KERUSAKAN GIGI KARIES (II) drg. Ekiyantini Widyowati
TAHAP-TAHAP terjadinya KARIES 1. EARLY ENAMEL LESION Awal dari proses demineralisasi, tandatandanya: • Email berwarna “Chalky White” dari warna translusennya • Permukaan email menjadi rapuh • Meningkatnya porositas • Berkurangnya kepadatan email
2. The Advancing Coronal Lesion • Permukaan email rapuh dan berlubang (kavitas) • Proses remineralisasi semakin sulit dilakukan (penumpukan bakteri oleh plak meningkat dan asam dari makanan) • Adanya respon pulpa ok asam mulia masuk ke tubuli dentin • Peningkatan mineralisasi sebagai pertahanan dari pulpa 3. The Slowly Progression Lesion • Lesi dan kavitas semakin besar (email dan dentin semakin rapuh)
4. The Rampant Lesion • Karies semakin luas, dasar dentin lunak • Pulpa dalam keadaan bahaya ok proses remineralisasi dapat mengurangi permeabilitas tubulus
Faktor lain yang berpengaruh terhadap terjadinya karies adalah: 1. Keadaan ganguuan produksi saliva (sindrom Sjogren, diabetes mellitus, diabetes insipidus, dan sarkodiosis) 2. Obat-obatan ahntihistamin dan antidepressan (mempengaruhi produksi saliva) 3. Terapi radiasi pada kepala dan leher (merusak sel pada kelenjar saliva) 4. Tembakau dapat menyusutkan gusi sehingga permukaan akar terbuka sementum akan lebih mudah mengalami demineralisasi
Keparahan/kecepatan serangan karies Proses karies terdiri dari proses demineralisasi dan remineralisasi terjadi dalam hitungan bulan/tahun ok itu dapat digolongkan tingkat keparahannya. • Ringan (pit dan fissure) • Moderat (permukaan oklusal dan aproksimal gigi posterior) • Berat (meliputi gigi anterior yang biasanya bebas karies)
KARIES RAMPAN Adalah karies yang sangat cepat pada gigi-gigi yang relatif bebas karies, misalnya : • Pada gigi-gigi sulung ok menghisap botol yang berisikan gula • Pada gigi-gigi remaja ok konsumsi kudapan kariogenik/minuma manis diantara waktu makan • Pada mulut yang mengalami Xerostomia (kekurangan saliva) Penatalaksanaan karies rampan lebih sulit daripada penatalaksanaan karies biasa
KARIES TERHENTI (ARRESTED CARIES) Adalah keadaan lesi karies yg tidak berkembang ok lingkungan olahraga telah berubah pd keadaan yg cenderung menghentikan kariesnya
REAKSI PERTAHANAN DENTIN-PULPA a. SKLEROSIS TUBULER di dalam dentin adalah suatu proses dimana mineral diletakkan dalam lumen tubulus dentin (sebagai eksistensi mekanisme normal dari pembentukan DENTIN PERITUBULER) Merupakan suatu pelindung menurunkan permeabilitas jaringan mencegah penetrasi asam dan toksin bakteri b. DENTIN REAKSIONER Dentin reaksioner atau dentin reparatif adalah suatu lapisan dentin yang terbentuk di antara
dentin dan pulpa, sebagai reaksi terhadap rangsang yg terjadi di daerah perifer. Penyebaran dentin reparatif terbatas di daerah di bawah rangsang. Bedakan dengan : • Dentin primer : terbentuk selama erupsi gigi • Dentin sekunder : terbentuk selama hidup Dentin reaksioner tidak akan terbentuk jika suplai darah ke dalam pulpa tidak mencukupi Pada keadaan dentin karies dekat dengan pulpa dapat ditanggulangi dg peletakan bahan pelindung pulpa (bahan pelapik/sub base)yg mempunyai pH tinggi merangsang terbentuknya DENTIN REPARATIF
c. INFLAMASI (Peradangan pulpa) Merupakan reaksi jaringan ikar vaskuler yg sangat penting terhadap cedera • Rangsang ringan inflamasi kronis Komponen seluler tampak pada inflamasi kronis (sel-sel limfosit, sel plasma, monosit, makrofag) mungkin terjadi peningkatan produksi kolagen terjadinya fibrosis Inflamasi kronis tidak akan membahayakan vitalitas pulpa • Rangsang berat INFLAMASI AKUT Banyak terjadi perubahan vaskuler (dilatasi
pembuluh darah dan eksudat) Pada inflamasi akut dapat terjadi kematian pulpa inflamasi ke jaringan periapikal (periodontitis apikalis dapat akut atau kronis)
Cara Mendetesi Karies (diagnosis) : 1. Gigi harus bersih dan kering, karang gigi dibersihkan. 2. Lakukan isolasi agar gigi – gigi tidak terkena saliva. 3. Pengeringan gigi dengan semprotan udara secara perlahan – lahan. 4. Untuk mengetahui tanda awal diperlukan penglihatan yang tajam (VISUAL) 16
