Lab 35626s

RSUD KOTA DEPOK FORMULIR

DAN PENGENDALIAN RESIKO

NO DOK : F-RSUD DEPOK-K3-MR-19-00

IDENTIFIKASI BAHAYA

Halaman 1 Dari 1 3/18/2011

Rev. 00

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO DEPARTEMEN :

NO.

KEGIATAN/ PROSES

Keterangan : P=Probability Sering : 3 Sedang : 2 Jarang : 1

BAHAYA

S=Severity Berat : 3 Sedang : 2 Ringan : 1

RESIKO

PERATURAN

KEMUNGKINAN TERJADI

RK= Risk Factor Tinggi : 7-9 PM Sedang: 4-6 CAR Rendah: 1-3 CAR

KEPARAHAN

TINGKAT RESIKO

PENGENDALIAN SAAT INI

USULAN PERBAIKAN/ KONTROL TAMBAHAN

TARGET CAR

TARGET PMK3

Tanggal : Disetujui Oleh :

Tanggal : Dibuat Oleh :

Management Representative

………………………..

PENANGGUNG JAWAB

STATUS PENYELESAIAN

RSUD KOTA DEPOK

FORMULIR

No.Dok : B/ISO/132

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO

Halaman 1 Dari 1 1/3/2017

Rev. 02

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO Bagian/Bidang/Instalasi : Laboratorium

NO

1

KEGIATAN/ PROSES

BAHAYA

Penerimaan bahan Fisik: tertusuk saat pemeriksaan mentransfer darah dari spuit ke tabung

Fisik: Tergores botol yang pecah karena retak ataupun terjatuh

KEPARAHAN

TINGKAT RESIKO

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

1

2

2

Memakai alat pelindung diri (Gloves)

Mengganti metode spuit menjadi metode tabung vakum

3 th

Bidang penunjang medis

Luka tusuk

UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja

1

2

2

Memakai alat pelindung diri (Gloves)

Mengganti metode spuit menjadi metode tabung vakum

3 th

Bidang penunjang medis

Cedera karena jatuh akibat perubahan posisi berdiri ke duduk

Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982 ttg pelayanan kesehatan tenaga kerja

1

2

2

Posisi duduk yang ergonomis

Menggunakan kursi 1 bln tanpa roda

Bidang penunjang medis

Menggunakan antiseptik, APD

Mengganti metode spuit menjadi metode tabung vakum

3 th

Bidang penunjang medis

Perubahan letak loket / meja loket

2 th

Bidang penunjang medis

Cedera

PERATURAN

Biologi: Infeksi penyakit akibat luka tusukan

Tertular penyakit

Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

1

2

2

ergonomis: otot lengan tertarik karena letak loket yang lebih tinggi dari letak duduk petugas

Cedera, Myalgia, MSD

Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982 ttg pelayanan kesehatan tenaga kerja

3

2

6

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

1

3

Psikis: "Bosan" menghadapi ketidaklengkapan sampel sehingga proses pemeriksaan tertunda dan menghadapi protes

Stres

PENGENDALIAN SAAT INI

USULAN PERBAIKAN/ KONTROL TAMBAHAN

KEMUNGKINAN TERJADI

RESIKO

Konfirmasi ulang pada Instalasi bersangkutan

TARGET TARGET CAR PMK3

Perubahan sistem 3 bln penerimaan sampel

PJ

Kabid. Pelayanan medis

STATUS PENYELESAIAN

RSUD KOTA DEPOK

FORMULIR

No.Dok : B/ISO/132

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO

Halaman 1 Dari 1 1/3/2017

2

3

istrasi laboratorium pasien dan penyimpanan arsip hasil pemeriksaan laboratorium

Pengambilan sampel (Vena Phunksi)

Psikis: bingung dengan prioritas pekerjaan karena seorang petugas harus mengerjakan beberapa pekerjaan (menerima sampel, merapihkan istrasi, menerima telepon, mengerjakan pemeriksaan, dll)

Stres

Fisik: radiasi layar komputer

Kerusakan pada mata

ergonomis: otot lengan tertarik karena letak keyboard lebih tinggi daripada posisi duduk

Psikis: lelah menghadapi jumlah pasien umu dan penjamin (Askes, Jamkesmas, dll) yang datang dalam jumlah yang banyak Fisik: tertusuk jarum

Fisik: terkena pukulan / tendangan pasien

Fisik: teriakan pasien

3

2

6

Manajemen waktu Refreshing min 1x/th

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

2

6

Myalgia

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

2

Stres

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

1 th

Kabag. TU

Mengatur waktu kontak mata pada layar

Menggunakan layar 2 th pelindung radiasi komputer

Kabag. TU

6

Mengganti posisi duduk beberapa waktu

Menggunakan meja 2 th khusus komputer yang ergonomis

Kabag. TU

2

6

Mempercepat ritme kerja

Menambah petugas istrasi

2

2

4

Menggunakan alat Mengganti metode pelindung diri spuit menjadi (Gloves) metode tabung vakum

UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja

2

2

4

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

1

3

Luka tusuk, cedera UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja

Luka lebam/ memar

Gangguan telinga

Rev. 02

2 th

Kabid penunjang

Memperbaiki cara berkomunikasi dengan pasien

Menyediakan 3 th tempat sampling khusus untuk anak anak

Kabid penunjang medis

Memperbaiki cara berkomunikasi dengan pasien

Penyegaran tentang 1 th komunikasi

Kabid Yan Med

RSUD KOTA DEPOK

FORMULIR

No.Dok : B/ISO/132

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO

Halaman 1 Dari 1 1/3/2017

Kekurangan cairan karena tidak sempat minum

3

2

6

Menunda sampling Promkes beberapa saat untuk minum

1 th

Kabid Yan Med

1 th

Ka. Instalasi Lab.

Kimia: terpapar alkohol

Iritasi kulit

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

1

3

Mencuci tangan

Bekerja sesuai SOP dan MSDS

Fisik: alergi latex sarung tangan

Iritasi kulit

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

1

3

Menggunakan lotion pelembab

Menyediakan lotion 6 bln pelembab tangan

Ka. Instalasi Lab.

Tertular pernyakit 1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

1

2

2

Menggunakan antiseptik

Mengganti metode spuit menjadi metode tabung vakum

3 th

Kabid penunjang

Biologi: Resiko infeksi penyakit akibat luka tusukan ataupun Droplet / Airbone Disease

4

Kerusakan jaringan 1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

Rev. 02

ergonomis: terlalu lama posisi membungkuk

LBP, Myalgia

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

2

6

Mengatur posisi tubuh

Menyediakan 2 th peralatan kerja yang ergonomis

Kabag. TU

Psikis: Terkena omelan / gerutuan / caci maki pasien / keluarganya terutama bila memerlukan pengambilan sampel yang berulang

Stres

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

1

3

Memperbaiki cara berkomunikasi dengan pasien

Penyegaran tentang 1 th komunikasi, meningkatkan kompetensi sampling pada petugas

Kabid Yan Med

UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja

3

2

6

Bekerja lebih berhati - hati lagi

Menambah luas ruangan laboratorium

Kabag. TU

Pemeriksaan Fisik: terkena pecahan botol sampel (darah, penampungan sampel urine, dll) dan melakukan kontrol kwalitas alat (QC)

Luka, cedera

3 th

RSUD KOTA DEPOK

FORMULIR

No.Dok : B/ISO/132

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO

Halaman 1 Dari 1 1/3/2017

Fisik: terbentur alat-alat otomatis

Memar, luka

UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja

Rev. 02

2

1

2

Mengatur jarak Memperbaiki posisi 1 th petugas dengan perlatan di lab alat saat bekerja di lab

Ka. Instalasi Lab.

1 th

Kabid Yan Med

Kekurangan cairan karena tidak sempat istirahat (makan/ minum)

Dehidrasi, 1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg kerusakan jaringan keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

2

6

Menunda pekerjaan sesaat untuk makan / minum

Fisik: Tertusuk alat - alat otomatis

Luka tusuk, cedera UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja

2

2

4

Menggunakan alat SOP pelindung diri (Gloves)

2 bln

Ka. Instalasi Lab.

Kimia: Terpapar bahan bahan kimia beracun, karsinogenik atau iritan

Iritasi, luka, cacat

3

3

9

Menggunakan alat Penambahan pelindung diri exhaust fan (Gloves, Masker)

1 th

Kabid penunjang

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

Promkes tentang pentingnya minum

Pemberian protein (makanan / minuman) kepada petugas setelah selesai bekerja

Kabid penunjang

Memberikan Medical Check Up kepad petugas minimal 1x/thn

Kabid Yan Med

RSUD KOTA DEPOK

FORMULIR

No.Dok : B/ISO/132

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO

Halaman 1 Dari 1 1/3/2017

Biologi: resiko infeksi penyakit akibat luka tusukan ataupun terkena pacahan botol sampel Droplet / Airbone Disease

Tertular penyakit

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

2

6

Menggunakan alat Pemberian protein pelindung diri (makanan / (Gloves) minuman) kepada petugas setelah selesai bekerja Memberikan Medical Check Up kepad petugas minimal 1x/thn

Kimia: terhirup uap bahan kimia

Sesak napas

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

3

9

Menggunakan alat Penambahan pelindung diri exhaust fan (Masker)

Pemberian protein (makanan / minuman) kepada petugas setelah selesai bekerja Iritasi kulit

Biologi: resiko infeksi penyakit karena tempat istirahat (makan / minum) menyatu dengan tempat pemeriksaan sampel

Tertular penyakit

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

Rev. 02 1 th

Kabid penunjang

1 th

Kabid Yan Med

1 th

Kabid penunjang

1 th

Kabid penunjang

3

2

6

Menggunakan alat Menyediakan lotion 1 th pelindung diri pelembab (Gloves)

Ka. Instalasi Lab.

