PEMERINTAH KOTA LANGSA
DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS LANGSA BARO KECAMATAN LANGSA BARO Jln. Lilawangsa No. 1 Telp (0641) 22049
LANGSA KERANGKA ACUAN KREDENSIAL 1. PENDAHULUAN Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan adalah bentuk pelayanan fisiologis, psikologis, sosial, spiritual dan kultural yang diberikan kepada klien karena ketidakmampuan, ketidakmauan dan ketidaktahuan klien dalam memenuhi kebutuhan dasar yang terganggu baik aktual maupun potensial. Fokus keperawatan adalah respons
klien
terhadap
penyakit,
pengobatan
dan
lingkungan.
Tanggung jawab perawat yang sangat mendasar adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah
penyakit,
memulihkan
dan
mengurangi
penderitaan. Tanggung jawab ini bersifat universal. Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia, te dan diberi kewenangan untuk melaksanakan praktik keperawatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perawat profesional adalah tenaga profesional yang mandiri, bekerja secara otonom dan berkolaborasi dengan yang lain dan telah menyelesaikan program pendidikan profesi keperawatan, terdiri dari ners generalis, ners spesialis dan ners konsultan. Jika telah lulus uji kompetensi yang dilakukan oleh badan
regulatori yang bersifat otonom, selanjutnya disebut ed Nurse (RN). Menurut PPNI perawat profesional adalah tenaga keperawatan yang berasal dari jenjang pendidikan tinggi keperawatan (ahli madya, ners, ners spesialis, ners konsultan). Perawat vokasional adalah seseorang yang mempunyai kewenangan untuk melakukan praktik dengan batasan tertentu dibawah supervisi langsung maupun tidak langsung oleh perawat profesional dengan sebutan Licensed Vocational Nurse (LVN). Menurut PPNI perawat vokasional adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan Diploma III Keperawatan yang diakui pemerintah dan diberi tugas penuh oleh pejabat yang berwenang.
2. LATAR BELAKANG Dengan adanya permenkes No 49 tahun 2013 semua rumah sakit diharuskan untuk membentuk komite keperawatan, salah satu tugas komite keperawatan adalah menyusun program kredensial bagi seluruh perawat di Puskesmas. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga
keperawatan
untuk
menentukan
kelayakan
pemberian
kewenangan klinis. Dengan
begitu
kredensial
berbicara
tentang
kewenangan/kompetensi yang dimiliki oleh seorang perawat. Hasil akhir dari proses kredensial adalah seorang perawat kompeten atau tidak
kompeten
terhadap
kewenangan
klinis
sesuai
dengan
jenjangnya.Kredensialing adalah proses verifikasi kompetensi seorang perawat
yang
melakukan
selanjutnya
tindakan
ditetapkan
keperawatan
kewenangan sesuai
klinis
dengan
untuk lingkup
praktiknya,rumah sakit wajib menetapkan kewenangan klinis tenaga kesehatan yang memperoleh izin praktik dalam rangka melaksanakan tata kelola klinis yang baik. Kredensialing merupakan serangkaian kegiatan untuk memastikan seseorang memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk bekerja dan pantas untuk diberikan kewenangan menjalankan tugas atau pekerjaan tertentu wajib dilakukan oleh seorang profesi sebagai akuntabilitas dan bukti kesiapannya melaksanakan tugas pekerjaan secara bertanggung jawab dan mandiri.
3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS a) Tujuan Umum Tujuan dari proses kredensial di Puskesmas Langsa Baro adalah untuk
mendapatkan
perawat
yang
kompeten
dan
dapat
menjalankan kewenangan klinis yang diberikan. b) Tujuan Khusus 1) Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan asuhan keperawatan 2) Memberikan
perlindungan
terhadap
keselamatan
pasien,
masyarakat, dan lingkungan rumah sakit 3) Memberikan perlindungan kepada SDM keperawatan 4) Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga pasien . 4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 1. menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis; 2. menyusun buku putih (white paper) yang merupakan dokumen persyaratan terkait kompetensi yang dibutuhkan melakukan setiap jenis pelayanan keperawatan dan kebidanan sesuai dengan standar kompetensinya. Buku putih disusun oleh Komite Keperawatan dengan melibatkan Mitra Bestari (peer group) dari berbagai unsur organisasi
profesi
keperawatan
dan
kebidanan,
kolegium
keperawatan, unsur pendidikan tinggi keperawatan dan kebidanan; 3. menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM 4. merekomendasikan tahapan proses Kredensial 5. merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga keperawatan. 6. melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan. 7. sub komite membuat laporan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan untuk diteruskan ke kepala/direktur Rumah Sakit. 5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN 1. mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi sesuai area praktik yang ditetapkan oleh Puskesmas; 2. menyusun Kewenangan Klinis dengan kriteria sesuai dengan persyaratan Kredensial dimaksud; 3. melakukan assesmen Kewenangan Klinis dengan berbagai metode yang disepakati; 4. memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rekomendasi memperoleh Penugasan Klinis kepala/direktur Puskesmas;
5. dari memberikan rekomendasi Kewenangan Klinis untuk memperoleh Penugasan Klinis dari kepala/direktur Puskesmas 6. SASARAN 1. Staf keperawatan 2. Pimpinan Keperawatan 3. Unit kerja terkait 4. Decision ing System Group (DSSG) terkait 5. Pimpinan Rumah Sakit 6. Penyelenggara Akreditasi RS 7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN Rutin 8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN 1. Memperoleh informasi terutama tentang kegiatan apakah telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan memberikan umpan balik 2. Mempertanggung jawabkan tugas/kegiatan yang telah dilakukan 3. Sebagai
bahan
mengembangkan
untuk
mengambil
program/kegiatan
dan
keputusan tindak
dalam
lanjut
dari
aktifitas monitoring. 4. Menentukan kompetensi pekerjaan dan meningkatkan kinerja dengan menilai dan mendorong hubungan yang baik diantara pegawai dalam hal ini perawat dan bidan. 5. Menghargai pengembangan staf dan memotivasi perawat dan bidan kearah pencapaian kualitas yang tinggi. 6. Menggiatkan konseling dan bimbingan dari manajer 7. Memilih
perawat
dan
bidan
yang
berkualitas
untuk
pengembangan dan peningkatan gaji. 8. Mengidentifikasi ketidak puasan perawat dan bidan. 9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Menentukan kompetensi pekerjaan. 2. Meningkatkan
kinerja
dengan
menilai
dan
mendorong
hubungan yang baik diantara pegawai (perawat dan bidan). 3. Menghargai pengembangan staf dan memotivasi pegawai kearah pencapaian kualitas yang tinggi. 4. Menggiatkan konseling dan bimbingan dari manajer. 5. Memilih perawat dan bidan berkualitas untuk pengembangan dan peningkatan gaji.
6. Mengidentifikasi ketidakpuasan pegawai. Secara
umum
Sistem
Manajemen
Kinerja
Klinis
kerangka kerja pengembangan program melalui; disadari
(performance
(performance
awareness),
measurement)
(performance improvement).
dan
memberi
kinerja yang
pengukuran peningkatan
kinerja kinerja