Beberapa cara yang dipakai : a. Dengan semprotan udara : • Beberapa peneliti gigi telah memperingatkan agar tidak menggunakan karies untuk menemukan karies • Pada kasus dimana sebuah daerah kecil pada gigi telah mulai untuk demineralisasi namun belum membentuk lubang, tekanan engan eksplorer dapat merusak dan membuat lubang • Teknik yang umum digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum berlubang adalah dengan tiupan udara
• Transluminasi serat optik direkomendasikan untuk mendiagnosa karies kecil b. Dengan eksplorer • Karies yang besar dapat langsung diamati dengan mata telanjang. Karies yang tidak ekstensif dibantu dengan menemukan daerah lunak pada gigi dengan eksplorer
c. Dengan rontgen foto • Untuk membantu menegakkan diagnosa karies interproksimal yang sulit dilihat dengan mata telanjang maupun dengan eksplorer
d. Dengan fluorescense • Intstrument diagnostic ini bekerja pada dasar fluorescense yang berbeda di antara substansi gigi sehat dan sakit • Alat ini dpaat mendeteksi bahakan lesi-lesi terkecil tanpa mengekspos radiasi terhadapa pasien • Tidak ada probing ata scraping, sehingga tidak merusak kesehatan substansi gigi • Bentukan tongkat yang terdiri dari laser linght emitting diode dan probe yang dilewatkan pada region tertentu
• Alat ini menstimulasi substansi modifikasi gigi, menyebabkan fluorescense. Secara langsung mengeluarkan fluorescense kembali terhadap analisis fotoselm yang kemudian menunjukkan secara visual dan memancarkan suara
e. Spectra • Adalh instrumen yang tidak menginvasi seperti instrumen lain yang mendeteksi secara visual seperti sonde. • Mengidentifikasi bakteri kariogenik dg prinsip fluorescense, sinar biru LED energi tinggi masuk ke dalam permukaan gigi • Bila terdapat bakteri maka akan bersinar merah. Jika sehat akan bersinar biru
KLASIFIKASI KARIES • Lokasi “BLACK” Kelas I : Pit & Fisur oklusal gigi for caecum gigi depan Kelas II : Approksimal gigi posterior Kelas III : Approksimal gigi anterior Kelas IV : Approksimal gigi anterior meluas ke sudut insisal Kelas V : Fasial / lingual gigi pada 1/3 gingiva Kelas VI : Tonjol gigi posterior tepi insisal gigi (SIMON) anterior 24
KLASIFIKASI KARIES Klasifikasi Black
25
Jumlah Permukaan yang Terkena : • Simple • Compound • Complex
: 1 permukaan gigi : 2 permukaan gigi : > 2 permukaan gigi
26
Daerah yang terserang : • Pit & fisur • Permukaan halus • Akar • K.sekunder Tingkat keparahan • Ringan • Moderat • Parah 27
STADIUM KARIES • K.SUPERFICALIS mengenai email • K.MEDIA mengenai email dan belum melebihi ½ dentin • K.PROFUNDA mengenai lebih dari ½ dentin sampai ke pulpa St. I belum terjadi radang St. II sudah ada radang St. III sudah perforasi dan radang 28
29
KARIES SEKUNDER • Karies Sekunder atau Karies rekuren adalah karies yang terjadi di jaringan sekitar tumpatan • Hasil penelitian Elderton : Daya tahan tumpatan pada orang dewasa hanya sekitar 5-10 tahun • Karies sekunder penting dalam menentukan penggantian tumpatan bukan merupakan penyebab satu satunya kegagalan tumpatan • Penegakan Diagnosa Karies Sekunder Dilakukan foto gigi terlebih dahulu dan perlu pembahasan yang mendalam bersama drg.yang berpengalaman 31
KARIES SEKUNDER • Pencegahan Karies Sekunder – Batas antara tumpatan dan permukaan gigi harus bebas dari penumpukan plak – Tumpatan logam harus dipoles untuk memudahkan pembersihan
32
PENANGANAN KARIES • • • • •
Perkembangan kariologi Perkembangan bahan restorasi Perubahan konsep preparasi Preventive Restorasi bukan untuk menyembuhkan karies ,sebagai terapi simptomatis Rencana penanganan karies secara benar • Terbatasnya kekuatan bahan restorasi dan tingkat kebocoran Sampai sejauh mana membuang jaring karies? 33
PENCEGAHAN KARIES • UMUM/SISTEMIK – Kontrol plak dan flora rongga mulut – Kontrol diet – Konsumsi fluor (Sistemik)
• LOKAL/KHUSUS – – – – –
Aplikasi fluor topikal Penutupan pit & fisur Remineralisasi Restorasi dengan Etsa Cavity varnish 34
PENCEGAHAN KARIES • Lain lain – DHE – Maintenance
35
PERAWATAN LESI KARIES • Lesi Dini : Remineralisasi dengan aplikasi topikal fluor • Kavitas Kecil : Konsul Diet dan pengendalian faktor resiko pit & fissure sealant preparasi minimal restorasi • Kavitas sedang : restorasi dengan preparasi min • Kavitas dalam : restorasi dengan preparasi min 36
PERAWATAN ENDO • Perlindungan Pulpa (Pulp Capping) • Perawatan saluran akar
37