai
: Dini Gerisa : Jember, 24 Oktober 1994 : 130810201106 : Teknologi Pertanian : THP : Ds. Pontang Krajan RT 14/04 Ambulu-Jember : Jl. Belitung Raya No. 29 : 081234903456 : Koordinator Pilar Lingkungan : Iva Septiana Sukma : Lumajang, 03 September 1995 : 130110101019 : Sastra : Sastra Inggris : Persil Nyeoran RT. 62/16 No. 12 Jatiroto : Jl. Jawa 4A IA : 083847973941 : Koordinator Pilar Pendidikan
10. Nama Tempat/Tanggal Lahir NIM Fakultas Jurusan Alamat Asal Alamat Di Jember Telepon Sebagai
: Novyanti Nur Arini : Wonogiri, 27 November 1994 : 132010101048 : Kedokteran : Kedokteran Umum : Patuk Lor Rt 02/02, Baturetno-Wonogiri : Jl. Mastrip Timur No. 69 : 0897835609591 : Koordinator Pilar Kesehatan
41
Peringatan HUT RI se Kabupaten Situbondo
Pawai HUT RI
Lomba Volly Di Desa Banyuputih Sebagai Peringatan HUT RI
42
Merawat teman
posko yang tsedang sakit Berkebun Dibelakang Posko Untuk Stok Tanaman Lomba Gerakan Sayang Ibu
Penyuluhan Pembutan Bricket Kepada Pemuda Desa
43
Lomba Hafalan Surat-surat Pendek di
Desa Banyuputih
Poster Penyuluhan Narkoba Label Kemasan Produk Susu Jagung
Label Kemasan Produk Pupuk Organik
44