3

2

6

Menggunakan Penambahan antiseptik sebelum ruangan istirahat makan / minum unTuk petugas

Kabid penunjang

3 th

RSUD KOTA DEPOK

FORMULIR

No.Dok : B/ISO/132

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO

Halaman 1 Dari 1 1/3/2017

Rev. 02

ergonomis: berdiri terlalu lama karena letak alat yang "tidak sesuai"

LBP, Myalgia

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

2

6

Menggunakan kursi yang dapat dirubah ketinggiannya

Penambahan jumlah kursi yang dapat diatur ketinggiannya

2 th

Kabag. TU

ergonomis: posisi duduk yang kurang tepat

LBP, Myalgia

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

2

6

Menggunakan kursi yang dapat dirubah ketinggiannya

Penambahan jumlah kursi yang dapat diatur ketinggiannya

2 th

Kabag. TU

RSUD KOTA DEPOK

FORMULIR

No.Dok : B/ISO/132

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO

Halaman 1 Dari 1 1/3/2017

5

Permintaan, penerimaan dan penyimpanan reagen

Psikis: bingung dengan prioritas pekerjaan karena seorang petugas harus mengerjakan beberapa pekerjaan (menerima sampel, merapihkan istrasi, mengerjakan pemeriksaan, dll)

Stres

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

2

6

Manajemen waktu Pelatihan manajemen waktu dan skala prioritas

ergonomis: merapihkan susunan letak reagen di dalam lemari pendingin dan posisi tidak tepat

LBP, Myalgia

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

2

2

4

Merubah posisi tubuh

Rev. 02 1 th

Kabag. TU

Menyediakan 2 th tempat reagen yang lebih ergonomis

Kabid Yan Med

RSUD KOTA DEPOK

FORMULIR

No.Dok : B/ISO/132

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO

Halaman 1 Dari 1 1/3/2017

Psikis: "Pusing" karena merapihkan susunan reagen yang sudah tidak berada pada posisinya

Stres

1). UU nomor 1 Tahun1970 ttg keselamatan kerja (2). Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 ttg penyakit akibat kerja

3

Keterangan : P=Probability

S=Severity (Keparahan)

RK= Risk Factor

Sering : 3

Berat : 3

Tinggi : 7-9 PM

Sedang : 2

Sedang : 2

Sedang: 4-6 CAR

Jarang : 1

Ringan : 1

Rendah: 1-3 CAR

2

6

Rev. 02

Menjadwalkan Penambahan lemari 2 th waktu istrasi pendingin reagen 1x/hr

Kabid penunjang

Tanggal :

Tanggal :

Disetujui Oleh :

Dibuat Oleh :

MR

Kabag/Kabid/Ka.Instalasi/PJ

No.

KEGIATAN 1

1 2 3 4

Identifikasi daftar risiko unit dan koordiansi dengan komite PMKP, PPI dan K3 Rumah Sakit Penyusunan Prioritas Risiko unit koordinasi dengan komite PMKP, PPI dan K3 rumah sakit Melakukan Analisis, pengelolaan risiko unit dan evaluasi unit koordinasi dengan komite PMKP, PPI dan K3 rumah sakit Pengumpulan laporan managemen Risiko unit ke komite PMKP

2

3

4

5

2018 BULAN 6 7

PENANGGUNG JAWAB 8

9

10

11

12 Ka. Instalasi Ka. Instalasi Ka. Instalasi Ka. Instalasi

IDENTIFIKASI RISIKO

ANALISIS RISIKO

DAMPAK KATAGORI RISIKO

DAMPAK

PENYEBAB SA N G RI AT N RI G N A G N A N

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

FREKUENSI

1

2

SA SE N D BE G A R AT N AT BE G R AT

3

4

5

SA N G JA AT R JA A R N A G N G

1

2

K A D A N G

SA N SE G RI AT N SE G RI N G

3

4

5

S K O R RI SI K O

EVALUASI RISIKO

PENGON TROLAN (SKOR X RISIKO)

A A G G A SU A K LI K M T SU U LI D T A H

1

2

3

M U D A H

4

RANGKING RISIKO

PENGENDAL IAN YG SDH DIKALUKAN

KELOLA RISIKO

RENCANA TINDAK LANJUT

PIC

OLA RISIKO

PELAKS ANAAN