KERANGKA ACUAN PEMDAMPINGAN IBU HAMIL RESTI OLEH KADER DI PUSKESMAS WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018
A. Latar Belakang Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Angka kematian ibu yang masih tinggi menunjukkan bahwa kesehatan reproduksi para ibu masih memprihatinkan. Faktor determinan kematian ibu tidak hanya disektor kesehatan, namun justru yang lebih besar (60 %) disektor non kesehatan, salah satu diantaranya adalah pengetahuan ibu tentang tanda bahaya yang mungkin terjadi selama kehamilan dan persalinan. Penyebab tingginya AKI salah satunya adalah adanya 3 keterlambatan, yaitu keterlambatan pengambil keputusan, terlambat merujuk dan terlambat mendapatkan pertolongan.
B. Tujuan Tujuan utama dari kegiatan pendampingan ibu hamil resiko tinggi adalah untuk menurunkan angka kematian bayi dengan langkah – langkah sebagai berikut: 1. Melakukan skrening terhadap ibu hamil yang memiliki resiko terkait kehamilannya 2. Melakukan rekuitmen kader pendamping yang berasal dari desa yang sama dengan ibu hamil 3. Mensosialisasi tentang program pendampingan ibu hamil resiko tinggi terhadap petugas puskesmas dan calon kader pendamping. 4. Melakukan kegiatan terhadap ibu hamil
C. Definisi Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi Adalah Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi oleh kader mulai dari awal kehamilan sampai dengan masa nifas, sehingga apabila di temukan ibu hamil dengan resiko tinggi dapat segera dirujuk untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
D. Tahapan Kegiatan Kader Dalam Pendampingan Ibu Hamil Resiko Tinggi Kader dalam melaksanakan kegiatan pendampingan secara garis besar mempunyai tugas, yaitu : 1. Melakukan deteksi Dini dan memantau perkembangan resiko pada kehamilan 2. Memotivasi ibu agar bersedia di rujuk apabila kehamilannya beresiko tinggi 3. Melakukan penyuluhan dan konseling pada ibu hamil dan keluarga terkait kehamilannya 4. Memonitor kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah serta memberi penjelasan tentang buku KIA pada ibu hamil. 5. Memastikan ibu hamil bersalin di tenaga kesehatan. 6. Membantu mengkoordinir ambulance desa untuk persiapan rujukan ibu hamil resiko di desa 7. Memantau kesehatan ibu dan bayi baru lahir 8. Memotivasi ibu untuk melakukan pelayanan nifas pada tenaga kesehatan 9. Memotivasi ibu dan suami untuk segera berKB.
E. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Evaluasi program dilakukan pada akhir kegiatan dengan melaporkan jumlah ibu hamil resiko tinggi yang mendapatkan pendampingan.