KERANGKA ACUAN PMT PEMULIHAN GIZI BURUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTARAJA TAHUN 2018 A. LATAR BELAKANG Kesehatan dan Gizi merupakan faktor penting , yang secara langsung berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM).Sumber daya manuasia
yang sehat dan
berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan kesehatan. Program perbaikan Gizi merupakan bagian integral dari program kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya.Untuk mencapai tujuan tersebut, program perbaikan gizi harus dilakukan secara sitematis dan berkesinambungan. Hal ini dilakukan melalui suatu rangkaian upaya terus menerus mulai dari perumusan masalah, penetapan tujuan yang jelas, penentuan strategi intervensi yang tepat sasaran, identifikasi yang tepat serta kejelasan tugas pokok dan fungsi institusi yang berperan di berbagai tingkat istrasi. Kurang gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, hal ini ditandai dengan masih tingginya prevalensi balita gizi kurang yaitu sebesar 28 % (Susenas, 2005). Dibanyak negara 15-20% dari jumlah bayi secara keseluruhan merupakan BBLR, sedangkan di Indonesia diperkirakan sekitar 14-17% (Depkes, 2007).Bayi dengan BBLR akan berpotensi mengalami gizi buruk. Setiap anak dengan status gizi buruk mempunyai resiko kehilangan IQ point 10-13 point. Beberapa dekade hingga saat ini telah dilakukan upaya perbaikan gizi melalui intervensi yang mencakup penyuluhan gizi di posyandu, pemantauan pertumbuhan, pemberian makanan tambahan termasuk MP-ASI, pemantauan dan penanganan gizi buruk. Intervensi terhadap masalah gizi dapat dilakukan dengan tepat oleh para pengelola/pelaksana program, bila tersedia data/informasi yang akurat dan berkesinambungan. Data tersebut dipantau secara terus menerus melalui Instrumen Pemantauan Wilayah Setempat-Gizi (PWS-Gizi). B. TUJUAN 1.
Tujuan Umum Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan promotiv, preventiv dan kuratif
2.
Tujuan Khusus Menurunkan angka kejadian gizi buruk pada bayi dan balita melalui kegiatan PMT pemulihan gizi buruk
C. KEGIATAN POKOK. Kegiatan pokok gizi yang dilakukan ada 3 : 1) Pendidikan gizi bayi dan balita 2) Pemberdayaan masyarakat 3) Peningkatan status gizi bayi dan balita gizi buruk
D. RINCIAN KEGIATAN Kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh gizi diantaranya : 1) Penyuluhan gizi 2) Pendataan dan pemantauan balita BGM ( Gizi kurang dan Gizi buruk ) 3) Surveilen dan pelacakan gizi buruk 4) Pemantauan surveilen dan kasus gizi buruk 5) Pendistribusian PMT pemulihan 6) Pembinaan keluarga dengan balita BGM 7) Pemantau perkembangan bayi dan balita gizi buruk
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Kegiatan Gizi dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kotaraja,dengan cara mendata status gizi bayi dan balita di posyandu, melalui pengukuran BB/TB
E. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan dilakukan bulan Januari sampai dengan desember tahun 2018
F. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilaksanakan setelah dilaksanakan kegiatan.
G. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN. Pencatatan ,pengolahan data dan pelaporan data kegiatan serta evaluasi kegiatan di lakukan setiap bulan,triwulan, semester dan tahunan.